A. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat.
Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat muncul
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh kembang
secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal. (Bobak,
2004).
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan
ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan.
Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada
triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu
harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg
selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak.
Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat
ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara
tekanan darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu dan bayi yang
dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I,
TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan
1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera
meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi janin
dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai
dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi diberikan sesuai
dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu tablet
besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk menghindari
kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan keluarga diperlukan gunan
mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka
ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis,
HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang sedang hamil merupakan
kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya (Bobak, 2004).
FISIOLOGI KEHAMILAN
Selama kehamilan banyak sekali ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional. Emosional ibu
hamil dipengaruhi oleh peningkatan produksi hormon progesteron dan estrogen dan perubahan hormon
mempengaruhi tingkat neurotransmitter, yaitu bahan kimia otak yang fungsinya untuk mengatur emosi.
Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat berlebihan dan mudah berubah-ubah. Ibu hamil sangat
sensitif dan cenderung labil. Perubahan Psikologis yang dialami kebanyakan wanita hamil adalah :
(Rukiah,2014).
1. Trimester Pertama
Pada trimester ini atau biasa disebut periode Adaptasi, ibu hamil
cenderung menglami perasaan tidak enak, seperti kekecewaan, penolakan, kecemasan, kesedihan,
dan merasa benci akan kehamilanya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron dan
estrogen yang menyebabkan ibu mengalami mual dan muntah dan memengaruhi perasaan ibu. Pada masa
ini juga ibu berusaha meyakinkan bahwa dirinya memang mengalami kehamilan (Mandriwati,2017). Pada
trimester awal ini juga terjadi fase Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ utama bayi
seperti hati, tangan dan kaki, jantung, tabung saraf, plasenta mulai terbentuk.( Wisudanti,2013)
1. Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
a) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari
(morning sickness).
b) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang menyengat.
c) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan
keseimbangan, perut kosong.
d) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung kencing.
e) Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang
mempengaruhi mukosa serviks dan vagina.
f) Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan pervaginam perlu diwaspadai adanya
abortus.
2. Trimester Kedua
Pada trimester Kedua sering kali dikatakan periode pencatatan Kesehatan.
Pada trimester ini ibu hamil mulai mencari perhatian dari pasangannya (Pantiawati,2017). Pada
trimester ini juga ibu hamil merasa mulai menerima kehamilannya dan menerima keadaan janinnya karena
pada masa ini ibu mulai dapat merasakan gerakan (Mandriwati,2017). Pengencerah darah (Hemodilusi)
pada ibu hamil sering terjadi pada trimester ini dengan peningkatan volume plasma 30%-40%,
peningkatan sel darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%.
2. Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).
Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil
masih mendapatkan keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya
faktor psikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu
cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu
merasakan pengalaman baru, mulai merassakan gerakan bayi, terdengarnya DJJ, melalui alat
doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga dikatakan fase
aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan
3. Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian. Pada trimester
ini ibu akan mengalami hemokonsentrasi artinya darah ibu mulai mengental lagi setelah
sebelumnya mengalami hemodilusi (pengenceran). Pada trimester akhir ini juga, ibu hamil mulai merasa
takut dan waspada. Hal ini karena ibu memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya akan lahir,
juga merasa takut kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan petugas kesehatan. Masa ini juga sangat perlu
dipersiapkan secar aktif sehingga persalinan dapat ditangani secara optimal ( Mandriwati,2017).
Kejadian yang sering timbul saat trimester III adalah
a) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat menunjukkan kemungkinan terjadi
anemia dengan Hb < 10 gr%.
b) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan adanya
hipertensi.
c) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari trias klasik
eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak
(sungsang).
d) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai adanya placenta
praevia atau solusio plasenta.
e) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada saat kencing, perlu
diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat masuknya kepala ke pintu atas
panggul.
Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi (Purwaningsih, dkk, 2010)
Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
Keluarnya colostrums
Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan), areola dan papilla
mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
i. Adanya amenorrhoe
ii. Mual dan muntah
iii. Ibu merasa pergerakan anak
iv. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing
v. Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
D. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
i. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan
ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus
tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi
placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada
kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat disentuh,
misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan
konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali
(Kusmiyati, et al, 2008).
ii. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya
cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
iii. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru,
kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan
persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam
dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil
penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi
asam ini mempunyai sifat bekterisida.
iv. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah bulan
ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
v. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau
serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru disebut
striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak
mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
vi. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla mammae,
dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
vii. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit
payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya
membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan
pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
viii. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam
darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan calcium dan
phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk
pembentukan Hb janin.
ix. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi penambahan volume
plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
x. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang
menimbulkan obstipasi.
xi. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan racun-racun
dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan karena
pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh
rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh
rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga
panggul.
.
Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan perubahan status
emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai,
keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena ikatan
batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual, ingin muntah,
sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga untuk
melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti
pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan fisiologis
kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan
perubahan kelakuan. (Masriroh, 2013).
E. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8. Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
I. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
b. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
c. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
d. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
1. U S G(Jenis kelamin.)
Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013)
B. Tesgolongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
C Tes haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia).
D. Tes pemeriksaan urine (air kencing).
E Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis,
sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Buku KIA 2016).
J Fisiologi (Rohmah, 2009).
Kehamilan
Trimester I
Trimester III
Mual/muntah kapasitas VU
Trimester III
Perubahan nutrisi kurang Perubahan pola
ari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar
Diafragma terdorong
ke atas Penekanan pada
saluran kemih (ureter)
Body image
Distensi paru-paru
Urin terhambat
C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu Diagnosa Janin Masalah Potensial Kebutuhan Segera
: G4P3A0 hamil 37 Minggu 5 hari
: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala : Tidak ada
: Tidak ada
- Leopold III :
- Leopold IV : Aukultasi :
1) Atas
a) Varises
b) Oedema ka/ki
2) Bawah
a) Oedema ka/ki
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik
baik saja.
ibu mengerti dan senang dengan kondisinya saat ini.
2. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu untuk tidak terlalu lelah dalam
malakukan pekerjaan rumah.
Ibu mengerti dan akan menjaga pola istirahatnya
:Tidak ada varises
tidak ada tidak ada
49
keluar air – air, dan meminta ibu untuk datang ke Puskesmas bila
mengalami tanda – tanda persalinan.
4. Mengevaluasi persiapan persalinan yang meliputi perlengkapan
persalinan, psikologi ibu dalam menghadapi persalinan serta rencana
persalinan.
5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin dan meminta ibu
untuk menghitung pergerakan janin
6. Memberikan konseling kepada ibu mengenai alat kontrasepsi
7. Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
dan cek darah ulang pada trimester 3
8. Menjadwalkan pemeriksaan kehamilan dan kunjungan rumah
- 16 Maret 2019
- 18 Maret 2019
- 24 Maret 2019
- 27 Maret 2019
Catatan Perkembangan Kehamilan
Tanggal Hasil pemeriksaan
: Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas : Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas
Daftar Pustaka
Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC : Jakarta.
Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta: Nuha Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
Sue Moorhead, at all, 2017. Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa Indonesia.
Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID
T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan (NANDA).
Defenisi dan Klasifikasi, Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC
Buku KIA, Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016
FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL CARE
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny A
b. No. Rekam Medis : 162xxx
c. Tanggal Lahir : 14/01/1988
d. Usia : 33 tahun
e. Pendidikan Terakhir : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : jawa
i. Alamat : Jl janti barat blok C /12 malang jawa timur
j. No. Telp : 085604xxx
h. Ketiak : :
1. Kelenjar limfe :( ) membesar ( v ) tidak
2. Keluhan :( ) Ya ( v ) tidak ada
Sebutkan :
i. Oksigenasi dan ventilasi :
1. Frekuensi pernafasan (RR) : 20 x/menit
2. Irama nafas : ( v ) reguler ( ) irreguler
3. Suara nafas : ( v ) vesikuler ( ) ronchi ( )
wheezing
4. Suara jantung S1-S2 : ( v ) normal ( ) murmur ( )
galop
5. Capilary refil : ( v ) < 3 detik ( ) > 3 detik
6. Tekanan darah : 110/70 mmHg
7. frekuensi nadi : 85 x/menit
8. Irama nadi : ( v ) reguler ( ) irreguler
9. Keluhan : ( ) Ya ( v)
tidak ada Sebutkan :
j. Payudara :
1. Puting : ( v) eksverted ( ) datar ( ) inverted ( ) lecet
2. Areola hiperpigmentasi : ( ) Ya ( v ) tidak ada
3. Pengeluaran ASI : ( v ) Ya ( ) tidak ada
4. Bentuk : ( v ) simetris ( ) tidak simetris
5. Teraba : ( ) ada massa ( ) hangat ( v)
tidak ada massa
6. Keluhan :( ) Ya (v )
tidak ada Sebutkan :
k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( ) Ya ( v ) tidak ada
2. Linea : ( v ) Alba ( )
Nigra ( v ) Striae
( ) Livide ( )
Albican
Bekas operasi (v ) Ada ( ) Tidak ada
3. Uterus :
Tinggi fundus uteri :1 cm Kontraksi : (v ) Ya ( )
Tidak
a. Leopold I :
b. Leopold II :
DJJ : 141 x/menit
c. Leopold III :
d. Leopold IV :
4. Denyut Jantung Janin :141 x/menit
5. Keluhan : ( ) Ya (v ) tidak ada
Sebutkan :
l. Genetalia :
1. Kebersihan :(v) Ya ( ) tidak
2. Varises : ( ) Ya ( v ) tidak
3. Pengeluaran : lendir
4. Hemoroid :() Ya ( v) tidak ada
5. Keluhan :() Ya ( v) tidak ada
Sebutkan : Tidak ada keluhan
6. Pemeriksaan VT : v/v taa Ø 1cm eff 25% ket + BBA kep HI
m. Extremitas :
1. Ektremitas Atas :
a) Edema :( ) Ya (v) tidak
b) Varises :( ) Ya (v) tidak
2. Ektremitas Bawah :
a) Edema :( ) Ya (v) tidak
b) Varises :( ) Ya ( v) tidak
c) Reflek patela :( ) Positif (v) Negatif
3. Keluhan : (√) Ya ( tidak ada
v)
Sebutkan : tidak
n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi :
a)
saatdirumah
: BAB 1x
sehari , BAK
3x1 hari dan
urine jernih
b)saat
diurmah
sakit px
mengatakan
belum bak
urine /
( bak )
berwarna
kuning
jernih dan
menggunaka
n kateter
4. Nutrisi dan cairan : a) saat dirumah pasien mengatakan minuk air putih
8gelas / hari dan sering minuk susu ibu hamil
b ) saat dirumah sakit px mengatakan mendapatkan nutrisi dari makan
makanan Rs dan minum air putih serta teh / dari cairan infus
1) ondansentron adalah obat untuk pereda mual muntah dan untuk menurunkan asam lambung
2) infus RL adalah infus yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat mengalami
luka , cedera , atau operasi
3) Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengurangi kenaikan asam lambung dan pereda nyeri
perut
4) drip tramadol adalah obat yang digunakan untuk pereda nyeri ringan maupun berat
5) injeksi asam tarnex adalah obat yang digunakan untuk meredahkan perdarahan
6) tramadol obat untuk penghilang rasa nyeri
7) metilegrometine adala obat yang digunakan untuk kontraksi uterus dan pereda perdarahan
8) domperidone adalah obat yang digunakan untuk pereda mual muntah sekaligus untuk
memperlancar asi bagi ibu pasca melahirkan
domperidone 3x1