Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC)

OLEH : MIFTAHUL ILA SAKDYAH


NIM : 201910300511016
D3 KEPERAWATAN 2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
. Pengertian
Antenatal Care (ANC) ialah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau masa hamil. ANC bersifat preventif care dan
bertujuan mencegah hal-hal yang kurang baik bagi ibu dan anak (Purwaningsih & Fatmawati, 2010). Antenatal Care adalah
perawatan yang dilakukan atau diberikan kepada ibu hamil mulai dari saat awal kehamilan hingga saat persalinan (Rahmatullah,
2016).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya sesuai dengan
standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang
berkompeten memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat
(Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018)

. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa kehamilan, persalinan, dan
nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:

Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat muncul selama kehamilan,
termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal mungkin.
Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat memberi asi secara eksklusif.
Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh kembang secara normal
Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal. (Bobak, 2004).

. Standar Pelayanan Ante Natal

Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:

Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan
berat badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu harus naik
0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada
trisemester III berat badan ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat
sekitar 8 kg selama kehamilan.
 Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga

dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik ringan
maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari
tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah TT1,
TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera meraba perut dari luar,
selain itu untuk mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga
dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh
besarnya rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi diberikan sesuai dengan kebijakan
nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu  tablet besi sehari sesegera mungkin setelah
rasa mual hilang pada awal kehamilan.
Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk menghindari kesalahan penanganan
kehamilan, komunikasi dengan suami dan keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan
kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan
pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai.
Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis, HIV, malaria,
tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita  yang sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap
penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya (Bobak, 2004).

FISIOLOGI KEHAMILAN
Selama kehamilan banyak sekali ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional. Emosional ibu hamil dipengaruhi oleh
peningkatan produksi hormon progesteron dan estrogen dan perubahan hormon mempengaruhi tingkat neurotransmitter, yaitu
bahan kimia otak yang fungsinya untuk mengatur emosi. Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat berlebihan dan
mudah berubah-ubah. Ibu hamil sangat sensitif dan cenderung labil. Perubahan Psikologis yang dialami kebanyakan wanita hamil
adalah : (Rukiah,2014).
1. Trimester Pertama
Pada trimester ini atau biasa disebut periode Adaptasi, ibu hamil
cenderung menglami perasaan tidak enak, seperti kekecewaan, penolakan, kecemasan, kesedihan, dan merasa benci akan
kehamilanya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang menyebabkan ibu mengalami mual dan
muntah dan memengaruhi perasaan ibu. Pada masa ini juga ibu berusaha meyakinkan bahwa dirinya memang mengalami
kehamilan (Mandriwati,2017). Pada trimester awal ini juga terjadi fase Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ
utama bayi seperti hati, tangan dan kaki, jantung, tabung saraf, plasenta mulai terbentuk.( Wisudanti,2013)
Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari (morning sickness).
) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang menyengat.
Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan keseimbangan, perut kosong.
) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung kencing.
Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang mempengaruhi mukosa
serviks dan vagina.
Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan pervaginam perlu diwaspadai adanya abortus.

2. Trimester Kedua
Pada trimester Kedua sering kali dikatakan periode pencatatan Kesehatan.
Pada trimester ini ibu hamil mulai mencari perhatian dari pasangannya (Pantiawati,2017). Pada trimester ini juga ibu hamil
merasa mulai menerima kehamilannya dan menerima keadaan janinnya karena pada masa ini ibu mulai dapat merasakan gerakan
(Mandriwati,2017). Pengencerah darah (Hemodilusi)
pada ibu hamil sering terjadi pada trimester ini dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel darah merah 18%-
30% dan hemoglobin 19%.
Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).
Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil masih mendapatkan
keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya faktor psikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu cenderung lebih
stabil, karena keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu merasakan pengalaman baru, mulai merassakan
gerakan bayi, terdengarnya DJJ, melalui alat doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II
juga dikatakan fase aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan
3. Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian. Pada trimester
ini ibu akan mengalami hemokonsentrasi artinya darah ibu mulai mengental lagi setelah sebelumnya mengalami
hemodilusi (pengenceran). Pada trimester akhir ini juga, ibu hamil mulai merasa takut dan waspada. Hal ini karena ibu
memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya akan lahir, juga merasa takut kehilangan perhatian khusus yang diterima
selama hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan petugas kesehatan. Masa ini juga sangat
perlu dipersiapkan secar aktif sehingga persalinan dapat ditangani secara optimal ( Mandriwati,2017).
Kejadian yang sering timbul saat trimester III adalah
Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat menunjukkan kemungkinan terjadi anemia dengan Hb < 10
gr%.
) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan adanya hipertensi.
Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari trias klasik eklamsi. Sesak napas
pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak (sungsang).
) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai adanya placenta praevia atau solusio
plasenta.
Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada saat kencing, perlu diwaspadai adanya ketuban
pecah dini.
Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat masuknya kepala ke pintu atas panggul.
Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi (Purwaningsih, dkk, 2010)

. Tanda dan Gejala


Tanda-tanda pasti
mendengar bunyi jantung janin
) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan dapat dibuat dengan pasti. Sayang
sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan
menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat
didengar pada kehamilan 12 minggu (Purwaningsih dkk, 2010).
Tanda-tanda mungkin
anda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I, tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan
hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
anda-tanda mungkin dibagi menjadi :
Tanda-tanda objektif
embesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya. Kadang-
kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya,
hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas symphyse pubis,
maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervix (tanda hegar).
Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks
menjadi lebih lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.

Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
Keluarnya colostrums
Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan), areola dan papilla mammae, linea alba
(putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
Tanda-tanda subjektif
Adanya amenorrhoe
Mual dan muntah
Ibu merasa pergerakan anak
Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing
Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).

. Adaptasi Fisiologi
Perubahan fisiologis
Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar
24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim,
tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat disentuh, misalnya pada
pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat
menjadi keras dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini
sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena timbulnya oedema dari
cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru, kekenyalan vagina
bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum
lacticum sebagai hasil penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi
asam ini mempunyai sifat bekterisida.
. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum
ini akan mengisut.
. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau serong pada perut. Garis-
garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang
primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak mengkilat ialah parut
(cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada
umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit payudara sering tampak
gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam darah kadar zat lemak
naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-
tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi penambahan volume plasma yang
disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.

Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin menyebabkan muntah dan
kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang menimbulkan obstipasi.
Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah
janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormon
progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh rahim yang membesar
pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.

erubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan perubahan status emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai, keterlambatan datang bulan
merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya
kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual, ingin muntah, sebah di bagian perut
atas, pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga untuk melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti pula oleh perasaan
cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan fisiologis kehamilan juga dapat mempengaruhi
kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan perubahan kelakuan. (Masriroh, 2013).

E. Komplikasi Kehamilan
da beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :

Hiperemisis gravidarum.
Hipertensi dalam kehamilan.
Perdarahan trimester I (abortus).
Perdarahan antepartum.
Kehamilan ektopik.
Kehamilan kembar.
Molahydatidosa.
 Inkompatibilitas darah.

Kelainan dalam lamanya kehamilan.


0. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).

I. Pemeriksaan Penunjang
ABORATORIUM
Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
U S G(Jenis kelamin.)
Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013)
B. Tesgolongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
C Tes haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia).
D. Tes pemeriksaan urine (air kencing).
E Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis,
sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Buku KIA 2016).

J Fisiologi (Rohmah, 2009).

Kehamilan

Trimester I
Trimester III

Peningkatan Uterus membesar Perubahan fisik Perubahan psikologis


Estrogen Payudara membesar

Perubahan Focus perhatian pada


menurun pada ibu

HCL lambung kecemasan


Peristaltik Mencari informasi
Tekanan gaster persalinan & perawatan
Rahim membesar janin/anak

Mual/muntah kapasitas VU

Trimester III
Perubahan nutrisi kurang Perubahan pola
ari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar

Diafragma terdorong
ke atas Penekanan pada
saluran kemih (ureter)
Body image

Distensi paru-paru
Urin terhambat

Inefektif pola nafas


Resiko infeksi

emeriksaan Ante Natal


suhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk menentukan apakah seorang ibu
sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya
pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat
diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode
menstruasi terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan
di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari setelah konsepsi (Bobak, 2005).
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006), kunjungan antenatal untuk pemantauan pengawasan
kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
ecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
unjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:


eopold I:
ntuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di fundus dan daerah
pelvik.
aranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika kepala yang berada di
fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di fundus, maka akan terasa lembut, tidak
bulat dan gerakan kurang.
eopold II
ntuk menemukan posisi janin (punggung janin).
aranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan tangan pada satu sisi
dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung janin. Jika punggung akan teraba
cembung dan resisten.
eopold III:
ntuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
aranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan minta pasien menarik
napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan tangan turun perlahan dan menekan
sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut
dan tidak beraturan.
eopold IV
ntuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
aranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati pelvis sampai salah
satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru
sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh
janin masuk ke dalam rongga panggul.
erkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember
Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko kehamilan.
Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar
ujuan :
Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
emeriksaan panggul dilakukan:
Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara.
kuran-ukuran luar yang terpenting:
Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri ( normal: 23-26 cm).
Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri (normal: 26-29).
Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung prosessus spinosus (ruas tulang lumbal
ke lima) (normal: 10-20 cm).
Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior superior kanan ke pertengahan trochanter
mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri ke pertengahan spina illiaca anterior superior kiri kemudian kembali
ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).

. Nasehat Untuk Ibu Hamil


Nutrisi dalam kehamilan
ebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari, tergantung berat badan sebelum hamil, aktifitas, dan tipe
kehamilan (1 bayi atau kembar). Peningkatan BB yang normal selama kehamilan adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan
yang sehat dan veriativ selama kehamilan diantaranya adalah:
Buah dan sayuran
Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
Protein seperti ikan, daging, kacang
Susu dan keju.
uplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
Asam folat.
sam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi dari gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida).
Wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari selama 12 minggu kehamilan.
Zat besi.
at besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai
darah meningkat untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi adalah 30 – 50 mg/hari. Suplemen besi sebaiknya
dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk utnuk meningkatkan penyerapan.
Kalsium.
alsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang
disarankan sebanyak 1200 mg/hari. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti dengan jus buah yang
kaya akan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
Obat-obatan selama kehamilan
ianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk ibu hamil, disarankan untuk mengkonsumsi obat
sesedikit mungkin untuk mengurangi risiko efek samping obat terhadap janin.
Olah raga selama kehamilan
ips olah raga untuk wanita hamil hamil:
) Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil
) Aerobic low impact
) Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu
) Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan olah raga bila
mengalami gejala lelah, pusing.
) Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
) Lakukan istirahat secara teratur
) Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya terutama pada triwulan kedua
dan ketiga.
) Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga
) Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan peregangan dari otot
punggung.
0) Kondisi dimana olah raga dilarang untuk wanita hamil adalah:
Hipertensi dalam kehamilan
) Ketuban pecah dini
Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II dan III
) Pertumbuhan janin terhambat.
Bekerja selama kehamilan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat, dan disarankan untuk
menghentikan aktivitasnya bila merasakan gangguan pada kehamilannya.
Berhubungan seksual selama kehamilan
ada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan dilakukan dengan hati-hati. Untuk wanita dengan riwayat kehamilan
preterm, plasenta praevia, atau abortus berulang dianjurkan untuk menghindari berhubungan seks pada masa kehamilan
demikian pula ketika kepala sudah masuk rongga panggul dianjurkan untuk tidak melakukan sanggama.
Bepergian selama kehamilan
al-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah:
uduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko t

ontoh pengkajian askep ANC


. DATA SUBJEKTIF
Identitas
eorang ibu yang berusia 40 tahun beragama Islam datang ke Puskesmas Kecamatan Cilincing diantar oleh suami untuk memeriksakan
kehamilannya yang ke empat. Ibu tersebut bertempat tinggal di Semper Timur RT 08/RW10.
Anamnesa
Riwayat kehamilan saat ini
HPHT tanggal 23 Juni 2019, taksiran persalinan 30 Maret 2019.
Gerakan Janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 20
inggu
Perubahan yang dirasakan oleh ibu pada trimester 1 adalah lebih
ring berkemih, mudah merasa lelah, nafsu makan meningkat, terasa gerakan janin. Perubahan yang dirasakan pada trimester 2 adalah
payudara terasa lebih besar.
ANC dilakukan di puskesmas Kecamatan cilincing sejak usia kehamilan 20 minggu ANC yang dilakukan pada trimester 1 sebanyak
2 kali, ANC trimester 2 dilakukan sebanyak 1 kali dan trimester ke 3 dilakukan ANC sebanyak 4 kali.

ENGKAJIAN ANTENATAL CARE


B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
80 mmHg RR
enit Sh
saan Antopometri BB sebelum hamil: 56 Kg
ng
an

hamil: 56 : (1,55)2 = 23,33 (Status gizi normal)


saan Fisik

usu

n
n 1) Inspeksi

I - Leopold II

l
mentasi : Tidak ada
a bekas operasi, terdapat linea nigra
cm / TBJ: (35-13) x 155 = 3.410 gram
n teratas perut ibu teraba bagian janin agak bulat, lunak, tidak melenting
kiri perut ibu teraba tahanan, datar, memanjang seperti papan.
55cm : 28 cm
Menthis
t : 36,50C
cat dan tidak ada edema
va merah muda, sclera tidak ikhterik, tidak ada
rabun jauh/dekat
merah muda, tidak ada karies pada gigi
pembesaran kelenjar tiroid
nan perut ibu teraba bagian terkecil janin
erbawah perut ibu teraba satu bagian janin bulat dan keras
Belum Masuk PAP DJJ : 146x/menit
varises : -/-
ia : Tidak ada edema, tidak ada varises,
akan kelenjar bartholini, pembengkakan kelenjar skene, tidak ada keputihan.

oid : Tidak ada

tas
MENT
bu Diagnosa Janin Masalah Potensial Kebutuhan Segera
hamil 37 Minggu 5 hari
ggal hidup intrauterine presentasi kepala : Tidak ada
a
III :
IV : Aukultasi :

a ka/ki

ka/ki

C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu Diagnosa Janin Masalah Potensial Kebutuhan Segera
: G4P3A0 hamil 37 Minggu 5 hari
: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala : Tidak ada
: Tidak ada
- Leopold III :
- Leopold IV : Aukultasi :
1) Atas
a) Varises
b) Oedema ka/ki
2) Bawah
a) Oedema ka/ki
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik baik saja.
ibu mengerti dan senang dengan kondisinya saat ini.
2. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu untuk tidak terlalu lelah dalam malakukan pekerjaan rumah.
Ibu mengerti dan akan menjaga pola istirahatnya
:Tidak ada varises
tidak ada tidak ada
49

3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu


Ibu mengerti dan akan menjaga pola makan ibu
4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3 dan meminta ibu segera datAng ke fasilitas kesehatan jika merasakan
tanda bahaya seperti, keluar darah segar dari jalan lahir, bengkak pada wajah, tangan dan kaki, penglihatan kabur, berkurangnya
gerakan janin dan keluar air – air yang tidak tertahankan
Ibu mengerti dan akan segera datang ke fasilitas kesehatan jika
merasakan tanda seperti yang dijelaskan
5. Menganjurkan ibu untuk jalan pagi atau sore agar bayi cepat masuk pintu atas panggul
Ibu mengerti dan akan melakukannya
6. Memberikan ibu tablet SF atau tablet penambah darah 1x1 ,Vit C 1x1 diminum pada malam hari sedangkan Kalk 1x1 diminum
pada pagi hari, B12 3x1.
ibu mengerti dan akan meminum vitamin yang diberikan dengan teratur
7. Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang pada tanggal 18 Maret 2019 ke Puskesmas dan membawa buku pink.
ibu mengerti dan akan datang kunjungan ulang
Rencana asuhan yang akan diberikan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan rencana asuhan yang akan diberikan.
2. Menerapkan kepada ibu metode alamiah berupa terapi musik untuk memberikan rasa nyaman, tenang, atau semangat dan
gembira dalam mempersiapkan persalinan. Serta melakukan beberapa gerakan yoga untuk mempercepat penurunan kepala bayi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada ibu tanda – tanda persalinan seperti keluar lendir darah, mulas yang semakin sering dan
teratur,
50

keluar air – air, dan meminta ibu untuk datang ke Puskesmas bila
mengalami tanda – tanda persalinan.
4. Mengevaluasi persiapan persalinan yang meliputi perlengkapan
persalinan, psikologi ibu dalam menghadapi persalinan serta rencana
persalinan.
5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin dan meminta ibu
untuk menghitung pergerakan janin
6. Memberikan konseling kepada ibu mengenai alat kontrasepsi
7. Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
dan cek darah ulang pada trimester 3
8. Menjadwalkan pemeriksaan kehamilan dan kunjungan rumah
- 16 Maret 2019
- 18 Maret 2019
- 24 Maret 2019
- 27 Maret 2019
Catatan Perkembangan Kehamilan
Tanggal Hasil pemeriksaan
: Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas : Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas

Daftar Pustaka

epartemen Kesehatan. 2014. Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.

Farrer, H. . Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.


Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.

Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.

urwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta: Nuha Medika.

ohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
Sue Moorhead, at all, 2017. Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa Indonesia. Editor : Intisari
Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID
T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan (NANDA). Defenisi dan Klasifikasi,
Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC
Buku KIA, Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai