Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PENDAHULUAN ANTE NATAL CARE (ANC)

OLEH : MIFTAHUL ILA SAKDYAH


NIM : 201910300511016
D3 KEPERAWATAN 2019
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
A . Pengertian
Antenatal Care (ANC) ialah perawatan fisik mental sebelum persalinan atau masa hamil. ANC
bersifat preventif care dan bertujuan mencegah hal-hal yang kurang baik bagi ibu dan anak (Purwaningsih
& Fatmawati, 2010). Antenatal Care adalah perawatan yang dilakukan atau diberikan kepada ibu hamil
mulai dari saat awal kehamilan hingga saat persalinan (Rahmatullah, 2016).
Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan antenatal
kepada ibu hamil antara lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat (Dinas Kesehatan
Provinsi Bali, 2018)

A. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat melalui masa
kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta menghasilkan bayi yang sehat.
Secara rinci tujuan antenatal care adalah:

1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang dapat muncul
selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan trauma seminimal
mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu agar dapat
memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar tumbuh kembang
secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian neonatal. (Bobak,
2004).

B. Standar Pelayanan Ante Natal

Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:

1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai tidaknya berat badan
ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan.
Selama triwulan I berat badan ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada
triwulan ketiga harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu
harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat sekitar 8 kg
selama kehamilan.
2.  Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah normal atau tidak.
Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan. Tekanan darah yang tinggi dapat membuat
ibu keracunan kehamilan, baik ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara
tekanan darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi ibu dan bayi yang
dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT diberikan pada kunjungan antenatal I,
TT2 deberikan empat minggu setelah TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan
1 Tahun setelah TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim, dilakukan dengan cera
meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui presentasi janin, serta mengetahui posisi janin
dalam rahim. Pada pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai
dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi diberikan sesuai
dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di Indonesia. Pemberian satu  tablet
besi sehari sesegera mungkin setelah rasa mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk menghindari
kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan keluarga diperlukan gunan
mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka
ibu dan janin akan memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi (HbsAg, sifilis,
HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita  yang sedang hamil merupakan
kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit menular seksual yang dapat menimbulkan
kematian pada ibu dan janin yang dikandungnya (Bobak, 2004).

FISIOLOGI KEHAMILAN
Selama kehamilan banyak sekali ibu mengalami perubahan psikologis dan emosional. Emosional ibu
hamil dipengaruhi oleh peningkatan produksi hormon progesteron dan estrogen dan perubahan hormon
mempengaruhi tingkat neurotransmitter, yaitu bahan kimia otak yang fungsinya untuk mengatur emosi.
Reaksi yang ditunjukkan terhadap kehamilan dapat berlebihan dan mudah berubah-ubah. Ibu hamil sangat
sensitif dan cenderung labil. Perubahan Psikologis yang dialami kebanyakan wanita hamil adalah :
(Rukiah,2014).
1. Trimester Pertama
Pada trimester ini atau biasa disebut periode Adaptasi, ibu hamil
cenderung menglami perasaan tidak enak, seperti kekecewaan, penolakan, kecemasan, kesedihan,
dan merasa benci akan kehamilanya. Hal ini disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron dan
estrogen yang menyebabkan ibu mengalami mual dan muntah dan memengaruhi perasaan ibu. Pada masa
ini juga ibu berusaha meyakinkan bahwa dirinya memang mengalami kehamilan (Mandriwati,2017). Pada
trimester awal ini juga terjadi fase Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-organ utama bayi
seperti hati, tangan dan kaki, jantung, tabung saraf, plasenta mulai terbentuk.( Wisudanti,2013)
1. Keluhan pada triwulan I (usia kehamilan 1 – 3 bulan)
a) Mual dan muntah : Terutama terjadi pada pagi hari dan akan hilang menjelang tengah hari
(morning sickness).
b) Perasaan neg atau mual: Terutama bila mencium bau yang menyengat.
c) Pusing terutama bila akan bangun dari tidur, hal ini terjadi karena adanya gangguan
keseimbangan, perut kosong.
d) Sering kencing: Karena tekanan uterus yang membesar dan menekan pada kandung kencing.
e) Keputihan (lekorea): Pengaruh peningkatan hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang
mempengaruhi mukosa serviks dan vagina.
f) Pengeluaran darah pervaginam: Bila terjadi perdarahan pervaginam perlu diwaspadai adanya
abortus.

2. Trimester Kedua
Pada trimester Kedua sering kali dikatakan periode pencatatan Kesehatan.
Pada trimester ini ibu hamil mulai mencari perhatian dari pasangannya (Pantiawati,2017). Pada
trimester ini juga ibu hamil merasa mulai menerima kehamilannya dan menerima keadaan janinnya karena
pada masa ini ibu mulai dapat merasakan gerakan (Mandriwati,2017). Pengencerah darah (Hemodilusi)
pada ibu hamil sering terjadi pada trimester ini dengan peningkatan volume plasma 30%-40%,
peningkatan sel darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%.
2. Keluhan pada triwulan II (usia kehamilan 4 – 6 bulan).
Pada masa ini keluhan yang bersifat subyektif sudah berakhir, sehingga bila ada ibu hamil
masih mendapatkan keluhan seperti pada trimester I, perlu diwaspadai kemungkinan adanya
faktor psikologis.
Pada triwulan ini sering ditandai adanya adaptasi ibu terhadap kehamilannya, perasaan ibu
cenderung lebih stabil, karena keluhan yang terjadi pada triwulan I sudah terlewati. Ibu
merasakan pengalaman baru, mulai merassakan gerakan bayi, terdengarnya DJJ, melalui alat
doptone atau melihat gambar/posisi melalui pemeriksaan USG. Triwulan II juga dikatakan fase
aman untuk kehamilan, sehingga aktifitas ibu dapat berjalan tanpa gangguan
3. Trimester Ketiga
Trimester ketiga sering disebut sebagai periode penantian. Pada trimester
ini ibu akan mengalami hemokonsentrasi artinya darah ibu mulai mengental lagi setelah
sebelumnya mengalami hemodilusi (pengenceran). Pada trimester akhir ini juga, ibu hamil mulai merasa
takut dan waspada. Hal ini karena ibu memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya akan lahir,
juga merasa takut kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat
memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan petugas kesehatan. Masa ini juga sangat perlu
dipersiapkan secar aktif sehingga persalinan dapat ditangani secara optimal ( Mandriwati,2017).
Kejadian yang sering timbul saat trimester III adalah
a) Pusing disertai pandangan berkunang-kunang. Hal ini dapat menunjukkan kemungkinan terjadi
anemia dengan Hb < 10 gr%.
b) Pandangan mata kabur disertai pusing. Hal ini dapat digunakan rujukan kemungkinan adanya
hipertensi.
c) Kaki edema. Edema pada kaki perlu dicurigai karena sebagai salah satu gejala dari trias klasik
eklamsi. Sesak napas pada triwulan III perlu dicurigai kemungkinan adanya kelainan letak
(sungsang).
d) Perdarahan. Pada triwulan III bisa terjadi perdarahan pervaginam perlu dicurigai adanya placenta
praevia atau solusio plasenta.
e) Keluar cairan di tempat tidur pada siang atau malam hari, bukan pada saat kencing, perlu
diwaspadai adanya ketuban pecah dini.
f) Sering kencing. Akibat penekanan pada kandung kencing akibat masuknya kepala ke pintu atas
panggul.
Psikologis: Kegembiraan ibu karena akan lahirnya seorang bayi (Purwaningsih, dkk, 2010)

C. Tanda dan Gejala


1. Tanda-tanda pasti
a) mendengar bunyi jantung janin
b) melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak oleh pemeriksa
c) melihat rangka janin dengan sinar rontgent atau dengan ultrasographi
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan dapat dibuat
dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru dapat diketahui pada usia
kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan menggunakan USG kantong kehamilan sudah
nampak pada kehamilan 10 minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan
12 minggu (Purwaningsih dkk, 2010).
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I, tetapi dengan tanda-
tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin banyak tanda-tanda mungkin yang
ditemukan, makin besar kemungkinan hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar
bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi di daerah telur bernidasi lebih cepat
tumbuhnya (tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari dalam fornix posterior dan tangan satunya
pada dinding perut di atas symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri
sama sekali terpisah dari cervix (tanda hegar).
Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba ujung hidung. Dalam
kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir atau ujung daun telinga.

Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan perut.
Keluarnya colostrums
Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan), areola dan papilla
mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat) atau linea nigra (hitam).
Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
i. Adanya amenorrhoe
ii. Mual dan muntah
iii. Ibu merasa pergerakan anak
iv. Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung kencing
v. Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).

D. Adaptasi Fisiologi
a. Perubahan fisiologis
i. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000 gram, dengan
ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus
tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi
placenta. Pembesaran ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada
kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga saat disentuh,
misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba bahwa sewaktu pemeriksaan
konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali
(Kusmiyati, et al, 2008).
ii. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah menjadi lunaknya
cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah dan karena
timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
iii. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru,
kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya bertambah sebagai persiapan
persalinan. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam
dengan pH 3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil
penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi
asam ini mempunyai sifat bekterisida.
iv. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis, teapi setelah bulan
ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
v. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie memanjang atau
serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu
terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru disebut
striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-garis putih agak
mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut strie albicans.
vi. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae, papilla mammae,
dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
vii. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di bawah kulit
payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas. Putting susu biasanya
membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan
pada payudara disebabkan karena pengaruh hormonal.
viii. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein sedangkan dalam
darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada ketosis. Kebutuhan akan calcium dan
phosphor bertambah untuk pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk
pembentukan Hb janin.
ix. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi penambahan volume
plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.

x. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut mungkin
menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus kurang, yang
menimbulkan obstipasi.
xi. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan racun-racun
dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini disebabkan karena
pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga factor tekanan pada ureter oleh
rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena desakan oleh
rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang yang turun ke dalam rongga
panggul.
.
Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan perubahan status
emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan saling mencintai,
keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda yang menggembirakan, karena ikatan
batin antara keduanya semakin kokoh dengan adanya kehamilan yang didambakan.
Keterlambatan datang bulan diikuti perubahan subjektif seperti perasaan mual, ingin muntah,
sebah di bagian perut atas, pusing kepala, dan nafsu makan berkurang mendesak keluarga untuk
melakukan pemeriksaan.
Setelah terbukti terjadi kehamilan perasaan cinta dan gembira semakin bertambah, diikuti
pula oleh perasaan cemas karena kemungkinan keguguran. Disamping itu perubahan fisiologis
kehamilan juga dapat mempengaruhi kelabilan mental, hingga menimbulkan ngidam dan
perubahan kelakuan. (Masriroh, 2013).

E. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :

1. Hiperemisis gravidarum.
2. Hipertensi dalam kehamilan.
3. Perdarahan trimester I (abortus).
4. Perdarahan antepartum.
5. Kehamilan ektopik.
6. Kehamilan kembar.
7. Molahydatidosa.
8.  Inkompatibilitas darah.
9. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
10. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).

I. Pemeriksaan Penunjang
LABORATORIUM
b. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
c. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
d. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
1. U S G(Jenis kelamin.)
Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013)
B. Tesgolongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
C Tes haemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah (Anemia).
D. Tes pemeriksaan urine (air kencing).
E Tes pemeriksaan darah lainnya, seperti HIV dan sifilis,
sementara pemeriksaan malaria dilakukan di daerah endemis (Buku KIA 2016).
J Fisiologi (Rohmah, 2009).

Kehamilan

Trimester I
Trimester III

Peningkatan Uterus membesar Perubahan fisik Perubahan psikologis


Estrogen Payudara membesar

Perubahan Focus perhatian pada


Tonus otot Ketidak nyamanan pola seksual keselamatan janin
menurun pada ibu

HCL lambung kecemasan


Peristaltik Mencari informasi
Tekanan gaster persalinan & perawatan
Rahim membesar janin/anak

Mual/muntah kapasitas VU

Trimester III
Perubahan nutrisi kurang Perubahan pola
ari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar

Diafragma terdorong
ke atas Penekanan pada
saluran kemih (ureter)
Body image

Distensi paru-paru
Urin terhambat

Inefektif pola nafas


Resiko infeksi
Pemeriksaan Ante Natal
Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu untuk menentukan
apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa kehamilan ditentukan dengan
pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang dipakai yaitu tes untuk mendeteksi
keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin (HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai
dan deteksi dalam darah enam hari setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi
terakhir. Keberadaan hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes
kehamilan di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari
setelah konsepsi (Bobak, 2005).
Menurut Abdul Bahri Saifuddin dalam Salmah dkk (2006), kunjungan antenatal untuk
pemantauan pengawasan kesejahteraan ibu dan anak minimal empat kali pemeriksaan selama
kehamilan dalam waktu sebagai berikut:
a. Trimester pertama (< 4 minggu) satu kali kunjungan
b. Trimester kedua (14-28 minggu ) satu kali kunjungan
c. Trimester ketiga (28-36 minggu) dan sesudah minggu ke 36 dua kali kunjungan
kecuali jika ditemukan kelainan/faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, harus
lebih sering dan intensif.
Menurut Manuaba (2000), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan ditentukan berulang dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid
Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan
Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan
Setiap minggu sejak umur krhamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Kunjungan/pemeriksaan kehamilan bertujuan:
1. Kunjungan pertama, mementukan diagnosis ada tidaknya kehamilan.
2. Kunjungan kedua, menentukan usia kehamilan dan perkiraan persalinan.

Menentukan usia kehamilan dilakukan manuver Leopold:


Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di
fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika
kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan
tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian
punggung janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas,
gerakkan tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba
keras, bulat, dan bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas
panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati
pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu:
Konvergen yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang
masuk baru setengah, divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam
rongga panggul.
Perkiraan persalinan menggunakan rumus Naegele:
· Hari +7, Bulan -3,Tahun +1 àjika bulan HPHT bulan April s/d Desember
· Hari +7, Bulan +9,Tahun Tetap àjika bulan HPHT bulan Januari s/d Maret
3. Kunjungan ketiga, menentukan status kesehatan ibu dan janin.
4. Kunjungan keempat, menentukan kehamilan normal atau abnormal, serta ada/tidaknya faktor risiko
kehamilan.
5. Kunjungan kelima, menentukan rencana pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya.
Pemeriksaan panggul luar
Tujuan :
1. Mengetahui panggul seseorang normal atau tidak
2. Memudahkan dalam mengambil tindakan selanjutnya
3. Mengetahui bentuk atau keadaan panggul seseorang.
Pemeriksaan panggul dilakukan:
1. Pada pemeriksaan pertama kali bagi ibu hamil.
2. Pada ibu yang pernah melahirkan bila ada kelainan pada persalinan yang lalu.
3. Ibu yang akan bersalin bila sebelumnya belum pernah memeriksakan diri terutama pada primipara.
Ukuran-ukuran luar yang terpenting:
1. Distansia spinarum : jarak antara spina illiaka anterior superior kanan dan kiri ( normal: 23-26
cm).
2. Distansia cristarum : jarak yang terpanjang antara crista illiaca kanan dan kiri (normal: 26-29).
3. Conjugata eksterna : (Boudelocque) : jarak antara pinggir atas simpisis dan ujung prosessus
spinosus (ruas tulang lumbal ke lima) (normal: 10-20 cm).
4. Lingkar panggul : jarak dari pinggir atas simpisis melalui spina illiaca anterior superior kanan ke
pertengahan trochanter mayor kanan ke pertengahan trochanter mayor kiri ke pertengahan spina
illiaca anterior superior kiri kemudian kembali ke atas simpisis (normal : 80-90 cm).

E. Nasehat Untuk Ibu Hamil


1. Nutrisi dalam kehamilan
Kebutuhan kalori untuk ibu hamil sebanyak 300 – 500 kkal/hari, tergantung berat badan sebelum
hamil, aktifitas, dan tipe kehamilan (1 bayi atau kembar). Peningkatan BB yang normal selama
kehamilan adalah 6,5 – 16 kg. Jenis makanan yang sehat dan veriativ selama kehamilan
diantaranya adalah:
· Buah dan sayuran
· Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi, roti, kentang
· Protein seperti ikan, daging, kacang
· Susu dan keju.
Suplemen yang dianjurkan selama kehamilan:
· Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi dari gangguan saraf janin
(anansefali, spina bifida). Wanita hamil dianjurkan mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari selama
12 minggu kehamilan.
· Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja mengangkut oksigen di dalam darah.
Selama hamil, suplai darah meningkat untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi adalah 30 – 50
mg/hari. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan dengan perut yang kosong
atau diikuti jus jeruk utnuk meningkatkan penyerapan.
· Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan pertumbuhan tulang bagi janin.
Kalsium yang disarankan sebanyak 1200 mg/hari. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang
makan, diikuti dengan jus buah yang kaya akan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan.
2. Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk ibu hamil, disarankan untuk
mengkonsumsi obat sesedikit mungkin untuk mengurangi risiko efek samping obat terhadap
janin.
3. Olah raga selama kehamilan
Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
1) Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil
2) Aerobic low impact
3) Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu
4) Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau kehabisan napas dan hentikan
olah raga bila mengalami gejala lelah, pusing.
5) Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
6) Lakukan istirahat secara teratur
7) Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung sebagai dasarnya
terutama pada triwulan kedua dan ketiga.
8) Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai dengan energi yang
dikeluarkan ketika berolahraga
9) Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan yang mengakibatkan
peregangan dari otot punggung.
10) Kondisi dimana olah raga dilarang untuk wanita hamil adalah:
a) Hipertensi dalam kehamilan
b) Ketuban pecah dini
c) Perdarahan berkelanjutan pada triwulan II dan III
d) Pertumbuhan janin terhambat.
4. Bekerja selama kehamilan
Wanita hamil tetap dapat bekerja namun aktivitas yang dijalaninya tidak boleh terlalu berat, dan
disarankan untuk menghentikan aktivitasnya bila merasakan gangguan pada kehamilannya.
5. Berhubungan seksual selama kehamilan
Pada umumnya sanggama diperbolehkan asalkan dilakukan dengan hati-hati. Untuk wanita dengan
riwayat kehamilan preterm, plasenta praevia, atau abortus berulang dianjurkan untuk menghindari
berhubungan seks pada masa kehamilan demikian pula ketika kepala sudah masuk rongga
panggul dianjurkan untuk tidak melakukan sanggama.
6. Bepergian selama kehamilan
Hal-hal yang dianjurkan apabila seorang wanita hamil bepergian adalah:
Duduk dalam jangka waktu lama harus dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko t

Contoh pengkajian askep ANC


A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Seorang ibu yang berusia 40 tahun beragama Islam datang ke Puskesmas Kecamatan Cilincing diantar oleh
suami untuk memeriksakan kehamilannya yang ke empat. Ibu tersebut bertempat tinggal di Semper Timur
RT 08/RW10.
2. Anamnesa
a. Riwayat kehamilan saat ini
- HPHT tanggal 23 Juni 2019, taksiran persalinan 30 Maret 2019.
- Gerakan Janin pertama kali dirasakan pada usia kehamilan 20
minggu
- Perubahan yang dirasakan oleh ibu pada trimester 1 adalah lebih
sering berkemih, mudah merasa lelah, nafsu makan meningkat, terasa gerakan janin. Perubahan yang dirasakan
pada trimester 2 adalah payudara terasa lebih besar.
- ANC dilakukan di puskesmas Kecamatan cilincing sejak usia kehamilan 20 minggu ANC yang dilakukan
pada trimester 1 sebanyak 2 kali, ANC trimester 2 dilakukan sebanyak 1 kali dan trimester ke 3 dilakukan
ANC sebanyak 4 kali.

PENGKAJIAN ANTENATAL CARE


B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Keadaan emosional : Stabil
Kesadaran : Composmentis
2. Tanda - Tanda Vital
TD : 100/80 mmHg RR
N : 78x/menit Sh
3. Pemeriksaan Antopometri BB sebelum hamil: 56 Kg
BB sekarang
Tinggi badan
LILA
IMT sblm hamil: 56 : (1,55)2 = 23,33 (Status gizi normal)
4. Pemeriksaan Fisik
a. Wajah
b. Mata
c. Mulut
d. Leher
e. Dada :
1) Payudara
a) Bentuk
b) Puting susu
c) Aerola
d) Benjolan
f. Abdomen 1) Inspeksi
2)
Palpasi
- Leopold I - Leopold II
: Simetris
: Menonjol
: Hiperpigmentasi : Tidak ada
: Tidak ada bekas operasi, terdapat linea nigra
: TFU : 35 cm / TBJ: (35-13) x 155 = 3.410 gram
: Di bagian teratas perut ibu teraba bagian janin agak bulat, lunak, tidak melenting
: Dibagian kiri perut ibu teraba tahanan, datar, memanjang seperti papan.
: 63 Kg :155cm : 28 cm
: Compos Menthis
: 22x/menit : 36,50C
: Tidak pucat dan tidak ada edema
: Konjugtiva merah muda, sclera tidak ikhterik, tidak ada
gangguan rabun jauh/dekat
: tampak merah muda, tidak ada karies pada gigi
: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Bagian kanan perut ibu teraba bagian terkecil janin
Dibagian terbawah perut ibu teraba satu bagian janin bulat dan keras
Teraba 5/5 Belum Masuk PAP DJJ : 146x/menit
: tidak ada varises : -/-
: -/-
b) Varises
h. Genetalia : Tidak ada edema, tidak ada varises,
pembengkakan kelenjar bartholini, pembengkakan kelenjar skene, tidak ada keputihan.
i. Anus
1) Haemoroid : Tidak ada
3)
g. Ekstemitas
C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu Diagnosa Janin Masalah Potensial Kebutuhan Segera
: G4P3A0 hamil 37 Minggu 5 hari
: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala : Tidak ada
: Tidak ada
- Leopold III :
- Leopold IV : Aukultasi :
1) Atas
a) Varises
b) Oedema ka/ki
2) Bawah
a) Oedema ka/ki

C. ASSASMENT
Diagnosa Ibu Diagnosa Janin Masalah Potensial Kebutuhan Segera
: G4P3A0 hamil 37 Minggu 5 hari
: Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala : Tidak ada
: Tidak ada
- Leopold III :
- Leopold IV : Aukultasi :
1) Atas
a) Varises
b) Oedema ka/ki
2) Bawah
a) Oedema ka/ki
D. PENATALAKSANAAN
1. Menginformasikan keadaan umum ibu dan hasil pemeriksaan bahwa keadaan ibu dan janin saat ini baik
baik saja.
ibu mengerti dan senang dengan kondisinya saat ini.
2. Memberitahu ibu untuk istirahat yang cukup dan menyarankan ibu untuk tidak terlalu lelah dalam
malakukan pekerjaan rumah.
Ibu mengerti dan akan menjaga pola istirahatnya
:Tidak ada varises
tidak ada tidak ada
49

3. Menganjurkan ibu untuk tetap memenuhi nutrisi dan hidrasi ibu


Ibu mengerti dan akan menjaga pola makan ibu
4. Memberitahu ibu tanda bahaya kehamilan trimester 3 dan meminta ibu segera datAng ke fasilitas
kesehatan jika merasakan tanda bahaya seperti, keluar darah segar dari jalan lahir, bengkak pada wajah,
tangan dan kaki, penglihatan kabur, berkurangnya gerakan janin dan keluar air – air yang tidak tertahankan
Ibu mengerti dan akan segera datang ke fasilitas kesehatan jika
merasakan tanda seperti yang dijelaskan
5. Menganjurkan ibu untuk jalan pagi atau sore agar bayi cepat masuk pintu atas panggul
Ibu mengerti dan akan melakukannya
6. Memberikan ibu tablet SF atau tablet penambah darah 1x1 ,Vit C 1x1 diminum pada malam hari
sedangkan Kalk 1x1 diminum pada pagi hari, B12 3x1.
ibu mengerti dan akan meminum vitamin yang diberikan dengan teratur
7. Memberitahu ibu untuk melakukan pemeriksaan ulang pada tanggal 18 Maret 2019 ke Puskesmas dan
membawa buku pink.
ibu mengerti dan akan datang kunjungan ulang
Rencana asuhan yang akan diberikan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan rencana asuhan yang akan diberikan.
2. Menerapkan kepada ibu metode alamiah berupa terapi musik untuk memberikan rasa nyaman, tenang,
atau semangat dan gembira dalam mempersiapkan persalinan. Serta melakukan beberapa gerakan yoga
untuk mempercepat penurunan kepala bayi.
3. Memberitahu dan menjelaskan kepada ibu tanda – tanda persalinan seperti keluar lendir darah, mulas
yang semakin sering dan teratur,
50

keluar air – air, dan meminta ibu untuk datang ke Puskesmas bila
mengalami tanda – tanda persalinan.
4. Mengevaluasi persiapan persalinan yang meliputi perlengkapan
persalinan, psikologi ibu dalam menghadapi persalinan serta rencana
persalinan.
5. Mengajarkan ibu cara menghitung pergerakan janin dan meminta ibu
untuk menghitung pergerakan janin
6. Memberikan konseling kepada ibu mengenai alat kontrasepsi
7. Meminta ibu untuk melakukan pemeriksaan penunjang seperti USG
dan cek darah ulang pada trimester 3
8. Menjadwalkan pemeriksaan kehamilan dan kunjungan rumah
- 16 Maret 2019
- 18 Maret 2019
- 24 Maret 2019
- 27 Maret 2019
Catatan Perkembangan Kehamilan
Tanggal Hasil pemeriksaan
: Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas : Kunjungan rumah : ANC di Puskesmas
Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan. 2014. Survey Kesehatan Nasional. Laporan.Depkes RI Jakarta.

Farrer, H. . Perawatan Maternitas. Edisi 2. EGC: Jakarta.

Kusmiyati, et al. 2008. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta : Bina Pustaka.

Manuaba. 2000. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan
Bidan. EGC : Jakarta.

Masriroh, Siti. 2013. Keperawatan Obstetri & Ginekologi. Imperium: Yogyakarta.

Purwaningsih, Wahyu dkk. 2010. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jogjakarta: Nuha Medika.

Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta : Ar-ruzz Media.
Sue Moorhead, at all, 2017. Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa Indonesia.
Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli Dprogramkan dengan RFID
T. Heather Herdman, Shigemi Kamitsuru, 2015-2017. Diagnosis Keperawatan (NANDA).
Defenisi dan Klasifikasi, Edisi 10. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta:EGC
Buku KIA, Direktorat Kesehatan Keluarga Tahun 2016
FORMAT PENGKAJIAN ANTENATAL CARE
I. IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Ny A
b. No. Rekam Medis : 162xxx
c. Tanggal Lahir : 14/01/1988
d. Usia : 33 tahun
e. Pendidikan Terakhir : SMA
f. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
g. Agama : Islam
h. Suku/bangsa : jawa
i. Alamat : Jl janti barat blok C /12 malang jawa timur
j. No. Telp : 085604xxx

II. PENANGGUNG JAWAB (Suami/Keluarga)


a. Nama : Tn Listanto
b. Hubungan dengan klien : Suami
c. Usia : 33 tahun
d. Pendidikan Terakhir : S2
e. Pekerjaan : dosen
f. Agama : islam
g. Suku/bangsa :jawa
h. Alamat : jl janti barat blok C /12 malang jawa timur
i. No. Telp : 085604xxx
III. KELUHAN UTAMA : pasien mengatakan perut bagian bawah cenut cenut dan
nyeri , terasa lemas dan keluar banyak darah pada area vagina , pasien mengatakan takut
bergerak
P : terasa nyeri pada perut akibat pasca post sc ( sectip cecaria )
q : Rasa nyeri seperti di sayat sayat
R.: rasa nyeri hanya terasa pada bagian perut
S : skala nyeri (5)
T: nyeri muncul setiap 10 menit 1x ( hilang timbul )

IV. RIWAYAT PERKAWINAN :


Status Menikah : ( v) Ya ( ) Tidak ( ) janda
Menikah : 1x
Lama Pernikahan:
5 tahun
Lain-lain, sebutkan :
V. RIWAYAT KONTRASEPSI (KB) :
a. Riwayat kontrasepsi terdahulu : tidak pernah menggunakan KB
Metode yang pernah dipakai : kb alami (jamu, kalender, koitus, interuptus dll)
1. lama : -(Bulan)
2. lama : -(Bulan/Tahun)
b. Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan ini :
c. Keluhan KB : ( ) Ada, sebutkan ()
tidak ada

VI. RIWAYAT OBSTETRI TERDAHULU :

No Tgl/ Tempat Umur Jenis Penolong Penyulit BB Hidup


Bln/Thn Partus Hamil Persalinan Persalinan Lahir / Mati
Partus

1 18/10/2016 RSU 37-38 SC Dr aida SP.Og sungsang + 2.900 Hidup


UMM minggu asma

2 14/12/2021 RSU 38 SC Dr Aida Sp . sungsang + 3000 Hidup


UMM minggu Og asma

Pengalaman menyusui : iya


Berapa lama : 8 bulan

VII. RIWAYAT KEHAMILAN SEKARANG :


a. Riwayat Menstruasi :
teratur
b. Umur Menarche :
13 tahun
Siklus haid : 21 hari
Lama haid : 5-6 hari
Ganti pembalut :3x ( pasca op darah penuh )
Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) : 23/03/2021
Taksiran Partus (TP) :
Lain-lain sebutkan : -
c. Perdarahan pervaginam :iya
d. Keputihan :-
e. Mual dan Muntah : iya
Trimester I
f. Masalah pada kehamilan ini : mual muntah
g. Pemakaian obat dan jamu : tidak
h. Keluhan lainnya :-

VIII. RIWAYAT PENYAKIT/MEDIS :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Penyakit jantung ()
b. Hipertensi ()
c. Diabetes mellitus ( )
d. Asma ( v)
e. Riwayat Operasi ( ), Sebutkan :
f. Lain –lain, sebutkan : ada asma

IX. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :


Beri tanda (V), jika ibu mempunyai riwayat penyakit dibawah ini :
a. Hipertensi ()
b. Diabetes mellitus ( )
c. Kehamilan ganda ( )
d. Kelainan kongenital ( )
e. Tidak ada (v)
X. ADANYA MASALAH LAIN SELAMA KEHAMILAN, PERSALINAN
DAN NIFAS
TERDAHULU : pasien mengatakan selama hamil ini mengalami mual muntah
pada trimester 1.2.3

XI. PEMERIKSAAN UMUM :


a. Status Obstetrik :
b. Keadaan Umum : cukup , dan tampak meringis
c. Kesadaran : composmentis
d. Berat Badan : 78 (setelah hamil)
BB (sebelum) : 68 , TB:155 cm
e. Lingkar lengan atas (LILA) : 24.5 cm
f. Tanda-tanda Vital :
Tekanan Darah : 100/70 mmHg, Nadi :80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36 ºC

XII. PEMERIKSAAN FISIK :


a. Kepala :
1. Distribusi rambut :( v) merata ( ) tidak
2. Lesi/pembengkakan :( ) Ya ( v ) tidak ada
3. Nyeri saat diraba :( ) Ya ( v ) tidak ada
4. Keluhan :( ) Ya ( v)
tidak ada Sebutkan :
b. Wajah :
1. Edema wajah :( ) Ya ( v ) tidak ada
2. Hiperpigmentasi :( ) Ya ( v ) tidak ada
3. Cloasma gravidarum :( ) Ya ( v ) tidak ada
4. Keluhan :( ) Ya (v )
tidak ada Sebutkan :
c. Mata :
1. Sklera ikterik :( ) Ya ( v ) tidak
2. Konjuntiva anemis :( ) Ya ( v ) tidak
3. Keluhan :( ) Ya ( v)
tidak ada Sebutkan :
d. Hidung :
1. Sekret :( ) Ya ( v ) tidak
2. Polip :( ) Ya ( v ) tidak
3. Keluhan :( ) Ya ( v)
tidak ada Sebutkan :
e. Mulut dan Bibir :
1. Rongga mulut :( v ) bersih ( ) kotor ( ) radang
2. Bibir :( )v lembab ( ) kering ( ) sianosis
3. Caries gigi :( ) Ya ( v) tidak ada
4. Keluhan :( ) Ya ( v) tidak ada
Sebutkan :
f. Telinga :
1. Serumen :( ) Ya ( v ) tidak ada
2. Sekresi :( ) Ya ( v ) tidak ada
3. Keluhan :( ) Ya ( v ) tidak ada
Sebutkan :
g. Leher :
1. Hiperpigmentasi :( ) Ya ( v ) tidak ada
2. Kelejar tiroid :( ) membesar ( v ) tidak
3. Keluhan :( ) Ya ( v ) tidak ada
Sebutkan :

h. Ketiak : :
1. Kelenjar limfe :( ) membesar ( v ) tidak
2. Keluhan :( ) Ya ( v ) tidak ada
Sebutkan :
i. Oksigenasi dan ventilasi :
1. Frekuensi pernafasan (RR) : 20 x/menit
2. Irama nafas : ( v ) reguler ( ) irreguler
3. Suara nafas : ( v ) vesikuler ( ) ronchi ( )
wheezing
4. Suara jantung S1-S2 : ( v ) normal ( ) murmur ( )
galop
5. Capilary refil : ( v ) < 3 detik ( ) > 3 detik
6. Tekanan darah : 110/70 mmHg
7. frekuensi nadi : 85 x/menit
8. Irama nadi : ( v ) reguler ( ) irreguler
9. Keluhan : ( ) Ya ( v)
tidak ada Sebutkan :
j. Payudara :
1. Puting : ( v) eksverted ( ) datar ( ) inverted ( ) lecet
2. Areola hiperpigmentasi : ( ) Ya ( v ) tidak ada
3. Pengeluaran ASI : ( v ) Ya ( ) tidak ada
4. Bentuk : ( v ) simetris ( ) tidak simetris
5. Teraba : ( ) ada massa ( ) hangat ( v)
tidak ada massa
6. Keluhan :( ) Ya (v )
tidak ada Sebutkan :
k. Abdomen :
1. Hiperpigmentasi : ( ) Ya ( v ) tidak ada
2. Linea : ( v ) Alba ( )
Nigra ( v ) Striae
( ) Livide ( )
Albican
Bekas operasi (v ) Ada ( ) Tidak ada
3. Uterus :
Tinggi fundus uteri :1 cm Kontraksi : (v ) Ya ( )
Tidak
a. Leopold I :
b. Leopold II :
DJJ : 141 x/menit
c. Leopold III :
d. Leopold IV :
4. Denyut Jantung Janin :141 x/menit
5. Keluhan : ( ) Ya (v ) tidak ada
Sebutkan :

l. Genetalia :
1. Kebersihan :(v) Ya ( ) tidak
2. Varises : ( ) Ya ( v ) tidak
3. Pengeluaran : lendir
4. Hemoroid :() Ya ( v) tidak ada
5. Keluhan :() Ya ( v) tidak ada
Sebutkan : Tidak ada keluhan
6. Pemeriksaan VT : v/v taa Ø 1cm eff 25% ket + BBA kep HI

m. Extremitas :
1. Ektremitas Atas :
a) Edema :( ) Ya (v) tidak
b) Varises :( ) Ya (v) tidak
2. Ektremitas Bawah :
a) Edema :( ) Ya (v) tidak
b) Varises :( ) Ya ( v) tidak
c) Reflek patela :( ) Positif (v) Negatif
3. Keluhan : (√) Ya ( tidak ada
v)
Sebutkan : tidak
n. Masalah Khusus :
1. Eliminasi :
a)
saatdirumah
: BAB 1x
sehari , BAK
3x1 hari dan
urine jernih
b)saat
diurmah
sakit px
mengatakan
belum bak
urine /
( bak )
berwarna
kuning
jernih dan
menggunaka
n kateter

2. Istirahat dan kenyamanan : a) saat dirumah pasien mengatakan akhir2 ini


sering terjaga karena sering BAK
b) saat di Rs pasien mengatakan sukit tidur karena bayinya rewel dan luka
post op ( bagian bawah perut )

3. Mobilisasi dan latihan : a) saat dirumah pasien mengatakan sering melakukan


aktifitas harian
B ) saat dirumah sakit pasien mengatakan masih belajar miring kanan miring
kiri jalan pasca selesai operasi

4. Nutrisi dan cairan : a) saat dirumah pasien mengatakan minuk air putih
8gelas / hari dan sering minuk susu ibu hamil
b ) saat dirumah sakit px mengatakan mendapatkan nutrisi dari makan
makanan Rs dan minum air putih serta teh / dari cairan infus

5. Keadaan Psikologis : a) pasien mengatakan sering mual muntah akibat


perasaan hamil
b) saat di rumah sakit pasien mengatakan takut bergerak akibat op SC
6. Persiapan
persalinan : ( )
Senam hamil
( v ) Rencana tempat melahirkan
( ) Perlengkapan kebutuhan bayi dan ibu
( v ) Kesiapan mental ibu dan keluarga
( ) Pengetahuan tentang tanda-tanda melahirkan dan proses persalinan
( ) Cara menangani nyeri persalinan
( ) Perawatan payudara

XIII. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI SAAT INI :


untuk terapi persalinan
- Ondansentron 8mg drip RL - obat setelah persalinan tanggal 16 desember
- inj Cefazoline 2 Mg - drip tramadol 3x1 tramadol 3x1
- Ranitidin 50 Mg injeksi asam tarmex 3x1 metilegrometin domperidone
3x1

1) ondansentron adalah obat untuk pereda mual muntah dan untuk menurunkan asam lambung
2) infus RL adalah infus yang digunakan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang saat mengalami
luka , cedera , atau operasi
3) Ranitidin adalah obat yang digunakan untuk mengurangi kenaikan asam lambung dan pereda nyeri
perut
4) drip tramadol adalah obat yang digunakan untuk pereda nyeri ringan maupun berat
5) injeksi asam tarnex adalah obat yang digunakan untuk meredahkan perdarahan
6) tramadol obat untuk penghilang rasa nyeri
7) metilegrometine adala obat yang digunakan untuk kontraksi uterus dan pereda perdarahan
8) domperidone adalah obat yang digunakan untuk pereda mual muntah sekaligus untuk
memperlancar asi bagi ibu pasca melahirkan

domperidone 3x1

XIV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


ANALISA DATA PASIEN………
No DATA ETIOLOGI MASALAH
(Tanda Mayor & Minor) KEPERAWATAN
DS : pasien mengatakan tahut tindakan resiko perdarahan ( D0012)
bergerak , perit baguan bawah cenut pembedahan
cenut , keluar banyak darah di area
vagina
DO : adanya bekas operasi SC
( sectio caesaria ) di perut baguan
bawah
px nampak kaku
td : 100/80 rr : 20
S : 36,8 N :100

Ds : Pasien mengatakan badan terasa lemas Ketidakdekuatan pertahanan resiko Infeksi (D.0012)


 Pasien mengatakan kepala pusing tubuh sekunder :
DO : hemoglobin pasien 10mg/dl Penurunan homoglobin

Ds : pasien mengatakan cenut cenut agen pencedera fisik prosedur


operasi Nyeri akut ( D 0077 )
bagian bawah perut
P : terasa nyeri pada perut akibat
pasca op SC
Q : rasa nyeri seperti di sayat sayat
R : rasa nyeri hanya terasa pada
bagian perut
S : skala nyeri 5
T : nyeri muncul tiap 10x menit 1x
( hilang timbul )
Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Resiko persarahan b.d tindakan pembesahan sc ( sectio secaria ) ( D 0012)

2. Nyeri akut b.d agen oencedera fisik ( prosedur operasi )

3. Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan tubuh sekunder ( penurunan


hemoglobin )
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN………
iagnosa Luaran Intervensi Hari/ Implementasi Hari/
Keperawatan Tgl Tgl
esiko perdarahan b.d setelah dilakukan pencegahan perdarahan 15/12 15/12
ndakan pembedahan tindakan keperawatan observasi /21 1) memeriksa tanda tanda /21
sc ) sectio secaria 1x24 jam maka 1)monitor tanda gejala vital ttv : Td : 110/80 N : 80
kriteria hasil perdarahan S : 36,3 rr :20
mual muntah 2) monitor tanda tanda vital 2) memeriksa tanda gejala
menurun terapeutik perdarahan
fungsi berkemuh 1)pertahankan bedrest selama 3) menganjurkan
meningkat perdarahan mengonsumsi banyak air
nafsu makan 2) batasi tindakan infasif putih
meningkat 3) hindari pengukuran suhu 4) memandikan pasien dan
pola tidur meningkat rektal mengajari miring kanan
edukasi miring kiri
1) anjurkan untuk 15/12 5) melakukan kie pijat 15/12
meningkatkan asupan cairan /21 oxcitosin /21
2) jelaskan tanda gejala 6) melakukan injeksi
perdarahan asam tarnex
Kolaborasi drip tramadol
1) kolaborasi pemberian obat
pengontrol perdarahan

observasi 1. Mengedukasi dalam


Setelah dilakukan tindakan 1. monitor tanda dan gejala membatasi pengunjung
keperawatan selama 1x24 infeksi lokal dan sistemik 2. Menjelaskan pentingnya
jam, “kontrol risiko” 2. Terapeutik untuk mencuci tangan
1. kemampuan mencari batasi jumlah pengunjung 3. Mengajarkan pasien
informasi tentang faktor 3. cuci tangan sebelum dan pentingnya merawat bekas
risiko (5) ssudah kontak dengan pasien dan operasi
isiko Infeksi b.d 2. kemampuan lingkungan pasien 4. Menganjurkan untuk
etidakdekuatan mengidentifikasi faktor risiko 4. pertahankan teknik aseptik banyak menonsumsi air putih
ertahanan tubuh (5) pada pasien berisiko tinggi dan nutrisi
kunder : Penurunan 3. kemampuan melakukan Edukasi
omoglobin(D.0142) strategi kontrol risiko(5) 5. jelaskan tanda dan gejala
4. kemampuan modifikasi infeksi
gaya hidup (5) 6. anjurkan meningkatkan asupan
5. kemampuan menghindari nutrisi
faktor risiko (5) 7. anjurkan meningkatkan asupan
cairan
Kolaborasi
8. kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu

iagnosa Luaran Intervensi Hari/ Implementasi Hari/


Keperawatan Tgl Tgl
setelah dilakukan menejemen nyeri 16/12 1) mengkaji ttv td : 100/70 16/12
yeri akut b.d agen intervensi 1x24 jam , observasi /21 n : 82 rr : 20 S : 36.6 /21
encedera fisik ditemukan dengan identifikasi lokasi , karateristik 2) melatih terapi non
pembedahan kriteria hasil , frekuensi dan kualitas nyeri farmakologis tarik nafas
perasi ) identifikasi pengaruh terhadap dalam
D 0077) meringis menurun kualitas hidup 3) melakukan perawatan
perasaan takut terapeutik payudara dan pijat oxitocin (
mengalami cedera berikan terspi dengan pasien duduk )
menurun nonfarmakologis ( tarik nafas 4) Aff kateter
keluhan nyeri dalam ) 5) melakukan pemberian
menurun strategi meredahkan nyeri obat per Oral
kolaborasi a) Tramadol 3x1
pemberian analgesik b) metilegrometin
C ) domperidone

Anda mungkin juga menyukai