Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN PERKANTORAN MODERN

“ KOMUNIKASI PERKANTORAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. NURTANTI (200607500004)
2. NUR ANISA (200607500007)
3. ANDI ASMARANI SYAPUTRI (200607500011)
4. PUTRI MAHARANI (200607500008)
5. SESILIA (200607500019)
DOSEN PENGAMPU : MUH. RIZAL S, S.T, S.A.N, M. Pd

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan
petunjuk-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Manajemen Perkantoran Modern. Selain itu, makalah ini bertujuan
menambah wawasan tentang Komunikasi Perkantoran.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muh. Rizal S, S.T,


S.A.N, M.Pd selaku dosen Mata Kuliah Manajemen Perkantoran Modern.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 17 Februari 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.............................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Perkantoran Modern..................................... 4


B. Bentuk-bentuk Komunikasi Perkantoran........................................... 5
C. Aktivitas Komunikasi Perkantoran....................................................5
D. Skill Komunikasi di Kantor...............................................................7
E. Fungsi-fungsi Komunikasi Terhadap Administrasi Kantor...............9
F. Profesional Kerja................................................................................11

BAB III PEUTUP

A. Kesimpulan........................................................................................15
B. Saran...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk

memberi Komunikasi berasal dari bahasa latin Communicatio, dan asal ini

bersumber pada kata Communis yang artinya sama makna, yaitu sama

makna mengenai satu hal (Effendy, 2005: 3). Banyak makna tentang arti

kata komunikasi namun dari sekian banyak definisi yang diungkapkan

oleh para ahli disimpulkan secara lengkap dengan maknanya yang hakiki,

yaitu komunikasi adalah proses tahu, atau untuk mengubah sikap,

pendapat, atau perilaku, baik langsung (secara lisan), maupun tidak

langsung melalui media. (Effendy, 2005: 5). Dalam kehidupan sehari-hari,

komunikasi merupakan suatu tindakan yang memungkinkan kita mampu

menerima dan memberikan informasi atau pesan sesuai dengan apa yang

kita butuhkan. Secara teoritis, tindakan komunikasi berdasarkan pada

konteks terbagi menjadi beberapa macam, yaitu konteks komunikasi

interpersonal, komunikasi intrapersonal, komunikasi kelompok,

komunikasi organisasi, dan komunikasi massa. Jika di lihat dari beberapa

konteks komunikasi di atas, konteks komunikasi yang berhubungan atau

sesuai dengan penelitian ini adalah komunikasi organisasi.

Komunikasi merupakan proses penyampaian berita dari suatu

pihak kepada pihak lain, yang berlangsung atau yang terjadi dalam

suatu

1
2

kantor. Komunikasi ini dapat dilakukan secara lisan (langsung maupun

dengan alat komunikasi), maupun dalam bentuk tulisan.

Komunikasi didalam kantor bukannya hanya dari pimpinan ke

pegawai tapi bisa juga sebaliknya bahkan juga bisa dari pegawai ke

sesama pegawai. Suksesnya pelaksanaan tugas pemimpin itu sebagian

besar ditentukan oleh kemahirannya menjalin komunikasi yang tepat

dengan semua pihak, secara vertikal maupun secara horizontal.

Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya komunikasi dan gaya kerja atau

cara bekerja sama dengan orang lain yang konsisten. Melalui apa yang

dikatakannya (bahasa) dan apa yang diperbuatnya (tindakan), seseorang

membantu orang-orang lainnya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.

Begitupun juga hubungan antara pimpinan dan bawahan maupun pegawai

dengan pegawai, dengan komunikasi yang baik dapat menjalin hubungan

dan pelaksanaan tugas saat bekerja pun berjalan dengan baik.

Komunikasi kantor juga dapat diartikan sebagai proses

penyampaian berita atau informasi dari satu pihak berwenang ke pihak

lainnya, yang terjadi dalam suatu kantor atau perusahaan. Semakin efektif

komunikasi kantor, suasana kerja kantor juga akan semakin baik.

Agar komunikasi bisa berjalan efektif, komunikasi ini dilakukan

dengan memanfaatkan berbagai media komunikasi kantor, seperti telepon,

surat, atau media lain. Harapannya setelah melakukan proses komunikasi

ini akan ada feedback atau respons.


3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penyajian makalah ini dirumuskan ke


dalam beberapa bagian penting menyangkut Komunikasi Perkantoran
yaitu :
1. Bagaimana Pengertian Komunikasi Perkantoran ?
2. Bagaimana Bentuk-bentuk Komunikasi Perkantoran ?
3. Apa Saja Aktivitas Komunikasi Perkantoran ?
4. Apa Saja Skill Komunikasi di Kantor ?
5. Bagaimana Fungsi Komunikasi Terhadap Administrasi Kantor ?
6. Bagaimana Profesional Kerja Kmunikasi Perkantoran ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, penyusunan
makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui Pengertian dari Komunikasi Perkantoran
2. Mengetahui Bentuk-bentuk Komunikasi Perkantoran
3. Mengetahui Aktivitas Komunikasi Perkantoran
4. Mengetahui Skill Komunikasi di Kantor
5. Mengetahui Fungsi Komunikasi Terhadap Administrasi Kantor
6. Mengetahui Profesional Kerja Komunikasi Perkantoran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Komunikasi Perkantoran

Komunikasi adalah istilah komunikasi berasal dari bahasa latin


communicatio, yang bersumber dari kata komunis yang berarti sama.
Sama disini maksudnya adalah sama makna, jadi komunikasi dapat terjadi
apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
oleh komunikator dan di terima oleh komunikan. Hovland mendefinisikan
proses komunikasi sebagai proses yang memungkinkan seseorang
menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain.
(Mulyana, 2010: 62).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah kantor artinya suatu
tempat untuk mengurus pekerjaan, atau tempat bekerja. Ini adalah pusat
atau otak berdasarkan sebuah perusahaan atau organisasi.
Komunikasi perkantoran adalah proses berbagi pengetahuan dan
gagasan antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lain
dalam suatu organisasi baik secara verbal maupun nonverbal. (Chegg
India, 2021). Komunikasi perkantoran terjadi dalam suatu kantor dan
bertujuan untuk meningkatkan kinerja kantor tersebut. Dengan
berkomunikasi maka akan mengantarkan terbentuknya kesatuan sistem
dari bagian-bagian yang saling bergantung serta terciptanya pola hubungan
tata kerja.
Adapun ruang lingkup komunikasi kantor dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu (Gie, 2007):
1. Komunikasi kedalam (Internal Communication), yaitu komunikasi
yang dilakukan di lingkungan kantor, misalnya pimpinan dengan
bawahannya atau karyawan yang satu dengan yang lainnya.
Komunikasi ini mencakup komunikasi vertikal dan komunikasi
horizontal.

4
5

2. Komunikasi keluar (External Communication), yaitu komunikasi yang


dilakukan oleh pihak kantor dengan pihak luar kantor.
B. Bentuk-bentuk Komunikasi di Kantor
JC. Denyer dalam bukunya Office Mangement, 1975 membagi komunikasi
dalam bentuk yang sistematis yaitu:
1. Sistem Komunikasi Tulisan (Written Communication): Sistem Ini
meliputi surat yang dikirim melalui pos atau petugas penghantar
sendiri, telegram, dan warkat tertulis lainnya.
2. Sistem komunikasi lisan (Oral Communication): Sistem ini meliputi
telepon untuk hubungan ke luar maupun ke dalam kantor sendiri ,
radio, atau hanya corong suara.
3. Sistem Mekanis (Mechanical System): Ini meliputi pipa udara, ban
berjalan, teleks sampai televisi.
4. Sistem Panggilan Petugas (Staff Location System): Sistem komunikasi
ini dipakai untuk mencari, menemukan dan memanggil sesorang
petugas dalam suatu lingkungan bangunan atau badan usaha yang luas
seperti manajer produksi di beberapa pabrik atau dokter di rumah sakit,
Saranya meliputi sistem radio, pengeras suara, bunyi bel, atau tanda
lampu.
C. Aktivitas Komunikasi Perkantoran
1. Komunikasi Formal dan Non-Formal
a. Komunikasi Formal
Komunikasi formal adalah proses penyampaian pesan dengan
memanfaatkan saluran-saluran formal yang tersedia di organisasi
perkantoran. Sedangkan komunikasi non-fromal adalah proses
penyampaian informasi secara tidak resmi, sehingga penangannya
juga dilakukan secara tidak resmi.
Ciri-ciri Komunikasi Formal
- Arus komunikasi kebawah lebih banyak daripada arus ke atas
- Tujuan dilaksanakannya komunikasi terkait kepentingan dinas
atau manajemen
6

- Cara penyampaian pesan lebih banyak tertulis daripada lisan


- Lebih sering disampaikan dalam pertemuan resmi
- Pada umumnya dilaksanakan untuk urusan kantor
b. Komunikasi Non-Formal
Komunikasi non-formal adalah proses penyampaian pesan
dan penerimaan pesan yang berlangsung secara tidak resmi dan
tidak terikat saluran birokrasi formal yang tersedia didalam
organisasi perkantoran.
Ciri-ciri Komunikasi Non-Formal
- Muncul karena saluran formal yang tersedia terhambat
- Untuk mengisi kebutuhan komunikasi yang tidak tersampaikan
dalam komunikasi formal
- Lebih banyak berupa lisan
- Penyebaran pesan sulit dikendalikan
- Sering kali sengaja dipilih untuk menentang kekakuan sistem
birokrasi di organisasi perkantoran
- Dapat dipergunakan staf untuk mengungkapkan usul yang tidak
tersalur melalui saluran formal
2. Komunikasi Primer dan Sekunder
a. Komunikasi Primer
Komunikasi primer adalah proses komunikasi dimana
seorang komunikator menyampaikan pesan secara langsung kepada
komunikan tanpa menggunakan media.
b. Komunikasi Sekunder
Komunikasi sekunder adalah semua proses penyampaian
pesan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan
media.
3. Komunikasi Intern dan Ekstern
a. Komunikasi Intern
7

Komunikasi intern adalah proses komunikasi yang terjadi di


suatu kantor dan hanya melibatkan orang-orang yang menjadi
bagian internal suatu organisasi internal.
b. Komunikasi Ekstern
Komunikasi ekstern adalah proses komunikasi antara
organisasi dengan pihak-pihak diluar organisasi.
D. Skill Komunikasi di Kantor
Kapur (2020) menyebutkan beberapa manfaat dari keterampilan
komunikasi di kantor:
1. Peningkatan Produktivitas
Untuk mengarah pada peningkatan produktivitas, setiap pegawai
kantor perlu meningkatkan komunikasi yang efektif dengan pegawai
lainnya, termasuk atasan, bawahan, rekan kerja dan individu; serta
komunikasi di luar kantor seperti dengan pelanggan, distributor, dll.
Ketika mereka fokus pada peningkatan keterampilan komunikasi,
maka produktivitas dapat ditingkatkan.
2. Peningkatan Semangat Kerja Pegawai
Semangat kerja pegawai memberikan gambaran keseluruhan
pandangan, sikap, kepuasan dan kepercayaan diri mereka. Untuk
melaksanakan tugas pekerjaan seseorang dengan baik dan
menghasilkan hasil yang diinginkan, pegawai perlu membentuk
pandangan yang konstruktif, sikap ramah, menimbulkan kepuasan dan
mengembangkan tingkat kepercayaan. Melalui komunikasi yang
efektif, pegawai bisa menambah pengetahuan dan pemahaman mereka
tentang cara-cara yang cocok dan bermanfaat untuk mengarah pada
peningkatan semangat kerja.
3. Kepuasan Kerja yang Lebih Tinggi
Untuk melaksanakan pekerjaan dengan cara yang tepat dan
mencapai tujuan yang diinginkan, sangat penting bagi semua pegawai
kantor untuk merasakan kepuasan kerja. Ketika mereka membangun
8

keterampilan komunikasi yang efektif dengan pegawai lain, mereka


akan merasa puas dengan pekerjaan mereka.
4. Mengurangi Tingkat Perputaran Karyawan (Turn over)
Perputaran karyawan adalah sesuatu yang hampir rutin dialami
setiap organisasi/kantor. Ketika pegawai yang kompeten pergi (resign),
hal tersebut tidak menguntungkan bagi perusahaan. Jika para pegawai
berkomunikasi satu sama lain dengan cara yang tepat, salah satu
manfaatnya merupakan taraf turnover berkurang.
5. Meningkatkan Kepercayaan Pegawai Kepada Manajemen
Ketika antar pegawai berkomunikasi satu sama lain, mereka perlu
menunjukkan keramahan, memberikan informasi faktual dan benar,
dan menunjukkan rasa hormat dan sopan santun. Ketika supervisor,
manajer, dan atasan menerapkan sifat-sifat ini, saat berkomunikasi
dengan bawahan, mereka dapat mengembangkan kepercayaan yang
meningkat dalam manajemen.
6. Kerja Sama Tim yang Lebih Kuat
Ketika para pegawai mengerjakan proyek, tugas, atau melakukan
tugas pekerjaan lainnya, mereka bekerja dalam tim maupun secara
individu. Tim terdiri dari dua orang atau lebih. Ketika individu bekerja
dalam tim, sangat penting bagi mereka untuk berkomunikasi satu sama
lain dengan cara yang efisien. Melalui komunikasi yang efektif, kerja
tim yang lebih kuat dapat terbangun.
7. Peningkatan Pengetahuan
Untuk melaksanakan tugas pekerjaan seseorang dengan cara yang
tepat, sangat penting bagi setiap pegawai untuk menambah
pengetahuan mereka. Peningkatan pengetahuan diperlukan dalam
beberapa hal, misalnya penggunaan teknologi, bahan, alat dan
perlengkapan, dan mengetahui kondisi lingkungan internal dan
eksternal kantor. Melalui komunikasi yang efektif dengan semua
pegawai pada tempat kerja, mereka dapat menambah pengetahuan
mereka dalam berbagai hal.
9

8. Penguatan Partisipasi Pegawai


Setiap pegawai perlu berpartisipasi aktif dalam berbagai tugas dan
kegiatan di kantor. Terlepas menurut aplikasi tugas pekerjaan, mereka
juga perlu diberi kesempatan untuk mengekspresikan ide dan
perspektif mereka. Ketika pegawai mengembangkan keterampilan
komunikasi mereka dan diberikan kesempatan untuk berkomunikasi
secara bebas, mereka akan dapat berkontribusi secara efektif dalam
penguatan partisipasi pegawai.
9. Pengembangan Budaya Organisasi yang Lebih Kuat
Budaya organisasi mengacu pada sistem asumsi, nilai, dan
keyakinan bersama. Budaya organisasi didasarkan pada sikap, simbol,
norma, nilai, keyakinan, prinsip, dan standar bersama yang memandu
perilaku pegawai. Ketika pegawai dapat berkomunikasi satu sama lain
secara efektif, mereka akan mampu mengembangkan budaya
organisasi yang lebih kuat.
10. Pembentukan Lingkungan Kerja yang Ramah
Ketika para pegawai membangkitkan kesadaran mengenai fakta
bahwa mereka perlu berkomunikasi dengan baik dan membentuk
istilah dan hubungan yang ramah dengan pegawai lain, mereka dapat
memberikan kontribusi yg signifikan dalam pembentukan lingkungan
kerja yang ramah. Keterampilan komunikasi yang efektif sangat
berkontribusi signifikan dalam pembentukan lingkungan kerja yang
ramah.
E. Fungsi Komunikasi Terhadap Administrasi Kantor
Terdapat empat fungsi komunikasi terhadap administrasi kantor.
Diantaranya yaitu fungsi kontrol, fungsi motivasi, fungsi emosi, dan fungsi
informasi.
1. Fungsi kontrol yaitu fungsi komunikasi yang digunakan untuk
mengontrol karyawan dengan menanyakan ulang deskripsi
pekerjaannya, kepada siapa dia harus melaporkan kembali hasil
pekerjaannya, dan hal-hal yang membutuhkan komunikasi dengan
10

atasannya. Selain itu, komunikasi juga dapat mengontrol perilaku


karyawan, misalnya jika salah satu karyawan bekerja terlalu lamban
atau lelet, teman yang lain akan melakukan komunikasi atas dasar
ketidak puasan mereka dengan kinerjanya, baik berupa menjauhi, atau
mengejek secara langsung bahwa yang bersangkutan bekerja terlalu
lambat.
2. Fungsi motivasi, fungsi ini digunakan untuk meningkatkan kinerja
karyawan dengan cara memberikan dorongan untuk bekerja lebih giat.
Fungsi ini biasanya dilakukan melalui pemberian feedback atau umpan
balik kepada bawahan mengenai apa yang telah mereka lakukan,
sebaik apa mereka mengerjakannya, dan apa yang sebaiknya dilakukan
untuk meningkatkan kinerjanya. Motivasi tersebut dapat berupa
memberikan kata-kata yang dapat membangkitkan semangat kerja,
pemberian insentif, pemberian tunjangan, memberikan bonus,
memberikan upah lebih tinggi, memberikan kenaikan pangkat atau
apapun yang dapat meningkatkan kinerja para pekerja.
3. Fungsi emosi, salah satu tujuan bekerja adalah untuk berinteraksi
dengan lingkungan sosial. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah
komunikasi dimana masing-masing anggota dapat menyampaikan
emosinya, baik emosi positif maupun emosi yang negatif. Emosi yang
negatif misalnya frustasi atau tidak puas dengan pekerjaan yang
dikerjakannya, tidak puas dengan gaji yang diterima, tidak puas
dengan pelayanan manajemen yang diberikan kepadanya atau hal-hal
lain yang mengandung hal negatif bagi organisasi. Sedangkan emosi
yang positif berarti penyampaian dari emosi yang membangun yang
harus dikelola untuk kemajuan perusahaan, misalnya dengan kepuasan
karena dilayani dengan baik dalam bekerja, diperhatikan oleh atasan,
gaji yang mencukupi dan hal-hal lain yang mengandung hal positif
bagi organisasi.
4. Fungsi informasi, fungsi ini berhubungan dengan memperlancar
pengambilan keputusan yang dapat dilakukan oleh pihak manajemen.
11

Dengan mentransfer data dan alternatif pilihan yang ada, individu atau
organisasi akan lebih mudah dalam mengambil keputusan. Fungsi ini
bertujuan untuk memberikan informasi kepada seluruh elemen kantor.
Informasi yang diberikan sebaiknya harus berdasarkan fakta,
transparan dan memberikan manfaat bagi pemberi dan juga penerima
informasi.
F. Profesional Kerja
Menurut Guffey & Loewy (2010), profesionalisme kerapkali
dipadankan dengan beberapa istilah seperti civility (keadaban), polish
(kesopanan), business etiquette (etiket bisnis), social intelligence
(kecerdasan sosial) dan soft skill. Secara lebih luas, profesionalisme
mencakup berbagai kualitas yang dimiliki oleh seorang individu bisnis
(businessperson), terutama berkaitan dengan etika dan integritas.
Untuk mewujudkan profesionalitas kerja di bidang perkantoran,
peran dari keterampilan komunikasi sangat penting. Semua karyawan
kantor membutuhkan apa yang disebut dengan komunikasi profesional.
Dalam hal ini, komunikasi profesional dapat meliputi berbagai bentuk
komunikasi, baik komunikasi tertulis, lisan, visual mupun digital.
Komunikasi profesional memadukan prinsip-prinsip pedagogis
retorika, teknologi, perangkat lunak, dan teori pembelajaran untuk
meningkatkan dan menyampaikan komunikasi dalam berbagai pengaturan
mulai dari penulisan teknis hingga kegunaan dan desain media digital
untuk berkomunikasi secara lebih efektif di dunia bisnis.
Keterampilan komunikasi profesional sangat penting karena semua
jenis bisnis berisi aktivitas seperti: menulis, membaca, mengedit,
berbicara, mendengarkan, aplikasi perangkat lunak, grafik komputer, riset
Internet dan sejenisnya.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa memiliki keterampilan
komunikasi profesional sangat penting bagi setiap eksekutif (Harmon,
2020):
12

1. Keterampilan komunikasi dapat membantu kita memilih metode


komunikasi yg tepat untuk audiens kita.
Dengan keterampilan komunikasi profesional yang baik, kita
dapat memastikan bahwa kita memilih saluran komunikasi yang tepat
untuk audiens tertentu. Misalnya, dalam beberapa kasus, mungkin
tepat untuk berkomunikasi melalui email, namun untuk kasus lain
mungkin lebih tepat untuk bertemu tatap muka.
2. Keterampilan komunikasi profesional biasanya disyaratkan oleh semua
pemberi kerja
Mampu berkomunikasi secara efektif adalah keterampilan yang
sangat diinginkan oleh semua perusahaan. Keterampilan ini bisa
bermanfaat misalnya saat mencari pekerjaan atau saat dipertimbangkan
untuk mendapatkan promosi.
3. Dapat membantu menghindari kesalahpahaman
Dengan komunikasi yang buruk, pesan mudah disalahpahami.
Dengan menguasai komunikasi profesional, potensi kesalahpahaman
yang terjadi dapat diminimalisir.
4. Membantu kita bekerja secara efektif dalam kelompok
Ketika kita bekerja dalam tim, kita harus dapat berkomunikasi
secara teratur dengan orang lain. Kita mungkin perlu mendengarkan
ide orang lain, sambil mengomunikasikan ide kita dengan jelas dan
efektif. Komunikasi yang baik juga dapat membantu membangun
hubungan kerja yang positif, sehingga tim kita bekerja lebih efektif
dan produktif bersama.
5. Dapat menginspirasi orang lain
Bagi seorang eksekutif, keterampilan berbicara di depan umum
merupakan keterampilan yang penting untuk dikuasai. Dengan
keterampilan komunikasi yang buruk, audiens kita mungkin menjadi
bosan dan kurang respek. Dengan memiliki keterampilan public
speaking yang baik, kita memiliki kesempatan untuk menginspirasi
orang-orang di sekitar kita.
13

Joseph (2015) menyebutkan beberapa karakteristik orang yang bekerja


secara profesional:
1. Berpakaian rapi dan pantas
Seorang profesional seyogyanya berpenampilan rapi,
memenuhi atau bahkan melampaui aturan/etika berpakaian
perusahaan tempat kita bekerja. Terutama jika bertemu dengan
klien, kita harus benar-benar lebih memperhatikan penampilan
untuk menciptakan kesan profesional.
2. Percaya diri, namun tidak sombong
Sikap kita harus memancarkan kepercayaan diri tetapi bukan
suatu keangkuhan. Bersikap sopan dan bertutur kata baik saat
berinteraksi dengan pelanggan, atasan, atau rekan kerja. Bahasa
tubuh dan ekspresi wajah kita juga perlu diperhatikan untuk
menunjukkan sikap percaya diri.
3. Apa yang kita katakan harus dikerjakan
Sebagai seorang profesional, kita biasanya akan diandalkan
untuk menemukan cara dalam menyelesaikan pekerjaan. Untuk itu
sangat penting bagi kita untuk selalu menepati janji pada waktu
yang tepat, bekerja tepat waktu, mulai rapat tepat waktu, dan
tindak lanjuti semua komitmen yang sudah kita buat.
4. Jadilah ahli di bidang kita
Orang yang profesional akan berusaha untuk menjadi ahli di
bidangnya, untuk membedakan mereka dari yang lain.
5. Berperilaku secara etis
Orang yang profesional harus berperilaku dan bekerja secara
etis dan mematuhi seluruh kode etik yang telah diatur oleh
perusahaan.
6. Bersikap tenang
Seorang profesional perlu menjaga ketenangannya bahkan
ketika menghadapi situasi yang sulit. Misalnya, jika seorang kolega
14

atau klien memperlakukan kita dengan cara yang kurang sopan,


kita tidak boleh melakukan jenis perilaku yang sama.
7. Memiliki etika dalam bertelepon
Etiket dalam bertelepon juga merupakan komponen penting
dari perilaku profesional. Sebaiknya kita tidak terlalu
mendominasi percakapan dan mendengarkan dengan seksama
pihak lain.
8. Gaya berbicara sebaiknya bersifat formal
Selama korespondensi secara tertulis, sebaiknya jaga agar
surat kita singkat dan langsung pada intinya. Nada bicara kita juga
harus sopan dan formal.
9. Bekerja secara terstruktur dan terorganisir
Seorang profesional harus dapat dengan cepat dan mudah
menemukan apa yang dibutuhkan. Untuk itu cara kerja kita harus
rapi dan teratur.
10. Mengakui Kesalahan
Apabila kita membuat kesalahan, jangan gengsi untuk
mengakui dan cobalah untuk memperbaikinya apabila
memungkinkan. Jangan suka menyalahkan rekan kerja. Sebaliknya
apabila perusahaan kita melakukan kesalahan, sebaiknya kita ikut
bertanggung jawab dan bekerja untuk menyelesaikan masalah
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi perkantoran adalah proses berbagi pengetahuan dan
gagasan antara satu orang atau kelompok dengan orang atau kelompok lain
dalam suatu organisasi baik secara verbal maupun nonverbal. (Chegg
India, 2021). Komunikasi perkantoran terjadi dalam suatu kantor dan
bertujuan untuk mempertinggi kinerja kantor tersebut. Dengan
berkomunikasi maka akan mengantarkan terbentuknya kesatuan sistem
dari bagian-bagian yang saling bergantung dan terciptanya pola hubungan
tata kerja. Bentuk-bentuk dari komunikasi perkantoran adalah sistem
komunikasi tulisan. Lisan. Mekanis. Dan panggilan petugas.
Komunikasi perkantoran terbagi menjadi 6 aktivitas diantaranya
yaitu komunikasi formal dan non-formal, komunikasi primer dan
sekunder, dan komunikasi intern dan ekstern. Skill komunikasi di kantor
meliputi Peningkatan Produktivitas, Peningkatan Semangat Kerja Pegawai,
Kepuasan Kerja yang Lebih Tinggi, Mengurangi Tingkat Perputaran
Karyawan (Turn over), Meningkatkan Kepercayaan Pegawai Kepada
Manajemen, Kerja Sama Tim yang Lebih Kuat, Peningkatan Pengetahuan,
Penguatan Partisipasi Pegawai, Pengembangan Budaya Organisasi yang
Lebih Kuat, dan Pembentukan Lingkungan Kerja yang Ramah.
Fungsi komunikasi terhadap administrasi kantor dibagi menjadi 4
fungsi diataranya yaitu funsi kontrol, fungsi motivasi, fungsi emosi, dan
fungsi informasi.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna,
kedepannya penulis akan lebih fokus dalam menjelaskan tentang makalah
di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Http://zonaartikel1000.blogspot.com/2015/05/komunikasi-dalam-
perkantoran.html?m=1

http://staffnew.uny.ac.id/upload/197912032015042001/pendidikan/
PERTEMUAN 10-12 KOMUNIKASI PERKANTORAN.pdf

https://berita.upi.edu/komunikasi-perkantoran-peran-komunikasi-dalam-
mewujudkan-profesionalitas-kerja-di-bidang-perkantoran/
#:~:text=Komunikasi%20perkantoran%20adalah%20proses
%20berbagi,baik%20secara%20verbal%20maupun
%20nonverbal.&text=Komunikasi%20perkantoran%20terjadi%20dalam
%20suatu,untuk%20meningkatkan%20kinerja%20kantor%20tersebut

https://bangjunes.blogspot.com/2017/04/pengertian-jenis-dan-fungsi
komunikasi.html

16

Anda mungkin juga menyukai