Anda di halaman 1dari 27

RINGKASAN

MATERI BIOLOGI
Ringkasan Materi
1 Disajikan Keanekaragaman hayati ada 3 yakni:
berbagai jenis 1. Keanekaragaman Tingkat Gen
tumbuhan yang a. Perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu jenis (satu spesies).
ditemukan di b. Terjadi akibat variasi ekspresi gen pada kromosom sehingga memunculkan banyak varian (pada tumbuhan) /ras (pada hewan).
Indonesia, c. Kata kunci: Memiliki nama latin yang sama
peserta didik d. Contoh:
dapat  Keanekaragaman spesies kelapa: kelapa hijau, kelapa gading, kelapa kopyor, dll (sama-sama spesies Cocos nucifera)
menentukan  Keanekaragaman spesies manusia: negro, dravida, kaukasoid, arya, melayu, dll (sama-sama spesies Homo sapiens)
keanekaragama  Keanekaragaman spesies padi: IR, PB, Sedani, Barito, Rojolele, Bumiayu, dll (sama-sama spesies Oriza sativa)
n tingkat 2. Keanekaragaman Tingkat Spesies/Jenis
gen/spesies/eko a. Perbedaan yang terdapat pada makhluk hidup yang berbeda spesies/jenis
sistem dengan b. Kata kunci: Memiliki nama latin yang berbeda; tidak harus dalam satu genus/family/ordo/kelas/kingdom.
tepat. c. Contoh:
 Keanekaragaman pada kelapa, palem, siwalan, aren, lontar - Keanekaragaman pada rumput teki, padi, jagung
 Keanekaragaman pada harimau, kucing, singa - Keanekaragaman pada jeruk purut, jeruk bali, jeruk mandarin.
3. Keanekaragaman Tingkat Ekosistem
a. Perbedaan antara ekosistem satu dengan ekosistem lainnya
b. Contoh: Perbedaan antara ekosistem taiga, tundra, stepa, hutan hujan tropis, hutan gugur, dll
2 Disajikan No Nama Virus Penyakit Menyerang
contoh virus 1 Influenza Virus Influenza (Flu) Sel-sel saluran pernapasan bagian atas
peserta didik 2 Human Immunodeficiency Virus (HIV) AIDS Menyerang sel-sel darah putih jenis limfosit T
dapat 3 Hepatitis virus Hepatitis B Sel-sel hati
menentukan 4 Ebola virus Ebola Sel-sel pertahanan tubuh
peran virus 5 Measles virus Cacar Sel kulit
tersebut dengan 6 Polio virus Polio Sel-sel pada sistem saraf pusat
tepat. 7 Mumps virus Gondong Sel-sel kelenjar ludah
8 Herpes simplex virus Herpes Membran mukus(lender) di mulut, alat kelamin,
9 Human papillomavirus Kutil Sel-sel kulit dan dapat menjadi kanker
10 Rous sarcoma virus (RSV) Tumor Ayam
11 Bovine papillomavirus Tumor Sapi
12 Virus penyakit mulut dan kaki Penyakit mulut dan kaki Mulut dan kaki sapi
13 Virus penyakit tetelo (new castle disease) Tetelo Ayam
14 Rhabdovirus Rabies Sistem saraf pusat anjing, monyet, kucing
15 Tungro Tungro Padi
16 Citrus leprosis virus (CiLV) CiLV Jeruk

1
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
N0 Interaksi Individu A Individu B Contoh Keterangan
1 Mutualisme Untung Untung Lichen (lumut kerak) kombinasi alga dan fungi. Bersifat wajib (jika salah satu tidak ada maka yang
lainnya mati)
2 Protokoprasi Untung Untung Kerbau dan jalak Bersifat tidak wajib (jika salah satu tidak ada maka
yang lainnya tetap hidup)
3 Parasitisme Untung Rugi Benalu/tali putri/bunga bangkai dengan inang Parasit menyerap nutrisi inang/mengganggu
4 Komensalisme Untung Netral Anggrek/tumbuhan paku dengan inangnya. Anggrek/paku tidak mengambil nutrisi inang.
5 Amensalisme Rugi Netral Penisilium menghasilkan antibiotic yang
mematikan organisme sekitar
6 Netralisme Netral Netral Sapi dengan kucing
7 Predasi Makan Dimakan Singa dengan rusa
8 Kompetisi intraspesifik Bersaing Bersaing Rusa dengan sesama rusa Masih dalam satu spesies, berebut sumber daya
9 Kompetisi interspesifik Bersaing Bersaing Rusa dengan zebra Berbeda spesies bersaing mencari rumput

Phaeophyta (Alga Coklat)

Alga Merah (Rhodophyta)

2
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Reproduksi Zygomycota

Reproduksi Basidiomycota

Keterangan Ascomycota Basidiomycota Zygomycota Deuteromycota


Gambar

Reproduksi Ascospora Basidiospora Zygospora Tidak ada


seksual
Reproduksi Konidiospora Konidiospora Sporangiospora Konidiospora
aseksual
Contoh Saccaromyces Jamur merang, Rhizopus (jamur Jamur panu,
sp, Pennisilium jamur tiram, jamur tempe), kudis
sp, Aspergillus kuping Mucor,Pilobolus

3
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
No Ciri-Ciri Pisces Amphibia Reptilia Aves Mamalia
1 Habitat Air Darat dan air Darat Darat Darat (ada juga yang di air)
2 Penutup tubuh Sisik Kulit licin dan basah Sisik atau kulit kering Bulu Rambut
3 Alat Pernafasan Insang Paru-paru dan insang Paru-paru Paru-paru, Kantong udara Paru-paru
4 Jumlah Ruang Jantung 2 3 4 4 4
5 Fertilisasi Eksternal Eksternal Internal Internal Internal
6 Cara Reproduksi Ovipar Ovipar (bertelur) ovipar/ovovivipar Bertelur Melahirkan (vivipar)
7 Suhu Tubuh Poikiloterm Poikiloterm (darah dingin) Poikilotrem Homoiloterm Homoiloterm
8 Ciri khusus Bertelur dalam Hidup di dua alam, Memiliki tembolok, dapat Menyusui, memiliki
jumlah sangat metamorphosis sempurna, terbang, berparuh. kelenjar mamae (ASI)
banyak. telur berselaput
9 Contoh Hiu, pari Salamender, katak, kodok Ular, kadal, penyu, buaya Bebek, pinguin Paus, kelelawar, dolpin
Siklus Nitrogen Siklus Karbon
- -
N2 (Nitrogen bebes)  NH4 (Amonium) NO2 (Ion Nitrit)  NO3 (Ion Nitrat)  N2 (Nitrogen bebas)

Fiksasi dilanjutkan Nitritasi Nitratasi Denitrifikasi


amonifikasi (nitrogen (amonium nitrit) (nitritnitrat) (nitratnitrogen
oleh bakteri oleh bakteri
menjadi amonium) oleh Nitrosococus, bebas) oleh bakteri
bakteri Rhizobium, Nitrobacter Pseudomonas
Nitrosomonas
Azotobacter dan oleh
Protista Nostox dan Tumbuhan menyerap
Nitrifikasi (nitritasi + nitratasi)
Anabaena nitrogen dalam bentuk
ion nitrat

Padi Tikus Ular Elang

 Trofik 1  Trofik 2  Trofik 3  Trofik 4


 Produsen  Komsumen I  Komsumen II  Konsumen III
 Predator

 Rantai makanan: Peristiwa makan dan dimakan dalam ekosistem


 Jaring-jaring makanan: Bagan yang menunjukan gabungan dari beberapa rantai makanan

4
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
1. Gambar penampang melintang daun
Keterangan
1. Kutikula: lapisan lilin untuk mengurangi penguapan
2. Epidermis atas: untuk proteksi
3. Mesofil palisade/Jaringan tiang: tempat utama fotosintesis
4. Mesofil spons/ jaringan bunga karang: Tempat fotosintesis dan menyimpan hasil fotosintesis
5. Epidermis bawah: untuk proteksi
6. Stomata: celah untuk keluar masuk gas dan transpirasi
7. Sel penjaga: untuk mengatur membuka dan menutup stomata
8. Xilem: Mengangkut air dan hara ke daun
9. Floem: untuk mengangkut hasil fotosintesis
10. Pembuluh vaskuler/ pembuluh angkut
2. Gambar Penampang Melintang Batang Dikotil
Komponen batang:
1. Epidermis: untuk proteksi
2. Korteks: jaringan dasar sebagai penopang atau
menyimpan cadangan makanan
3. Endodermis: penopang
4. Floem untuk mengangkut hasil fotosintesis
5. Xylem: untuk mengangkut air dan hara
6. Kambium: membelah ke luar membentuk floem
sekunder (kulit) ke dalam membentuk xylem sekunder
(kayu).
7. Empulur: jaringan parenkim berisi cadangan makanan
8. Silinder pusat: Perisikel+floem+xylem+empulur

3. Gambar Penampang Melintang Batang Monokotil Tabel Perbedaan Batang Dikotil dan Batang Monokotil
No Dikotil Monokotil
1 Berkambium Tidak berkambium
2 Batang bercabang Batang tidak bercabang
kecuali pandan, aloe
3 Pembuluh angkut teratur Pembuluh angkut tersebar
4 Memiliki jari-jari empulur Tidak ada jari-jari empulur
5 Korteks dan empulur dapat Korteks dan empulur tidak
dibedakan dengan jelas dapat dibedakan jelas
6 Hipodermis umumnya Hipodermis umumnya
kolenkim sklerenkim
7 Membesar karena aktivitas Membesar karena aktivitas
kambium vaskuler parenkim maristematik
8 Contoh: manga, jati, bayam Contoh: padi, jagung, palem

5
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
4. Gambar Akar Dikotil dan Monokotil
1. Bulu akar: untuk memperluas bidang penyerapan
2. Epidermis: untuk proteksi
3. Korteks: jaringan dasar sebagai penopang atau menyimpan cadangan makanan
4. Endodermis: bagian luarnya dilapisi pita caspary kedap air untuk
mengatur masuknya air dari luar ke xylem
5. Perisikel: Bagian di bawah endodermis untuk membentuk cabang akar
6. Floem untuk mengangkut hasil fotosintesis
7. Xylem: untuk mengangkut air dan hara
8. Empulur: jaringan parenkim berisi cadangan makanan
9. Silinder pusat: Perisikel+floem+xylem
Dikotil Monokotil

Otot lurik: 1. Epitel pipih selapis


1. Gelap terang, a. Lokasi jaringan epitel: pembuluh limfe, pembuluh darah,
berinti banyak di b. glomerulus, alveolus, peritonium, pleura, perikardium.
tepi, tidak c. Fungsi jaringan epitel: difusi, filtrasi.
bercabang 2. Epitel pipih berlapis banyak
2. Alat gerak aktif a. Lokasi jaringan epitel: epidermis, vagina, mulut,
3. Menggerakan alat esophagus (kerongkongan), saluran anus, ujung uretra.
gerak b. Fungsi jaringan epitel: proteksi
3. Epitel kubus selapis
Otot jantung: a. Lokasi jaringan epitel: nefron, tubulus ginjal, kelenjar saliva,
1. Gelap terang, permukaan ovarium, lensa mata, pancreas.
bercabang, inti b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorbs
satu di tengah, 4. Epitel kubus berlapis banyak
2. Penyusun jantung a. Lokasi: saluran keluar kelenjar keringat/minyak, ovarium
b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan ekskresi
Otot polos: 5. Epitel silindris selapis
1. Bentuk gelondong, a. Lokasi: lambung, usus, kelenjar pencernaan, kantong empedu.
warna polos, inti b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan absorpsi
satu di tengah 6. Epitel silindris selapis bersilia
2. Penyusun organ a. Lokasi jaringan epitel: saluran reproduksi, ductus eferen testis,
dalam b. Fungsi jaringan epitel: sekresi, proteksi dan gerakan zat
Jaringan Epitel 7. Epitel silindris berlapis banyak
a. Lokasi jaringan epitel: Tenggorokan, laring, faring,
saluran kelenjar ludah, saluran kelenjar susu, uretra.
b. Fungsi jaringan epitel: sekresi dan pergerakan.
Silindris selapis

6
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi

Fungsi bagian:
1. Katub bikuspidalis: Mencegah darah kembali
ke serambi kanan (atrium dekster) saat bilik
kanan kontraksi
2. Katub trikuspidalis: Mencegah darah kembali ke
serambi kiri (atrium sinister) saat bilik kiri
berkontraksi
3. Bilik kiri: Memompa darah dari jantung
ke seluruh tubuh
4. Bilik kanan: Memompa darah ke pulmo (paru-paru
5. Arteri/Nadi: Membawa darah meninggalkan
jantung membawa oksigen; kecuali arteri
pulmonalis yang justru kaya
karbondioksida.
6. Vena/Balik: Membawa darah menuju jantung
membawa karbondioksida; kecuali vena
pulmonalis yang justru kaya oksigen.
7. Pembuluh kapiler: Tempat pertukaran
oksigen dan nutrisi di jaringan.
8. Katup semilunar aorta: Mencegah darah
kembali ke bilik kiri dari aorta
9. Katup semilunar pulmonalis: Mencegah
darah kembali ke bilik kanan dari arteri
pulmonalis
Bagian-bagian dan fungsi:
1. Hidung:
a. Menyaring udara oleh rambut hidung
b. Menghangatkan udara dengan radiasi panas dari pembuluh darah di bagian konka
c. Melembabkan udara dengan penguapan mucus yang diproduksi sel goblet
d. Sebagai indra pembau karena adanya saraf olfaktori
2. Faring: Rongga bersama antara system pencernaan dan system pernapasan
3. Laring, terdapat:
 Pita suara untuk menghasilkan suara
 Katup epiglotis untuk menutup tenggorokan saat menelan makanan
4. Trakea (Tenggorokan): Tersusun oleh cicncin tulang rawan hialin, epitel silindris bersilia
untuk menangkap dan mengeluarkan kotoran
5. Bronkus: Cabang tenggorokan (trakea)
6. Bronkiolus: Cabang bronkus
7. Alveolus: kantong sangat tipis dengan banyak pembuluh darah dan tersusun epitel pipih
selapis sebagai tempat difusi gas oksigen dan CO2
7
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
8. Pleura: Pembungkus paru-paru

8
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Bagian Mata dan Fungsinya:
1. Kornea: Melindungi mata dari benda asing dari luar,
2. Iris: Mengatur besar kecilnya pupil. Bagian ini jugalah yang memberi warna pada mata.
3. Pupil: Mengatur jumlah cahaya yang masuk ke bola mata. Besar kecilnya pupil diatur oleh iris.
4. Retina: Menangkap bayangan yang dibentuk kemudian mengubahnya menyadi sinyal syaraf.
5. Lensa mata: Memfokuskan cahaya
6. Bintik kuning: Saat bayangan benda jatuh pada bagian ini, benda akan sangat terlihat jelas.
7. Bintik buta: Bintik buta atau blind spot adalah bagian mata yang tidak sensitif terhadap cahaya.
Jika bayangan benda jatuh tepat pada bagian ini, maka benda tidak dapat terlihat oleh mata.
8. Syaraf optic: Meneruskan informasi bayangan benda yang diterima retina menuji otak.
9. Aqueous humor: Cairan yang menyerupai plasma berlendir transparan dengan konsentrasi protein
yang rendah dan berfungsi sebagai struktur pendukung lensa.
10. Vitreous humor: Vitreous humor atau juga disebut badan vitreous adalah semacam gel yang
berfungsi mengisi ruang antara retina dan lensa.
11. Sklera, koroid, retina: lapisan mata dari luar ke dalam
12. Kelenjar lakrima: Kelenjar air mata adalah bagian mata yang berfungsi menghasilkan air mata.
Bagian Telinga dan Fungsinya:
1. Daun telinga: Menangkap suara Anatomi Telinga
2. Saluran telinga: Memfokuskan suara
3. Gendang telinga: Menangkap gelombang bunyi dan mengubahnya menjadi gelombang getar
4. Saluran euctachius: menghubungkan telingan dengan mulut untuk mengatur tekanan telinga
5. Tulang pendengaran martil (maleus), landasan (inkus), sangurdi (stapes): Meneruskan getaran
6. Tiga saluaran setengah lingkaran (saluran semisirkularis): Pusat keseimbangan tubuh
7. Koklea: Mengubah getaran menjadi impuls saraf
8. Saraf pada klokea: Mengantarkan impuls ke otak pusat

Peta Lidah

Saraf pada Kulit


1. Ujung saraf tanpa selaput: Sensor nyeri (pain)
2. Ruffini: Sensor panas (heat)
3. Krause: Sensor dingin (cold)
4. Meisner: Sensor sentuhan
5. Merkel: Sensor tekanan ringan (light touch)
6. Paccini: Sensor tekanan kuat (strong pressure)

9
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Gerak Biasa:
Reseptor (panca indra)Sensorik (aferen)
Otak Motorik (eferen) efektor
(otot/kelenjar)

Gerak Refleks:
Reseptor  Sensorik (aferen) Sumsum
Tulang Belakang Motorik (eferen)
efektor (otot/kelenjar)

Saluran Pencernaan Manusia Kelenjar Pencernaan (Organ penghasil zat kimia seperti enzim)
1. Mulut: Pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah, pencernaan kimiawi 1. Hati
oleh amilase/ptyalin yang mengubah amilum menjadi maltosa Menghasilkan empedu untuk mengemulsikan lemak, mengurangi tegangan
2. Faring: Rongga bersama system pencernaan dan pernapasan permukaan bolus, mengaktifkan lipase, membuat zat yang tidak larut dalam lemak
3. Kerongkongan menjadi larut, pewarnaan urin dan feses.
Gerakan peristaltik mendorong makanan menuju ke lambung 2. Pankreas
4. Lambung Zat kimia yang dihasilkan oleh pankreas adalah sebagai berikut:
a. Pencernaan mekanik oleh kontraksi-kontraksi otot. a. Natrium bikarbonat: meneralkan kadar asam dari makanan dari lambung.
b. Zat kimia pada lambung diantaranya adalah: (disingkat LAPeR) b. Produksi enzim (disingkat
PLTA) 1)L Lipase: lemak agar menjadi asam lemak dan gliserol. 1)P Pankreas
2)A Asam klorida (HCl): pepsinogen pepsin, membunuh kuman 2)L Lipase: lemak asam lemak dan gliserol.
3)Pe Pepsin: memecah protein menjadi pepton 3)T Tripsin: Pepton asam amino
4)R Renin: menggumpalkan protein yang ada di dalam susu 4)A Amilase: Maltosa glukosa
5. Usus halus c. Hormon Insulin: mengubah glukosa darah menjadi glikogen di
hati Enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya adalah: d. Hormon glucagon: mengurai glikogen menjadi glukosa darah
 Maltase: Maltosa glukosa dan glukosa
 Sukarse: Sukrosa glukosa dan fruktosa
 Laktase: Laktosa glukosa dan galaktosa
 Enzim erepsin: pepton menjadi asam amino.
 Enzim enterokinase: mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
 Enzim nuclease: mengubah nukleotida menjadi nukelosida dan pospat.
 Hormon sekretin: merangsang kelenjar pankreas untuk
mengeluarkan getah pancreas
 Homor CCk atau Kolesistokinin: merangsang hati agar mengeluarkan
cairan empedu ke usus halus.
6. Usus besar
a. Pengaturan kadar air feses
b. Pembusukan sisa makanan oleh Escheichia coli.
c. Pembentukan vitamin K

10
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Ginjal dan Nefron

Kelenjar pada Kulit

1. Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)


Kelenjar ini berfungsi mengeluarkan keringat melalui saluran keringat yang
bermuara di pori-por kulit.
2. Kelenjar Minyak (Glandula Sebasea)
Kelenjar minyak berfungsi menghasilkan minyak (sebum). Minyak yang
dikeluarkan berfungsi untuk melumasi kulit dan membuat rambut tidak kering.

Organ Fungsi
Testis Produksi sperma
Epididimis Pematangan sperma
Vas deferen Menyalurkan sperma ke uretra
Uretra Menyalurkan sperma keluar
Skrotum Melindungi testis
Penis Alat kopulasi (bersetubuh)
Vesikula seminalis Menambahkan cairan semen

Organ Fungsi
Ovarium Produksi ovum dan hormon
Oviduk/tuba palopi Tempat fertilisasi ovun dan sprema
Rahim/uterus Implantasi dan pertumbuhan embrio
Vagina Saluran melahirkan dan alat
kopulasi

11
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
No Indikator Soal Ringkasan Materi
18 Disajikan Substansi imunologis: 1. Neutrofil: Bergranula, nucleus 3-5 lobus dan untuk fagositosis.
gambar siswa Jenis Leukosit 2. Monosit: Tidak bergranula, Menjadi makrofag dalam fagositosis.
Imunoglobulin sebgai antibody
dapat Cara Kerja Antibodi: 3. Basofil: Nukleus seperti huruf S, memproduksi heparin & histamin
terdapat di plasma darah
menganalisis 1. Opsionisasi: Menangkap 4. Eosinofil: Nukleus dengan 2 lobus, berfungsi merespon alergi
Macam-macam Imunoglobulin (Ig):
proses imunitas antigen agar mudah 5. Limfosit: Limfosit T untuk bunuh kuman dan Limfosit B yang produksi antibody
Ig G: Paling Banyak di tubuh
yang terjadi Ig A: Terdapat pada ASI, air mata difagositosis 1. Fagositosis: memakan kuman (bakteri/virus/Protista)
2. Aglutinasi: Penggumpalan
pada organ Ig D: Paling sedikit 3. Presipitasi: Pengendapan 2. Deapedesis: menembus pembuluh darah menuju jaringan
yang ditunjuk Sifat Leukosit
Ig E: Merespon 4. Netralisasi: Membuat 3. Gerak amoeboid: mampu bergerak seperti amoeba
dengan benar elergi antigen tidak berbahaya 4. Kemotaksis: Bergerak karena rangsangan zat kimia.
Ig M: Menetap di pembuluh
darah
19 Disajikan hasil
lab pasien i Gangguan Sistem Organ:
6. Polistemia: Sel darah merah di atas jumlah normal 4.8-5.4 juta/ml3
gangguan 1. Arteriosklerosis: penyumbatan arteri oleh zat kapur
7. Leukimia: Sel darah putih di atas jumlah normal 7000-10.000 /ml3
sistem organ, 2. Aterosklerosis: penyumbatan arteri oleh lemak (fat)
8. Leukopenia: Sel darah putih di bawah jumlah normal 7000-10.000 /ml3.
peserta 3. Hemophily: Trombosit kurang dari 200-500.000 per mm3
9. Albuminuria: Adanya protein di urin akibat kerusakan glomerulus nefron ginjal
menyimpulkan sehingga darah sukar membeku
10. Diabetes mellitus: Adanya glukosa di urin karena Tubulus Proksimal gagal reabsoprpsi
penyebabnya. 4. Siklemia: darah memrah membentuk bulan sabit
3 11. Hematuria: Adanya darah pada urin karena radang bagian urinaria
5. Anemia: Sel darah merah di bawah jumlah normal 4.8-5.4 juta/ml
20 Disajikan Bahan Pangan Mikroorganisme Golongan Produk Mikroorganisme Produk Bioteknologi Modern
informasi Susu Lactobacillus bulgaricus Bakteri Yoghurt Acetobacter aceti Asam cuka a. Kloning
tentang Streptococcus termophillus Bakteri Yoghurt Saccharomyces bayanus Cuka apel (cider) b. Kultur jaringan
beberapa Streptococcus lactis Bakteri Mentega Mikroorganisme Produk
aplikasi Aspergilus niger Asam sitrat, c. Inseminasi buatan
bioteknologi Panicillium requiforti Jamur Keju Acetobacter penjernihan
Asambir d. Kultur jaringan
Propioni bacterium Bakteri Keju Swiss Saccharomyces bayanus Cuka
(c apel e. Teknologi plasmid
konvensional Penicillium notatum Penisilin id
Lactobacillus casei Bakteri Susu asam Aspergilus
Penicillium chrysogenum Penisilin Asam f. Sel hibridoma
dan modern, b g. Bayi tabung
peserta didik Kedelai Rhizopus oligosporus Jamur Tempe Streptomyces griseus sitrat,
Streptomisin e
Rhizopus stoloniferus Jamur Tempe h. Vaksin
dapat Bacillus Penicillium
thuringiensis mPembasmi hama
Rhizopus oryzae Jamur Tempe Bacillus notatu
popilliae Pembasmi hama i. Terapi
j. Interferon
gen
menentukan
contoh produk Aspergillus oryzae Jamur Kecap Streptomyces griseus Streptomisin r)
bioteknologi Kacang tanah Neurospora sitophyla Jamur Oncom Clostridium butyrium Limbah industry a k. Tanaman
konvensional/m sis
alkohol ir
Bacilluspopilliae
Bacillus Pembasmi ha Transgenik

odern dengan Beras Kubis Padi, umbi S aromyces elipsoides Saccharomyc s Spirulina, Chlorella
tepat. a cereviseae Acetobacter xylinum es cereviseae
Singkong Mikroorganisme c Endomycopsis Saccharomyces Saccharomyc
Air kelapa c fibulegera elipsoides es
Gandum h Saccharomyces Enterobacter sp. caelsbergensi
12
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Jamur Jamur Jamur Tape Ketan Pseudomonas putida Limba
Bakteri Jamur Bakteri n l.
Cladosporium resinae h
Jamur Tape Rekombinas
Alxalignes eutropus minya
singkong k i gen o
Aureobasidium pullulans
Alga Nata de coco Thiobacillus ferrooxidens Limba
Roti h
Asinan Methanobacterium minya
Minuman Methanomicrobium k
beralkoh Methanococcos Biopla unggal
ol stik
Protein sel Biopla
tunggal stik
Pemisa Tape
han Nata de
biji coc
temba Asinan
ga Minum
Ga beralkoh
s ol
m
eta
na
Ga
s
m
eta
na
Ga
s
m
eta
na

13
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Perbedaan RNA dan DNA
Perbedaan DNA RNA
Fungsi Mengendalikan faktor keturunan (materi genetic) dan sintesis protein Mengendalikan sintesis protein
Untai Untai ganda Untai tunggal
Letak Terdapat pada inti sel, mitokondria, plastid Terdapat pada inti sel, sitoplasma, atau ribosom
Komponen Gula Deoksiribosa Ribosa
Ukuran Panjang Pendek
Jenis Basa Nitrogen Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin dan timin) Purin (adenin dan guanin), Pirimidin (sitosin dan urasil)
Konsentrasi Tidak berubah (tetap), tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein Berubah, dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein
Keberadaannya Permanen Periode pendek karena mudah terurai
1. Percobaan Engelman
a. Menggunakan alga Spirogyra yang mampu fotosintesis menghasilkan oksigen
b. Menambahkan bakteri aerob (menggunakan oksigen) untuk
mendeteksi bagian Spirogyra yang paling banyak menghasilkan
oksigen.
c. Hasil: Bakteri aerob paling banyak berkumpul di daerah
Spirogyra yang mendapat sinar merah dan biru-violet.
d. Kesimpulan: Cahaya paling baik untuk fotosintesis adalah merah dan biru-violet.

2. Percobaan Ingenhouz
a. Menggunakan tanaman Hidrilla yang dimasukan dalam sebuah
wadah dengan corong kaca di atasnya yang ditutup dengan tabung khusus
untuk menangkap gas yang dihasilkan tumbuhan.
b. Hasil: Gas yang tertangkap di tabung akan menyebabkan kobaran api semakin besar.
c. Kesimpulan: Fotosintesis menghasilkan oksigen.

3. Percobaan Such
a. Tahapan percobaab Such:
1) Tutup sebagian daun dengan aluminium foil lalu biarkan beberapa saat.
2) Rebus daun untuk mematikan sel daun
3) Rebus daun dalam alkohol panas untuk melarutkan klorofilnya lalu cuci daun.
4) Tetesi daun dengan larutan lugol / iodin.
b. Hasil: Bagian yang tertutup akan pucat, sedangkan yang tidak ditutup akan a
berwarn biru kecoklatan (tanda amilum)
c. Kesimpulan: Fotosintesis menghasilkan amilum

14
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi

Keterangan:
1. Glikolisis (Tahap konsumsi ATP & tahap produksi ATP)
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Glukosa Asetil Co-A 3 3. Siklus Krebs
2 4 4. Transport Elektron

Tahap Tempat Bahan Hasil Tahapan Dekarboksilasi Oksidatif Perhitungan total ATP
2 ATP, 2 NADH, a. Glikolisis.................................2 ATP
Glikolisis sitosol Glukosa
2 Asam Piruvat b. Dekarboksilasi oksidatif..........0 ATP
Matrik 2 Asetil-CoA c. Siklus Krebs............................2 ATP
DO mitokondria Asam piruvat
2 CO2, 2 NADH d. Transfer elektron..................34 ATP
Matrik
Siklus Krebs 6 NADH, 2 ATP Total: 38 ATP
mitokondria Asetil-CoA
4 CO2, 2 FADH2 Dikurangi 2 ATP karena -2 ATP
Transport Krista (membran Elektron dari digunakan untuk transfer 36 ATP
elektron dalam) NADH dan 34 ATP NADH hasil gikolisis
FADH2 di sitosol ke
mitokondria
Tahapan Glikolisis
Proses Enzim terlibat
1. Glukosa → Glukosa 6-Fosfat Heksokinase
(Tahap penggunaan ATP)
2. Glukosa 6-Fosfat Fruktosa 6-phosfat Phosphogluco isomerase Tahap Siklus Krebs
3. Fruktosa 6-fosfat Fruktosa 1, 6-difosfat Fosfofrukto kinase disingkat dengan:
(Tahap penggunaan ATP) ASIK SuSu FMO
4. Fruktosa 1, 6-difosfat gliseraldehida Aldolase A: Asetil Co-A
fosfat/PGAL & Dihydroxy acetone fosfat S: Sitrat
5. Dihidroksiaseton fosfat Gliseraldehid- Triose fosfat kinase I: Isositrat
3-phosfat/ PGAL K: Ketoglutarat
6. Gliseraldehid-3-phosfat/PGAL  1,3- Gliseraldehida Su: Suksinil
diphoshoglyceral dengan melepaskan dehidrogenase Su: Suksinat
NADH dan mengikat phosfat anorganik F: Fumarat
7. 1,3-diphoshoglyceral 3- Phospoglycero M: Malat
fosfogliserat Kinase O: Oksaloasetat
acid + ATP (Tahap pelepasan ATP)
8. 3-fosfogliserat acid → 2-fosfogliserat Phosphoglyceo mutase
9. Fosfogliserat -> Enolase
phosphoenolpyruvat (PEP)+H2O
(air)

15
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
10. Phosphoenolpyruvat (PEP) Piruvat kinase
piruvat+ATP (Tahap pelepasan ATP)

16
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
1. Tahap Mitosis (disingkat dengan ProMAT) Tahap Pembelaha Meiosis
a. Profase 1. Tahap Interfase meiosis
1) Kromatin menebal menjadi kromosom dan bereplikasi. a. Merupakan tahap persiapan pembelahan
2) Membran inti dan anak inti menghilang. b. Tahapan meliputi
3) Sentriol membelah, dan mulai ke kutub berlawanan. 1) Fase G1 (Gap 1); Tahap pertumbuhan primer,
2) Fase S (Sintesis); Replikasi DNA, RNA tertinggi
b. Metaphase 3)Fase G2 (Gap 2); Tahap pertumbuhan sekunder
1. Kromosom berjajar di bidang ekuator dengan benang 2. Tahap Meiosis I
spindel menempel di kinetekor pada sentromer. a. Tujuan: memisahkan kromosom homolog sehingga dari diploid (2n)
2. Pada tahap ini kromosom paling mudah diamati menjadi haploid (n).
dengan mikroskop. b.Tahapan Meiosis 1: (Disingkat ProMAT)
1) Profase I (Disingkat dengan LeZiPaDiDi)
c. Anafase
a) Le: Leptoten: Kromatin menjadi kromosom
1) Benang spindel kinetokor memendek menarik kromosom
b) Zi: Ziptoten: Kromosom homolog bertemu dan diikat protein
sehingga sentromer terbagi menjadi dua bagian.
KOHESIN membentuk sinapsis.
2) Kromosom bergerak menuju kutub berlawanan.
c) Pa: Pakiten
Masing–masing kromosom homolog yang membentuk sinapsis
d. Telofase
1) Kromosom sudah di masing-masing kutub bereplikasi sehingga menjadi tetrad/bivalen
2) Kromosom kembali menjadi kromatin d) Di: Diploten: Terjadi pindah silang di KIASMA
3) Anak inti (nucleolus) kembali muncul e) Di: Diakinesis
4) Membran nucleus mulai kembali muncul 1) Telah mengalami pindah silang
2) Membran inti telah menghilang
3. Tahap Sitokinesis 2) Metaphase I: Kromosom di bidang ekuator membentuk 2 baris.
Sel membelah menjadi dua sel anakan diawali 3) Anafase I: Kromosom homolog terpisah ke kutub berlawanan.
dengan pembagian sitoplasma terlebih dahulu. 4) Telofase I: Kromosom homolog sudah di kutub; Membran inti
a. Pada Sel Hewan kembali muncul; Sitokinesis seiring dengan telophase.
1) Terbentuk cincin kontriktil pada bagian 2. Tahap Interkinesis
alur pembelahan yang dibentuk oleh Tahap diantara meiosis I dan meiosis 2; Hanya terjadi pada organisme
kontraksi mikrofilamen aktin. tertentu; Tidak terjadi sintesis DNA; Kromosom terurai jadi kromatin
2) Terbentuk dua sel anakan yang terpisah. 3. Meiosis II
a. Profase II
b. Pada sel tumbuhan 1) Kromotid bersaudara sudah terbentuk
Terbentuk plat pembelahan, 2) Tidak mengalami replikasi kromosom lagi
yaitu komponen dinding sel yang dibuat 3) Tidak mengalami pindah silang lagi
oleh badan golgi dan dikirim b.Metafase II
ke plat pembelahan melalui vasikula. Kromatid bersaudara berjajar di ekuator membentuk satu baris
c. Anafase II
Kromatid bersaudara terpisah membentuk kromosom
d.Telofase II
Terbentuk dua sel haploid; Sitokinesis bersamaan dengan telophase

17
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Kodogen pada DNA : 3′ ATG TCA ACT CCC AAA AGG CAT TGA 5′
Kodon pada mRNA : 5′ UAC AGU UGA GGG UUU UCC GUA ACU3′
Anti kodon pada tRNA : AUG UCA ACU CCC AAA AGG CAU UGA
Jenis Asam Amino : metionin serin glisin fenilalanin serin valin threonine stop

Catatan:
Kodon Star: AUG (Proses translasi akan dimulai jika ada kodon AUG)
Kodon Stop: UAG, UGA, UAA (Proses translasi akan berhenti dan selesai jika ada kodon stop)
Helik DNA yang dijadikan cetakan adalah untai DNA dari 3’ ke 5’.

Sel Tumbuhan Hipertonik Isotonik Hipotonik Sel Hewan Hipertonik Isotonik Hipotonik

Plasmolisis Flaksid Turgid Krenasi Flaksid Hemolisis


1. Sel tumbuhan pada larutan hipertonik (pekat) 1. Sel hewan pada larutan hipertonik (pekat)
a. Jika sel tumbuhan dimasukan ke dalam larutan pekat (hipertonik) maka cairan sel a. Jika sel hewan dimasukan ke dalam larutan pekat (hipertonik)
akan lebih encer dibanding lingkungannya. cairan sel akan lebih encer dibanding lingkungannya.
maka
b. Cairan sel akan osmosis keluar sel menuju larutan yang lebih hipertonik. b. Cairan sel berosmosis keluar sel menuju larutan yang lebih hipertonik.
c. Membran sel akan berkerut dan lepas dari dinding sel (plasmolysis) c. Sel akan berkerut (krenasi)
2. Sel tumbuhan pada larutan hipotonik (encer) 2. Sel hewan pada larutan hipotonik (encer)
a. Jika sel tumbuhan dimasukan ke dalam larutan hipotonik, maka cairan sel hewan a. Jika sel hewan dimasukan ke dalam larutan hipotonik, maka cairan
akan lebih pekat dibanding lingkungannya. hewan akan lebih pekat dibanding lingkungannya.
sel
b. Cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam sel. b. Cairan dari lingkungan akan masuk ke dalam sel.
c. Sel membesar turgid (kaku) dan tidak pecah karena dinding sel yang kuat. c. Sel akan membesar dan pecah (hemolysis)
3. Sel tumbuhan pada larutan isotonic (seimbang) 3. Sel tumbuhan pada larutan isotonic (seimbang)
Air akan keluar masuk sel sehingga flaksid (lembek) Air akan keluar masuk sel sehingga flaksid (lembek)
Penelitian Enzim Katalase

Pembahasan:
Enzim katalase akan mengurai H2O2 (hydrogen peroksida) menjadi air (H2O) dan
oksigen (O2). Hati ayam merupakan organ penghasil organel peroksisom yang kaya
enzim katalase
Kesimpulan: Enzim katalase bekerja optimum dalam suasana netral
18
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
No Indikator Soal Ringkasan Materi
1. Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim
a. Suhu Inhibitor (peghambat)
Inhibitor irreversible Inhibitor reversible
1) Enzim tidak aktif:< 0oC
1. Berikatan kovalen 1. Membentuk ikatan ion
2) Enzim denaturasi jika lebih dari 50oC 2. Tidak dapat terlepas 2. Dapat terlepas kembali
3) Enzim bekerja optimum pada 35-40 oC Inhibitor reversible dibagi menjadi:
b. Derajat keasaman (pH) Inhibitor reversible
1. pH asam (pH berkisar 0-7) Inhibitor kompetitif Inhibitor non-kompetitif
Enzim lambung; renin & pepsin (pH 2) 1. Bersaing dengan 1. Tidak bersaing
2. pH basa (PH beriksar 7-14) substrat 2. Menempel di sisi alosterik
EnziM usus halus: lipase, tripsin (pH 8) 2. Menempel sisi aktif 3. Contoh: antibiotik
3. Contoh: sianida
c. Konsentrasi Enzim Kaldu dipanaskan
Semakin tinggi konsentrasi enzim, semakin cepat
reaksi. Jika semua sisi aktif enzim terisi substrat maka
kecepatan akan menjadi konstan.
d. Konsentrasi Substrat
Semakin tinggi substrat, reaksi semakin
cepat hingga pada titik jenuh (keadaan saat subtract
lebih banyak daripada sisi aktif enzim sehingga
kecepatan reaksi menjadi konstan).
e. Aktivaktor: Zat yang mengaktifkan enzim seperti Ca &
Cl yang mengaktifkan amilase di mulut.
f. Konsentrasi Produk: Banyaknya produk dapat
mengganggu pelekatan substrat di sisi aktif.
28 Disajikan salah
satu gambar Percobaan Luis Pasteur
percobaan teori
biogenesis, Tabung dibuka sehingga oksigen
peserta didik dan mikroorganisme dapat
dapat masuk
menjelaskan
alasan
Oksigen dapat masuk ke air kaldu sedangkan mikroorganisme
penggunaan
perangkat terjebak oleh uap air di leher angsa
percobaan
tersebut dengan
tepat.

19
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Konsep kerja bisa berikatan.
inhibitor reversible
a) In
hi
bi
to b)Inhibitor non-kompetitif tidak berikatan dengan sisi
r aktif enzim melainkan menempel pada sisi alosterik
k sehingga sisi aktif enzim berubah dan tidak cocok.
o
m
p
et
iti
f
m Keterangan:
e 1. Tabung leher angsa berfungsi menangkap
n mikroorganisme sehingga hanya oksigen
gi yang bisa masuk ke dalam kaldu.
k 2. Jika tabung leher angsa dimiringkan atau
at dilepas maka mikroorganisme dapat masuk
si sehingga kaldu menjadi keruh.
si 3. Dengan demikian membuktikan bahwa kaldu
a yang keruh merupakan akibat adanya
kt mikroorganisme dari udara (bukan dari
if kaldu).
e
n
zi
m
se
hi
n
g
g
a
su
bs
tr
at
ti
d
a
k
20
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
No Indikator Soal Ringkasan Materi
29 Disajikan Macam Mutasi Gen
gambar salah 1. Delesi: hilangnya satu atau beberapa basa nitrogen Contoh Mutasi Gen
satu mutasi gen, 2. Addisi: penambahan satu atau beberapa basa nitrogen
peserta didik 3. Insersi: penambahan satu atau beberapa basa nitrogen Delesi : ABCDE  ABCD (Kehilanga basa E)
dapat 4. Duplikasi: duplikasi satu atau beberapa basa nitrogen Addisi : ABCDE  ABCDEF (Mendapat tambahan basa F)
menentukan 5. Substitusi: pertukaran pasangan basa nitrogen. Insersi : ABCDE  ABHCDE (Disisipi basa H)
jenis mutasi gen a. Transisi: Bila pertukaran terjadi antar sesama jenis basa nitrogen. Duplikasi: ABCDE  ABCDDE (Basa D berduplikasi)
yang terjadi Misal basa purin diganti dengan basa purin juga. Transisi : TGC  TGA (Sitosin diganti adenine yang sesame purin)
dengan tepat. Contoh: Pasangan AT digantikan pasangan GC. Transversi: TGC  TGT (Purin jenis Sitosin diganti Pirimidin Timin)
b. Transversi: Bila pertukaran terjadi antar basa nitrogen yang berbeda jenis.
Misal antara basa purin dengan pirimidin.
Contoh:AT digantikan pasangan TA.
30 Disajikan Lamarck Darwin Weismann
berbagai fakta. 1. Lingkungan mempunyai pengaruh pada ciri-ciri 1. Evolusi diakibatkan seleksi alam dan adaptasi 1. Perubahan sel tubuh karena pengaruh lingkungan
Peserta didik dan sifat-sifat yang diwariskan melalui proses 2. Tidak ada individu yang identik, selalu ada tidak akan diwariskan kepada keturunannya.
dapat adaptasi lingkungan. variasi meskipun dalam satu keturunan. 2. Evolusi menyangkut bagaimana pewarisan gen-gen
menentukan 2. Ciri dan sifat yang terbentuk akan 3. Setiap populasi cenderung bertambah banyak melalui sel-sel kelamin, artinya evolusi adalah
teori evolusi diwariskan kepada keturunannya. karena setiap makhluk hidup berkembang biak. gejala seleksi alam terhadap faktor-faktor genetic.
yang 3. Organ yang sering digunakan akan berkembang 4. Untuk berkembangbiak diperlukan makanan dan 3. Weismann membantah teori Lamarck
dikemukakan dan tumbuh membesar, sedangkan organ yang ruang yang cukup. dan mendukung teori Darwin
oleh tidak digunakan akan mengalami pemendekan atau 5. Pertambahan populasi tidak berlangsung secara 4. Penelitiannya dengan memotog ekor tikus hingga
Lamarck/Ch. penyusutan, bahkan akan menghilang. terus menerus, tetapi dipengaruhi oleh berbagai generasi 21. Namun generasi selanjutnya tetap
Darwin/A. 4. Moyang jerapah sebenarnya berleher pendek. faktor pembatas antara lain makanan dan memiliki ekor pajang yang membantah
Weismann Karena menjulurkan kepalanya untuk mencapai predasi. pernyataan Lamarck.
dengan tepat. daun-daun pada cabang yang tinggi akibatnya 6. Nenek moyang jerapah adanya berleher panjang,
leher jerapah jadi panjang yang kemudian ada yang berleher pendek. Karena makanan
diwariskan pada keturunannya. jerapah adalah daun-daun di pohon yang tinggi,
maka jerapah berleher panjang dapat
menjangkaunya, sedangkan yang berleher pendek
tidak dapat menjangkaunya lalu mati.
31 Disajikan Persilangan dihibrid (dua sifat beda) F 2:
informasi ♀♂ MT Mt mT mt
tentang P1 (parental) : MMTT mmtt
MT MMTT MMTt MmTT MmTt
persilangan (merah, tinggi) (putih, pendek)
dengan dua sifat G (gamet) M m Mt MMTt MMtt MmTt Mmtt
mT MmTT MmTt mmTT mmTt
beda, peserta F1 (filial) : MmTt
mt MmTt Mmtt mmTt mmtt
didik dapat P2 (parental) : MmTt MmTt
menganalisis 1. M_T_:merah, tinggi = 9 (9/16 = 56.25 %)
ratio fenotip G (gamet (MT, Mt, mT, mt) (MT, Mt, mT, mt)
: 2. mmT_ :putih, tinggi = 3 (3/16 = 18.75 %)
keturunannya
dengan tepat. 3. M_tt:merah, pendek = 3 (3/16 = 18.75 %)
21
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1
MENDOYO
:
4. Mmtt:putih, pendek = 1 (1/16 = 6.25%)

17

22
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1
MENDOYO
Ringkasan Materi
1. Intermediet (Dominasi tidak sempurna) 4. Alel Ganda (Multiple Alemorfi)
Gen dominan tidak sepenuhnya mendominasi sehingga Suatu fenotip memiliki lebih dari satu macam alel atau
terbentuk sifat fenotip baru. genotip. Contohnya adalah pada warna rambut kelinci,
2. Kodominan golongan darah manusia.
Dua gen dominan yang keduanya terekspresikan 1) Rambut kelinci
P1: CRCR (Kulit merah) x CWCW (Kulit putih) Skala kedominan-an C > Cch > Ch > c
(tidak saling menutupi) sehingga menciptakan G: CR CW Fenotip Kemungkinan Genotip
sifat baru. F1: CRCW (Kulit merah totol
Kelabu CC, Ccch, Cch, Cc
3.Gen Letal (mati) adalah gen yang dapat menyebabkan kematian jika (Jika ada C pasti kelabu)
dalam keadaan homozigot. Gen Letal dibagi menjadi gen letal dominan Chincilia cchcch, cchch, cchc
dan gen letal resesif. Himalaya chch, chc
1) Gen Dominan Letal 2) Gen Resesif Letal Albino cc
Individu akan mati jika memiliki gen Suatu individu akan mati jika memiliki gen resesif
dominan homozigot sehingga menghasilkan homozigot, contohnya pada tanaman jagung albino. 2) Golongan Darah Manusia
P1: Aa (Hijau) Aa (Hijau) Golongan Darah Kemungkinan Genotip
perbandingan fenotip yang menyimpang,
Gamet: A,a A,a A IAB IBA atau IBAIOO
contohnya pada ayam Creeper (kaki pendek). F1: B I I atau I I
P1: Cc(Creeper) Cc(Creeper)
♀ AB IAIB
Gamet: C, c C, c A a
♂ O IBIO
♀♂ C c A AA (Hijau) Aa (Hijau)
C CC (Letal) Cc (Creeper) a Aa (Hijau) Aa (albino)
c Cc (Creeper) Cc (Normal) Hijau:albino = 3:1
Letal : creeper : normal = 1:2:1

Atavisme= 9:3:3:1 Kriptomeri= 9:3:4 Polimeri= 15:1 Komplementer= 9:7

Perbandingan Hukum Semu


Mendel

1.Kriptomeri : 9:3:4 18
23
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1
MENDOYO
Ringkasan Materi

Jika B berpaut dengan V dan b berpaut dengan b maka: Menghasilkan :


P Fenotipe : kelabu panjang X hitam pendek Gamet BV - - bv
Genotipe : BBVV bbvv bv BbVv - - bbvv
kelabu-bersayap panjang hitam-bersayap pendek
Gamet : BV bv
Kelabu Panjang Rasio fenotipe hasil testcross ialah kelabu-sayap panjang:hitam-sayap pendek 1:1. Ini berarti
BbVv macam gamet rekombinan tidak muncul, sebab B bertaut V, b bertaut v, sehingga gamet
yang
F1 Ditestcross dengan induk resesif dihasilkan F1 hanya BV dengan bv. Karena rasio gamet BV dengan bv 1:1 maka rasio fenotipe
hasil testcross. Bbvv:bbvv = lalat buah kelabu-sayap panjang : hitam-sayap pendek = 1:1.
F1 BbVv X bbvv

A. Pautan Gonosom (Kelamin Seks) 9. Brakisindaktili (Letal)


1. Buta warna B. Pautan Autosomal 4. Progeria (penuaan dini)
1. Polidaktili (jari banyak) PP, Pp = Progeria  BB, Bb = polidaktili
 XBXB: wanita normal
 PP, Pp = polidaktili pp = normal  BB = normal
 XBXb: Wanita carier

XbXb: Wanita buta warna  PP = normal 5. Kerdil (Cebol) (Ankondroplasia) Thalasemia
10.
2. Sifat
Brakidaktili (jari pendek) 6. MM,
Sindrom Marfan Th Th = Thalasemia mayor (letal)

XBY: Pria normal LETAL Mm = Marfan Thtt = Thalasemia minor (hidup)
 XbY: Pria buta warna Thth = normal
 BB, Bb = Brokdaktili mm = normal
2.
Hemofilia  bb = normal 7. Sindrom Achoo (Bersin Super) 11. Hantington
 X X : wanita normal HH, = semi letal (Mati dewasa)
H H

 3. 
Sindaktili
SS, Sa ==Sindaktili AA,
jari berselaput) aa Aa = Achoo
= normal
X H h
Xh:: wanita
Wanitahemoflia
carier (letal/mati) Hh
Hh == hantington
normal
XhX
 ss = normal 8. Hipertensi

XHY: Pria normal HH, Hh = Hipertensi
 XEvolusi
Y: pria hemofilia
h
Bukti hh = normal
1. Fosil
2. Pebandingan embrio
3. Homologi (Struktur sama namun fungsinya berbeda):
Tangan manusia dengan tungkai kucing, sirip paus dengan sayap burung
4. Analogi (Struktur berbeda namun fungsi sama):
Sayap burung dengan sayap kumbang, sirip paus dengan sirip hiu
5. Organ sisa: umbai cacing, tulang ekor, bulu pada dada, gigi
taring

19
1
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Perubahan Lingkungan
No Kasus Penyebab Dampak Penanggulangan
1. Efek Rumah Akumulasi gas CO dan CO2  Global warming (suhu bumi meningkat)  Reboisasi
Kaca  Es kutub mencair  Hutan kota
 Permukaan air laut naik  Penggunaan bahan bakar alternative
 Sering terjadi bencana alam badai  Menggunakan kendaraan umum
 Perubahan cuaca ekstrim  Filter asap kendaraan
 Gagal panen  Mencegah kebakaran hutan
 Tidak merokok
2. Lubang Ozon Adanya CFC di atsmosfer  Radiasi sinal ultraviolet tinggi  Mengurangi penggunaan produk yang
 Wabah kanker kulit produksi CFC seperti parfum, kulkas, AC
 Tumbuhan mati  ker kulit
 Global warming (suhu bumi meningkat)
3. Hujan Asam Akumulasi SOx dan NOx di atsmosfer  Kematian tumbuhan  Penggunaan bahan bakar alternative
 Rusaknya hutan seperti biosolar, panel surya, dll
 Korosif bangunan  Mengurangi kendaraan
 Telur hewan liar gagal menetas bermotor
4. Eutrofikasi Akumulasi ABS dan pupuk NPK di  BOD dan COD naik  Pengurangan penggunaan ABS
perairan sehingga alga/tumbuhan  Kandungan oksigen air turun  Pengolahan limbah rumah tangga
(produsen air) meningkat.  Hewan air mati, pendangkalan  Normalisasi waduk
Saluran Pencernaan Manusia Enzim erepsin: pepton menjadi asam amino.
1. Mulut: Enzim enterokinase: mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
a. Pencernaan mekanik oleh gigi dan lidah, pencernaan kimiawi Hormon sekretin: merangsang kelenjar pankreas untuk mengeluarkan getah
oleh amilase/ptyalin yang mengubah amilum menjadi maltose. Homor CCk atau Kolesistokinin: merangsang hati agar mengeluarkan empedu
b. Terdapat kelenjar saliva (liur) yakni parotid, sub lingual, sub mandibular 7. Usus besar: Pengaturan kadar air feses; Pembusukan sisa makanan oleh Escheichia
yang menghasilkan saliva berisi amilase, lisozim dan mineral lain. coli.; Pembentukan vitamin K
2. Faring: Rongga bersama system pencernaan dan pernapasan Kelenjar Pencernaan lainnya (Organ penghasil zat kimia seperti enzim)
3. Kerongkongan: Ada gerakan peristaltik mendorong makanan ke lambung 1. Hati: Menghasilkan empedu untuk mengemulsikan lemak, mengurangi tegangan
4. Lambung (Berperan sebagai kelenjar pencernaan juga) permukaan bolus, mengaktifkan lipase, membuat zat yang tidak larut dalam lemak
a. Pencernaan mekanik oleh kontraksi-kontraksi otot. menjadi larut, pewarnaan urin dan feses.
b. Zat kimia pada lambung diantaranya adalah: (disingkat LAPeR) 2. Pankreas, meghasilkan:
1) L Lipase: lemak agar menjadi asam lemak dan gliserol.
a. Natrium bikarbonat: meneralkan kadar asam dari makanan dari
lambung 2)A Asam klorida (HCl): pepsinogen pepsin, membunuh kuman b. Produksi enzim (disingkat PLTA)
3) Pe Pepsin: memecah protein menjadi pepton 1)P Pankreas
4) R Renin: menggumpalkan protein yang ada di dalam susu 2)L Lipase: lemak asam lemak dan gliserol.
5. Usus halus (Berperan sebagai kelenjar pencernaan juga) 3)T Tripsin: Pepton asam amino
Enzim yang dihasilkan oleh usus halus diantaranya adalah: 4)A Amilase: Maltosa glukosa
 Maltase: Maltosa glukosa dan glukosa
d. Hormon Insulin: mengubah glukosa darah menjadi glikogen di hati
 Sukarse: Sukrosa glukosa dan fruktosa
e. Hormon glucagon: mengurai glikogen menjadi glukosa darah

Laktase: Laktosa glukosa dan galaktosa

20
2
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
Ringkasan Materi
Faktor eksternal pertumbuhan: 1. Jenis Penelitian 4. Alat dan Bahan Penelitian
1. Cahaya
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. - Biji kacang hijau, polibek hitam, tanah,
2. Air
air Metode eksperimen adalah metode yang dilakukan dengan - Mistar dan kertas
3. Suhu
mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta adanya 5. Cara Kerja Penelitian
4. Kelembaban
kontrol (Nazir,2003). a. Rendam biji kacang hiaju selama semalam.
5. Intensitas cahaya
2. Tempat dan Waktu Penelitian b. Sediakan dua buah polibek yang diisi dengan tanah berkualitas sama.
6. Nutrisi
Tempat : Di sekolah c. Letakkan 5 biji kacang hijau kedalam polibek
7. pH tanah
Waktu : Kamis, 18 Juli – Rabu, 24 Juli 2018 ( 7 hari ) d. Beri label “A2” pada polibeg yang akan diletakkan pada tempat
8. Konsentrasi CO2 dan O2 3. Variabel terang, dan label “B2” untuk tempat gelap
 Variabel bebas adalah Intensitas cahaya matahari. e. Untuk tempat gelap, agar terhindar dari cahaya tutup dengan kardus.
 Variabel terikat adalah Morfologi kacang Hijau. f. Siramlah kacang hijau setiap hari
Contoh Percobaan  Variabel terkendali adalah Polibek, Tanah, biji kacang hijau, g. Ukur dan amati setiap pertumbuhan dan perkembangan kacang
hijau dan Penyiraman. setiap harinya.

Metabolisme Lemak Metabolisme Protein


1. Lemak diemulsikan oleh empedu lalu diicerna 1. Protein dicerna di lambung oleh pepsin, renin
di dalam usus halus bagian duodenum/usus dua dan di duodenum oleh tripsin menjadi asam
belas jari oleh enzim lipase sehingga terpecah amino.
menjadi asam lemak dan gliserol 2. Asam amino digunakan sebagai sumber
2. Asam lemak mengalami β-Oksidasi menjadi energi setelah transminasi (pemindahan
asetil Co-A lalu masuk ke siklus kreb. gugus) dan deaminasi (pelepasan nitrogen).
3. Gliserol akan diubah menjadi gliseraldehid-3 3. Asam amnio harus diubah menjadi bentuk
phosfat (PGAL) lalu masuk ke tahap lain untuk masuk jalur repirasi.
glikolisis. a) Gliserin, serin, alanine, sistein diubah
4. Karena banyak mengandung atom C, lemak menjadi asam piruvat
menghasilkan lebih banyak energi yakni 9,3 b) Fenilalanin, leusin, lisin, triptofan, tirosin,
kkal dan 129 ATP. isileusin diubah menjadi asetil Co-A.
c) Asam amino aspargin dan aspartate
diubah menjadi oksaloasetat
d) Asam amino glutamin, glutamate,
Kelainan Terpaut Kromosom X 1. Buta warna 2. Hemofilia
1. Hemofilia  XBXB: wanita normal  XHXH: wanita normal
2. Butawarna  XBXb: Wanita carier  XHXh: Wanita carier
3. Anondentia  XhXh: wanita hemoflia (letal/mati)
 XbXb: Wanita buta warna
 XBY: Pria normal  XHY: Pria normal
Kelainan Terpaut Kromosom Y
 XbY: Pria buta warna  XhY: pria hemofilia
1. Hypertrichosis

21
2
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd.
SMAN 1 MENDOYO
2021

22
2
I GUSTI PUTU RAI PRIAWIGUNA, S.Pd. / SMAN 1 MENDOYO

Anda mungkin juga menyukai