Anda di halaman 1dari 6

JENIS TUMBUHAN, CIRI DAN FUNGSINYA

1. MIMBA

Mimba (Azadirachta indica). Tanaman langka ini mempunyai nama lain Mimbo atau
Mimba. Tanaman langka ini merupakan pohon yang tinggi (Arbor) batangnya dapat
mencapai 20 m bahkan lebih.
Ciri:
Kulit batangnya tebal, batang agak kasar, daun menyirip genap, dan berbentuk lonjong
dengan tepi bergerigi dan runcing, sedangkan buahnya merupakan buah batu dengan panjang
1 cm. Buah mimba dihasilkan dalam satu sampai dua kali setahun, berbentuk oval, bila
masak daging buahnya berwarna kuning, biji ditutupi kulit keras berwarna coklat dan
didalamnya melekat kulit buah berwarna putih.
Fungsi:
Tanaman ini bisa digunakan sebagai pestisida nabati. Karena daun mimba mengandung
senyawa-senyawa yang dapat mengendalikan hama tanaman, diantaranya adalah sitosterol,
hyperoside, nimbolide, quercetin, quercitrin, rutin, azadirachtin, dan nimbine.
2. ENAU

Enau (Arenga pinnata). Enau atau aren (Arenga pinnata, suku Arecaceae) adalah palma
yang terpenting setelah kelapa (nyiur) karena merupakan tanaman serba guna.
Ciri:
Palma yang besar dan tinggi, dapat mencapai 25 m. Berdiameter hingga 65 cm, batang
pokoknya kukuh dan pada bagian atas diselimuti oleh serabut berwarna hitam yang dikenal
sebagai ijuk, injuk, juk atau duk. Ijuk sebenarnya adalah bagian dari pelepah daun yang
menyelubungi batang.
Fungsi:
Pohon enau menghasilkan banyak hal, yang menjadikannya populer sebagai tanaman yang
serbaguna, terutama sebagai penghasil gula.
3. CENDANA

Cendana (Santalum album). Cendana atau cendana wangi, merupakan tanaman langka
penghasil kayu cendana dan minyak cendana.
Ciri:
Cendana adalah tumbuhan parasit pada awal kehidupannya. Kecambahnya memerlukan
pohon inang untuk mendukung pertumbuhannya, karena perakarannya sendiri tidak sanggup
mendukung kehidupannya. Karena prasyarat inilah cendana sukar dikembangbiakkan atau
dibudidayakan. Kayu cendana wangi (Santalum album) kini sangat langka dan harganya
sangat mahal.
Fungsi:
Kayunya digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aroma terapi, campuran parfum,
serta sangkur keris (warangka). Kayu cendana dianggap sebagai obat alternatif untuk
membawa orang lebih dekat kepada Tuhan. Minyak dasar kayu cendana, yang sangat mahal
dalam bentuknya yang murni.
4. EDELWEIS

Edelweis Anaphalis Javanica adalah tumbuhan gunung yang terkenal, tumbuhan ini dapat
mencapai ketinggian 8 m dan memiliki batang sebesar kaki manusia, tetapi tumbuhan yang
cantik ini sekarang sangat langka.

Ciri:
Edelweis merupakan tumbuhan pelopor bagi tanah vulkanik muda di hutan pegunungan dan
mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya di atas tanah yang tandus, karena mampu
membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang secara efektif memperluas kawasan
yang dijangkau oleh akar-akarnya dan meningkatkan efisiensi dalam mencari zat hara.

Fungsi:

Bunga-bunganya sangat disukai oleh serangga, lebih dari 300 jenis serangga seperti kutu,
tirip, kupu-kupu, lalat, tabuhan dan lebah terlihat mengunjunginya. Jika tumbuhan ini
cabang-cabangnya dibiarkan tumbuh cukup kokoh, edelweis dapat menjadi tempat bersarang
bagi burung tiung batu licik Myophonus glaucinus. Bagian-bagian edelweis sering dipetik
dan dibawa turun dari gunung untuk alasan-alasan estetis dan spiritual
5. Anggrek

Seperti tanaman lainnya, tanaman anggrek juga terdiri atas akar, batang, daun, bunga dan
buah. Perbedaan tanaman anggrek dengan tanaman lainnya terdapat pada bentuk bunganya.
Berikut ini beberapa ciri khas tanaman anggrek :

1. Akar

Akar anggrek berfungsi sebagai tempat menempelkan tubuh tanaman pada media tanamnya.
Akar anggrek epifit memiliki lapisan velamen yang berongga, dimana lapisan ini berfungsi
untuk memudahkan akar dalam menyerap air hujan yang jatuh di kulit pohon atau pada media
tanam anggrek. Dibawah lapisan velamen terdapat lapisan yang mengandung klorofil. Akar
anggrek epifit memiliki beberapa rambut pendek bahkan ada yang nyaris tak berambut. Pada
anggrek terrestrial (jenis anggrek tanah),akarnya memiliki rambut yang cukup panjang dan
rapat yang berfungsi untuk menyerap air dan zat organik yang ada di tanah.

2. Batang

Berdasarkan pola pertumbuhannya, tanaman anggrek dibedakan menjadi dua tipe, yakni tipe
simpodial dan monopodial. Anggrek simpodial adalah anggrek yang tidak memiliki batang
utama. Bunganya keluar dari ujung batang dan akan berbunga kembali pada pertumbuhan
anakan atau tunas baru berikutnya. Hanya anggrek jenis Dendrobium yang berbunga lewat
sisi-sisi batangnya. Contoh anggrek tipe simpodial antara lain Dendrobium, Cattleya,
Oncidium, dan Cymbidium. Biasanya anggrek tipe simpodial ini bersifat epifit. Sedangkan
untuk anggrek tipe monopodial adalah anggrek yang pertumbuhan batangnya lurus ke atas
pada satu batang tanpa batas. Bunganya keluar dari sisi batang di antara dua ketiak daun.
Contoh anggrek tipe monopodial ini antara lain  Vanda, Arachnis, Renanthera, Phalaenopsis,
dan Aerides.

3. Daun

Pada tanaman anggrek, bentuk daun sangat tergantung dari jenisnya. Beberapa bentuk daun
anggrek adalah sebagai berikut : a.  Bentuk silindris. Bentuk daunnya  panjang dan tumpul
mirip pensil. Daun seperti ini dijumpai pada anggrek “Vanda potlod” atau
“Vandahookeriana”. b.  Bentuk talang. Helaian daun yang kiri dan kanan membentuk sudut,
sehingga bentuk daunnya menyerupai talang. Anggrek jenis Aerides, Ascocentrum, 
Rhynchostylis adalah sebagian jenis anggrek yang memiliki bentuk daun menyerupai talang.
c.  Bentuk sendok. Bentuk daunnya lonjong dan memanjang serta relatif tidak ada lekukan
(datar). Daun seperti ini bias dilihat pada jenis anggrek Cattleya atau Bulbophyllum. d. 
Bentuk daun bertunggangan. Daun mengimpit batang atau bagian pangkal daun diatasnya.
Bentuk helaian daunya melebar kearah ujung.Bentuk daun yang bertunggangan ini terjapada
anggrek Phalaenopsis dan Oberonia.

4. Bunga

Bunga pada tanaman anggrek umumnya memiliki tiga buah sepalum atau daun kelopak
bunga. Satu buah  sepalum yang terletak di punggung dinamakan daun kelopak punggung
atau sepalum dorsal. Dua lainnya dinamakan daun kelopak samping atau sepala literalia.
Daun mahkota atau  petala pada tanaman anggrek berjumlah dua.Letak antara petala yakni
berseling dengan sepala, dimana di antara kedua petala itu terdapat bagian yang dinamakan
petalum atau bibir bunga. Pada pusat bunga terdapat suatu alat yang berfungsi sebagai alat
kelamin jantan dan betina, yang menjadi satu bagian. Alat kelamin jantan dinamakan stemona
atau benang sari, sedangkan alat kelamin betina dinamakan tangkai putik atau gynosteminum.

5. Buah

Tanaman anggrek juga dapat menghasilkan buah, tentunya setelah melewati masa
persilangan. Setelah  bunga diserbuki dan dibuahi, maka anta 3-9 bulan kemudian muncullah
buah yang sudah tua. Kematangan buah anggrek sangat tergantung pada jenis anggreknya itu
sendiri. Misalnya, pada anggrek Dendrobium, buahnya akan matang dalam umur 3-4 bulan.
Pada anggrek Vanda, umumnya buah akan matang setelah 6-7 bulan. Sementara itu, pada
anggrek Cattleya, buah baru matang setelah 9 bulan. Buah anggrek merupakan buah lentera.
Artinya yakni buah akan pecah ketika matang. Bagian yang membuka adalah bagian
tengahnya, bukan di ujung atau pangkal buahnya. Bentuk buah anggrek ini berbeda-beda
setiap jenisnya.

Anda mungkin juga menyukai