Pertemuan Ke 2 (Larutan)
Pertemuan Ke 2 (Larutan)
Larutan oral
Yaitu sediaan cair yang dibuat untuk pemberian oral , mengandung satu atau lebih zat dengan atau
tanpa bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau campuran kosolven-air.
2. Elixir
Adalah sediaan larutan yang mengandung bahan obat dan bahan tambahan (pemanis, pengawet,
pewarna, pewangi) sehingga memiliki bau dan rasa yang sedap dan sebagai pelarut digunakan
campuran air - etanol.
Disini etanol berfungsi mempertinggi kelarutan obat . Pada elixir dapat pula ditambahkan glycerol,
sorbitol atau propilenglikol. Sedangkan untuk pengganti gula bisa digunakan sirup gula.
3. Sirup.
Ada 3 macam sirup yaitu :
b. Saturatio adalah obat minum yang dibuat dengan mereaksikan asam dengan basa tetapi gas
yang terjadi ditahan dalam wadah sehingga larutan jenuh dengan gas.
Pembuatan :
1. Komponen basa dilarutkan dalam 2/3 bagian air yang tersedia. Misalnya NaHCO 3 digerus
tuang kemudian masuk botol.
2. Komponen asam dilarutkan dalam 1/3 bagian air yang tersedia.
3. 2/3 bagian asam masuk basa, gas dibuang seluruhnya. Sisa asam dituang hati-hati lewat tepi
botol, segera tutup dengan sampagne knop sehingga gas yang terjadi tertahan.
Langkah ke 3 Seluruh bagian asam dimasukkan kedalam basa dengan hati-hati, segera tutup
dengan sampagne knop.
Gas CO2 umumnya digunakan untuk pengobatan, menjaga stabilitas obat, dan kadangkadang
dimaksudkan untuk menyegar-kan rasa minuman ( corrigensia).
Hal yang harus diperhatikan untuk sediaan saturatio dan potio effervescent adalah :
- diberikan dalam botol yang kuat , berisi kira-kira 9/10 bagian dan tertutup kedap dengan tutup
gabus atau karet yang rapat. Kemudian diikat dengan sampagne knop.
- Tidak boleh mengandung bahan obat yang tidak larut , karena tidak boleh dikocok. Pengocokan
menyebabkan botol pecah karena botol berisi gas dalam jumlah besar.
a. Garam dari asam yang sukar larut . misalnya natrii benzoas, natrii salisilas.
b. Bila saturasi mengandung asam tartrat maka garam-garam kalium dan ammonium harus
ditambahkan kedalam bagian basanya, bila tidak, akan terbentuk endapan kalium atau
ammonium dari asam tartrat.
Untuk melihat berapa bagian asam atau basa yang diperlukan dapat melihat tabel penjenuhan
( saturasi dan netralisasi ) dalam Farmakope Belanda edisi V berikut ini :
5. Guttae ( drop)
Guttae atau obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspensi , apabila tidak
dinyatakan lain dimaksudkan untuk obat dalam. Digunakan dengan cara meneteskan menggunakan
penetes yang menghasilkan tetesan yang setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes baku yang
disebutkan oleh Farmakope Indonesia. Biasanya obat diteteskan ke dalam makanan atau minuman
atau dapat diteteskan langsung kedalam mulut.
Dalam perdagangan dikenal pediatric drop yaitu obat tetes yang digunakan untuk anak-anak atau
bayi .
Obat tetes sebagai obat luar, biasanya disebutkan tujuan pemakaiannya misalnya :
eye drop untuk mata, ear drop untuk telinga.