Anda di halaman 1dari 7

PART 4 : FARMAKOLOGI

BAB I
OBAT JANTUNG, PEMBULUH DAN DARAH
(CARDIOVASKULAR DAN HEMATOPOIETIKA)

D. Hematinika
1. Pendahuluan
Hematinika atau obat-obat pembentuk darah yaitu obat-obat yang khusus digunakan untuk
merangsang atau memperbaiki proses pembentukan sel darah merah (erythropoesis).

Sel darah merah dibentuk dalam sumsum tulang yang pipih. Untuk itu dibutuhkan zat besi,
vitamin B12 dan asam folat. Zat besi untuk membentuk hemoglobin, vitamin B 12 dan asam folat
untuk membentuk sel darah merah. Zat tersebut diperoleh dari makanan dan ditimbun dalam
jaringan, terutama hati dan sumsum tulang. Vitamin B 12 dapat disintesa dalam usus besar dalam
bakteri tetapi tidak dapat untuk memenuhi kebutuhan tubuh, sebab vitamin ini terikat dengan
protein dan penyerapannya berlangsung dalam ileum.

Anemia adalah keadaan dimana kadar Hb dan atau eritrosit berkurang. Orang dikatakan
menderita anemi bila kadar Hb kurang dari 8 mmol/liter pada pria atau 7 mmol/liter
pada wanita.

Ada dua jenis anemi yaitu anemi ferriprive dan anemi megaloblaster.

(a) Anemi ferriprive


Disebabkan oleh kekurangan zat besi, dengan tanda-tanda kadar Hb dibawah normal (hypochrom),
eritrosit lebih kecil (microcyter). Anemi ini sering disebut anemi hypochrom, anemi microcyter atau
anemi sekunder.

(b) Anemi megaloblaster


Disebabkan oleh kekurangan vitamin B12 atau asam folat, dengan tanda-tanda sel darah merah
membesar (macrocyter) dengan kadar Hb normal atau lebih tinggi (hyperchrom), disebut juga
anemi primer. Dalam keadaan yang lebih berat disebut anemi pernisiosa (c) Anemia lainnya
Merupakan bentuk anemia serius yang tidak ada hubungannya dengan kekurangan zat besi atau
vitamin. Termasuk kedalam golongan ini adalah :

 Anemia aplastis, yaitu eritrosit atau unsur darah lainnya tidak terbentuk. Penyebabnya
antara lain karena faktor keturunan (disebut juga anemia aplastis primer atau
congenital); rusaknya sumsum tulang akibat efek samping obat seperti kloramfenikol,
karbimazol, sitostatika (disebut juga anemia aplastis sekunder).
 Anemia haemolitis, yaitu eritrosit dirusak, Hb dilarutkan dalam serum dan diekskresikan
lewat urin, misalnyapada malaria tropika.

2. Pengobatan
Berhubung anemi hanya merupakan gejala, maka sebelum melakukan pengobatan perlu
ditentukan lebih dahulu jenis anemi dengan menemtukan kadar zat besi, vitamin B 12 dan asam
folat dalam darah, agar dapat diberikan terapi yang tepat.
Anemi ferriprive dapat dihilangkan dengan pemberian preparat zat besi, sedangkan penyebabnya
mungkin tetap ada misalnya tumor atau borok lambung yang juga harus diobati, sebab bila hanya
memberi preparat zat besi tanpa mengobati penyebabnya, anemi tidak akan dapat diatasi. Dalam
hal ini pemberian vitamin B12 atau asam folat tidak berguna bahkan dapat merugikan, karena
menyulitkan diagnosa anemi primer berhubung megaloblaster lenyap dari sumsum tulang. Pada
anemi pernisiosa, asam folat tidak dapat diberikan

3. Zat – zat anti anemi (a)


Asam folat
Sumbernya sayuran berwarna hijau, hati, ragi, buah – buahan. Dalam bahan makanan tersebut asam
folat terdapat dalam senyawa konjugasi (poliglutamat).

Senyawa ini dalam hati akan diuraikan oleh enzim dan direduksi menjadi zat aktifnya (tetrahidro folic
acid). Zat ini untuk sintesa DNA dan RNA serta pembelahan sel.

(b) Zat besi (Fe)


Dalam makanan, zat besi terikat sebagai ferri kompleks, tetapi dalam lambung diubah menjadi ferro
klorida. Resorpsi hanya berlangsung dalam duodenum, dalam lingkungan asam netral garam ferro lebih
mudah larut. Setelah diserap dalam darah , maka akan bergabung dalam protein menjadi ferritin yang
disimpan sebagai cadangan, sebagian diangkut ke sumsum tulang, hati dan sel-sel lain untuk sintesa
hemoglobin dan enzim zat besi (metalo enzim). Kebutuhan zat besi sehari 1-2 mg.

Gejala kekurangan zat besi seperti anemi hipokrom, yaitu pucat, letih dan lesu, jari-jari dingin, jantung
berdebar, nyeri lidah, kuku dan kulit keriput. Defisiensi ini dapat diobati dengan pemberian garam-
garam ferro per-oral, misalnya ferro fumarat, ferro sulfat, ferro klorida, dan lainnya. Pemberian
parenteral hanya bila ada kelainan lambung (perdarahan) atau rangsangan yang hebat. Lagipula ada
bahaya over dosis, sedangkan peroral tidak akan terjadi over dosis sebab ada rintangan kontrol usus,
kecuali pada anak-anak dimana kontrol usus belum sempurna.

(c) Vitamin B12(Cyanocobalamin)


Sumber vitamin ini adalah makanan dari hewani : hati, daging, telur, susus, dalam bentuk ikatan dengan
protein. Kebutuhan orang sehari 2-5 mcg.

Dalam lambung vitamin B12 dilepas dari ikatan kompleksnya dengan protein oleh

HCL yang segera diikat oleh glukoprotein yang disebut instrinsik factor (Castle 1929) yang dihasilkan
oleh mukosa lambung bagian dasar. Dengan pengikatan ini zat tersebut baru dapat diserap oleh
reseptor spesifik di usus halus(ileum). Setelah diserapvitamin B 12 diangkut dan ditimbun dalam hati yang
secara bertahap dilepas sesuai kebutuhan tubuh.

Defisiensi vitamin B12 dengan gejala-gejala megaloblaster, nyeri lidah, degenerasi otak, sumsum tulang,
depresi psikis. Pengobatan terutama dengan injeksi, oral vitamin B 12 dengan kombinasi instrinsic factor
(serbuk pylorus).

4. Obat – Obat Anti Anemia (hematinika)


No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1 Ferrosi sulfas + Ferolat Tiap tablet : Indofarma
Asam Folat Fe.Sulfat eksikatus 200 mg,
asam folat 0,25 mg
2 Cyanokobalamin Vitamin B-12 50mg / tablet IPI
500 g / 5ml ampul Kimia Farma
1000 g / ml vial Soho

3 Fe Fumarat + Vit C + Ferofort Per Kapsul : Kalbe Farma


Vit. B, dll Ferro Fumarate + Vit.C +
Folic Acid + Vit.B1 +
Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12
+ Niacinamide + Ca
Panthothenat + Lysin +
Dioctyl Na Sulfasuccinate

Per tablet salut gula :


Hemafort Ferro Fumarate + Vit.C + Phapros
Folic Acid + Vit.B12 +
Mn Sulfate + CuSO4 +
Sorbitol + Intrinsik Factor

No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen


4 Fe Sulfat + Asam Iberet - 500 Per Tablet Salu Selaput : Abbot
Folat + Vit C + Fe-Sulfat + Vit.B1 + Vit.B2
Vit. B + Vit.B6 + Vit.B12 + Na
Ascorbate + Niacinamide +
Ca Pantho - thenat

Fe-Sulfat + Vit.A +Vit.B1 +


Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12
Vitral Darya-Varia
+ Vit.C + Vit.D2 + Vit.E +
Vit.K3 + Nicotin -amide + Ca
Panthothenat + Folic
Acid + Inositol + Cholin +
Dicalcium Phos -phate +
Mg + Cu + F + I + Mn +
Mo + Se + Zn

5 Fe Gluconat + As. Livron B-Plex Per Tablet Salut Gula : Phapros


Folat + Vit. C + Fe-Gluconate + CuSO4 +
Nicotinamida + Vit.C + Folic Acid + Ca
Vit. B-1, B-2, B-5, Panthothenat + Vit.B1 +
B-12 Vit.B2 + Vit.B6 + Vit.B12
+ Nicotinamide + Dried
Liver

6 Fe Gluconat + Vit C Sangobion Per Kapsul : Merck


+ Asam Folat Fe-Gluconate + CuSO4 +
Mn Sulfate + Vit.C + Folic
Acid + Vit.B12 + Sorbitol

E. Hemostatika dan Oksitosikum

Hemostatika
Hemostatik adalah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan pendarahan. Obat-obat ini
diperlukan untuk mengatasi pendarahan.

Perdarahan dapat disebabkan oleh defisiensi satu factor pembekuan darah dan dapat pula akibat
defisiensi banyak faktor yang mungkin sulit untuk didiagnosis dan diobati. Hemostatik dibagi dua,
yaitu hemostatik lokal dan hemostatik sistemik.

1. Hemostatik Lokal
Yang termasuk golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
mekanisme hemostatiknya :

(a) Absorbable haemostatics


Obat golongan ini menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan
buatan atau memberikan jaringan yang mempermudah pembekuan bila diletakkan
langsung pada luka. Dengan kontak permungkaan benda asing, trombosit akan pecah
dan membebaskan factor pembekuan. Termasuk golongan ini spons gelatin dan
selulosa oksida (oksisel).

(b) Astringen
Zat ini bekerja dengan memgendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat
dihentikan. Contoh : Ferri Klorida, Nitras argenti dan asam tanat.

(c) Koagulan
Dapat menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan mempercepat
perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan
fibrinogen.
(d) Vasokonstriktor
Dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler dan cara pakainya dengan
mengoleskan kapas yang telah dibasahi dengan obat ini pada permungkaan luka.
Contoh : Epinefrin, Norepinefrin dan Vasoprin.

2. Hemostatik Sistemik
Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan segera. Hal ini
terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat
dalam darah transfusi. Keuntungan lainnya ialah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan
yang disebabkan oleh defisiensi factor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan
menggantikan/memberikan faktor pembekuan yang kurang tersebut.
Zat – zat tersendiri :
1. Faktor antihemofilik (faktor VII)
Berguna untuk mencegah atau mengatasi perdarahan pada penderita hemofilia A
(defisiensi faktor VIII) dan penderita yang darahnya mengandung inhibitor faktor VIII

2. Kompleks faktor IX
Sediaan ini mengandung faktor II, VII, IX dan X; serta sejumlah kecil protein plasma lain.
Digunakan untuk pengobatan hemofilia B, atau bila diperlukan faktor - faktor yang
terdapat dalam sediaan tersebut untuk mencegah perdarahan. Akan tetapi karena ada
kemungkinan timbulnya hepatitis, sebaiknya preparat ini tidak diberikan pada penderita
non hemofilia. Efek sampingnya berupa trombosis, demam, menggigil, sakit kepala dan
shock anafilaksis.

3. Human fibrinogen
Sediaan ini hanya digunakan bila dapat ditentukan kadar fibrinogen dalam darah
penderita, dan daya pembekuan yang sebenarnya.

4. Vitamin K
Sebagai hemostatik, vitamin K memerlukan waktu untuk menimbukan efek, sebab vitamin
K harus merangsang pembentukan darah terlebih dahulu.

5. Asam aminokaproat
Merupakan competitiv inhibitor dari aktivator plasminogen dan penghambat plasmin.
Plasmin sendiri berperan menghancurkan fibrinogen, fibrin dan faktor pembekuan darah
lainnya. Oleh karena itu asam aminokaproat dapat membantu mengatasi perdarahan
berat akibat fibrinolisis yang berlebihan.

6. Asam traneksamat
Indikasi dan mekanisme kerja yang sama dengan asam aminokaproat, tetapi 10 kali lebih
kuat dengan efek samping lebih sedikit.

7. Karbozokrom
Dapat memperbaiki permeabilitas kapiler dan untuk mencegah dan mengobati
perdarahan kapiler

Spesialite :
No Nama Generik Nama Dagang Bentuk Sediaan Produsen
1. Karbazokrom Adona AC Tablet 10mg Tanabe
Danachrom Dankos
Adrome Landson
2. Asam traneksamat Kalnex Kapsul 250mg, tablet salut Kalbe Farma
500mg, injeksi 50mg/ml

Transamin Injeksi 250ng/ml Otto


Tranexamic Harsen

3. Vitamin K -1 Kaywan Tablet 5mg Eisai


(Fitonadion)

4. Vitamin K -3 Kavitin Soho


(menadion)

5. Serbuk faktor VIII Koate-HP Vial 280 UI; 290 UI; 300 UI Dipa
Pharmalab
6. Serbuk kompleks Konyne-80 Vial 20ml 500 UI Dipa
faktor IX Pharmalab

Oksitosik
Oksitosik adalah obat yang merangsang kontraksi uterus. Obat ini berguna dalam praktek
kebidanan.

1. Zat – Zat Tersendiri


(a) Alkaloid Ergot
Sumber alkaloid ergot adalah Claviseps purpurea, suatu jamur yang hidup sebagai parasit
pada tanaman gandum. Khasiatnya yang terpenting adalah stimulus otot polos, terutama
dari pembuluh darah perifer dan rahim, dengan efek vasokonstriksi dan oksitosik.
Alkaloid – alkaloid ini merupakan turunan asam lisergat, dan dapat dibagi dalam 3
kelompok, yaitu :  Ergotamin
Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrain
Mekanisme kerja Oksitosik dan vasokonstriksi kuat
Kontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hati
Efek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus,
muntah, diare
Sediaan : Tablet, injeksi

 Ergometrin
Khasiat vasokonstriksi lebih lemah dari pada ergotamin, namun efek oksitosiknya
lebih kuat. Turunannya metilergometrin, memiliki efek oksitosik yang lebih kuat dan
lebih lama.
Indikasi : Meningkatkan kontraksi uterus, migrain

Kontra indikasi : Wanita yang habis melahirkan, sepsis, gagal ginjal dan hati

Efek samping : Berdebar, naiknya tekanan darah, perasaan dingin, haus, muntah, diare

Sediaan : Tablet, injeksi

 Ergotoksin
Terdiri dari ergokristin, ergokriptin dan ergokonin. Yang digunakan hanya derivat
dihidro – nya. Terutama digunakan pada gangguan sirkulasi dipermukaan, hipotensi
ringan dan migrain.

(b) Oksitosin
Merangsang otot polos uterus dan kelenjar mamae. Fungsi perangsangan ini bersifat
selektif dan cukup kuat.

2. Obat – Obat Oksitosik


No. Nama Generik Nama Dagang Sediaan Produsen
1. Ergometrine Maleate Ermetrine 300mg / tablet Organon
2. Methergin 0,125mg / dragee Novartis
Methyl Ergometrine 0,2mg / ml ampul

3. Methovin Kimia Farma


Methyl Ergometrine
0,125mg/ tablet
Maleate
salut
4. Piton S 10 IU / ml ampul Organon
Synthetic Oxytocin
Syntocinon 10 IU / 2 ml ampul Novartis
40 IU / 5 ml vial

Oxytocin S 10 IU / ml ampul Ethica

Anda mungkin juga menyukai