Anda di halaman 1dari 6

Nama : Ghina Ferlia Ifani Realita

Nim : 20.03.0059

SOP PERAWATAN LUKA BAKAR

Pengertian Melakukan tindakan perawatan terhadap luka bakar


Tujuan 1. Mencegah infeksi pada luka
2. Mempercepat penyembuhan luka
Kebijakan Pasien yang mengalami luka bakar
Petugas Perawat
Peralatan 1. Bak instrumen yang berisi
2. Pinset anatomi
3. Pinset chirurgis
4. Gunting debridemand
5. Kasa steril
6. Kom : 3 buah
7. Peralatan lain terdiri dari :
8. Spuit 5cc atau 10cc
9. Sarung tangan
10. Gunting plester
11. Plester atau pelekat
12. Desinfektan
13. Nacl 0,9%
14. Bengkok : 2 buah, i buah berisi larutan desinfektan
15. Perban
16. Obat luka sesuai kebutuhan
Prosedur A. Tahap Pra Interaksi
Pelaksanaan 1. Melakukan verifikasi program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada
3. keluarga/klien
4. Menanyakan kesiapan klien sebelum kegiatan
5. dilakukan

C. Tahap Kerja
1. Menjaga Privacy
2. Mengatur posisi pasien sehingga luka dapat terlihat jelas
3. Membuka peralatan
4. Memakai sarung tangan
5. Membuka balutan dengan hatihati bila sulit basahi dengan
NaCl.
6. Membersihkan luka dengan menggunakan cairan NaCl
7. Melakukan debridemand, bila terdapat jaringan nekrotik. (Bila
ada bula jangan di pecah tapi dihisap dengan spuit steril
setelah hari ke-3 )
8. Memberikan luka dengan NaCl
9. Mengeringkan luka dengan menggunakan kassa steril
10. Memberikan obat topical sesuai order pada luka
11. Menutup luka dengan kassa steril kemudian dipasang perban
dan diplester
12. Memasang perban dan diplester
13. Merapikan pasien
D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
2. Berpamitan dengan klien
3. Membereskan alat-alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
Referensi Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur
Perawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan
pendidikan.
Potter, P.A., Perry, A.G., 1996, Fundamentals of Nursing, St.
Louis Mosby Company.
Rider, J., et. Al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills,
Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth, Alih Bahasa : Monica Ester,
EGC ; Jakarta
SOP PEMASANGAN KONDOM KATETER

Pengertian Alat drainase urine eksternal yang mudah digunakan dan aman untuk
mengalirkan urine pada klien.
Tujuan 1. Mengumpulkan urine dan mengontrol urine inkontinen
2. Klien dapat melakukan aktifitas fisik tanpa harus merasa malu
karena adanya kebocoran urine (ngompol)
3. Mencegah iritasi pada kulit akibat urine inkontinen
Kebijakan 1. Kandung kemih inkopeten
2. Prostat hipertrofi
Petugas Perawat
Peralatan 1. Selaput kondom kateter
2. Strip elastic
3. Kantung penampung urine dengan selang drainase
4. Baskom dengan air hangat dan sabun
5. Handuk dan waslap
6. Selimut mandi
7. Sarung tangan
8. Gunting

Prosedur A. Tahap Pra Interaksi


Pelaksanaan 1. Melakukan pengecekan program terapi
2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien

B. Tahap Orientasi
1. Memberikan salam dan menyapa nama pasien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan dan kesiapan pasien

C. Tahap Kerja
1. Memasang sampiran dan menjaga privacy
2. Bantu klien pada posisi terlentang
3. Letakkan selimut diatas bagian tubuh bagian atas dan tutup
ekstremitas bawahnya dengan selimut mandi sehingga hanya
genitalia yang terpajang
4. Bersihkan genitalia dengan sabun dan air, keringkan secara
menyeluruh
5. Siapkan drainase kantong urine dengan menggantungkannya ke
rangka tempat tidur
6. Dengan tangan non dominan genggam penis klien dengan kuat
sepanjang batangnya
7. Dengan tangan dominan, pegang kantung kondom pada ujung
penis dan dengan perlahan pasangkan pada ujung penis
8. Sisakan 2,5 sampai 5 cm ruang antara glands penis dan ujung
kondom
9. Lilitkan batang penis dengan perekat elastic
10. Hubungkan selang drainase pada ujung kondom kateter
11. Posisikan klien pada posisi yang aman

D. Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Merapikan pasien dan lingkungan
3. Berpamitan dengan klien
4. Membereskan alat-alat dan kembalikan alat ketempat semula
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

Referensi Departemen Kesehatan RI, Dirjenyanmed, 1991. Prosedur


Perawatan Dasar, Direktorat rumah sakit dan
pendidikan.
Potter, P.A., Perry, A.G., 1996, Fundamentals of Nursing, St.
Louis Mosby Company.
Rider, J., et. Al, 1995, Modules for Basic Nursing Skills,
Philadelphia, Lippincott.
Smeltzer, S.C., Bare, B.G., 2002, Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth, Alih Bahasa : Monica Ester,
EGC ; Jakarta

Anda mungkin juga menyukai