Pencabutan hak atas tanah merupakan suatu sarana yang diselenggarakan oleh
pemerintah untuk mengambil hak atas tanah warga negara demi kepentingan umum, yang di
dalamnya terdapat kepentingan bersama rakyat, kepentingan bangsa dan negara, serta
kepentingan pembangunan. Dalam pasal 1 UU Nomor 20 tahun 1961 Tentang Pencabutan
Hak-Hak Tanah Dan Benda-Benda Yang Ada Diatasnya dinyatakan bahwa: “Untuk
kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama
rakyat, demikian pula kepentingan pembangunan, maka Presiden dalam keadaan memaksa
setelah mendengar Menteri agraria, kehakiman dan menteri yang bersangkutan dapat
mencabut hak-hak atas tanah dan benda-benda yang ada di atasnya”. 2
Hal ini juga tertera dalam Pasal 18 UUPA menyatakan bahwa: ”Untuk kepentingan
umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-
hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti kerugian yang layak dan menurut cara
yang diatur dengan undang-undang”3 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang
Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum menyatakan bahwa
Kepentingan Umum adalah kepentingan bangsa, negara, dan masyarakat yang harus
diwujudkan oleh dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Sumber:
4
Lestari, Putri. "Pengadaan Tanah untuk Pembangunan demi Kepentingan Umum di Indonesia Berdasarkan
Pancasila." SIGn Jurnal Hukum 1.2 (2020): 71-86.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Undang-Undang Nomor 20 tahun 1961 Tentang Pencabutan Hak-Hak Tanah Dan Benda-
Benda Yang Ada Diatasnya
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk
Kepentingan Umum
Shoffia, Risa. "Pencabutan Hak Atas Tanah Sebagai Upaya Terahir Dalam Pengadaan
Tanah Untuk Kepentingan Umum." Fairness and Justice: Jurnal Ilmiah Ilmu Hukum 9.2
(2013).
Lestari, Putri. "Pengadaan Tanah untuk Pembangunan demi Kepentingan Umum di Indonesia
Berdasarkan Pancasila." SIGn Jurnal Hukum 1.2 (2020): 71-86.