Anda di halaman 1dari 5

PENGUKURAN

Nama : Bassam
Kelas : X-1
Absen: 8

SMAN 1 Selong
Pengukuran
A. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan agar para praktikan mampu menggunakan alat-alat ukur
dasar dengan benar , mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran  berulang, dan
mmahami penggunaan angka penting
B. Pendahuluan
Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang sangat penting, segala sesuatu yang berbentuk
pasti mempunyai ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu
obyek. Penentuan suatu dimensi atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar satuan ukur
tertentu. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, sesuatu yang dapat diukur dan
dapat dinyatakan dengan angka disebut besaran, sedangkan pembading dalam suatu
spengukuran adalah satuan .satuan yang dilakukan untuk melakukan pengukuran dengan
hasil yang sama atau tetap untuk semua orang disebut satuan baku.
Alat ukur (measuring tool) adalah sebuah alat yang tujuan penggunaanya untuk
membantu dalam mengetahui nilai suatu besaran. Baik itu besaran nilai maupun kondisi dari
sebuah komponen yang diukur.
Alat ukur sendiri juga telah banyak digunakan untuk menentukan nilai presisi yang
ada pada sebuah benda ataupun komponen yang diukur, dengan tujuan mendapatkan nilai
kuantitas dari sebuah benda. Dimana jika kita menggunakan data pengukuran pada sebuah
penelitian atau pekerjaan, maka data yang kita dapat adalah merupakan data pasti.
Alat ukur sebenarnya memiliki fungsi yang cukup beragam, dan ini juga tergantung
dari untuk apa dan jenis apa alat ukur itu digunakan. Namun jika kita ingin mengambil garis
pengertian secara umum, alat ukur berfungsi sebagai pengukur sesuatu. Baik itu panjang atau
tinggi benda, berat, jarak, tegangan, waktu dan lain sebagainya.

C. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang diperlukan dalam pengukuran yaitu:

1. Alat
a. Penggaris, digunakan untuk mengukur hasil dari panjang benang yang digunakan
untuk mengukur pada peta
b. Jarum Pentul, berfungsi agar pengukuran pada peta dapat lebih baik
c. Benang, digunakan untuk memudahkan kita mengukur jarak pada peta
d. Pulpen/Pensil, untuk menandai ujung benang setelah selesai melakukan
pengukuran.
e. Gunting, digunakan menggunting benang setelah selesai mengukur peta
menggunakan jarum
2. Bahan
a. Kardus, sebagai alas dalam melakukan pengukuran pada peta

D. Prosedur Praktikum
Pengukuran Peta
1. Menyiapkan Peta
2. Menentukan jarak yang akan di ukur pada peta tersebut
3. Letakkan peta tersebut di atas kardus yang telah di siapkan
4. Ikatlah benang pada jarum pertama
5. Tusuklah jarum ke tempat pertama yang akan diukur
6. Dan jarum-jarum yang lain pun mengikuti yaitu menusuk ke pinggir tempat yang akan di
ukur
7. Setelah itu, arahkan benang mengikuti jarum jarum yang telah ditusuk
8. Setelah selesai, tandailah benang paling ujung tempat jarum terakhir menggunkan
pulpen atau pensil
9. Kemudian, guntinglah ujung benang yang telah di tandai menggunakan pulpen tersebut
10. Terakhir, ukurlah benang yang telah di gunting tersebut menggunakan penggarissssss

E. Tabel Pengamatan

No Percobaan Xi (CM)
1. Bassam 31,6 CM
2. L. Muhammad Wajihuddin 31,9 CM
3. Augustiana Ayu Haryani 30,2 CM
4. Ilham Sastra Ratnamaya 32 CM
5. Akhdiat Setiawan Fajri 30,5 CM

F. Tabel Pengolahan Data

No Percobaan Xi ( CM ) Xi² ( CM )
1. Bassam 31,6 998,56
2. L. Muhammad Wajihuddin 31,9 1.017,61
3. Ilham Sastra Ratnamaya 32 1.024
4. Augustiana Ayu Haryani 30,2 912,04
5. Akhdiat Setiawan Fajri 30,5 930,25
Jumlah
❑ ❑ ❑
6.
∑ N =5

∑ Xi=156,2



Xi ²=4.882,46

Σ x i 156,2
x= = =31,24 cm
N 5
1
Δx =
N
√ 2
N ∑ x ⅈ −¿¿ ¿

1
Δx =
5
√ 5(4.882,46)−¿ ¿¿
1 √ 24.412,3−24.398,44
Δx =
5 4

1 √ 13,86
Δx =
5 4

1 √ 3,465
Δx =
5 ❑

1
Δx = x 1,8 6
5

Δx =9 , 3A=(31,24±9,3)

G. Analisis data
Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, harus dilakukan pengukuran secara
berulang. Pada pengukuran berulang nilai terbaik untuk menggantikan nilai
benar x0x0 adalah nilai rata – rata dari data yang diperoleh (x¯x¯). Sedangkan untuk nilai
ketidakpastiannya (ΔxΔx) dapat digantikan oleh nilai simpangan baku nilai rata-rata sampel.
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Ketidakpastian menunjukkan seberapa dekat hasil pengukuran mendekati nilai
sebenarnya. Semakin kecil nilainya maka semakin dekat hasil pengukuran dengan nilai
sebenarnya. Pada pengukuran tunggal ketidak pastian ΔxΔx disebut ketidakpastian mutlak.
Pada pengukuran berulang dikenal istilah ketidak pastian relatif, yaitu perbandingan
ketidakpastian pengukuran berulang dengan nilai rata-rata pengukuran.ketidakpastian

Δx
relatif = x 100 %
x
9,3
x 100%
31,24

=0,29%

H. Kesimpulan

Pengukuran adalah aktivitas membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat
ukur. Pengukuran merupakan sesuatu hal yang sangat penting, segala sesuatu yang berbentuk
pasti mempunyai ukuran, baik itu panjang, tinggi, berat, volume, ataupun dimensi dari suatu
obyek. Penentuan suatu dimensi atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar satuan ukur
tertentu. Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, harus dilakukan pengukuran secara
1
berulang, rumusnya yaitu: Δx = √ N ∑ x ⅈ −¿¿ ¿
2
N
Pada pengukuran berulang dikenal istilah ketidak pastian relatif, yaitu perbandingan
ketidakpastian pengukuran berulang dengan nilai rata-rata pengukuran.

Δx
ketidakpastian relatif = x 100 %
x

Anda mungkin juga menyukai