Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

PENGUKURAN

Kelas : X9
Nama Anggota Kelompok :
1. Vina Nur Oktavia (34)
2. Alief Vidi Pangestu (03)
3. Alif Nur Hamidah (04)
4. Ahmad Irsyad (01)
5. Wanda Cahyaningrum (35)
6. Wisnu Tegar Prasetyo (36)
I. JUDUL : Pengukuran
II. TUJUAN :
1. Menentukan panjang baut
2. Menentukan tebal baut
3. Menentukan massa sepasang mur dan baut
III. PENDAHULUAN (DASAR TEORI)
pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan besaran
sejenis yang dijadikan acuan titik misalkan mengukur panjang tongkat
dengan mistar, yang dibandingkan adalah panjang tongkat dengan panjang
mistar acuannya adalah mistar. jenis alat ukur bergantung dari besaran
yang akan diukur beberapa jenis alat ukur yang sering kita jumpai dalam
kehidupan sehari-hari sebagai berikut.
1. Mistar (penggaris)
mistar atau penggaris adalah alat ukur yang paling sering digunakan titik
pada umumnya terdapat dua skala pengukuran pada mistar yaitu
centimeter (cm) dan inci (in). biasanya mistar yang umum digunakan
adalah dengan panjang 30 cm tetapi ada juga mistar yang panjangnya
sampai 1 m.
skala pengukuran terkecil : 1 milimeter
ketelitian : setengah dari skala terkecil yaitu 0,5 MM.
2. Jangka Sorong
jangka sorong adalah alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur
sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. disebut juga
jangka sorong karena ujungnya mirip jangka yang dapat digeser kegunaan
dari jangka sorong adalah untuk mengukur diameter luar diameter dalam
kedalaman tabung dan panjang benda.
3. Neraca ohaus
neraca ohaus memiliki ketelitian 0,1 gram. cara membaca skala neraca
ohaus adalah dengan menjumlahkan angka pembacaan pada masing-
masing lengan titik neraca ini berguna untuk mengukur massa benda atau
logam dalam praktik laboratorium.
Pengukuran berulang dilakukan lebih dari satu kali (n kali), dimaksud
agar diperoleh data perolehan yang mendekati sempurna ketelitiannya.
Pengukuran berulang dilakukan untuk besaran yang sulit diukur jika hanya
satu kali, misalnya kecepatan suatu benda dan sebagainya.
IV. ALAT DAN BAHAN :
1. Sepasang mur dan baut berwarna putih
2. Sepasang mur dan baut berwarna hitam
3. Sepasang mur dan baut berwarna kuning
keemasan
4. Mistar
5. Jangka sorong
6. Mikrometer sekrup
7. Neraca empat lengan
V. PROSEDUR PRAKTIKUM (CARA KERJA)

A. Cara kerja pengukuran panjang baut dengan jangka sorong

1. cek dan pastikan bahwa pada saat kedua rahang tertutup, skala

menunjukkan angka nol

2. kendurkan baut pengunci dan tarik rahang geser ke kanan

3. letakkan benda yang akan diukur di antara kedua rahang

4. tarik rahang geser ke kiri sampai mengapit benda yang mau

di ukur

5. baca dan hitung hasil pengukuran yang diperoleh

B. Cara kerja pengukuran tebal baut dengan mikrometer sekrup

1. objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian

poros tetap

2. setelah itu bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh


poros tetap dan poros geser

3. bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan

yang lebih presisi dengan menggerakkan poros geser secara

perlahan

4. setelah yakin bahwa mur benar-benar terjepit di antara kedua

poros, hasil pengukuran dapat dibaca diskala utama dan

skala nonius

C.Cara kerja pengukuran massa sepasang mur dan baut dengan

neraca ohaus

1. kalibrasikan neraca sehingga posisi lengan mendatar saat semua


beban geser di angka nol dengan cara memutar sekrub kalibrasi
2. letakkan benda di piring bebn
3. geser-geser beban hingga seimbang
4. baca hasilnya dan jumlahkan
VI. TABEL PENGAMATAN
A. Tabel pengamatan panjang baut berwarna putih

Percobaan
Panjang baut (cm)
ke-
1 7,68 cm
2 7,68 cm
3 7,50 cm
4 7,66 cm
B. Tabel pengamatan panjang baut berwarna hitam
Percobaan
Panjang baut (cm)
ke-
1 2,95 cm
2 3,05 cm
3 2, 93 cm
4 2,64 cm

C. Tabel pengamatan panjang baut berwarna kuning keemasan

Percobaan
Panjang baut (cm)
ke-
1 5, 49 cm
2 5,42 cm
3 5,45 cm
4 5,49 cm

D. Tabel pengamatan tebal baut berwarna putih

Percobaan
Tebal baut (mm)
ke-
1 5,4
2 5,3
3 5,2
4 5,3
E. Tabel pengamatan tebal baut berwarna hitam
Percobaan
Tebal baut (mm)
ke-
1 5,5
2 5,5
3 5,4
4 5,5
F. Tabel pengamatan tebal baut berwarna kuning keemasan

Percobaan
Tebal baut (mm)
ke-
1 5,45
2 5,45
3 5,44
4 5,46

G. Tabel pengamatan massa sepasang mur dan baut

Percobaan Massa Sepasang


ke- Mur dan baut (gr)
1 5,1
2 7,8
3 3,3
4 6,5
VII. TABEL PENGOLAHAN DATA
A. Tabel pengolahan data panjang baut berwarna putih

Percobaan Panjang Mur


xi2
ke- (xi)
1 7,68 58,9824
2 7,68 58,9824
3 7,50 56,25
4 7,66 58,6756
Ʃxi = 30, 52 Ʃxi2 = 232,8904
N=4
(Ʃxi)2 = 931,5616 N. Ʃxi2 = 931,5616

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =¿
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang panjang baut berwarna putih =
( x ± ∆ x ) cm=⋯

B. Tabel pengolahan data panjang baut berwarna hitam

Percobaa Panjang Mur


xi2
n ke- (xi)
1 2,95 8,7025
2 3,05 9,3025
3 2,93 8,5849
4 2,64 6,9696
Ʃxi = 11,57 Ʃxi2 = 33,5595
N=4
(Ʃxi)2 =133,8649 N. Ʃxi2 = 134,238

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =¿
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=¿ 0,030480258
x
Hasil pengukuran berulang panjang baut berwarna hitam = ( x ± ∆ x ) cm
=

C. Tabel pengolahan data panjang baut berwarna kuning keemasan

Percobaa Panjang Mur


xi2
n ke- (xi)
1 5,49 30,1401
2 5,42 29,3764
3 5,45 29,7025
4 5,49 30,1401
Ʃxi = 21,85 Ʃxi2 = 119,3591
N=4
(Ʃxi)2 =477,4225 N. Ʃxi2 = 477,4364

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =⋯ ⋯ ⋯
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang panjang baut berwarna kuning keemasan =
( x ± ∆ x ) cm=⋯

D. Tabel pengolahan data tebal baut berwarna putih

Percobaan Panjang Mur


xi2
ke- (xi)
1 5,4 29,16
2 5,3 28,09
3 5,2 27,04
4 5,3 28,09
Ʃxi = 21,2 Ʃxi2 = 112,38
N=4
(Ʃxi)2 = 449,44 N. Ʃxi2 = 449,52

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =⋯ ⋯ ⋯
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang tebal baut berwarna putih = ( x ± ∆ x ) mm=⋯

E. Tabel pengolahan data tebal baut berwarna hitam

Percobaan Panjang Mur


xi2
ke- (xi)
1 5,5 30,25
2 5,5 30,25
3 5,4 29,16
4 5,5 30,25
Ʃxi = 21,9 Ʃxi2 = 119,91
N=4
(Ʃxi)2 = 479,61 N. Ʃxi2 = 479,64

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =⋯ ⋯ ⋯
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelati f = × 100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang tebal baut berwarna hitam =
( x ± ∆ x ) mm=⋯

F. Tabel pengolahan data tebal baut berwarna kuning keemasan

Percobaan Panjang Mur


xi2
ke- (xi)
1 5,45 29,7025
2 5,45 29,7025
3 5,44 29,5936
4 5,46 29,8116
Ʃxi = 21,8 Ʃxi2 = 118,810
N = 4.
(Ʃxi)2 = 475,24 N. Ʃxi2 = ………...

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =⋯ ⋯ ⋯
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang tebal baut berwarna kuning keemasan =
( x ± ∆ x ) mm=⋯

G. Tabel pengolahan data massa sepasang mur dan baut

Percobaan Panjang Mur


xi2
ke- (xi)
1 5,1 26,01
2 7,8 60,84
3 3,3 10,89
4 6,5 42,25
Ʃxi = 22,7 Ʃxi2 = 139,99
N=4
(Ʃxi)2 = 515,29 N. Ʃxi2 = 559,96

xi 1+ xi 2 + xi 3 + xi4
x= =⋯ ⋯ ⋯
N

√ N . ∑ xi −( ∑ xi ) ❑❑
2 2
1
∆ x= =⋯ ⋯ ⋯
N N −1

∆x
Ketidakpastianrelatif = ×100 %=⋯ ⋯ ⋯
x
Hasil pengukuran berulang massa sepasang mur dan baut =
( x ± ∆ x ) gr =⋯

VIII. ANALISIS DATA


setelah melakukan pengukuran sesuai langkah-langkah di atas,
selanjutnya kami akan melanjutkan perhitungan dan kami memperoleh
data-data pengukuran sebagai berikut :
1. mengukur panjang baut menggunakan jangka sorong dan kami
mendapatkan hasil yaitu : yang pertama panjang baut berwarna putih
setelah melakukan 4 kali percobaan adalah 7,68 cm, 7,68 cm, 7,50 cm,
7,66 cm. setelah melakukan perhitungan berulang kami memperoleh hasil
pengukuran yaitu 7,64 dan ∆x : 0,04358898944. ketidakpastian relatif nya
adalah 0,00571284265. hasil pengukuran berulang panjang baut berwarna
putih yaitu (7,630 ± 0,04) cm.

hasil yang kedua yaitu panjang baut berwarna hitam, setelah melakukan 4
kali percobaan adalah 2,95 cm, 3,05 cm, 2,93 cm, 2, 64 cm. setelah
melakukan perhitungan berulang kami memperoleh hasil pengukuran yaitu
2,8925 dan ∆x : 0,0881641463. ketidakpastian relatifnya adalah 0,030
480258. hasil pengukuran panjang baut berwarna hitam yaitu (2,891 ±
0,08) cm.
hasil yang ketiga yaitu panjang baut berwarna kuning keemasan setelah
melakukan 4 kali percobaan adalah 5,49 cm, 5, 42 cm 5,45 cm, 5, 49 cm.
setelah melakukan perhitungan berulang kami memperoleh hasil
pengukuran yaitu 5,4625 dan ∆x : 0,01 70171482. ketidakpastian
relatifnya adalah 0,00311526741. hasil pengukuran berulang panjang baut
berwarna kuning keemasan yaitu (5,461 ± 0,01) cm.

2. mengukur tebal baut menggunakan mikrometer sekrup dan kami


mendapatkan hasil yaitu : yang pertama tebal baut berwarna putih setelah
melakukan 4 kali percobaan adalah 5,4 mm, 5,3 mm, 5,2 mm, 5,3 mm.
setelah melakukan perhitungan berulang kami memperoleh hasil
pengukuran yaitu 5,3 dan ∆x : 0,040824829. ketidakpastian relatifnya
adalah 0,00770279792. hasil pengukuran berulang tebal baut berwarna
putih yaitu (5,300 ± 0,007) mm.
hasil yang kedua yaitu tebal baut berwarna hitam setelah melakukan 4 kali
percobaan adalah 5,5 mm, 5,5 mm, 5,4 mm, 5,5 mm. setelah melakukan
perhitungan berulang kami memperoleh hasil pengukuran yaitu 5,475 dan
∆x : 0,025. ketidakpastian relatifnya adalah 0,00456621005. hasil
pengukuran berulang tebal baut berwarna hitam yaitu ( 5,475 ± 0,01) mm.
hasil yang ketiga yaitu tebal baut berwarna kuning keemasan setelah
melakukan 4 kali percobaan adalah 5,45 mm, 5,45 mm, 5,44 mm, 5,46
mm. setelah melakukan perhitungan berulang kami memperoleh hasil
pengukuran yaitu 5,45 dan ∆x : 0,0040824829. ketidakpastian relatifnya
adalah 0,000749079431. hasil pengukuran berulang tebal baut berwarna
kuning keemasan yaitu ( 5,450 ± 0,007) mm.
3. mengukur massa sepasang mur dan baut menggunakan neraca dan kami
mendapatkan hasil yaitu : setelah melakukan empat kali percobaan adalah
5,1 gram 7,8 gram 3,3 gram 6,5 gram. setelah melakukan perhitungan
berulang kami memperoleh hasil pengukuran yaitu 5,675 dan ∆x
0,9646807. ketidakpastian relatifnya adalah 0,169989263. hasil
pengukuran berulang yaitu (5,68 ± 0,9)
IX. KESIMPULAN
berdasarkan hasil kerja kelompok kami, hasil dari pengukuran panjang
baut berwarna putih mendapatkan hasil yaitu (7,630 ± 0,04), untuk
panjang baut berwarna hitam mendapatkan hasil yaitu (2,891 ± 0,08), dan
untuk baut berwarna kuning keemasan mendapatkan hasil yaitu (5,46 ±
0,01) cm
berdasarkan hasil kerja kelompok kami hasil dari pengukuran tebal baut
berwarna putih mendapatkan hasil yaitu (5,300 ± 0,007) mm, untuk tebal
baut berwarna hitam mendapatkan hasil yaitu (5,475 ± 0,01) mm, dan
untuk tebal baut berwarna kuning keemasan mendapatkan hasil yaitu
(5,450 ± 0,007) mm.
berdasarkan hasil kerja kelompok kami hasil dari pengukuran masa
sepasang mur dan baut diperoleh hasil yaitu (5,66 ± 0,9).
X. DAFTAR PUSTAKA
Kirana Candra dkk. 2013. Modul Belajar Praktis Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk SMA/MA Kelas X Semester I Fisika. Klaten: Viva Pakarindo.

https://brainly.co.id/tugas/1007131
https://www.ruangguru.com/blog/alat-ukur-jangka-sorong
https://www.studiobelajar.com/mikrometer-sekrup/
XI. LAMPIRAN

XI. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai