Anda di halaman 1dari 8

DAFTAR PUSTAKA

https://pahamify.com/blog/artikel/materi-ekonomi-kelas-12-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang/

https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/siklus-akuntansi-perusahaan-dagang-penjelasan/
#contoh-siklus-akuntansi-perusahaan-dagang

Perusahaan dagang adalah badan usaha yang kegiatan utamanya membeli, menyimpan, dan menjual
kembali barang dagangannya tanpa memberi nilai tambah.

Artinya, perusahaan dagang tidak mengubah atau mengolah kembali barang dagangan yang dijualnya.
perusahaan ini mendapat keuntungan dari menjual kembali barang yang sudah dibeli.

Contohnya begini Pahamifren, kamu pasti sering beli baju baru di mall kan? Pengelola mall sebenarnya
menjual kembali barang dagangan yang dibelinya. Mall tidak pernah mengubah atau memodifikasi
barang dagangannya. Pihak mall mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual yang dibeli dari
produsen.

Perbedaan Perusahaan Dagang dengan Perusahaan Jasa

Perbedaan utama perusahaan dagang dan perusahaan jasa adalah adanya wujud produknya. Dalam
perusahaan dagang, produk yang dijual memiliki wujud berupa barang atau benda fisik yang bisa
dirasakan. Misalnya ponsel pintar kesayanganmu, kamu bisa menyentuh dan memainkannya kan?

Sementara dalam perusahaan jasa, produk yang dijual tidak berwujud. Yang bisa kamu rasakan saat
membeli produk jasa hanya kepuasan atas pelayanan perusahaan tersebut. Misalnya, saat kamu
memesan jasa ojek online, kamu hanya dapat merasakan kepuasan atas pelayanan ojek tersebut saat
mengantar kamu ke suatu tempat.
Ciri-Ciri Perusahaan Dagang

Perusahaan dagang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Pendapatan utama perusahaan dagang berasal dari penjualan produk (barang dagangannya), jadi
pemasukannya dari hasil menjual produk.

Tidak ada proses produksi terhadap produk yang dijual.

Menggunakan sistem akuntansi persediaan barang dagangan.

Sebagai perantara antara produsen dan konsumen.

Antara barang yang dibeli dan barang yang dijual tidak ada perubahan.

Tujuan utama perusahaan dagang adalah mencari laba alias keuntungan dengan menjual produk
dagangan dengan harga yang lebih tinggi dari harga belinya.

Jenis Perusahaan Dagang

Secara garis besar, perusahaan dagang dibagi menjadi dua jenis, yaitu perusahaan dagang berdasarkan
produk yang diberdayakan, dan perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat.

Perusahaan Dagang Berdasarkan Produk yang Diberdayakan

Perusahaan dagang berdasarkan produk yang diberdayakan merupakan perusahaan dagang yang
berfokus pada produk yang dijualnya. Perusahaan dagang jenis ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

Perusahaan Dagang Bahan Baku (Raw Material)

Perusahaan dagang barang produksi adalah perusahaan dagang yang menjual bahan baku. Bahan baku
ini nantinya akan menjadi bahan dasar pembuatan produk atau alat-alat produksi yang menghasilkan
produk lain.

Contohnya adalah perusahaan dagang yang menjual benang dan kain. Ketika kedua produk tersebut
terjual, pembeli kedua produk tersebut bisa mengolahnya menjadi bentuk lain seperti baju.
Perusahaan Dagang Barang Jadi

Perusahaan dagang barang jadi adalah perusahaan dagang yang menjual produk dalam bentuk akhir,
yang siap digunakan oleh para pembelinya. Contohnya adalah perusahaan dagang yang menjual buku,
kalkulator, atau HP.

Perusahaan Dagang Berdasarkan Macam Konsumen yang Terlibat

Perusahaan dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat adalah perusahaan dagang yang
menjual produk berdasarkan konsumennya. Nah, karena konsumen beragam tipenya, perusahaan
dagang berdasarkan macam konsumen yang terlibat ini dibagi lagi menjadi tiga, yaitu:

Perusahaan Dagang Besar (Wholesaler)

Perusahaan dagang besar adalah perusahaan yang secara langsung membeli produk dari pabrik dalam
jumlah besar untuk kemudian dijual lagi dalam jumlah besar juga. Contohnya adalah pedagang grosir.
Jadi untuk pedagang besar seperti ini, dibutuhkan modal yang cukup besar juga.

Perusahaan dagang perantara (Middleman)

Perusahaan dagang perantara adalah perusahaan yang membeli produk dalam partai besar untuk
kemudian dijual lagi kepada pengecer dalam jumlah sedang. Contohnya adalah pedagang subgrosir.

Perusahaan dagang pengecer (Retailer)

Perusahaan dagang pengecer adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Sesuai
namanya, konsumen perusahaan dagang pengecer dapat membeli barang dagangannya dengan cara
eceran. Contohnya adalah warung, kios, minimarket dan swalayan

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

Nah itulah jenis-jenis perusahaan dagang yang harus kamu ketahui. Selanjutnya, pada siklus akuntansi
perusahaan dagang, dikenal beberapa tahapan yang dilalui, antara lain:
Identifikasi Transaksi Jurnal

Tahap pertama yang dilakukan dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah mengidentifikasi
semua transaksi perusahaan dan melibatkan semua akun.

Contoh transaksi perusahaan dagang adalah, transaksi penjualan barang dagang yang dilakukan antara
perusahaan selaku produsen kepada konsumen. Dari aktivitas ini perusahaan menerima keuntungan
dari setiap barang yang dibayar konsumen. Transaksi jual beli ini dapat diidentifikasi sebagai transaksi
penjualan secara tunai.

Penyusunan Jurnal Khusus

Pada perusahaan dagang besar, jurnal transaksi biasanya dibagi menjadi jurnal umum dan jurnal khusus.
Jurnal umum digunakan bila jumlah transaksi perusahaan hanya sedikit, sementara jurnal khusus
digunakan dalam perusahaan besar untuk memudahkan mengelompokkan transaksi-transaksi tertentu.

Karena siklus akuntansi perusahaan dagang besar lebih rumit, maka penggunaan jurnal khusus ini
ditujukan untuk mengefisienkan waktu, biaya, dan tenaga. Contoh jurnal khusus dalam perusahaan
dagang adalah jurnal pembelian barang, jurnal penjualan barang, jurnal penerimaan kas, dan jurnal
pengeluaran kas.

Penyusunan Buku Besar Pembantu

Tahap selanjutnya dalam siklus akuntansi perusahaan dagang adalah penyusunan buku besar pembantu.
Buku besar pembantu ini disusun untuk mencatat satu data akun secara rinci, yang kemudian digunakan
sebagai acuan dalam penyusunan neraca saldo perusahaan dagang. Contoh akun yang dicatat dalam
penyusunan buku besar pembantu adalah akun piutang dan akun utang perusahaan dagang.

Pencatatan di Buku Besar

Setelah menyusun buku besar pembantu, perusahaan dagang akan memindahkan data dari jurnal
umum dan jurnal khusus ke dalam buku besar. Data dalam buku besar ini berfungsi sebagai sumber
informasi pembuatan dokumen selanjutnya. Siklus ini sering juga disebut sebagai posting ke buku besar.

Laporan Harga Pokok Penjualan


Kalau sebuah perusahaan dagang menggunakan metode pencatatan secara fisik, harga pokok barang
yang terjual dapat ditentukan saat terjadi proses transaksi penjualan. Dengan demikian, perusahaan
dagang dapat melakukan pencatatan harga pokok penjualan (HPP) dan jurnal penjualan secara
sekaligus. Walaupun begitu, perhitungan harga pokok penjualan akan tetap dianggap sebagai komponen
dari laporan laba rugi yang kemudian dicatat dalam laporan keuangan perusahaan dagang.

Pencatatan Neraca Saldo

Tahap siklus akuntansi perusahaan dagang selanjutnya adalah pencatatan neraca saldo yang terdapat
dalam buku besar. Data-data yang diambil dalam buku besar ini adalah saldo akhir setiap akun. Hal yang
paling penting untuk diperhatikan dalam pencatatan neraca saldo ini adalah posisi debit dan kredit
harus seimbang (balance). Bila tidak seimbang berarti ada kesalahan saat mencatat di buku besar.

Penyusunan Jurnal Penyesuaian

Setelah melakukan pencatatan neraca saldo, perusahaan dagang akan membuat penyusunan jurnal
penyesuaian. Jurnal penyesuaian dibuat bila ada transaksi yang mempengaruhi akun perusahaan dagang
dan menimbulkan akun baru. Contoh transaksi yang mempengaruhi perusahaan dagang ini adalah sewa
ruko yang sudah jatuh tempo.

Penyesuaian Neraca Saldo

Penyesuaian neraca saldo termasuk sebagai salah satu poin penting yang harus dilakukan. Pada siklus
akuntansi perusahaan dagang, setelah membuat penyesuaian neraca saldo, perusahaan dagang akan
memiliki dokumen baru yang disebut neraca saldo setelah disesuaikan (adjusted trial balance).

Laporan Keuangan

Perusahaan dagang kemudian akan membuat laporan keuangan untuk memudahkan pencarian
informasi keuangan perusahaan, seperti modal perusahaan, keadaan harta perusahaan, dan utang
perusahaan. Laporan keuangan ini dilakukan berdasarkan data dari neraca saldo setelah disesuaikan
(adjusted trial balance).

Penyusunan Jurnal Penutup

Kalau laporan keuangan sudah selesai disusun, perusahaan dagang akan melakukan penyusunan jurnal
penutup dari akun-akun yang ada dalam laporan laba rugi, yaitu akun pendapatan dan biaya.
Neraca Saldo setelah Penutupan

Perusahaan dagang kemudian akan melakukan penyesuaian antara jurnal penutup dan neraca saldo.
Dalam tahap ini, bila ada data akun-akun yang berubah, maka akan dilakukan pencatatan ulang akun-
akun yang berubah tersebut.

Penyusunan Jurnal Pembalik

Penyusunan jurnal pembalik hanya dilakukan bila ada kondisi tertentu yang mengharuskan perusahaan
dagang mencatat akun tertentu. Misalnya, bila ada transaksi pendapatan yang diterima dimuka atau bila
ada transaksi biaya yang dibayar di muka (piutang).

---

Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang

No Transaksi

[1 ] Membeli dengan kredit 400 kg beras dengan harga @ Rp3.500,00 dari Tn. Odi.

[2 ] Dijual tunai 200 kg jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi. Diterima pelunasan dari Tn. Andi
atas penjualan bulan yang lalu sebesar Rp4.500.000,00 tanpa potongan.Dijual dengan kredit 300 kg
kedelai @ Rp5.000,00 kepada Tn. Candra.

[3] Dibeli dengan kredit 300 kg jagung @ Rp1.500,00 dari Tn. Odi. Dibeli tunai perlengkapan dari
Toko Asia senilai Rp300.000,00. Dibayar utang kepada Tn. Harno Rp2.850.000,00 tanpa potongan.

[4 ] Dibeli dari Tn. Dodi tunai 200 kg kacang hijau @ Rp5.400,00 Tn. Andi mengembalikan barang
15 kg jagung yang dibeli tgl 2 karena rusak, seharga Rp45.000,00.

[5 ] Dibayar angsuran kepada Tn. Iman sebesar Rp1.200.000,00 tanpa potongan.


[6 ] Dibeli dengan kredit 130 kg kacang tanah @ Rp6.000,00 dari Tn. Harno. Dijual tunai 100 kg
jagung @ Rp3.000,00 kepada Tn. Andi.

[7 ] Melunasi utang kepada Tn. Iman atas pembelian bulan lalu senilai Rp3.000.000,00. Diterima
pelunasan dari Tn. Bandi Rp3.200.000,00 dengan potongan 2%.

[8 ] Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg beras @ Rp3.000,00 dan dibeli tunai dari Tn. Nandi
100 kg kacang hijau @ Rp5.400,00.

[9] Dijual tunai kepada Tn. Endro 100 kg kacang tanah @ Rp7.500,00. Tn. Candra melunasi utangnya
Rp8.000.000,00 dengan potongan 2%.

[ 10 ] Dijual dengan kredit kepada Tn. Bandi 250 kg jagung @ Rp3.000,00. Dibayar pelunasan utang
kepada Tn. Joyo Rp3.900.000,00 tanpa potongan.

[ 11 ] Diterima pelunasan dari Tn. Dodi sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan. Dibayar kepada Tn.
Kasiyo sebesar Rp2.400.000,00 tanpa potongan.

[ 12 ] Melunasi utang kepada Tn. Landi sebesar Rp1.300.000,00.

[ 15 ] Dibeli dengan kredit dari Tn. Harno 300 kg kacang hijau @ Rp5.000,00. Tn. Endro melunasi
utangnya sebesar Rp5.000.000,00 tanpa potongan.

[ 18 ] Dibeli dengan kredit dari Tn. Joyo 200 kg kedelai @ Rp3.700,00.

[ 19 ] Dibeli tunai dari Tn. Suryaman 100 kg jagung @ Rp1.500,00.Dibayar biaya listrik dan telepon
untuk bulan Desember Rp150.000,00.
[ 20 ] Dibayar sewa kendaraan untuk mengirim barang dagangan sebesar Rp100.000,00. Dijual kredit
kepada Tn. Andi 400 kg beras @ Rp5.800,00. Dibeli dengan kredit dari Tn. Iman 100 kg kacang tanah @
Rp6.000,00.

[ 23 ] Dijual dengan kredit 500 kg kacang tanah kepada Tn Dodi @ Rp7.500,00.

[ 24 ] Dibayar macam-macam biaya untuk toko Rp100.000,00. Tn. Endro melunasi utangnya
Rp2.500.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit kepada Tn. Candra 500 kg kacang hijau @
Rp7.000,00.

[ 25 ] Melunasi utang kepada Tn. Mansur Rp2.600.000,00 tanpa potongan. Dijual dengan kredit
kepada Tn. Andi 100 kg beras @ Rp5.000,00.

[ 26 ] Menerima pelunasan dari Tn. Andi atas pembelian tanggal 20 dengan potongan 2%.

29 Melunasi utang kepada Tn. Nandi sebesar Rp.3.050.000,00 tanpa potongan.

[ 30 ] Dijual dengan kredit pada Tn. Bandi 200 kg jagung @ Rp.3.100,00.

[ 31 ] Dibayar gaji 2 orang karyawan bagian toko masing-masing @ Rp400.000,00 dan 1 orang
karyawan kantor Rp300.000,00. Diterima angsuran dari Tn. Candra sebesar Rp.4.000.000,00 tanpa
potongan.

Anda mungkin juga menyukai