Anda di halaman 1dari 10

KTI PRAKARYA

( USAHA LELE )

1. Bagaimana tahap proses budidaya ikan lele?

2. Seperti apa strategi pemasaran lele yang dapat menghasilkan keuntungan tinggi?

3. Apa faktor kesalahan dalam budidaya lele yang mengakibatkan kegagalan usaha?

4. Bagaimana cara untuk mengatasi permasalahan budidaya yang dapat mengakibatkan kerugian dan
kegagalan usaha lele?

Latar Belakang

Usaha budidaya ikan lele merupakan usaha yang mudah dijalankan, dalam merencanakan bisnis
budidaya ikan lele, kami berencana ingin membudidayakan ikan lele di sekitar rumah saya (hadi) yang
berada di jalan perjuangan 3, karena mempunyai halaman yang cukup luas untuk membuat kolam, serta
agar dapat mengawasi perkembangan ikan dengan baik. Jenis ikan lele yang kami budidaya adalah jenis
ikan lele sangkuriang. Jenis Lele sangkuriang adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Lele
disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya,
lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat. Peluang
usaha budidaya ikan lele merupakan salah satu peluang usaha yang cukup diperhitungkan saat ini.
Apabila perhatikan banyak terdapat penjual pecel lele yang memerlukan pasokan ikan lele setiap
harinya, hal inilah yang membuat permintaan ikan tersebut menjadi semakin tinggi di pasaran dan
membuka potensi peluang bisnis yang cukup menjanjikan. Ternak ikan lele relatif lebih mudah apabila
dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya seperti ikan mas atau mujair karena lebih tahan terhadap
penyakit maupun kondisi lingkungan. dalam usaha ternak atau budidaya lele semakin menginspirasi
banyak orang untuk ikut terjun dan berharap meraih kesuksesan dalam usaha ini. Ditambah lagi dengan
semakin banyaknya informasi dari beberapa media tentang peluang usaha budidaya ikan lele yang
semakin menjanjikan karena pasarnya yang luas dan permintaan akan ikan lele yang terus meningkat,
bahkan belakangan ini telah ramai dibicarakan bahwa ikan lele akan ikut andil dalam komoditi ekspor,
dikarenakan ada beberapa negara yang memang sangat membutuhkan pasokan ikan lele. Oleh karena
itu kami berkeinginan untuk membudidayakan ikan lele tersebut.

---
Tahap Proses Budidaya

(1) Sistem Budidaya

Kami menggunakan 2 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu :

1. Sistem Massal. Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan
perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak
kawin dalam sarang pemijahan, sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari
pasangannya.

2. Sistem Pasangan. Dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam
khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua
induk.

(2) Tahap Proses Budidaya

A. Pembuatan Kolam

Ada dua macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam tersebut
sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun tipe galian,
pembenihan lele harus mempunyai :

a. Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk
pengendapan lumpur, persediaan air, dan penumbuhan plankton. Kolam tandon ini merupakan sumber
air untuk kolam yang lain.

b. Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan bertina selama masa pematangan telur dipelihara
pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
c. Kolam Pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Pada kolam ini harus tersedia
sarang pemijahan dari ijuk, batu bata, bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan
betina.

d. Kolam Pendederan. Berfungsi untuk membesarkan anakan yang telah menetas dan telah berumur
3-4 hari. Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan, yang
sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.

B. Pemilihan Induk

Induk jantan mempunyai tanda :

1. Tulang kepala berbentuk pipih

2. Warna lebih gelap

3. Gerakannya lebih lincah

4. Perut ramping tidak terlihat lebih besar daripada punggung

5. Alat kelaminnya berbentuk runcing.

Induk betina bertanda :

1. Tulang kepala berbentuk cembung

2. Warna badan lebih cerah

3. Gerakan lamban

4. Perut mengembang lebih besar daripada punggung alat kelamin berbentuk bulat.
C. Persiapan Lahan

A. Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi :

1. Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai bibit penyakit.

2. Pengapuran. Dilakukan dengan kapur Dolomit atau Zeolit dosis 60 gr/m2 untuk mengembalikan
keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.

3. Perlakuan TON (Tambak Organik Nusantara). untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya
hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2
sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan
lahan.

4. Pemasukan Air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4
hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.

B. Pada tipe kolam berupa bak, persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah :

1. Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya.

2. Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati. Pemasukan air fapat langsung penuh dan
segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama

D. Pemijahan

Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel
sperma. Tanda induk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel
telur berwarna kuning (jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada
sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan

Cara pemindahan :

1. Mengurangi air di sarang pemijahan sampai tinggi air 10-20 cm.

2. Menyiapkan tempat penampungan dengan baskom atau ember yang diisi dengan air di sarang.

3. Menyamakan suhu pada kedua kolam

4. Memindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.

5. Memindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari,
karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.

F. Pendederan

Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5 – 7 cm, 7 – 9 cm dan 9 – 12 cm dengan harga
berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari
plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stress. Pemberian pakan
mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.

a. Manajemen Pakan

Pakan anakan lele berupa :

1. Pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada
umur di bawah 3 – 4 hari.

2. Pakan buatan untuk umur diatas 3 – 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar
proteinnya.
3. Untuk menambah nutrisi pakan, setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA
dengan dosis 1 – 2 cc/kg pakan (dicampur air secukupnya), untuk meningkatkan pertumbuhan dan
ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam
jumlah yang optimal.

b. Manajemen Air

Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :

1. Air harus bersih

2. Berwarna hijau cerah

3. Kecerahan/transparansi sedang (30 – 40 cm).

Ukuran kualitas air secara kimia :

1. Bebas senyawa beracun seperti amoniak

2. Mempunyai suhu optimal (22 – 26 0C).

Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat
diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam
humat mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-
cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan
TON dilakukan pada saat oleh lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah
kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis
pemakaian TON adalah 25 g/100m2.

c. Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang
tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek.
Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa,
jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting
dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah,
peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit,
dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi
protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau
garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.

-------

Dalam satu usaha, pemasaran merupakan hal yang sangat penting, demikian juga halnya dalam
pemasaran lele, namun sangat disayangkan jika kegagalan pemasaran produksi lele terjadi karena faktor
usaha pemasaran yang kurang atau memang belum menjalankan strategi pemasaran lele secara
maksimal, Peluang pemasaran lele sangat besar, ini bukan sekedar slogan atau propaganda, telah
banyak survey dan riset-riset pemasaran dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dibidangnya,
kebutuhan masyarakat akan lele konsumsi memang semakin meningkat, Sebelum membahas tata cara
pemasaran lele, yang pertama kita lakukan adalah mengetahui sasaran atau target pasar ikan lele
konsumsi, mungkin telah banyak diinformasikan bahwa terdapat beberapa target pasar untuk ikan lele
konsumsi, diantaranya adalah ; warung pecel lele, warteg, rumah-rumah makan lainnya atau bahkan
resto-resto yang sudah mulai menawarkan menu special ikan lele, ditambah lagi belakangan ini semakin
banyak berkembang tempat-tempat usaha yang mengelola daging ikan lele atau yang lebih dikenal
dengan istilah lele olahan, mulai dari baso lele sampai dengan lele presto, ini baru target pemasaran lele
secara umum, namun untuk orang-orang yang ingin melakukan pemasaran lele hal ini jangan dianggap
remeh, dari tempat-tempat inilah sebetulnya daya serap kebutuhan lele sangat tinggi.

Sebagai contoh yang mudah untuk target pemasaran lele adalah warung pecel lele yang kian menjamur
dimana-mana. Analogikan saja jika di sekitar kita ada sekitar 50 warung pecel lele, ini adalah
perumpamaan standart dan mungkin dalam wilayah yang radiusnya tidak terlalu luas, berdasarkan
survey dilapangan, kebutuhan ikan lele konsumsi perwarung pecel lele adalah 2 s/d 3 kg/hari pada hari
biasa, bahkan pada hari-hari libur bisa meningkat hingga 5 kg atau lebih perharinya, jika dikalikan saja
dengan angka yang terendah yaitu 2 kg/hari x 50 warung pecel lele, maka kebutuhan lele konsumsi di
daerah kita adalah 100 kg/hari atau 3 ton/bulan. Dari analogi tersebut terbukti bahwa pemasaran lele di
daerah sekitar kita saja sudah merupakan peluang yang sangat besar, itu baru dari warung pecel lele
saja, bagaimana dengan peluang pemasaran lele pada usaha pengelolaan daging lele yang lainnya,
pastinya akan lebih banyak lagi peluang pemasaran lele yang akan didapatkan. Bahkan ada beberapa
pengalaman dari para peternak lele skala rumah tangga, mereka hanya memiliki kolam di halaman
rumah, saat akan panen mereka memasang plang di depan rumah, alhasil seluruh produksi lelenya laris
terjual.

Langkah lain dalam pemasaran lele adalah dengan menggunakan jasa para pengepul, hal ini bisa
dilakukan jika ingin perputaran modal lebih cepat, pasalnya para pengepul biasanya akan membeli lele
dalam jumlah besar, tidak jarang mereka akan memborong hasil panen secara keseluruhan, walaupun
harga yang mereka tawarkan pastinya lebih murah dibanding kita harus menjualnya sendiri. Jika kita
sudah bisa menguasai pasar lele di daerah sendiri, biasanya dengan sendirinya usaha ternak lele akan
berkembang seiring dengan semakin banyaknya permintaan dan relasi yang terus bertambah.

-------

-------

Memperbaiki Kualitas Benih Yang Buruk / Terjangkit Penyakit

Benih merupakan faktor penentu keberhasilan usaha lele anda. Bayangkan apa jadinya jika benih yang
anda beli tidak seperti yang anda harapkan. Mungkin benih tersebut mudah terserang penyakit karena
di hasilkan dengan teknik pemijahan yang tidak baik, bukan dari indukan yang berkualitas akibat
perkawinan sedarah (inbreeding) seperti yang terjadi pada Lele Dumbo dimana tingkat pertumbuhannya
mengalami keterlambatan. Nah untuk mengatasi kemungkinan hal ini terjadi dalam usaha anda,
sebaiknya belihlah benih dari sentra produksi benih yang menggunakan indukan berkualitas,
menggunakan teknik pemijahan yang baik dan sistim perawatan benih yang baik pula. Anda bisa
berkunjung ke sentra produksi benih dan tanyakan kepada mereka hal – hal yang ingin anda ketahui
sebelum anda melakukan pembelian benih sekalian menjalin hubungan kerja sama yang saling
menguntungkan antara kedua pihak.

Mengatasi Gangguan Hama

Hama merupakan predator dari benih, ada beberapa hama yang sering memangsa lele baik ukuran
benih maupun ukuran lele konsumsi seperti ucrit, kini-kini, kodok, ular dan burung. Seperti pengalaman
saya hama ucrit dan kini-kini merupakan pemangsa yang paling banyak memakan lele benih ukuran
dibawah 2 cm. anda harus berhati –hati dan adakan pemeriksaan kolam secara rutin terutama sejak
benih berukuran larva. Hama ini dapat menghabiskan ribuan benih yang masih kecil hanya dalam
beberapa hari saja. Jika menemukan hama ini segera tangkap dengan menggunakan seser halus dan
jangan menunda karna hama ini merupakan predator dengan tingkat kemampuan tinggi dalam
memangsa lele benih. Pengguanaan pestisida hama atau sejenisnya sangat tidak disarankan karena akan
menggangu kesehatan ikan bahkan bisa membunuh lele. Untuk hama burung dapat dihindari dengan
memasang paranet diatas kolam atau memasang tali yang terbentang dari satu sisi kolam ke sisi lainnya
sehingga mempersulit burung untuk mencapai permukan air.

Melakukan Pencegahan Penyakit.

Berbagai penyakit sering menyerang lele baik lele benih maupun lelel konsumsi. Penyakit seperti
Perut Kembung yang disebabkan oleh Bakteri Aeromonas sp misalnya, sering membuat petani lele
mengalami kerugian karena banyaknya ikan yang mati dalam waktu singkat. Walaupun banyak terdapat
obat – obatan yang dijual di toko obat ikan untuk menanggulangi penyakit, akan lebih baik jika
dilakukan pencegahan jauh sebelum penyakit itu menyerang ikan. Upaya pencegahan dapat dilakukan
dengan cara memberi vitamin, penggunaan probiotik untuk meningkatkan kualitas air, serta pemberian
pakan yang bermutu tinggi.

Meminimalkan Sifat Kanibal Lele

Lele merupakan hewan kanibal yaitu memangsa sesame lele terutama yang berukuran lebih kecil dan
lemah akibat serangan penyakit. Akibatnya bisa dipastikan jumlah lele yang dipelihara banyak yang
hilang tanpa jejak, atau anda hanya menemukan banyak sisa kerangka ikan di dasar kolam. Anda dapat
mengurangi sifat kanibal lele dengan cara menebar benih yang berukuran seragam. Misalnya tebar
benih 7-8 cm untuk satu kolam dan jangan mencampurnya dengan benih yang berukuran lebih besar
atau lebih kecil seperti ukuran5 cm dengan tujuan agar benih yang kecil tidak dimakan oleh lele yang
berukuran besar terutama pada saat lapar. Selain penebaran benih yang ukurannya seragam, pemberian
makan secara teratur dan cukup dapat mengurangi sifat kanibal lele dan lakuan penyortiran jika terlihat
banyak lele yang berukuran lebih besar dari pada lainnya. Dengan cara – cara ini survival rate lele anda
tetap tinggi dan tentunya hasil panen yang bagus dan tentunya meningkatkan penghasilan bisnis anda.

Memperbaiki Teknis Pemeliharaan

Sebenarnya usaha budidaya lele tidaklah sulit, tapi kenyataannya masih banyak orang yang gagal dalam
merintis usaha ini. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah teknis pemeliharaan dan banyak
yang masih beranggapan bahwa lele itu mudah dipelihara dan tidak perlu perhatian khusus. Hal – hal
sepeleh seperti ini sebenarnya yang menyebabkan kegagalan dalam usaha ini. Jika anda serius dalam
menjalankan usaha ini, anda harus memperhatikan aspek teknis pemeliharaan yang baik sehingga bisa
memberikan keuntungan finasisal seperti harapan anda. Jika ada yang anda tidak pahami mengenai
seluk –beluk bisnis ini, anda bisa bertanya kepada teman anda yang lebih dahulu terjun ke bisnis ini atau
mencari orang yang anda anggap mengetahui cara ternak lele yang baik sehingga anda bisa menjalankan
usaha ini dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai