Anda di halaman 1dari 5

*Pertanyaan*

Saya bekerja di suatu perusahaan yang masih sedikit pengalaman, bergerak

di bidang supplier dan service (Contractor) untuk KPS melalui tender.

Sekarang ini banyak KPS yang meminta HSE Performance untuk persyaratan

Rekanan atau untuk kontrak kerja melalui pengisian CSMS ( CONTRACTOR SAFETY

MANAGEMENT SYSTEM). yang menjadi pertanyaan saya, dalam CSMS tersebut banyak

pertanyaan mengenai Procedure HSE di Field/site, sedangkan di perusahaan

saya kerja hanya di sebuah gedung berlantai 4 di Jakarta. bagaimana cara

saya menyikapi pertanyaan CSMS tersebut, agar HSE performence nya

baik/bagus.

Saya berharap banyak dapat masukan dari para expertise di bidang HSE ini.

Terima Kasih

*'Jawaban*

Agar score yg diharapkan bisa tinggi, sebenarnya bisa disiasati pada intisari system manajemen.
Sebagaimana system manajemen mutu, system manajemen keselamatan kerja menitikberatkan kepada
hal-hal yang berbau policy dari manajemen, dan pengendalian implementasinya seperti Audit, dan
termasuk di dalamnya tentang bagaimana system dokumentasinya.

Untuk CSMS, beberapa owner mengistilahkan Self Assesment, ada juga HSE Performance, yang akan
mendapat skor tertinggi adalah :

*1. KOMITMENT MANAJEMEN* thd permasalahan keselamatan kerja. Tidak perduli itu perusahaan yg
baru berdiri ataupun yg sudah besar. Yang jelas secara resmi keselamatan kerja tertuang dalam
dokumen telah menjadi komitmen manajemen.

Komitmen ini dinilai dari seberapa besar sih top manajemen dalam keikutsertaan implementasi
keselamatan kerja. Poin penilaian bisa berupa kehadiran top manajemen dalam safety meeting,
dokumentasi yg dikeluarkan top manajemen mengenai issue2 keselamatan kerja, keikutsertaan top
manajemen dalam kegiatan inspeksi penggunaan PPE (personal protection equipment), dsb
2. point berikut yg dinilai memberikan skor tinggi adalah *HSE/SAFETY AUDIT & REVIEW* Hal ini dinilai
dari dokumentasi dan rekaman audit

*3. EMERGENCY RESPON PROCEDURE* memberikan kontribusi poin besar juga. Yaitu ttg bagaimana
perusahaan membuat prosedur penanganan tanggap darurat. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan
dan nilai resiko dari pekerjaan yg akan dinilai oleh owner.

*4. ADDITIONAL FEATURES* memberikan kontribusi yg cukup besar kepada skor CSMS. Additional
Features ini sebagai contoh adalah keanggotaan professional di bidang Safety dari sebanyak mungkin
professional di perusahaan anda. Bisa anda submit bukti keanggotaan profesi di bidang HSE tsb. Bisa
juga berupa strategi perusahaan dalam membudayakan bekerja dengan selamat kepada seluruh
karyawan. Keanggotaan anda dalam milis migas bisa juga dimasukkan.

*5. PLANING & PROCEDURE.* Adalah penilaian dokumentasi perencanaan system manajemen
keselamatan kerja. Procedure2 akan dinilai pada section ini.

Misalnya procedure lifting, procedure working in confined space dan lain2.

Pada akhirnya, kelima point di atas diusahakan sebaik mungkin. Tapi tentu saja, semuanya sangat
berbeda standard penilaian masing2 owner karena sangat disesuaikan dengan tingkat keselamatan
pekerjaan yg akan dilelang. Sedikit advice, bila perusahaan anda menerbitkan satu buku kecil
(handbook/ pocketbook) ttg system manajemen Keselamatan Kerja, akan sangat membantu mengatrol
skor.

CSMS di KPS sebenarnya sudah sejak dulu dengan SK Pertamina No. Kpts.1048/L000/99-SO. Kemudian
KPS dibawah MIGAS dan diperkuat dgan turunnya Suply chain guidance PTK-007.

Saat ini pihak SKKMIGAS telah menyiapkan pedoman pelaksanaan CSMS tadi yang dinamakan PTK-PK3-K
"Pedoman Tata Kerja PK3 Kontraktor".

Pada dasarnya penilaian HSE yang dilakukan KPS terhadap Kontraktor di bagi 3 yaitu meliputi :

*(1). Penilai sebelum mengikuti Tender (Pre Qualifikasi)*

*(2). Penilaian HSE selama kontrak berjalan (During Performing of Work)*

*(3). Penilaian keseluruhan saat de-breifing.*

Isinya tiap KPS tidak 100% sama tapi paling tidak nafasnya adalah sejalan kira-kira sebagai berikut:
*1. Kebijakan HSE :* expectasinya adalah si calon mitra diharapkan punya Kebijakan dibidang HSE yang
didukung oleh komitment yang tinggi agar tidak ada Loss di setiap aktifitas pekerjaan.

*2. Prosedur Emergency :* harapannya adalah calon mitra kerja sudah punya (peduli) terhadap kondisi
emergensi yang potensial terjadi baik di tempat kerja, office, dll dan bahkan diharapkan bisa
mengcover yang spesifik misalnya BLOW-OUT dll.

*3. Equipment & Material Management :* Harapannya adalah si calon selalu memaintain semua
peralatan dengan baik, termasuk sertifikasinya, kalibrasinya, ada system untuk memisahkan peralatan
yang defective dengan yang masih baik ditandai dengan tanda khusus agar tidak digunakan dll.

CSMS juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja safety dari tiap-tiap perusahaan
kontraktor, sejauh mana mereka me-maintain program-program safety untuk para karyawannya
(during performing of work), karena CSMS dipantau secara berkala.

Lebih lanjut, ada juga program yang digunakan untuk memantau performa kontraktor secara
keseluruhan, dan tidak hanya unsur safety. Ada sebuah KPS menyebutnya dengan QPR / quarterly
performance record. Di QPR tersebut dipantau sejauh mana performa produktifitas dan safety yang
dihasilkan oleh perusahaan kontraktor. Program ini pun dipantau secara berkala/quarterly. Dengan
program ini, produkstifitas dan safety menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga
sudah tidak jaman lagi sebuah kontraktor yang memiliki reputasi produktifitasnya bagus tetapi sedikit
mengabaikan aspek keselamatan, akan mendapatkan nilai raport yang baik.

_Sistem penilaian CSMS ada 2 secara umum :_

1. Pass - Not Pass

2. Rating dan Rangking, penjelasannya ada dibawan ini.

Sistem penilaian CSMS pass-not pass : tiap butir important point sesuai aspek kunci ditulisan diatas si
owner atau user atau project engineer harus melalukan inspeksi, interview, pengecekan dokumen dan
mengisi form standar yg berisi pertanyaan Y/N, kalo banyak No nya tentu dianggap not pass

Sistem penilaian CSMS rangking dan rating, tiap butir important point sesuai aspek kunci tulisan di atas
si owner/user/project engineernya harus melakukan inspeksi ke kantor ataupun yard/workshop,
interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar dari masing masing perusahaan. Ada kolom
nilai dan definisinya range nilainya yang harus diisi. Semakin tinggi maka semakin baik, rating akan
diberlakukan.
Jika variasi risiko pekerjaan berbeda di tiap kontrak yakni low risk, medium risk, high risk .. ada definisi
perusahaan masing2 utk kategori ini .. tentu yg ratingnya makin tinggi maka bisa mengerjakan kontrak
risiko tinggi dan nilai rangkingnya makin tinggi ... penilaian ini baik sistem pass not pass maupun
rangking dan rating akan dilakukan berkala sesuai masa berlakunya kontrak sesuai cycle yg umumnya
dibagi 3 yaitu

1. pra qualifikasi,

2. interim review during work in progress,

3. close out contract

_Penilaian CSMS ini akan dilakukan oleh tim dari Company yg akan dipimpin project
engineer/user/host/contract owner atau orang yg ditunjuk Company_

checklist CSMS tiap Company yang harus diisi calon kontraktor dan calon vendor yang berminat bekerja
utk kepentingan Company akan berbeda namun kalo jurus penekanan 4-5 point diatas minimum
dilakukan maka Inshaa Allah CSMS anda akan *dinilai pass atau cukup tinggi* sehingga masuk approved
contractor list dan approved vendor list semua tentang dasar CSMS di migas ... silakan dibaca utk
pengetahuan tulisan lama saat saya masih bekerja utk industri migas di NKRI

Tambahan; di bbrp client seperti BP sangat menekankan jg aspek enviro yg mana bnr2 akan memberi
dampak lebih untuk nilai csms yg akan di submit.. Termasuk emergency plan terkait environya..safety
dan enviro plan bisa saja dibuat terpisah..

kalo di buat dalam satu dokumen yg namanya HSE Plan pun maka break down isinya akan dilihat dari
sisi H, S, E nya ... kalo masing2 item ada baru bisa dinilai tinggi di pertanyaan ttg prosedur atau plan HSE
ini

*Pertanyaan*

Mantaapp pak Alvin.....

Biasa ada yang namanya *Killing Point* juga kalau gak salah ya pak Al...?? artinya elemen / dokumen
yang wajib harus ada (Mandatory).
*Jawaban*

killing point itu selain sertifikat ISO yg dimiliki Company juga yg saya tebalkan dalam rangkuman diatas
sesuai elemen mandatory CSMS si Company tsb. yg mutlak anda harus sampaikan evidence nya

Bila di PHE, terdapat nilai minimal kelulusan di 4 elemen wajib.. walaupun nilainya keseluruhan
memenuhi score namun di 4 elemen ini nilainya dibawah nilai per elemen maka dinyatakan tidak lulus

Nah semua PHE nih, onwj, wmo, OSES dan Mahakam mengacu pada 4 elemen mandatory ini.

Anda mungkin juga menyukai