Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN DAN PENISBATAN QADARIYAH

Qadariyah

secara bahasa (qodaro) : kemampuan dan kekuatan

secara terminologi : suatu aliran yang percaya bahwa segala tindakan manusi tidak diintervensi
oleh Allah swt. Aliran ini lebih menekankan atas kebebasan dan kekuatan manusia dalam
mewujudkan perbuatan-perbuatannya.

Aliran ini berasal dari pengertian bahwa manusia mempunyai kekuatan untuk melaksanakan
kehendaknya dan bukan berasal dari pengertian bahwa manusia terpaksa tunduk pada qodar
Tuhan. Sebab itulah aliran ini kemudian dinisbatkan dengan istilah Qadariyah.

Mereka mengemukakan dalil-dalil aql dan dalil-dalil naql (al-Qur’an dan Hadis) untuk
memperkuat pendirian mereka. Jadi, istilah Qadariyah dinisbatkan kepada mereka bukan karena
mereka adalah sebuah aliran yang mengajarkan untuk percaya kepada dalil. Justru sebaliknya
aliran Qadariyah adalah aliran yang melakukan pengingkaran terhadap dalil.

B.SEJARAH MUNCULNYA ALIRAN QADARIYAH

Aliran Qadariyah muncul sekitar tahun 70H (689M). Aliran ini dipelopori oleh seorang yang
bernama Ma’bad Al-Jauhany,di Iraq. Ia adalah seorang yang alim tentang Al-Qur’an dan Hadis,
tetapi kemudian ia menjadi sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah. Akan tetapi
meskipun begitu, masih ada juga orang-orang yang terpengaruh sehingga menjadi pengikutnya.
Meskipun golongan ini tidak terlalu besar, akan tetapi golongan ini telah pernah membuat
sejarah didalam kehidupan kaum muslimin.

Setelah Ma’bad Al-Jauhany wafat, aliran Qadariyah dilanjutkan penyebarannya oleh Ghailan Al-
Dimasyqi. Ia adalah seorang ahli pidato sehingga banyak orang yang tertarik dengan kata-kata
dan pendapatnya tentang qodar. Maka, Hisyam bin Abdul Malik yang merupakan khalifah
dinasti Umayyah pada masa itu menahannya dan memerintahkan untuk dipotong kaki dan
tangannya. Setelah itu ia dibunuh dan disalib. Sehingga terhentilah usaha penyebaran aliran
Qadariyah yang dilakukan oleh dua tokoh besar aliran Qadariyah tersebut karena adanya
halangan dari penguasa.
C. LANDASAN BERPIKIR ALIRAN QADARIYAH

Di antara dalil-dalil atau ayat-ayat yang mereka gunakan untuk mendukung pemikiran mereka
adalah :

· (QS. Fush-Shilat : 40).

َ‫ار َخ ْي ٌر َأ ْم َم ْن يَْأتِي آ ِمنًا يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة ا ْع َملُوا َما ِشْئتُ ْم ِإنَّهُ بِ َما تَ ْع َملُون‬
ِ َّ‫ِإ َّن الَّ ِذينَ ي ُْل ِح ُدونَ فِي آيَاتِنَا ال يَ ْخفَوْ نَ َعلَ ْينَا َأفَ َم ْن ي ُْلقَى فِي الن‬
)٤٠( ‫صي ٌر‬ ِ َ‫ب‬

Artinya : “Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu
perbuat”.

· (QS. Al-Kahfi : 29).

ْ‫ق ِم ْن َّربِّ ُك ۗ ْم فَ َم ْن َش ۤا َء فَ ْليُْؤ ِم ْن َّو َم ْن َش ۤا َء فَ ْليَ ْكفُ ۚر‬


ُّ ‫َوقُ ِل ْال َح‬

Artinya : “Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman maka
berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah”.

· (QS.Ali Imran :165).

‫ص ْبتُ ْم ِّم ْثلَ ْيهَ ۙا قُ ْلتُ ْم اَ ٰنّى ٰه َذا ۗ قُلْ هُ َو ِم ْن ِع ْن ِد اَ ْنفُ ِس ُك ْم ۗ اِ َّن هّٰللا َ ع َٰلى ُكلِّ َش ْي ٍء قَ ِد ْي ٌر‬
َ َ‫ص ْيبَةٌ قَ ْد ا‬
ِ ‫صابَ ْت ُك ْم ُّم‬
َ َ‫اَ َولَ َّمٓا ا‬

Artinya : “dan mengapa ketika kamu ditimpa musibah (pada peperangan Uhud), Padahal kamu
telah menimpakan kekalahan dua kali lipat kepada musuh-musuhmu (pada peperangan Badar),
kamu berkata: "Darimana datangnya (kekalahan) ini?" Katakanlah: "Itu dari (kesalahan) dirimu
sendiri". Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

· (QS.Ar-Ra’du :11).
‫اِ َّن هّٰللا َ اَل يُ َغيِّ ُر َما بِقَوْ ٍم َح ٰتّى يُ َغيِّرُوْ ا َما بِا َ ْنفُ ِس ِه ۗ ْم‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka
mengubah keadaan diri mereka sendiri”.

C. POKOK-POKOK PIKIRAN ALIRAN QADARIYAH

Secara terperinci pokok-pokok pikiranaliran Qadariyah adalah sebagai berikut:

1. Mengingkari takdir Allah swt.

2. Berlebihan atau melampaui batas didalam menetapkan kemampuan manusia dengan


menganggap mereka bebas berkehendak. Menurut aliran ini didalam perbuatan manusia,Allah
swt tidak mempunyai pengetahuan(ilmu) mengenai perbuatan tersebut dan ia terlepas dari takdir
kecuali setelah sesuatu itu terjadi.

3. Mereka berpendapat bahwa Al-Qur’an itu adalah makhluk (qadim). Hal ini disebabkan oleh
tindakan pengingkaran mereka terhadap sifat Allah swt.

4. Mengenal Allah swt adalah wajib menurut akal dan iman itu ialah mengenal Allah swt. Jadi,
menurut aliran Qadariyah iman adalah pengetahuan dan pemahaman. Sedangkan amal perbuatan
tidak mempengaruhi iman. Artinya seseorang yang berbuat dosa besar tidak akan mempengaruhi
tingkat keimanannya.

5. Mereka mengemukakan pendapat tentang surga dan neraka akan musnah (fana’) setelah ahli
surga merasakan nikmat dan ahli neraka merasakan azab.

Menurut aliran Qadariyah, Allah swt tidak mengetahui segala apapun yang diperbuat oleh
manusia dan tidak pula yang diperbuat oleh manusia itu dengan qudrah dan iradah Allah swt.
Bahkan menurut paham ini manusialah yang mengetahui serta mewujudkan segala yang
diamalkannya itu dan semuanya dengan qudrah dan iradah manusia sendiri. Allah swt sama
sekali tidak ikut campur didalam membuktikan perbuatan-perbuatan itu.
DAFTAR PUSTAKA

Asmuni, H. Y. (1993). Ilm Tauhid. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

asrori, M. (1987). Perkembangan Aliran dalam Ilmu Kalam. Yogyakarta: Biro Penerbitan
Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

http://makalahirfan.blogspot.com/2019/02/qadariyah.html

Anda mungkin juga menyukai