Hadirin yang saya hormati, alhamdulillah, puji syukur patut kita panjatkan karena sampai
detik ini masih dikaruniai hidup dan kesehatan.
Bapak, ibu, dan saudara sekalian, sudah hampir setahun wabah Covid-19 melanda dunia.
Tahun 2020 hampir berakhir, tetapi pandemi belum juga reda. Di tengah situasi ini, mari kita
sama-sama kembali belajar untuk sabar. Sabar itu penting, terutama di masa-masa sekarang.
Bapak, ibu, dan saudara sekalian, firman Allah Swt., dalam surat Al-Baqarah ayat 153
mengatakan, “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah salat dan sabar sebagai
pelindungmu, sesungguhnya Allah SWT senantiasa bersama orang-orang yang sabar.”
Melalui ayat itu, Allah mengingatkan kita untuk sabar karena pelindung orang beriman
adalah kesabaran. Kita harus sabar menunggu. Semoga vaksinnya segera ditemukan. Kunci
dari semua ini adalah kesabaran.
Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan pada ceramah sore ini.
Mohon maaf bila ada salah kata atau ucapan yang kurang berkenan.
Wasalamualaikum w.w.
Assalamu`alaikum Wr. Wb.
Dewan juri yang saya hormati, serta sahabat semua yang saya cinta dan banggakan!!
Marilah sejenak kita tundukan kepala, rendahkan hati untuk memuji Sang Khaliq Zatt Rabbul
Izzati, dengan cinta dan kebersihan hati, marilah kita lantunkan shalawat kepada Nabi yang
semoga kita semua diberkahi, amin ya Allah ya Rabbal Alamin.
Pada kesempatan kali ini ijinkanlah saya membawakan pidato tema kejujuran dengan judul
“ Jujur itu Hebat”
Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Jika tidak jujur berarti
keimanannya sedang di serang penyakit munafikin. Sebagimana kita ketahui, munafikin itu
orang bermuka dua, diluar berkata iya, didalam berkata tidak.
Suatu hari salah satu sahabat nabi bertanya padanya; “Apakah mungkin orang itu pelit?”. Dan
Rasul menjawab; “ Mungkin saja”. Sahabat nabi bertanya lagi : “ Apakah mungkin orang
mukmin pengecut?” Nabi menjawab lagi; “ Mungkin saja”. Tapi ketika sahabat nabi bertanya
;” Apakah mungkin seorang mukmin berbohong?” Nabi menjawab ; “ tidak “ ( HR Imam
Malik dalam kitab Almuwathaa)
Apa yang bisa pelajari dari hadist tersebut? Hadits tersebut mengajarkan kita untuk berkata
jujur, karena orang mukmin tidak mungkin berbohong, karena kejujuran adalah semua
pangkal perbuatan baik manusia. Tidak ada perbuatan dan ucapan kecuali kejujuran. Oleh
sebab itu Allah menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku jujur.
Ini diperintahkan oleh Allah melalui firmannya dalam Al-Qur`an surat Al-Ahzab Ayat 70.
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan Katakanlah
Perkataan yang jujur dan benar”.
Sebagai penutup, kejujuran adalah tiang agama, sendi akhlak dan pokok rasa kemanusiaan
manusia. Tanpa kejujuran agama tidak lengkap, akhlak tidak sempurna,dan seorang manusia
tidak sempurna menjadi manusia. Disinilah pentingnya bagi kehidupan. Rasullullah SAW.
Telah bersabda yang artinya sebagai berikut:
“ Tetap berpegang eratlah wahai kamu seakan-akan melihat kehancuran dalam berpegang
teguh tapi yakinlah bahwa di dalam kejujuran itu terdapat keselamatan” .(HR Abu Dunya)
Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf dan semoga ada
manfaatnya bagi kalian. Sekian dan terima Kasih