Anda di halaman 1dari 3

PIDATO KEJUJURAN

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


A’udzubillahiminasyaithanirrajiim Bissmillahirakhmanirahim.
Alhamdulillahirabbil’alamin, washolatu wassalamu’ala ashrofill ambiya’
iwalmursaliin, wa’ala alihi wa’ashkhabihi wasokhbihi ajma’ain.. ammaba’du.
Puji syukur kehadirat Allah swt. Yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada kita semua, sehingga kita bisa berkumpul dalam ruangan yang insya Allah
penuh barakah ini, amiin allahuma amiin. Shalawat serta salam marilah kita
panjatkan kepada baginda kita Nabi Muhammad saw. Yang mana telah membawa
umatnya dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benderang ini.
Yang saya hormati Ibuk Rahmi Wahyuni selaku guru Bidang Studi PAI, dan tak lupa
pula kepada teman-teman yang saya banggakan. Langsung saja berdirinya saya
disini untuk menyampaikan isi pidato yang insya Allah penuh barakah dan
manfaatnya, Amiin. Judul yang saya ambil untuk Pidato kali ini adalah
“ Kejujuran”

Teman teman yang berbahagia


Jujur merupakan cerminan sejati seorang muslim. Rasulullah SAW adalah
orang yang terkenal dengan kejujurannya. Dalam kehidupan sehari-harinya, beliau
selalu mengedepankan kejujuran.

Karena jujur adalah akhlak yang sangat baik menurut pandangan Allah SWT.
Bila kita senantiasa memeliharan kejujuran dalam hidup kita, niscaya kita akan
menjadi bagian dari orang yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat.

Teman teman sekalian.


Kita semua setuju bahwa jujur merupakan budi pekerti yang mulia. Dengan
kejujuran, seseorang perlahan akan menuju kebaikan. Apabila seseorang telah jujur
dan mampu menempatkan suatu kebaikan, maka ia terbimbing menuju surga.
Bukanlah Rasulullah saw. pernah bersabda:

“Sesungguhnya kejujuran membimbing kearah kebaikan. Dan kebaikan itu


membimbingnya ke surga. Seseorang yang jujur, maka hingga di sisi Allah ia akan
menjadi orang yang jujur dan benar. Sedangkan sifat dusta membimbing seseorang
pada kejahatan. Lalu kejahatan itu menyeret ke neraka. Seseorang yang biasa
berdusta, maka hingga di sisi Allah kelak tetap menjadi pendusta. (HR. Bukhari
Muslim).
Teman teman yang terhormat,
Orang yang suka berterus terang dan jujur dalam segala hal kehidupan ini,
maka ia termasuk memiliki sifat kenabian. Sebab tentu saja orang-orang yang jujur
ini suka sekali dengan kebenaran. Karena sukanya, maka ia selalu memelihara
akhlaknya dari dusta. Karena itu ia cenderung untuk melakukan kebaikan dan
menegakan kebenaran agama.

Dalam Surat Maryam ayat 41, Allah berfirman:

‫صدِّيقًا نَبِيًّا‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِكتَا‬


َ ‫ب ِإب َْرا ِهي َم ۚ ِإنَّهُ َك‬
ِ ‫ان‬
Artinya:

“Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (QS:
Maryam Ayat: 41)”

Kemudian di bagian lain, yaitu ayat 54 diterangkan pula:

َ ‫ق ْال َو ْع ِد َو َك‬
‫ان َر ُسواًل نَبِيًّا‬ َ ‫صا ِد‬ َ ‫يل ۚ ِإنَّهُ َك‬
َ ‫ان‬ ِ ‫َو ْاذ ُكرْ فِي ْال ِكتَا‬
ِ ‫ب ِإ ْس َم‬
َ ‫اع‬
Artinya:

“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di
dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia
adalah seorang rasul dan nabi. (QS: Maryam Ayat:”

Teman teman!!!
Kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang
disenangi Allah. Jika Allah senang, maka pastilah Dia akan mengasihi. Dan
hambaNya yang jujur, maka kelak di hari Kiamat akan disediakan tempat yang
menyenangkan, yaitu surga.

Sesungguhnya kejujuran dan sikap terus terang akan membawa diri seseorang
menuju ke jalan kemerdekaan jiwa. Jiwa yang merdeka bebas tanpa ikatan. Sebab
orang yang selalu jujur, maka ia tidak merasa cemas dan takut kepada siapapun. Apa
yang dilihatnya akan dikatakan apa adanya. Tiada tersembunyi dan terselipi
kebohongan sedikit pun.

Teman teman Rahimakumullah….


Bagaimana caranya kita melatih sikap jujur? Sebenarnya jujur timbul dari
jiwa dan hati yang bersih, maka dari itu usahakanlah hati selalu higeinis dengan
mengurangi kemaksiatan dan kebohongan supaya timbul jiwa yang penuh kesucian
sehingga akan mudah untuk berkata jujru.

Kejujuran perlu ditanamkan sejak dini, dalam segala hal, misalnya dalam
menuntut ilmu diperlukan kejujuran, dalam hal berbicara, dan dalam segala hal.
Alasannya ialah kejujuran akan membuka jalan kesuksesan dan kejujuran akan
selalu menenangkan jiwa.
Hal tersebut sesuai dengan hadits Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam:

َ ‫ق طُ َمْأنِينَةٌ َوِإ َّن ْال َك ِذ‬


ٌ‫ب ِريبَة‬ َ ‫َد ْع َما يَ ِريب َُك ِإلَى َما الَ يَ ِريب َُك فَِإ َّن الصِّ ْد‬
Artinya:

“Tinggalkanlah yang meragukanmu pada apa yang tidak meragukanmu.


Sesungguhnya kejujuran lebih menenangkan jiwa, sedangkan dusta (menipu) akan
menggelisahkan jiwa.”

Orang yang senantiasa jujur, maka ia pun jujur terhadap dirinya sendiri,
kejujuran pada diri sendiri dapat mengantarkan dirinya pada suatu kemajua. Di
mana, karena jujur, akhirnya ia mengakui kekurangan dan kelemahan yang dimiliki.

Jika seseorang menyadari kekuarangan dan kelemahannya, pasti ia tidak


mempunyai sifat sombong. Dengan demikian tentu akan terus belajar dan berusaha
untuk meningkatkan diri dan memperbaiki kelemahan yang dimiliki

Teman teman yang saya hormati


Sekali lagi saya katakan bahwa orang yang jujur tidak akan takut kepada
siapapun juga. Jika ia harus menghadapi bahaya dari perkataannya yang jujur, maka
ia tidak akan khawatir. Bahkan ia tak segan-segan mengatakan apa adanya. Tetapi
terhadap diri dan hatinya sendiri ia sangat takut. Ketakutan itu ialah jangan-jangan
ia memungkiri suara hatinya sendiri. Di mana suara hati mengemukakan kebenaran.

Oleh karena itu sebagai seorang muslim, hendaknya kita senantiasa bersikap
jujur, di mana dan kapan saja. Dalam pergaulan sehari-hari, kejujuran perlu
diterapkan. Marilah kita tunjukan kepada masyarakat bahwa seorang muslim selalu
memiliki akhlak mulia.

Billahit tawfiq wal hidayat, wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuhu.

Anda mungkin juga menyukai