Sebelumnya, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga
kita dapat berkumpul di sini dengan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW.
Pada kesempatan kali ini ijinkanlah saya membawakan Tausiah dengan
judul “ Jujur itu Hebat”
Kejujuran adalah tanda bukti keimanan. Orang mukmin pasti jujur. Jika
tidak jujur berarti keimanannya sedang di serang penyakit munafikin.
Sebagimana kita ketahui, munafikin itu orang bermuka dua, diluar berkata
iya, didalam berkata tidak.
Suatu hari salah satu sahabat nabi bertanya padanya; “Apakah mungkin
orang itu pelit?”. Dan Rasul menjawab; “ Mungkin saja”. Sahabat nabi
bertanya lagi : “ Apakah mungkin orang mukmin pengecut?” Nabi
menjawab lagi; “ Mungkin saja”. Tapi ketika sahabat nabi bertanya ;”
Apakah mungkin seorang mukmin berbohong?” Nabi menjawab ; “ tidak “
( HR Imam Malik dalam kitab Almuwathaa)
Teman-Teman Yang Berbahagia!!!
Apa yang bisa pelajari dari hadist tersebut? Hadits tersebut mengajarkan
kita untuk berkata jujur, karena orang mukmin tidak mungkin berbohong,
karena kejujuran adalah semua pangkal perbuatan baik manusia. Tidak
ada perbuatan dan ucapan kecuali kejujuran. Oleh sebab itu Allah
menyuruh orang-orang mukmin agar selalu berkata benar dan berlaku
jujur. Ini diperintahkan oleh Allah melalui firmannya dalam Al-Qur`an surat
Al-Ahzab Ayat 70.