Anda di halaman 1dari 2

Kejujuran

Assalmu’alaikum Wr.Wb
Sebelumnya, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kita dapat
berkumpul di sini dengan sehat wal afiat.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW.
Para teman- temanku sekalian, izinkan saya menyampaikan pidato yang berjudul
kejujuran.
Jujur merupakan cerminan sejati seorang muslim. Rasulullah SAW adalah orang yang
terkenal dengan kejujurannya. Dalam kehidupan sehari-harinya, beliau selalu
mengedepankan kejujuran. Karena jujur adalah akhlak yang sangat baik menurut
pandangan Allah SWT.Bila kita senantiasa memeliharan kejujuran dalam hidup kita,
niscaya kita akan menjadi bagian dari orang yang beruntung baik di dunia maupun di
akhirat.
Teman-teman yang saya banggakan, Kita semua setuju bahwa jujur merupakan budi
pekerti yang mulia. Dengan kejujuran, seseorang perlahan akan menuju kebaikan.
Apabila seseorang telah jujur dan mampu menempatkan suatu kebaikan, maka ia
terbimbing menuju surga. Bukanlah Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Sesungguhnya kejujuran membimbing kearah kebaikan. Dan kebaikan itu
membimbingnya ke surga. Seseorang yang jujur, maka hingga di sisi Allah ia akan menjadi
orang yang jujur dan benar. Sedangkan sifat dusta membimbing seseorang pada
kejahatan. Lalu kejahatan itu menyeret ke neraka. Seseorang yang biasa berdusta, maka
hingga di sisi Allah kelak tetap menjadi pendusta. (HR. Bukhari Muslim)
Para teman-teman yang dirahmati Allah,
Orang yang suka berterus terang dan jujur dalam segala hal kehidupan ini, maka ia
termasuk memiliki sifat kenabian. Sebab tentu saja orang-orang yang jujur ini suka sekali
dengan kebenaran. Karena sukanya, maka ia selalu memelihara akhlaknya dari dusta.
Karena itu ia cenderung untuk melakukan kebaikan dan menegakan kebenaran agama.

Dalam Surat Maryam ayat 41, Allah berfirman:

‫صدِّيقًا نَبِيًّا‬
ِ ‫ان‬ ِ ‫َو ْاذ ُك ْر فِي ا ْل ِكتَا‬
َ ‫ب ِإ ْب َرا ِهي َم ۚ ِإنَّهُ َك‬
Artinya:
Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini.
Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. (QS:
Maryam Ayat: 41)
Kemudian di bagian lain, yaitu ayat 54 diterangkan pula:

‫سواًل نَبِيًّا‬ َ ‫ق ا ْل َو ْع ِد َو َك‬


ُ ‫ان َر‬ َ ‫صا ِد‬ َ ‫اعي َل ۚ ِإنَّهُ َك‬
َ ‫ان‬ ِ ‫س َم‬ ِ ‫َو ْاذ ُك ْر فِي ا ْل ِكتَا‬
ْ ‫ب ِإ‬
Artinya:
Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang tersebut) di dalam
Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang
rasul dan nabi. (QS: Maryam Ayat: 54)
Para bapak, Ibu dan saudara sekalian,
Kejujuran itu dekat dengan kebenaran. Kebenaran adalah sesuatu yang disenangi Allah.
Jika Allah senang, maka pastilah Dia akan mengasihi. Dan hambaNya yang jujur, maka
kelak di hari Kiamat akan disediakan tempat yang menyenangkan, yaitu surga.
Sesungguhnya kejujuran dan sikap terus terang akan membawa diri seseorang menuju ke
jalan kemerdekaan jiwa. Jiwa yang merdeka bebas tanpa ikatan. Sebab orang yang selalu
jujur, maka ia tidak merasa cemas dan takut kepada siapapun. Apa yang dilihatnya akan
dikatakan apa adanya. Tiada tersembunyi dan terselipi kebohongan sedikit pun.
Orang yang senantiasa jujur, maka ia pun jujur terhadap dirinya sendiri, kejujuran pada
diri sendiri dapat mengantarkan dirinya pada suatu kemajua. Di mana, karena jujur,
akhirnya ia mengakui kekurangan dan kelemahan yang dimiliki. Jika seseorang menyadari
kekuarangan dan kelemahannya, pasti ia tidak mempunyai sifat sombong. Dengan
demikian tentu akan terus belajar dan berusaha untuk meningkatkan diri dan
memperbaiki kelemahan yang dimiliki.
Para hadirin yang saya hormati,
Sekali lagi saya katakan bahwa orang yang jujur tidak akan takut kepada siapapun juga.
Jika ia harus menghadapi bahaya dari perkataannya yang jujur, maka ia tidak akan
khawatir. Bahkan ia tak segan-segan mengatakan apa adanya. Tetapi terhadap diri dan
hatinya sendiri ia sangat takut. Ketakutan itu ialah jangan-jangan ia memungkiri suara
hatinya sendiri. Di mana suara hati mengemukakan kebenaran.
Oleh karena itu sebagai seorang muslim, hendaknya kita senantiasa bersikap jujur, di
mana dan kapan saja. Dalam pergaulan sehari-hari, kejujuran perlu diterapkan. Marilah
kita tunjukan kepada masyarakat bahwa seorang muslim selalu memiliki akhlak mulia,
semoga apa yang saya sampaikan tadi bermanfaat bagi kita semua, bila ada kesalahan
mohon dimaafkan
Billahit tawfiq wal hidayat, wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuhu.

Anda mungkin juga menyukai