Anda di halaman 1dari 61

Indahnya Suatu Kejujuran

KETENANGAN JIWA DENGAN KEJUJURAN

Bahagia adalah masa dimana seseorang merasa senang, hidup


bersama orang-orang yang dicintainya, merasa nyaman dan tentram, serta dekat dengan
Tuhannya.

Tentunya sudah menjadi sesuatu yang lumrah, bahwa setiap orang ingin mendapatkan kehidupan
yang bahagia.

Salah satu dari sekian sifat dan moral utama seorang manusia adalah kejujuran. Karena kejujuran
merupakan dasar fundamental dalam pembinaan umat dan kebahagiaanmasyarakat.

Karena kejujuran menyangkut segala urusan kehidupan dan kepentingan orang banyak. Kepada
manusia Allah SWT memerintahkan agar mempunyai perilaku dan sifat ini.

Rasulullah SAW adalah merupakan contoh terbaik dan seorang yang memiliki pribadi utama
dalam hal kejujuran.

Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan
kebaikan membawa ke sorga. Seorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis
oleh Allah sebagai orang yang jujur (shidiq).

Dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan,dan kejahan
membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan, akan
ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab). (H.R. Bukhari)

Ada beberapa aspek JUJUR dalam Islam.


Pertama, Jujur dalam kehidupan sehari-hari; merupakan anjuran dari Allah dan
Rasulnya.

Banyak ayat Al Quran menerangkan kedudukan orang-orang jujur antara lain:

QS. Ali Imran (3): 15-17

Katakanlah: Inginkah aku kabarkan kepadamu apa yang lebih baik dari yang demikian
itu? Untuk orang-orang yang bertakwa [kepada Allah], pada sisi Tuhan mereka ada surga
yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya.

Dan [mereka dikaruniai] isteri-isteri yang disucikan serta keridhaan Allah: Dan Allah Maha
Melihat akan hamba-hamba-Nya. (15)

[Yaitu] orang-orang yang berdoa: Ya Tuhan kami, sesungguh nya kami telah beriman,
maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka, (16)

[yaitu] orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya [di
jalan Allah], dan yang memohon ampun di waktu sahur. (17)

An Nisa (4): 69

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul [Nya], mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nimat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-
baiknya. (QS An Nisa : 69)

Al Maidah (5): 119

Allah berfirman: Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-orang yang benar
kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka
kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha
terhadap-Nya Itulah keberuntungan yang paling besar. (119)

Begitu juga secara gamblang Rasulullah menyatakan dengan sabdanya:

Wajib atas kalian untuk jujur, sebab jujur itu akan membawa kebaikan, dan kebaikan akan
menunjukkan jalan ke sorga, begitu pula seseorang senantiasa jujur dan memperhatikan
kejujuran, sehingga akan termaktub di sisi Allah atas kejujurannya.

Sebaliknya, janganlah berdusta, sebab dusta akan mengarah pada kejahatan, dan kejahatan
akan membewa ke neraka, seseorang yang senantiasa berdusta, dan memperhatikan
kedustaannya, sehingga tercatat di sisi Allah sebagai pendusta (HR. Bukhari-Muslim dari
Ibnu Masud)
Kedua, kejujuran dan kebohongan dalam kehidupan politik; ada hadits yang menyatakan
dengan tegas.

Bahwa Rasulullah bersabda:

Ada tiga kriteria manusia yang tidak dilihat dan disucikan Allah swt. di hari akherat bahkan
bagi mereka adzab yang pedih adalah:

1. Orang sudah tua yang berzina,


2. Pemimpin yang berdusta, dan
3. Orang sombong.

Adapun kebohongan yang diperbolehkan dalam kaitan untuk kegiatan berpolitik, yaitu apabila
kebohongan itu bisa meredam keributan sosial agar tidak terjadi perpecahan.

Dalam hal ini Rasulullah saw. memberi keringanan seperti dalam hadis dari Ummi Kaltsoum:
Saya tidak mendengar Rasulullah saw. memberi keringanan pada suatu kebohongan kecuali tiga
masalah:

1. Seseorang yang membicarakan masalah dengan maksud mengadakan perbaikan (Islah);


2. Seseorang membicarakan masalah pada saat konflik perang (agar selamat), dan
3. Seseorang yang merayu istrinya begitu juga istri merayu suami.(HR. Muslim)

Ada juga hadits yang menyatakan, Rasulullah bersabda:

Bukanlah pendusta orang yang ingin melerai konflik sesama, hingga orang tersebut
berkata: semoga baik dan menjadi baik (HR. Mutafaq Alaih)

Begitulah batas kejujuran dan kebohongan secara dasar yang berkaitan dengan keseharian dan
politik. Dan sudah jelas bahwa tujuan dari keduanya adalah untuk sebuah kedamaian.

Diantara percikan hikmahnya Indahnya Kejujuran

Tidak akan pernah ada HAKIKAT BAHAGIA kecuali dengan KEJUJURAN karena
dusta hanya membuat kesenangan palsu,

Karena itulah Allah bekali sifat utama nabi Muhammad dengan sifat Ash Shidq sifat
jujur sehingga beliau dijuluki sebagai Al Amin,

Hai hamba2 yang beriman bertaqwalah kepada Allah & berkumpullah bersama hamba2
Allah yang jujur (QS At Taubah 119), karekteristik orang taqwa itu adalah JUJUR,

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar (Jujur). (QS At Taubah : 119)
Jujur jalan menuju Syurga walaupun awalnya berat sedangkan dusta jalan menuju neraka
walaupun awalnya sukses,

Jujur itu membuat hidup ini TENANG! - SENANG - BAHAGIA,

Kedudukan hamba2 Allah yang jujur sangat mulia, no dua setelah kedudukan para nabi &
diatas para syuhada (QS An Nisa 69),

Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul [Nya], mereka itu akan bersama-sama
dengan orang-orang yang dianugerahi nimat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin,
orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-
baiknya. (QS An Nisa : 69)

Pedagang jujur bersama para nabi kelak di akhirat,

Sungguh negri ini rindu PEMIMPIN yang JUJUR

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,
menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibubapakmu dan kaum
kerabatmu.

Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan nya. Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran, dan jikakamu
memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah
adalah Maha Mengetahui segal apa yang kamu kerjakan. (Q.S. An Nisaa: 135)

Janganlah kamu bersikap lemah & jangan pula kamu bersedih hati. Padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang2 yang beriman. (QS. Ali-Imran
: 139)

Untuk menjadi orang yang bahagia, tidak harus dengan menghalalkan segala cara. Kita bisa
belajar dari kebiasaan-kebiasaan yang mereka lakukan dan jalani setiap hari. Insya Allah,
kebahagiaan mereka akan tertular kepada anda.

1. Berpikir Positif

Ini adalah hal paling mendasar yang sering dilakukan orang-orang yang berbahagia.
Hampir setiap hari mereka melihat semua hal dengan pikiran yang positif.
Dengan berpikir positif, secara tidak langsung mereka hanya memasukkan informasi
positif dalam tubuh dan pikiran mereka.
Hal ini tentu akan membawa dampak yang sangat baik dalam lingkungannya.

2. Berbagi
Jika mendapatkan sesuatu misalnya berupa rezeki yang banyak, atau hadiah dari
seseorang, mereka selalu berbagi kebahagian tersebut.
Entah dengan keluarga, orang lain, ataupun siapa saja.
Ada kepuasan tersendiri ketika kita dapat berbagi kebahagiaan dengan orang lain.

3. Jujur

Seseorang yang bahagia selalu menjaga kejujuran mereka.


Kejujuran akan membawa pengaruh yang baik bagi pribadi seseorang. Sifat jujur adalah
salah satu akibat dari berpikir positif.
Sebuah kalimat yang sarat dengan makna sampaikan kejujuran meski pahit.

4. Berkumpul Dengan Orang-Orang Yang Di Cintai

Luangkan waktu lebih untuk dapat bersenang-senang dengan orang-orang yang anda
cintai.
Hal ini akan membawa keceriahan dan berdampak baik bagi pikiran anda.

5. Ibadah

Bukan hanya hubungan baik dengan sesama manusia yang harus dijaga, tapi juga
hubungan kita kepada Sang Pencipta yaitu Allah SWT.
Dia-lah yang telah memberikan banyak nikmat kepada kita semua.
Teks ceramah di bulan puasa (lengkap)

Senin, 30 Juli 2012 2 komentar

Bulan Ramadhan adalah bulan yang suci, dimana di sana ada banyak sekali keutamaan yang di
anugrahkan oleh Allah pada Bulan Ramadhan. Sebagai sambutan untuk datangnya Bulan
Ramadhan, Tim Contoh Naskah pidato Qvae mempersembahkan sebuah contoh teks naskah
pidato tentang Keutamaan bulan ramadhan, yang sangat tepat untuk di sampaikan sebagai bahan
ceramah atau pun kultum singkat di bulan ramadhan.

Tentang Keutamaan Ramadhan adalah pidato yang sangat tepat untuk di sampaikan di awal
bulan ramadhan, karena dengan menyampaikan seramah singkat dan kultum mengenai
keutamaan Bulan Ramadhan ini bisa menjadikan motivasi ataupun panduan pendidikan kepada
masyarakat untuk meningkatkan ibadah di Bulan Ramadhan.

Berikut Contoh naskah pidato mengenai keutamaan Bulan Ramadhan yang sangat tepat untuk
kultum dan ceramah anda.

Contoh Pidato tentang keutamaan Bulan Ramadhan

Salam

Marhaban yan ramadhan

Alhadulillah, Marilah kita panjatkan segala puji atas anugrah yang sangat besar dari tuhan atas
nikmat Bulan Ramadhan yang kembali memberikan kita kesempatan untuk menjumpai lagi,
Sholawat dan salam kita haturkan pada junjungan kita nabi agung muhammad SAW ynag telah
membawa kita dari zaman jahiliah ke zaman penuh dengan barkah ilmu dari beliau ini.

Marhaban Ya Ramadhan

Bulan Ramadhan kembali kita jumpai, marilah dari sana kita gali sedalam dakamnya tentang
semua keutamaan yang ada di Bulan Ramadhan ini.


, :
,
:
,
: , " ,
" :

Artinya : "Diberikan kepada ummatku 5 hal pada bulan ramadhan yang tidak diberikan kepada
ummat-ummat sebelumnya : bau mulut seseorang yang berpuasa lebih wangi bagi Allah dari
pada wangi misik. dan malaikat-malaikat mendoakan ampunan bagi orang-orang yang
berpuasa sampai mereka berbuka. dan Allah menghiasi surga-Nya setiap hari seraya berkata :
mereka para hamba-hambaKu yang harus merasakan kesusahan (demi) menuju kepadamu. dan
dibelenggunya gangguan-gangguan setan maka setan-setan tidak bisa lagi menyesatkan
sebagaimana mereka menyesatkan pada bulan-bulan yang lainnya. dan diampuni (dosa-dosa)
mereka disetiap akhir malam. dikatakan kepada Nabi -sholallahu 'alaihi wasallam- : wahai
Rosulullah, apakah itu lailatul qodar? beliau menjawab : tidak, akan tetapi setiap orang yang
beramal diberi pahalanya kepada mereka setiap selesai mengerjakan amalannya." (HR Ahmad,
Al-Bazzar dan Al-Baihaqi dengan sanad yang lemah akan tetapi memiliki saksi-saksi)

Dari Hadist di atas kita bisa menyimpulkan tentang beberapa keutamaan yang terkandung di
dalam Bulan Ramadhan, Yang di antaranya:

Keutamaan Bulan Ramadhan


1. Bahwa bau mulut orang yang berpuasa bagi Allah lebih wangi dari pada wangi misik. hal ini
karena bau mulut disebabkan oleh amalan ketaatan yaitu puasa. akan tetapi bukan berarti
seseorang yang berpuasa kemudian menyepelekan kebersihan mulutnya sehingga dapat
mengganggu orang lain disekitarnya. dikarenakan bau tersebut tidak dapat dihindarkan pada
waktu puasa, maka setiap orang yang berpuasa harus berusaha semaksimal mungkin agar
orang disekitarnya tidak terganggu oleh bau mulutnya.

2. Bahwa para malaikat mendoakan ampunan untuk orang-orang yang berpuasa hingga mereka
berbuka. dan malaikat adalah makhluk yang dimuliakan, tidak pernah melanggar perintah-
perintah-Nya. dan mereka adalah makhluk yang paling utama untuk dikabulkan doanya.

3. Allah -ta'ala- menghiasi surga-Nya setiap hari agar lebih menarik bagi orang-orang yang
beramal. agar lebih menyemangati mereka untuk terus mengamalkan ketaatan. karena puasa,
mereka dijauhkan dari kenikmatan-kenikmatan dunia dan harus menanggung kesusahan akibat
puasa. ini dilakukan dengan harapan untuk menggapai surga.

4. Bahwa setan-setan dibelenggu sehingga tidak bisa mengganggu dan menyesatkan orang-
orang yang beriman sebagaimana mereka mengganggu pada bulan-bulan selainnya. karena
Allah mengutamakan bulan ramadhan dengan ibadah dan ketaatan kepada-Nya. sehingga
orang-orang beriman pun sibuk dengan amalan mereka.

5. Bahwa Allah mengampuni ummat ini pada tiap akhir malam. sebagaimana yang dijelaskan
oleh Rosulullah SAW bahwa setiap hamba akan diberi pahalanya setiap selesai mengerjakan
amalannya. berarti, pada bulan ini, setiap hamba akan diampuni jika mereka telah mengerjakan
apa yang diperintahkan kepada mereka dari berpuasa dan melaksanakan amalan-amalan yang
lainnya.

Itulah beberapa Keutamaan yang terkandung Bulan Ramadhan, alangkah ruginya kita jika kita
tidak bisa meraih keutamaan keutamaan yang terkandung di Bulan Ramadhan.
Marilah kita jadikan Bulan Ramadhan sebagai momentum untuk semakin mendekatkan diri kita
kepada sang pencipta, agar kita mendapatkan meraih semua keutamaan Bulan Ramadhan.

Salam.
Buat yang akan pulang untuk kebaikan

By farhan ali on 7:11 PM

comments (0)

Filed Under:

Salam,

Sudah lama ingin saya nukilkan perkara ini setelah sekian lama mendiamkan diri. Terkadang lebih asyik
membaca dan mentelaah daripada menulis. Apatah lagi dewasa ini negara sedang berhadapan dengan
satu fenomena luar biasa sekali. Menantikan detik-detik penuh kemenangan.

Namun, aku mahu menulis ini buat kamu adikku.

Kerana pengalaman kita serupa.

Tidak ada yang mampu memahami kita kecualilah mereka yang pernah melalui situasi yang sama seperti
kita. Generasi kita berbeza dari generasi terdahulu.
Mereka pulang dari luar negara, dari Eropah dan Timur Tengah, sehinggalah mereka melahirkan gerakan
dakwah yang baru. Mereka menjadi perintis gerakan dakwah. Mengimarahkan surau dan mewujudkan
budaya pakaian hijab di kalangan muslimah.

Di era merekalah munculnya sekolah-sekolah islam, hospital Islam dan sistem perbankan Islam.

Kita pula lahir di mana kesemua sistem itu sudah ada, dan kita lahir di saat jiwa tarbiyah semakin lesu
dalam masyarakat, dan kita mula menyedari hakikat kebangkitan ini.

Situasi kita berbeza dari orang terdahulu.

Ketahanan diri begitu juga.

Orang di Malaysia sangat pelik mengapa graduan luar negara apabila pulang ke Malaysia tak mampu
sehebat di sana. Malah ada yang futur. Ada yang keluar terus dari dakwah.

Mereka akhirnya mempertikaikan tarbiyah yang pernah kita lalui.

Sedangkan, hakikatnya yang perlu difahami adalah situasi dan keadaan kita yang berbeza.

Maka, proses adaptasi selama setahun dua itu amat penting.

Adaptasi untuk dua perkara:

i) hidup dan bekerja di malaysia

ii) budaya dakwah di malaysia yang jauh berbeza dari luar negara.
Di luar negara , kita hanya fikirkan satu perkara sahaja:

i) bagaimana nak bina adik-adik kita.

Memanglah kita fikirkan juga masalah tarbiyah diri, masalah jemaah, masalah study, ada setengah
negara memikirkan masalah wadah, masalah nak masuk masyarakat bagaimana ..

Namun rata-rata kita disibukkan dengan satu masalah itu sahaja; bagaimana nak membina adik-adik
kita. Dari situlah akan timbullah masalah kita tak cukup bekalan, takde murabbi, tak tahu nak bawak adik
kemana, rasa diri sendiri tak terbina dan sebagainya.

Di Malaysia, hidupnya amat kompleks.

Masalah kita bukan lagi memikirkan pasal adik-adik kita. Masalah paling besar kita
adalah: menyelamatkan diri kita dari larut dan kefuturan. Di luar negara, ramai mengenali kita. Kita
dimintai mengetuai dan melaksanakan banyak program. Kita menjadi orang penting dan signifikan. Kita
rasa belong to dakwah sebab kita merasai kita ada peranan.

Di Malaysia, jika kita bukan anak ikhwah akhwat, takkan ada siapa mengenali kita dan mengetahui siapa
kita.

Perkara biasa jika kita memberi daurah setiap minggu di luar negara, di Malaysia, pada peringkat
awalnya, mungkin satu daurah dalam 6 bulan? Itu pun daurah ISK. Hurm.

Tapi, paling pentingnya adalah melalui zaman pekerjaan. Ini amat mencabar sekali.

Dan zaman inilah yang menjadi pembunuh ramai daie.

Pada mulanya saya ingatkan doktor sahaja bermasalah, tapi tidak juga. Semua yang bekerja, jika tidak
dapat adaptasi dengan suasanai kerja dengan cepat, akan mudah larut. Duduk bersama keluarga, jika
tidak memahami peranan sebagai daie, akan mudah larut juga.
Disebabkan itulah, paling penting untuk difahami adalah:

BAGAIMANA UNTUK ISTIQAMAH DI MALAYSIA

Memang antum pernah lalui daurah BFG. Pernah ada orang Malaysia explain tentang keadaan di
Malaysia, tapi takkan sama seperti melalui fasa-fasa di Malaysia itu sendiri. Merasai ujian dan
keperitannya. Itu amat sukar sekali. Bahkan yang ada support sistem yang baik sekalipun larut dengan
pelbagai perkara.

Mustawa dan bahan daurah tidak menjamin istiqamahnya kita di atas jalan dakwah.

Namun yang menjamin istiqamah kita adalah apa yang ditekankan oleh al-Banna dalam 3 formula
pendeknya. Inilah wasilah dakwah. Faktor berterusanya kita di atas jalan dakwah ini ada 3. Ya, simple.
Dah hafal. Yakinlah. Ini sahaja kuncinya, Dan anda harus faham dengan hati yang faqih:

i) Iman yang mendalam ( Eemanu ameeq)

ii) Pembentukan yang rapi (Takwin Daqeeq )

iii) Amal berterusan ( Amal Mutawasil)

a) Iman yang mendalam

Pulang ke Malaysia dalam keadaan hati amat mantap kepada Allah. Tidak ada penekanan lebih penting
melainkan penekanan terhadap mutabaah amal. Hubungan hati dengan Allah yang berterusan dan kuat
itulah akan menjadi neraca untuk membuat keputusan dalam banyak perkara. Yakinlah perkara ini.
Disebabkan itu, faktor kerja tidak boleh dijadikan alasan untuk tidak solat dan tidak mampu membaca
al-Quran. Ramai antara kita yang futur hanya kerana tidak sempat membaca quran dan melaksanakan
solat-solat sunat. Ya, yang jadi HO, tak sempat solat itu memang perkara biasa, namun harus digantikan
dengan solat taubat untuk menghapuskan dosa-dosa meninggalkan solat sebab nak ikut ward round
dengan MO yang buat-buat tak faham itu.. Penat sangat, balik kerja, terus tidur, Tak larat nak buat
apa2. Begitu kata seorang ukhti kita apabila mula bekerja sebagai doktor. Sungguh indah kata-kata
seorang ukhti ketika saya bertanya pengalamannya sebagai houseman. Alhamdulillah, boleh bangun
awal sedikit untuk solat tahajud, sebelum gi kerja kol 6 pagi. Subhanallah. I know she struggled a lot.
But she has shown very good example for all of us. Jadikan kerja kita peluang untuk beribadah kepada
Allah.

b) Takwin Daqeeq

Tidak dapat tidak, pulang ke Malaysia, kita harus terus bergabung dengan tarbiyah. Harus utamakan
mencari usrah untuk diri sendiri dahulu. Ini adalah keutamaan. Menjadi perkara biasa surat perpindahan
tak sampai kepada orang Malaysia. Di Malaysia takde orang contact. Nama tak sampai. Itu biasa dan
expected. Owh, tempat jauh di pendalaman, dalam sejam ke tempat yang ada naqib/naqibah. Ini juga
satu perkara yang biasa kita dengari. Apapun yang berlaku dalam keadaan kita, usrah is still the first
thing perlu kita setelkan. Ia perlu berada dalam aim terawal kita pulang ke Malaysia. Biarlah orang bosan
pun dengan kita meminta usrah, tapi jangan sekali-kali quit dari mencari usrah. Apabila pulang ke
Malaysia, saya bertemu dengan ramai akhawat yang sudah setahun atau dua tahun tak berusrah.
Terutama yang bekerja di pedalaman sabah dan sarawak, mahu pun di kawasan hulu seperti di perak
yang jauhnya dari murabbi lebih kurang sejam dua perjalanan.

Menjadi houseman, sejam dua perjalanan adalah sangat besar ertinya. sejam dua itu amat penting
digunakan untuk merehatkan tubuh badan, terutama ketika medical atau O&G. Kerana itu, ramai yang
tidak berada di kawasan yang ramai ikhwah akhawat, struggle untuk commit dengan usrah. Bukan tidak
mahu, tetapi keadaan tidak memungkinkan usrah itu berlaku. Maka, perlu usahakan apa sahaja cara
untuk commit dengan usrah. Ada yang menyusun usrah di hujung minggu. Ada yang berusrah di
hospital. Ada yang beronline. Apa sahaja. Janji ken ada usrah. Tak apa usrah bosan. atau usrah tak
meningkatkan diri. usrah tak tahu nak bawa ke mana. Pada saya, di dunia Malaysia yang tidak ideal ini,
walaupun kita ini qiyadah di negara tempat kita belajar, dapat menghadiri usrah itu sudah cukup
bermakna walaupun usrah itu tidak sehebat mana pun. Di Malaysia banyak distraction. Kita tak memiliki
ramai murabbi yang mempunyai banyak kefaqihan. Apatah lagi mereka sendiri tak pernah mendapat
bahan seperti mana kita pernah dapat ekoran pengalaman gelap dalam tarbiyah satu masa dahulu.
Murabbi di Malaysia survive dengan bahan bacaan sendiri, pengalaman di medan, dan juga ceramah di
ikim. Mereka sendiri jarang mendengar taujihat membina dari murabbi -murabbi dan syeikh dakwah.
Maka, kita tak boleh mengharapkan sesuatu yang tiada, dan di sinilah kita harus memahami erti
mengikat diri kita dengan usrah. MEngikat diri dengan usrah adalah untuk mengikat diri kepada jemaah,
agar kita tidak bersama jemaah jahiliyah. Kekurangan yang ada jemaah kita dari sudut tarbiyah harus
kita sama-sama atasi dan tangani. Generasi kitalah yang harus mengubahnya jika kita melihat
kepincangan tersebut.Namun untuk keluar dari usrah kerana usrah itu tidak membina dan bosan,
bukanlah satu tindakan yang wajar sama sekali! Carilah usrah, dalam masa sebulan dua. Jika tidak ada,
carilah teman-teman untuk mengusrahkan anda. carilah wasilah untuk mengikat diri dengan tarbiyah.
In Malaysia, you are in charge of your own tarbiyah!

Kita yang menjadi penentu peningkatan diri kita sendiri. Bukannya murabbi kita. Bukannya sahabat kita.
Tapi kita sendiri!

C) Amal berterusan.

Tidak ada yang mampu menjadikan kita untuk istiqamah melainkan kita terus berdakwah dan membina
orang lain. Kita harus membina orang dan harus membawa usrah. Ini untuk membantu menyelamatkan
diri kita sendiri. Bila kita bawa usrah, kita akan paksa diri kita untuk meningkatkan diri kita. Kita akan
paksa diri kita membaca dan bangun solat malam. Kita akan push diri kita untuk menjadi qudwah
kepada binaan kita.

Percayalah, apabila kita menggunakan alasan sibuk, kerja, keluarga untuk tidak membina manusia, kita
akan dilarutkan dan disibukkan ALlah dengan urusan-urusan dunia tersebut berbanding umat. Akak,
bagaimana akak boleh handle keluarga dan anak binaan akak yang ramai itu? Umum mengenalinya
sebagai wanita yang amat hebat di dalam dakwah. Cukup hebat. Anak binaannya melata di seluruh
dunia dan suara dakwahnya amat menyentuh hati manusia. Akak serahkannya kepada ALlah Begitu
jawapnya ringkas. Terbukti Allah menjaga dia dan keluarganya kerana dia menginfakkan diri dan
hartanya untuk dakwah. Percayalah, jika kita takut dakwah itu menganggu kerjaya, harta dan keluarga
kita, ALlah akan sibukkan kita dengan perkara-perkara tersebut sehinggalah kita meletakkan
pergantungan pada Allah untuk menguruskan dunia kita demi akhirat kita. Berterusanlah dalam dakwah.
Teruslah membina manusia. WAlaupun kepenatanmu sudah sampai ke terongkokmu, namun jangan
sekali-kali minta diuzurkan dari membina manusia. Kecualilah keadaan benar-benar mencengkam dan
kamu memang tidak mampu. Seterusnya serahkan sahaja kepada Allah.

Barangkali, ini sahajalah yang mampu aku berikan buat kamu di sana. Aku tahu anxiousnya kamu untuk
pulang dan berdebarnya kamu mahu membantu dakwah di Malaysia.

Ingatlah akan hadaf utama kita. Ingatlah apa yang mahu kita kejar di dunia ini.

Ingatlah, kenapa sebenarnya kita memasuki gerabak dakwah ini.


Selamat pulang adik-adikku ke Malaysia, bumi perjuangan dan bumi mengenali erti pengorbanan.
Beranikah kita jemu pada yang tersayang?

By farhan ali on 11:02 AM

comments (2)

Filed Under: ALLAH SWT, dakwah, hadis, ibadah, jihad, motivasi, Perkongsian

Berdosakah seseorang yang ada ilmu tapi biarkan orang yang terdekat berterusan dalam kejahilan
(eg: ajar mengaji)

Situasi sebegini, patut teruskan atau tidak?

Bagi tiap- tiap keadaan yang mahu dirungkaikan, andai kita tidak letakkan diri kita dalam situasi yang
sama, sukar untuk menilainya dari hanya sebelah sudut. Jujur mengakui bagi diri sendiri yang jahil serba
serbi lagi cetek ilmu dan pengalaman ni, tiap- tiap kali teringatkan soalan yang diajukan ini, ia
mengingatkan diri sendiri pada tanggungjawab kepada keluarga yang tidak mungkin akan pernah
sempurna. Ramai orang yang mengalami keadaan yang sama, cuma berbeza cara dan tahap. Dan tidak
semua penyelesaian itu serasi dengan tiap- tiap orang. Pandangan saya yang tidak seberapa ini, walau
tidak menjadi penyelesaian, semoga paling- paling kecil dan biar ia menjadi motivasi buat semua untuk
terus kuat untuk bermujahah menunaikan tanggungjawab dan jangan pernah berputus asa.

PELIHARALAH DIRI DAN KELUARGAMU DARI API NERAKA, JIKA KAMU ORANG YANG BERIMAN!
Alhamdulillah hari ini jumaat yang lapang dan mempermudahkan urusan memberi pandangan.
Memperkatakan mengenai tanggungjawab kita kepada keluarga terutamanya (dan orang- orang
terdekat juga, kerana setiap mukmin itu bersaudara), ia akan mengingatkan pada satu firman Allah
dalam surah at-Tahrim yang berbunyi;

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang
tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan.

Ini suruhan Allah SWT kepada orang yang beriman. Maka yang pertama- tama sekali, termasukkah kita
ke dalam golongan orang yang beriman itu? Berimankah kita jika suruhan-Nya tidak kita laksanakan, dan
membiarkan pula keluarga kita dalam kehanyutan? Tanyalah pada hati sendiri, tepuk dada tanya iman.
Jika iman tidak memberi jawapan, besar kemungkinan ia tiada di situ. Atau mungkin juga iman itu telah
mati. Naudzubillah!

Saudara- saudari yang dikasihi Allah SWT,

Kita sebagai umat islam, paling asas sekali, berkewajipan untuk amar makruf nahi mungkar. Jika di
hadapan mata kita, ada orang yang bakal terjatuh ke dalam lubang, sanggupkah kita hanya memandang
sepi? Jika ada orang sedang menghadapi kebakaran, sampaikah hati kita biarkan tanpa cuba
menyelamatkan? Kenal atau tidak, ada pertalian atau tidak, dengan rasa kasih sebagai manusia, pasti
kita akan cuba menyelamatkan mereka bukan?

Bagaimana pula jika orang itu adalah orang yang kita sayang? Keluarga kita? Pasti lebih lagi kita mahu
menyelamatkan mereka! Dan ini dik, yang mereka bakal hadapi, bukan lubang kecil tapi lubang neraka.
Bukan bakaran biasa tapi bakaran 7 tingkatan neraka yang berbeza- beza panasnya. Sanggup kita
biarkan?

TENTANGAN YANG MENYUKARKAN JALAN.


Ya, tentangan pasti ada. Tapi mengertilah, mereka menentang kerana mereka belum nampak dan
belum tahu bahaya yang ada di hadapan mata mereka itu. Kasihanilah mereka. Tanggungjawab kita
besar sekali untuk menyedarkan mereka. Allah bagi kita hidayah, tidak hanya untuk menyuluh jalan kita
sahaja, tapi supaya kita sama- sama kongsikan menerangi jalan orang- orang yang kita sayangi. Allah
pilih kita, sebagai pendukung amanat untuk menyampaikan kebenaran dan membimbing orang- orang
di sekitar kita. Itu amanah yang jika tidak kita laksanakan, maka dosanya akan terpikul pada bahu kita.

Hak mereka untuk diperbetulkan, sekalipun mereka tidak sedar dan tidak menuntut di dunia ini, ingatlah
mereka akan menuntutnya di akhirat kelak. Pasti. Dan pastinya tidak akan mudah di sana. Bersabarlah
dengan tentangan wahai saudara- saudariku sayang, dan kepada diriku sendiri yang disayangi,
berikanlah hak mereka sewajarnya. Hak untuk ditegur dan diperbetulkan. Sepertimana kita mahu ada
yang membantu menunjukkan jalanan kita, menjauhi kita dari bahaya yang kita tidak nampak di
hadapan, maka bantulah. Hak mereka yang memberat di bahu kita, usah disimpan dan ditangguh-
tangguh. Kenapa harus kita bebankan di bahu sedangkan banyak lagi bebanan lain yang kita pikul?
Kembalikan kepada mereka, itu analoginya (:

Mujahadah itu pahit kerana balasan syurga itu manis, bukankah begitu? Maka bersabarlah. Fasobrun
jamiilaa. Sesungguhnya Allah SWT beserta orang- orang yang bersabar. Dan janji syurga untuk mereka
yang sabar.

GUNAKAN PENDEKATAN YANG SESUAI

Untuk menegur seseorang, kita perlu menggunakan pendekatan yang terbaik dan berhemah. Yang
terbaik bila kita memperbetulkan mereka tidak di depan orang lain. Demikian untuk menjaga air muka
mereka, tidak menjatuhkan ego mereka, untuk menyentuh hati mereka dan supaya dalam masa yang
sama tidak menimbulkan bibit riak takbur mahupun menyasarkan niat kita kepada selain Allah.

Sekiranya tidak berjaya, sebaiknya gunakan orang tengah yang dihormati dan disegani untuk menegur
bagi pihak kita.

Action speaks louder than words


Tindakan serta kelakuan yang ditunjukkan lebih berkesan dari sekadar kata- kata nasihat. Oleh itu
betapa perlunya kita sendiri menjadi role model pada keluarga dan sahabat terdekat kita. Tunjukkan
akhlak mulia sebagai mukmin dan beristiqomah dengannya, sepertimana akhlak Rasulullah s.a.w yang
menjadi uswah atau qudwah hasanah kita. Betulkan niat kita, yang penting adalah usaha kita kerana
natijahnya Allah SWT yang Maha Menentukan. Bukan hak kita untuk menentukan mahupun memaksa.

Jaga hubungan dengan Allah. Dan jaga hubungan yang baik dengannya dengan ikhlas. Doakan untuk
kebaikan mereka yang kita sayangi. Sentiasa mengajak mereka ke arah kebaikan secara berterusan
mengunjungi majlis- majlis ilmu bersama.

Saudara- saudariku yang dikasihi, jangan pernah jemu. Adakah kamu akan jemu pada orang yang akan
menjadi saksi bahawa kamu telah melaksanakan amanahmu di hadapan Allah yang Maha Pengasih
kelak? Renung- renungkanlah (:

YANG KECIL MENYUMBANG SEDAYA MAMPU, YANG BESAR MENYUMBANG SEMAMPU- MAMPUNYA

Kata Imam Hasan al- Basri,

Sesungguhnya aku sedang menasihati kamu, bukanlah bererti akulah yang terbaik dalam kalangan
kamu. Bukan juga yang paling soleh dalam kalangan kamu, kerana aku juga pernah melampaui batas
untuk diri sendiri. Seandainya seseorang itu hanya dapat menyampaikan dakwah apabila dia
sempurna, nescaya tidak akan ada pendakwah.Maka akan jadi sikitlah orang yang memberi
peringatan.

Orang yang tahu, kena bagi tahu. Jangan usia, harta, pangkat dijadikan tembok keegoan yang
menghalang. Tidak semestinya hanya orang yang tinggi ilmu sahaja yang mesti mengajar. Jangan rendah
diri hanya kerana kita bukan sesiapa, mahupun mempunyai ilmu yang cetek. Perbendaharaan ilmu Allah
SWT itu luas, yang Dia anugerahkan dengan tingkatan berbeza- beza pada setiap hamba-Nya. Sedikit
yang ada pada kita, sedikit yang kita tahu, maka yang sedikit itulah yang perlu diajar dan dikongsi pada
orang lain. Berdosa menyembunyikan ilmu.

Baligghu anni walau aayah.


Sampaikan dariku (baginda Rasulullah s.a.w) walaupun sepotong ayat. Ilmu lain yang lebih banyak,
insyaAllah, orang lain yang diberi rezeki ilmu tersebutlah telah diamanahkan untuk menyampaikan
padanya. Dalam masa yang sama, kita sendiri juga perlu tingkatkan ilmu di dada juga. Sentiasa, kerana
proses belajar itu tidak akan pernah terhenti sehingga mati datang menjemput. Carilah ilmu, dan carilah
ruang untuk menambah ilmu. Marilah kita menjadi sebaik- baik manusia seperti yang diriwayatkan
dalam hadith Imam Bukhari,

khairukum man taallamal Quran wa allamahu

Sebaik- baik manusia di antara kamu adalah orang yang belajar al- Quran dan mengajarkannya.
Cintailah taman- taman syurga dan semailah sifat ini.

Kun aaliman jadilah orang yang mengajar

au mutaalliman atau orang yang belajar (dengan sikap seorang pelajar)

au mustamian atau pendengar (kepada ilmu yang diajar)

au muhibban atau orang yang mencintai majlis- majlis ilmu


Bonus Belanjawan vs Bonus Ramadhan

Bagi meraikan Ramadhan yang mulia, ada baiknya saya mengulas ringkas berkenaan Ramadhan.
Bulan ini bolehlah dianggap sebagai bulan bonus' dari Allah SWT sebagai rahmat bagi hamba-
hambaNya. Gandaan pahala di bulan dan ketika puasa adalah amat hebat. Ia berdasarkan hadith
Qudsi yang menyebut : "Setiap amalan anak Adam adalah digandakan pahalanya kepada
sepuluh hingga 700 kali ganda, maka berkata Allah SWT : Kecuali puasa, sesungguhnya ia
adalah khas untukKu dan Akulah yang akan membalas kebaikannya, mereka meninggalkan
makanan, minuman dan syahwat mereka (di siang hari) hanya keranaKu" (Riwayat Al-Bukhari
& Muslim) .

Bonus & Belanjawan

Cuba kita renungkan kembali, kerap kali kita akan merasa gembira apabila tiba hujung tahun
bagi mendapat bonus dari majikan kita.

Mengapa kita gembira bila mendapat bonus, gaji dan insentif?

Sudah tentu jawabnya kerana ; "dapat duit " .

Mengapa kita seronok mendapat duit ?

Jawabnya ; kerana boleh membeli itu dan ini, bergaya dan lain-lain.

Lalu berapa lamakah keseronokan barang dan perkara yang dibeli tadi ?

Sudah tentu jawabnya, bergantung kepada apa yang dibeli, ada yang rosak cepat dan ada yang
lambat.

Jika demikian, jika barang itu lambat rosak, berapa lamakah keseronokan itu akan berterusan?
Jawabnya, paling panjang adalah sekadar kita masih hidup sahaja.

Baiklah, selepas kematian adakah masih ada seronok?

Jika tidak, maka apakah yang boleh menyeronokkan kita selepas mati ?

Jawabnya ; tidak lain tidak bukan adalah pahala dan amalan yang dikumpul. Jika banyak dan
berkualiti, semua matawang pahala itu akan memberi seribu satu macam keseornokan
berpanjangan sehingga satu tarikh yang hanya diketahui Allah s.w.t dan ia pastinya amat
panjang.

Jika demikian, mengapa tidak tercetus perasaan seronok menerima kehadiran Ramadhan
sebagaimana seronoknya kita menerima bonus duit? Sedangkan ramadhan adalah bulan bonus
untuk meraih pahala sebanyaknya, bulan dipermudahkan peluang untuk ke syurga Allah s.w.t.

Tapi bezanya, ramai yang kelihatan lebih seronok kerana di permudahkan untuk meraih rumah
kediaman di dunia dan mungkin akan dapat 'save' lebih banyak duit. Ini kerana belanjawan baru-
baru ini ( untuk tahun 2008) akan mewujudkan lebih banyak rumah kos rendah, kos 'stamp duty'
bagi rumah RM 250,000 ke bawah dikurangkan 50 %, boleh menggunakan wang akaun kedua
dari KWSP untuk pembayaran rumah, yuran sekolah dan peperiksaan anak ditiadakan, buku teks
percuma dan lain-lain. Semua ini disambut dengan gembira kerana memberi ruang untuk
mengumpul duit dan digunakan untuk perkara lain.

Manakala pada belanjawan 2009 pula pastinya memberikan sedikit kelegaan buat individu
berpendapatan rendah dan sederhana. Antara yang dikira menggembirakan adalah seperti :-

a). Rebat cukai pendapatan dinaikkan dari RM350 kepada RM400 bagi pendapatan bercukai
RM35,000. Ekoran itu 100,000 pembayar cukai dari golongan berpendapatan rendah, tidak lagi
dikenakan cukai.

b). Cukai jalan bagi kenderaan penumpang bersendirian berenjin diesel milik individu dan
syarikat, dikurangkan mengikut kadar cukai jalan kenderaan berenjin petrol, mulai 1 September
2008.

c). Bayaran bonus sebulan gaji bagi 2008 atau minimum RM1,000 dalam dua bayaran pada
September dan Disember ini.

d). Kemudahan pinjaman perumahan bagi kerja ubahsuai rumah yang tidak dibeli melalui
pinjaman perumahan kerajaan

e). Kelayakan pendapatan isirumah untuk mendapat subsidi yuran Taska bulanan RM180,
dinaikkan dari RM2,000 kepada RM3,000 mulai 1 Januari 2009.

f). Kemudahan tambang pergi-balik percuma sekali dalam tempoh dua tahun untuk mengunjungi
wilayah asal iaitu antara Semenanjung dan Sabah serta Sarawak ditambah daripada sekali bagi
setiap dua tahun, kepada setiap tahun mulai 1 Januari 2009.

g). Pengurangan 50 peratus bayarn tol bagi semua bas, kecuali di pintu masuk sempadan iaitu
Tambak Johor, Link Kedua dan Bukit Kayu Hitam untuk tempoh du atahun mulai 15 September
2008.

SERONOK HAKIKI DAN SEMENTARA

Keseronokan jiwa yang hadir kerana dipermudahkan cara untuk memiliki rumah dalam
belanjawan baru-baru ini lebih didapat dilihat dan dihayati oleh ramai daripada keseronokan
untuk memasuki bulan yang dipermudahkan jalan pemilikan rumah syurga di akhirat yang kekal
abadi.

Mengapa ini boleh berlaku kepada hati kita?. Apakah silapnya? Mengapa dan mengapa?.
Pernahkah kita memikirkan mengapa gembira berpeluang dapat harta akhirat sebagaimana kita
gembira mendapat harta dunia.
"Ya Allah, bantulah kami yang telah menzalimi diri kami, tiada tuhan melainkanMu dan
engkaulah yang maha pengampun"

TAWARAN BONUS LUAR BIASA

Justeru, niat yang ikhlas dan benar ketika melaksanakan kewajiban Ramadhan adalah kunci
kepada bonus' yang ditawarkan oleh Allah. Bermakna, barangsiapa yang berpuasa Ramadhan
bukan kerana Allah tetapi disebabkan oleh rasa malu kepada rakan-rakan, atau ter'paksa'
menuruti suasana atau hanya ingin menunjuk-menunjuk dan lain-lain sebab keduniaan, tiadalah
orang seperti ini layak mendapatkan bonus' dan tawaran istimewa pahala luar biasa' yang
ditawarkan oleh Allah.

Selain itu, pahala bonus' ini juga boleh tergugat dengan amalan-amalan keji bercakap buruk
seperti maki, mencarut, mengeji orang, mengumpat, memfitnah dan apa-apa yang berkaitan
dengan dosa lidah dan anggota juga akan menipiskan lagi ganjaran pahala seseorang walaupun ia
berniat benar ketika berpuasa. Ini ditegaskan oleh Nabi SAW dalam sebuah hadith ertinya
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan perkataan buruk dan perbuatannya tatkala puasa, maka
tiada hajat Allah baginya (kerana pahala akan terhapus) walaupun meninggalkan makanan dan
minumannya" (Riwayat Al-Bukhari, 4/1903 - Fath al-Bari).

Beberapa ulama seperti Abu Gharib Al-Asfahani, Syeikh Dr Yusof Al-Qaradawi, Prof. Dr Muhd
Uqlah Ibrahim (Ulama Fiqh di Jordan) serta lain-lainnya berpandangan bahawa di samping
pahala yang berganda. Dosa juga boleh berganda di bulan mulia ini. Beliau ada mengutarakan
beberapa dalil, bagaimanapun sukar untuk saya muatkan di ruangan terhad ini. Sebagai jalan
terbaik, jauhilah dosa sejauh-jauhnya di bulan ini kerana masih terdapat kemungkinan dosa
dipergandakan.

SYAITAN KENA GARI?

Umat Islam perlu lebih fokus untuk mencapai kebaikan di bulan ini. Nabi SAW telah
memberikan menyebut juga bahawa pintu syurga dibuka, ditutup pintu neraka serta dibelenggu
para syaitan (Riwayat Al-Bukhari, 1/18 ; Muslim, 1/41) ; malah terdapat ulama yang mengatakan
bahawa bulan ia dinamakan Ramadhan' (yang bermaksud panas) oleh Allah SWT kerana bulan
ini adalah bulan menghanguskan dosa. (Mughni, Ibn Quddamah, 4/116).

Ada pula yang bertanya berkenaan erti Syaitan di belenggu dalam hadith di atas. Sebahagian
ulama berpandangan bahawa ia membawa maksud ketidakmampuan Syaitan menguasai orang
yang berpuasa sebagaimana penguasaannya di luar bulan ramadhan. ( Al-Muntaqa Min At-
Targhib Wa at-Tarhib, Al-Munziri dan Al-Qaradawi, 1/313 )

Ada juga yang menyebut sebahagian jenis Syaitan yang utama sahaja di belenggu, manakala
yang lain masih bebas lalu kerana itu masih terdapat yang membuat maksiat di bulan ini.
Walaubagaimanapun, sebenarnya ia adalah akibat dorongan nafsu jahat yang telah lama terdidik
dan terbiasa dengan ajakan Syaitan. Kebiasaan buruk ini mampu mendorong seseorang kearah
kejahatan walau di ketika Syaitan utama di belenggu. (Min Ahsanil Kalam Fil Fatawa, Syeikh
Atiyyah Saqar, 2/13).
MARI MAKSIMUMKAN BONUS RAMADHAN

Bagi memastikan kesohihan puasa serta mampu memaksimakan pahala dan keuntungan dari
Ramadhan, amalan yang berdasarkan nas yang kuat berikut perlu dilakukan:-

1) Berniat dalam hati untuk berpuasa di malam hari.

2) Besahur di akhir malam (yang terbaik adalah jaraknya dengan azan subuh selama bacaan 50
ayat al-Quran secara sederhana). Nabi SAW bersabda :

" Perbezaan di antara puasa kami (umat Islam) dan puasa ahli kitab adalah makan sahur"
(Muslim, 2/770).

Selain itu, Nabi juga bersabda : "Bersahurlah kamu, kerana pada sahur itu ada barakahnya" (
Al-Bukhari, 4/1923 ; Muslim).

Baginda SAW juga menyebutkan bahawa Malaikat sentiasa meminta ampun bagi orang yang
bersahur. (Riwayat Ahmad, 3/12 ; Hadith Hasan).

Selain makan tatkala itu adalah amat digalakkan kita untuk mendirikan solat sunat tahajjud, witr
dan beristifghar dan lain-lain amalan sebelum menunaikan solat subuh berjemaah(bagi lelaki).

Adalah amat tidak digalakkan bagi seseorang yang bersahur dengan hanya makan di sekitar jam
12 malam sebelum tidur. Kebanyakan individu yang melakukan amalan ini sebenarnya amat
merasa berat dan malas untuk bangun di tengah malam. Ia pada hakikatnya adalah tidak
menepati sunnah yang diajarkan oleh Baginda SAW.

3) Memperbanyakkan bacaan Al-Quran dengan tenang dan tidak tergesa-gesa.

Terdapat ramai ulama silam menyebut tentang kepentingan mendahulukan membaca al-quran di
atas amalan sunat seperti menelaah kitab, membaca hadith dan lain-lain. Ia adalah salah satu
amalan yang paling diambil berat oleh Nabi SAW ketika baginda membacanya bersama
Malaikat Jibrail as. Hal ini disebut di dalam hadith al-Bukhari.

4) Memperbanyakkan doa semasa berpuasa.

Sepanjang waktu kita sedang menjalani ibadah puasa, ia adalah sentiasa merupakan waktu yang
sesuai dan maqbul untuk kita berdoa, sebagaiaman di tegaskan oleh Nabi S.a.w :-

Ertinya : Tiga yang menjadi hak Allah untuk tidak menolak doa mereka, orang berpuasa
sehingga bebuka, orang yang dizalimi sehingga dibantu, dan orang bermusafir sehinggalah ia
pulang" (Riwayat Al-Bazaar,
Sebuah hadis lain yang hampir sama maksudnya menyebutkan :-

Ertinya : Tiga yang tidak ditolak doa mereka, orang berpuasa sehingga berbuka, pemerintah
yang adil dan doa orang yang dizalimi" ( Riwayat At-Tirmizi, Ibn Majah, Ibn Hibban dan Ibn
Khuzaimah ; Hadis Hasan menurut Imam At-Tirmidzi dan Ibn Hajar, sohih menurut Syeikh
Ahmad Syakir)

5) Memperbanykan doa ketika hampir berbuka

Ini kerana tahap maqbul tatkala itu semakin hebat berdasarkan hadith Nabi s.a.w :


Ertinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu tatkala wkatu berbukanya,adalah waktu
doa yang tidak ditolak ( Riwayat Ibn Majah ; Sohih)

6) Menyegerakan berbuka puasa selepas kepastian masuk waktu maghrib.

Berdasarkan hadith Nabi SAW :


Ertinya : "Sentiasalah umatku berada dalam kebaikan sepannjang kamu menyegerakan berbuka"
( Riwayat Al-Bukhari, 4/1957).

Berbuka juga perlu didahulukan sebelum menunaikan solat maghrib, malah jika pada hari
tersebut tahap kelaparan kita agak luar biasa, lebih baik kita berbuka dan makan sekadar
kelaparan tidak mengganggu solat Magrhib kita.

Disebutkan bahawa tidaklah Nabi SAW menunaikan solat Maghrib kecuali setelah berbuka
walaupun hanya dengan segelas air. (Abu Ya'la dan al-Bazzar : hadith Hasan).

7) Adalah digalakkan pula untuk berbuka dengan beberapa biji rutab ( kurma basah) atau tamar
(kurma kering) sebagai mengikuti sunnah, dan jika tiada keduanya mulakan dengan meneguk air.

Ertinya : Rasulullah s.a.w berbuka dengan kurma basah (rutab) sebelum solat dan sekiranya
tiada rotab, maka tamar dan jika tiada, baginda meminum beberapa teguk air" ( Riwayat Abu
Daud, Ahmad & At-Tirmidzi) (Riwayat Abu Daud, 2/2356 : Hadith Hasan).

Sambil memboca doa berbuka yang sohih dari nabi iaitu


" Zahaba az-Zama u wabtallatil uruq wathabatal ajru InsyaAllah"

Ertinya : "Telah hilanglah dahaga, telah basah ular leher dan telah tetap mendapat pahalanya
InshaAllah " Riwayat Abu Daud, 2/2357 : Hadith Hasan menurut Albani). Atau doa-doa makan
yang biasa.

9) Amat disunatkan untuk menyedeqahkan harta bagi mempersiapkan juadah berbuka untuk
orang ramai terutamanya orang miskin. Nabi SAW bersabda :

Ertinya : Barangsiapa yang memberikan juadah berbuka buat orang yang berpuasa maka
baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu tanpa kurang sedikit pun" ( Riwayat At-
Tirmidzi, 3/807; Hadith Hasan menurut Imam At-Tirmidzi).

Disebut dalam sebuah hadis lain


Ertinya : Barangsiapa yang mengenyangkan seorang yang berpuasa ( berbuka), Allah akan
memberinya minum dari telagaku ini dengan satu minuman yang tidak akan haus sehinggalah ia
memasuki syurga " (Riwayat Al-Baihaqi ; Ibn Khuzaymah dalam Sohihnya : rujuk juga Tuhaftul
Ahwazi, )

10) Menunaikan solat sunat terawih pada malam hari secara berjemaah buat lelaki dan wanita
atau boleh juga dilakukan secara bersendirian. Ia berdasarkan hadith riwayat An-Nasaie yang
sohih.

Boleh juga untuk menunaikannya separuh di masjid dan separuh lagi di rumah, terutamanya bagi
sesiapa yang ingin melengkapkan kepada 20 rakaat.

11) Memperbanyakkan bersiwak (iaitu menggunakan kayu sugi tanpa air dan ubat gigi). Ia juga
sohih dari Nabi SAW dari riwayat al-Bukhari.

12) Amaran bagi berbuka di siang ramadhan tanpa uzur :


Nabi SAW bersabda dalam hadith sohih ancaman berat dengan digantung di dagunya dengan
terbalik hingga darah mengalir bagi individu cuai. (lihat Al-Muntaqa min At-Tarhib wa targhib).

Selain itu, Nabi juga menyebut bahawa : "Barangsiapa yang berbuka tanpa uzur pada
Ramadhan, maka ia tidak mampu mengantikan kerugian dari puasa yang ditinggalkan itu,
walaupun ia berpuasa selama-lamanya" ( Riwayat Abu Daud, Ibn Majah)

Sekian dan Ramadhan Kareem


Ganjaran Amalan Digandakan Pada Jumaat

JUMAAT adalah hari yang sangat istimewa bagi umat Islam. Ia adalah hari untuk
melipatgandakan ibadah kepada Allah.

Umat Islam bukan saja melakukan ibadat harian wajib seperti solat fardu, bahkan Nabi
Muhammad saw menganjurkan beberapa ibadat sunat yang dapat menambahkan ketakwaan
kepada Allah. Antara ibadah itu adalah:

Membaca surah as-Sajdah pada sembahyang Subuh yang diiringi pula sujud tilawah ke hadrat
Allah.

Tiada ganjaran yang lebih besar bagi mereka yang melakukan ibadat ini melainkan syurga Allah.
Hal ini seperti sabda Rasulullah bermaksud: Apabila anak cucu Nabi Adam membaca surah
as-Sajdah kemudian mereka sujud kepada Allah, syaitan mengasingkan dirinya dari majlis itu
dalam keadaan menangis sambil berkata: "Celakalah aku, anak cucu Nabi Adam diperintah
untuk sujud kepada Allah, lantas mereka sujud kepada Allah. Maka, bagi mereka itu balasannya
syurga, sedangkan aku juga disuruh untuk sujud kepada Allah, tetapi aku ingkar. Oleh itu,
untukku api neraka." (Hadis riwayat Abu Daud)

Membaca surah al-Kahfi.

Ganjaran bagi orang yang membacanya adalah mendapat petunjuk dan pimpinan daripada Allah
sepanjang minggu itu.

Hal itu berdasarkan sabda Rasulullah bermaksud: Barang siapa yang membaca surah al-Kahfi
pada Jumaat, nescaya Allah akan menyinari dirinya dengan cahaya antara dua Jumaat." (Hadis
riwayat Baihaqi)

Membanyakkan membaca selawat ke atas Nabi.

Ganjaran bagi mereka yang memperbanyakkan selawat ke atas Nabi pada Jumaat adalah kasih
sayang dari Rasulullah. Sabda Baginda bermaksud:

Sesungguhnya antara hari kamu yang paling mulia adalah Jumaat, perbanyakkan berselawat ke
atasku, kerana selawat kamu itu disampaikan kepada ku."

Jumaat adalah hari yang Allah gandakan ganjaran amalan baik hamba-Nya yang soleh.

Umat Islam digalakkan mengisi malam Jumaat dengan memperbanyakkan ibadat dan pada
siangnya, bersegera ke masjid seawal waktu yang mungkin untuk merebut ganjaran pahala yang
besar.

Mereka yang mendengar khutbah Jumaat dengan khusyuk dan bersedekah kepada orang miskin
pada Jumaat, itulah orang yang mendapat ganjaran besar daripada Allah.

Keistimewaan itu bertambah menyerlah apabila Allah mensyariatkan sembahyang Jumaat yang
wajib dilaksanakan secara berjemaah.

Antara kepentingannya adalah:

Mengukuhkan ikatan kasih sayang antara sesama Islam, yang mana ia adalah unsur terpenting
bagi menjamin kekuatan umat Islam.

Memberi ilmu, tunjuk ajar serta nasihat kepada umat Islam melalui khutbah. Ia adalah peluang
terbaik untuk memperbaiki kualiti diri.

Pentingnya sembahyang Jumaat, Nabi memberi amaran keras kepada mereka yang tidak hadir ke
masjid untuk menunaikan solat Jumaat. Rasulullah bersabda bermaksud : Barang siapa secara
mudah meninggalkan sembahyang Jumaat sebanyak tiga kali berturut-turut, Allah akan
menjadikan hatinya keras untuk menerima kebenaran.

Sembahyang Jumaat ini terlalu penting. Oleh itu, bagi memastikan umat Islam berada di atas
landasan yang membawa kecemerlangan dan kejayaan, Baginda meletakkan garis panduan
kepada mereka yang menghadirinya.

Perkara itu , bagi memastikan ibadat Jumaat itu benar-benar dapat mendidik jiwa orang yang
menghadirinya. Antaranya adalah:

Mengemas diri dengan sebaik-baiknya dan mandi membersihkan dirinya. Ia agar jemaah lain,
terutama yang berhampiran dengannya tidak terganggu oleh bau badan atau pakaiannya yang
busuk.

Nabi bersabda bermaksud: Apabila seseorang kamu menghadiri sembahyang Jumaat, maka
hendaklah dia mandi." (Hadis riwayat Muslim)

Segera ke masjid dengan penuh ketenangan.

Mendapatkan saf yang paling depan, berzikir, membaca al-Quran serta berpeluang mendengar
khutbah dengan jelas. Baginda bersabda bermaksud: Barang siapa yang mandi pada Jumaat,
kemudian pergi ke masjid pada awal waktu, maka seolah-olah dia berkorban seekor unta."
(Hadis riwayat Bukhari)
Pahala Mentaati Ibu Bapa Melebihi Jihad Fisabilillah

Ramai tak sedar jarang bertanya khabar kepada orang tua di kampung dikira menderhaka

RAMAI anak yang tidak mengaku apabila dituduh menderhaka kepada ibu bapa. Namun, siapa
yang dapat menafikan kebenaran ayat Allah dan hadis Rasulullah SAW yang menyimpulkan
bahawa termasuk dosa besar yang kedua selepas syirik ialah apabila seseorang melupakan
tanggungjawab menjaga kedua orang tua.

Allah SWT berfirman yang bermaksud: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapamu dengan
sebaik-baiknya, apabila salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur
lanjut dalam pemeliharaanmu." a33; (Surah Al-Isra' ayat 23)

Rasulullah SAW lebih jelas menegaskan mengenai dosa besar ini di dalam sabdanya yang
bermaksud: Mahukah kamu aku khabarkan tentang dosa besar? Kami (sahabat menjawab: Ya,
tentu wahai Rasulullah. Beliau bersabda: "Ada tiga, iaitu menyekutukan Allah, derhaka kepada
kedua ibu bapa dan ucapan dusta dan kesaksian dusta, Baginda mengulanginya berkali-kali
sehingga kami berkata mudah-mudahan baginda diam." a33; (Hadis riwayat Imam Al-Bukhari)

Semua anak mengaku mereka sudah memenuhi hak kedua ibu bapanya walaupun hati tak
merindu, jauh sekali khuatir, sedih dan pilu mengenang keuzuran kedua orang, pemegang kunci
syurga mereka di akhirat nanti. Bahkan anak dunia itu seolah-olah tidak mahukan akhirat.

Lantas mereka lalai dan lupa akibat mengejar cita-cita dunia sehingga tak tersisa sedikit pun
ruang untuk ayah dan ibu di dalam hati. Hati yang sentiasa sibuk, memberi kesan pada wajah
mereka yang kian suram apabila berdepan dengan ayah dan ibu. Mereka lebih rela menjadi
tanda-tanda dekatnya kiamat dengan berlaku derhaka daripada harus menanggung beban hidup
bersama orang tua.

Pelbagai alasan dicipta untuk menghalalkan keuzuran mereka daripada menjaga ibu bapa, tetapi
di sudut hati nurani anak-anak manusia siapakah kiranya yang boleh melepaskan diri daripada
kenangan kasih sayang ibu bapa ketika kecilnya.

Mereka juga berselindung di sebalik amal salih yang lain, sebahagiannya ahli tahajjud, setia
membaca al-Quran, ahli masjid, istiqamah mengerjakan haji dan umrah, ahli sedekah dan puasa.
Tetapi, mereka membuat hati ibu bapa menangis, jiwa mereka terdera dan impian hari tua yang
indah bagi mereka hancur berkecai.

Padahal keutamaan berkhidmat kepada orang tua melebihi pahala jihad fisabilillah seperti sabda
Rasulullah SAW yang bermaksud: Daripada Abu Abdul Rahman Abdullah bin Mas'ud beliau
berkata: "Saya bertanya kepada Nabi SAW. "Amalan apakah yang paling disukai oleh Allah
SWT? Baginda bersabda: "Solat pada waktunya, saya bertanya lagi: Kemudian apa lagi?
Baginda bersabda: Berbuat baik kepada kedua orang tua. Saya bertanya: Kemudian apa lagi?
Baginda bersabda: Berjihad di jalan Allah." a33; (Hadis riwayat al-Bukhari dan Muslim)

Ironinya mereka mengejar pahala ibadat sunat tetapi yang wajib ditinggalkan. Kewajipan
berkhidmat kepada ibu bapa mereka dianggap bukan ibadat melainkan hanya adat kehidupan
manusia. Maka jika mereka lalai mengingati kedua-duanya, tidak ada kekesalan di dalam hati,
tidak rasa berdosa dan bermaksiat kepada Allah SWT.

Sungguh penyelewengan yang tidak disedari, melainkan apabila keduanya kembali ke


rahmatullah. Lalu anak-anak itu secara tabienya menjadi ibu dan bapa generasi baru. Dia merasai
sakit menjaga dan mendidik anak seperti ibu bapa dulu. Akhirnya dia sedar betapa seksa
diderhaka dan dibuang bagaikan al-Quran usang.

Bukan hanya ibu bapa yang terguris hati, Rasulullah SAW pun pernah menitiskan air mata
mendengar pengaduan seorang lelaki tua mengenai anaknya yang menderhaka. "Wahai
Rasulullah, anakku telah aku didik tetapi setelah dewasa dia menzalimiku. Lelaki itu kemudian
menyatakan kesedihannya dengan untaian syair yang memilukan:

"Ketika engkau masih kecil, tangan ini yang memberimu makan.

"Engkau minum juga aku yang tuangkan. Apabila dirimu sakit, aku berjaga semalaman.

"Kerana sakitmu itu aku mengeluh kerisauan. Tetapi, di saat engkau dewasa dan mencapai
tujuan.

"Kulihat pada dirimu apa yang tak ku harapkan. Kau balas aku dengan kekasaran.

"Seakan-akan nikmat dan anugerah engkau yang berikan."

Mendengar bait-bait syair lelaki tua itu, berlinanganlah air mata Rasulullah SAW seraya
bersabda yang bermaksud: Kamu dan hartamu milik ayahmu." a33; (Ditakhrij oleh Ibnu Majah
2357, Imam Ahmad dalam al-Musnad 6883, Ibnu Hibban dalam sahihnya 409, 4182. Al-Baihaqi
dalam al-Sunan 16054)

Pelbagai takrifan diberi ulama mengenai tanda-tanda derhaka kepada orang tua seperti
memutuskan hubungan dengan tidak mahu menziarahi mereka, tidak memberi nafkah, tidak
memenuhi hak-hak mereka dan tidak mentaati mereka pada hal yang bukan bermaksiat kepada
Allah SWT.

Sesungguhnya kasih sayang yang paling ikhlas tanpa syarat hanyalah kasih sayang ibu bapa.
Anak yang salih dituntut untuk membalas jasa mereka dengan adab dan akhlak yang baik.
Kadang-kadang seulas senyuman dan kata-kata yang lembut lebih berharga daripada wang
ringgit serta barangan berharga.

Namun tidak dinafi juga kepentingan hadiah sebagai pengikat jiwa. Sikap mementingkan diri
sehingga membiarkan ibu bapa hidup susah di sebalik kemewahan seorang anak sememangnya
menunjukkan sifat tidak mengenang budi. Jika boleh dihitung berapa juta ringgit yang mesti
dibayar, sudah tentu jasa ibu bapa tak akan terbayar dengan sebarang jenis mata wang pun di
dunia ini.

15 tanda kematian mulia

KEMATIAN Micheal Jackson (MJ) mengejutkan dunia. Dunia menangis kerana kehilangan
seorang insan seni yang hebat. Begitulah resam dunia akan mengenang selepas ketiadaan
seseorang. Lagi banyak jasa yang ditinggalkan lagi ramai orang merasakan kehilangan kita. Kali
ini bukan kita nak bincangkan jasa MJ tetapi kita perkatakan mengenai kematian mengejut.

Itu yang patut kita tanya diri kita, bagaimana ketika kita mengakhiri kehidupan kita nanti dalam
'husnul khatimah' ataupun 'su'ul khatimah.' Katanya, kematian MJ masih lagi menjadi teka-teki.
Mati ketika yang tiada bekalan dan persediaan adalah amat menakutkan. Pernahkah kita meminta
supaya kita dimatikan dengan penutup yang baik 'husnul khatimah'?

Sebenarnya bukan kena minta sahaja tetapi kena buru dan kena cari. Kali ini kita bincangkan
tanda-tanda mati husnul khatimah. Antara tanda mati husnul khatimah ialah:

1. Mengucapkan kalimah syahadah ketika wafat. Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:


"Sesiapa yang pada akhir kalimahnya mengucapkan La ilaaha illallah maka ia dimasukkan ke
dalam syurga." (Hadis Riwayat Hakim)

2. Ketika wafat dahinya berkeringat. Ini berdasarkan hadis dari Buraidah Ibnul Khasib. Adalah
Buraidah dahulu ketika di Khurasan, melihat saudaranya yang tengah sakit, namun didapatinya
ia sudah wafat dan terlihat pada jidatnya (dahi) berkeringat, kemudian dia berkata: "Allahu
Akbar, sungguh aku telah mendengar Rasulullah bersabda: Matinya seorang mukmin adalah
dengan berkeringat dahinya." (Hadis Riwayat Ahmad, an-Nasai, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu
Hibban, Al-Hakim dan ath-Thayalusi dari Abdullah bin Mas'ud)
3. Wafat pada malam Jumaat. Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w bermaksud:

"Tidaklah seorang Muslim yang wafat pada hari Jumaat atau pada malam Jumaat kecuali pastilah
Allah menghindarkannya dari seksa kubur." (Hadis Riwayat Ahmad)

4. Mati syahid di dalam medan perang.

5. Mati dalam peperangan fisabilillah.

Rasulullah bersabda, maksudnya: "Apa yang kalian kategorikan sebagai orang yang mati syahid
di antara kalian?

Mereka menjawab: "Wahai Rasulullah yang kami anggap sebagai orang yang mati syahid adalah
siapa saja yang mati terbunuh di jalan Allah.

Baginda bersabda: "Kalau begitu umatku yang mati syahid sangatlah sedikit."

Kalangan sahabat kembali bertanya: "Kalau begitu siapa sajakah dari mereka yang mati syahid
wahai Rasulullah?"

Baginda menjawab: "Sesiapa yang terbunuh di jalan Allah, yang mati sedang berjuang di jalan
Allah dan yang mati kerana penyakit kolera, yang mati kerana penyakit perut (iaitu disebabkan
penyakit yang menyerang perut seperti busung lapar atau sejenisnya), dialah syahid dan orang-
orang yang mati tenggelam, dialah syahid."(Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan al-Baihaqi)

6. Mati disebabkan penyakit kolera. Mengenai ini banyak hadis Rasulullah s.a.w meriwayatkan
antaranya sebagai berikut:

Rasulullah bersabda, maksudnya: "Penyakit kolera adalah penyebab mati syahid bagi setiap
Muslim." (Hadis riwayat Bukhari, ath-Thayalusi dan Ahmad)

7. Mati kerana tenggelam.

8. Mati kerana tertimpa runtuhan/tanah.

Dalil dari dua perkara di atas adalah berdasarkan sabda Rasulullah bermaksud: "Kalangan
syuhada itu ada lima; orang yang mati kerana wabak kolera, kerana sakit perut, tenggelam,
tertimpa runtuhan bangunan dan syahid berperang di jalan Allah." (Hadis riwayat Imam Bukhari,
Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad)

9. Perempuan yang meninggal kerana melahirkan anak.

10. Mati terbakar.

11. Mati kerana penyakit busung perut.


Mengenai kedua perkara ini banyak sekali riwayat dan yang paling masyhur adalah dari Jabir bin
Atik secara marfu': "Kalangan syuhada ada tujuh: Mati terbunuh di jalan Allah, kerana penyakit
kolera adalah syahid, mati tenggelam adalah syahid, kerana busung lapar adalah syahid, kerana
penyakit perut keracunan adalah syahid, kerana terbakar adalah syahid dan yang mati kerana
tertimpa runtuhan (bangunan atau tanah gelongsor) adalah syahid serta wanita yang mati ketika
hamil adalah syahid." (Hadis riwayat Imam Malik, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan
Ahmad)

12. Mati kerana penyakit Tubercolosis (TBC).

Ini berdasarkan sabda Rasulullah s.a.w, maksudnya: "Mati di jalan Allah adalah syahid dan
perempuan yang mati ketika melahirkan adalah syahid, mati kerana terbakar adalah syahid, mati
kerana tenggelam adalah syahid, mati kerana penyakit TBC adalah syahid dan mati kerana
penyakit perut adalah syahid." (Hadis riwayat Thabrani)

13. Mati kerana mempertahankan harta dari perompak. "Sesiapa yang mati kerana
mempertahankan hartanya (dalam riwayat lain; Sesiapa menuntut hartanya yang dirampas lalu ia
terbunuh) adalah syahid." (Hadis riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, an-Nasa'i, at-Tirmidzi,
Ibnu Majah, dan Ahmad)

14. Mati dalam membela agama dan jiwa. "Sesiapa mati terbunuh dalam membela hartanya, dia
mati syahid; siapa saja yang mati dalam membela keluarganya, dia mati syahid; sesiapa mati
dalam membela agama (keyakinannya), dia mati syahid dan siapa saja yang mati
mempertahankan darah (jiwanya) dia syahid."

15. Mati dalam berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah. Rasulullah s.a.w bersabda, maksudnya:
"Berjaga-jaga (waspada) di jalan Allah sehari semalam adalah lebih baik daripada berpuasa
selama sebulan dengan mendirikan (solat) pada malam harinya. Apabila dia mati, mengalirkan
pahala amalannya yang dahulu dilakukannya dan juga rezekinya serta aman dari seksa kubur
(fitnah kubur)."

16. Orang yang meninggal ketika mengerjakan amal soleh. Semoga kematian kita dalam husnul
khatiimah.

Luasnya Neraka Allah

YA ALLAH YA RAHMAN YA RAHIM, lindunglilah dan peliharakanlah kami,kedua ibubapa


kami, isteri kami, anak-anak kami, kaum keluarga kami &semua orang Islam dari azab seksa api
nerakaMu YA ALLAH.

Sesungguhnya kami tidak layak untuk menduduki syurgaMu YA ALLAH,namun tidak pula
kami sanggup untuk ke nerakaMu YA ALLAH.
Ampunilah dosa-dosa kami, terimalah taubat kami dan terimalahsegala ibadah dan amalan kami
dengan RAHMATMU YA ALLAH......AMIN.....

.: Luasnya Neraka :.

Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibrail datangkepada Nabi saw pada waktu yg
ia tidak biasa datang dalam keadaanberubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: "Mengapa
aku melihat kau berubah muka?"

Jawabnya: "Ya Muhammad, akudatang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan
penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orangyg mengetahui bahawa neraka Jahannam itu
benar, dan siksa kubur itubenar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia
merasaaman dari padanya."

Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibrail, jelaskan padaku sifatJahannam."

Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakanselama seribu tahun,
sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahunsehingga putih, kemudian seribu tahun
sehingga hitam, maka ia hitamgelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg
mengutusengkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat
membakarpenduduk dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan
hak, andaikan satu baju ahlineraka itu digantung di antara langit dan bumi nescaya akan
matipenduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkaudengan hak,
andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalamAl-Quran itu diletakkan di atas bukit,
nescaya akan cair sampai ke bawahbumi yg ke tujuh. Demi Allah yg mengutus engkau dengan
hak, andaikan seorang dihujung barat tersiksa, nescaya akan terbakar orang-orang yang di
hujungtimur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi,dan
minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potonganapi. Api neraka itu ada
tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bahagiannyayang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."

Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pinturumah kami?"

Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya dibawah dari lainnya, dari pintu ke pintu
jarak perjalanan 70,000 tahun,tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota
kefahaman:iaitu yg lebih bawah lebih panas)

Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?"

Jawab Jibrail: "Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang ygkafir setelah
diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusibernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir."

Kemudian Jibrail diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau
terangkan penduduk pintu ke tujuh?"

Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum
sempat bertaubat." Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu,sehingga
Jibrail meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sedar kembali dan sesudah sedar

nabi saw bersabda: "Ya Jibrail, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada
seorang dari ummat kuyang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, iaitu orang yg
berdosa besar dari ummatmu."

Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibrail juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam
rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyangkemudian kembali dan tidak berbicara
dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah. (dipetik dari kitab
"PeringatanBagi Yg Lalai")

Dari Hadith Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiatsedangkan kamu tak dapat
bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahawa neraka jahanamKu itu:

1. Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat


2. Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
3. Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
4. Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
5. Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
6. Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
7. Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
8. Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
9. Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandungi lautan racun yang hitam
pekat.
10. Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
11. Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat

Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kitasemua. Wallahua'lam.

Al-Quran Surah Al- Baqarah Ayat 159 Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa
yang telah Kami turunkan dari keterangan-keterangan dan petunjuk hidayat, sesudah
Kamiterangkannya kepada manusia di dalam Kitab Suci, mereka itu dilaknat oleh Allah dan
dilaknat oleh sekalian makhluk.
Amalan Yang Dibawa Selepas Mati

Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Apabila seorang manusia
mati, putuslah (tulisan pahala) amalan (setakat itu) Kecuali tiga perkara (yang akan berlanjutan
tulisan pahalanya) iaitu sedekah jariah atau ilmu memberi kepada yang faedah orang lain atau
anak yang soleh yang berdoa untuknya."

(Hadith Sahih - Riwayat Imam Ahmad)

Pertama "Sedekah jariah" ialah harta benda yang diwaqafkan kerana Allah Taala, seperti:

(1) Mewaqafkan sebuah kebun bersama hasil tanamannya untuk kebajikan umum. Atau
mewaqafkan sebidang tanah untuk menjadi tapak masjid, surau, rumah anak yatim, madrasah,
sekolah dan sebagainya.

(2) Mendirikan - atau berkhairat ala kadarnya untuk mendirikan masjid surau, rumah anak yatim,
madrasah, sekolah dan sebagainya.

(3) Mendirikan rumah waqaf untuk kaum kerabat sahaja atau umum untuk orang-orang miskin
yang memerlukan tempat berteduh atau untuk disewakan dan hasilnya dikhairatkan untuk
kebajikan umum.

(4) Mendirikan rumah "musafir khanah" untuk persinggahan orang-orang musafir yang
memerlukannya.

(5) Dan lain-lain lagi yang termasuk dalam amalan yang diredhai Allah seperti mendirikan
hospital dan kutub khanah, mencetak al-Qur'an dan kitab-kitab Islam serta buka-buka
pengetahuan yang berguna dan sebagainya.

Amalan "waqaf" dalam Islam ini telah bermula semenjak zaman Rasulullah s.a.w.(3) dan telah
berkembang di negara-negara Islam hingga hari ini dan seterusnya, malah ada yang datang
membentuk "Kementerian Waqaf di negara masing-masing.

Selagi harta benda yang diwaqafkan itu masih wujud dan dinikmati faedahnya olah umum maka
tuan punya harta itu akan mendapat pahalanya berterusan semasa ia hidup dan sesudah ia mati.

Kedua: "Ilmu yang berguna atau bermanfaat kepada orang lain," yang tersebut dalam hadith
ini ialah ilmu yang berhubung dengan agama Islam secara khusus dan juga yang berhubung
dengan kemajuan di dunia secara umum, sama ada melalui syarahannya kepada murid-muridnya
dan orang ramai, atau melalui kitab-kitab dan buku-buku karangannya.
Selagi ilmu yang diajarkannya atau kitab-kitab dan buku-buku karangannya masih wujud dan
dinikmati faedahnya oleh umum maka ia akan mendapat pahalanya berterusan semasa ia hidup
dan sesudah ia mati.

Ketiga: "Anaknya yang soleh yang berdoa untuknya"

Doa anak kepada kedua ibu bapanya, sama ada anak itu orang yang soleh atau sebaliknya adalah
baik dan berguna. Tetapi doa anak yang soleh lebih diharap tentang makbulnya.

Sebab itulah Rasulullah s.a.w. menarik perhatian tentang kelebihan anak yang soleh dalam
hadithnya ini, supaya ibu bapa mendidik anak-anak masing-masing dengan sebaik-baiknya
sehingga anak itu menjadi orang yang berjaya di dunia dan berjaya di akhirat.

Serentak dengan itu kedua ibu bapa akan mendapat rahmat disebabkan usahanya mendidik anak-
anaknya dengan sebaik-baiknya dan mendapat rahmat pula disebabkan doa anaknya yang soleh
itu.

Petua Murah Rezeki dan Dijauhi Kesulitan

Abu Yazid Al Busthami, pelopor sufi, pada suatu hari pernah didatangi seorang lelaki yang
wajahnya kusam dan keningnya selalu berkerut.Dengan murung lelaki itu mengadu,"Tuan Guru,
sepanjang hidup saya, rasanya tak pernah lepas saya beribadah kepada Allah. Orang lain sudah
lelap, saya masih bermunajat. Isteri saya belum bangun, saya sudah mengaji. Saya juga bukan
pemalas yang enggan mencari rezeki. Tetapi mengapa saya selalu malang dan kehidupan saya
penuh kesulitan?"

Sang Guru menjawab sederhana, "Perbaiki penampilanmu dan rubahlah roman mukamu. Kau
tahu, Rasulullah SAW adalah penduduk dunia yang miskin namun wajahnya tak pernah keruh
dan selalu ceria. Sebab menurut Rasulullah SAW, salah satu tanda penghuni neraka ialah muka
masam yang membuat orang curiga kepadanya." Lelaki itu tertunduk.

Ia pun berjanji akan memperbaiki penampilannya. Mulai hari itu, wajahnya senantiasa berseri.
Setiap kesedihan diterima dengan sabar, tanpa mengeluh. Alhamdullilah sesudah itu ia tak
pernah datang lagi untuk berkeluh kesah. Keserasian selalu dijaga. Sikapnya ramah,wajahnya
senantiasa mengulum senyum bersahabat.

Rupa mukanya berseri. Tak heran jika Imam Hasan Al Basri berpendapat, awal keberhasilan
suatu pekerjaan adalah roman muka yang ramah dan penuh senyum.Bahkan Rasulullah SAW
menegaskan, senyum adalah sedekah paling murah tetapi paling besar pahalanya. Demikian pula
seorang suami atau seorang isteri.

Alangkah celakanya rumah tangga jika suami isteri selalu berwajah tegang. Sebab tak ada
persoalan yang diselesaikan dengan mudah melalui kekeruhan dan ketegangan. Dalam hati yang
tenang, pikiran yang dingin dan wajah cerah, Insya Allah, apapun persoalannya nescaya dapat
diatasi. Inilah yang dinamakan keluarga sakinah, yang didalamnya penuh dengan cinta dan kasih
sayang.

6 Perkara Yang Mendorong Seseorang Itu Mengumpat Menurut Imam Al


Ghazali

SIKAP suka mengumpat atau menceritakan keburukan dan kelemahan orang lain
dilaknat oleh Allah.

Mereka yang bersikap demikian, secara disedari atau tidak mencela dan
mengaibkan orang lain yang hukumnya berdosa besar.

Ketika berbual, sama ada secara sengaja atau tidak, mereka menceritakan
keburukan ketuanya, jiran, saudara mara dan orang yang lalu di hadapan
mereka.

Firman Allah bermaksud: "Hai orang yang beriman, kalau datang kepada kamu
orang jahat membawa berita, periksalah dengan saksama supaya kamu jangan
sampai mencelakakan suatu kaum yang tidak diketahui, kemudian kamu menyesal
di atas perbuatanmu itu." (Surah al-Hujurat, ayat 6)

Sabda Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh Al-Thabrani daripada


Abu Hurairah bermaksud: "Yang paling dikasihi Allah antara kamu ialah mereka
yang baik akhlaknya, merendah diri, suka pada orang dan disukai orang. Dan
yang paling dimarahi Allah ialah mereka yang membawa fitnah, mencerai
beraikan di antara sesama saudara dan mencaci orang yang tidak bersalah."

Imam al-Ghazali ada menyebut enam perkara yang mendorong seseorang itu
mengumpat;

1. Ingin memuaskan hati disebabkan kemarahan yang memuncak hingga sanggup


mendedahkan keaiban dan kesalahan orang lain. Jika kemarahan tidak dapat
dikawal, ia boleh menimbulkan hasad dan dendam;
2. Suka mendengar dan mengikuti perbualan orang yang menyerang peribadi
dan kehormatan seseorang;

3. Mahu bersaing dan menonjolkan diri dengan menganggap orang lain bodoh
dan rendah;

4. Disebabkan dengki, dia iri hati dengan orang lain yang lebih beruntung
dan berjaya, seperti dinaikkan gaji dan pangkat;

5. Bergurau dan suka melawak untuk mencela dan mengatakan kelemahan dan
kecacatan hingga mengaibkan orang lain; dan

6. Sikap suka mengejek dan mencela disebabkan rasa bongkak dan sombong
kerana memandang rendah orang lain.

Sehubungan itu, Imam al-Ghazali menyarankan lima perkara untuk


menghentikan sikap suka mengumpat, antaranya ialah;

Harus sedar dan insaf mengumpat dan memburuk-burukkan orang lain itu
berdosa besar;

#Sedar dan membetulkan kesalahan sendiri daripada menyalahkan orang; dan


#Hendaklah berasa malu apabila memperli kecacatan orang lain. Ini kerana
mencela kecacatan fizikal seolah-olah mencerca Tuhan yang menciptakan.

Siapakah Yang Rugi Dan Siapakah Pula Yang Untung?

Siapakah orang yang sibuk?


Orang yang paling sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu solatnya
seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.

Siapakah orang yang manis senyuman nya?


Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah
orang yang ditimpa musibah lalu dia kata "Inna lillahi wainna illaihi rajiuun."
Lalu sambil berkata, "Ya Rabbi Aku reda dengan ketentuanMu ini", sambil mengukir senyuman.

Siapakah orang yang kaya?


Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan
tidak lupa akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada
sentiasa menumpuk-numpukkan harta.

Siapakah orang yang rugi?


Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun
masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikan.

Siapakah orang yang paling cantik?


Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?


Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal-amal
kebaikan
di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang.

Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?


Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati
tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.

Siapakah orang yang mempunyai akal?


Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak kerana
telah menggunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari seksa neraka.

Kala Jengking Neraka

Di hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang
bernama "Huraisy" berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini
dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi.

Malaikat Jibril bertanya : "Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?

"Huraisy pun menjawab, "Aku mahu mencari lima orang:-

Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang.


Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan zakat.
Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya.
Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid.
Kelima, orang yang suka minum arak."

Tiga Cahaya Di Hari Kiamat

Di hari kiamat ada tiga cahaya yang berlainan:


* Cahaya yang pertama seperti bintang-bintang.
* Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan.
* Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari.

Apabila ditanya cahaya apakah ini ? Lalu dijawab :


"Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di dunia, mereka akan
meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila terdengar
azan.

Yang kedua ialah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan.

Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia
sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi."

Pesanan Iman Al-Ghazali

Suatu hari, Imam Al Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al-Ghazali
bertanya...

1 - Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".

Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya.

Imam Ghazali menjelaskan semua jawapan itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita
adalah "mati". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahawa setiap yang bernyawa pasti akan mati.
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasai mati, dan bahawasanya pada hari kiamat sahajalah akan
disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
syurga maka sesungguhnya ia telah berjaya. Dan (ingatlah bahawa) kehidupan di dunia ini
(meliputi segala kemewahannya dan pangkat kebesarannya) tidak lain hanyalah kesenangan bagi
orang-orang yang terpedaya." ( Surah Ali Imran 185 )

2 - Lalu Imam Ghazali meneruskan pertanyaan yang kedua. " Apa yang paling jauh dari
diri kita di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari dan bintang-bintang. Lalu

Imam Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi
yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita
tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang
akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

3 - Lalu Imam Ghazali meneruskan dengan pertanyaan yang ketiga. "Apa yang paling
besar di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab gunung, bumi dan matahari. Semua jawapan itu benar kata
Imam Ghazali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "nafsu"

Justeru nafsu yang menguasai diri , menyebabkan manusia gagal menggunakan aqal , mata ,
telinga dan hati yang dikurniakan oleh Allah swt. untuk hidup berlandaskan kebenaran .
Fenomena ini menyebabkan mereka terjerumus ke dalam Api neraka Jahanam .

"Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk neraka jahanam banyak dari jin dan manusia yang
mempunyai hati (tetapi) tidak mahu memahami dengannya (ayat-ayat Allah), dan yang
mempunyai mata (tetapi) tidak mahu melihat dengannya (bukti keesaan Allah) dan yang
mempunyai telinga (tetapi) tidak mahu mendengar dengannya (ajaran dan nasihat); mereka itu
seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi; mereka itulah orang-orang yang lalai." (
Surah Al A'araaf 179 )

Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka .

4 - Pertanyaan keempat adalah, " Apa yang paling berat di dunia ini?"

Ada yang menjawab baja, besi dan gajah. Semua jawapan hampir benar, kata Imam Ghazali, tapi
yang paling berat adalah "memegang amanah"

"Sesungguhnya Kami telah kemukakan tanggungjawab amanah (Kami) kepada langit dan bumi
serta gunung-ganang (untuk memikulnya), maka mereka enggan memikulnya dan bimbang tidak
dapat menyempurnakannya (kerana tidak ada pada mereka persediaan untuk memikulnya); dan
(pada ketika itu) manusia (dengan persediaan yang ada padanya) sanggup memikulnya.
(Ingatlah) sesungguhnya tabiat kebanyakan manusia adalah suka melakukan kezaliman dan suka
pula membuat perkara-perkara yang tidak patut dikerjakan." ( Surah Al Ahzaab 72 )

Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT
meminta mereka untuk menjadi khalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan
sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke
neraka kerana ia tidak bisa memegang amanahnya.

5 - Pertanyaan yang kelima adalah, " Apa yang paling ringan di dunia ini?".

Ada yang menjawab kapas, angin, debu dan daun-daunan. Semua itu benar kata Imam Ghazali,
tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan solat. Gara-gara pekerjaan, kita
tinggalkan solat, gara-gara meeting kita tinggalkan solat.

6 - Lantas pertanyaan ke enam adalah, " Apakah yang paling tajam di dunia ini?".

Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam Ghozali, tapi yang
paling tajam adalah "lidah manusia". Kerana melalui lidah, manusia dengan begitu mudah
menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.

Jadikanlah Dirimu Orang Alim

Dari Abu Bakrah ra., Dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Jadikanlah dirimu orang alim atau orang
yang menuntut ilmu atau orang yang selalu mendengar pelajaran agama, atau pun orang yang
mencintai (tiga golongan yang tersebut); dan janganlah engkau menjadi (dari) golongan yang
kelima, yang dengan sebabnya engkau akan binasa."

(Al-Bazzar)

Hadis ini menyuruh supaya tiap-tiap seorang menentukan sikapnya terhadap ilmu agama.

Huraiannya:

Tiap-tiap seorang dikehendaki menentukan sikapnya terhadap ilmu pengetahuan agama dengan
salah satu dari empat cara, iaitu menjadikan dirinya orang alim yang mengajar atau orang yang
belajar atau orang yang mendengar syarahan-syarahan agama atau pun orang yang mencintai dan
menghargai salah satu dari tiga golongan yang tersebut dengan menurut jejak langkahnya.

Dengan sikap yang demikian, seseorang itu terjamin untuk mendapat keselamatan dan
kebahagiaan, sama ada dalam perkara jasmaninya mahu pun rohaninya, kerana ia sentiasa dalam
jagaan ilmu pengetahuan yang memimpinnya ke jalan yang benar dan memberinya kesedaran
untuk memilih yang baik dari yang buruk dan yang hak dari yang batil.

Ada pun golongan yang kelima, iaitu yang tidak termasuk dalam salah satu dari empat golongan
yang tersebut, maka mereka adalah golongan yang binasa, kerana mereka tidak ada pimpinan
yang dengannya mereka dapat membezakan di antara yang benar dengan yang salah.

Imam Mawardi menyatakan: Bahawa orang yang menganggap ilmu syarak itu tidak ada
faedahnya dipelajari dan lebih baik sahaja ditinggalkan, sebenarnya orang itu tenggelam dalam
kesesatan dan jauh dan mendapat hidayat pertunjuk, serta ia termasuk dalam golongan yang
kelima yang binasa.

Air Mata Nabi Adam

Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu daya
iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat
kepalanya ke langit kerana terlampau malu kepada Allah swt.

Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi
sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip. Dari air mata Nabi Adam
itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor
burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh
air ini."

Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung


itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini
membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis. Akhirnya Allah telah
menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah
menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu."
Dosa Mungumpat Hanya Boleh Diampun Oleh Mangsa

Mengumpat ialah menceritakan atau menyebut keburukan atau kekurangan seseorang kepada
orang lain.

Rasullah S.A. W. menjelaskan mengenai mengumpat seperti sabdanya bermaksud "Mengumpat


itu ialah apabila kamu menyebut perihal saudaramu dengan sesuatu perkara yang
dibencinya"(Hadis Riwayat Muslim)

Mengumpat berlaku sama ada disedari atau tidak. Perbuatan itu termasuk apabila menyebut atau
menceritakan keburukan biarpun tanpa menyebut nama pelakunya tetapi diketahui oleh orang
yang mendengarnya.

Memandangkan betapa buruk dan hinanya mengumpat, ianya disamakan seperti memakan
daging saudara seagama. Manusia waras tidak sanggup memakan daging manusia, inikan pula
daging saudara sendiri.

Dosa mengumpat bukan saja besar, malah antara dosa yang tidak akan
diampunkan oleh Allah biarpun pelakunya benar-benar bertaubat.

Dosa mengumpat hanya layak diampunkan oleh orang yang diumpatkan. Selagi orang yang
diumpatnya tidak mengampunkan, maka dosa itu akan kekal dan menerima pembalasannya
diakhirat.

Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud: "Awaslah daripada mengumpat kerana mengumpat itu
lebih berdosa daripada zina. Sesungguhnya orang melakukan zina, apabila dia bertaubat, Allah
akan menerima taubatnya. Dan sesungguhnya orang yang melakukan umpat tidak akan
diampunkan dosanya sebelum diampun oleh orang yang diumpat" (Hadis riwayat Ibnu Abib
Dunya dan Ibnu Hibbad)

Disebabkan mengumpat terlalu biasa dilakukan, maka ia tidak dirasakan lagi sebagai satu
perbuatan dosa. Hakikat inilah perlu direnungkan oleh semua.

Mengumpat dan mencari kesalahan orang lain akan mendedahkan diri pelakunya diperlakukan
perkara yang sama oleh orang lain. Allah akan membalas perbuatan itu dengan mendedahkan
keburukan pada dirinya. Sabda Rasulullah S.A.W. "Wahai orang yang beriman dengan lidahnya
tetapi belum beriman dengan hatinya! Janganlah kamu mengumpat kaum muslim, dan janganlah
kamu mengintip-intip keaibannya. Sesungguhnya, sesiapa yang mengintip keaiban saudaranya,
maka Allah akan mengintip keaibannya, dan dia akan
mendedahkannya, meskipun dia berada dalam rumahnya sendiri" (Hadis riwayat Abu Daud)

Orang yang mengumpat akan mendapat kerugian besar pada hari akhirat. Pada rekod amalan
mereka akan dicatatkan sebagai perbuatan menghapuskan pahala.
Sabda Rasulullah S.A.W. bermaksud : "Perbuatan mengumpat itu samalah seperti api memakan
ranting kayu kering". Pahala yang dikumpulkan sebelum itu akan musnah atau dihapuskan
seperti mudahnya api memakan kayu kering sehingga tidak tinggal apa-apa lagi.

Diriwayatkan oleh Abu Ummah al-Bahili, di akhirat seorang terkejut besar apabila melihat
cacatan amalan kebaikan yang tidak pernah dilakukannya didunia. Maka, dia berkata kepada
Allah "Wahai Tuhan ku, dari manakah datangnya kebaikan yang banyak ini, sedangkan aku tidak
pernah melakukan". Maka Allah menjawab : "Semua itu kebaikan (pahala) orang yang
mengumpat engkau tanpa engkau ketahui".

Sebaliknya, jika pahala orang yang mengumpat tidak ada lagi untuk diberikan

kepada orang yang diumpat, maka dosa orang yang diumpat akan dipindahkan kepada orang
yang mengumpat. Inilah dikatakan orang muflis diakhirat nanti.

Memandangkan betapa buruknya sifat mengumpat, kita wajib berusaha mengelakkan diri
daripada melakukannya.

Oleh itu perbanyakkanlah zikir supaya dapat menghindarkan diri daripada mengumpat.

Kemanakah Arah Kita Selepas Dibangkitkan Dari Alam Kubur?

Telah bersabda Rasullullah S.A.W:

"Tiga kelompok manusia yang akan dijabat tangannya oleh para malaikat pada hari mereka
keluar dari kuburnya:-
1. Orang-orang yang mati syahid.
2. Orang-orang yang mengerjakan solat malam dalam bulan ramadhan.
3. Orang berpuasa di hari Arafah."

Semuga tuhan terus memberi kita petunjuk dan hidayah untuk kita berjaya di dunia dan akhirat.

1. Roh para Nabi dan utusan menuju ke Syurga Adnin.


2. Roh para ulama menuju ke Syurga Firdaus.
3. Roh mereka yang berbahagia menuju ke Syurga Illiyyina.
4. Roh para shuhada berterbangan seperti burung disyurga mengikut kehendak mereka.
5. Roh para mukmin yang berdosa akan tergantung diudara tidak di bumi dan tidak di langit
sampai hari kiamat.
6. Roh anak-anak orang yang beriman akan berada di gunung dari minyak misik.
7. Roh orang-orang kafir akan berada dalam neraka Sijjin, mereka diseksa berserta jasadnya
hingga sampai hari Kiamat."
Bila Azan Berkumandang

Kematian itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya yang tidak kita ketahui.
Cuba kita amati. Mengapa kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak
dapat berkata apa-apa.. lidahnya kelu, keras dan hanya mimik mukanya
yang menahan kesakitan 'sakaratul maut'.

Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: "HENDAKLAH KAMU MENDIAMKAN DIRI


KETIKA AZAN, jika tidak Allah akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya." Ini jelas
menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan
berkumandang.

Sebagai orang beragama Islam kita wajib menghormati azan. Banyak


fadhilatnya.

Jika lagu kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan diri.
Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri? Lantas sesiapa
yang berkata-kata ketika azan, Allah akan kelukan lidahnya ketika nazak.
Kita takut dengan kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita
tidak dapat mengucap kalimah "Lailahaillallah.." yang mana sesiapa yang
dapat mengucapkan kalimah ini ketika nyawanya akan dicabut Allah dgn
izinNya menjanjikan syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah ini tidak kelu
semasa nyawa kita sedang dicabut.

"Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan
lidah kami mengucap kalimah "Lailahaillallah.." semasa sakaratul maut menghampiri kami.
Amin.. amin.. amin Yarobbal a'lamin.."

Tujuh Kalimah

Sabda Rasulullah S.A.W


" Barang siapa hafal tujuh kalimat, iaterpandang mulia di sisi Allah dan Malaikat
sertadiampuni dosa-dosanya walau sebanyak busa/buihlaut "

1. Mengucap Bismillah pada tiap-tiap hendak melakukan sesuatu.


2. Mengucap Alhamdulillah pada tiap-tiap selesai melakukan sesuatu.
3. Mengucap Astagfirullah jika lidah tersilap perkataan yang tidak patut
4. Mengucap Insya Allah jika merencanakan berbuat sesuatu di hari esok.
5. Mengucap La haula wala kuwwata illabillah jika menghadapi sesuatu tak disukai dan tak
diingini.
6. Mengucap inna lillahi wa inna ilaihi rajiun jika menghadapi dan menerima musibah.
7. Mengucap La ilaha illa Allah Muhammad Rasulullah sepanjang siang malam sehingga tak
terpisah dari lidahnya dari tafsir hanafi.

Sinar Cahaya Ayat Kursi

Dlm sebuah hadis, ada menyebut perihal seekor syaitan yg duduk diatas pintu rumah. Tugasnya
ialah utk menanam keraguan di hati suami terhadap kesetiaan isteri di rumah dan keraguan dihati
isteri terhadap kejujuran suami di luar rumah. Sebab itulah Rasulullah tidak akan masuk rumah
sehinggalah Baginda mendengar jawaban salam daripada isterinya. Disaat itu syaitan akan lari
bersama-sama dengan salam itu.

Hikmat Ayat Al-Kursi mengikut Hadis-hadis:


1) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi apabila berbaring di tempat tidurnya, Allah SWT
mewakilkan dua orang Malaikat memeliharanya hingga subuh.

2) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir setiap sembahyang Fardhu, dia akan berada dlm
lindungan Allah SWT hingga sembahyang yang lain.

3) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap sembahyang,tidak menegah akan dia
daripada masuk syurga kecuali maut dan barang siapa membacanya ketika hendak tidur, Allah
SWT memelihara akan dia ke atas rumahnya, rumah jirannya dan ahli rumah-rumah
disekitarnya.

4) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir tiap2 sembahyang fardhu, Allah SWT
menganugerahkan dia setiap hati orang yg bersyukur,setiap perbuatan orang yg benar,pahala
nabi2 serta Allah melimpahkan padanya rahmat.

5) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi sebelum keluar rumahnya, maka Allah SWT
mengutuskan 70,000 Malaikat kepadanya - mereka semua memohon keampunan dan mendoakan
baginya.

6) Barang siapa membaca ayat Al-Kursi di akhir sembahyang Allah SWT akan mengendalikan
pengambilan rohnya dan dia adalah seperti orang yang berperang bersama Nabi Allah sehingga
mati syahid.

7) Barang siapa yang membaca ayat Al-Kursi ketika dalam kesempitan nescaya Allah SWT
berkenan memberi pertolongan kepadanya.

Wuduk

Sabda Rasulullah (s.a.w)

"Apabila seseorang hamba muslim atau mukmin berwuduk, lalu ia mencuci wajahnya, maka
akan keluar dari wajahnya setiap dosa yang ia lihat(yg haram) bersamaan dengan air atau
bersama titisan air terakhir, bila ia mencuci kedua tangannya, keluar dosa2 yang dilakukan
kedua kakinya bersamaan dengan air atau bersamaan dengan titisan air terakhir hingga ia
keluar dlm keadaan bersih dari dosa"

Hadith Riwayat Muslim

Beberapa Penemuan Saintifik Melalui Berwuduk:

1.Apabila air dingin melalui tubuh yg letih ia mampu melancarkan peredaran darah membuatkan
tubuh lebih segar.

2.Air dingin meningkatkan keupayaan sel darah putih dalam tubuh serta meningkatkan sistem
pertahanan tubuh melawan virus.

3.Berwuduk di waktu pagi meningkatkan produktivit hormon estrogen sekaligus meningkatkan


tahap kesuburan.

4.Boleh memperbaiki jaringan kulit dan buat kuku lebih sihat dan kuat..

5.Air dingin pada waktu pagi mampu menghasilkan ion2 negatif yang boleh meneutralkan darah
dan membantu menyerap oksigen dengan lebih optimal sehingga wajah kelihatan lebih cerah dan
berseri
Bacalah Yassin

RASULULLAH s.a.w telah bersabda yang bermaksud: "Bacalah surah Yassin


kerana ia mengandungi keberkatan", iaitu:

1. Apabila orang lapar membaca surah Yassin, ia boleh menjadi kenyang.

2. Jika orang tiada pakaian boleh mendapat pakaian.

3. Jika orang belum berkahwin akan mendapat jodoh.

4. Jika dalam ketakutan boleh hilang perasaan takut.

5. Jika terpenjara akan dibebaskan.

6. Jika musafir membacanya, akan mendapat kesenangan apa yang dilihatnya.

7. Jika tersesat boleh sampai ke tempat yang ditujuinya.

8. Jika dibacakan kepada orang yang telah meninggal dunia, Allah meringankan siksanya.

9. Jika orang yang dahaga membacanya, hilang rasa hausnya.

10. Jika dibacakan kepada orang yang sakit, terhindar daripada penyakitnya.

11. Rasulullah s.a.w bersabda: "Sesungguhnya setiap sesuatu mempunyai hati dan hati al-Quran
itu ialah Yassin. Sesiapa membaca surah Yassin,nescaya Allah menuliskan pahalanya seperti
pahala membaca al-Quran sebanyak 10 kali. "

12. Sabda Rasulullah s.a.w lagi, "Apabila datang ajal orang yang suka membaca surah Yassin
pada setiap hari, turunlah beberapa malaikat berbaris bersama Malaikat Maut. Mereka berdoa
dan meminta dosanya diampunkan Allah, menyaksikan ketika mayatnya dimandikan dan turut
menyembahyangkan jenazahnya".

13. Malaikat Maut tidak mahu memaksa mencabut nyawa orang yang suka membaca Yassin
sehingga datang malaikat Redwan dari syurga membawa minuman untuknya.Ketika dia
meminumnya alangkah nikmat perasaannya dan dimasukkan ke dalam kubur dengan rasa
bahagia dan tidak merasa sakit ketika nyawanya diambil.

14. Rasulullah s.a.w bersabda selanjutnya: "Sesiapa bersembahyang sunat dua rakaat pada
malam Jumaat, dibaca pada rakaat pertama surah Yassin dan rakaat kedua Tabaroka, Allah
jadikan setiap huruf cahaya dihadapannya
pada hari kemudian dan dia akan menerima suratan amalannya ditangan kanan dan diberi
kesempatan membela 70 orang daripada ahli rumahnya. "

Orang Yang Telah Memperbanyakkan Amal-amal Kebajikan

Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi s.a.w., sabdanya: "Sesiapa yang melakukan dua atau lebih dari
jenis-jenis amal kebajikan untuk mencapai keredhaan Allah, ia akan diseru oleh Malaikat dari
pintu-pintu Syurga, katanya: "Wahai hamba Allah! Pintu ini lebih baik bagimu memasukinya.
Maka sesiapa yang membanyakkan jenis sembahyang: ia tetap diseru dari pintu sembahyang dan
sesiapa yang membanyakkan jenis perjuangan: ia tetap diseru dari pintu perjuangan, dan sesiapa
yang membanyakkan jenis puasa: ia diseru dari pintu puasa yang bernama: Rayyan, dan sesiapa
yang membanyakkan jenis sedekah: ia tetap diseru dan pintu sedekah. " Mendengarkan yang
demikian, Abu Bakar r.a., berkata: "Ayah dan ibuku menjadi galang gantimu Ya Rasulullah
(dalam saat kecemasan). Tidaklah menjadi sebarang kesusahan kepada orang yang dijemput
masuk dari setiap pintu itu bahkan satu kemuliaan kepadanya, maka adakah sesiapa yang
dijemput masuk dari semua pintu itu?" Nabi s.a.w. menjawab: "Ia, ada. Dan aku harap engkau
seorang dari mereka yang berbahagia itu."(Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis ini, Rasulullah s.a.w., menerangkan tentang kemuliaan dan penghormatan yang
tinggi yang diberikan oleh Malaikat pada hari akhirat kepada orang yang membanyakkan jenis-
jenis amal kebajikan yang dilakukannya.

Sesiapa yang melakukan dua atau lebih dari jenis-jenis amal kebajikan, sangatlah dihormati oleh
Malaikat Syurga sehingga masing-masing berebut-rebut menjemputnya masuk dari pintu yang
dijagainya.

Maksud mengerjakan dua atau lebih dari jenis-jenis amal kebajikan itu ialah: Misalnya seseorang
mengerjakan sembahyang fardu ia juga mengerjakan berbagai-bagai sembahyang sunat.
Demikian halnya pada amal-amal kebajikan yang lain.

Mendengarkan tentang kemuliaan yang besar yang akan di dapati oleh orang yang berbahagia
itu, Sayidina Abu Bakar As-Siddiq, r.a., merasa gembira dan meminta penjelasan dari Rasulullah
s.a.w., lalu Baginda s.a.w. menerangkannya dan menyatakan harapannya semoga Sayidina Abu
Bakar termasuk dalam golongan orang-orang yang beruntung itu.

Wajib Bersikap Ikhlas Dalam Menuntut Ilmu Dan Amal Ibadah

Dari Abu Umamah r.a., katanya: "Seorang lelaki telah datang mengadap Rasulullah s.a.w., lalu
bertanya: "Ya Rasulullah! Bagaimana hukum seseorang yang pergi berperang untuk mencari
pahala dan nama yang terpuji, apa yang akan didapatinya?" Maka Rasulullah s.a.w. (menyatakan
kepadanya dengan) bersabda: "Orang itu tidak beroleh sebarang pahala"; Si penanya mengulangi
pertanyaannya tiga kali dan Rasulullah s.a.w. pula tetap menjawab: "Orang itu tidak beroleh
sebarang pahala"; akhirnya Baginda bersabda: "Sesungguhnya Allah `Azza wa Jalla tidak
menerima sebarang amal melainkan yang dikerjakan untukNya semata-mata dan dengan tujuan
untuk mendapat keredhaanNya."

( Abu Daud dan An-Nasa'i)

Hadis ini menerangkan bahawa:

Sebarang amal yang dikerjakan bukan kerana Allah, tidak ada nilainya di sisi Allah.
Huraiannya:

Sesuatu amal yang dikerjakan, walau seberapa besar dan tinggi nilainya pada anggapan manusia,
belum tentu ada nilainya di sisi Allah untuk mendapat balasan pahala pada hari akhirat kelak.

Dalam hadis ini, Rasulullah s.a.w. menyatakan hukum perkara itu kepada orang yang bertanya
mengenai seseorang yang berjuang di medan perang dengan tujuan untuk mendapat pahala dan
nama yang terpuji sebagai pahlawan yang gagah berani; Baginda menyatakan bahawa orang itu
tidak beroleh sebarang pahala. Baginda menegaskan jawapannya itu sebanyak tiga kali, sambil
menerangkan sebabnya amal itu yang pada zahirnya dipandang tinggi nilainya tetapi pada
hakikatnya tidak mendapat sebarang pahala kerana ia dikerjakan bukan kerana Allah semata-
mata, sedang Allah Subhanahu wa Taala tidak menerima melainkan amal bakti yang dikerjakan
dengan ikhlas kepadaNya.
Kata-kata Nasihat Ibnu Quyyim

Di dalam hati manusia ada kekusutan dan tidak akan terurai kecuali menerima kehendak Allah
swt.

Di dalam hati manusia ada keganasan dan tidak akan hilang kecuali berjinak dengan dengan
Allah swt

Di dalam hati manusia ada kesedihan dan tidak akan hilang kecuali seronok mengenali Allah swt

Di dalam hati manusia ada kegelisahan dan tidak akan tenang damai kecuali berlindung, bertemu
dan berjumpa denganNya

Di dalam hati manusia ada penyesalan dan tidak akan padam kecuali redha dengan suruhan dan
laranganNya serta qadha dan qadarNya serta kesenantiasaan sabar sehingga menemuiNya

Di dalam hati manusia ada hajat dan tidak akan terbendung kecuali kecintaan kepadaNya dan
bermohon kepadaNya.

Kesentiasaan berzikir kepadaNya adalah keikhlasan sebenar kepadaNya.


Andai dunia dan isinya diberikan kepada manusia masih tidak lagi dapat membendunghajat hati
sihamba itu.

Perihal Doa

Doa-doa Yang Makbul:

1. Orang yang terdesak.

2. Orang yang teraniaya/dizalimi.


3. Anak yang berbuat baik terhadap kedua ibubapanya.

4. Doa seorang Muslim yang tidak berbuat zalim & tidak memutuskan silaturrahim.

Tanda-tanda Doa Yang Makbul:

1. Terasa sesuatu yang menakutkan.

2. Menangis tatkala berdoa.

3. Terasa menggeletar.

Cara-cara Berdoa:

1. Bersungguh-sungguh semasa berdoa. Rasulullah s.a.w pernah bersabda:

"Sesungguhnya Allah amat menyukai orang yang bersungguh-sungguh semasa ia berdoa"

2. Menghadirkan diri kpd Allah dengan penuh kekhusyukkan kerana Allah tidak menerima doa
dari hati yang lalai.

3. Hendaklah makanan, minuman, pakaian dan sebagainya dari harta yang halal kerana
sesungguhnya Allah itu baik & menerima melainkan yang baik belaka.

4. Doa itu bukan bertujuan untuk melakukan dosa, khianat, memutuskan silaturrahim & jangan
sesekali memohon SEGERA dimakbulkan doa tersebut.

5. Digalakkan memperbanyakkan menyebut Asmaul Husna, dimulai dengan bertaubat, istighfar,


hamdalah serta selawat ke atas Rasulullah s.a.w & para sahabat.

6. Sebelum berdoa, bersedekahlah terlebih dahulu (al-fatihah dan sebagainya).

Lidah Tergaman Apabila Tangan Bertutur


Kehidupan didunia ibarat sebuah madrasah pengajian, segala ilmu diajar untuk memberi peluang
kepada manusia bagi melengkapkan perbendaharaan ilmu masing-masing. Allah SWT
menyediakan tenaga pengajar yg cukup mahir terdiri daripada para anbiya dan juga rasul a.s dan
kemudiannya disambung pula tugas mulia itu oleh para ulama sehingga kiamat.

Justeru Tuhan telah melengkapkan segala keperluan untuk manusia melepaskan diri dari
kejahilan, sehingga tidak seorang pun didataran Mashyar kelak boleh berdalih untuk menyatakan
bahawa tidak ada kemudahan untuk menimba ilmu, dan tidak mungkin dapat menafikan bahawa
para rasul telah melaksanakan tugasnya dengan sempurna, kerana setiap rasul itu memiliki sifat
tabligh yakni menyampaikan setiap wahyu yang dikurniakan oleh Allah SWT .

Para rasul sudah menyediakan garis panduan yg selengkapnya, dan menunjukkan jalan-jalan
lurus dan selamat yg mesti dilalui oleh manusia. Setelah dibentangkan dihadapan mereka jalan
yg lurus, para rasul juga memberikan beberapa amaran adanya bahaya jalan yg berliku dan
bersimpang-siur itu agar manusia waspada kerana jalan yg bersimpang-siur itu boleh
menyebabkan manusia tersesat jalan.

Firman Allah SWT didalam surah al-Anaam ayat 153 yang bermaksud; Dan bahawa inilah
jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia dan janganlah kamu tempuhi jalan yang lain, kerana
jalan yang bersimpang-siur itu akan mencerai-beraikan (menyesatkan)kamu dari jalan Nya .
Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa. (al-Anaam :153)

Setelah dibentangkan dihadapan mereka jalan yg lurus andainya masih ada juga yg menyimpang
ke jalan yg membawa mereka ke arah kesesatan, tiada siapa yang patut dipersalahkan , kecuali
mereka patut menyalahkan diri sendiri serta mengakui bahawa mereka tidak mematuhi setiap
petunjuk arah yang telah disediakan di sepanjang jalan itu.

Ketika manusia terdampar didataran Mashyar jutaan tahun (menurut ukuran masa dunia), dikala
mengharungi kesengsaraan yg amat dashyat, ramai dikalangan penghuni Mashyar yg
terkenangkan kampung halaman. Mereka menyesali diri kerana memandang sepi seruan para
Rasul dahulu. dan bersikap dingin keraan seruan dakwah oleh para ulama terhadap para penyeru
ke jalan Allah.

Setelah mereka menyaksikan setiap perkara di Mashyar teringatlah dia kebenaran hari Qiamat yg
diberitahu oleh para Rasul dahulu.Dalam ratapan ahli Mashyar, merintih merayu kepada tuhan
agar memberi peluang mereka kembali ke dunia walau sejenak untuk memperbaiki keimanan
dan melakukan amal soleh, seperti yang digambarkan didalam Al-Quran surah As-Sajadah ayat
12;yang bermaksud.

Dan (alangkah ngerinya ) jika sekiranya kamu melihat orang-oranng yang berdosa itu
menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, mereka berkata:Ya Tuhan kami, kami telah
melihat dan mendengar , maka kembalikanlah kami (ke dunia),kami akan mengerjakan amal
soleh , sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.
(As-Sajadah:12)

Kesedaran yg terlewat hanyalah penyesalan yang tidak berfaedah, kerana planet bumi untuk
tempat kembali seperti yg dirayu oleh ahli Mashyar itu sudah hancur. Manusia ingin pulang ke
dunia, tetapi tidakkah mereka datang dari dunia? Apakah yang menyebabkan mereka abai
terhadap kesempatan yang tuhan berikan untuk hidup didunia dahulu?

Rasulullah s.a.w bersabda yg bermaksud : "Dihari akhirat Tuhan akan bertanya kepada setiap
manusia :Hai manusia, bukankah Aku telah kurniakan kepada engkau kemeriahan masa
remaja? Untuk apakah kamu habiskan masa remajamu? Tidakkah Aku telah kurniakan umur
yang panjang? Untuk apa umurmu itu kamu pergunakan? Bukankah telah Aku kurniakan rezeki
yang melimpah? Tetapi untuk apa kamu habiskan harta itu? Bukankah Aku telah berikan kamu
ilmu? Tetapi untuk apa ilmu itu kamu gunakan."

Empat soalan penting yg di kemukakan oleh Allah SWT diakhirat ialah yg pertamanya mengenai
alam remaja, suatu lembaran hidup selepas bermulanya taflik syarak. Tuhan tidak menanyakan
seseorang tentang alam kanak-kanak kerana usia kanak-kanak belum diberi beban atau
tanggungjawab memikul suruhan dan larangan yg terkandung didalam syariat.

Alam remaja merupakan zaman kejutan kepada suatu perubahan emosi, saat remaja mulai
terdedah dengan persoalan kejantinaan. Suatu cabaran baru mengenai panduan ,kawalan dan
kejayaan dalam menghadapi masa remaja bergantung kepada sejauh mana kefahaman supaya
mampu mengendalikan kehidupan yang lurus.

Runtunan masa remaja akan menjadi asas yang kukuh untuk menghadapi cabaran usia yang
berikutnya, tetapi kegagalannya akan menjadi titik hitam yang merumitkan, terutama ketika
menyediakan jawapan terhadap soalan yang bakal dikemukakan oleh Allah SWT dihari Mashyar
kelak.

Apabila menempuh usia dewasa dan hari tua , bererti Tuhan telah mengurniakan umur yg
panjang. Mengharungi kehidupan yg panjang bererti lebih banyak peranan yang harus di pikul.
Sebagai individu insan, berbagai kelengkapan perlu disediakan, iaitu iman yg berasaskan ilmu
wahyu, amal soleh merupakan buah kepada ilmu.

Sebagai ketua keluarga dia adalah murabbi, yang memikul peranan dan tanggungjawab
memimpin rumahtangga , mengasuh keluarga dengan didikan berasas ketaqwaan. Sebagai
anggota masyarakat, dia mempunyai peranan sebagai pemimpin yang mengajak manusia ke arah
mematuhi ajaran Islam, atau menjadi manusia yang sedia dipimpin dalam suatu wadah
perjuangan Islam. Terlaksanakah semua beban kewajipan itu?

Selain itu, Tuhan menjanjikan rezeki kepada setiap hamba-Nya yang diciptakan dimuka bumi
ini. Manusia yg mempunyai peranan sebagai khalifah, adalah makhluk istimewa yg dikurniakan
berbagai kekayaan dunia, samada kekayaan yg terpendam diperut bumi, kekayaan dilautan,
kekayaan didaratan dan juga kekayaan di udara.

Tetapi semua itu hanyalah merupakan alat-alat yg mesti dipergunakan untuk melakukan ketaatan
kepada Allah SWT. Bagaimana cara mendapatkan kekayaan harta tersebut,samada dgn cara
betul dan halal atau cara yg terlarang.Untuk apa pula dipergunakan harta yg melimpah ruah,
adakah utk menjadi penghimpun kekayaan dan lupa daratan seperti Qarun, samada Qarun klasik
atau Qarun moden.

Segala yg bersangkutan dengan harta kekayaan Allah kurniakan itu, adalah diantara soalan yg
mesti dijawab didataran Mashyar kelak. Harta halal yang terhimpun banyak, akan melambatkan
seseorang masuk syurga sebaliknya harta yang diperoleh dengan cara haram, akan menjadi api
pembakar untuk dirinya sendiri didalam neraka (wal iyazu billah)

Persoalan ke empat didalam hadith Nabi s.a.w itu ialah mengenai ilmu.Tuhan bertanya
`Bukankah Aku telah kurniakan engkau ilmu? Bagaimanakah ilmu itu dimanfaatkan'?

Sesungguhnya Allah SWT menjadikan manusia sebagai makhluk istimewa mengatasi makhluk
yang lain hatta malaikat sekalipun, tidak lain kerana manusia dikurniakan ilmu pengetahuan.
Justeru itu manusia adalah makhluk sejak dari manusia pertama iaitu Adam a.s.

Firman Allah didalam surah al-Baqarah ayat 31; Dan Dia mengajarkan kepada Adam (ilmu)
nama-nama (benda)seluruhnya, kemudian mengemukakan kepada Malaikat lalu berfirman
Sebutkanlah kepada Ku nama benda benda itu jika kamu memang dari golongan yang
benar. (Al-Baqarah:31)

Ternyata cabaran Allah SWT terhadap para Malaikat tentang kelebihan ilmu pengetahuan yang
dikurniakan kepada Nabi Adam a.s itu tidak dapat disahut oleh Malaikat, sebagaimana
pengakuan Malaikat yang dinyatakan oleh Al-Quran surah al-Baqarah ayat 32; yang bermaksud.

Mereka menjawab :Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah
Engkau ajarkan kepada kami sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi
Bijaksana. (Al-Baqarah:32)

Allah SWT mengiktiraf orang-orang yang berilmu kerana dengan ilmu itu Allah telah
mengangkatnya ke satu martabat yang tinggi, sebagaimana firman Allah didalam surah Al-
Mujaadilah ayat 11; yang bermaksud.

Nescaya Allah akan meninggikan darjat orang-orang yang beriman diantaramu dan orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa darjat. (Al-Mujaadilah:11)

Di samping itu,Allah SWT juga menyifatkan orang yang jahil itu sebagai seteru-Nya seperti
yang di perjelaskan oleh sebuah hadith Rasulullah s.a.w; yang bermaksud.

Orang alim itu adalah kekasih Allah sekalipun dia fasiq, sementara orang yang jahil itu adalah
seteru Allah meskipun dia seorang abid."

Meskipun demikian Tuhan akan persoalkan juga tentang ilmu yg di kurniakan oleh Allah SWT
terhadap hamba-Nya, kerana ilmu juga boleh digunakan untuk kebaikan yang memberi manfaat
dan mengangkat darjat manusia . Sebaliknya ilmu juga boleh disalah gunakan, hingga
mendatangkan malapetaka dan kebinasaan terhadap manusia sendiri. Terlalu banyak contoh
manusia binasa oleh ilmu.
Demikianlah diantara beberapa perkara yang akan ditanya oleh Allah SWT di hari Mashyar
kelak, malah perilaku dan amalan baik atau sebaliknya tidak akan terkecuali walau sedikitpun.

Firman Allah SWT didalam surah AL-Hijr ayat 92-93 yang bermaksud;
"Maka demi Tuhanmu Kami pasti akan menyoal mereka semuanya tentang apa yang telah
mereka kerjakan dulu." (Al-Hijr:92-93)

Soalan dihari Mashyar bukanlah soalan bertaraf ijazah yang bagaimana sulit pun pasti akan
dijawab oleh mereka yang menguasai ilmu.

Sesungguhnya soalan di dataran Mashyar tidak akan terjawab oleh lidah, lantaran itu lidah yang
petah tidak mendatangkan manfaat lagi. Sebaliknya yang bakal menjawab adalah setiap indera ,
iaitu tangan-tangan mereka , sementara kaki pula akan menjadi saksi bagi mengesahkan
pengakuan yang telah mereka lakukan.

Firman Allah SWT didalam surah Yasin ayat 65; yang bermaksud
"Pada hari Kami tutup mulut mereka, dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksian kaki-kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (Yasin:65)

Sesungguhnya tergamamlah lidah apabila tangan dan anggota lain saling membuat pengakuan
terhadap berbagai dosa yang telah dilakukan semasa di dunia dahulu.

10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T

Rasulullah S.A.W. telah bersabda yang bermaksud : "Sesiapa yang memelihara solat, maka solat
itu sebagai cahaya baginya, petunjuk dan jalan selamat dan barangsiapa yang tidak memelihara
solat, maka sesungguhnya solat itu tidak menjadi cahaya, dan tidak juga menjadi petunjuk dan
jalan selamat baginya." (Tabyinul Mahaarim)
Rasulullah S.A.W telah bersabda bahawa : "10 orang solatnya tidak diterima oleh Allah S.W.T,
antaranya :
1. Orang lelaki yang solat sendirian tanpa membaca sesuatu.
2. Orang lelaki yang mengerjakan solat tetapi tidak mengeluarkan zakat.
3. Orang lelaki yang menjadi imam, padahal orang yang menjadi makmum membencinya.
4. Orang lelaki yang melarikan diri.
5. Orang lelaki yang minum arak tanpa mahu meninggalkannya (Taubat).
6. Orang perempuan yang suaminya marah kepadanya.
7. Orang perempuan yang mengerjakan solat tanpa memakai tudung.
8. Imam atau pemimpin yang sombong dan zalim menganiaya.

9. Orang-orang yang suka makan riba'.


10. Orang yang solatnya tidak dapat menahannya dari melakukan perbuatan yang keji dan
mungkar."

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud : "Barang siapa yang solatnya itu tidak dapat
menahannya dari melakukan perbuatan keji dan mungkar, maka sesungguhnya solatnya itu
hanya menambahkan kemurkaan Allah S.W.T dan jauh dari Allah."
Hassan r.a berkata : "Kalau solat kamu itu tidak dapat menahan kamu dari melakukan perbuatan
mungkar dan keji, maka sesungguhnya kamu dianggap orang yang tidak mengerjakan solat. Dan
pada hari kiamat nanti solatmu itu akan dilemparkan semula ke arah mukamu seperti satu
bungkusan kain tebal yang buruk."

Anda mungkin juga menyukai