Lut Faizal
2020130005
Abstrak : Smart City merupakan suatu susunan perencanaan dalam perkembangan suatu kota
yang lebih maju dengan menggunakan konsep teknologi infromasi dan komunikasi.
Perkembangan smart city di Indonesia sudah memberikan hasil yang baik, tetapi perbedaan
dalam penerapannya di tiap daerah berbeda dilihat dari potensi sumber daya alamnya maupun
situasi pembangunan dalam mengintegrasikan teknologi. Tujuan dari penelitian ini untuk
memahami bagaimana penerapan konsep smart city di Indonesia dengan menggunakan metode
deskriptif dimana teknik pengumpulan data untuk mendeskripsikan mengenai bagaimana
penerapan konsep smart city di Indonesia. Penerapan smart city ini juga tidak semua
terimplementasikan, masih ada beberapa hambatan dan tantangan dalam penerapannya seperti
yang ada di Kota Bandung belum seluruhnya tercapai masih ada masalah kabel jaringan koneksi
internet yang belum ada pada daerah-daerah. Hal ini tidak menutup kemungkinan juga terjadi di
kota-kota lain.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi yang semakin maju hingga saat ini membuat konsep dari smart
tidak hanya didapatkan dan diterapkan dalam tingkat perangkat saja tetapi, sudah ada pada
berbagai suatu sistem atau tatanan. Salah satunya yaitu smart city. Menurut IoT World smart city
merupakan kotamadya yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efesiensi operasional, berbagai informasi dengan publik dan meningkatkan
kualitas layanan pemerintah dan kesejahteraan warga.
Smart city ini merupakan konsep pengelolaan kota yang berbasis teknologi informasi dan
komunikasi agar kota menjadi lebih cerdas baik dalam pemanfaatan sumber daya maupun
kualitas kehidupan masyarakat dalam keberlangsungan hidup. Menurut Kebijakan Strategi
Pembangunan Perkotaan Nasional Indonesia tahun 2015-2045 smart city (kota cerdas) pada
dasarnya merupakan pengembangan lebih lanjut dari kawasaan perkotaan yang mampu
memenuhi kebutuhan penduduknya dan menuju kepada pembangunan perkotaan yang
berkelanjutan.
Adanya fenomena dalam tren urbanisasi dunia yang membangun daya saing untuk
menuju kota cerdas menjadi suatu indikator yang sangat penting. Di Indonesia sendiri populasi
urban telah mencapai 2,75% tiap tahunnya, dimana menurut Badan Pusat Statistik (BPS)
penduduk yang tinggal diperkotaan tahun 2020 mencapai 56,7% dan akan terus meningkat
66,6% pada tahun 2035. Smart city diartikan sebagai kota pintar dengan konsep yang dirancang
sedemikian rupa, cara yang bermanfaat bagi masyarakat terutama dalam mengelola sumber daya
agar efisien dan efektif (Cardullo & Kitchin, 2019).
Perkembangan smart city di Indonesia sudah memberikan hasil yang baik seperti yang
telah dikembangkan di kota-kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Malang, Surabaya
dan Makasar. Menurut IEEE smart city memiliki beberapa karaktekteristik yaitu ekonomi pintar
(smart economy), mobilitas cerdas, lingkungan cerdas (smart environment), orang pintar (smart
people), hidup cerdas (smart living), pemerintahan cerdas (smart government). Menurut Utomo,
2016 ada beberapa konsep penerapan Smart city di Indonesia yaitu : 1. E-Government
2. E-Budgeting 3. E-Wadul di Surabaya 4. Jakarta Smart City Website 5. Command Center di
Bandung 6. E-Village di Banyuwangi 7. Portal Pengadaan Nasional oleh INAPROC 8. Layanan
Paspor Online oleh Dirjen Imigrasi RI dan 9. Situs LAPOR oleh UKPPPP (salah satu Unit Kerja
Presiden) dan sebagainya.
Implementasi smart city ini memiliki perbedaan dalam penerapannya dilihat dari potensi
daerah baik dari sumber daya alamnya maupun situasi pembangunan dalam mengintegrasikan
teknologi. Oleh karena itu, konsep dari smart city harus dilakukan pengkajian yang lebih dalam
untuk memahami bagaimana menerapkan konsep smart city pada suatu kota dilihat dari beberapa
aspek sehinggal dalam menerapkan konsep smart city ini dapat berjalan dengan baik.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dimana teknik pengumpulan data
yang memanfaatkan data-data melalui kajian pustaka dan mendeskripsikan, menganalisis
mengenai bagaimana penerapan konsep smart city di Indonesia.
Aspek utama dalam membangun smart city menurut Frost dan Sullivan (Evans, et.al,
2019) yaitu tata kelola yang cerdas, teknologi yang cerdas, infrastruktur yang cerdas, layanan
kesehatan yang cerdas, mobilitas yang cerdas, bangunan, energy yang cerdas, dan warga Negara
yang cerdas. Tujuan dari smart city adalah untuk membentuk kota yang nyaman, aman, dan
memperkuat daya saing perekonomian (Shamsuddin & Srinivasan, 2020).
Jadi, dapat disimpulkan bahwa konsep smart city merupakan suatu susunan perencanaan
dalam perkembangan suatu kota yang lebih maju dengan menggunakan konsep teknologi
infromasi dan komunikasi yang maju agar terciptanya suatu kota yang cerdas untuk mendapatkan
perkembangan inovasi dan kreativitas yang memudahkan kehidupan sosial masyarakat.
DI Yogyakarta
Konsep smart city di Yogyakarta sudah tertuang pada peraturan walikota Yogyakarta
No.100 Tahun 2018 dimana konsep smart city di Yogyakarta merupakan pengembangan dan
pengelolaan berbagai sumber daya (alam, manusia, waktu, dan lainnya) untuk digunakan secara
efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat
memaksimalkan pelayanan publik serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Pemerintah Kota Yogyakarta dalam memerangi KKN diwujudkan dengan mempermudah
sambungan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat. Untuk membuka akses partisipasi
masyarakat dibentuk suatu Unit Pelayanan Informasi dan Keluhan (UPIK). Unit ini tidak
sekadar menampung keluhan masyarakat, tetapi UPIK ini juga dapat menyampaikan informasi
dan memberikan informasi terkait dengan respon dan tindaklanjut keluhan/masukan.
Konsep smart city di Yogyakarta semakin berkembang dengan menerapkan tujuh dimensi
Smart City yaitu smart economy, smart people, smart governance,
smart mobility, smart environment, smart living, dan smart disaster management. Visi
Yogyakarta memiliki 4 (empat) kata kunci yakni pariwisata, pendidikan, budaya
dan pusat pelayanan jasa. Keempat indikator ini yang akan dikembangkan dari tujuan
pengembangan konsep smart city dengan identitas yang tidak dihilangkan yaitu smart culture.
Apabila dijabarkan lebih lanjut, smart tourism, smart education, dan smart culture merupakan 3
(tiga) tujuan utama smart city Kota Yogyakarta yang dapat dicapai melalui penerapan 7 (tujuh)
dimensi smart city tersebut.
Kota Bandung
Kota Bandung merupakan salah satu kota yang unggul dalam penerapan smart city juga
telah menerima beberapa kali penghargaan internasional, salah satunya yaitu sebagai pemenang
ajang Smart City Award 2015 yang diadakan oleh majalah Asia’s Tech Ecosystem. Kota
Bandung berfokus pada konsep Smart Governance.
Penerapan smart city di kota Bandung telah menghibahkan 9 aplikasi dalam memudahkan
pelayanan. Namun, pelaksanaannya belum seluruhnya tercapai salah satu faktornya yaitu
masalah kabel jaringan koneksi internet yang belum ada pada daerah-daerah tertentu.
Surabaya
Di Indonesia, istilah smart city mulai dipopulerkan lebih dahulu oleh Kota Surabaya
dalam penghargaan nasional yang diraihnya di ajang Smart City Award pada tahun 2011
dalam tiga kategori yaitu Smart Governance, Smart Living, dan Smart Environment.
Kota Surabaya sudah menggunakan sistem administrasi kependudukan yang
terintegrasi sistem administrasi perizinan, partisipasi warga, dan sistem monitoring area
publik. Smart living kota Surabaya unggul dalam berbagai fasilitas yang telah diterpkan
seperti penerimaan murid baru secara online, portal pariwisata, CCTV pemantau lalu
lintas, traffic management center, fasilitas wifi gratis di tempat publik, sekolah online, dan
lain sebagainya. Kemudian pada kategori Smart Environment, Kota Surabaya telah
menerapkan sistem peringatan dini bencana (early warning system), sistem pengolahan
sampah berbasis TI, dan sistem monitoring air berbasis TI. Ini merupakan salah satu konsep
smart city yang ada di Surabaya.
Makassar
Pemerintah kota Makassar sudah menerapkan konsep smart city yang diwujudkan
melalui visi dan misi wali kota saat ini dimana salah satu visi misinya yaitu Mereformasi
tata birokrasi yang tidak efektif menjadi pelayanan publik kelas dunia. Makassar juga sudah
meraih penghargaan pada tahun 2014 Digital Societ Award yang kriteria penilaiannya yaitu
intiative, leadership, usership dan benefit. Menurut Syafruddin, 2020 saat ini konsep e-
gevorment yang berjalan pada program pembangunan smart city di kota Makassar yaitu :
smart governance public service (home care), smart governance pete-pete smart (program
unggulan), smart living teman pacar (Apartemen Tanggap Bencana), smart environment
pengelolaan sampah cerdas, dan smart governance smart energy.
Jadi, Smart Governance ini harus dapat diimplementasikan ke dalam tiga unsur dalam
tata kelola, yakni pelayanan (service), birokrasi (bureaucracy), dan kebijakan (policy). Hal inilah
yang menggambarkan aplikasi smart RT/RW, War room, layanan 112 dan aplikasi kucata’ki
muncul dan dapat digunakan oleh masyarakat.
KESIMPULAN
Untuk menciptakan sebuah konsep kota cerdas (smart city) diperlukannya kerjasama
antar stakeholder agar dapat menerapkan konsep smart city. Setiap kota memiliki berbagai
konsep smart city yang berbeda sesuai dengan potensi-potensi yang ada di tiap kota masing-
masing dapat dilihat dari sumber daya yang ada maupun kebutuhannya yang dapat membantu
masyarakat kota. Penerapan smart city ini juga tidak semua terimplementasikan, masih ada
beberapa hambatan dan tantangan dalam penerapannya seperti yang ada di Kota Bandung belum
seluruhnya tercapai masih ada masalah kabel jaringan koneksi internet yang belum ada pada
daerah-daerah. Hal ini tidak menutup kemungkinan juga terjadi di kota-kota lain.
SARAN
Dalam menyusun konsep smart city agar dapat menunjang keberhasilannya perlu
dilakukan kajian yang lebih mendalam terkait dengan kesiapan pemerintah dan terus berupaya
dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk menciptakan daerah sebagai kota cerdas (smart
city)
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrozzaq Hasibuan, Oris Krianto Sulaiman. 2019. Smart City, Konsep Kota Cerdas Sebagai
Alternatif Penyelesaian Masalah Perkotaan Kabupaten/Kota, Di Kota-Kota Besar Provinsi
Sumatera Utara. Buletin Utama Teknik. Vol.14.No.2
Badan Pusat Statistik (2020). Laju Pertumbuhan Penduduk Indoenesia 2020. Makassar.
Cardullo, P., Di Feliciantonio, C., & Kitchin, R. (Eds.). (2019). The right to the smart city.
Emerald Group Publishing. https://doi.org/10.1108/9781787691391
Chandra Eko Wahyudi Utomo, Mochamad Hariadi. 2016. Strategi Pembangunan Smart City dan
Tantangannya bagi Masyarakat Kota. Jurnal Strategi dan Bisnis Vol.4, No. 2
Cohen, Boyd. (2013). What exactly a smart city? http://www.boydcohen.com/smartcities.html
Dyah Ratna Pramesti, dkk. 2020. Perbandingan Implementasi Smart City di Indonesia: Studi
Kasus: Perbandingan Smart People di Kota Surabaya dan Kota Malang. International
Journal of Demos. Vol. 2 No.2
Evans, J., Karvonen, A., Luque-Ayala, A., Martin, C., McCormick, K., Raven, R., & Palgan, Y.
V. (2019). Smart and sustainable cities? Pipedreams, practicalities and possibilities.
https://doi.org/10.4324/9781003120247
Indonesia, Smart City Initiative, "Smart City Indonesia," Smart Community for Smart City
Indonesia, August 2015
Kourtit, Karima & Nijkamp, Peter (2012). Smart cities in the innovation age. The European
Journal of Social Science Research, Vol.25, Juni 2012, 93-95. Routledge.
Pemerintah Kota Makassar. 2017. Buku II: Masterplan Smart City Daerah. Kota Makassar,
Pemkot KotaMakassar
Sartika Dwi Hardiyanti, Christine Andu Purnamasari. Efektifitas Aplikasi Smartcity Pada
Pengguna Smartphone Untuk Mewujudkan Kota Nyaman Untuk Semua Di Kota Makassar.
Jurnal Magister Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
Schaffers, Hans, et.al., 2011, Smart Cities and the Future Internet: Towards Cooperation
Frameworks for Open Innovation”. Future Internet Assembly, LNCS 6656.
Shamsuddin, S., & Srinivasan, S. (2020). Just smart or just and smart cities? Assessing the
literature on housing and information and communication technology. Housing Policy
Debate, 1-24. https://doi.org/10.1080/10511482.2020.1719181
Syarif, S, et al. 2020. Smart City of Makassar. Konferensi Nasional Ilmu Komputer (KONIK).
Hal. 1-10.
Siti Widharetno Mursalim. 2017. Implementasi Kebijakan Smart City Di Kota Bandung. Jurnal
Ilmu Administrasi. Vol.14 No.1
Undang-Undang Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 100 Tahun 2018 Tentang Masterplan
Pengembangan Smart City Kota Yogyakarta Tahun 2018-2022
Yasef Firmansyah. 2019. Penerapan Konsep Jakarta Smart City Terhadap Peningkatan
Pelayanan Publik Provinsi Dki Jakarta Periode 2014-2017. Public Administration Journal
Vol. 3 No. 2