Anda di halaman 1dari 11

Pengandalian Mutu Proyek

B AB I P E ND AH U L U AN

Latar Belakang

Menurut Feigenbaum dalam Ariani (2003), mendefinisikan mutu merupakan


keseluruhan karakteristik produk dan jasa yang meliputi marketing, engineering,
manufacture, dan maintenance, dimana produk dan jasa tersebut dalam pemakaiannya
akan sesuai dengan kebutuhan dan harapan pelanggan. Menurut Syah (2004), mutu
adalah karakteristik dari suatu barang atau jasa yang menunjukkan kemampuan dalam
memuaskan pelanggan (konsumen), baik yang dinyatakan atau pun tersirat. Mutu
yang dibutuhkan akan selalu mengikuti perkembangan peradaban ( alam pemikiran
dan perasaan manusia). Mutu biasanya menggambarkan karakteristik langsung dari
suatu produk atau jasa seperti kinerja (performance), kebandalan (reliability), mudah
dalam penggunaan (easy of use) dan estetika (Gaspersz, 2003). Berdasarkan ISO
8420 dan Standar Nasional Indonesia mutu adalah keseluruhan ciri dan karakterisitik
produk atau jasa yang kemampuannya dapat memuaskan kubutuhan baik yang
dinyatakan secara tegas maupun tersama. Sementara berdasarkan ISO 9000 mutu
(kualitas) didefinisikan sebagai ciri dan karakter menyeluruh dari suatu produk atau
jasa yang mempengaruhi kemampuan produk tersebut untuk memuaskan kebutuhan
tertentu

Pelaksanaanatau pekerjaansebuah proyek konstrusksi imulai dengan


memperhatikan metode atau teknik yang akan digunakan dalam melaksanakansebuah
proyek konstruksi. Selain itu sebuah proyek konstruksi juga harusmemperhatikan
keadaan sumber daya yang nantinya akan digunakan. Pengunaansumber daya tersebut
sangat berakaitan dengan manajemen konstruksi yang baik.Biasanya, pada saat kita
berbicara mengenai sumber daya untuk konstruksi, makayang teringat adalah 5 M,
yaituSelain itu pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi jugadimulai
dengan penyususnan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) danuntuk
memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan diperlukan pengendaliandan
pengawasan.Dalam pelaksanaan suatu proyek, sauatu ketika dapat menyimpang
darirencana, maka pengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan
agarkejadian-kejadian yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat
segeradiselesaikan dengan baik.
Proyek konstruksi yang berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi
fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan
sumber daya baik berupa manusia, material, biaya ataupun alat. Hal ini membutuhkan
suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian
proyek. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya
sumber daya maka dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan proyek yang baik
dan terintegritas.

Dalam proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi seringkali mengalami


beberapa hambatan ataupun kendala. Hal ini menyebabkan sering terjadinya
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, yang pada akhirnya berpengaruh pada
pencapaian kinerja proyek. Hambatan atau kendala tersebut dapat disebabkan oleh
faktor internal maupun faktor eksternal. Dalam pelaksanaan proyek konstruksi
dibutuhkan pengendalain mutu agar proyek yang dikerjakan dapat berjalan dengan
baik sesuai dengan perencanaan. Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan
rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan
pekerjaan yang lainnya. semakin besar proyek yang dikerjakan, semakin besar pula
risiko yang akan dihadapi. karean pengolahan mutu bertujuan untuk mencapai
persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan dengan
cara-cara uang ekonomis.

Sehingga kegunaan pengendalian mutu bagi perusahaan konstruksi adalah


akan menghasilkan pekerjaan yang sekali jadi sehingga mencegah pekerjaan ulang
dan apabila pengendalian mutu dilaksanakan dengan baik akan mencegah mutu yang
melebihi spesifikasi yang tercantum dalam kontrak sehingga akan menghindari
pengeluaran biaya yang tidak perlu, karean pengolahan mutu bertujuan untuk
mencapai persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya
pengulangan dengan cara-cara uang ekonomis.
Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas makan rumusan msalah yang akan dibahas
adalah :

1. Bagaimana Metode dari pengendalian mutu proyek?


2. Bagaimana pentingnya pengendalian mutu untuk manajemen proyek?
3. Bagaimana Pemahaman aspek pengolahan mutu proyek?
4. Bagaimana pelaksanaan pengendalian mutu pada proyek pembangunan?
B AB I I P E R M AS L A H A N
Pekerjaan konstruksi merupakan salah satu pekerjaan yang mempunyai risiko
tinggi terutama pada tahap pelaksanaan konstruksi. Proses ini membutuhkan waktu
lama dan kompleks sehingga dapat menimbulkan terjadinya penyimpangan mutu
yang akhirnya bisa menimbulkan berbagai macam risiko. Risiko merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi pencapaian dalam mencapai tujuan. Pada penulisan ini
mahasiswa harus mencari tahu penitngnya mutu pengendalian proyek untuk proses
konsturksi dan juga untuk memahami bagaimana proses pelaksanaan pengendalian
mutu proyek pada proyek pembangunan.

Setiap proyek tentu diharapkan bisa berjalan dengan baik dan mencapai hasil
sesuai perencanaan. Untuk proyek-proyek yang merupakan pesanan konsumen,
tentunya pihak kontraktor ingin agar proyek mencapai hasil sesuai harapan
konsumen. Namun tak bisa dipungkiri ada beberapa hal tak terduga yang bisa saja
terjadi dan proyek yang sedang dikerjakan tidak berjalan sesuai dengan perencanaan.
Untuk mencegah hal itu, dibutuhkan pengendalian mutu proyek.Pengendalian mutu
proyek dapat dikerjakan oleh sebuah tim yang dikepalai oleh seorang manager.
Sebelum proyek dimulai, tim hendaknya sudah dibentuk dan dilakukan penunjukan
untuk mengepalai tim. Mutu suatu pekerjaan pada proyek-proyek pemerintah lebih
banyak dilihat dari hasil akhir pekerjaan atau fungsi bangunan itu sendiri. Tidak
tercapainya mutu produk akhir dan tidak terpenuhinya fungsi bangunan berimplikasi
pada hukum. Penyimpangan prosedur pekerjaan dan pembengkakan biaya & waktu
seringkali diabaikan oleh pengguna jasa maupun penyedia jasa dengan harapan mutu
akhir produk dapat tercapai. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu penelitian terkait
pengendalian mutu dalam proyek konstruksi

Orang yang ditunjuk untuk menjadi manager harus disetujui oleh pemberi
proyek. Manager pengendalian mutu ini nantinya akan melaporkan pekerjaan-
pekerjaannya secara langsung kepada manager proyek.Pengendalian mutu dalam
sebuah proyek terdiri dari tiga langkah utama yakni perencanaan mutu, pengendalian
mutu, dan peningkatan kualitas.
B AB I I I P E M B AH AS A N M AS AL A H

1 . P e n g e r t i a n p e n g e n d a l i a n M u t u P r o ye k

Dalam pelaksanaan suatu proyek,dibutuhkan suatu pengendalian, agar proyek


yang sedang di kerjakan dapat berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan yang
telah dibuat pada tahap persiapan.dalam pengendalian suatu proyek harus memenuhi
persyaratan mutu, yang merupakan sasaran pengelolaan proyek disamping jadwal dan
biaya. Pengendalian mutu proyek dapat dikerjakan oleh sebuah tim yang dikepalai
oleh seorang manager. Sebelum proyek dimulai, tim hendaknya sudah dibentuk dan
dilakukan penunjukan untuk mengepalai tim. Orang yang ditunjuk untuk menjadi
manager harus disetujui oleh pemberi proyek. Manager pengendalian mutu ini
nantinya akan melaporkan pekerjaan-pekerjaannya secara langsung kepada manager
proyek.

2.Pengelolan Mutu

Mutu adalah sifat dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai (customers). Definisi lain untuk mutu
yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness for use. Istilah ini disamping
memiliki arti seperti yang diuraikan diatas, juga memperhatikan masalah tersedianya
produk, keandalan, dan masalah pemeliharaan..

Setelah dipahami arti mutu proyek, langkah berikutnya adalah mengelolah


aspek mutu tersebut dengan benar dan tepat sehingga tercapai apa yang disebut
dengan fitness for use, yaitu pengelolaan yang bertujuan mencapai persyaratan mutu
proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan, dengan cara-cara efektif
dan ekonomis. Pengelolaan mutu proyek merupakan unsur dari pengelolaan proyek
secara keseluruhan antara lain sebagai berikut :

A. Meletakan dasar filosofi dan mutu proyek

Pada umumnya di perusahaan-perusahaan besar memiliki buku (dokumen)


yang berisi pedoman dasar, filosofi, dan kebijakan mutu yang harus diikuti selama
menjalankan operasi atau proses produksinya.Dokumen semacam ini memuat
persyaratan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan dari badan perusahaan yang
berwenang, misalnya pemerintah.
B. Memberikan keputusan strategis mengenai hubungan antara mutu dan
jadwa

Pada proyek yang saling tarik menarik, yang terdiri dari jadwal, mutu ,dan
biaya. Pimpinan perusahaan harus menggariskan bobot mutu relatif terhadap biaya
dan jadwal proyek. Keputusan ini akan menjadi pegangan pengelolaan sepanjang
siklus proyek.

C. Membuat program penjamin dan pengendalian mutu proyek (QA / QC)

Program yang dimaksud adalah penjabaran pedoman dan filosofi yang


tersebut pada butir A, tetapi disesuaikan dengan keperluan proyek yang spesifik dan
tidak bertentangan dengan program mutu perusahaan secara keseluruhan .

D. Implementasi program QA / QC

Setelah program QA / QC selesai disusun, implementasi program tersebut


dilaksanakan sepanjang siklus proyek, agar diperoleh hasil yang efektif perlu
diselesaikan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan seperti melatih personil,
menyusun organisasi dan menyebar luaskan arti dan maksud program QA / QC
kepada semua pihak yang berkepentingan.

3. Program Penjaminan Mutu QA

Diatas telah disebutkan bahwa untuk proyek besar dan kompleks,data yang
dihasilkan dari uji coba tidak akan mencukupi keperluan penjaminan mutu yang
menyeluruh. Sebagai alternatif maka proyek harus menyiapkan program penjaminan
mutu (QA ).sama halnya dengan biaya dan jadwal ,maka pada mutu diperlukan suatu
program penjaminan mutu sistematis, lengkap dan jelas. Suatu program mutu yang
tersusun dalam dokumen minimal meliputi hal-hal sebagai berikut :

 Perencana sistematis yang merinci dan yang menjabarkan langkah-langkah


yang akan ditempuh untuk mencapai sasaran mutu setiap tahap pengerjaa
proyek.
 Penyusun batasan dan kriteria spesifikasi dan standar mutu yang akan
digunakan dalam desain engineering, pembelian material dan konstruksi.
 Penyusunan organisasi dan pengisian personil untuk melaksanakan kegiatan
penjaminan mutu
 Pembuatan prosedur pelaksanaan kegiatan
 Identifikasi peralatan yang akan digunakan
 Identifikasi bagian kegiatan yang memerlukan bantuan dari pihak ke tiga.
Telah digambarkan bagaimana pentingnya peranan kegiatan penjaminan mutu
dalam penyelenggaraan proyek. Meskipun demikian pengalaman menunjukan masih
sering dijumpai kurang terlaksana program yang telah ada secara baik dan lengkap
sehingga hasilnya pun tidak seperti yang kita harapkan. Seringkali dijumpai adanya
perbedaan substansi program QA. Proyek yang dimiliki oleh perusahaan para peserta
(pemilik, kontraktor, subkontraktor, maupun rekanan produsen yang lain) dalam
menghadapi situasi demikian pertama-tama yang harus dikaji adalah program mereka
masing-masing apakah dapat memenuhi keinginan mutu pemilik proyek bila tidak
diadakan penyesuaian atau penambahan.

4.Kegunaan QA

a. Bagi pemerintah

 Untuk menjaga dan meyakinkan agar metode konstrksi, material,dan peralatan


yang digunakan dalam pembangunan proyek.
 Memberikan kesempatan pemeriksaan dan pengujian terhadap instalasi hasil
proyek dari waktu ke waktu yang potensial dapat menyebabkan kerusakan dan
kecelakaan.

b. Bagi pemilik proyek

 Memberikan kepercayaan dan keyakinan bahwa instalasi yang dibangun dapat


berfungsi sesuai yang diharapkan dalam hal keselamatan,operasi,dan produk.
 Menyediakan data hasil-hasil inspeksi, pengetesan, dan pada perbaikan pada
bagian yang spesifik dari instalasi

c. Bagi perancang instalasi

 Menjadi umpan balik pekerjaan desain engineering dimasa depan.

d. Bagi kontraktor
 Bila mengikuti prosedur dan spesifikasi dengan tepat dan cermat akan
menghasilkan pekerjaan sekali jadi ,hal ini berarti mencegah pekerjaan ulang
5,Pengendalian Mutu Proyek

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada kegiatan konstruksi dalam hubungan nya
dengan masalah mutu adalah sebagai berikut :

1. Material konstruksi
2. Peralatan (equipment)
3. Pelatihan dan spesifikasi tenaga

6.Metode Pengendalian Mutu

Berhasil atau gagalnya sebuah proyek sangat bergantung pada peran pengendalian
dan pengawasan. Sebuah proyek yang sedang berjalan pasti akan mengalami
penyimpangan atau perbedaan dari rencana yang sudah ditetapkan. Disinilah
dibutuhkan campur tangan pengendalian dan pengawasan proyek.

Ada pun metode yang bisa digunakan untuk mengendalikan mutu suatu proyek
bisa disesuaikan dengan jenis proyek dan kualitas yang diinginkan. Secara umum,
ada 3 metode yang sering dipakai dalam pengendalian mutu suatu proyek.:

1. Pemeriksaan dan Pengkajian


Pemeriksaan dan pengkajian dilakukan terhadap gambar konstruksi proyek,
rancangan pembelian peralatan dan perlengkapan, model proyek, dan perhitungan
desain.

2. Inspeksi dan Pemeriksaan Peralatan


Melakukan pemeriksaan dan melakukan uji coba untuk memastikan peralatan-
peralatan yang digunakan dalam proyek bisa berfungsi dengan baik. Pemeriksaan bisa
dilakukan saat peralatan baru saja diterima dari hasil pembelian. Pemeriksaan juga
perlu dilakukan ketika instalasi peralatan sedang dikerjakan dan setelah instalasi
selesai.

3. Melakukan Pengujian Dengan Sampling


Pengujian dengan sampling dapat dilakukan untuk memastikan kualitas material
sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengujian dengan sampling perlu
dilakukan dengan berpegang pada beberapa prinsip yakni tepat waktu, efektif dan
efisien, serta dapat dipertanggungjawabkan.

Pengujian sampling harus dilakukan tepat waktu supaya hasilnya bisa dimanfaatkan
dengan maksimal untuk memberikan masukan-masukan bagi perbaikan kualitas
proyek, khususnya pada bagian-bagian yang belum menyelesaikan pekerjaannya pada
tahapan tertentu. Pengujian sampling harus dikerjakan dengan efektif dan efisien baik
dari metode maupun instrumen yang digunakan supaya bisa mencapai titik-titik
penting yang dapat memberikan gambaran umum pencapaian pelaksanaan proyek.
Pengujian sampling tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan secara jujur dan
objektif, karena itu harus jelas pula metode yang digunakan, titik uji sampling yang
diambil dan sasaran uji sampling.

7.Dokumen- dokumen pengendalian mutu proyek

Dalam melaksanakan pekerjaan pengendalian mutu proyek dibutuhkan beberapa


dokumen penting. Dokumen-dokumen ini menjadi acuan pengerjaan proyek sehingga
pelaksanaan proyek dan hasil akhirnya sesuai dengan perencanaan. Adapun
dokumen-dokumen tersebut meliputi:

 Spesifikasi teknis
Spesifikasi teknis berisikan uraian yang disusun dengan lengkap dan jelas mengenai
suatu proyek yang hendak dikerjakan sehingga bisa mencapai harapan semua pihak
yang terlibat di dalamnya.

 Gambar kerja
Gambar kerja adalah gambar acuan yang dipakai untuk mewujudkan ide rancangan
ke dalam bentuk fisik. Oleh karena itulah, setiap pihak yang terlibat dalam proyek
harus bisa memahami gambar kerja yang telah dibuat. Gambar kerja yang benar-
benar akurat dan detail akan sangat membantu mewujudkan sebuah proyek dengan
tepat.

Gambar kerja yang dibuat oleh seorang arsitek dilengkapi pula dengan spesifikasi dan
syarat teknik pengerjaan proyek yang lengkap, jelas dan teratur serta perkiraan biaya
proyek dan perhitungan kuantitas proyek. Jika gambar kerja sudah diperiksa dan
disetujui, barulah gambar kerja ini bisa digunakan dalam pengerjaan sebuah proyek.

 Rencana mutu kontrak


Dokumen ini merupakan pedoman jaminan mutu dalam pelaksanaan sebuah proyek.
Dokumen ini digunakan untuk memastikan bahwa hasil akhir proyek sesuai dengan
syarat-syarat teknis yang dicantumkan dan telah disepakati di dalam kontrak.
Dokumen Rencana Mutu Kontrak atau RMK memang secara khusus dibuat untuk
menentukan arah pengendalian proses pelaksaaan proyek sehingga didapat proyek
yang berkualitas sesuai dengan harapan.

 Dokumen administrasi
Memang ada begitu banyak dokumen administrasi yang menyertai sebuah proyek.
Khususnya untuk pengendalian mutu proyek, dokumen yang dibutuhkan antara lain
hasil uji lapangan, request work dan catatan-catatan.

 Instruksi teknis
Dokumen ini disusun untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengerjaan
suatu proyek. Dokumen ini berisi petunjuk suatu proses kerja yang harus dikerjakan
oleh tim-tim kerja atau kelompok-kelompok yang terlibat dalam proyek.

8.Pengendalian Langsung

Pengendalian mutu proyek bukanlah pekerjaan yang hanya dilakukan di belakang


meja. Tim pengendalian mutu juga turun langsung ke lapangan. Metode pengendalian
secara langsung di lapangan dilakukan untuk mengamati proses pengerjaan yang
sebenarnya terjadi di lapangan. Pengendalian langsung terhadap pelaksanaan sebuah
proyek dapat diatur dengan tata cara berikut ini.

 Pemantauan atau monitoring


Kegiatan pemantauan dilakukan dengan kunjungan ke masing-masing bagian proyek.
Kunjungan ini untuk melakukan sampling pengendalian mutu tentang pelaksanaan
proyek, penyiapan peralatan dan media yang dibutuhkan, serta penggunaan anggaran
biaya yang telah ditetapkan.

 Supervisi
Supervisi adalah kegiatan yang dilakukan untuk memastikan satu tahapan pada
proyek telah berjalan sesuai dengan mekanisme atau pedoman yang telah ditetapkan.

 Penguatan kapasitas pengerjaan


Kegiatan ini dilakukan untuk mendorong tingkatan pencapaian pekerjaan berdasarkan
batasan-batasan waktu yang telah disepakati. Selain itu, kegiatan penguatan kapasitas
ini juga dilakukan untuk mendorong meningkatnya kinerja sesuai dengan tugas,
fungsi dan tanggung jawab masing-masing bagian pada pengerjaan proyek.
B AB I V K E S I MP U L AN

Dalam pelaksanaan suatu proyek, sauatu ketika dapat menyimpang


darirencana. Apabila terjadi suatu penyimpangan maka akan menghambat
kelancaran proyek tersebut, dan disisi hal tersebut akan berdampak pada tiga varibe
l yang penting yang saling berkaitan, yaknibiaya,waktu,danmutuMaka dari itu penga
wasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadianyang
menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera diselesaikan dengan baik.Ketiga
variabel tersebut berkaitan dan saling mempengaruhi. Kualitas Mutuberkaitan
denganBiaya yang dikeluarkan, besar kecilnya biaya secaraumum menunjukkan
tinggi rendahnya mutu untuk suatu pekerjaan yang samadengan spesifikasinya yang
sama pula.
Demikian denganWaktupelaksanaan,tinggi rendahnya mutu secara tidak
langsung berkaitan dengan lama waktu pelaksanaan, mutu yang tinggi membutuhkan
kehati-hatian dan pengawasan mutuyang lebih intensif, sehingga jelas akan
menggunakan waktu yang lebih lamadaripada waktu normal. Dari waktu yang lebih
lama, maka secara otomatis akanmenambah biaya pelaksanaan.

Manajeman dan pengendalian proyek yang baik sangat diperlukan di


sini.Fungsi dari manajemen itu sendiri sebagai suatu metode atau teknik atau
prosesuntuk mencapai suatu tujuan tertentu secara sistematik dan efektif
melaluitindakan-tindakan
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian) dengan mengelola dandan
menggunakan sumber daya yang terbatas secara efisien (tepat guna) danefektif (hasil
guna). Sedangkan pengendalian yang baik dilakukan agar proyek tetap berjalan
dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalamrencana.

Anda mungkin juga menyukai