LK VK Lina Awet Muda
LK VK Lina Awet Muda
OLEH:
Disusun oleh:
Mahasiswa
Lina Agustina
NPM: 020.02.1160
Mengetahui
Akhir kata, segala bantuan serta amal baik yang telah diberikan kepada
penulis, mendapatkan balasan dari Allah SWT, serta Laporan asuhan keperawatan
dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan para pembaca umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................2
A. Definisi Persalinan……………………………………………………………
B. Etiologi Persalinan……………………………………………………………
C. Patofisiologi
Persalinan……………………………………………………….
D. Komplikasi Dari Persalinan…………………………………………………..
E. Penatalaksanaan Klien Dengan
Persalinan……………………………………
F. Asuhan Keperawatan Klien Dengan
Persalinan………………………………
A. Kesimpulan14
B. Saran…………………………………………………………………….....15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis,
perubahan psikologis dan adaptasi dari seorang wanita yang pernah
mengalaminya. Sebagian besar kaum wanita menganggap bahwa kehamilan
adalah peristiwa kodrati yang harus dilalui tetapi sebagian wanita
mengganggap sebagai peristiwa khusus yang sangat menentukan kehidupan
selanjutnya. Perubahan fisik dan emisional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang
terjadi. Konflik antara keinginan prokreasi, kebanggaan yang ditumbuhkan
dari norma-norma sosial cultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri
dapat merupakan pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi
emosional ringan hingga ke tingkat gangguan jiwa yang berat.
Pada makalah ini kami akan membahas secara khusus mengenai
berbagai macam komplikasi post partum. Beberapa penyesuaian dibutuhkan
oleh wanita dalam menghadapi aktivitas dan peran barunya sebagai ibu pada
minggu-minggu atau bulan-bulan pertama setelah melahirkan, baik dari segi
fisik maupun segi psikologis. Sebagian wanita berhasil menyesuaikan diri
dengan baik, tetapi sebagian lainnya tidak berhasil menyesuaikan diri dan
mengalami gangguan-gangguan psikologis dengan berbagai gejala atau
sindroma yang oleh para peneliti dan klinisi disebut post-partum blues, atau
karena kurangnya penanganan ibu post partum sangat rentan mengalami
infeksi dan perdarahan.
B. Tujuan
I. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana asuhan
keperawatan pada klien dengan post partum.
B. PENYEBAB PERSALINAN
Penyebab persalinan belum pasti diketahui,namun beberapa teori
menghubungkan dengan faktor hormonal,struktur rahim,sirkulasi
rahim,pengaruh tekanan pada saraf dan nutrisi (Hafifah, 2011)
1. Teori Penurunan Hormone
1-2 minggu sebelum partus mulai, terjadi penurunan hormone
progesterone dan estrogen. Fungsi progesterone sebagai penenang otot –
otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah
sehingga timbul his bila progesterone turun.
2. Teori Placenta Menjadi Tua
Turunnya kadar hormone estrogen dan progesterone menyebabkan
kekejangan pembuluh darah yang menimbulkan kontraksi rahim.
3. Teori Distensi Rahim
Rahim yang menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemik otot-
otot rahim sehingga mengganggu sirkulasi utero-plasenta.
4. Teori Iritasi Mekanik
Di belakang servik terlihat ganglion servikale(fleksus
franterrhauss). Bila ganglion ini digeser dan di tekan misalnya oleh kepala
janin akan timbul kontraksi uterus.
5. Induksi Partus
Dapat pula ditimbulkan dengan jalan gagang laminaria yang dimasukan
dalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus frankenhauser,
amniotomi pemecahan ketuban), oksitosin drip yaitu pemberian oksitosin
menurut tetesan perinfus.
C. PATOFISIOLOGI
Tanda-Tanda Inpartu
Proses persalinan
Kelelahan (O2 )
Gangguan Respirasi
D. TANDA-TANDA MULAINYA PERSALINAN
Tanda-tanda permulaan persalinan adalah Lightening atau settling atau
dropping yang merupakan kepala turun memasuki pintu atas panggul terutama
pada primigravida. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun. Perasaan
sering-sering atau susah buang air kecil karena kandung kemih tertekan oleh
bagian terbawah janin. Perasaan sakit diperut dan dipinggang oleh adanya
kontraksi-kontraksi lemah diuterus (fase labor pains). Servik menjadi lembek,
mulai mendatar dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody
show) (Haffieva, 2011).
Tanda-Tanda In Partu :
1. Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir dan bercampur darah yang lebih banyak, robekan kecil pada
bagian servik.
3. Kadang-kadang ketuban pecah
4. Pada pemeriksaan dalam, servik mendatar
E. FAKTOR PERSALINAN
1. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta
dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut
harus normal. Passage terdiri dari:
a. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
1) Os. Coxae
- Os illium
- Os. Ischium
- Os. Pubis
2) Os. Sacrum = promotorium
3) Os. Coccygis
b. Bagian lunak: otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
a. Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
inominata dan pinggir atas symphisis.
b. Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
c. Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
d. Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.
Bidang-bidang:
a. Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis
dan promontorium
b. Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
c. Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan
kiri.
d. Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccyges
2. POWER
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his atau
kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga primer
atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan retraksi otot-otot
rahim
a. Kekuatan yang mendorong janin keluar (power) terdiri dari :
1) His (kontraksi otot uterus)
Adalah kontraksi uterus karena otot – otot polos rahim bekerja dengan baik
dan sempurna. Pada waktu kontraksi otot – otot rahim menguncup
sehingga menjadi tebal dan lebih pendek. Kavum uteri menjadi lebih kecil
serta mendorong janin dan kantung amneon ke arah segmen bawah rahim
dan serviks.
2) Kontraksi otot-otot dinding perut
3) Kontraksi diafragma pelvis atau kekuatan mengejan
4) Ketegangan dan ligmentous action terutama ligamentum rotundum
b. Kontraksi uterus/His yang normal karena otot-otot polos rahim bekerja dengan
baik dan sempurna mempunyai sifat-sifat :
1) Kontraksi simetris
2) Fundus dominan
3) Relaksasi
4) Involuntir: terjadi di luar kehendak
5) Intermitten: terjadi secara berkala (berselang-seling)
6) Terasa sakit
7) Terkoordinasi
8) Kadang dapat dipengaruhi dari luar secara fisik, kimia dan psikis
3. PASSANGER
Passanger terdiri dari janin dan plasentaa, Janin merupakan passangge utama dan
bagian janin yang paling penting adalah kepala karena bagian yang paling besar
dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan besar kepala dapat
mempengaruhi jalan persalinan. Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari
pihak passangger adalah kelainan ukuran dan bentuk kepala anak seperti
hydrocephalus ataupun anencephalus, kelainan letak seperti letak muka atau pun
letak dahi, kelainan kedudukan anak seperti kedudukan lintang atau letak
sungsang.
4. PSIKIS (Psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan
atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa
kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “
sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
a. Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
b. Pengalaman bayi sebelumnya
c. Kebiasaan adat
d. Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:
a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image
c. Medikasi persalinan
d. Nyeri persalinan dan kelahiran
5. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.
F. KALA PERSALINAN
Persalinan dibagi dalam empat kala menurut Prawirohardjo (2006) yaitu:
1. Kala I (kala pembukaan)
In partu (partu mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah,
servik mulai membuka dan mendatar, darah berasal dari pecahnya
pembuluh darah kapiler, kanalis servikalis.
Kala pembukaan dibagi menjadi 2 fase :
a. Fase laten
Pembukaan servik berlangsung lambat, sampai pembukaan berlangsung
2 jam, cepat menjadi 9 cm.
b. Fase aktif
Berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 sub fase :
1) periode akselerasi : berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.
2) periode dilatasi maksimal (steady) selama 2 jam, pembukaan
berlangsung 2 jam, cepat menjadi 9 cm.
3) periode deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam
pembukaan menjadi 10 cm.
Akhir kala I servik mengalami dilatasi penuh, uterus servik dan vagina
menjadi saluran yang continue, selaput amnio ruptur, kontraksi uterus kuat
tiap 2-3 menit selama 50-60 detik untuk setiap kontraksi, kepala janin turun
ke pelvis.
4. Kala IV
Pengawasan, selama 2 jam setelah bayi dan plasenta lahir, mengamati
keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. Dengan
menjaga kondisi kontraksi dan retraksi uterus yang kuat dan terus-menerus.
Tugas uterus ini dapat dibantu dengan obat-obat oksitosin.
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. USG
b. Pemeriksaan Hb
H. PENATALAKSANAAN
Menurut Wiknjosastro (2005), penatalaksanaan yang diberikan untuk
penanganan plasenta previa tergantung dari jenis plasenta previanya yaitu:
a. Kaji kondisi fisik klien
b. Menganjurkan klien untuk tidak coitus
c. Menganjurkan klien istirahat
d. Mengobservasi perdarahan
e. Memeriksa tanda vital
f. Memeriksa kadar Hb
g. Berikan cairan pengganti intravena RL
h. Berikan betametason untuk pematangan paru bila perlu dan bila fetus
masih premature
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1. Nyeri akut Setelah diberikan 1. Kaji ulang skala nyeri 1. mengidentifikasi
berhubungan asuhan keperawatan 2. Anjurkan ibu agar kebutuhan dan
dengan trauma diharapkan nyeri ibu menggunakan teknik intervensi yang
mekanis, edema / berkurang relaksasi dan distraksi tepat
pembesaran dengan kriteria rasa nyeri 2. untuk
jaringan atau evaluasi: skala nyeri 0- 3. Motivasi untuk mengalihkan
distensi efek-efek 1, ibu mengatakan mobilisasi sesuai perhatian ibu dan
hormonal nyerinya berkurang indikasi rasa nyeri yang
sampai hilang, tidak 4. Berikan kompres hangat dirasakan
merasa nyeri saat 5. Delegasi pemberian 3. memperlancar
mobilisasi, tanda vital analgetik pengeluaran
dalam batas normal. S = lochea,
36-370C. N = 60- mempercepat
80 x/menit, TD = involusi
120/80 mmhg, RR= 18 dan mengurangi n
– 20 x / menit yeri secara
bertahap.
4. Rasional :
meningkatkan
sirkulasi pada
perinium
5. melonggarkan
system saraf
perifer sehingga
rasa nyeri
berkurang
4. Resiko tinggi Setelah diberikan askep 1. Kaji lochea (warna, bau, 1. Rasional : untuk
terhadap infeksi diharapkan infeksi pada jumlah) kontraksi uterus dapat mendeteksi
berhubungan ibu tidak terjadi dengan dan kondisi jahitan tanda infeksi lebih
dengan trauma KE: dapat episiotomi. dini dan
jaringan, mendemonstrasikan 2. Sarankan pada ibu agar mengintervensi
penurunan sistemke teknik untuk mengganti pembalut tiap dengan tepat.
kebalan tubuh. menurunkan resiko 4 jam.
infeksi, tidak terdapat 3. Pantau tanda-tanda vital. 2. Rasional :
tanda-tanda infeksi. 4. Lakukan rendam pembalut yang
bokong. lembab dan banyak
5. Sarankan ibu darah merupakan
membersihkan perineal media yang
dari depan ke belakang. menjadi tempat
berkembangbiakny
a kuman.
3. Rasional :
peningkatan suhu
> 38°C
menandakan
infeksi.
4. Rasional : untuk
memperlancar
sirkulasi ke
perinium dan
mengurangi
udema.
5. Rasional :
membantu
mencegah
kontaminasi rektal
melalui vaginal.
5 Resiko tinggi Setelah diberikan askep 1. Ajarkan ibu agar 1. Rasional: memberi
. terhadap ibu diharapkan tidak massage sendiri fundus rangsangan pada
kekurangan volume kekurangan volume uteri. uterus agar
cairan berhubungan cairan dengan KE : 2. Pertahankan cairan berkontraksi kuat
dengan kehilangan cairan masuk dan peroral 1,5-2 Liter/hari. dan mengontrol
cairan berlebih keluar seimbang, Hb/Ht 3. Observasi perubahan perdarahan.
(perdarahan) dalam batas normal suhu, nadi, tensi. 2. Rasional:
(12,0-16,0 gr/dL) 4. Periksa ulang kadar mencegah
Hb/Ht. terjadinya
dehidrasi.
3. Rasional:
peningkatan suhu
dapat
memperhebat
dehidrasi.
4. Rasional:
penurunan Hb
tidak boleh
melebihi 2 gram
%/100 dL.
Kunjungan Postpartum
A. EVALUASI
1. Klien tidak lagi merasakan nyeri
2. Klien dapat menyusui secaraefektif
3. Eliminasi urine klien kembali normal
4. Klien tidak mengalami infeksi
5. Klien tidak mengalami kekurangan volumen cairan
BAB III
A. BIODATA KLIEN
Nama : Ny “N”
Umur : 39 Tahun
Suku/Bangsa : Sasak
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Prabe
Status Pernikahan : Menikah
Nama Suami : Tn “A”
Umur : 40 Tahun
Suku Bangsa : Sasak
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Alamat : Prabe
B. Riwayat Penyakit Sekarang
1. Keluhan Utama :
Ibu mengatakan sakit perut mulas dan ingin melahirkan
2. Perjalanan Penyakit Sekarang :
Ibu mengatakan hamil 9 bulan mengeluh sakit perut dan menjalar
sampai ke pinggang belakang sejak jam 12.00 Tgl 13-januari-2022 disertai
dengan pengeluaran lender dan darah, pengeluaran air ketuban tidak
ada ,gerakan janin masih aktif dirasakan ibu >10x/hari. Pasien langsung
dibawa oleh anggota keluarga ke rumah sakit Awet Muda Narmada untuk
diberikan pertolongan medis.
C. RIWAYAT OBSTETRI
a. Riwayat menstruasi
Menarche, umur : 14 tahun
Siklus : Teratur
Jumlah (cc) : 3-4 pembalut dalam 1 hari (20-30cc)
Lamanya : 7 hari
Keluhan : Nyeri pada perut dan pinggang
HPHT : 20-Mei-2021
b. Pemeriksaan Kehamilan
Berapa kali : Periksa 2 kali
Periksa ke : puskesmas
c. Riwayat Kehamilan, Persalinan & Nifas
Anak ke Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Bayi
N Umur Umur Penyulit Jenis Penolon Penyuli Lateras Infeks Perdaraha J BB Pj
o Kehamila g t i i n K g
n
1 22Th 9 bulan Tidak ada sponta Dukun Tidak - - - L - -
n n ada
2 19Th 9 bulan Tidak ada sponta Dukun Tidak - - - P
ada
n n
3 18Th 9 bulan Tidak ada sponta Dukun Tidak - - - L
n ada
n
4 - 9 bulan Meningga sponta Dukun Tidak - - - P
l n ada
5 2Thn 9 bulan Tidak ada sponta Bidan Tidak - - 30 cc P 3k 48
n ada
g cm
6 1 Hari 9 bulan Tidak ada sponta Bidan Tidak - - 35 cc P 3,5 50
n ada
kg cm
Riwayat KB : Ya,menggunakan KB suntik 3 bulan
Rencana KB : klien mengatakan ingin menggunakan KB Implan
D. RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :
klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu seperti asma,
hipertensi, diabetes melitus dll.
E. RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA :
klien megatakan tidak ada riwat penyakit keluarga seperti hipertensi, diabetes
militus, penyakit jantung, dll.
F. GENOGRAM
Keterangan :
H. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Baik Suhu : 36,4 C
Kesadaran : Composmetis Berat badan : 51,3 kg
Tekanan darah : 120/80 mmHg Tinggi Badan : 150 cm
Nadi : 86 x / menit LILA : 27 cm
RR : 20 x / menit SPO2 : 99 %
HEAD TO TOE
1 Mata
Kelopak mata : Normal, dapat membuka dan menutup
Gerakan mata : Normal, dapat melihat objek ke kanan dan ke kiri
Konjungtiva : Kemerahan
Sclera : Ikterik
Akomodasi : Normal
2 Hidung
Reaksi alergi : Tidak ada
Sinus : Tidak ada
3 Mulut dan tenggorokan
Gigi geligi : Bersih, tidak ada caries
Kesulitan menelan : Tidak ada
4 Pernafasan
Jalan nafas : Bersih, tidak ada sputum
Suara nafas : Vesikuler
Menggunakan otot bantu : Tidak ada
nafas
5 Sirkulasi jantung
Kecepatan denyut apical : 86 x/menit
Irama : Teratur
Kelainan bunyi jantung : Tidak ada
Sakit dada : Tidak ada
6 Abdomen
Inspeksi : Pembesaran abdomen karena kehamilan , terdapat linea nigra
bentuk simetris, tidak ada luka bekas operasi. Gerakan janin
aktif
Palpasi
I. KALA PERSALINAN
a. KALA I
- Lama persalinan : Tanggal : 13 Januari 2022 jam 18.00
- Lama kala I : 4 jam
- Pengobatan yang didapatkan : -
b. KALA II
- Lama persalinan Tanggal : 13 Januari 2022, jam 18:10
- Lama kala II Tanggal : 13 Januari 2022, jam 18:15 (5 menit)
- Pengobatan yang didapatkan : Injeksi Oxytocin
- Penyulit : Tidak ada
- Cara mengatasi : Tidak ada
- Keadaan bayi : Baik
Lahir tanggal : 13 Januari 2022 jam 18:10
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Apgar Score I : 7 Apgar Score II : 9, Apgar Score III : 10
c. KALA III
- Mulai Persalinan Tanggal : 13 Januari 2022 jam 18 :00
; - TFU : 2 jari di atas pusat
- Lama Kala III : 10 Menit
- Cara kelahiran plasenta : Manajemen aktif kala III, Plasenta lahir spontan.
Kotiledon : Lengkap
Selaput : Lengkap
RR : 22x/menit S : 37,0oC
TFU : Sepusat
J. KEADAAN BAYI
a. BB : 3500 gram
b. PB : 50 cm
c. Pusat : Normal
e. Anus : Berlubang
f. Suhu : 36,2oC
g. Lingkar Kepala : 33 cm
Breast care : Klien mengatakan tidak megetahui cara perawatan payudara send
17:00 4 15 Kuat + 140 - 86 - 22 Ketuban Nyeri VT 10 cm, eff 100%, ket (+),
merembes teraba kepala denominator, kepala
turun di hodge III, tidak teraba
bagian terkecil janin/ tali pusat
18:00 5 20 Kuat + 145 130/70 89 36,1 24 Bayi lahir Nyeri VT lengkap, eff 100%, ket (-)
warna jernih, denominator ubun-
ubun kecil depan, Kepala turun
dihodge III. Tidak teraba bagian
kecil janin / tali pusat.
N. ANALIS DATA KEPERAWATAN
TD : 130/70 mmHg
N : 87 x/menit
RR : 22 x/menit
S :37.0 c
3. KALA III Proses pengeluaran Resiko pendarahan
Ds : bayi
Pasien mengatakan banyak
keluar darah dari jalan lahir Pelepasan plasenta
Do :
- Tampak plasenta Luka bekas persalinan
disertai darah yang
keluar dari jalan lahir Resiko pendarahan
- k/u baik pada jalan lahir
- kec compasmentis
- pendarahan ±100-
150cc
- kontraksi uterus aktif
- TTV
TD :130/70 mmHg
N : 87 x/menit
RR : 22 x/menit
S :37.0 c
- TFU : 3 jari
- Tampak luka
episiotomy
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Kontraksi Uterus
2. Keletihan Berhubungan Dengan Peningkatan Kerja Jantung Akibat Proses Persalinan
3. Resiko Pendarahan Berhubungan Dengan Pelepasan Plasenta
4. Intoleransi Aktivitas Berhubungan Dengan Penggunaan Energi Yang Meningkat
Akibat Proses Persalinan Kala I-IV
RENCANA/INTERVENSI KEPERAWATAN
3. Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV pasien 1. Pemeriksaan TTV dapat menjadi
keperawatan selama 1x24 jam 2. Monitor pendarahan pravagina acuan untuk mengetahui kondisi
diharapkan pendarahan 3. Kaji jumlah darah yang hilang dan pasien dan intervensi yang sesuai
berkurang dengan kriteria pantau tanda dan gelaja syok dengan keadaan pasien
hasil: hipovolemik 2. Mengetahui pendarahan yang
1. Pendarahan dalam 4. Anjurkan pasien untuk istirahat dialami oleh ibu pasca persalinan
batas normal 5. Anjurkan meningkatkan asupan 3. Hemoragik berlebihan dan menetap
2. Ttv dalam batas normal cairan untuk menghindari syok pada dapat mengancam hidup ibu karena
3. Tidak ada tanda-tanda pasien mengalami syok hipovolemik
shok hipovolemik 4. Melalui aktivitas istirahat yang
terkontrol dapat meminimalisir
pendarahan
5. Asupan cairan dapat membantu
untuk mencegah terjadinya syok
pada ibu pasca pendarahan dari
proses persalinan.
4. Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kelemahan fisik dan 1. Kelemahan fisik dan emosional
keperawtan selama 1x24 jam emosional dapat mempengaruhi aktivitas yang
diharapkan aktivitas pasien 2. Anjurkan pasien tirah baring dilakukan pasien
meningkat dan kembali 3. Anjurkan pasien melakukan aktivitas 2. Aktivitas tirah baring dapat
normal dengan kriteria hasil : secara bertahap memulihkan tenaga ibu pasca
1. Pasien dapat 4. Anjurkan ibu untuk melakukan persalinan
beraktivitas dengan aktivitas sesuai dengan kemampuan 3. Aktivitas yang dilajani secara
normal tampa terbatas bertahap dapat membantu ibu dalam
2. Kekuatan otot 5. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang mengontrol kondisi akibat dari
meningkat asupan makan yang dapat menambah proses persalinan yang lama
3. Pasien tidak tampak energy. 4. Aktivitas yang dilakukan sesuai
lemas letih dan lesu dengan kondisi dan kempaupan
pasien dapat membantu pasien dalam
menentukan aktivitas yang dapat
dilakukan secara individual
5. Asupan gizi yang sesuai dapat
meningkatkan energy yang
digunakan untuk melakukan
aktivitas.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No Hari /Tanggal/Jam Implementasi Paraf
1. Kamis 1. Mengobservasi TTV pasien
13/01/2022 2. Menganjurkan pasien untuk menggunakan
Pukul 16:00 tehnik nonfarmakologi (relaksasi nafas dalam)
untuk mengntrol nyeri
3. Memotivasi pasien untuk mobilisasi sesuai
indikasi
4. Menganjurkan keluarga untuk memberikan
support system yang baik untuk pasien
5. Menganjurkan pasien untuk memodifikasi
lingkungan yang nyaman dan aman
EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/Tanggal/Jam Evaluasi Paraf
1. Kamis S : klien mengatakan dapat mengontrol nyeri yang
13/01/2022 dirasakan dengan Tarik nafas dalam yang diajarkan
Pukul 16:45 O : klien terlihat mengikuti instruksi dari perawat untuk
untuk mengontrol nyeri dengan menerapkan tehnik
relaksasi nafas dalam
- Klien tampak masih sesekali memperlihatkan
ekspresi kesakitan
- Klien terlihat dapat mengulangi instruksi yang
diajarkan
- k/u baik , kec compasmentis
- TTV
- TD : 120/80 mmHg N : 86x/menit
- S : 36,4 °c RR: 20x/menit
- His 5x/10 detik 40-50 menit
- DJJ 135 x/menit
- Terpasang RL 20 tpm
- LK : 33 cm LD :32 cm
- LP : 29 cm LL : 11 cm