Anda di halaman 1dari 8

CBR TUGAS 1 & 2 (AINNUR FITRIYA)

FAKTOR PRILAKU SOSIAL

Ringkasan Buku

Perilaku merupakan faktor yang ada pada diri manusia yang dapat mendorong atau
menimbulkan prilaku tertentu. Sekalipun demikian, sikap mempunyai segi-segi perbedaan
dengan pendorong lain yang ada dalam diri manusia. Menurut Bimo Walgito (1994), ada
beberapa ciri dan sikap, yaitu sebagai berikut:

a. Selalu menggambarkan antara subjek dan objek. Objek dapat berupa benda, orang,
ideologi, nilai-nilai sosial, lembaga masyarakat dan sebagainya.
b. Tidak dibawa sejak lahir, tetapi dipelajari dan dibentuk berdasarkan pengalama dan
latihan.
c. Karena dapat dipelajari, sikap dari berubah-ubah (meskipun untuk diubah relatif
sulit).
d. Tidak akan hilang meskipun kebutuhan sudah terpenuhi.
e. Tidak hanya satu macam tetapi sangat beragam sesuai dengan objek yang menjadi
pelatihan subjek.

MASYARAKAT

Ringkasan Buku

Pengembangan masyarakat adalah upaya mengembangkan sebuah kondisi masyarakat secara


berkelanjutan dan aktif berlandaskan prinsipprinsip keadilan sosial dan saling menghargai.
Para pekerja kemasyarakatan berupaya memfasilitasi warga dalam proses terciptanya
keadilan sosial dan saling menghargai melalui program-program pembangunan secara luas
yang menghubungkan seluruh komponen masyarakat.

Pengembangan masyarakat menerjemahkan nilai-nilai keterbukaan, persamaan, pertanggung-


jawaban, kesempatan, pilihan, partisipasi, saling menguntungkan, saling timbal balik dan
pembelajaran terus-menerus. Inti dari pengembangan masyarakat adalah mendidik, membuat
anggota masyarakat mampu mengerjakan sesuatu dengan memberikan kekuatan atau sarana
yang diperlukan dan memberdayakan mereka (FCDL, 2003:1).

Pengembangan Masyarakat adalah komitmen dalam memberdayakan masyarakat lapis bawah


sehingga mereka memiliki berbagai pilihan nyata menyangkut masa depannya. Masyarakat
lapis bawah umumnya terdiri atas orang-orang lemah, tidak berdaya dan miskin karena tidak
memiliki sumber daya atau tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol sarana-sarana
produksi. Mereka umumnya terdiri atas: kaum buruh, petani penggarap, petani berlahan kecil,
para nelayan, masyarakat hutan, kalangan pengangguran, orang-orang cacat dan orang-orang
yang dibuat marginal karena umur, keadaan jender, ras dan etnis.
CJR TUGAS 1 & 2 (AINNUR FITRIYA)

PEMBINAAN PERILAKU SOSIAL REMAJA PENGHUNI YAYASAN ISLAM


MEDIA KASIH KOTA BANDA ACEH

Abstark Jurnal

Penelitian ini berjudul Pembinaan Perilaku Sosial Remaja Penghuni Yayasan Islam Media
Kasih Kota Banda Yang melatar belakangi penulisan skripsi ini adalah karena adanya
permasalahan perilaku sosial remaja yang kurang baik, seperti kurangnya rasa peduli sesama
temannya, kurangnya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan, kurangnya rasa
menghargai dan menghormati orang lain, dan kurangnya rasa peduli terhadap lingkungan
disekitanya. Dengan rumusan masalah sebagai berikut, bagaimanakah bentuk pembinaan
perilaku sosial ramaja oleh pengurus Yayasan Islam Media Kasih Kota Banda Aceh dan
kendala-kendala apa saja yang dihadapi pihak pengurus Yayasan Islam Media Kasih dalam
membina perilaku sosial remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah
bentuk pembinaan perilaku sosial ramaja oleh pengurus Yayasan Islam Media Kasih terhadap
Penghuni Yayasan Islam Media Kasih dan Untuk mengetahui Kendalakendala apa saja yang
dihadapi pihak pengurus Yayasan Islam Media Kasih dalam membina Perilaku sosial remaja.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif.
Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan dokumentasi.
Teknik analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Subjek dalam penelitian ini berjumlah 4 orang pengasuh Yayasan Islam Media Kasih Banda
Aceh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan perilaku sosial remaja di Yayasan
Islam Media Kasih Kota Banda Aceh adalah dilakukan dengan memberikan
bimbingan,arahan dan menasehati, dengan memberi contoh yang baik dan positif seperti
menjalin silahturahmi antar sesama, dan kendala-kendala yang dihadapi pihak pengurus
dalam membina perilaku sosial remaja di Yayasan Islam Media Kasih adalah dari latar
belakang keluarga remaja, keterbatasanya tenaga pengurus, kemudian kriteria remaja yang
berbeda. Adapun saran dalam penelitian ini adalah hendaknya pengasuh panti agar segera
menambah tenaga pengasuh yang tinggal dipanti asuhan, guna melancarkan proses
pembinaan perilaku sosial.

Kata Kunci : Pembinaan, Perilaku sosial, Remaja.

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEWUJUDKAN KUNINGAN SEBAGAI


KABUPATEN KONSERVASI (Studi di Kabupaten Kuningan)

Abstrak Jurnal

Partisipasi Masyarakat dalam mewujudkan Kuningan sebagai lokasi penelitian Konservasi


Kecamatan dilakukan di Kabupaten Kuningan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menetapkan Peraturan Pelaksanaan Kabupaten Kuningan Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Konservasi Sumber Daya Air dan untuk mengetahui apa saja partisipasi masyarakat dalam
mewujudkan Kuningan sebagai Kabupaten Konservasi. Penelitian ini dapat bermanfaat,
antara lain: lain, penelitian ini telah praktis dapat digunakan dalam pengambilan kebijakan
terkait dengan lingkungan dan setting untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
mendukung pelestarian lingkungan dan konservasi, khususnya di Kabupaten Kuningan dan
umumnya di Indonesia. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam hal ini merupakan
pembahasan tentang metode analisis evaluatif, yaitu metode mengumpulkan dan menyajikan
data yang diperoleh untuk menganalisis situasi yang sebenarnya dan kemudian dilakukan
analisis rasional berdasarkan referensi yuridis melalui studi kepustakaan dan penelitian
lapangan. Hasil penelitian bahwa partisipasi masyarakat dalam mewujudkan Kuningan
sebagai kabupaten konservasi merupakan langkah maju karena berpartisipasi dalam program
pemerintah untuk membantu perlindungan dan pelestarian lingkungan yang akan
menciptakan lingkungan yang asri dan sehat. Bentuk dari peran serta masyarakat kabupaten
kuningan yaitu melalui lingkungan asuh pengantin (pepeling), mahasiswa peduli lingkungan
(seruling) dan pejabat peduli.tentang.lingkungan (apel).

Kata kunci: Partisipasi, Masyarakat, Konservasi, Lingkungan.


CBR TUGAS 1 & 2 (IRMA AFRIANI NASUTION)

Ringkasan Buku

Menurut buku teori sosial dalam tiga paradigm ini adalah sosiologi sendiri dikenal sebagai
ilmu berparadigma ganda (Ritzer, 2008, Apendik : 13) perbedaan penting yang telah
melahirkan bermacam-macam paradigm tersebut. Dalam bukunya yang berjudul : Sociology;
A Multiple Paradigma Science (1980) , George Ritzer, telah menjelaskan tiga paradigm yang
dikenal dalam sosiologi selama satu setengah abad terakhir ini (Veeger,1993:23). Ketiga
Paradigma tersebut adalah

1.) Paradigma Fakta Sosial

2.) Paradigma Definisi Sosial dan

3.) Paradigma Perilaku Sosial.

Dalam Perkembangan terakhir, ada juga penggolongan paradigm lain menjaadi :

1.) Positivistik

2.) Konstruksi Sosial

3.) Paradigma Kritis Seperti disinggung diatas. Ketiga Paradigma yang disebutkan terakhir
ini karena berbagai alasan sengaja tidak dibahas pada kesempatan ini.

 Paradigma Fakta Sosial


Paradigma ini melihat masyarakat manusia dari sudut pandang makro strukturnya. Menurut
Paradigma ini, kehidupan masyarakat dilihat sebagai realitas yang berdiri sendiri, lepas dari
persoalan apakah individu-individu anggota masyarakat itu suka atau tidak suka. Masyarakat
jika dilihat dari struktur sosialnya (dalam bentuk perorganisasiannya) tentulah meemiliki
seperangkat aturan (apakah itu undang-undang, hierarki kekuasaan dan wewenang, sistem
peradilan, serangkaian peran sosial, nilai dan normaa, pranata sosial, atau pendekatan
kebudayaa)

 Paradigma Defenisi Sosial


Paradigma ini dalam hubungan dengan konsep struktual fungsional, Blumer memandang
tindakan manusia sebagai suatu proses konstruksi dimana individu berefleksi pada stimuli
lingkungan dan mempertimbangkan apakah harus melakukan tindakan berdasarkan
konsekuensi yang mungkin terjadi serta hubungannya dengan berbagai objek.

 Paradigma Perilaku Sosial


Paradigma perilaku sosial ini berbeda dengan paradigm defenisi sosial yang sudah dijelaskan
di muka, maka didalam paradigm perilaku sosial ini sangat menekan pada pendekatan yang
bersifat objek empiris, Meskipun sama-sama berangkat dari pusat perhatian yang sama tetapi
paradigma perilaku sosial ini menggunakan sudut pandang “perilaku sosial yang teramati dan
dapat dipelajari” jadi dalam paradigma perilaku sosial ini yang menjaadi persoalan utama
karena dapat diamati dan dipelajari secara empiris. Sementara apa yang ada dibalik perilaku
sosial ini misalnya ( maksud dari perilaku tertentu, motivasi dibalik perilaku itu, kebebasan
dan tanggung jawab) berada diluar sudut pandang paradigm perilaku sosial ini.

Ringkasan Buku

Selama rentang kehidupan manusia, terjadi banyak pertumbuhan dan perkembangan dari
mulai lahir sampai dengan meninggal dunia. Dari semua fase perkembangan manusia
tersebut, salah satu yang paling penting dan paling menjadi pusat perhatian adalah masa
remaja. Para orang tua, pendidik dan para tenaga profesional lainnya mencoba untuk
menerangkan dan melakukan pendekatan yang efektif untuk menangani para remaja ini.
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks,
dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall
(Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan
yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi
berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah
remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.

CJR TUGAS 1 & 2 (IRMA AFRIANI NASUTION)

(ABSTRAK JURNAL)

Perilaku sosial remaja dalam menjalin hubungan interaksi sosial dengan lingkungan perlu
mendapatkan evaluasi dan kontrol dari tokoh masyarakat. Evaluasi dan kontrol penting
dilakukan untuk menindaklanjuti dan membuat gambaran perkembangan masyarakat di
beberapa tahun kedepan. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui dasar perkembangan
perilaku sosial remaja akibat perkembangan budaya digital. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif dengan rancangan penelitian fenomenologi. Partisipan kualittif
sebanyak 13 partisipan tokoh masyarakat. Wawancara dengan partisipan dilakukan pada 13
partisipan tokoh masyarakat yang diambil dengan purposive sampling dan analisa data
kualitatif menggunakan tehnik indukif-deduktif. Hasil wawancara dengan partisipan
kemudian dilanjutkan dengan analisa data ditemukan empat hal yang melatarbelakangi
perilaku sosial remaja yaitu kontrol pendidikan sosial orang tua, pengabaian nilai sosial
budaya masyarakat, aktivitas pergaulan remaja, dan aktivitas spiritual remaja.

Kata Kunci : Perilaku Sosial Remaja, Tokoh Masyarakat

(ABSTRAK JURNAL)

Masa remaja berada pada batas peralihan kehidupan anak dan dewasa. Tubuhnya tampak
sudah “dewasa”, akan tetapi bila diperlakukan seperti orang dewasa remaja gagal
menunjukan kedewasaannya. Pengalamannya mengenai alam dewasa masih belum banyak
karena ia sering terlihat pada remaja adanya kegelisahan, pertentangan, kebingungan, dan
konflik pada diri sendiri. Bagaimana remaja memandang peristiwa yang dialami akan
menentukan perilakunya dalam menghadapi peristiwa-peristiwa tersebut.

Tidak mudah untuk mendefinisikan remaja secara tepat, karena banyak sekali sudut pandang
yang dapat digunakan dalam mendefinisikan remaja. Kata “remaja” berasal dari bahasa Latin
adolescene berarti to grow atau to grow maturity (Golinko, 1984, Rice, 1990 dalam Jahja,
2011). Banyak tokoh yang memberikan definisi remaja, seperti DeBrun mendefinisikan
remaja sebagai periode pertumbuhan antara masa kanakkanak dan dewasa. Papalia dan Olds
tidak memberikan pengertian remaja secara eksplisit melainkan secara implisit melalui
pengertian masa remaja (adolescence). Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya dimulai
pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluh
tahun. Sedangkan Anna Freud,5 berpendapat bahwa pada masa remaja terjadi proses
perkembangan meliputi perubahan-perubahan yang berhubungan dengan perkembangan
psikoseksual, dan juga terjadi perubahan dalam hubungan dengan orangtua dan cita-cita
mereka, di mana pembentukan cita-cita merupakan proses pembentukan orientasi masa
depan.

Kata Kunci : Remaja, Perkembangan Masa Remaja


CBR TUGAS 1 & 2 (MEGA HAFNI SIREGAR)

Ringkasan Buku

Menurut buku ini pengertian Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda,
daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan prilakunya, yang mempengaruhi
alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lainnya.

Kesatuan ruang maksudnya semua yang disebutkan di atas berada dalam ruang/atau tempat
yang sama dan bersamasama membentuk satu sistem. Jadi dalam kesatuan ruang itu masing-
masing saling mempengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung. Penggunaan
istilah “lingkungan” sering kali digunakan secara bergantian dengan istilah

“lingkungan hidup”.

Kedua istilah tersebut meskipun secara harfiah dibedakan, tetapi pada umumnya digunakan
dengan makna yang sama, yaitu lingkungan dalalm pengertian yang

luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi (lingkungan hidup manusia,
lingkungan hidup hewan dan lingkungan hidup tumbuhan). Lingkungan hidup juga

memiliki makna yang berbeda dengan ekologi, ekosistem, dan daya dukung lingkungan.
Kendati demikian, ketiga hal yang disebutkan terakhir tidak dapat dipisahkan dari pengertian
lingkungan atau lingkungan hidup.

Ringkasan Buku

Rehabiliasi merupakan salah satu upaya pemulihan dan pengembalian kondisi bagi
penyalahguna maupun korban penyalahguna narkotika agar dapat kembali melaksanakan
fungsionalitas sosialnya yaitu dapat melaksanakan kegiatan dalam masyarakat secara normal
dan wajar.

Sistem terapi yang diterapkan adalah Abstinentia Totalis (blok total), yaitu menghentikan
secara total penggunaan narkoba dengan prinsip “Berobat dan Bertobat”. Intervensi agama
diberikan sesudah seorang pasien narkoba selesai

menjalani detoksifikasi. Sedangkan metode rehabilitasi yang digunakan adalah metode


“Terpadu”, yakni menggabungkan ilmu pengetahuan kedokteran (medik psikiatrik) dan
agama (psikoreligius), dalam upaya memulihkan dan mengembalikan

kondisi para pecandu narkoba menjadi sehat secara fisik, psikologik, sosial dan spiritual,
yang dilaksanakan selama 3-6 bulan
CJR TUGAS 1 & 2 (MEGA HAFNI SIREGAR)

Abstak Jurnal

Kenakalan Remaja dan Penanganannya

Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Namun saat ini banyak sekali yang terjadi
pada diri remaja, seperti narkoba dan genk motor. Hal ini merupakan masalah yang sudah
tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Banyak sekali faktor internal dan eksternal
penyebab kenakalan remaja yang perlu diperhatikan. Untuk mengatasinya maka bimbingan
dari orang tua dan juga lingkungan yang baik bisa menjadi penentu bagi perkembangan
remaja tersebut.

Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah tidak lagi
dapat dikatakan sebagai kanakkanak, namun ia masih belum cukup matang untuk dapat
dikatakan dewasa.

Abstrak Jurnal

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja merupakan hal yang dirasa sudah biasa di kalangan anak muda saat ini.
kenakalan remaja disebabkan oleh 2 faktor, yaitu faktor dari remaja itu sendiri (internal)
dan dari luar (eksternal). Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor-faktor
yang memengaruhi kenakalan remajadi SMP A. Desain penelitian menggunakan
rancangandeskriptif,kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah remaja yang melakukan
pelanggaran dan bersedia menjadi responden dengan jumlah populasi 50 orang dan
sample yang digunakan sebanyak 16 responden. Metode sampling yang digunakan adalah
“Purposive Sampling”. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Data yang terkumpul
kemudian ditabulasikan secara manual. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pada faktor
krisis identitas tidak memengaruhisebanyak 9 responden (56%), factor control diri lemah
tidak memengaruhi sebanyak 10 responden (63%), faktor keluarga/perceraian tidak
memengaruhi sebanyak 11 responden (69%), faktor teman sebaya memengaruhi
sebanyak 9 responden (56%), dan faktor informasidan teknologi memengaruhi sebanyak
8 responden (50%). Diantara faktor-faktor tersebut, faktor yang paling memengaruhi
kenakalan remaja di SMP Ayaitu pengaruh teman sebaya sebanyak 9 responden (56%).
Hal ini dapat disebabkan karena sebagian besar responden memiliki komunitas yang kurang
baik. Karena itu kepada setiap orang tua, diharapkan tetap mengontrol komunitas dari anak
remajanya.

Anda mungkin juga menyukai