Anda di halaman 1dari 9

ANALISA JURNAL

MANFAAT MASSASE TENGKUK DAN MASSASE


OTOT PECTORALIS MAYOR TERHADAP PENGELUARAN
ASI PADA IBU POST PARTUM HARI KE 1 DAN HARI KE 2

OLEH :
1. SARILA DWI YULIANA (202114129)
2. SEPTIANA WIDYA NABELLA P (202114130)
3. SHANTI ROMADHONI (202114131)
4. SHELI ITSNA MAHARANI (202114132)

PROGRAM PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ’AISYIYAH SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
RINGKASAN JURNAL

A. Judul Jurnal
Manfaat Massase Tengkuk dan Massase Otot Pectoralis Mayor terhadap
Pengeluaran Asi pada Ibu Post Partum Hari 1 dan Hari 2
B. Nama Pengarang
Ipang Suryani
C. Tahun Terbit
2019
D. Tujuan Penelitian
Mengetahui manfaat Manfaat Massase Tengkuk dan Massase Otot
Pectoralis Mayor terhadap Pengeluaran Asi pada Ibu Post Partum Hari 1
dan Hari 2
E. Latar Belakang
Menurut Utami Roesli (2004) ASI stadium I dari hari pertama
sampai hari keempat adalah kolostrum. Kolostrum sangat penting bagi
pertahanan tubuh bayi karena kolostrum merupakan imunisasi pertama
bagi bayi. Kolostrum membantu mengeluarkan mekonium dari usus bayi
sehingga mukosa usus bayi baru lahir segera bersih dan siap menerima
ASI.
Kandungan dalam ASI terutama kolostrum mengandung
imunoglobin yaitu IgA sekretorik (SigA), IgE, IgM, dan IgG. Dari semua
imunoglobulin tersebut yang terbanyak adalah IgA yang tidak diserap
tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada
saluran pencernaan. Antibodi dalam ASI dapat bertahan dalam saluran
pencernaan bayi karena tahan terhadap asam dan enzim proteolitik saluran
pencernaan dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah
bakteri patogen dan enterovirus masuk kedalam mukosa usus. Untuk
meningkatkan produksi ASI dan pengeluran ASI dilakukan perawatan
payudara dengan cara massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor.
Menurut Munford (2001), massage adalah rangkaian yang
terstruktur dari tekanan atau sentuhan tangan dan bagian tubuh untuk
melakukan manipulasi di atas kulit, terutama pada bagian otot dengan
gerakan mengurut, menggosokan, memukul, menekan pada bagian
tengkuk dengan otot pectoralis mayor untuk melancarkan oksigen dan
membuat ibu merasa rileks.
Hasil Survey Pendahuluan di RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo
diperoleh data ibu bersalin rata-rata setiap bulan sebanyak 89 persalinan.
Fenomena yang terjadi dilapangan ibu yang mengalami gangguan
pengeluaran ASI hari ke 1 dan hari ke 2 belum dilakukan asuhan
kebidanan berupa massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor
terhadap pengeluaran ASI pada ibu post partum.
Menurut penelitian, Kholisotin, Zainal Munir, Lina Yulia Astutik,
(2019) dengan judul Pengaruh Pijat Oksitosin Terhadap Pengeluaran ASI
Pada Ibu Post Partum Primipara di RSIA Srikandi IBI. Dari hasil
penelitiannya yaitu sebanyak 36 responden (18 kelompok
eksperimen dan 18 kelompok kontrol). Tekhnik pengambilan sampel yang
dilakukan secara Non Probability Sampling. Berdasarkan hasil penelitian
pada ibu post partum primipara yang tidak diberikan pijat oksitosin dengan
hasil rata-rata P value menunjukkan nilai 0.001 < (0.05) menunjukkan
terdapat perbedaan yang signifikan pada kelompok kontrol. Analisis
responden sesudah dilakukan pijat oksitosin pada kelompok eksperimen

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ibu post partum


primipara sesudah dilakukan pijat oksitosin didaptakan nilai P<0.05 yang
berarti terdapat pengaruh pijat oksitosin terhadap pengeluaran ASI ibu
post partum primipara pada kelompok eksperimen.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik mengambil judul “
Manfaat Massase Tengkuk dan Massase Otot Pectoralis Mayor Terhadap
Pengeluaran ASI pada Ibu Post Partum Hari ke 1 dan Hari ke 2 “.

F. Metode
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimental dan pendekatan cross sectional.
Instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan spuit 1
cc untuk pengukuran pengeluaran ASI serta dengan prosedur massase
pectoralis mayor untuk pengukuran massase pectoralis mayor.
Penelitian ini menggunakan rumus uji-t sampel related dalam
program software SPSS 20.Data sampel yang diambil sebagai sampel
terpilih adalah ibu nifas. Karakteristik sampel yang diamati adalah
berdasarkan umur dan paritas ibu nifas.
Total sampel berjumlah 30 , Karakteristik umur <20 tahun
berjumlah 3 atau 10%, karakteristik umur 20-35 tahun
berjumlah 25 atau 83,3%, dan karakteristik umur >35 tahun
berjumlah 2 atau 6,7%.
Total sampel berjumlah 30 dan terdiri dari dua karakteristik
paritas, yakni karakteristik paritas primigravida dan multigravida.
Karakteristik paritas primigravida berjumlah 22 atau 73,3% dan
karakteristik paritas multigravida berjumlah 8 atau 26,7% dan seluruh
sampel.
Berdasarkan Frekuensi kontraksi uterus pada Ibu. Perbedaan
pengeluaran ASI sebelum dan sesudah dilakukan massase tengkuk dan
massase otot Pectoralis Mayor. Selisih antara keduanya cenderung
mengalami peningkatan pengeluaran ASI.
G. Responden
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas yang terdapat di
RSUD KRT. Setjonegoro Wonosobo sebanyak 120 subyek. Penelitian ini
menggunakan teknik Insidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini
sebanyak 30 subyek.
H. Pembahasan
Perawatan payudara selama hamil berperan besar dalam
mewujudkan tercapainya program ASI ekslusif. Massase tengkuk dan
massase otot pectoralis mayor salah satu cara yang berguna untuk
rileksasi dan membantu reflek pengeluaran ASI. Massase tengkuk dan
massase otot pectoralis mayor sebaiknya dilakukan sedini mungkin, yakni
saat usia kehamilan 5 atau 6 bulan. (Trisnani, 2012).
Karena, pada kenyataannya dilapangan masih banyak ibu nifas
belum mengetahui atau kurang pengetahuan pentingnya perawatan
payudara yang dapat mempengaruhi pengeluaran ASI, Massase yang
dilakukan ini tanpa menyentuh payudara, areola dan putting susu.
sehingga akan memberi rangsangan syaraf untuk mengeluarkan hormone
prolaktin yang berguna untuk memproduksi ASI sehingga bisa
mengeluarkan ASI dengan cepat. Factor yang dapat mempengaruhi dalam
pegeluaran ASI adalah faktor psikologi ibu. Apabila ibu dalam keadaan
stress maka akan memacu untuk pembentukan adrenalin,yang membuat
ASI tidak bisa keluar dan terjadi pembengkakan payudara (Arifin, 2010).
Berikut langkah-langkah massage tengkuk :
1. Posisikan tubuh pasien senyaman mungkin, lebih baik jika
pasien duduk bersandar ke depan sambil memeluk bantal
atau juga bisa bersandar pada meja
2. Berikan pijatan pada kedua sisi tulang belakang dengan
menggunakan kepalan tangan. Tempatkan ibu jari
menunjuk ke depan
3. Pijat kuat dengan gerakan melingkar
4. Pijat kembali sisi tulang belakang kearah bawah sampai
sebatas dada, mulai dari leher sampai ke tulang belikat
5. Lakukan pijatan ini berulang-ulang selama sekitar 3 menit
atau sampai pasien merasa nyaman
*pemijatan ini biasanya dilakukan ibu post partum hari ke
1 dan hari ke 2
CRITICAL TINKING
Analisa PICO

A. P : Diare dan Infeksi merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian


bayi di Indonesia sedangkan diare dan penyakit infeksi bisa dicegah
dengan pemberian ASI pada bayi. Pada ibu post partum hari 1 dan 2
biasanya mengalami masalah dalam produksi ASI. Tindakan untuk
membantu memperlancar pengeluaran ASI adalah dengan massase
tengkuk dan massase otot pectoralis mayor terhadap pengeluaran ibu post
partum pada hari 1 dan 2.
B. I :Untuk membantu memperlancar pengeluaran ASI pada ibu post partum
hari 1 dan 2 dengan massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor
C. C :Jenis penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode
eksperimental dan pendekatan cross sectional menekan analisisnya pada data-
data numerical (angka) yang diolah dengan metode statistika.
Instrumen penelitian ini dilakukan dengan menggunakan spuit 1 cc
untuk pengukuran pengeluaran ASI serta dengan prosedur massase
pectoralis mayor untuk pengukuran massase pectoralis mayor. Teknik
analisa data pada uji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan/related, data berbentuk rasio. Penelitian ini menggunakan
rumus uji-t sampel related dalam program software SPSS 20.
Data sampel yang diambil sebagai sampel terpilih adalah ibu nifas.
Karakteristik sampel yang diamati adalah berdasarkan umur dan paritas
ibu nifas.
D. O : Hasil dari penelitian ini yaitu terdapat manfaat massase tengkuk dan
massase otot pectoralis mayor terhadap pengeluaran ASI pada ibu post
partum hari ke 1 dan ke 2
IMPLIKASI DI RUMAH SAKIT

A. Kelebihan massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor


- Metode ini sangat efektif diterapkan di rumah sakit, karena tidak
membutuhkan peralatan yang khusus.
- Meetode ini juga mudah di edukasikan kepada keluarga pasien untuk
membantu melakukan massage terhadap ibu post partum
- Karena manfaat dari massage tengkuk dan massage otot pectoralis
mengeluarkan hormone prolaktin yang berguna untuk memproduksi
ASI
B. Kekurangan
Tindakan massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor jika tidak
dilakukan dengan maksimal dan benar maka akan menimbulkan resiko
cedera
C. Implikasi di Rumah Sakit
Mengenalkan dan mendemonstrasikan kepada pasien post partum hari ke 1
dan ke 2 tentang metode massase tengkuk dan massase otot pectoralis
mayor karena metode ini sangat efektif terhadap pengeluaran ASI.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas maka simpulan yang
diambil adalah sebagai berikut : Terdapat manfaat massase tengkuk
dan massase otot pectoralis mayor terhadap pengeluaran ASI pada ibu
Post Partum hari ke 1 dan hari ke 2 dengan harga t hitung > t tabel (11,500
> 2,045) berarti Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya terdapat manfaat
massase tengkuk dan massase otot pectoralis mayor terhadap
pengeluaran ASI.
B. Saran
Sebagai penulis menyarankan untuk memperdalam pemahaman
dengan referensi lain agar dapat memperbanyak informasi mengenai
manfaat tengkuk dan massase otot pectoralis mayor terhadap pengeluaran
ASI pada ibu post partum hari ke 1 dan ke 2
DAFTAR PUSTAKA

Azwar (2010). Metode Penelitian. Cetakan ke X. Yogyakarta : Pustaka Pelajar


Bambang (2011). Remidial Massage : Panduan Pijat Bayi Fisioterapi, Praktis dn
Instruktur. Yogyakarta : Nuha Medika
Prasetyo (2009). Buku Pintar Asi Eksklusif. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
ECG
Sulistyowati (2009). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Ibu Nifas. Jakarta : Salemba
Medika
Sugiyono (2009). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung : Alfa Beta
Sunardi (2008). Ayah Berikan Aku Asi. Solo : Aqwamedia

Anda mungkin juga menyukai