Anda di halaman 1dari 22

KONDISI GEOGRAFIS DAN LINGKUNGAN ALAM PADA

MASA MESIR KUNO

• KONDISI GEOGRAFIS

Masa Mesir kuno adalah peradaban kuno, peradaban ini dimulai


dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya
berkembang sealama kurang lebih tiga milenium, secara geografis
terletak di Afrika Utara, walaupun semenanjung Sinai adalah dalam Asia
Barat Daya. Negara ini mempunyai pesisir pantai yaitu laut Mediterranen
dan laut Merah, berbatasan dengan Libya bagian Barat, Sudan bagian
Selatan, semenanjung Gaza, Palestina dan Israel bagian Timur. Mesir
Kuno terbagi atas dua kerajaan, yang dikenal sebagai Mesir Hulu dan
Mesir Hilir. Berlainan dengan kebiasaan, Mesir Hulu (Upper Egypt)
terletak di Selatan dan Mesir Hilir (Lower Egypt) di Utara, dinamakan
sungai Nil, sungai Nil menglir ke Utara dari titik Selatan ke Mediterranean

Sungai Nil, yang merupakan tumpuan penduduk negra tersebut


telah menjadi sumber kehiddupan bagi kebudayaan Mesir sejak
kebudayaan Naqada dan Zaman Batu. Kedua kerajaan membentuk kemet
(tanah hitam), Gurun dikenal sebagai Deshret (tanah merah), menurut
Herodotus seorang sejarawan Yunani Kuno “Mesir merupakan negara
tanah hitam, kita ketahui Libya mempunyai tanah lebih merah” (Histories
2:12). Tetapi Herodotus turut menyatakan “Colchians adalah penduduk
Mesir”.
Sejarahnya mengalir melalui periode periode kerajaan kerajaan
yang stabil, masing masing diantarai oleh periode ketidakstabilan yang
dikenal sebagai periode menengah. Mesir kuno mencapai puncak
kejayaanya pada masa kerajaan baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai
mengalami kemunduran. Mesir ditaklukkan oleh kekuatan kekuatan
asing pada periode akhir. Kekuasaan Firaun secara resmi dianggap
berakhir pada sekitar 31 SM, ketika kekaisaran Romawi menaklukkan
dan menjadikan wilayah Mesir Ptolemeus sebagai bagian dari Provinsi
Romawi. Meskipun ini bukanlah pendudukan asing pertama terhadap
Mesir, periode kekuasaan Romawi menimbulkan suatu perubahan politik
dan agama secara bertahap di lembah sungai Nil, yang secara efektif
menandai berakhirnya perkembangan peradaban merdeka Mesir.

Peradaban Mesir kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang


baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh :
Irigasi teratur terhadap lembah Nil.
Pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun disekitarnya.
Perkembangan sistem tulisan dan sastra.
Organisasi proyek kolektif.
Perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta
Mediterrania timur.
Kegiatan miiter yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan
negara, suku, bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.

• KONDISI LINGKUNGAN ALAM

Iklim Mesir.
Mesir memiliki iklim subtropis dan gurun. Hanya ada dua musim
utama di Mesir yaitu musim yang sangat panas (hot summer) dan musim
dingin yang ringan (mild winter).
Bentuk Muka Bumi Mesir.
antara Sebagian besar wilayah Mesir merupakan gurun pasir, yang
terletak gurun bagian Barat dan gurun Lybia. Walaupun demikian ada
beberapa bentuk muka bumi utama yang dapat dijumpai di wilayah
Mesir, yaitu :

1) Semenanjung Sinai
Daerah ini terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan dengan
puncak trtinggi terletak di gunung Jabel Katherina (1,602 m).
Semenanjung Sinai terletak di sebelah timur Terusan Suez dan
berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai dan daratan Mesir
dipisahkan oleh Terusan Suez. Terusan ini menghubungkan lautmerah
dengan laut tengah dan menjadi pintu gerbang Asia ke Eropa, sehingga
Mesir memiliki posisi yang sangat strategis dalam jalur pelayaran
dunia.

2) Gurun Arabia
Daerah ini diapit oleh pegunungan di tepi laut merah dan lembah
sungai Nil di bagian barat. Topografi wilayah ini berupa pegunungan
sangat kasar, bergelombang dan sangat tandus. Puncak tertinggi
terdapat di Gurun Jabel Hemada (1977 m).

3) Gurun Libya
Gurun Libya terletak disebelah barat lembah sungai Nil, daerah ini
iklimnya sangat kering dan topografinya berupa daerah depresi
kontinental (permukaan daratatan yang lebih dari permukaan laut).
Salah satu daerah depresi yang cukup luas di daerah ini adakah Depresi
Qatara yang terletak di sebekah selatan kota El Alamein.

4) Lembah Sungai Nil


Daerah ini berupa dataran rendah yang sangat subur dengan aliran
sungai Nil yang menjadi sungai terpanjang di dunia (5.600 km). Lembah
sungai Nil juga menjadi pusat peradaban Mesir kuno (salah satu
peradaban tertua di dunia).

Geologi Mesir
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi, terdapat di daerah
sekitaran Terusan Seuz dan lepas pantai Sinai. Mangan terdapat di
semenanjung Sinai dan Biji Besi terdapat disekitar bendungan Aswan.
Hasil tambang lainnya adalah Fosfat, Emas, Gips, Wolfram, Talk, Timah,
Lempung, Zinc, dan Ases. Gurun Mesir menyediakan pasokan garam yang
berlimpah.

Flora dan Fauna Mesir


Mesir tidak memiliki hutan. Flora yang umumnya tumbuh di Mesir
merupakan pohon daerah kering tropis dan subtropis seperti pohon
Lontar, palma, kayu putih, akasia, dan semacam pohon cemara. Fauna yang
umum dijumpai adalah domba, unta, dan keledai. Selain itu, Mesir memiliki
sekitar 300 jenis burung, hanya sedikit ditemui binatang liar seperti Hiena,
jakal, Lynx, luwak, dan babi liar. Sejenis kambing hutan dapat dijumpai di
Sinai. Reptil berupa buaya dan ulaar juga dapat dijumpai di sungai Nil,
selain itu berbagai jenis ikan dapat dijumpai di sungai Nil.
Penduduk Mesir
Penduduk Mesir dapat dibedakan menjadi tiga kelompok utama, yaitu :
1. Orang Nubian dengan ciri kulit hitam, umumnya ada di selatan.
2. Orang Hamit dengan ciri kulit putih dan pendiri Mesir kuno.
3. Orang Arab.

KONDISI SOSIAL POLITIK DALAM PERADABAN MESIR KUNO

• KONDISI SOSIAL
Kehidupan masyarakat Mesir kuno dalam menjalankan segala
kegiatannya terbatas pada tiga kelas sosial, yaitu golongan atas, golongan
tengah, dan golongan bawah.
Golongan Atas : keluarga kerajaan, para bangsawan, dan pendeta.
Golongan Tengah : saudagar besar, pedagang, tuan tanah, dan pegawai
pemerintahan.
Golongan Bawah : petani, buruh, masyarakat umum, dan budak.

Para golongan kelas bawah bisa dikatakan tidak dapat menikmati


sepenuhnya anugerah yang diberikan oleh sungai Nil. Hampir seluruh harta
kekayaan mereka habis digunakan untuk membayar pajak dan pungutan dari
pemerintah, bahkan hak hak mereka sebagai masyarakat pun banyak yang
tidak dapat dipenuhi.
Awalnya wilayah sungai Nil terbagi menjadi dua kerajaan besar yang
bertengtangan. Namun pada 3400 SM sampai 3160 SM, seorang penguasa
bernama Manes berhasil menyatukan kedua kerajaan tersebut menjadi satu
kerajaan besar yang disebut Mesir. Kerajaan Mesir kemudian dipimpin silih
berganti oleh raja raja yang diberi gelar Firaun. Posisi raja pada pemerintahan
Mesir Kuno berada di atas segalanya, dan setiap kebijakannya bersifat mutlak.
Masyarakat Mesir Kuno percaya bahwa setiap Firaun yang memimpin mereka
adalah keturunan dewa bernama Osiris. Pusat pemerintahan Mesir kuno
berada di kota Thinis yang dipilih karena letaknya yang sangat strategis.

Kondisi sungai Nil yang sangat subur memungkinkan masyarakat untuk


melakukan kegiatan bertani dan berladang tanpa takut kekurangan sumber
air, aliraan sunga Nil memberikan kemudahan untuk para petani mendapatkan
pasokan air sepanjang tahun. Pembangunan berbagai saluran irigasi dan
waduk penampung air juga turut mengoptimalkan hasil pertanian msyarakat
Mesir kuno. Persoalan pengaturan air untuk setiap wilayah biasanya dilakukan
oleh penguasa tiap daerahnya sendiri secara mandiri. Sebagian besar hasil
pertanian masyarakat Mesir kuno terdiri dari komoditas Gandum, Jamawut,
Padi, dan Jagung.
Jalannya pemerintahan Mesir mengalami pasang surut setiap
periodenya, yang semakin lama semakin mengarah kerpada perpecahan antar
wilayah. Sampai akhirnya muncul seorang penguasa Mesir pada 2160 SM
bernama Sesotrs III berhasil mempersatukan kembali wilayah Mesir. Bahkan
diketahui bahwa ia berhasil memperluas wilayah kekuasaan Mesir hingga
daerah Palestina dan Sudan. Namun, terjadi sebuah serangan yang dilakukan
oleh bangsa Hykos ke wilayah Mesir, yang akhirnya berhasil menguasai
sebagian besar wilayah Mesir. Setelah beratus ratus tahun dikuasai oleh
bangsa Hykos, barulah pada 1500 SM raja Akmosis berhasil mengalahkan
dominasi bangsa Hykos di kawasan Mesir, tak hanya itu, rajaa Akmosis dan
raja raja setelahnya dapat memperluas wilayah kekuasaan Mesir hingga
wilayah Syria dan Mesopotamia.

• KONDISI POLITIK
Kehidupan politik pada masa Mesir Kuno melalui sistem Firaun atau
istilahnya Kaisar atau Raja pada masa itu. Firaun dalam bahasa Arab artinya
adalah rumah besar, namun dalam arti luasnya adalah “Tuhan”. Di dalam
sistem politiknya bahwa Firaun yang menjadi kepala pemerintahan pada masa
Peradaban Mesir Kuno.

Mesir kuno merupakan salah satu peradaban pertama di dunia yang


menganut sistem pemerintahan terstruktur. Pemerintahan Peradaban Mesir
kuno ini berbeda dengan wilayah lainnya yang mengandalkan sistem feodal
dan kesetiaan bangsawan. Firaun memiliki kekuasaan absolut atas segala hal.
Peran Firaun tidak hanya menjadi raja tetapi juga sebagai pendeta tertinggi
dan penghubung antara dunia manusia dan para dewa. Para Firaun juga
dianggap sebagai keturunan para dewa karena Firaun pertama yaitu Horus
adalah anak dewa Osiris dalam mitologi Mesir. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa sistem pemerintahan Mesir Kuno pada masa awal Peradaban
adalah Monarki Absolut.

➢ KONDISI SOSIAL DAN POLITIK MASYARAKAT MESIR KUNO

Masyarakat Mesir kuno menanam jenis selai, sekoi, gandum, dan bahan
bahan sandang
Untuk meningkatkan produksi, petani petani Mesir membuat terus
terusan dan mengalirkan air ke ladang ladang. Mereka juga membangun
waduk waduk tempat menyimpan air
Hidup berkelompok dalam suatu daerah pertanian sehingga berbentuk
organisasi masyarakat seperti desa desa
Tiap tiap desa dikepalai oleh seorang kepala desa
Kepala desa menarik pajak dari para pertani berupa hasil bumi
KEHIDUPAN SOSIAL DAN STRUKTUR MASYARAKAT PADA
PERADABAN MESIR KUNO

• KEHIDUPAN SOSIAL

Mesir kuno terkenal dengan kehidupan sosial dan budayanya. Sebuah


hieroglif terdiri dari gambar, praktik keagamaan formal tertumpu pada
pemikiran pemikiran politik yang muncul yang muncul di yunani kuno
merupakan ide brilian yang menjadi dasar dari kehidupan masyarakat modern
di hampir seluruh belaahan dunia sampai kini konsep tersebut masih dipakai
oleh para ahli modern sebagai dasar berpikir dan rujukan ketika muncul
permasalahan sosial dan politik. Kehidupan sosial masyarakat maataram kuno
pada masa dinasti Sanjaya sudah teraatur dan memiliki rasa toleran yang
tinggi terhadap masyarakat yang berlainan agama. Masyarakat Mesir kuno
dalam kehidupan sehari hari sudah terbiasa dengan sistem golongan atau
stratifikasi sosial.

Bahasa pertama Mesir kuno adalah hieroglif. Sejarahnya mengalir


melalui periode kerajaan kerjaan yang stabil masing masing diantarai. Mereka
menulis pada makam tembikar dan kertas Papyrus yang terbuat dari alang
alang yang ditenun. Agama Mesir kuno adalah bentuk kepercayaan dan ritual
politeisme nan kompleks yang melekat pada masyarakat Mesir kuno, agama ini
berpusat pada interaksi orang orang Mesir dengan dewa dewi, mereka yang
mereka yakini muncul dan mengendalikan kekuatan alam.

Peradaban Mesir kuno adalah salah satu peradaban yang pertama kali
menggunakan bahasa tulis, stratifikasi sosial di Mesir kuno dibangun
berdasarkan pekerjaan yang mereka lakukan. Peradaban Mesir kuno tumbuh
dan berkembang disepanjang aliran lembah sungai Nil, Bangsa Mesir kuno
bertumpu pada pertanian basah yang bergantung pada sungai Nil. Peradaban
Mesir kuno merupakan sebuah perkembangan kehidupan bangsa Mesir yang
dahulu menempati sebuah daratan yang sekarang dikenal dengan nama Mesir
ini sekarang masih melakukan tradisi kuno. Masyarakat Mesir kuno yang
hidup dari hasil bercocok tanam memiliki banyak waktu luang untuk
menambah pengetahuan tentang kehidupan baik yang bersifat material
maupun spiritual.
• STRUKTUR DALAM MASYARAKAT
Kehidupan sosial bangsa Mesir kuno cenderung teratur. Mereka mengenal
pembagian tugas ini yang kemudian mengakibatkan masyarakat Mesir kuno
terbagi atas tingkatan Sosial (strata), golongan tertinggi yaitu diawali dari
Firaun dan bangsawan, menengah mereka yang berprofesi sebagai para
pedagang, petani, buruh, sedangkan budak budak merupakan tingkatan
terendah.

Stratifikasi Sosial di Mesir kuno dibangun berdasarkan pekerjaan yang mereka


lakukan. Meskipun sebagian besar masyarakat Mesir kuno adalah petani, akan
tetapi profesi tersebut bukan berada pada tingkatan tertinggi, Senima dan
pengrajin patung mempunyai status yang lebih tinggi dari petani. Diatas
keduanya juru tulis merupakan kelas tertinggi pada masyarakat Mesir kuno,
mereka menempati kelas yang disebut kulit putih, ditandai dengan linen
berwarna putih yang menandai status mereka.
SISTEM KEPERCAYAAN DAN RELIGI PADA PERADABAN
MESIR KUNO
Bangsa Mesir menyembah lebih dari 750 dewa, ada dewa dewa
Matahari dan dewa panen, dewa dewa cinta dan perang, dewa dewa dalam
wujud manusia dan binatang, serta beberapa dewa yang berwujud setengah
manusia dan setengah hewan. Mesir kuno juga mempercayai bahwa stelah
mereka meninggal dunia, mereka akan pergi ke neraka. Mereka percaya bahwa
mereka akan membutuhkan jasad mereka di sana, karena itulah mereka
belajar cara mengawetkan tubuh sebagai bumi yang tidak akan membusuk.
Manusia dimakamkan bersama benda benda yang mungkin mereka butuhkan
dikehidupan berikutnya. Orang Mesir percaya, saat meninggal mereka harus
dimakamkan dalam makam makam yang agung, beberapa makam bangsawan
berupa piramida batu yang sangat besar, yang lain berupa bilik bilik di bawah
tanah yang dibuat pada batuan yang keras.
Berikut ini beberapa dewa dan dewi mesir kuno yang banyak dikenali :
➢ Amun

Amun atau Amon dikenal sebagai raja para dewa dalam mitologi Mesir kuno
layaknya Zeus dalam mitologi Yunani. Dia disebut sebagai ayah dari Firaun dan
juga pelindung dari Thebes. Amun juga dikenal sebagai Amun-Ra saat dirinya
digabung dengan dewa matahari Ra. Amun tidak hanya disembah di Mesir saja,
namun juga diluar Mesir.
➢ Mut

Mut dalam bahasa Mesir artinya “ibu”. Mut digambarkan mempunyai dua
mahkota yang mewakili Mesir Hulu dan Hilir. Sedangkan dalam hieroglif
dirinya digambarkan sebagai burung Hering, Mut dianggap sebagai ibu dari
para dewa.

➢ Osiris

Osiris disembah karena dirinya dianggap sebagai dewa kehidupan, diceritakan


Osiris adalah anak tertua dari dewa bumi Geb dan dewi Langit Nut. Osiris
bertanggung jawab atas kesuburan dari tumbuh tumbuhan yang ada di sekita
sungai Nil.
➢ Anubis

Sebelum Osiris mengambil alih, Anubis sudah malang melintang patroli di


dunia bawah. Anubis adalah keturunan dari Ra dan Nephthys. Ia bertugas
untuk membuat mumi untuk orang mati lalu mengantarkan jiwa mereka ke
akhirat.
➢ Ra

Kehadiran Ra sebagai dewa Matahari sangat berpengaruh dalam sejarah Mesir,


Ra juga dianggap sebagai dewa yang menciptakan dunia ini. Matahari yang
terbit dan terbenam disebut sebagai pembaruan yang dilakukan oleh Ra yang
membuat setiap hari pasti akan ada perubahan dalam diri masing masing.
➢ Horus
Horus mempunyai posisi yang sangat spesial dalam mitologi Mesir kuno. Anak
dari Osiris dan Isis ini di samping ia harus membalaskan dendam pada yang
membunuh ayahnya, ia juga harus memerintah Mesir. Mata Horus juga
dipersonifikasi menjadi Dewi Wadjet dan melambangkan bahwa mata tersebut
akan mengawasi semuanya dari atas.
➢ Thoth

Thoth dkenal sebagai dewa kebijaksanaan dan dipercaya sebagai pencipta ilmu
sihir, tulis menulis dan utusan para dewa. Ia juga dipercaya menguasai alam
semesta dengan perhitungannya. Thoth juga bertugas untuk menanyai orang
mati dan menimbang jantung mereka dengan bulu Maat.
➢ Hathor

Dewi hathor digambarkan sebagai sosok ibu yang penuh cinta dan feminim. Ia
juga disebut sebagai dewi musik dan tarian. Hathor bertugas untuk
menyambut seseorang yang mati ke kehidupan berikutnya. Ia juga diyakini
sebagai dewi pelindung untuk wanita yang sedang dalam masa kehamilan dan
juga persalinan.
➢ Sekhmet

Sekhmet adalah dewi yang digambarkan sebagai seorang wanita dengan


kepala singa betina. Ia juga dipercaya sebagai seorang yang memimpin dan
melindungi Firaun semasa perang. Karakternya yang digambarkan sangat kuat
diyakini bahwa ia dapat menghancurkan musuh musuhnya dalam sekejap dan
membuat Mesir berjaya pada masanya.
➢ Geb

Geb adalah dewa bumi yang mewakili tumbuhan serta penyembuhan. Ia adalah
anak dari dewa udara Shu dan dewi kelembapan Tefnut. Walaupun begitu, jika
gempa bumi terjadi diyakini bahwa Geb sedang tertawa.
Sistem Kepercayaan masyarakat Mesir kuno adalah Toteisme dan
Politeisme. Toteisme adalah kepercayaan yang menganggap suci terhadap
binatang tertentu, misalnya Sapi, Kucing, dan Buaya. Sedangkan Politeisme
adalah sebuah kepercayaan pada banyak dewa dan dewi dengan dewa
tertigginya adalah dewa Ra atau Dewa Matahari.
HASIL HASIL BUDAYA DAN PERADABAN MESIR KUNO
Hampir selama 30 abad, Mesir kuno menjadi salah satu peradaban romawi
yang unggul di Mediterranian. Dimulai dari Piramida, kerajaan, dan keagungan
Mesir kuno telah memikat para arkeolog dan sejarawan, hingga menciptakan
bidang studi tersendiri, yaitu Egyptology, Egyptology adalah suatu ilmu yang
secara khusus mempelajari sejarah Mesir kuno, yaitu Mesir sejak tahun 5000
SM hingga abad 4 M. Sumber utama informasi mengenai Mesir Kuno, dapat
ditemukan melalui peninggalan peninggalan Mesir kuno, seperti monumen,
objek dan artefak yang telah ditemukan oleh para arkeolog. Berikut beberapa
peninggalan Mesir kuno yang terkenal.
➢ Hieroglyphics atau Hieroglif
Hieroglif adalah sebutan untuk tulisan Mesir kuno. Peradaban Mesir kuno
diketahui sebagai peradaban yang telah mengenal tulisan. Arkeolog
memperkirakan tulisan Mesir berkembang pada periode 3300 sampai 3100
SM, disebabkan dari hubungan mereka dengan bangsa Sumeria yang lebih
maju. Hieroglif, berasal dari bahasa Yunani, yang berarti ‘tulisan yang suci’.
Tetapi masyarakat atau bangsa Mesir meyakininyaa sebagai ‘kata kata dari
dewa’, karena kepercayaan merka bahwa pengetahuan soal tulis menulis dari
dewa Thoth.

Secara sekilas, Hieroglif terlihat seperti kolom kolom yang berisikan


gambar gambar kecil dalam berbagai bentuk. Dan pada zaman Mesir Kuno,
hanya sedikit orang yang dapat membaca atau menulis Hieroglif. Orang orang
ini biasanya digaji sangat tinggi dan juga dibebaskan oleh pajak dari Firaun.
Tetapi, dengan seiring runtuhnya peradaban Mesir, maka orang yang dapat
membaca dan menulis Hieroglif sudah tidak ada.
Orang Mesir memiliki sejarah yang besar dalam menulis dan
mendokumentasikan kehidupan mereka. Arkeolog dapat menemukan Hieroglif
di dalam dinding piramida, dan di tembok kota kuno. Hieroglif biasanya
bercerita mengenai kisah kehidupan di Mesir, seperti kisah seorang manusia di
kota, jenis perdagangan Mesir dengan negara lain, dan pertempuran yang
perjuangkan. Jangan heran apabila Hieroglif yang berbeda di dalam dinding
piramida, karena hieroglif yang ada di dalam piramida menceritakan atau
menggambrakan masa pemerintahan dari para Firaun.
➢ Piramida Mesir
Piramida Mesir merupakan bangunan berebentuk segitiga yang terletak di
Mesir. Sejarah Piramida Mesir dibangun sebagai makam para Firaun yang
sudah meninggal dan akan memasuki kehidupan setelah meninggal (afterllife).
Struktur Piramida terbuat dari batu kapur besar yang dipoles dan dibentuk
menjadi balok balok besar. Setiap blok batu memiliki berat, 2,5 – 15 ton. Dalam
pengerjaannya, dibutuhkan 20.000 pekerja dan memakan waktu 50 - 80 tahun.
Denah bagian dalam Piramida, terdiri dari 3 ruang bawah.

Tingkat pertama, dikenal sebagai ruang bawah tanah (Underground


chamber), di tingkat ini Arkeolog menemukan banyak Hieroglif yang
menjelaskan sejarah kehidupan dan kekuatan para Firaun, Tingkat kedua,
dikenal sebagai kamar rata (the Queen’s chamber). Arkeolog banyak
menemukan kamar ditingkat kedua yang di isi dengan benda benda pemujaan
terhadap Firaun, seperti makanan, patung dan karya seni. Tidak sedikit juga,
Piramida yang menyimpan tubuh ratu Mesir ditingkat kedua. Tingkat ketiga
dikenal sebagai ruang Firaun (the Pharaoh’s Chamber). Pada tingkat ini
menyimpan tubuh dari para Firaun serta harta favoritnya yang paling
berharga, seperti pahatan emas, perahu besar, perabotan dan pakaian favorit.
Tubuh Firaun dimumikan dengan tujuan untuk mempertahankan tubuh
mereka di kehidupan setelah kematian.
➢ Makam Tutankhamun (the Tomb of Tutankhamun)
Tutankhamun lebih dikenal dengan Ramses II, salah satu raja terbesar di
Mesir kuno. Berkuasa dari tahun 1347 hingga 1339 SM. Anak dari raja
Akhenaten dan ratu Nefertiti yang terkenal menghapuskan cara pemujaan
dewa dewi Mesir kuno yang banyak, dan mengubahnya untuk hanya
menyembah satu dewa saja, yaitu dewa Ra atau dewa matahari. Makam
Tutankhamun menjaddi artefak bersejarah yang paling populer dari
peradaban Mesir kuno. Makam Tutankhamun tergolong kecil untuk seorang
Firaun. Makamnya hanya terdiri dari empat kamar, karena makam miliknya
jauh lebih besar belum selesai dibuat. Koleksi harta karun yang dimiliki
Tutankhamun, merupakan koleksi yang paling menakjubkan yang pernah
dilihat dunia.

➢ Mumi (the Mummy)


Bangsa Mesir kuno memiliki kepercayaan terhadap kehidupan setelah
kematian, karena itu seseorang akan membutuhkan tubuhnya untuk tetap
utuh, agar dapat digunakan di akhirat. Mumi sendiri, merupakan mayat yang di
awetkan. Proses pembuatan mumi, berkembang seiring dengan perkembangan
zaman, dimana metode baru selalu ditemukan untuk menyempurnakan
metode sebelumnnya.

➢ Batu Rosetta (the Rosetta stone)


Peninggalan Mesir kuno selanjutnya yaitu batu Rosetta. The Rosetta stone
ditemukan tahun 1799. Batu Rosetta merupakan artefak kuno yang berasal
dari zaman raja Firaun Ptolemeus V yang mulai memerintah pada usia yang
sangat dini. Adapun tulisan yang terukir, adalah hukum yang
menganugerahkan hak pemerintahan pada penguasa muda yang berumur tiga
belas tahun. Menariknya, hukum keputusan ini muncul dalam tiga bahasa
berbeda dan ditulis oleh Council of Priest yang menjadi penjaga hukum. Batu
Rosetta membantu arkeolog dalam usahanya menguraikan huruf Hieroglif
Mesir di awal abad ke 19, pada saat itu hanya beberapa orang Mesir yang
mampu membaca tulisan Hieroglif yang kuno dan batu Rosetta memberikan
kesempatan untuk menggali informasi yang hilang, serta membantu
memecahkan teka teki, termasuk “The Riddle of Sphinx”.

➢ Patung (Karya Seni)


Seni dilihat sebagai suatu bentuk kerajinan yang indah dan bernilai tingi
oleh Firaun, Firaun terbiasa menempatkan berbagai jenis karya seni mereka di
salah satu kamar atau ruang di pemakamannya. Beberapa karya seni yang
paling terkenal addalah patung dari tanah liat, batu mulia dan emas. Pahatan
karya seni yang tersimpan merupakan potret raja Firaun dan ratu Mesir.
➢ Sphinx
Sphinx diduga dibangun pada pemerintahan Firaun Khafre sekitar tahun
2558 SM. Sphinx dapat ditemukan dekat dengan makam para Firaun, karena
dianggap sebagai penjaga makam Firaun. Patung besar dengan tubuh singa
dan kepala manusia sudah menjadi Landmark utama Mesir. Kata Sphinx
berasal dari kata Sphingein yang berarti ‘untuk mengikat’. Teori menyatakan
bahwa Sphinx adalah adalah alias, dan memiliki nama asli Hor-em akhet atau
“Horus in the Horizon”, Horus merupakan dewa langit Mesir kuno. The Great
Sphinx of Giza dan Pyramid Giza menjadi landmark utama Mesir, serta
menjadi bagian keajaiban dunia.

➢ Oxyrhynchus Papyri
Sekitar tahun 1896-1907, seorang arkeolog bernama Bernard Grenfell
dan Arthur Hunt menemukan fragment papyrus yang berjumlah lebih dari
500.000, dan berusia sekitar 1.800 tahun. Para arkeolog menemukan potongan
potongan ini dari kota kuno Oxyrhynchus terletak di Mesir selatan dan
berkembang pada saat kekaisaran Romawi menguasai Mesir. Kertas Papyrus
ini diperkirakan bertahan kurang lebih 2 milenium. Isi dari papirus ini
termasuk injil kristen, mantra magis, dan kontrak untuk memperbaiki
pertandingan gulat atau wrestling.
TUGAS MAKALAH SEJARAH
SEJARAH PERADABAN MESIR KUNO

DISUSUN OLEH :
➢AIRA CEZAR ZAKINAH
➢IIN CAHYA NENGSIH
➢AMARUDIN HELMI
➢MUSFIRAT SALSABILA
➢HUSNUL KHATIMAH
➢SAHWA
KELAS 10 IPS 3

SMA NEGERI 1 BANTAENG


TAHUN AJARAN 2021/2022

Anda mungkin juga menyukai