Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Secara umum Evaluasi kinerja menjelaskan mengenai suatu proses
umpan balik atas kinerja yang lalu dan mendorong adanya produktivitas di masa
mendatang. Dalam era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang
sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks di
segala bidang. Untuk itu perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif
(competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan, minimal untuk
mempertahankan operasi perusahaan. Salah satu keunggulan kompetitif yang
penting bagi perusahaan adalah karyawan perusahaan. Karyawan perusahaan
merupakan penggerak operasi perusahaan, sehingga jika kinerja karyawan
perusahaan baik, maka kinerja perusahaan juga akan meningkat.
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan
tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian, kinerja
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya.
Pengertian kinerja karyawan menunjuk pada kemampuan karyawan dalam
melaksanakan keseluruhan tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya.
Kinerja para karyawan akan meningkat apabila mereka terlibat secara aktif dan
ikut berpartisipasi dan menjadi bagian tim dalam proses kegiatan pada unit
organisasi dimana mereka bekerja.
B. RUMUS MASALAH
1. jelaskan pengertian kinerja ?
2. Sebutkan pentingnya peningkatan kerja bagi organisasi?
3. Sebutkan peningkatan kinerja terhadap individu?
BAB II
PEMBAHASAN

A). PENGERTIAN PENINGKATAN KINERJA

a. Pengertian Manajemen Kinerja


Seperti yang dikutip melalui hrcouncil.ca, manajemen kinerja adalah
proses dimana mana manajer dan karyawan bekerja sama untuk merencanakan,
memantau dan meninjau sasaran kerja karyawan dan kontribusi secara
keseluruhan untuk organisasi. Manajemen kinerja adalah aktivitas organisasi
secara keseluruhan maupun subtansialnya adalah individu, merupakan kegiatan
berupa memastikan apakah tujuan – tujuan perusahaan, telah tercapai secara
kuantiatas maupun kualitas
Peningkatan kinerja :
Adalah aktivitas peningkatan kinerja, mengingat kata kinerja berarti
menunjukkan ada suatu aktivitas yang telah lampau, yang mana hal itu harus di
tingkatkan.Adalah aktivitas emenuhi kebutuhan perusahaan yang menginginkan
hasil kerja yang bermutu. Kinerja secara umum merupakan hal yang
menunjukkan keadaan sesuatu, kondisi sesuatu yang dapat berupa kuantitas
maupun kualitas. ( keadaan yang secara umum bersifat trending, terkini)
Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan
kontribusi pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian,
kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
cara mengerjakannya.
Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan
organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer sering tidak
memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah.
Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot
sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius. Kesan – kesan
buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan tanda – tanda
peringatan adanya kinerja yang merosot.
b. Peningkatan kinerja dan instrumentnya
Peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan banyak hal, namun khusus
mengenai pembahasan penilaian kinerja, peningkatan kinerja melalui
peningkatan kinerja dapat dilakukan dengan antaralain sebagai berikut :
 penilaian kinerja merupakan sarana untuk mengetahui/memetakan
kompetensi yang dimiliki oleh karyawan, sehingga menjadi acuan secara
subtansial untuk meningkatkan kinerja
 penilaian kinerja dilakukan sebagai dasar pembinaan kinerja karyawan
 penilaian kinerja merupakan sarana memotivasi karyawan untuk
meningkatkan kinerja jabatan

B) PENTINGNYA PENINGKATAN KERJA PADA ORGANISASI

Mengenai keberhasilan perusahaan pastilah kita mengacu dan berpegang


kepada kinerja perusahaan tersebut baik secara umum atau spesifik, melalui hal
di atas, maka tak diragukan lagi pasti dilakukan penilaian kinerja terlebih
dahulu, berdasarkan balance score card secara subtansial maupun laporan
keuangan secara umum, lalu dilakukan tindakan korektif yaitu berupa
peningkatan kinerja, berikut pentingnya bagi organisasi :
1. Dapat merubah budaya kerja yang berdampak terhadap penurun kinerja
2. Meningkatkan produktifitas organisasi baik secara kualitas dan kuantitas
3. Tambahan referensi bagi organisasi mengenai penyebab menurunnya
kinerja
4. Berfungsi sebagai tindakan korektif bagi organisasi
5. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan organisasi
6. Menjadi acuan terhadap kegiatan evaluasi kinerja

C). PENINGKATAN KINERJA TIM DAN PERORANGAN

Kita tau sebuah tim terdiri dari kumpulan invidu – individu maka secara
tidak langsung peningkatan kinerja terhadap individu juga merupakan
peningkatan kinerja terhadap tim, karena individu atau pekerja merupakan
tokoh yang berperan secara mendasar dan sangat penting bagi aktivitas
perusahaan maupun organisasi maka, sangatlah penting untuk melakukan
peningkatan kinerja terhadap individu diantaranya dengan hal hal sbb :
 Pelatihan resmi yang terjadwal
 Penentuan standarisasi pendidikan bagi para pekerja
 Program latihan khusus prakter yang dilakukan secara kilat namun dapat
mencakup kebutuhan Standart pekerja
 Penilaian pretasi yang maksimal, serta pemanfaatan balanced score card
 Sosialisasi arti penting, dan adab komunikasi kerja
 Penerapan system kerja target yang terstruktur

a. Pengelolaan kinerja yang buruk


kinerja yang buruk pada sebuah organisasi tidak lepas dari kinerja yang
buruk dari sebuah tim, kinerja yang buruk dari sebuah tim tidak lepas dari
kinerja yang buruk dari individu – individu yang terkait maka sekarang kita tahu
bahwa pihak – pihak di atas adalah satu, maka perlu tindakan korektif yang
menyeluruh untuk memperbaiki buruknya kinerja organisasi, di antara lain
dapat dilakukan sebagai berikut
 melakukan analisis lingkungan
 Melakukan perencanaan ulang kinerja
 melakukan penilaian kinerja,perbandingan kinerja
 Melakukan evaluasi kinerja
 Melakukan tindakan korektif
 Melakukan peningkatan kinerja dan pengembangan kinerja
 Tindakan peningkatan kompetensi kinerja, penyempunaan kinerja

D). PENGELOLAAN TERHADAP KINERJA

Pengelolaan karyawan yang tepat tidak hanya akan memberikan


keuntungan bagi perusahaan. Namun juga akan memberikan semangat pada
karyawan yang bersangkutan untuk meningkatkan kinerjanya menjadi lebih
baik lagi. Dengan begitu, produktivitas perusahaan akan semakin meningkat
pula. Namun pada kenyataannya, semangat yang dimiliki oleh para karyawan
akan mengalami pasang dan surut. Setiap karyawan ada kalanya akan
mengalami penurunan kinerja. Jika dibiarkan secara terus menerus, maka hal
tersebut akan berdampak buruk terhadap kelangsungan perusahaan. Operasional
perusahaan tentu saja akan terhambat. Demi mewujudkan tujuan untuk
meningkatkan kinerja karyawan, mutlak dibutuhkan kesamaan persepsi tentang
apa dan bagaimana sistem tersebut akan dijalankan. Semakin selaras persepsi
yang dimiliki oleh pimpinan perusahaan dan karyawan yang ada di bawahnya
mengenai sistem tersebut, maka semakin positif dampaknya bagi progres
maupun hasil akhir penerapannya.
a). Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi standar kinerja seorang
karyawan, antara lain sebagai berikut ini:
1. Faktor Internal, memusatkan pada karakteristik pribadi seorang karyawan.
Contohnya adalah loyalitas, keandalan, kemampuan berkomunikasi, serta
keterampilan dalam memimpin.
2. Faktor Eksternal, memusatkan pada faktor di luar diri karyawan. Faktor
eksternal ini terbagi menjadi dua. Yang pertama adalah faktor sosial dan
organisasi yang meliputi kebijakan, jenis latihan dan pengalaman, sistem upah
serta lingkungan sosial. Dan yang kedua adalah faktor fisik dan pekerjaan,
meliputi metode kerja, pengaturan dan kondisi, perlengkapan kerja, pengaturan
ruang kerja, kebisingan, penyinaran, serta temperatur.

b). Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan


Beberapa perusahaan besar maupun perusahaan kecil saat ini telah mengambil
tindakan yang menarik untuk mengukur dan meningkatkan produktivitas kinerja
karyawan seperti berikut ini:
1. Menetapkan ekspektasi yang jelas dari awal bahkan saat pertama merekrut
seorang karyawan. Jelaskan secara terperinci tentang standar kinerja yang telah
ada dan bagaimana standar tersebut dapat digunakan oleh seluruh karyawan.
2. Mencoba memberikan pembinaan kinerja kepada karyawan. Teknik ini
merupakan cara baru untuk mengelola kinerja karyawan yang berfokus pada
hubungan secara langsung antara karyawan dengan manajer atau pimpinan
perusahaan.
3. Memberdayakan para karyawan dengan cara memberikan karyawan otonomi
lebih.
4. Meminta kritik dan saran dari para karyawan sebagai salah satu bahan untuk
evaluasi.
5. Menentukan tujuan terlebih dahulu, yang berfungsi untuk tahap karir
karyawan dan tentunya untuk proses perencanaan bisnis.
6. Mengukur kinerja karyawan yang dapat dilakukan setiap hari, setiap minggu,
atau beberapa minggu.
7. Beradaptasi dan menyesuaikan kebutuhan karyawan dan perusahaan.
8. Mengingat pekerjaan besar yang telah dicapai oleh karyawan atau usaha
karyawan yang berpengaruh dalam sebuah tim atau sebuah proyek.
c). Pengarahan untuk Memaksimalkan Kinerja Karyawan
Dalam menjalankan tugas pekerjaannya, setiap karyawan membutuhkan
pengarahan. Pengarahan ini bertujuan agar para karyawan lebih memahami apa
saja yang menjadi tanggung jawabnya. Kemudian para karyawan akan bersedia
melaksanakan tugas pekerjaannya dengan maksimal. Ada 3 jenis pengarahan
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan, yaitu:

1. Orientasi. Biasanya dilakukan pada karyawan baru agar mengetahui dan


mengenal seluk beluk perusahaan. Namun program orientasi juga dapat
diterapkan pada karyawan lama untuk me-refresh apa saja yang menjadi tujuan
perusahaan.
2. Perintah. Yaitu permintaan dari pimpinan kepada para karyawan yang ada di
bawahnya untuk melakukan suatu pekerjaan pada saat tertentu. Perintah dibagi
menjadi 3 macam, yaitu perintah umum dan khusus, perintah lisan dan tertulis,
serta perintah formal dan informal.
3. Pendelegasian wewenang kepada karyawan untuk mengurangi beban tugas
pekerjaan tertentu.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan


tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen dan memberikan kontribusi
pada ekonomi (Armstrong dan Baron, 1998 :15). Dengan demikian, kinerja
adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan
tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara
mengerjakannya. Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil
atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Para atasan atau manajer
sering tidak memperhatikan kecuali sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi
serba salah. Terlalu sering manajer tidak mengetahui betapa buruknya kinerja
telah merosot sehingga perusahaan / instansi menghadapi krisis yang serius.
Kesan – kesan buruk organisasi yang mendalam berakibat dan mengabaikan
tanda – tanda peringatan adanya kinerja yang merosot.
DAFTAR PUSTAKA

Yun Iswanto, 2002. Buku Materi Pokok, Manajemen SDM, Jakarta : BPK-
Pusat Penerbitan UT.
Barry Cushway, Manajemen Sumber Daya Manusia (Perencanaan, Analysis,
Kinerja, Penghargaan ), PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia,
Jakarta, 1996.
Niken Safitri, Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran Terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Karyawan : Job Relevant Information (JRI)
Sebagai Variabel Antara, Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta,
2006

Anda mungkin juga menyukai