Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

STATISTIK PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Salsabila, S.Stat., M.Si.

Disusun Oleh Kelompok 5 :


1. ANEVA MEILANDARI (2011050262)
2. ARDA PRABOWO (2011050266)
3. ASRI QUROTUNNISA (2011050267)
4. FEDRI ADRIANSYAH (2011050251)
5. NADYA SAPUTRI (2011050261)
6. RENDI WIRANTO (2011050312)
7. VANIA CLEARESTA (2011050273)

KELAS 4C
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2021/2022
1. Temukan formula dari 3 metode perhitungan ukuran sampel.

Formula atau rumus untuk menentukan perhitungan ukuran sampel itu ada :
1. Rumus Cochran
2. Tabel Krejcie (dalam konteks untuk menentukan sampel penelitian melalui tabel yang su-
dah dipublikasikan).
3. Rumus Slovin

A. Rumus Cochran

2
t . p.q
d2
n=
1+
N (
1 t2 . p. q
d
2
−1
)
Dimana :
n=Jumlah ukuran sampel minimal
N=Ukuranpopulasi
t=Tingkat kepercayaan(digunakan 0,95 , sehingga nilai t=1,96)
d=Tarafkeliruan(digunakan 0,05)
p=Proporsi dan karakteristik tertentu( golongan)
q=1− p
1=Bilangan konstan

Contoh Kasus :
Sekelompok peneliti melakukan penelitian terkait pengaruh gender siswa terhadap
kemampuan berkomunikas isiswa Kelompok TKJ dan RPL yang berasal dari SMK
Negeridan SMA Swasta di Kota Medan. Data jumlahsiswabeserta gender
siswadapatdilihatpada table di bawahini :

Kelas
No. 10 11 12 Total
L P L P L P
1 25 50 36 70 35 70 286
2 7 80 0 24 4 24 139
3 14 14 18 61 4 17 128
4 25 51 37 47 21 42 223
5 14 16 18 24 13 38 123
6 42 264 48 260 26 186 826
7 29 47 25 55 13 29 198
8 14 52 13 61 7 22 169
9 46 106 29 89 42 104 416
10 14 27 13 28 13 23 118
11 63 138 67 233 36 111 648
12 29 54 20 54 11 36 204
13 34 87 19 72 35 57 304
14 21 53 7 45 6 26 158
15 16 85 27 105 21 78 332
16 27 109 20 91 21 91 359
17 42 173 59 221 46 140 681
18 52 88 44 98 36 83 401
19 15 15 13 17 13 16 89
20 53 115 61 127 41 78 475
21 6 13 3 6 1 8 37
22 17 97 12 108 18 123 375
23 71 169 72 159 51 166 688
24 99 301 81 224 48 203 956
Jumlah 775 2204 742 2279 562 1771 8333

Untuk menentukan sampel dari jumlah populasi 8333 yang didasarkan pada jenis
kelamin siswa, maka dapat menggunakan rumus Cochran, dan beberapa unit atau besaran
yang diperlukan untuk dihitung adalah sebagai beikut:

1) Proporsi untuk siswa dengan jenis kelamin laki-laki

775+742+562 2079
p= = =0,2495
8333 8333

2) Proporsi untuk siswa dengan jenis kelamin perempuan,

q=1–p

q = 1 – 0,2495

q = 0,7505

3) t2.p.q = (1,96)2. 0,2495 .0,7505

t2.p.q = 3,8496 . 0,2495 . 0,7505

t2.p.q = 0,7193

4) d2 = (0,05)2

d2 = 0,0025.
Selanjutnya subtitusikan semua unit atau besaran yang telah diperoleh ke dalam rumus
Cochran, sehingga jumlah sampel minimal yang didasarkan pada jenis kelamin siswa adalah
sebagai berikut :

t 2. p.q
d2
n=
1 t 2. p . q
1+ ( −1)
N d2

0,7193
0,0025
n=
1 0,7193
1+ ( −1)
8333 0,0025

287,72
n=
1+0,000120 (287,72−1)

287,72
n=
1+0,000120 (286,72)

287,72
n=
1+0,0344064

287,72
n= =278,150 ≈ 278
1,0344064

B. Tabel Krecjie

Tabel Krecjie digunakan untuk menentukan ukuran sampel minuman pada taraf
signifikansi α = 0,01 (1%); 0,05 (5%) dan 0,01 (10%). Tabel Kreckjie dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :

N B N B N B
1% 5% 10% 1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138 2800 537 310 247
15 15 14 14 290 202 158 140 3000 543 312 248
20 19 19 19 300 207 161 143 3500 558 317 251
25 24 23 23 320 216 167 147 4000 569 320 254
30 29 28 27 340 225 172 151 4500 578 323 255
35 33 32 31 360 234 177 155 5000 586 326 257
40 38 36 35 380 242 182 158 6000 598 329 259
45 42 40 39 400 250 186 162 7000 606 332 261
50 47 44 42 420 257 191 165 8000 613 334 263
55 51 48 46 440 265 195 168 9000 618 335 263
60 55 51 49 460 272 198 171 10000 622 336 263
65 59 55 53 480 279 202 173 15000 635 340 266
70 63 58 56 500 285 205 174 20000 642 342 267
75 67 62 59 550 301 213 182 30000 649 344 268
80 71 65 62 600 315 221 187 40000 563 345 269
85 75 68 65 650 329 227 191 50000 655 346 269
90 76 72 68 700 341 233 195 75000 658 346 270
95 83 75 71 750 352 238 199 100000 659 347 270
100 87 78 73 800 363 243 202 150000 661 347 270
110 91 81 78 850 373 247 205 200000 661 347 270
120 102 89 83 900 382 251 208 250000 662 348 270
130 109 85 88 950 391 255 211 300000 662 348 270
140 116 100 92 1000 399 258 213 350000 662 348 270
150 122 105 97 1100 414 265 217 400000 662 348 270
160 129 110 101 1200 427 270 221 450000 663 348 270
170 135 114 105 1300 440 275 224 500000 663 348 270
180 142 119 108 1400 450 279 227 550000 663 348 270
190 148 123 112 1500 460 283 229 600000 663 348 270
200 154 127 115 1600 469 286 232 650000 663 348 270
210 160 131 118 1700 477 289 234 700000 663 348 270
220 165 135 122 1800 485 292 235 750000 663 348 270
230 171 139 125 1900 492 294 237 800000 663 348 271
240 176 142 127 2000 498 297 238 850000 663 348 271
250 182 146 130 2200 510 301 241 900000 663 348 271
260 187 149 133 2400 520 304 243 950000 663 348 271
270 192 152 135 2600 529 307 245 1000000 663 348 271
∞ 664 349 272

Contoh Kasus:

Kita bisa lihat di tabel, misal N nya 230 yang kita ambil hanya 139 sampelnya. itu untuk
signifikansinya 5%. Misal orangnya ada 700.000 kita hanya ambil sampelnya 348, untuk
signifikansinya 5%. Seterusnya sampai di tabel itu bisa sampai 1.000.000 orang dalam satu
populasi. Jadi kalau 1.000.000 orang dalam populas, berapa banyak sampel yang kita
gunakan kalau kita menggunakan signifikan 5% ? maka hanya 348 orang yang kita ambil
untuk sampel.

C. Rumus Slovin

N
n= 2
1+ N a

Dimana :

n=Jumlah sampel minimal

N=Jumlah populas

a=taraf signifika
Contoh kasus:

Jika suatu populasi penelitian memiliki jumlah 1.250 orang, maka jumlah ukuran sampel
minimum yang harus diambl jika menggunakan taraf signifikansi α =0,05 adalah:
N
n=
1+ N a 2
1250
n= 2
1+ ( 1250 ) ( 0,05 )
1250
n= 2
1+ ( 1250 ) ( 0,0025 )
1250
n=
1+3,125
1250
n= =303,03 ≈ 303( pembulatan ke atas)
4,125

CATATAN:
 Penggunaan rumus slovin memiliki syarat khusus terkait anggota populasi yang harus
diketahui jumlahnya atau dapat disebut juga dengan istilah populasi terhingga.
 Jika populasi penelitian tidak diketahui jumlahnya, maka rumus slovin tidak dapat di-
gunakan.
 Teknik sampling yang digunakan jumlah sampel minimum ditentukan dengan meng-
gunakan rumus slovin adalah teknik sampling yang tidak bersifat random, seper-
titeknik quota sampling, purposive sampling, snowball sampling, accident sampling,
dan lain sebagainya yang termasukdalamkelompok non-probability sampling.

SIMPULAN:
 Jika populasi yang dimiliki berjumlah sedikit (kecil), maka ukuran sampel dapat
berkurang sedikit dari jumlah populasi yang dimiliki.
 Hal ini disebabkan karena ukuran sampel yang diberikan lebih banyak memuat infor-
masi secara proporsional jika jumlah populasi yang dimiliki sedikit (kecil).
 Setelah mengetahui bahwa terdapat beberapa rumus untuk menentukan ukuran sampel
mnimum dari suatu jumlah populasi yang besar, maka pertanyaan selanjutnya adalah
manakah rumus yang sesuai agar jumlah sampel minimum yang diperoleh akurat un-
tuk digunakan?
 Karena masing-masing rumus memberikan hasil yang berbeda-beda. Maka, untuk
menjawab pertanyaan tersebut adalah gunakanlah jumlah sampel minimum yang pal-
ing besar yang diperoleh dari beberapa rumus tersebut.
2. Buatlah satu contoh dari masing-masing teknik sampling baik probability sampling
maupun non-probability sampling

A. Probability Sampling

Macam-macam probability sampling, antara lain:

1) Simple Random Sampling

Contohnya : Misal seorang peneliti mempunyai daftar 200 orang populasi dan in-
gin memilih 20 orang untuk menjadi sampel. Pertama, semua orang dalam popu-
lasi ditandai dengan nomor 1-200. Nomor tersebut lalu diacak. Pengacakan bisa
meniru model arisan atau sekarang bisa menggunakan aplikasi acak nomor. 20 in-
dividu yang nomornya keluar menjadi sampel penelitiannya. Teknik ini biasanya
digunakan pada populasi yang homogen. Misal seseorang ingin meneliti tentang
proses belajar di kelas dalam satu kelas. Total muridnya berjumlah 200 orang.
Peneliti tersebut bisa mewawancarai secara mendalam 20 orang sebagai sampel.

2) Stratified Random Sampling

Contohnya : Misalnya, penelitian tentang pentingnya agama dikalangan maha-


siswa Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. Peneliti membuat strata,
mana mahasiswa baru, mana mahasiswa tahun kedua, mana mahasiswa tahun
ketiga, dan mana mahasiswa tahun akhir. Masing-masing strata atau tingkatan di-
ambil sampelnya secara proporsional menggunakan random sampling. Misalnya,
jumlah sampel mahasiswa baru 100 orang, jumlah sampel mahasiswa tingkat lain-
nya sama atau mendekati 100 orang. Apabila hanya 1 mahasiswa tingkat akhir
yang dijadikan sampel, maka sampling tidak proporsional.

3) Cluster Random Sampling

Contohnya : Misalnya, dalam satu organisasi terdapat 150 departemen. Dalam se-
tiap departemen terdapat banyak pegawai dengan karakteristik yang berbeda-beda
pula. Beda jenis kelaminnya, beda tingkat pendidikannya, beda tingkat pendapat-
nya, beda tingkat manajerialnya, dan perbedaan-perbedaan lainnya. Jika peneliti
bermaksud mengetahui tingkat penerimaan para pegawai terhadap suatu strategi
yang segera diterapkan perusahaan, maka peneliti dapat menggunakan cluster ran-
dom sampling untuk mencegah terpilihnya sampel hanya dari satu atau dua de-
partemen saja.

B. Non-Probability Sampling

Macam-macam Non-Probability Sampling, antara lain :

1) Purposive Sampling

Contohnya : Banyak suku di dunia yang memiliki kepercayaan agama masing-


masing, misalnya masyarakat Bali menganut paham sinkretisme yang dianggap
sebagai campuran Hindu dan Budha. Bagi peneliti yang berencana mempelajari
budaya negara-negara Asia Tenggara, disarankan agar mereka memilih strata
menggunakan judgemental sampling karena keyakinan agama dianggap sangat
sensitif di belahan dunia ini. Karena kepekaan topik, jika sampel dari mereka yang
memiliki pengetahuan yang sesuai dibuat dan penelitian dilakukan dengan sampel
tersebut, hasilnya akan sangat akurat. Teknik pengambilan sampel probabilitas
sering kali menghasilkan hasil yang berubah dalam kasus seperti itu.

2) Snow-ball Sampling

Contohnya : Penelitian tentang imigran gelap di Malaysia atau pengemis di


ibukota. Peneliti biasanya kesulitan menemukan orang-orangnya, namun imigran
atau pengemis mengenal imigran atau pengemis lain yang berada dalam jaringan-
nya. Informan atau responden juga memiliki pengetahuan tentang siapa saja
orang-orang yang potensial untuk menjadi sampel penelitian. Teknik ini dina-
makan snowball karena jumlahnya sedikit diawal dan semakin besar diakhir,
seperti bola salju yang menggelinding.

3) Quota Sampling

Contohnya : Penelitian tentang persepsi masyarakat Indonesia tentang kesetaraan


gender. Sampel yang dicari berada dalam lingkup nasional, yaitu Indonesia. Quota
sampling membuat kategori berdasarkan karakteristik, seperti jenis kelamin,
tingkat pendidikan, umur dan sebagainya. Peneliti menentukan kuota berdasarkan
pengetahuan karakteristik akan berapa jumlah laki-laki, berapa jumlah perempuan.
Sampel dari kategori laki-laki dan perempuan diambil secara proporsional. Begitu
pula kategori pendidikan dan umur.
4) Accidental Sampling/Convenience Sampling

Contohnya : Menghentikan orang dijalan untuk dimintai pendapatanya atau di-


lakukan survei kecil-kecilan. Misal penelitian tentang preferensi fashion pengun-
jung event Java Jazz pada awal tahun ini. Survei dilakukan pada pengunjung
setempat ketika event diselenggarakan. Waktu survei juga relatif singkat sehingga
tidak mungkin dilakukan kepada semuanya. Jumlah pengunjung juga tidak bisa
diketahui karena tidak ada tiket masuk. Teknik sampling ini biasanya dilakukan
sebagai penelitian awal untuk mematangkan penelitian awal yang lebih besar,
misal hubungan antara penikmat Jazz dan selera terhadap fashion.
3. Berikan pendapat Anda apakahprobability sampling lebih baik dipilih dibandingkan
non-probability sampling ataupun sebaliknya?
Menurut kelompok kami teknik probability sampling lebih baik dipilih dibandingkan non-
probability sampling.
Alasan kami memilih teknik probability sampling karena sifatnya yang mewakili populasi
(representatif), dan hasil penelitian dapat digeneralisasi terhadap seluruh populasi. Jika teknik
penarikan sampel probabilitas tidak memungkinkan untuk dilakukan, maka peneliti dapat
menggunakan teknik sampel nonprobabilitas terdiri dari empat tipe penarikan sampel, yaitu:
sampel tersedia (available sampling), atau disebut juga sampel kebetulan (accidental sam-
pling), sampel terpilih (purposive sampling), atau disebut juga judgemental sampling, sampel
bola salju (snowball sampling), dan sampel kuota (quota sampling). Tipe sampling probabili-
tas yang paling dasar adalah sampel random sederhana (simple random sample) dimana se-
tiap individu (subjek), elemen, peristiwa, atau unit dalam populasi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih sebagai anggota sampel. Suatu prosedur penarikan sampel yang paling
banyak digunakan peneliti dinamakan penarikan sampel tanpa penggantian (sampling without
replacement) dimana suatu subjek atau unit ditarik dari populasi, dan tidak dikembalikan ke-
populasi sehingga tidak memungkinkan mereka untuk terpilih kembali. Prosedur penarikan
sampel lainnya dinamakan penarikan sampel dengan penggantian (sampling with replace-
ment) di mana responden yang terpilih dikembalikan ke populasi sehingga berpeluang untuk
terpilih kembali.
Selain itu, teknik probability sampling juga lebih menghemat waktu dan biaya. Jika di-
lakukan dengan benar, hasil dari sampel dapat menghasilkan 1:1000 biaya dan waktu. Proba-
bility sampling juga menghasilkan sampel yang mewakili populasi dan memungkinkan
peneliti untuk menggunakan teknik statistik yang kuat.
Namun, tidak dipungkiri teknik non-probability sampling juga memiliki keunggulan
tersendiri, seperti :

1. Non-probability tidak seluruh elemen memiliki peluang untuk terpilih menjadi sam-
ple, dengan begitu temuan hasil studi yang memakai jenis ini tidak bisa langsung di-
generalisasikan sebagai sebuah hasil penelitian terhadap populasi.

2. generalisasi terhadap populasi yang tidak begitu penting, dibanding dengan penemuan
yang diperoleh ketika melakukan sebuah penelitian, atau peneliti mempunyai ham-
batan-hambatan sehingga melakukan penghematan sumber daya yang ia miliki.
3. Ketika ada kendala anggaran dan waktu, dan beberapa data awal harus dikumpulkan,
kita dapat menggunakan non probability sampling.Karena desain survei tidak kaku,
kita lebih mudah untuk, misalnya, memilih responden secara acak dan meminta
mereka mengikuti survei atau kuesioner.

Tetapi, Kelemahan dalam menggunakan non probability sampling adalah adanya kesulitan
dari si penelitian, khususnya dalam memperkirakan variabilitas sampling. Selain itu, sulit
juga untuk mengidentifikasi masalah tertentu kemungkinan bias.
Jadi, menurut kami Probability Sampling itu lebih baik dibandingkan dengan Non-probability
Sampling.
Daftar Pustaka
https://penelitianilmiah.com/kelebihan-dan-kekuarangan-non-probability-sampling/
#:~:text=Kelemahan%20lain%20dalam%20menggunakan%20non,identifikasi%20masalah
%20tertentu%20kemungkinan%20bias
https://youtu.be/xSthbmxDGvs
https://pratiwimapropsi14.wordpress.com/2014/12/12/metode-sampling/
https://www.statmat.net/teknik-pengambilan-sampel/
https://www.google.com/amp/sosiologis.com/teknik-sampling/amp
https://rumusrumus.com/teknik-pengambilan-sampling-penjelasan-dan-contohnya/
https://geospasialis.com/probability-sampling-dan-non-probability-sampling/
https://www.temukanpengertian.com/2013/06/pengertian-nonprobability-sampling.html
https://www.researchgate.net/publication/
353119485_PERBEDAAN_SAMPEL_NONPROBABILITAS_DAN_SAMPEL_PROBABILITAS

Anda mungkin juga menyukai