Anda di halaman 1dari 27

BAB III

Struktur dan Fungsi Tumbuhan
Apakah  kamu  pernah  mengamati bagian-bagian
tumbuhan dengan saksama? Tahukah kamu tumbuhan
tersusun atas organ dan jaringan apa saja? Apakah kamu
juga tahu struktur dan fungsi dari masing-masing organ
dan   jaringan   penyusun   tumbuhan?   Tahukah   kamu
banyak  struktur  dan  fungsi  jaringan  tumbuhan  yang
diaplikasikan  dalam  berbagai  teknologi?  Kamu  tentu
tertarik bukan untuk mengetahui jawaban pertanyaan-
pertanyaan tersebut? Oleh karena itu, ayo pelajari bab
ini dengan penuh semangat!
A. Struktur dan Fungsi Akar, Batang, Daun, dan Bunga
tumbuhan  dapat  diklasifikasikanmenjadi   kelompok   tumbuhan   tidak   berpembuluh  
 (Thallophyta)dan   tumbuhan   berpembuluh   (Tracheophyta)?   Tumbuhan   tidak
berpembuluh (Thallophyta) meliputi tumbuhan lumut (Bryophyta).
Tumbuhan  berpembuluh  (Tracheophyta)  meliputi  tumbuhan  paku
(Pteridophyta)   dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Tumbuhan
berbiji dapat dikelompokkan lagi menjadi tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae)  dan  tumbuhan  berbiji  tertutup  (Angiospermae).
Secara  umum,  organ  penyusuntumbuhan berpembuluh dapat dikelompokkan menjadi 
organ vegetatif dan organ generatif.
Organ  vegetatif  merupakan  organ
tumbuhan   yang   berfungsi   untuk   mendukung   pertumbuhan   dan
perkembangan   tumbuhan,   terutama   berguna   untuk   penyerapan,
Pengolahan, pengangkutan, dan penimbunan zat-zat makanan. Organ
vegetatif tumbuhan berpembuluh terdiri atas akar, batang, dan daun.

Organ generatif merupakan organ tumbuhan yang berfungsi dalam
proses  perkembangbiakan  secara  generatif  atau  seksual  (didahului
oleh peristiwa perkawinan). Pada tumbuhan berbiji tertutup
(Angiospermae)  organ  generatif  terdiri  atas  bunga,  buah,  dan  biji.
Sebelum kita mempelajari lebih dalam tentang organ vegetatif pada
tumbuhan berpembuluh, 

1. Struktur dan Fungsi Akar
Akar  merupakan  organ  tumbuhan  yang  umumnya  berada  di
bawah  permukaan  tanah,  tidak  memiliki  buku-buku,  tumbuh  ke
pusat bumi atau menuju air, warna tidak hijau (keputih-putihan atau
kekuning-kuningan),  dan  memiliki  bentuk  meruncing.

Akar memiliki fungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada

tanah  atau  medium  tumbuhnya,  menyerap  air, mineral  dan garam dari dalam


tanah  atau  pada  medium  tumbuhnya.  Pada  beberapa  tumbuhan,
akar  mengalami  modifikasi  sehingga    dapat  memiliki  fungsi  untuk 
menyimpan   cadangan   makanan   misalnya   pada   singkong   dan
bengkuang serta berfungsi juga untuk menyerap oksigen atau untuk
bernapas, misalnya pada tumbuhan bakau.
Pada  wortel  dan  lobak  akar  tunggang  berfungsi  menyimpan cadangan makanan yang
akan digunakan tumbuhan selama
perbungaan dan pembentukan buah. Oleh karena itu, wortel dan lobak
akan dipanen sebelum perbungaan
Terdapat dua jenis sistem perakaran pada tumbuhan, yaitu serabut
dan tunggang. Tumbuhan monokotil seperti padi, jagung, dan rumput
memiliki sistem perakaran serabut. Sebaliknya pada tumbuhan dikotil
seperti kacang tanah dan mangga memiliki sistem perakaran tunggang.

a. Akar serabut
Akar serabut merupakan akar pada tanaman monokotil. Akar ini disebut sebagai
akar serabut karena terdiri dari banyak akar yang berukuran sama. Akar ini
tumbuh di bagian pangkal batang tanaman dan tumbuh kesamping sehingga
terlihat seperti serabut.
contoh tanaman berakar serabut
Berikut ini beberapa contoh tanaman berakar serabut:
 Jagung
 Padi
 Rumput
 Kelapa, dan lain sebaginya.

b. Akar tunggang

Akar Tunggang adalah akar yang dimiliki oleh tanaman dikotil. Kegunaan
utama dari akar ini adalah sebagai tempat penyimpanan makanan pada
tanaman wortel, dan sebagai penopang tumbuhan agar dapat berdiri kokoh.
Akar Tunggang terdiri dari satu akar utama dan akar akar kecil . Akar
utama merupakan  kelanjutan dari batang dan akar, sedangkan akar kecil
merupakan bagian dari akar utama tersebut.
Contoh tumbuhan berakar tunggang
Berikut ini beberapa contoh tumbuhan berakar tunggang :
 Manga
 Melinjo
 Kedelai
 Jeruk, dan lain sebagianya.

Apa yang membuat kedua akar ini berbeda, berikut ini kita bahas satu per satu.
Perbedaan Akar Serabut dan Akar Tunggang
Perbedaan yang Pertama
Akar serabut dan akar  tunggang berbeda secara strukturnya,  Akar tunggang terdiri atas akar
utama dan beberapa akar cabang, sedangkan akar serabut terdiri atas banyak akar – akar yang
berukuran relative sama.
Perbedaan yang Kedua
secara alami, tanaman dikotil memliki akar tunggang dan tanaman monokotil memiliki akar
serabut. Namun, pada tanaman yang didapat dari hasil pencangkokan tanaman dikotil memiliki
akar serabut, karena akar tunggang hanya ada pada tanaman dikotil yang tumbuh dari bijinya.
Perbedaan yang Ketiga
Pada beberapa tanaman berakar tunggang, berfungsi sebagai tempat penyimpan bahan makanan
hasil dari proses penyerapan sari – sari, unsur hara dan juga air seperti tanaman wortel. Namun
kekuatan akar tunggang mampu menjaga kekokohan tanaman dari terpaan angin. Sedangkan
akar serabut juga berfungsi sebagai penopang tanaman monokotil agar dapat berdiri kokoh,
walaupun daya tahannya tidak sekuat akar tunggang.
2. Struktur dan Fungsi Batang
Pada umumnya tumbuhan yang kamu lihat memiliki batang yang
berdiri tegak di atas tanah serta mendukung cabang, daun, dan bunga.
Batang umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder, memiliki
ruas-ruas  (internodus)  yang  masing-masing  dibatasi  oleh  buku-
buku (nodus). Pada nodus inilah tempat melekatnya daun dan tunas.
Batang memiliki banyak fungsi antara lain menyokong bagian-bagian
tumbuhan yang berada di atas tanah, dan sebagai jalan pengangkutan
air  dan  mineral  dari  akar  menuju  daun  dan  jalan  pengangkutan
makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Tahukah  kamu  apa  perbedaan  struktur  luar  batang  tumbuhan monokotil dan dikotil?

Perbedaan Struktur Luar Batang Monokotil dan Dikotil, (a) Batang Bambu, (b) Batang Pohon Srikaya
Batang tumbuhan monokotil memiliki ruas-ruas
batang  terlihat  jelas  (Gambar  3.4a),  sedangkan  batang  tumbuhan
dikotil ruas-ruas batang tidak terlihat jelas (Gambar 3.4b).
Pada beberapa tumbuhan, batang dapat mengalami modifikasi  dan 
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, misalnya
pada tumbuhan tebu dan kentang dan rimpang kunyit. Sebagai bukti
bahwa rimpang kunyit dan umbi kentang adalah batang, perhatikan

Tumbuhan yang Menyimpan Cadangan Makanan di Batang, (a) Tebu (b) Kentang, (c) Rimpang Kunyit
Fungsi batang pada tumbuhan

1. Sebagai Sarana Pengangkutan

Salah satu fungsi penting batang adalah sebagai lajur pengangkutan air dan mineral penting (unsur hara)
yang diperoleh melalui penyerapan akar menuju daun dan sebagai lajur pengangkutan fotosintat (hasil
fotosintesis) dari daun menuju seluruh bagian tumbuhan. Fungsi batang yang satu ini sangat ditunjang
oleh jaringan xilem dan floem. Untuk lebih jelasnya mengenai kedua jaringan tersebut, Anda dapat
berkunjung ke artikel ini.
2. Membantu Efisiensi Penangkapan Cahaya Matahari

Dalam melakukan proses fotosintesis, tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk proses
pemasakan air dan karbondioksida menjadi karbohidrat. Jumlah cahaya matahari ini akan bergantung
dari seberapa besar tanaman. Oleh karena itu, untuk tanaman yang berukuran besar kebutuhan cahaya
matahari untuk proses fotosintesis tentu akan semakin besar. Dalam hal ini batang berfungsi untuk
memperluas tajuk tumbuhan agar penangkapan cahaya matahari dapat berjalan secara lebih efisien
sehingga kebutuhan tumbuhan akan cahaya matahari dalam fotosintesis dapat tercukupi.

3. Tempat Tumbuhnya Organ-Organ Generatif


Batang juga berfungsi sebagai tempat tumbuh organ-organ generatif tumbuhan. Terutama pada
tumbuhan yang bersifat kauliflori seperti belimbing, kakao, atau nangka. Tumbuhan kauliflori adalah
tumbuhan yang bunganya dapat tumbuh di bagian batang utama tanpa bantuan tangkai induk
(pedunculus) atau tangkai bunga (pedicellus).

4. Membantu Efisiensi Penyerbukan

Fungsi batang bagi tumbuhan selanjutnya terkait dengan proses perkembangbiakan tanaman, Batang
membantu terjadinya efisiensi proses penyerbukan yang dibantu oleh angin (anemogami). Semakin
tinggi batang suatu tanaman, maka akan semakin besar kemungkinan terjadinya penyerbukan. Hal ini
terjadi karena laju angin yang cepat pada daerah yang lebih tinggi membuat benang sari akan semakin
mudah terlepas dan masuk ke dalam kepala putik.

5. Membantu Efisiensi Pemencaran Benih

Batang yang tinggi akan memungkinkan pemencaran benih semakin efisien dan menyebar, terutama
pada pemencaran benih yang dibantu oleh angin. Semakin jauh benih memencar, maka proses
perkembangbiakan tanaman akan semakin baik karena kelestarian tumbuhan tersebut kian terjaga.

6. Tempat Penyimpanan Cadangan Makanan

Pada tumbuhan tertentu, batang juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
Tumbuhan-tumbuhan seperti tebu dan sagu misalnya, mereka menyimpan kelebihan fotosintat di
bagian batang sebagai cadangan energinya. Begitu pun dengan fungsi batang pada tumbuhan sebagai
umbi atau rimpang pada tumbuhan menjalar, seperti bawang merah, kencur, jahe, dan lain sebagainya.

7. Organ Perbanyakan Vegetatif


Beberapa tumbuhan juga menggunakan batang sebagai organ perbanyakan vegetatif. Stolon, rhizoma,
atau umbi merupakan batang yang termodifikasi dapat merambat di dalam tanah akan menghasilkan
tunas tanaman baru, begitu pun dengan batang singkong yang dapat tumbuh dan membentuk tunas dan
akar, serta tanaman-tanaman lain yang dapat diperbanyak menggunakan stek seperti tebu, mawar,
katuk, dan lain sebagainya.
3. Struktur dan Fungsi Daun
Daun merupakan organ tumbuhan yang menempel pada batang,
biasanya berbentuk tipis lebar dan banyak mengandung zat warna
hijau yang dinamakan klorofil. Daun memiliki beberapa fungsi, antara 
lain sebagai alat untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2) yang
digunakan sebagai sumber (bahan baku) dalam fotosintesis, mengatur
penguapan air (transpirasi), dan pernapasan (respirasi) tumbuhan.
Pada bagian sebelumnya kamu telah mempelajari bahwa sistem
perakaran   dan   batang   antara   tumbuhan   monokotil   dan   dikotil
berbeda.Demikian  pula  dengan  daun,  setiap  tumbuhan  memiliki
bentuk,  ukuran,  dan  warna  daun  yang  berbeda  untuk  mencirikan
tumbuhan  tersebut.  Apakah  struktur  luar  daun  monokotil  dengan
daun dikotil berbeda? Ada perbedaan struktur luar daun monokotil
dan daun dikotil. Peruratan daun merupakan ciri untuk mengetahui
suatu tumbuhan termasuk monokotil maupun dikotil. Daun monokotil
memiliki peruratan daun yang   sejajar, sedangkan tumbuhan dikotil
memiliki peruratan daun menjala.

Perbedaan Struktur Luar Daun Monokotil dan Dikotil, (a) Daun
Pepaya (Peruratan Menjala), (b) Daun Jagung (Peruratan Sejajar)

Pada  proses  fotosintesis dibutuhkan  cahaya  sebagai  sumber
energi. Energi tersebut   ditangkap oleh zat hijau daun yang disebut
klorofil. Gas karbon dioksida (CO2) dan air (H2O) digunakan sebagai
bahan baku untuk menghasilkan glukosa (C6H12O6) dan oksigen (O2).
Perhatikan reaksi berikut!

Glukosa  selanjutnya akan  disusun  menjadi  zat  pati/amilum
(C6H10O5)n  melalui  reaksi  polimerisasi.  Amilum  tersebut  kemudian
disimpan dalam akar (misalnya pada singkong), batang (misalnya pada
sagu), dan buah (misalnya pada padi). 

5 Fungsi Daun pada Tumbuhan

1. Tempat terjadinya fotosintesis

Fungsi daun yang paling utama adalah sebagai tempat untuk mengolah zat makanan yang
dimiliki. Proses pengolahan inilah yang disebut dengan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu
proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik yang dilakukan oleh tumbuhan.
Terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun, yaitu klorofil.

Dalam fotosintesis, cahaya matahari diserap oleh klorofil pada daun. Dan diubah menjadi energi
kimia yang disimpan dalam bentuk karbohidrat atau senyawa organik lainnya.

Pada tumbuhan dikotil, terjadinya fotosintesis di jaringan parenkim palisade. Sedangkan pada
tumbuhan monokotil, fotosintesis terjadi pada jaringan spons.

2. Sebagai organ pernapasan

Fungsi daun yang penting selanjutnya adalah sebagai organ pernapasan tumbuhan. Daun
memiliki stomata yang berfungsi sebagai organ respirasi. Stoma atau bentuk jamaknya stomata,
mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2 sebagai hasil
fotosintesis.

Stomata merupakan struktur bukaan yang terdapat sel penjaga di sampingnya. Pada umumnya
stomata terdapat di bawah permukaan daun, tetapi ada pula yang di atas maupun di bawah.

3. Tempat transpirasi

Fungsi daun selanjutnya adalah sebagai tempat terjadinya transpirasi. Apa itu transpirasi?
Transpirasi merupakan keadaan hilangnya uap air dari permukaan tumbuhan. Sebagian besar
transpirasi berlangsung melalui stomata sedang melalui kutikula daun dalam jumlah yang lebih
sedikit. Transpirasi terjadi pada saat tumbuhan membuka stomatanya untuk mengambil karbon
dioksida dari udara untuk berfotosintesis.

Lebih dari 20 % air yang diambil oleh akar dikeluarkan ke udara sebagai uap air. Sebagian besar
uap air yang ditranspirasi oleh tumbuhan tingkat tinggi berasal dari daun selain dari batang,
bunga dan buah.

4. Tempat terjadinya gutasi

Gutasi merupakan proses pelepasan air dalam bentuk cairan dari jaringan daun. Gutasi terjadi
saat kondisi tanah sesuai, sehingga penyerapan air tinggi. Namun laju transpirasi rendah maupun
ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelempaban udara.

Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip stomata yang bernama hidatoda. Gutasi dapat
diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur.

Titik-titik air yang keluar dari jaringan daun melalui proses gutasi bukanlah air murni. Berbagai
senyawa diketahui terlarut di dalamnya. Beberapa senyawa yang ditemukan terlarut dalam titik-
titik air tersebut adalah enzim, gula, asam amino, vitamin, serta mineral seperti P, K, Na, Mg,
dan Fe.

5. Alat reproduksi vegetatif

Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual atau tanpa adanya
peleburan sel kelamin jantan dan betina. Proses ini dapat dilakukan secara alami dan buatan.
Reproduksi vegetatif alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak
lain seperti manusia.

Salah satu tumbuhan yang mengalami reproduksi vegetatif melalui daun adalah tumbuhan cocor
bebek. Tumbuhan cocor bebek akan mengeluarkan tunas pada daunnya sebagai proses
perkembangbiakan. Tunas ini disebut juga tunas adventif.

Jenis –jenis daun pada tumbuhan

1. Menyirip

Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan, tersusun rapi mulai dari tangkai
daun hingga ujung dari helai daun.Contoh tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini
adalah tulang daun jambu, mangga, dan rambutan.

2. Melengkung

Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis – garis melengkung.Tulang daun jenis ini dapat
kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita. Misalnya, tulang daun siri,
gadung, dan genjer

3. Menjari

Tanaman ini mempunyai satu tulang daun yang besar dan bentuknya seperti jari-jari tangan
manusia.Misalnya tulang daun pepaya, jarak, singkong, dan kapas.

4. Sejajar

Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar, mulai dari pangkal daun hingga ujung
daun.Tiap-tiap ujung tulang daun menyatu. Biasanya bentuk daunnya panjang-panjang.Misalnya,
tulang daun tebu, padi, jagung, alang-alang, dan semua jenis rumput-rumputan
Sebelum mengetahui fungsi daun secara keseluruhan, ada baiknya kamu mengetahui apa saja
struktur pembentuk daun. Seperti organ tubuh pada umumnya, daun terdiri dari beberapa struktur
pembentuknya. Struktur tersebut antara lain:

- Epidermis

Epidermis merupakan lapisan daun terluar yang berfungsi melindungi jaringan yang terdapat di
bawahnya. Epidermis sendiri terbagi menjadi epidermis atas dan epidermis bawah.

- Jaringan mesofil

Jaringan mesofil terdiri dari jaringan tiang atau jaringan palisade yang mengandung banyak
kloroplas yang berfungsi dalam proses pembuatan makanan. Kemudian jaringan bunga karang
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

- Berkas pembuluh angkut

Terdiri dari xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh tapis, pada tumbuhan dikotil
keduanya dipisahkan oleh kambium.

Pada akar, xilem berfungsi mengangkut air dan mineral menuju daun. Pada batang, xilem
berfungsi sebagai sponsor penegak tumbuhan. Sementara itu floem berfungsi mengedarkan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan

- Stomata

Stomata merupakan organ daun yang berfungsi sebagai alat respirasi atau pernapasan pada daun.
Stomata mengambil CO2 dari udara untuk dijadikan bahan fotosintesis, mengeluarkan O2
sebagai hasil fotosintesis.

4. Struktur dan Fungsi Bunga
Bunga biasanya memiliki warna yang menarik dan berfungsi untuk menarik serangga atau
hewan lain yang dapat membantu proses penyerbukan. Secara umum, bunga tersusun atas dua
bagian utama, yaitu perhiasan bunga dan alat reproduksi bunga. Perhiasan bunga meliputi
tangkai, kelopak (kaliks), dan mahkota (korola). Sedangkan alat reproduksi berupa benang sari
(alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina). Bunga yang memiliki bagian-bagian
tersebut disebut bunga lengkap. Sedangkan bunga yang tidak memiliki salah satunya disebut
bunga tidak lengkap
Berdasarkan keberadaan alat reproduksi dalam satu bunga, ada bunga yang memiliki benang sari dan
putik dalam satu bunga. Bunga yang demikian disebut dengan bunga sempurna. Namun, ada juga
bunga yang hanya memiliki satu alat kelamin saja dalam satu bunga, benang sari saja atau putik saja.
Bunga yang demikian disebut bunga tidak sempurna.
struktur bunga pada tumbuhan dikotil dan monokotil sama? Tumbuhan monokotil dan dikotil dapat
dibedakan berdasarkan karakteristik bunga, yaitu jumlah bagian-bagian bunga. Tumbuhan
monokotil mempunyai bagian-bagian bunga seperti daun kelopak, daun mahkota, dan benang sari
yang berkelipatan 3 (tiga). Pada tumbuhan dikotil mempunyai bagian-bagian bunga berkelipatan 4
(empat) atau 5 (lima).

struktur dan fungsi nya tersendiri, struktur bunga adalah sebagai berikut :

1. Tangkai Bunga

Tangkai bunga merupakan bagian paling bawah dari struktur bunga. Tangkai ini memiliki fungsi
menjadi penopang sekaligus penghubung antara tangkai dengan ranting pohonnya.

 2. Dasar Bunga

Dasar bunga ini berada di bagian bawah dan sedikit diatas tangkai bunga. Dasar bunga memiliki
fungsi sebagai tempat melekat nya mahkota bunga .

3. Kelopak Bunga

Kelopak bunga (calyx) ini merupakan bagian terluar yang menjadi selimut bagi mahkota saat bunga
masih kuncup . Kelopak bunga memiliki fungsi melindungi mahkota saat kuncup sampai nanti akan
terbuka saat mahkota bunga mekar. Kelopak bunga biasanya berwarna hijau atau menyerupai daun.
Tiap lembaran kelopak bunga disebut daun kelopak (seoal).
4. Mahkota Bunga
Mahkota bunga (corrola) merupakan bagian terindah dari bunga dengan warnanya yang berwarna-
warni, membuat nya disebut sebagai perhiasan bunga. Warna yang indah ini akan menarik serangga –
serangga untuk hinggap dan membantu proses penyerbukan.
Mahkota bunga terletak diatas kelopak bunga, lembaran kelopak bunga disebut daun mahkota. Namun
ada juga bunga yang tidak berkelopak (asepalus) atau juga tidak bermahkota (apetalus).
Selain itu ada juga bunga yang kelopak dan mahkotanya tidak bisa dibedakan, baik dari bentuk maupun
warnanya. Bunga ini disebut tenda bunga.

5. Benang sari

Letak dari benang sari berada diantara mahkota bunga (ditengah mahkota bunga). Benang sari
memiliki beberapa bagian antara lain, tangkai sari (filamen), kepala sari (anthera), serta serbuk
sari (polen). Serbuk sari inilah yang menghasilkan gamet jantan pada tumbuhan.

 6. Putik

Terletak di pusat bunga atau inti bunga. Putik memiliki lembaran penyusun yang
disebut karpel, jumlah karpel ada yang satu juga ada yang lebih dari satu. Didalam karpel inilah
terdapat ovarium yang menyimpan sel telur.
Dibagian atas ovarium terdapat tangkai putik (stilus) sebagai pendukung kepala putik (stigma).
Tangkai putik berbentuk saluran sempit yang berfungsi sebagai tempat lewatnya serbuk sari pada
saat terjadi proses penyerbukan.

Bunga memiliki fungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif pada tumbuhan, namun ada pula fungsi
bunga lainnya yaitu sebagai perhiasan bunga. Perkembangbiakan generatif adalah proses
perkembangbiakan yang didahului dengan pembuahan.
pada tumbuhan berbunga pembuahan ini disebut penyerbukan dimana penyerbukan ini merupakan
peristiwa jatuhnya serbuk sari ke kepala putik. Penyerbukan pada tumbuhan biasa nya dibantu oleh
serangga atau angin.
Dari proses penyerbukan akan menghasilkan bakal biji dan bakal buah. Dari biji tersebutlah jika
tertanam secara alami atau ditanam oleh manusia akan menghasilkan tumbuhan baru dari jenis
tersebut.
Contoh bunga yang lengkap sebagai berikut:

Bunga tidak lengkap


Bunga tidak lengkap adalah bunga yang tidak memiliki salah satu dari enam bagian dasar bunga (tangkai,
putik, benangsari, mahkota, kelopak, dan dasar bunga.). Enam daar bagian itu adalah bagian perhiasan
bunga dan alat kelamin bunga.

a. Perhiasan Bunga Tidak Lengkap, perhiasan bunga tidak lengkap adalah tidak memiliki mahkota atau
kelompak. Bunga yang yang tidak memiliki perhiasan bunga disebut dengan bunga telanjang.
b. Alat Kelamin Tidak Lengkap, alat kelamin tidak lengkap adalah bunga hanya mempunyai salah satu
alat kelamin disebut bunga berkelamin tunggal, terdiri dari bunga jantan dan bunga betina.
Contoh Bunga tidak lengkap :
– Bunga kelapa
– Bunga kamboja
– Bunga rambutan
– Bunga jangung.
– Bunga mentimun
5. Struktur dan Fungsi Buah dan Biji

Buah dapat dibedakan menjadi tiga yaitu buah tunggal, agregat, dan majemuk. Buah tunggal yaitu bila
buah dibentuk oleh satu bakal buah. Misalnya buah mangga. Buah agregat yaitu bila buah dibentuk oleh
banyak bakal buah. Misalnya buah sirsak, arbei, dan srikaya. Sedangkan buah majemuk yaitu bila buah
dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga. Misalnya buah nanas, keluih, dan nangka.
Buah merupakan organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan modifikasi lanjutan bakal buah
(ovarium). Buah biasanya membungkus dan melindungi biji. Berdasarkan jenisnya, buah ada dua
macam, yaitu buah sejati dan buah semu.
1. Buah sejati, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah.
Contoh buah semu : Mangifera indica, Avocado, Papaya sp, Semangka.
2. Buah semu, yaitu buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagianlain dari bunga.
Contoh buah semu : Anacardium ocidentale, Fragaria vesca, Pyrus malus, Artocarpus integra.

Struktur Buah dan Biji


Struktur Morfologi Buah
1. Buah Sejati
Buah sejati dapat dibedakan menjadi buah sejati tunggal kering, buah sejati tunggal berdaging, buah
sejati ganda, dan buah sejati majemuk.
Buah sejati tunggal kering terdiri atas buah padi atau kariopsis, kurung atau akenium, keras atau nut,
samara, berbelah atau schizocarp, kendaga atau rhegma, dan buah kotak. Buah kotak meliputi buah
bumbung atau follicle, polong atau legume, loment, lobak atau silique, lobak pendek atau siliqle dan
buah kotak sejati atau capsule.
Buah sejati tunggal berdaging meliputi buah buni atau berry, mentimun atau pepo, jeruk atau
hesperidium, batu atau drupe, dan delima.
Buah sejati ganda disebut juga buah agregat, terdiri atas buah buni majemuk, batu majemuk, dan
kurung majemuk
Cara membukanya buah dapat bermacam-macam, ada yang melalui pembukaan satu kampuh, seperti
pada buah bumbung, pembukaan dua kampuh pada buah polong, buah lobak, dan lobak pendek. Pada
buah lain seperti buah kotak sejati, buah dapat membuka dengan katup atau klep, dengan retak atau
celah, gigi-gigi, liang atau pori, dan tutup atau operculum.
Tipe buah dapat menjadi ciri khas untuk familia tertentu, misalnya Leguminosae, anggotanya memiliki
tipe buah polong atau legume. Familia Cruciferae umumnya mempunyai tipe buah lobak (silique) atau
lobak pendek (siliqle).
2. Buah Semu
Buah semu terjadi dari bakal buah dan bagian-bunga lain. Bagian bunga tersebut bahkan menjadi bagian
yang dominan dalam pembentukan buah, sedangkan bakal buahnya sendiri kurang berkembang. Contoh
bagian tersebut, misalnya tangkai bunga, kelopak, tenda bunga, dasar bunga, dan dasar bunga bersama.
Bagian tersebut sering kali dapat dimakan
Buah semu dapat digolongkan menjadi buah semu tunggal, semu ganda, semu majemuk, sorosis, dan
syconous. Buah semu tunggal berasal dari satu bunga yang mempunyai satu bakal buah. Buah semu
ganda berkembang dari satu bunga yang mempunyai banyak bakal buah bebas. Buah semu majemuk
berasal dari bunga majemuk, kemudian berkembang menjadi buah. Buah tersebut umumnya terlihat
sebagai satu buah karena masing-masing buah berkumpul menjadi satu.
Beberapa contoh buah semu, misalnya jambu mete, ciplukan, dan apel. Ketiganya termasuk buah semu
tunggal. Contoh buah semu ganda, misalnya strawberi, buah semu majemuk contohnya nangka, sorosis
contohnya mengkudu, dan buah syconous contohnya adalah Ficus.

Struktur Anatomi Buah


Pada umumnya buah berkembang dari bagian alat kelamin betina (putik) yang disebut bakal buah yang
mengandung bakal biji. Buah yang lengkap tersusun atas biji, daging buah, dan kulit buah. Kulit buah
yang masih mudah belum mengalami pemisahan jaringan. Setelah masak, kulit buah ada yang dapat
dibedakan menjadi tiga lapisan, yaitu epikarp, mesokarp, dan endokarp.
1. Epikarp merupakan lapisan luar yang keras dan tidak tembus air, misalnya buah kelapa.
2.Mesokarp merupakan lapisan yang tebal dan berserabut, misalnya bersabut (kelapa), berdaging
(mangga dan pepaya).
3. Endokarp merupakan lapisan paling dalam yang tersusun atas lapisan sel yang sangat keras dan tebal,
misalnya tempurung (kelapa), berupa selaput tipis (rambutan).
Struktur Morfologi Biji
Biji merupakan struktur yang efisien untuk perkembangbiakan dan perbanyakan. Biji berasal dari bakal
biji yang berkembang setelah mengalami pembuahan.
Ada beberapa macam tipe bakal biji, yaitu orthotropous bila mikropil terletak di bagian atas, sedangkan
hilumnya di bagian bawah; amphitropous, yaitu bakal biji yang tangkai bijinya membengkok sehingga
ujung bakal biji dan tangkai dasarnya berdekatan satu sama lain. Anatropous, yaitu bakal biji yang
mempunyai mikropil membengkok sekitar 180o, dan campylotropous, yaitu bakal biji yang membengkok
90o sehingga tali pusar tampak melekat pada bagian samping bakal biji.
Biji mempunyai bentuk yang bermacam-macam, misalnya menyudut, ginjal, bulat, memanjang, bulat
telur dan lain-lain. Bentuk biji yang unik dijumpai pada genjer yang mempunyai biji, seperti ladam, dan
senggani yang mempunyai bentuk biji, seperti rumah siput.
Permukaan kulit luar biji bermacam-macam, ada yang halus, kasar, berkutil, berduri dan sebagainya. Ini
dapat dijumpai pada tumbuh-tumbuhan yang tergolong gulma.
Bagian-bagian biji terdiri atas
- Kulit biji (Spermadermis), Kulit biji pada tumbuhan ada yang terdiri atas dua lapis, ada juga yang tiga
lapis.
- Inti biji (Nucleus seminis), Inti biji terdiri atas embrio dan cadangan makanan.
- Tali pusat (Funiculus), Tali pusar merupakan bagian yang menghubungkan biji dengan plasenta.
Pada kulit biji dapat dijumpai bagian-bagian, seperti sayap, bulu, salut biji, pusar biji, liang biji, berkas
pembuluh pengangkut, tulang biji, carunle, dan strophiole.
Struktur Anatomi Biji
1. Kotiledon, cadangan makanan embrio
2. Plumula, berdeferensiasi menjadi bakal daun
3. Radikula, bakal calon akar
4. Epikotil, bakal batang yang berada di atas kotiledon
5. Hipokoti, bakal batang yang berada di bawah kotledon
6. Skutelum, permukaan keras
7. Testa, pelindung biji
Macam-macam Bentuk Buah
Berdasarkan asal terbentuknya buah dibedakan menjadi:
Buah sejati, yaitu jika buah berasal dari bakal buah. Contoh: buah mangga, pepaya, rambutan, dan
lain-lain.
Buah tidak sejati (semu), yaitu buah yang dibentuk dari selain bakal buah, misalnya dari kelopak bunga
tangkai bunga, atau daun bunga yang berubah menjadi buah.
Contoh:
a) Jambu mete, buah berasal dari tangkai yang dipakai untuk menyimpan makanan.
b) Nangka, buah berasal dari daun bunga yang dipakai untuk menyimpan makanan.
c) Ciplukan, buah berasal dari kelopak yang dipakai untuk menyimpan makanan.
d) Nanas, buah berasal dari daun bunga.
e) Apel, buah berasal dari dasar bunga yang membesar.
Fungsi Buah dan Biji
Fungsi buah :
- sebagai cadangan makanan
- alat perkembangbiakan
- dimanfaatkan manusia
- sebagai pelindung biji
Fungsi biji :
- hasil pembuahan / penyerbukan bunga
- alat perkembangbiakan
B. Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan
Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki struktur yang sama yang membentuk suatu kesatuan
untuk memberikan fungsi tertentu. Sel-sel pada tumbuhan yang memiliki struktur yang sama
akan terintegrasi menjadi suatu jaringan dan memberikan fungsi tertentu pada tubuh
tumbuhan. Berdasarkan aktivitas pembelahan sel penyusun jaringan selama masa pertumbuhan dan
perkembangan, jaringan tumbuhan dapat dikelompokkan menjadi jaringan meristem (jaringan
embrional) dan jaringan permanen (jaringan dewasa).
gambar jaringan pada tumbuhan, simak penjelasan dibawahnya yaitu struktur jaringan tumbuhan.

Organ tumbuhan tersusun atas berbagai jenis jaringan.


1. Jaringan Meristem

Jaringan meristem adalah jaringan yang aktif membelah. Jaringan ini terdapat di ujung akar yang
biasanya di sebut meristem apikal. Sel-sel penyusunnya berdinding tipis, penuh dengan
protoplasma, dan vakuola relatif kecil.
Menurut asalnya, meristem dibedakan menjadi meristem primer, meristem sekunder dan
promeristem. Sel meristem memiliki sitoplasma berukuran besar dan dinding sel yang tipis.
Pertumbuhan pada jaringan ini akan menghasilkan ranting-ranting baru, perpanjangan akar,
pembentukan bunga
a. Meristem primer
Jaringan meristem primer adalah kumpulan sel yang berkembang langsung dari sel embrionik.
Sel ini berada di ujung tumbuhan, misalnya ujung akar, ujung batang atau ujung daun. Jaringan
ini berpengaruh dalam sistem pertumbuhan tumbuhan itu sendiri.
b. Meristem sekunder
Jaringan sistem skunder adalah jaringan dewasa yang telah mengalami diferensiasi. Dalam hal
ini jaringan sekunder sering disebut meristem lateral karena terletak pada samping organ
tumbuhan.
Jika meristem primer mengalami pertumbuhan ke atas atau kebawah, sedangkan jaringan
skunder ini mengalami pertumbuhan kesamping dan membesar.

c. Promeristem
Promeristem adalah jaringan meristem yang telah ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat
embrio. Contohnya pada lembaga biji tumbuhan.
Sifat Jaringan Meristem
Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan dinding sel yang tipis.
Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau lebihdari satu inti sel.
Terdiri atas sel-sel muda dalam fase pembelahan dan pertumbuhan.
Vakuola sel sangat kecil atau mungkin tidak ada.
Biasanya tidak ditemukan adanya ruang antarsel di antara sel-selmeristem

Ciri-Ciri Jaringan Meristem

 Mempunyai ukuran sel yang kecil


 Terdiri dari sel-sel muda dalam tahap pembelahan & pertumbuhan
 Memiliki Sel yang berdinding tipis
 Memiliki nukleus yang relatif besar
 Vakuola berukuran kecil
 Banyak nya mengandung sitoplasma
 Selnya yang berbentuk kubus

 2. Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa merupakan suatu jaringan yang tidak lagi aktif. Dalam hal ini jaringan ini
mengalami sebuah diferensi. Jaringan dewasa ini terbentuk dari suatu proses diferensiasi sel-sel
meristem, baik itu meristem primer maupun meristem sekunder. Jaringan ini sudah tidak
mengalami sebuah pembelahan lagi atau tidak aktif.

Ciri Ciri Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa

 Jaringan yang satu ini tidak aktif membelah diri


 Ukurannya lebih besar dari jaringan meristem
 Memiliki vakuola yang ukurannya besar, sehingga mempunyai plasma sel yang sedikit &
merupakan selaput yang menempel pada sebuah dinding sel
 Pada sela-sela selnya mempunyai ruang antarsel
 Sel sudah mengalami suatu penebalan dinding yang sesuai dengan fungsinya

Fungsi Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa

Berdasarkan fungsinya jaringan dewasa ini dibedakan menjadi beberapa jenis di antaranya yaitu
sebagai berikut. Berikut merupakan penjelasan jenis-jenis jaringan dewasa atau permanen.

Macam-Macam Jaringan Permanen/ Jaringan Dewasa

Jaringan dewasa bisa terdiri dari beberapa macam yang dibedakan dengan berdasarkan dari
bentuk & fungsinya. Macam-macam jaringan dewasa (permanen) yaitu sebagai berikut.

A. Jaringan Epidermis/Pelindung

Jaringan epidermis adalah suatu jaringan yang melapisi permukaan tubuh tumbuhan, baik pada
suatu daun, batang, dan akar. Jaringan epdermis yang satu ini tersusun rapat fungsinya untuk
sebagai jaringan pelindung. Jaringan epidermis ini berasal dari protoderm yang terletak di bagian
paling luar.

Fungsi jaringan epidermis yaitu untuk menutupi permukaan tumbuhan dan melindungi organ-
organ tumbuhan. Jaringan epidermis tidak mempunyai klorofil. Pada epidermis dapat terdapat
stomata, trikomata, spina (duri), velamen, sel kipas dan sel kersik.

Ciri-Ciri Jaringan Epidermis

 Mempunyai susunan sel rapat tanpa adanya ruang antarsel


 Terdiri dari sel-sel hidup
 Dinding sel yang beragam dengan bergantung posisi & jenis tumbuhan
 Mempunyai protoplasma hidup yang mengandung sebuah kristal garam, getah, kristal
silikat, & minyak.
 Mempunyai vakuola yang ukurannya besar yang bisa berisi antosianin
 Tidak berkloroplas, kecuali pada sel penutup, pada hidrofit, & tumbuhan dibawah
naungan
 Mengalami sebuah modifikasi dengan membentuk suatu derivat jaringan epidermis
seperti stomata, vilamen, trikomata (rambut-rambut), sel kersik (sel silika), spina (duri)
dan sel kipas.

Fungsi Jaringan Epidermis

 Berfungsi untuk menutupi permukaan tumbuhan


 Berfungsi untuk melindungi organ-organ tumbuhan
 Berfungsi untuk membatasi penguapan
 Berfungsi untuk menyerap dan menyimpan air
 Berfungsi untuk menyokong mekanik

B. Jaringan Parenkim/Jaringan Dasar


Jaringan parenkim atau jaringan dasar ialah suatu jaringan tumbuhan yang bisa ditemukan pada
hampir semua bagian tumbuhan. Hal ini dikarenakan jaringan ini adalah penyusun dari sebagian
besar organ yang ada pada sebuah tumbuhan.

Jaringan parenkim ini terbentuk dari sel-sel yang hidup dengan struktur morfologis & siologis
yang beragam. Pada jaringan dasar ini juga menjadi tempat berlangsungya proses fotosintesis
yang membuat tumbuhan dapat menghasilkan makanan sendiri.

Ada beberapa macam jaringan parenkim di antaranya yaitu parenkim asimilasi, parenkim air,
parenkim udara, parenkim pengangkut, parenkim palisade, parenkim penimbun, parenkim bunga
karang, parenkim bintang dan parenkim lipatan.

Ciri-Ciri Jaringan Parenkim

 Terdiri atas sel-sel yang ukurannya besar dan berdinding tipis


 sel yang berbentuk segi enam
 Posisi inti sel mendekati dasar sel
 Memiliki banyak vakuola
 Bisa bersifat embrional & meristematik
 Memiliki ruang antarsel

Fungsi Jaringan Parenkim

 Berfungsi untuk penyusun sebagian besar organ tumbuhan


 Berfungsi untuk tempat penyimpanan cadangan makanan
 Berfungsi untuk tempat berlangsungnya fotosintetis
 Berfungsi untuk jaringan penyokong

 Macam-Macam Jaringan Parenkim (Dasar)

Jaringan parenkim (dasar) dikelompokkan menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :

Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Fungsinya

 Parenkim asimilasi (klorenkim) : mengandung klorofil yang fungsinya untuk fotosintetis


 Parenkim air : jaringan yang terdapat pada tumbuhan xerofit atau epifit berfungsi untuk
penimbun/menyimpan air untuk melewati musim kering.
 Parenkim penimbun : Jaringan yang fungsinya untuk tempat penyimpanan cadangan
makanan. Jaringan ini biasa terdapat pada akar, buah, umbi, dan batang. Makanan
tersebut bisa berbentuk zat-zat padat, tepung, lemak, protein, gula.
 Parenkim udara (Aerenkim) : jaringan yang mempunyai ruang antarsel yang fungsinya
dalam mengapungkan tumbuhan di air, hal ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna
sp
 Parenkim pengangkut : Jaringan yang fungsinya sebagai pembuluh angkut baik itu
makanan dan maupun air.

 Macam-Macam Jaringan Parenkim Berdasarkan Bentuknya

 Parenkim palisade : parenkin penyusun mesofil pada daun. Jaringan yang satu ini
terdapat pada biji dengan bentuk sel panjang, tegak, mengandung banyak kloroplas.
 Parenkim bunga karang : jaringan yang satu ini merupakan jaringan penyusun mesofil
daun yang berukuran tidak tetap serta terdapat ruang antar sel lebar
 Parenkim bintang : jaringan yang ini bisa ditemukan pada tangkai daun Canna Sp.
dengan bentuk seperti bintang yang bersambungan pada bagian ujungnya
 Parenkim lipatan : dan jaringan yang ini bisa dijumpai pada mesiofil daun pinus dan
padi. Terjadi perlipatan ke arah dalam pada bagian dinding sel dan mengandung banyak
kloroplas.
3. Jaringan Penyokong/ Jaringan Penguat

Jaringan penyokong atau jaringan penguat adalah jaringan yang memberikan suatu kekuatan bagi
tumbuhan sehingga dapat berdiri tegak seperti yang kita lihat biasanya.

Fungsi utama dari jaringan penyokong ini yaitu berfungsi untuk memperkokoh tumbuhan. Ciri
utama jaringan ini yaitu mempunyai dinding yang tebal serta akan berhenti melakukan
pembelahan ketika sudah mencapai usia dewasa. Ada dua jenis jaringan penyokong yaitu sebagai
berikut :

 A. Jaringan Kolenkim

Jaringan kolenkim merupakan sebuah jaringan penyokong atau penguat pada organ tumbuhan
muda dan tanaman herba. Kolenkim ini merupakan sel hidup yang bersifat mirip dengan
parenkim. Ada sel yang mengandung kloroplas dan berperan dalam sebuah proses fotosintetis.
Kolenkim tersusun dari sel-sel hidup dengan protoplasma yang aktif & mempunyai bentuk
memanjang dengan penebalan yang tidak merata. Jaringan penyokong ini fungsinya dalam
memperkokoh tumbuhan. Sel-sel yang kuat, tebal dan sudah mengalami spesialisasi. Jaringan ini
fungsinya untuk pelindung biji dam belas veskuler.

 Ciri-Ciri Jaringan Kolenkim

 Mempunyai struktur yang tebal & juga kuat


 Bisa mengalami spesialisasi
 ada pada batang, daun & biji
 Selnya mengalami penebalan pada bagian sudutnya
 Penebalan berupa selulosa
 Pada umumnya berkelompok membentuk sebuah untaian/silinder

 Fungsi-Fungsi Jaringan Kolenkim

 Berfungsi untuk menunjang & memperkokoh bentuk tumbuhan


 Berfungsi untuk melindungi berkas pengangkut
 Berfungsi untuk memperkuat jaringan parenkim

 B. Jaringan Sklerenkim

Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang terdiri dari sel-sel mati. Sklerenkim ini
mempunyai dinding sel yang kuat, tebal & mengandung lignin. Sklerenkim ini terbagi dari dua
macam yang berdasarkan bentuknya yakni, serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut atau serat berasal dari jaringan meristem yang terdiri dari sel-sel panjang dan
bergerombol yang membentuk anyaman atau pita. Misalnya pelepah daun pisang. Sedangkan
pada sklereid (sel batu) yaitu jaringan sklerenkim yang bentuk selnya membulat dengan dinding
sel mengalami penebalan. Contohnya pada tempurung kelapa atau kulit biji beras.

 
Ciri-Ciri Jaringan Sklerenkim

 Mengalami penebalan pada semua bagian dinding sel


 Penebalan yang berupa lignin
 Berupa sel mati
 Pada umumnya ditemukan pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengalami suatu
pertumbuhan dan perkembangan
 Terletak di perisikel, korteks dan diantara xilem dan floem

Fungsi Jaringan Sklerenkim

 Berfungsi untuk alat bertahan terhadap tekanan dari luar


 Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel
 Berfungsi untuk alat penyokong

 4. Jaringan Pengangkut

Jaringan pengangkut merupakan jaringan yang tugasnya mengangkut zat pada tumbuhan. Fungsi
utama dari jaringan pengangkut yaitu untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Secara umum jaringan pengangkut dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut :

  

A. Xilem

xilem merupakan pengakut zat makanan dengan menyalurkan air dan mineral dari akar menuju
ke daun & bagian tubuh yang lainnya. Xilem tersusun dari yaitu sebagai berikut :

 Unsur trakeal, yang terdiri dari trakea (sel-sel berbentuk tabung) & trakeid (sel-sel yang
panjang dengan lubang pada dinding selnya)
 Serabut xilem, yang terdiri dari sel panjang dengan ujung yang meruncing
 Parenkim xilem, yang berisi zat seperti cadangan makanan, tanin & kristal

 B. Floem

Floem merupakan pengangkut zat makanan dari hasil fotosintetis dari daun ke seluruh tubuh.
Floem tersusun dari yaitu sebagai berikut :

 Bulu tapis, yaitu yang bentuknya tabung dengan ujung yang berlubang
 Sel pengiring, yaitu yang bentuknya silinder dengan plasma yang dekat
 Serabut floem, yaitu yang bentuknya panjang dengan ujung berimpit & dindingnya tebal
 Parenkim floem, yaitu selnya hidup, mempunyai dinding primer dengan lubang kecil
yang disebut noktah. Parenkim floem berisi tepung, damar, atau kristal.

5. Jaringan Gabus/Peridem

jaringan gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang bentuknya memanjang.
Fungsi utama jaringan gabus ialah untuk melindungi jaringan lain supaya tidak kehilangan air
dengan sifat kedap airnya. Jaringan ini terdapat di permukaan luar batang.

Jaringan gabus adalah sel pengganti epidemis yang sudah mati. Pada jaringan gabus/peridem ini
mengandung zat suberin/zat gabus. yang fungsinya untuk pelindung dan jalur transportasi air.

 Ciri-Ciri Jaringan Gabus

 Yang tersusun dari sel-sel parenkim gabus


 Merupakan sel mati dan kosong
 Yang bentuknya memanjang & berdinding gabus

 Macam-Macam Jaringan Gabus

Jaringan gabus terdiri atas dua macam yaitu sebagai berikut :

 Felem : yaitu jaringan gabus yang dibentuk oleh kambium gabus berarah luar dan sel-sel
matinya
 Feloderm : yaitu jaringan gabus yang dibentuk kambium gabus ke arah dalam dan sel-
selnya hidup yang menyerupai parenkim

Struktur dan Fungsi Jaringan pada Akar

Beberapa fungsi akar antara lain untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah, menyerap air dan

mineral dalam tanah, dan pada beberapa tumbuhan berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan.

Gambar 3.21 kamu dapat melihat bahwa pada bagian ujung akar terdapat jaringan meristem apikal
dan tudung akar.;
Penampang Membujur Akar

Akar tersusun atas epidermis, korteks, dan silinder pusat. Epidermis merupakan bagian
terluar akar. Sel-sel epidermis memiliki dinding yang tipis, sehingga air dan mineral mudah
masuk ke dalam sel-sel epidermis yang kemudian diteruskan ke dalam korteks dan silinder
pusat. Pada bagian tertentu sel-sel epidermis juga mengalami modifikasi menjadi rambut akar
yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral. Bagian yang lebih
dalam dari epidermis yaitu korteks. Korteks ini tersusun atas jaringan parenkim
yang dinding selnya tipis dan tersusun renggang. Korteks ini berfungsi
untuk  tempat  penyimpanan  cadangan  makanan  bagi  tumbuhan.

Penampang Melintang Akar, (a) Akar Tumbuhan Dikotil, (b) Akar Tumbuhan Monokotil
Lapisan   terdalam   dari   korteks   disebut   endodermis.   Lapisan
endodermis  tersusun  atas  satu  lapis  sel  yang  membatasi  korteks
dengan silinder pusat. Pada endodermis terdapat bentukan seperti pita
yang disebut pita Kaspari. Pita Kaspari berfungsi untuk mengatur
jalannya mineral yang diserap oleh akar agar menuju ke silinder pusat.
Di  sebelah  dalam  endodermis  terdapat  daerah  silinder  pusat  atau
stele. Silinder pusat tersusun atas jaringan pengangkut dan jaringan
pendukung lainnya seperti perisikel dan parenkim empulur. Sel-sel
perisikel berfungsi untuk membentuk cabang akar. Berkas pengangkut
pada silinder pusat terdiri atas xilem yang berfungsi mengangkut air
dan mineral dari tanah menuju batang hingga ke daun dan floem yang 
berfungsi mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
Lapisan Endodermis dan Pita Kaspari
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Batang
Beberapa fungsi batang antara lain menyokong bagian-bagian tumbuhan yang berada di atas
tanah, sebagai jalan pengangkutan air dan mineral dari akar menuju daun dan jalan pengangkutan
makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan, serta pada beberapa tumbuhan, batang juga
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.

Struktur Jaringan pada Batang dan Fungsinya – Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan
tempat duduknya daun dan tempat tumbuhnya akar. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai
batang bercabang-cabang dan selama masih hidup terus bertumbuh besar.

Biologi
Kimia
Geografi
Kesehatan
Fisika
Sejarah
IPS

Struktur Jaringan pada Batang dan Fungsinya


Posted on Februari 11, 2015 | By Tedi Mulyadi | 4 comments

Struktur Jaringan pada Batang dan Fungsinya – Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan tempat
duduknya daun dan tempat tumbuhnya akar. Tumbuhan dikotil umumnya mempunyai batang
bercabang-cabang dan selama masih hidup terus bertumbuh besar.

Fungsi batang adalah:

 Tempat tumbuhnya akar dan daun;


 Mengangkut zat hara dari akar ke daun dan mengangkut hasil fotosintesis dari daun keseluruh
sel-sel tubuh;
 Sebagai penyimpan makanan pada tumbuhan tertentu.
Silinder pusat batang dikotil dan monokotil
el atau jaringan penyusun batang hampir sama dengan jaringan penyusun akar.
Pada irisan melintang tampak dari luar kedalam, yaitu jaringan epidermis,
korteks, dan silinder pusat. Batang tidak mempunyai endodermis, jika ada
disebut floeterma (sarung tepung), karena sel-selnya mengandung butir-butir
tepung.

Jaringan yang menyusun batang adalah sebagai berikut:


Epidermis

Epidermis terutama berfungsi sebagai pelindung. Pada dikotil banyak lapisan


gabus yang menutup epidermis dan mengisi celah-celah akibat pertumbuhan
membesar sekunder. Untuk fungsi pertukaran zat pada batang terdapat lentisel
yang tidak tertutup oleh lapisan gabus.
Korteks

Korteks tidak berfungsi untuk pengangkutan zat, tetapi membentuk kulit yang
dapat berfungsi sebagai pelindung dan penguat batang. Pada dikotil terdapat
sel-sel yang disebut kambium gabus (felogen), yang kearah luar membentuk
felem (gabus) dan kedalam membentuk feloderm kulit gabus).
Silinder pusat
Pada silinder pusat terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem), jaringan
dasar, empulur, dan jaringan penguat yang dikelilingi jaringan perisikel. Pada
dikotil berkas pengangkut disebut kolateral terbuka, dengan susunan dari luar
kedalam, floem ® kambium ® xilem. Kambium sel-selnya selalu membelah diri
membentuk kulit dan kayu sekunder sehingga terjadi pertumbuhan sekunder.
Pada monokotil berkas pengangkut bertipe kolateral tertutup dengan xilem
yang langsung dikelilingi oleh floem.
Pada irisan membujur bagian ujung batang tampak daerah titik tumbuh batang.
Titik tumbuh batang terdiri atas tiga kelompok sel pemula sebagai pembentuk
jaringan-jaringan pada batang. Menurut hanstein jaringan pembentuk batang
(histogen) terdiri atas:

Dematogen, yang membentuk jaringan epidermis;


Periblem, yang membentuk jaringan korteks;
Plerom, yang membentuk jaringan silinder pusat.
Menurut Schmidt histogen hanya dibedakan menjadi dua, yaitu tunika, yang
membentuk jaringan luar, dan korpus yang membentuk jaringan dalam.

Pertumbuhan yang terjadi akibat pembelahan sel-sel pada titik tumbuh disebut
pertumbuhan primer, sedangkan pertumbuhan selanjutnya yang disebabkan
oleh aktivitas kambium disebut pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan sekunder
disebut juga pertumbuhan membesar sekunder atau pertumbuhan melingkar
sekunder. Aktivitas pertumbuhan sekunder umumnya tidak merata sepanjang
tahun, sehingga dapt menimbulkan adanya lingkaran tahun yang merupakan
batas antara dua kegiatan pertumbuhan.
Struktur dan Fungsi Jaringan pada Daun
Daun  memiliki  beberapa
fungsi, antara lain untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2) yang
digunakan untuk fotosintesis, mengatur penguapan air (transpirasi),
dan  pernapasan  (respirasi)  tumbuhan
Daun adalah organ tubuh tumbuhan yang duduk pada batang atau ranting. Umumnya berwarna hijau,
tipis dan permukaannya lebar. Fungsi utama daun untuk proses fotosintesis yang menghasilkan zat
organik yang sangat diperlukan oleh semua sel tubuh tumbuhan bahkan sangat diperlukan juga oleh
makhluk hidup lain selain tumbuhan.
Daun juga berfungsi sebagai alat ekskresi pada peristiwa evavprasi dan gutasi serta sebagai
tempat pertukaran gas oksigen dengan karbon dioksida dengan adanya stoma dan gutatoda
atau emisarium. Secara anatomis daun tersusun dari jaringan epidermis (atas dan bawah),
jaringan parenkim atau mesofil (palisade dan bunga karang), dan jaringan pengangkut (xilem
dan floem)
Pada  permukaan  atas  dan  bawah  daun  terdapat  jaringan  yang
disebut epidermis. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam
daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin
yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Sel-sel  epidermis  dapat  mengalami  modifikasi  menjadi  stomata, 
sisik,  dan  rambut-rambut.  Stomata  dapat  membuka  dan  menutup,
menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan umumnya, saat
siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk
ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan
yang  hidup  di  daerah  kering,  misalnya  kaktus,  stomata  menutup
saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh
yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut
stomata baru membuka saat malam hari.

Penampang Melintang Daun
Pada permukaan atas dan bawah daun terdapat jaringan yang
disebut epidermis. Jaringan ini berfungsi melindungi jaringan di dalam
daun. Pada beberapa tumbuhan, daun juga dilapisi oleh lapisan lilin
yang disebut kutikula yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
Sel-sel epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi stomata,
sisik, dan rambut-rambut. Stomata dapat membuka dan menutup,
menyesuaikan kondisi lingkungan. Pada tumbuhan umumnya, saat
siang hari stomata membuka, sehingga karbon dioksida dapat masuk
ke dalam daun untuk digunakan dalam fotosintesis. Pada tumbuhan
yang hidup di daerah kering, misalnya kaktus, stomata menutup
saat siang hari. Hal ini dilakukan agar tidak banyak air dalam tubuh
yang hilang karena menguap lewat stomata. Pada tumbuhan tersebut
stomata baru membuka saat malam hari.

Di bawah lapisan epidermis atas


terdapat jaringan yang berbentuk silinder, tersusun padat menyerupai
tiang, dan banyak mengandung klorofil. Jaringan ini disebut jaringan
palisade atau jaringan tiang. Di bawah jaringan palisade terdapat
jaringan bunga karang, tersusun dari sel-sel yang bentuknya tidak
teratur, tersusun longgar, dan juga mengandung klorofil. Kedua
jaringan ini merupakan jaringan mesofil. Jaringan mesofil ini
sebenarnya merupakan jaringan parenkim yang mengandung klorofil.
Di dalam jaringan mesofil inilah terjadi proses fotosintesis. Pada
tumbuhan monokotil, mesofil tidak berdiferensiasi menjadi jaringan
palisade dan jaringan bunga karang, tetapi tersusun atas sel-sel
parenkim yang mengandung klorofil yang memiliki ukuran seragam.
Di dalam daun juga terdapat jaringan xilem yang membawa air dan
mineral dari batang dan jaringan floem yang berfungsi membawa hasil
fotosintesis dari daun untuk disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan.

C. Teknologi yang Terinspirasi dari Struktur Jaringan Tumbuhan


1. Panel Surya (Solar Cell)
Panel surya merupakan alat
yang dapat mengubah sinar matahari menjadi energi listrik. Ketika
cahaya  matahari  menabrak  permukaan  panel  surya  menyebabkan
elektron (partikel penyusun atom yang bermuatan negatif) pada panel
surya  bergerak  melalui  suatu  konduktor  dan  menjadi  arus  listrik.
Tahukah kamu bahwa mekanisme kerja panel surya ini terinspirasi oleh
mekanisme fotosintesis yang terjadi pada daun tumbuhan. 

Panel Surya dan Komponen Penyusunnya, Mengubah Energi Cahaya Menjadi Energi Listrik

Rangkuman
1. Organ vegetatif merupakan organ tumbuhan yang berfungsi
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
terutamabergunauntukpenyerapan,pengolahan,pengangkutan,
dan penimbunan zat-zat makanan.
2. Organ vegetatif tumbuhan berpembuluh terdiri atas akar,
batang, dan daun.
3. Akar berfungsi untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada
tanah atau medium tumbuhnya dan menyerap air dan mineral
dalam tanah atau pada medium tumbuhnya.
4. Batang berfungsi untuk menyokong bagian-bagian tumbuhan
yang berada di atas tanah, sebagai jalan pengangkutan air
dan mineral dari akar menuju daun, dan jalan pengangkutan
makanan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan.
5. Daun berfungsi untuk mengambil gas karbon dioksida (CO2)
yang digunakan sebagai sumber (bahan baku) dalam fotosintesis,
mengatur penguapan air (transpirasi),dan pernapasan
(respirasi) tumbuhan.
6. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya aktif
membelah diri secara mitosis. Jaringan meristem dapat
dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu meristem primer
(menyebabkan pertumbuhan memanjang) dan meristem
sekunder (menyebabkan pertumbuhan melebar).
7. Jaringan dewasa berasal dari pembelahan sel-sel meristem
primer dan sel-sel meristem sekunder, yang telah mengalami
diferensiasi. Jaringan dewasa dapat dibedakan menjadi jaringan
pelindung (epidermis), jaringan dasar (parenkim), jaringan
penyokong (kolenkim dan sklerenkim), dan jaringan pengangkut
(xilem dan floem).
8. Jaringan pelindung berfungsi untuk melindungi bagian dalam
tumbuhan dari berbagai pengaruh luar yang merugikan,
contohnya adalah jaringan epidermis.
9. Jaringan dasar atau jaringan pengisi memiliki fungsi penting
dalam semua proses fisiologi (metabolisme) pada tumbuhan,
contohnya adalah jaringan parenkim.
10. Jaringan penyokong berfungsi untuk memberi bentuk tubuh
tumbuhan, contohnya adalah jaringan kolenkim dan sklerenkim.
11. Jaringan pengangkut terdiri atas jaringan xilem dan jaringan
floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan zat-zat
terlarut di dalamnya dari akar menuju daun. Floem berfungsi
untuk mengangkut makanan hasil fotosintesis dari daun ke
seluruh tubuh tumbuhan.
12. Fotosintesis terjadi pada jaringan palisade dan jaringan bunga
karang, yang banyak ditemukan di daun.
13. Struktur organ dan jaringan tumbuhan tersebut menginspirasi
manusia untuk mengembangkan berbagai teknologi, seperti
panel surya (solar cell), sensor cahaya, lapisan pelindung dan
pengilap mobil, dan alat pemurnian air.

Anda mungkin juga menyukai