PERCOBAAN IV
DIGITASI DAN OVERLAY
OLEH:
2021
LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIKUM
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
83
Asisten
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengetahui proses digitasi pada ArcGIS.
2. Untuk mengetahui proses overlay pada ArcGIS.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Teknik
yang digunakan untuk overlay peta dalam SIG ada dua yakni union dan intersect.
Jika dianalogikan dengan bahasa matematika, maka union adalah gabungan,
intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay
antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara
konsep overlay tidak.
Pada praktikum kali ini dilakukan digitasi pada peta Hulu Sungai Selatan
dan melakukan analisis overlay pada peta kabupaten Banjar dengan data hujan
banjar, tanah banjar, kelerengan banjar dan tutupan lahan. Pada praktikum ini
pertama praktikan melakukan digitasi untuk mengklasifikasikan jenis tanah pada
peta Hulu Sungai Selatan. Digitasi yaitu suatu proses pembentukan data yang
berasal dari data raster menjadi data vektor. Dalam Sistem Informasi Geografis
dan pemetaan digital, data vektor banyak
digunakan sebagai dasar analisis dan berbagai proses. Overlay merupakan
proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay
disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk
digabungkan secara fisik. Pemahaman bahwa overlay peta (minimal dua peta)
harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak.
Untuk melakukan digitasi, praktikan membutuhkan data peta lengkap
dengan id klasifikasi tanah seperti pada data Jenis_Tanah_HSS yang diberikan
oleh asisten praktikum kemudian untuk mendapatkan batasnya praktikan
menambahkan file Hulu Sungai Selatan.shp yang kemudian setelah itu
dilakukanlah digitasi terhadap peta.. File peta tanah.ecw dan file praktikum
praktikum.shp dimasukkan ke layers, dimana file praktikum 3 merupakan peta
batasan wilayah Kalimantan dan peta tanah.ecw merupakan peta tanah. Kemudian
dilakukan pemotongan (clip) pada kedua file yang telah dimasukkan, yaitu
praktikum 3 dan peta tanah.ecw. Pemotongan dilakukan pada daerah yang ingin
didigitasi yaitu Hulu Sungai Selatan. Proses clipping dilakukan menggunakan
geoprocessing tool. Dari hasil clipping didapatkan peta tanah HSS. Selanjutnya
dibuat file shp dengan nama Hulu Sungai Selatan, ini bertujuan untuk melakukan
digitasi tanah di daerah Hulu Sungai Selatan. Pembuatan file shp dilakukan pada
menu catalog. Setelah didapat file shp Hulu Sungai Selatan maka dimulailah
proses digitasi berdasarkan peta tanah, kemudian lakukan penambahan (add field)
Jenis Tanah dan Kode pada attribute table. Sehingga didapatkan klasifikasi seperti
Inceptisols, Ultisols, Oxisols, Hapludults, Paleudults, Eutrudepts, Hapluduox,
Dystrudepts, Hapludox, Kanhapludults, Plinthudults (skel), Kandiudults (skel),
Endoaquepts, Plinthudults, Kanhapludults (skel), Dystrudepts (skel), Kandiudox
(skel), Acrudox, Singkapan batu, Eutrudox, Sulfaquents, Hydraquents,
Endoaquepts (sulfic), Endoaquents (sulfic), Udifluvents, dan pemukiman.
Gambar 4. Peta Hasil Digitasi Jenis Tanah Kabupaten Hulu Sungai Selatan
Untuk mendigit sebuah peta, yang harus dilakukan adalah membuat layer.
Lalu klik Tools pada Menu Bar lalu pilih ArcCatalog. Dalam ArcCatalog, kita
membuat shapefile baru untuk digitasi. Untuk memulai digitasi, klik Start Editing
dan jangan lupa save editing jika digitasi sudah selesai. Klik Create Features lalu
shp dan klik polygon. Untuk mempermudah kita mendigitasi wilayah tersebut,
perbesar peta dengan mengklik Zoom In. Sambil memberikan polygon, jangan
lupa memasukkan kode dan nama jenis tanah pada wilayah yang diberikan
polygon. Untuk memasukkan atribut dengan cara mengklik open attribute table
dan akan muncul kotak dialog yang nantinya akan dijadikan tempat memasukkan
kode dan nama jenis tanah wilayah Hulu Sungai Selatan.Setelah proses digitasi
selesai maka yang selanjutnya dilakukan yaitu mengatur symbology pada bagian
properties file shp Kotabaru atas. Pada bagian ini diatur Value Field yaitu Jenis
Tanah dan Color Ramp sesuai selera. Kemudian nilai yang ditampilkan semuanya
maka dari itu dipilih Add All Value. Proses terakhir dari digitasi yaitu dengan
menambahkan title, north arrow, legend pada bagian insert sehingga dihasilkan
seperti pada gambar 4.
Gambar 5. File data hujan, lereng, tanah dan tutupan lahan Kabupaten Banjar
bentuk shapefile sebelum proses overlay
5.2 Saran
Praktikum online sedikit membuat susah dan membingungkan jika tidak
benar-benar berkomunikasi dengan baik antar praktikan dan asisten praktikum.
Sebaiknya untuk praktikum GIS disiapkan modul. Agar memudahkan dalam
melakukan praktikum dan memudahkan untuk penyusunan laporan yang lebih
baik
DAFTAR PUSTAKA
Puntodewo,. & Dewi, S. 2003. Sistem Informasi Geografis. Bogor : Center for
International Forestry Research.