Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Al-Qur’an sebagai Sumber Utama Ajaran Islam

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah MSI

Dosen pengampu :

Dr. Mahrus As’ad, M.Ag

Disusun oleh :

MEGI JOHAN EFENDI (2001051020)

MUHAMAD FAISAL AL GHIFARI (2001051024)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN TADRIS BAHASA INGGRIS
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dan puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu. Tanpa ridha dan petunjuk dari-Nya mustahil makalah ini dapat
di selesaikan.

Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen
pengasuh mata kuliah Metode Studi Islam sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan judul ” Al-Qur’an sebagai Sumber Utama Ajaran Islam ”.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bermanfaat dan dapat di jadikan sebagai
pegangan dalam mempelajari materi tentang Studi Islam. Juga merupakan harapan kami
dengan hadirnya makalah ini, akan mempermudah semua pihak dalam proses perkuliahan
pada mata kuliah Metode Studi Islam.

Metro, 23 Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................i

Daftar Isi.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
C. Tujuan...............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................2
A. Pengertian Al-Quran.........................................................................2
B. Sejarah Penulisannya........................................................................3
C. Isi Pokok Al-Quran...........................................................................4

BAB III PENUTUP......................................................................................6


A. Kesimpulan.......................................................................................6
Daftar Pustaka...............................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang Al-Qur’an, takkan pernah ada habisanya. Al-Qur’an
mengandung berbagai kisah dari sejarah jaman lampau hingga masa yang akan datang,
termuat juga hukum-hukum islam, rahasia alam semesta, serta masih banyak lagi.

Al-Qur’an menjadi salah satu mukjizat besar Nabi Muhammad SAW, sebab
turunnya Al Qur’an melalui perantara beliau, AL Qur’an mempunyai peranan yang
sangat penting untuk keberlangsungan umat manusia di Dunia. Betapa tidak, semua
persoalan manusia di dunia sebagian besar dapat ditemukan jawabannya pada Al
Qur’an. Oleh karenannya kemudian Al Qur’an di yakini sebagai firman Allah yang
menjadi sumber hukum Islam pertama sebelum Hadist.

Kewajiban manusia untuk mengimani, membaca, menelaah, menghayati, dan


mengamalkan ajaran Al-Quran secara keseluruhan, serta mendakwahkannya (Q.S.
Al-'Ashr:1-3). Jika kita memang benar-benar beriman kepada Allah SWT atau
mengaku Muslim. Membacanya saja sudah berpahala, bahkan kata Nabi Saw satu huruf
mengandung 10 pahala, apalagi jika mengamalkannya.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Al-Qur’an
2. Sejarah Penulisannya
3. Isi Pokok Al-Qur’an
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Definisi Al-Qur’an
2. Untuk Mengetahui Sejarah Penulisannya
3. Untuk Mengetahui Isi Pokok Al-Qur’an

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur’an

Secara etimologi, menurut Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin


menjelaskan bahwa Alquran adalah bentuk kata benda infinitif (mashdar) dari kata
qara`a (‫ )قرأ‬yang bermakna membaca atau mengumpulkan.[e] Jika Alquran berasal
dari kata qara`a yang bermakna membaca, maka Alquran berarti sesuatu yang dibaca,
sedangkan jika berasal dari kata qara`a yang bermakna mengumpulkan, maka Alquran
berarti sesuatu yang mengumpulkan, karena Alquran itu berisi kumpulan kisah-kisah
dan hukum.Secara terminologi, menurut Muhammad Ali Ash-Shabuni mendefinisikan
Al-Qur'an sebagai berikut:

"Al-Qur'an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada


Nabi Muhammad S.A.W penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan Malaikat
Jibril dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara
mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai
dengan surah Al-Fatihah dan ditutup dengan surah An-Nas"

Dengan definisi tersebut di atas, firman Allah yang diturunkan kepada nabi
selain nabi Muhammad, tidak dinamakan Al-Qur'an, tetapi dinamakan sebagai hadis
qudsi. Adapun pengertian al qur’an dari segi istilah dapat dikemukakan berbagai
pendapat berikut ini:

Mana’ alqaththan, secara ringkas mengutip pendapat para ulama pada


umumnya yang menyatakan bahwa al quran adalah firman allah yang diturunkan
kepada nabi Muhammad S.A.W dan dinilai ibadah bagi pembacanya. Al-Zarqoni
berpendapat bahwa al qur’an adalah lafat yang diturunkan kepada nabi Muhammad
S.A.W mulai dari surat al-fatikhah sampai an-nas. Al-Wahhab Al-Khallaf berpendapat
menurutnya, al qur’an adalah firman allah S.W.T yang diturunkan kepada hati
rosulullah S.A.W. Dari beberapa kutipan tersebut dapat diketahui bahwa al qur’an
adalah kitab suci yang isinya mengandung firman allah, turunnya bertahap, melalui
malaikat jibril, susunannya dimulai dari surat al-fatihah dan diakhiri dengan surat an-
nas serta bagi yang membacanya bernilai ibadah.

2
Berkenaan dengan definisi tersebut maka berkembanglah studi tentang Al
Qur’an baik dari segi kandungan ajarannya, maupun metode penafsirannya. Oleh
sebab itu di kalangan ulama berpendapat bahwa Al Qur’an lah sumber utama ajaran
Agama Islam.

B. Sejarah Penulisannya

Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, karena untuk meneguhkan


hati Rasulullah SAW. Al-Qur’an turun dalam kurun waktu selama 22 tahun, 2 bulan
dan 22 hari. Mereka menulisnya pada pelepah tamar (kurma), lempengan batu, daun
lontar, kulit/daun kayu, pelana, potongan tulangbelulang binatang.19 Al-Qur‟an pada
masa ini belum menjadi satu mushaf.
Mushaf terkumpul, tersusun, dan disalin pada masa Khulafa al-Rasyidin. Ide
atau prakarsa pengumpulan dan penyusunan mushaf berasal dari „Umar ibn Khaṭṭāb
pada masa Khalifah Abū Bakar. „Umar mengusulkan ide tersebut karena banyaknya
qurrā dan ḥuffāẓ yang gugur di medan perang, sehingga ditakutkan akan membawa
implikasi banyaknya Al-Qur‟an yang hilang dan musnah. Dengan banyak
pertimbangan, Abū Bakar pun menerima usulan Umar dan memerintahkan Zaid ibn
Ṡābit untuk mengumpulkan AlQur‟an yang pada masa itu merupakan salah satu
sahabat yang hafal AlQuran secara keseluruhan.
Pada masa ini Al-Qur‟an yang terkumpul dan tersusun dikenal dengan istilah
“mushaf”.20 Seiring dengan menyebarnya agama Islam yang meluas ke berbagai
wilayah, penulisan Al-Qur‟an pun mengalami perubahan-perubahan, mulai dari
cara/teknik dan bahan yang sederhana sampai pada cara dan bahan yang modern.
Ketika awal-awal diturunkan, Al-Qur‟an ditulis dengan menggunakan tangan dan
pada bahan yang seadanya, seperti: daun, pelepah kurma, tulang-belulang, dan
sebagainya.21 Seiring dengan berkembangnya teknologi dan ditemukannya mesin
cetak.
Al-Qur‟an pun kemudian dapat dicetak menggunakan mesin cetak. Al-
Qur‟an pertama kali dicetak pada tahun 1530 M, dicetak di kota Bunduqiyyah
(Venisia, Italia). Kemudian di Basel pada 1543 M, tetapi kemudian dimusnahkan atas
perintah penguasa gereja. Pada tahun 1694 M, seorang Jerman yang bernama
Abraham Hinckelmann telah berhasil mencetak Al-Qur an pertama di kota
Hamburg.22 Pencetakan Al-Qur‟an dengan label Islam baru muncul pada tahun 1787

3
M yang dilakukan oleh Maulā Uṡmān Ismā„īl di St. Petersburg, Rusia. Kemudian
disusul pencetakan serupa di Qazan dan di Tehran, Iran pada tahun 1829 M. Baru
pada tahun 1923 M, Mesir mencetak Al-Qur‟an dengan tulisan sebagaimana yang
dikenal saat ini. Pencetakan ini di bawah pengawasan para Syaikh Universitas Al-
Azhar.23 Cetakan pertama mushaf ini mendapatkan sambutan hangat di dunia Islam,
dan sejak itu berjuta-juta mushaf dicetak di berbagai penjuru dunia, termasuk
Indonesia.
Informasi mengenai sejarah penulisan Al-Qur‟an banyak direkam dalam
beberapa literatur. Di Indonesia sendiri, perkembangan penulisan AlQur‟an telah
lama berlangsung, mulai dari era penulisan Al-Qur‟an secara manual (manuskrip),
litografi (cetak batu), hingga melibatkan mesin-mesin cetak modern yang dapat
menghasilkan tulisan Al-Quran berjilid-jilid dalam waktu yang singkat seperti yang
berkembang sekarang ini.

C. Isi Pokok Al-Quran

Didalamnya banyak sekali isi kandungan Al-Quran yang dapat dijadikan


pedoman dan pegangan hidup ummat manusia. Diantaranya berisi tentang aqidah atau
tauhid, ibadah, akhlak, hukum, sejarah atau kisah-kisah para ambia, peringatan dan
ilmu pengetahuan teknologi dan sains.

Antara lain :

1. Akidah

Akidah adalah keyakinan, yaitu keyakinan seseorang terhadap Allah, rasul,


para malaikat, kitab-kitab Allah, hari kiamat dan takdir. Didalam Al-Qur’an semua
dijelaskan bagaimana cara kita beriman kepada Allah SWT, beriman kepada rasul,
malaikat, kitab-kitab, hari kiamat dan takdir. Oleh karena itu sudah sepantasnya bagi
kita ummat islam untuk mengetahui isi kandungan Al-Qur’an. Supaya dapat kita
jadikan pedoman hidup kita.

2. Ibadah

Ibadah artinya tunduk dan taat kepada Allah SWT. yaitu suatu kegiatan yang
dapat dikerjakan manusia untuk menggapai ridha-Nya Allah SWT. didalam Al-

4
Qur’an dijelaskan tentang bagaimana cara beribadah kepada Allah SWT, didalam nya
berisi perintah sholat, puasa, zakat, haji, kurban dan sebagainya.

3. Akhlak

Akhlak merupakan prilaku atau tingkah laku manusia, baik akhlak terpuji
maupun akhlak tercela. Diadalam Al-Qur’an menjelaskan tentang bagaimana prilaku
akhlak yang baik, seperti akhlaknya Rasulullah SAW yang disebut dengan “uswatun
hasanah” yang dapat kita jadikan contoh dan pedoman dalam kehidupan kita.
Sebaliknya didalam Al-Qur’an juga dijelaskan contoh akhlak yang buruk. Seperti
akhlak istri Nabi Luth AS, akhlak istri Nabi Nuh AS, dan akhlak fir’un yang durhaka
kepada Allah SWT. maka akhlak buruk inilah yang wajib kita jauhi, sekaligus
dibuang jauh-jauh agar kita selamat didunia dan diakhirat.

4. Hukum

Hukum merupakan salah satu isi pokok ajaran al-Qur’an yang berisi kaidah-
kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bsgi umat manusia. Didalam
Al-Qur’an dijelaskan berbagai hukum-hukum, diantaranya adalah: hukum jinayat,
hukum mu’amalat, hukum munakahat, hukum faraIdh, dan jihad. Yang tujuannya
adalah untuk memberikan pedoman kepada manusia agar kehidupannya menjadi adil,
damai, aman, tentram, sejahtera, dan selamat didunia dan diakhirat.

5. Peringatan

Peringatsn yaitu sesuatu yang memberi peringatan kepada manusia akan


ancaman Allah SWT berupa siksa neraka. Dan peringatan ini juga bisa berupa kabar
gembira bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dengan balasan berupa surga-
Nya Allah SWT. Didalam Al-Qur’an banyak sekali berisi peringatan-peringatan
kepada kita agar kita tidak melanggar perintah Allah, seperti peringatan larangan
khamar, peringatan tentang agar kita tidak mendurhakai orang tua, dan peringatan
agar kita tidak menyukutukan Allah. Ini semua bertujuan untuk mengingatkan kita
akan adanya azab Allah dan hari akhir.

5
6. Kisah

Didslam Al-Qur’an juga berisi banyak kisah-kisah diantaranya adalah kisah


para nabi dan rasul, kisah hari kiamat, dan kisah kisah orang-orang yang terdahulu,
seperti kisah orang-orang yang mengalami kehinaan akibat durhaka kepada Allah
SWT, dan kisah orang-orang yang mendapatkan kejayaan dan kemuliaan disisi Allah
karena keta’atan dan keimanannya kepada Allah SWT.

7. Dasar ilmu pengetahuan sains dan teknologi

Didalam Al-Qur’an juga berisi tentang ilmu pengetahuan sains dan teknologi
yang bersifat potensial agsr dapat dikembangkan guna untuk kemaslahatan dan
kesejahteraan hidup manusia. Subhanallah, Allah maha memberi ilmu kepada
manusia, sehingga begitu banyaknya alat-alat teknologi yang berkembang sekarang
ini, yang dapat kita pergunakan untuk kehidupan kita. Itu semua tidak luput dari
kekuasaan Allah.

6
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari uraian di atas dapat kami ambil sebuah simpulan yaitu sebagai berikut :

Fungsi atau peranan Al-Quran yang sangat penting untuk dipahami seorang
Muslim ada tiga. Yakni Al-Qur’an berfungsi sebagai mukjizat bagi Rasulullah
Muhammad saw, sebagai pedoman hidup bagi setiap Muslim, serta sebagai korekter
atau penyempurna terhadap kitab-kitab yang pernah Allah Swt. turunkan sebelumnya,
dan ini bernilai abadi atau berlaku sepanjang zaman.

Al-Qur’an merupakan Kalamullah. Perkataan Allah SWT yang diwahyukan


kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril dengan lafal dan maknanya.
Al-Qur’an juga menerangkan kandungan kitab-kitab terdahulu, serta
menyempurnakannya.

7
DAFTAR PUSTAKA
http://uchiuwik.com/2014/11/al-quran-sebagai-sumber-ajaran-islam.html?m=1
https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/historia/article
https://belajarbarenghelma..com/2017/11/al-quran-sebagai-sumber-ajaran-
agama.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai