Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI

(INTERNET) TERHADAP MASYARAKAT DI


KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI

Intje Yusuf
oyonk@ilmujaringan.com
Mahasiswa Magister Perencanaan Wilayah Perdesaan Program Pascasarjana Universitas Tadulako

Abstract
This research aims at finding out and analyzing the use of information technology (internet)
to enrich the perception and knowledge to the society in Sigi Biromaru District and the positive
and negative impacts of using the information technology (internet) to the society at Sigi Biromaru
District, Sigi Regency. 100 respondents were taken as the samples of this research. The data were
collected through interview, observation, questioner and documentation. Moreover, they were
analyzed descriptively with a quantitative approach, in which the results are described and in
detail. T-test analysis was used to answer the first problem of this research and Chi-Square (χ2)
analysis was used to answer the second problem of this research. The results show that: 1).
Information technology (internet) gives a big influence toward to the development of the perception
and knowledge to the society at Sigi Biromaru District, Sigi Regency. 2) Information technology
(internet) gives a positive and negative impacts to the society at Sigi Biromaru District, Sigi
Regency, nevertheless the positive impact are more dominant than the negative impact.
Keywords: Information, Technology, Internet, Society, Analysis

Kemajuan teknologi dewasa ini memberikan dampak positif, seperti


berdampak terhadap kehidupan manusia pada informasi yang sifatnya edukatif, demikian
khususnya, yang mempermudah dalam pula dampak negatifnya yang sifatnya tidak
memperoleh informasi sehingga dapat lebih edukatif, khususnya bagi pengguna yang
cepat melakukan hubungan komunikasi serta berusia di bawah 18 tahun seperti situs/
memudahkan dalam memenuhi kebutuhan di konten porno, dan lain sebagainya. Di
bidang informasi, misalnya pengetahuan samping menawarkan jasa informasi,
umum dan sebagainya. Globalisasi informasi teknologi ini juga mampu menawarkan
dewasa ini tidak lagi hanya diartikan sebagai lapangan pekerjaan bagi orang yang
arus komunikasi massa dalam arti sekedar menekuninya, sehingga dapat lebih
penyebarluasan siaran televisi dan hiburan meningkatkan wawasan dan pengetahuan
saja, namun sudah mencakup perluasan arus dari pengguna internet pada khususnya dan
informasi ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat pada umumnya.
yang mendorong perluasan cakrawala Adanya Teknologi Informasi dan
informasi dan wawasan manusia. Dalam arti Komunikasi (TIK) diyakini oleh banyak
yang lebih luas globalisasi ini merupakan kalangan diharapkan dapat dimanfaatkan
suatu transformasi sosial budaya dengan untuk pembangunan masyarakat, termasuk di
lingkup global. dalamnya untuk pengembangan ekonomi,
Dewasa ini kehadiran teknologi ini sosial, dan pendidikan. Upaya Pemerintah
tentunya tidak dapat dinaifkan lagi, suka dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan
tidak suka, cepat atau lambat kita harus Informatika Republik Indonesia
diperhadapkan pada teknologi tersebut dan mengemukakan bahwa pemanfaatan
harus siap menghadapinya. Namun disadari teknologi informasi mampu menggalakkan
bahwa kemajuan teknologi informasi dapat program-program pembangunan dan

125
126 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

pengembangan masyarakat dengan Langkah percepatan yang telah


memanfaatkan TIK. Konsep pembangunan direncanakan oleh Pemerintah, yang
dengan memanfaatkan TIK ini dikenal juga mengarah kepada tujuan tersebut dengan
dengan istilah ICT4D (Information and menyediakan berbagai fasilitas berupa sarana
Communication Technology for dan prasarana salah satunya pemberian
Development) atau teknologi informasi dan bantuan Mobil Pusat Layanan Internet
komunikasi untuk pembangunan. Satu dari Kecamatan (MPLIK), yang merupakan salah
berbagai bentuk dari program berdasarkan satu wujud implementasi dari program “Pusat
konsep ICT4D itu adalah program Layanan Jasa Akses Internet Kecamatan
penyediaan akses teknologi informasi dan KPU/USO Yang Bersifat Bergerak” yang
komunikasi, terutama internet ke berbagai dicanangkan oleh Kementrian Komunikasi
institusi dan berbagai daerah. Salah satu dan Informatika. MPLIK memiliki fungsi
program penyediaan akses internet yang sebagai sarana mobil internet keliling yang
dilaksanakan pemerintah untuk daerah- dimanfaatkan di sekolah, pusat keramaian,
daerah itu adalah program Desa Punya kantor Kecamatan, Pusat Kesehatan
Internet. Melalui program-program seperti Masyarakat, dan lain-lain dengan maksud
Desa Pintar, website desa (desa.id) itu, untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa,
pemerintah menargetkan seluruh desa yang mengembangkan kebudayaan dalam negeri
ada di Indonesia sudah memiliki akses (terutama daerah dan provinsi masing-
internet (Wahyono, 2011). masing) melalui teknologi internet.
Teknologi informasi internet juga dapat Demikian pula halnya di Kecamatan
menciptakan lapangan kerja baru bagi Sigi Biromaru Kabupaten Sigi, Dinas
masyarakat desa melalui informasi terkini Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
baik yang sifatnya tepat guna terlebih pada (DISHUBKOMINFO) Kabupaten Sigi
desa tertinggal sehingga diharapkan dapat berkewajiban untuk menyiapkan sarana dan
terbentuk masyarakat desa yang mempunyai prasarana yang memungkinkan masyarakat
keunggulan kompetitif dan keunggulan dapat mengakses informasi dan pengetahuan
komparatif baik dalam pengembangan secara langsung dari internet dalam rangka
potensi sumber daya alam dan sumber daya mencerdaskan kehidupan bangsa, maka
manusia. Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah melalui DISHUBKOMINFO
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Kabupaten Sigi telah menyediakan Mobil
Tertinggal dan Transmigrasi (dahulu Pusat Layanan Internet Kecamatan,
Kementerian Negara Pembangunan Daerah sebanyak 3 unit. Hal ini dikhususkan untuk
Tertinggal (KPDT) ) untuk melakukan melayani masyarakat yang berada pada
perubahan paradigma pembangunan daerah wilayah 15 kecamatan di wilayah Kabupaten
tertinggal yang sebelumnya berbasis pada Sigi, dikhususkan pada Kecamatan Sigi
kawasan menjadi berbasis pada pedesaan Biromaru, sebagai wilayah percontohan dan
(base on village) (Zaini, 2010), serta Visi sebagai dasar Pemerintah Kabupaten Sigi,
dan Misi Pemerintah Provinsi Sulawesi karena Kecamatan Sigi Biromaru merupakan
Tengah Tahun 2011-2016 yaitu ”Sulawesi wilayah yang penduduknya terbanyak dari
Tengah Sejajar Dengan Provinsi Maju Di semua kecamatan yang ada di Kabupaten
Kawasan Timur Indonesia Dalam Sigi, yaitu 44.688 jiwa.
Pengembangan Agribisnis Dan Kelautan Untuk lebih jelasnya luas
Melalui Peningkatan Kualitas Sumber Daya wilayah,kepadatan dan jumlah penduduk
Manusia Yang Berdaya Saing Pada Tahun Kecamatan Sigi dapat dilihat seperti pada
2020” tabel berikut :
Intje Yusuf, Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) Terhadap Masyarakat…………………………………..127

Tabel 1. Luas Wilayah, Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Desa di Kecamatan Sigi
Biromaru
Desa Luas (km2) Jumlah Penduduk Kepadatan Penduduk/km2
1. Sidondo II 4,33 801 185
2. Sidondo I 21,57 3.043 141
3. Maranata 6,20 2.682 433
4. Bora 19,05 2.069 109
5. Watunonju 19,97 1.423 71
6. Oloboju 26,68 985 34
7. Soulowe 3,02 957 317
8. Sidera 7,52 2.360 314
9. Jono Oge 4,47 2.667 597
10. Pombewe 52,71 2.240 42
11. Lolu 6,23 4.044 649
12. Kalukubula 8,99 9.866 1097
13. Mpanau 4,59 4.597 1002
14. Loru 35,92 2.363 66
15. Ngatabaru 25,47 1.566 61
16. Sidondo III 4,73 1.174 254
17. Sidondo IV 7,88 905 115
18. UPT Trans 28,27 918 32
Jumlah 289,60 44.688 154
Sumber Data : Kecamatan Sigi Biromaru Dalam Angka, 2014

Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah paling sedikit penduduknya adalah Desa


penduduk Kecamatan Sigi Biromaru sebesar Sidondo II yaitu sebanyak 801 jiwa. Bila
44.688 jiwa dengan jumlah rumah tangga dilihat dari kepadatan penduduknya,
sebanyak 10.274 rumahtangga, sehingga rata- kepadatan rata-rata di Kecamatan Sigi
rata rumah tangga memiliki 3-4 anggota Biromaru adalah 154 jiwa/km2. Desa yang
rumah tangga. Jumlah penduduk laki-laki paling padat penduduknya adalah Desa
berjumlah 22.761 jiwa dan penduduk Kalukubula yaitu 1.097 jiwa/km2 sedangkan
perempuan 21.927 jiwa. Desa yang memiliki yang paling jarang penduduknya adalah UPT.
jumlah penduduk terbanyak adalah Desa Lembah Palu hanya 32 jiwa/Km2.
Kalukubula yaitu 9.866 jiwa, sementara yang
128 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

Tabel 2. Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin


di Kecamatan Sigi Biromaru
Kelompok Umur Jenis Kelamin Jumlah
(Tahun) Laki-Laki Perempuan

(1) (2) (3) (4)

0-4 2 195 2 024 4 219


5-9 2 044 1 898 3 942
10-14 2 052 2 013 4 065
15-19 2 326 2 257 4 583
20-24 2 010 1 939 3 949
25-29 1 743 1 673 3 416
30-34 1 906 1 889 3 795
35-39 1 859 1 818 3 677
40-44 1 692 1 659 3 351
45-49 1 369 1 358 2 727
50-54 1 074 1 066 2 140
55-59 949 844 1 793
60-64 604 497 1 101
65+ 938 992 1 930
Jumlah (2013) 22 761 21 927 44 688
Sumber Data : Kecamatan Sigi Biromaru Dalam Angka, 2014

Tabel 2 menunjukkan bahwa Watunonju, Oloboju dan desa Bora yang


Kecamatan Sigi Biromaru merupakan salah merupakan Ibukota Kabupaten Sigi belum
satu kecamatan yang mempunyai jumlah memiliki ketersediaan akses internet.
penduduk terbanyak sebesar 44.688 jiwa, Ditambah lagi dengan jumlah mobil unit
namun yang menjadi sasaran dalam Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK)
penelitian ini adalah penduduk yang berumur hanya berjumlah 3 unit, dirasakan belum
10 sampai dengan 49 tahun, karena penduduk cukup memadai dan efektif melakukan
diusia ini merupakan usia produktif yang layanan internet pedesaan khususnya di desa-
memiliki potensi dalam hal pengembangan desa yang belum memiliki ketersediaan akses
diri sekaligus pengembangan kemajuan baik di Kecamatan Sigi Biromaru maupun
teknologi informasi dan komunikasi. kabupaten Sigi pada umumnya, sehingga hal
Dinas Komunikasi dan Informatika inilah yang mendorong peneliti untuk
Kabupaten Sigi dapat menyediakan media melakukan analisis penggunaan teknologi
dalam mengakses internet, namun pada informasi (internet) terhadap masyarakat
kenyataannya sebagian masyarakat pengguna Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
teknologi informasi (internet) telah memiliki Berdasarkan latar belakang tersebut,
pertambahan wawasan, tetapi belum semua maka dirumuskan beberapa Research
desa memiliki ketersediaan akses internet, Question sebagai berikut: 1) Apakah
hanya di beberapa desa yang jaraknya lebih penggunaan teknologi informasi (internet)
dekat dari kota Palu, seperti desa Mpanau, secara simultan berpengaruh dalam
Lolu, Jonooge, Sidera dan Kalukubula yang menambah wawasan atau pengetahuan bagi
memiliki ketersediaan akses. Sementara desa masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru
Intje Yusuf, Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) Terhadap Masyarakat…………………………………..129

Kabupaten Sigi. 2) Apakah penggunaan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta


teknologi informasi (internet) secara parsial hubungan antara fenomena yang sedang
berpengaruh secara positif dan negatif bagi diselidiki kemudian data-data tersebut
masyarakat di Kecamatan Sigi Biromaru disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat
Kabupaten Sigi. memberikan gambaran mengenai masalah
yang ada (Sugiyono, 2007)
METODE Tujuan penelitian melalui pendekatan
kuantitatif ini adalah untuk memahami
Jenis penelitian ini adalah penelitian fenomena yang dialami oleh subjek
deskriptif analitis. Dikatakan deskriptif penelitian misalnya, perilaku, tindakan dan
karena bertujuan memperoleh pemaparan lain-lain. Secara holistik dan dengan cara
yang objektif mengenai pemanfaatan deskriptif dalam bentuk kata-kata dan
teknologi informasi masyarakat. Penelitian bahasa pada suatu konteks yang alamiah
deskriptif analitis mengambil masalah atau dengan memanfaatkan berbagai metode
memusatkan perhatian kepada masalah- yang alamiah.
masalah sebagaimana adanya saat penelitian Definisi operasional digunakan
dilaksanakan, hasil penelitian diolah, dalam penelitian ini untuk memperoleh
dianalisis dan diambil kesimpulannya. pemahaman yang jelas dan baik. Defenisi
Penulis juga menggunakan pendekatan operasional variabel dalam penelitian ini
kuantitatif, dalam penelitian yang bersifat dapat dilihat adalah tabel berikut ini :
deskriptif analisis untuk mendapatkan
gambaran secara sistematis, faktual dan

Tabel 3. Definisi Operasional Variabel Penelitian


Variabel Variabel Minor Indikator Skala
Mayor
Penggunaan Teknologi 1. Tingkat pemahaman masyarakat terhadap Nominal
Informasi Internet teknologi informasi dan aplikasi/unsur-
unsur dari teknologi informasi internet di
pedesaan.
2. Dampak positif dan dampak negatif dari Nominal
teknologi informasi internet di pedesaan.

Masyarakat Pergeseran atau perubahan sikap Nominal


masyarakat khususnya pedesaan sebagai
dampak dari teknologi informasi (internet)

Penelitian ini dilakukan di Kecamatan 2. Kecamatan Biromaru sebagian besar


Biromaru Kabupaten Sigi. dengan dasar penduduknya masih bertumpu pada sektor
pertimbangan sebagai berikut: pertanian.
1. Kecamatan Biromaru merupakan lokasi 3. Sebagai salah satu kecamatan yang
Ibukota Kabupaten Sigi, dimana tingkat lokasinya tidak jauh dari ibukota
pendidikan penduduknya sebagian besar Kabupaten Sigi dan Ibukota Provinsi.
masih ada yang lulusan SD, dan sebagian Jenis data yang digunakan dalam
besar penduduknya belum bisa penelitian ini adalah Data Primer dan Data
memanfaatkan teknologi informasi Sekunder, sedangkan sumber data utama
internet dengan tepat manfaat. dalam penelitian kuantitatif ialah kata-kata
dan tindakan selebihnya adalah data
130 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

tambahan seperti dokumen dan lain-lain. objek penelitian. Dalam melakukan


Meskipun metode penelitian penulis bukan pemilihan uji, seorang peneliti harus
kualitatif, tapi teori tersebut sangat relevan memeperhatikan beberapa aspek yang
dengan penelitian yang penulis lakukan. Hal menjadi syarat sebuah uji itu digunakan.
tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan Peneliti tidak boleh sembarangan dalam
oleh Moleong bahwa pada dasarnya, baik memilih uji, sehingga sesuai dengan tujuan
teknik kuantitatif maupun kualitatif dapat penelitian yang diinginkan. Adapun dasar
digunakan sama-sama (Moleong, 2007) penggunaan paired sample t test adalah satu
Data hasil penelitian didapatkan melalui dua sampel yang diberikan dua perlakuan yang
sumber data, yaitu: berbeda, merupakan data kuantitatif (interval
1. Data primer merupakan data yang berasal ratio), dan sampel yang digunakan harus
dari sumber asli atau pertama. Data ini dalam kondisi yang sama atau homogen dan
tidak tersedia dalam bentuk terkompilasi berasal dari populasi yang telah terdistribusi
ataupun dalam bentuk file-file. Data ini secara normal. Hal ini dapat diketahui setelah
harus dicari melalui narasumber/ melakukan uji asumsi yaitu uji normalitas
informan atau dalam istilah tehnisnya pada data tersebut.
responden, yaitu orang yang kita jadikan Untuk menjawab pertanyaan kedua
objek penelitian atau orang yang kita penulis dapat dilakukan dengan melihat nilai
jadikan sebagai sarana mendapatkan output Chi-Square ( ). Pengambilan
informasi ataupun data. keputusan dengan membandingkan nilai
2. Data sekunder adalah sumber data yang Asymp. Sig dengan batas kritis yakni 0,05.
tidak langsung memberikan data kepada Apabila nilai Asymp. Sig < 0,05, maka
pengumpul data (Sugiyono, 2008 : 402). terdapat hubungan yang signifikan antara
Data sekunder ini merupakan data yang baris dengan kolom, jika nilai Asymp. Sig >
sifatnya mendukung keperluan data 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang
primer seperti buku-buku, literatur dan signifikan antara baris dengan kolom.
bahan bacaan yang berkaitan dengan
penelitian. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam menjawab pertanyaan pertama, Penelitian ini melibatkan seratus orang
maka peneliti akan menggunakan analisis (100) responden yang dipilih berdasarkan
komparatif atau uji beda yang merupakan tingkat usia dari 10 hingga 49 tahun dengan
bentuk analisis variabel (data) untuk menggunakan teknik proportionate stratified
mengetahui perbedaan diantara dua random sampling, yaitu teknik pengambilan
kelompok data (variabel) atau lebih. Dalam sampel berdasarkan strata (Sugiono dalam
penelitian biasanya test yang diberikan Riduwan; 2010), di Kecamatan Sigi
disebut dengan pre test (test sebelum Biromaru. Sebagai penunjang data primer,
mengadakan perlakuan) dan post test (setelah responden diminta untuk mengisi biodata
sampel diberi perlakuan). Perlakuan pertama tentang umur dan pekerjaan.
mungkin saja berupa kontrol, yaitu tidak
memberikan perlakuan sama sekali terhadap
Intje Yusuf, Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) Terhadap Masyarakat…………………………………..131

Tabel 4. Profil Responden Berdasarkan Usia


Tingkat usia Jumlah Persentase
responden
10 – 14 tahun 14 orang 14
15 – 19 tahun 16 orang 16
20 – 24 tahun 13 orang 13
25 – 29 tahun 12 orang 12
30 – 34 tahun 13 orang 13
35 – 39 tahun 12 orang 12
40 – 44 tahun 11 orang 11
45 – 49 tahun 9 orang 9
Jumlah 100 orang 100
Sumber: data primer (diolah kembali)

Tabel 4 menunjukkan bahwa responden 30–34 tahun sebanyak 13 responden (13%),


berusia antara 10–14 tahun sebanyak 14 antara 35–39 tahun sebanyak 12 responden
responden (14%) dan 15–19 tahun sebanyak (12%), antara 40–44 tahun sebanyak 11
16 responden (16%), antara 20–24 tahun responden (11%), dan antara 45–49 tahun
sebanyak 13 responden (13%), antara 25–29 sebanyak 9 responden (9%).
tahun sebanyak 12 responden (12%), antara

Tabel 5. Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan


Pekerjaan Jumlah responden Persentase
Pelajar 22 22
Mahasiswa 5 5
Petani 46 46
Pegawai Negeri 8 8
Karyawan Swasta 10 10
Pengangguran/tidak bekerja 9 9
Jumlah 100 100
Sumber: data primer (diolah kembali)

Tabel 5 menunjukkan bahwa sebagian mempunyai keinginan dalam pengembangan


besar responden berstatus pekerjaan sebagai wawasan melalui internet.
pelajar sebanyak 22 responden (22%), Sebelum data dianalisis maka
responden yang berstatus sebagai mahasiswa dilakukan uji prasyarat terlebih dahulu untuk
sebanyak 5 responden (5%), kemudian mengetahui apakah data tersebut dapat
responden yang berstatus sebagai petani dianalisis dengan menggunakan independent
sebanyak 46 responden (46%), responden sample t-test atau tidak. Uji prasyaratnya
yang berstatus sebagai pegawai negeri yaitu melakukan uji normalitas Kolmogorov-
sebanyak 8 responden (8%) responden yang Smirnov untuk mengetahui data yang
berstatus sebagai karyawan swasta sebanyak diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi
10 responden (10%) dan sisanya responden normal atau tidak. Suatu data dikatakan
yang berstatus pengangguran sebanyak 9 berdistribusi normal apabila taraf
responden (9%). Hal ini menunjukkan bahwa signifikansinya ≥ 0,05, sedangkan jika taraf
responden yang terpilih adalah mereka yang signifikansinya < 0,05 maka data tersebut
dikatakan tidak berdistribusi normal.
132 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

Tabel 6. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Sumber: data primer (diolah kembali)

Tabel 6 menunjukkan output hasil uji Langkah selanjutnya adalah melakukan


normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan analisis komparatif atau uji perbedaan yang
menggunakan aplikasi SPSS diketahui bahwa sering disebut uji signifikansi. Pengujian
nilai signifikansi sebesar 0,002 lebih besar yang diberikan disebut dengan pre test (test
dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebelum mengadakan perlakuan) dan post
data yang kita uji berdistribusi normal. test (setelah sampel diberi perlakuan).

Tabel 7. Nilai Korelasi dan Hasil Uji Beda t-test

Sumber: Olah data SPSS, 2015

Tabel 7 menunjukkan hasil penelitian hubungan kuat dan positif karena mendekati
yang diperoleh dari jawaban masing-masing nilai 1.
responden berdasarkan hipotesis diatas Sementara nilai pada Sig. (2-tailed) =
dengan hasil pre test dan post test 0.000 lebih kecil dari 0.05. maka H0 diterima
menggunakan analisa komparatif atau uji dan Hi ditolak, berarti terbukti bahwa internet
beda (t-test) diolah dengan menggunakan mempunyai pengaruh bagi pengembangan
aplikasi SPSS dimana Nilai Korelasi antara wawasan atau pengetahuan bagi masyarakat
2 variabel tersebut adalah 0,637 artinya Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
Untuk menjawab pertanyaan kedua
Intje Yusuf, Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) Terhadap Masyarakat…………………………………..133

dapat dilakukan dengan melihat nilai output (Internet) bagi masyarakat Kecamatan Sigi
Chi-Square ( ) berdasarkan hasil tabulasi Biromaru Kabupaten Sigi, dapat dilihat pada
jawaban responden mengenai Dampak Positif tabel sebagai berikut:
dan Negatif Penggunaan Teknologi Informasi

Tabel 8. Tabulasi Jawaban Responden mengenai Dampak Positif dan Negatif


Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) bagi masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru
Kabupaten Sigi
Responden Dampak Penggunaan Internet N
Positif Negatif
Pelajar 16 6 22
Mahasiswa 4 1 5
Petani 39 7 46
Pegawai Negeri 6 2 8
Karyawan Swasta 7 3 10
Pengangguran/ 5 4 9
tidak bekerja
Jumlah 77 23 100
Sumber: data primer (diolah kembali)

Tabel 8 menunjukkan bahwa jawaban Selanjutnya peneliti melakukan pengambilan


responden menyatakan dampak positif keputusan dengan membandingkan nilai
internet karena dapat menambah Asymp. Sig dengan batas kritis yakni 0,05.
pengetahuan, pendidikan dan informasi dari Apabila nilai Asymp. Sig < 0,05, maka
segi moral, etika dan pergaulan yang lebih terdapat hubungan yang signifikan antara
luas, dan dampak negatif internet yang baris dengan kolom, jika nilai Asymp. Sig >
merusak moral dan etika seperti situs/konten 0,05, maka tidak terdapat hubungan yang
porno serta hal/konten yang tidak edukatif signifikan antara baris dengan kolom.
lainnya.

Tabel 9. Hasil Chi-Square ( ),

Sumber: Olah data SPSS, 2015

Tabel 9 menunjukkan hasil olah data Asymp.Sig sebesar 0,486 Karena nilai
dengan menggunakan aplikasi SPSS pada Asimp.Sig = 0,486 > 0,05, maka dapat
bagian Pearson Chi‐Square terlihat nilai disimpulkan bahwa H0 diterima dan H1
134 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

ditolak, yang berarti Internet mempunyai Kabupaten Sigi yang dikenal sebagai
dampak positif bagi masyarakat Kecamatan “Kabupaten Beradat”. Walaupun masih ada
Sigi Biromaru Kabupaten Sigi. opini masyarakat bahwa dampak negatif
Hal ini dapat diartikan bahwa internet seperti : kecanduan mengakses
karakteristik masyarakat Kecamatan Sigi internet berjam-jam atau kecanduan game
Biromaru Kabupaten Sigi yang masih online, namun dampak positif internet masih
memegang kuat norma/nilai serta adat- lebih signifikan pada masyarakat.
istiadat, namun tidak menutup diri dengan Untuk mengukur derajat keeratan
perkembangan informasi yang semakin cepat hubungan antara dampak positif dan negatif
dengan mengakses hiburan, pendidikan, penggunaan teknologi informasi (internet)
informasi dan pengetahuan umum, sehingga bagi masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru
mendatangkan manfaat/berdampak positif Kabupaten Sigi, digunakan koefisien
dari segi pendidikan, etika dan moral, kontingensi berdasarkan output Symmetric
pergaulan tanpa harus meninggalkan Measures pada tabel berikut ini.
norma/nilai religius serta adat-istiadat
masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru

Tabel 10. Output Symmetric Measures

Sumber: Olah data SPSS, 2015

Berdasarkan output Symmetric KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Measures pada tabel 10 dapat diketahui
bahwa nilai koefisien kontingensi adalah Kesimpulan
0,207 dimana nilai tersebut menunjukkan 1. Teknologi informasi internet mempunyai
kriteria hubungan antar variabel adalah, pengaruh bagi pengembangan wawasan
bahwa semakin mendekati nilai 1 maka atau pengetahuan bagi masyarakat
hubungan yang terjadi semakin erat dan jika Kecamatan Sigi Biromaru Kabupaten Sigi.
mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. 2. Teknologi informasi internet memberikan
Karena nilai mendekati 1 maka berarti dampak positif dan negatif dan
hubungan yang terjadi kuat. Hal ini dapat mempunyai hubungan yang erat bagi
diartikan bahwa antara dampak positif dan masyarakat Kecamatan Sigi Biromaru
negatif penggunaan teknologi informasi Kabupaten Sigi, namun dampak positif
(internet) bagi masyarakat Kecamatan Sigi teknologi informasi internet masih lebih
Biromaru Kabupaten Sigi memiliki hubungan signifikan dibanding dampak negatifnya.
yang kuat.
Intje Yusuf, Analisis Penggunaan Teknologi Informasi (Internet) Terhadap Masyarakat…………………………………..135

Rekomendasi Masyarakat Pedesaan Melalui


1. Kecamatan Sigi Biromaru, Dinas Teknologi Informasi dan Komunikasi
Perhubungan, Komunikasi dan pada Program Pusat Layanan Internet
Informatika Kabupaten Sigi serta pihak- Kecamatan di PLIK Nanggulan 2
pihak yang terkait hendaknya Kulon Progo Yogyakarta ) Tesis.
melaksanakan pemberdayaan masyarakat, Universitas Gajah Mada.
pendidikan pertanian, dan dapat Arikunto, Suharsini, 1997, Prosedur
memberikan perhatian melalui pelatihan Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
internet yang baik dan edukatif (internet Rineka Cipta, Jakarta.
sehat) kepada masyarakat. Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi 2015.
2. Pengoperasian kembali Mobil Pelayanan Kecamatan Sigi Biromaru Dalam
Internet untuk menjangkau masyarakat Angka 2014.
terutama di desa yang belum terjangkau Badan Pusat Statistik Kabupaten Sigi, 2015.
internet, hendaknya dapat dimanfaatkan Kabupaten Sigi Dalam Angka 2014.
secara optimal sehingga akses internet Burhan Bungin. 2003. Metode Penelitian
lebih bervariasi, dengan arahan dan Sosial. PT. Raja Grafindo Perkasa,
perhatian dari petugas dari Dinas Jakarta.
Perhubungan, Komunikasi dan diunduh 20/05/2013 23.45 WITA
Informatika Kabupaten Sigi, serta Fardi, Imam. 2014. Manfaat Teknologi
teralokasinya anggaran dalam Informasi Dan Komunikasi (TIK)
pemanfaatan teknologi informasi internet Terhadap Bidang Pertanian.
selain sebagai media informasi, juga dapat http://liejasa.dosen.narotama.ac.id/files/
dimanfaatkan sebagai media potensi 2014/10/4.-Manfaat-TIK-Terhadap-
desa/kecamatan, sehingga baik potensi Bidang-Pertanian.pdf diunduh 10
pertanian, wisata, dll dapat diakses se- Februari 2015, 19.52 WITA.
Indonesia maupun di seluruh dunia. Hasan, I. 2010. Analisis Data Penelitian
dengan Statistik. Grafika: Jakarta.
UCAPAN TERIMA KASIH Helpriadi; Latifha; Rizky Syafrilon. 2011
Peranan Internet Di Bidang Pertanian.
Pada kesempatan ini penulis ingin http://tugaskelompokblogpertanian.blo
mengucapkan terima kasih yang sebesar- gspot.com/ diunduh 21/12/2013 12.35
besarnya kepada kepada Prof.Dr. Anhulaila WITA
M. Palampanga, SE., M.S selaku Ketua Tim Horman Pelo, Monika. 2014. Mutu
Pembimbing dan kepada Dr. Ir. Muh. Nur Pelayanan Informasi Masyarakat
Sangadji, DEA selaku Anggota Tim (Studi Kasus: Program Mobil Pusat
Pembimbing. Layanan Internet Kecamatan di
Kecamatan Bantimurung Kabupaten
Maros), Universitas Hasanuddin,
DAFTAR RUJUKAN Makassar.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/h
Adam, Rosida. E, 2011, Sistem Informasi andle/123456789/8831/Monika%20Ho
Manajemen, Edukasi Mitra Grafika, rman%20Pelo.pdf?sequence=1 diunduh
Palu. 13/5/2014 19.58 WITA
Andiyansari, Popi. 2014. Pemberdayaan http://balitbang.kominfo.go.id/balitbang/bppk
Masyarakat Pedesaan Melalui i-
Teknologi Informasi Dan Komunikasi yogyakarta/files/2012/11/01_Bayu_Opt
(Studi Kasus tentang Pemberdayaan imalisasi.pdf
136 e Jurnal Katalogis, Volume 4 Nomor 9, September 2016 hlm 125-136 ISSN: 2302-2019

http://etd.repository.ugm.ac.id/index.php?mo Penguatan Kelembagaan. Jurnal


d=penelitian_detail&sub=PenelitianDet Penelitian IPTEK-KOM Volume 13,
ail&act=view&typ=html&buku_id=74 No. 2, Desember 2011 Balitbang
555 diunduh 20 Juni 2015 13:36 Depkominfo RI.
WITA. Siregar, Syofian, 2010. Statistika Deskriptif
http://rohmangado2.files.wordpress.com/201 untuk Penelitian. Rajawali Press.
2/07/teknologi-informasi-dan- Jakarta.
komunikasi.doc diunduh 29/4/2014 Sugiyono, 2005, Metode Penelitian
20.01 WITA Administrasi Negara, Alfabeta,
http://satupemerintah.net/ProgramRenstras/d Bandung,
ownload/44 diunduh 12 April 2013 Sugiyono, 2008. Metode Penelitian
13.01 WITA, Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
http://www.kemendesa.go.id/uploads/artikel/ Alfabeta, Bandung
Pembangunan_Pedesaan.pdf diunduh Sunarwan, Bambang, 2013. Pola
30 Agustus 2015 10:28 WITA. Penggunaan Teknologi Informasi Dan
https://jurnal.kominfo.go.id/index.php/jskm/a Komunikasi (TIK) di Lingkungan
rticle/download/119/110/119-237-1- Masyarakat Pedesaan (Survei pada
SM.pdf diunduh 22 Maret 2016, 16.55 Komunitas Anggota Penerima PNPM
WITA. Provinsi Jambi). Balai Pengkajian dan
Kartasasmita, Ginandjar. 1997. Pengembangan Komunikasi dan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT: Informatika (BPPKI) Jakarta.
Konsep Pembangunan Yang Berakar Sunaryo, Soenarto, 2006. Pemanfaatan
Pada Masyarakat. Surabaya. Teknologi Komunikasi dan Informasi
http://www.ginandjar.com/public/09Pe Untuk Mengembangkan Sumber
mberdayaanMasyarakat.pdf diunduh 26 Belajar Bidang Penyuluhan Pertanian.
Oktober 2015, 16.37 WITA. http://eprints.uny.ac.id/692/1/ICT_of_S
Kementerian Pembangunan Daerah TPP.pdf. diunduh 10 Februari 2015,
Tertinggal RI. 2009. Strategi Nasional 19.52 WITA.
Pembangunan Daerah Tertinggal. Tutang, 2005. Mendesain Jaringan Modern
Kuncoro, M. 2004. Metode Kuantitatif Teori Berbasis Windows Server 2003,
dan Aplikasi untuk Bisnis dan D@takom Lintas Buana, Jakarta.
Ekonomi. Ed. Kedua. AMP YKPN: Wibawanto, Hari. 2007. Teknologi Informasi
Yogyakarta Dan Komunikasi : Konsep Dan
Lexy J., Moleong. (2007). Metodologi Perkembangannya. Teknik Elektro
Penelitian Kualitatif (edisi Fakultas Teknik Universitas Negeri
revisi).Remaja Rosda Karya, Bandung. Semarang.
Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Yani, Ahmad, 2006. Utility Jaringan;
No. 04 Tahun 2001 tentang Rencana Panduan Mengoperasikan Jaringan
Pembangunan Jangka Menengah Komputer Berbasis Windows, Kawan
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah Pustaka, Jakarta.
Tahun 2011 - 2016. Zaini, A. Helmy Faisal, 2010. Pembangunan
Riduwan, dan Sunarto. 2011. Pengantar Pedesaan. Kementerian Desa, Daerah
Statistika untuk Penelitian Pendidikan, Tertinggal dan Transmigrasi.
Sosial, Ekonomi, Komunikasi, dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
S. Bayu Wahyono, 2011. Optimalisasi
Program Desa Informasi Melalui

Anda mungkin juga menyukai