Anda di halaman 1dari 7

1.

Pasien anak usia 5 tahun dengan BB 20 kg datang ke IGD dengan keluhan diare sejak 1 hari yang
lalu, frekuensi 10x/hari, feses dominan air, tidak ada lendir dan darah. Tekanan darah 60/35 mmHg,
nadi 140x/menit teraba halus dan cepat, nafas sesak 40x/menit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
mata cekung, air mata tidak ada, akral dingin, turgor kulit menurun. Apakah cairan yang diberikan
pada keadaan tersebut, serta tentukan jumlah dan buatlah resepnya.

Jawab:

Pasien mengalami syok hipovolemi karena dehidrasi berat sehingga pasien membutuhkan cairan
resusitasi yaitu cairan kristaloid (Normal Saline atau Ringer Laktat)

Untuk resusitasi diberi cairan 20ml/kgBB/kali dalam waktu 15-20 menit.

Jumlah cairan yang diberi dalam 15-20 menit:

 20 ml x 20 kg = 400 cc dalam 15-20 menit

Jumlah tpm : ( jumlah cairan + faktor tetes ) / lama pemberian

(400 cc x 20) /20 menit  400 tpm makro


RESEP

dr. Tasya
SIP: 20210915
Praktik Dokter Umum
Praktik Senin-Jumat pukul 13.00- 17.00
Jl.Aur Duri No.12 Padang
Telpon : 001234

Padang, 4 Februari 2022

R/ NaCl 0,9% kolf No.I


Infus set No.I
IV cath no 20G No.I
s.i.m.m

Pro : Yaya
Umur : 5 tahun
Alamat : Padang
2. Seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan BB 30 kg datang dengan riwayat muntah sejak 2
hari yang lalu. Frekuensi muntah 5-6x/hari, anak datang ke IGD sadar GCS 15. Tekanan darah 90/50
mmHg, nadi 180x/menit, nafas 24x/menit. Mata tampak sedikit cekung, turgor kulit kembali lambat,
air mata masih ada, akral masih hangat, nadi kuat angkat. Didapatkan kadar Na 120 mmol/L, K 45
mmol/L, Cl 94 mmol/L. Apa pillihan cairan yang akan diberikan untuk tatalaksana, berapa jumlah
cairan dan tuliskan resepnya.

Pasien mengalami dehidrasi sedang disertai dengan kehilangan Natrium  dehidrasi tipe hipotonik

Terdapat hiponatremi dan sedikit penurunan klorida

Cairan yang diberikan: KAEN 4B

Jumlah cairan:

PWL  dehidrasi sedang: kehilangan cairan 5-10% dari BB

8% x 2,4 kg = 3 kg

Kehilangan berat 2,4 kg = kehilangan air 2,4 liter atau setara dengan 2400 cc

NWL  kebutuhan BB 20 kg

1000 cc + ( 50 cc x 10 kg ) + ( 20 cc x 10 kg ) = 1700 cc

Total kebutuhan cairan: 2400 cc cc + 1700 cc = 4100 cc

Kebutuhan Na : 2-4 mEq /kgBB/hari

3 x 30 kg = 90 mEq

Kebutuhan K : 1-2 mEq/kgBB/hari

1 x 30 kg = 30 mEq

Total cairan  4100 cc air + 90 mEq Natrium + 30 mEq Kalium

Pilihan cairan: pilih cairan yang 1 liter mengandung:

Na : 90/4,1 L = 21,95 mEq Na/L

K : 30/4,1 L = 7,32 mEq K/L


RESEP OBAT

dr. Tasya
SIP: 20210915
Praktik Dokter Umum
Praktik Senin-Jumat pukul 13.00- 17.00
Jl.Aur Duri No.12 Padang
Telpon : 001234

Padang, 4 Februari 2022

R/ KAEN 4B 500 ml kolf No.I


IV cath no 20G No.I
Infus set No.I
s.i.m.m

Pro : Kael
Umur : 7 tahun
Alamat : Padang
3. Seorang anak perempuan usia 1 tahun, BB 8 kg datang ke IGD dengan riwayat tertelan air aki 3
jam yang lalu. Pasien muntah bercampur darah sebanyak 2x, saat ini terpasang NGT dan mengalir
cairan lambung kehitaman. Apa cairan yang akan diberikan beserta jumlahnya?

Jenis cairan: pilihan cairan yang memenuhi, mengandung Na 24 mEq dan K 8 mEq adalah

 KAEN 4B

Jumlah cairan:

Kebutuhan cairan : 100cc/kg x 8kg = 800 cc

Kebutuhan Na : 2-4 mEq /kgBB/hari

3 x 8kg = 24 mEq

Kebutuhan K : 1-2 mEq/kgBB/hari

1 x 8kg = 8 mEq

Total cairan  800 cc air + 24 mEq Natrium + 8 mEq Kalium


Salsabiila Sekar Tasya

2140312132

DM Anak Periode 2 Februari – 6 April 2022

1. Bagaimana dampaknya jika kondisi hiponatremi dikoreksi dengan hipoosmolar?

2. Mengapa cadangan glukosa anak lebih sediikit dibanding dewasa?

Pada orang dewasa setelah makan hingga 14 jam kemudian, metabolisme


glukosa 2 mg/kgBB/menit kemudian menurun menjadi 1,8 mg/kgBB/menit pada 30
menit setelah makan. kadar metabolisme glukosa pada bayi dan anak pada 14 jam
setelah makan jumlahnya 3 kali lipat lebih besar pada orang dewasa dan saat 30
menit kemudian setelah makan kadarnya akan menurun menjadi
3,8mg/kgBB/menit.
Pada bayi dan anak kemampuan tubuh tidak semaksimal pada orang dewasa
sehingga akan terjadi penurunan progresif dari konsentrasi glukosa plasma dalam
darah yang singkat. Perbedaan adaptasi puasa pada orang dewasa dan anak
disebabkan karena perbedaan massa otak, dimana kadar otak anak lebih besar
dibandingkan tubuh sehingga penurunan glukosa terjadi lebih cepat akibat dari
proses pemakaian. Glikogenolisis yang terjadi pada anak tidak sebanyak yang terjadi
pada dewasa karena massa otot pada anak lebih kecil dibandingkan dewasa
sehingga mempertahankan glukosa banyak menggunakan glukoneogenesis.
3. Apa akibatnya bila mengurangi osmolaritas tanpa glukosa?
Bila glukosa kurang ditubuh akan menyebabkan terjadinya perpindahan cairan dari
ekstraseluler ke intraseluler. Karena glukosa merupakan non-elektrolit plasma yang
berpengaruh terhadap osmolalitas.
Penggantian cairan saja tanpa insulin akan menurunkan glukosa darah, Glukosa target
antara 10 dan 15 mmol/L atau 110 sampai 270 mg/dl, normalisasi lengkap dari elektrolit dan
osmolalitas dapat memakan waktu hingga 72 jam.

4. Apa perbeddaan asering/RA dengan RL?

a. Asetat dimetabolisme di otot sedangkan laktat dimetabolisme di hati menjadi


bikarbonat (oleh karena itu pada pasien dengan gangguan funsi hato konversi laktat
menjadi bikarbonan tidak terganggu
b. Laju metabolism asetat adalah 250-400mEq/jam, Laktat 100 mEq/jam sehingga RA lebih
cepat mengatasi asidosis yang disertai syok
c. Walaupun asetat dan laktat merupakan perkusor bikarbonat, asetat digunakan untuk
menetralkan metabolism asam yang berlebih an sehingga efisien untuk mengatasi syok
yang disertai asidosis

ELEKTROLIT (mEq/L) Osmolaritas


Produk
Na+ K+ Cl- Ca- Laktat Asetat mOsm/L
RL 130 4 109 3 28 - 273
Asering 130 4 109 3 - 28 273

Anda mungkin juga menyukai