DISUSUN OLEH
NISN : 201125/0042102075
KELAS : XI B
ii
YAYASAN PONDOK PESANTREN SYAICHONA CHOLIL
SMK KUTIM CEMERLANG
SUKA RAHMAT TELUK PANDAN KUTAI TIMUR
NSS : 30.2.16.10.01.008
Head Office : Pondok Pesantren Syaichona Cholil Jln. Poros KM 5 Bontang-Sengata Suka Rahmat
- Teluk Pandan - Kutai Timur - Kalimantan Timur kode Pos: 75611 0852 4843 3676
Email: smkkutim@gmail.com
PENGUJI 2 :
PENGUJI 3 :
PENGUJI 4 :
Mengetahui :
KepalaSekolah
iii
LEMBAR PENGESAHAN BENGKEL
‘CV.ENDRO JOYO’
Yang bertandatangan di bawahini :
Nama : ANDRIAS PUTRA
Jurusan : Teknik Kendaraan Ringan (TKR)
Telah melakukan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIND) mulai
tanggal 03 Januari s/d 03 Maret 2022 dan laporan PRAKERIND ini telah
disetujui, diteliti, dan di sahkan oleh tim penilai/penguji SMK Kutim Cemerlang.
Diajukan untuk melengkapi persyaratan dan pertanggung jawaban saya
Selama di ‘CV.ENDRO JOYO’.
Disetujui / Disahkan:
Kepala Kejuruan
Kanayah, S.T.
iv
YAYASAN PONDOK PESANTREN SYAICHONA CHOLIL
SMK KUTIM CEMERLANG
SUKA RAHMAT TELUK PANDAN KUTAI TIMUR
NSS : 30.2.16.10.01.008
Head Office : Pondok Pesantren Syaichona Cholil Jln. Poros KM 5 Bontang-Sengata Suka Rahmat
- Teluk Pandan - Kutai Timur - Kalimantan Timur kode Pos: 75611 0852 4843 3676
Email: smkkutim@gmail.com
DI
Oleh:
ANDRIAS PUTRA
201125/0042102075
TELUK PANDAN
Disahkan oleh:
Kepala Kejuruan Pembimbing
Mengetahui:
KepalaSekolah
v
Rasidi, S.Kom, M.E.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerind) dengan baik dan lancar. Tak lupa Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu rangkaian
kegiatan Praktek Kerja Industri di Bengkel CV. ENDRO JOYO, juga sebagai
persyaratan untuk uji kompetensi. Laporan ini di susun berdasarkan
pengamatan langsung, pengumpulan data di lapangan juga hasil pengumpulan
informasi dari pembimbing lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini telah banyak pihak eksternal dan internal
yang senantiasa membantu serta memberikan semangatnya kepada penulis
agar selalu optimis, sehingga laporan ini dapat tersusun. walaupun penulis
mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat
berterima kasih pada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini
khususnya :
vi
5. Bpk dan Ibu guru yang telah memberikan dukungan agar selalu menaati
peraturan-peraturan selama melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIND).
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga kami dapat
melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada akhirnya. Kami
mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan
dasar itu penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari
para pembaca.
Andrias Putra
vii
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................i
HALAMAN JUDUL.....................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..................................................................................................vi
DAFTAR ISI..............................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................................x
DAFTAR TABEL........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................12
B. Rumusana Masalah.............................................................................................12
C. Batasan Masalah.................................................................................................12
A. Sejarah Bengkel..................................................................................................15
A. Tune Up................................................................................................................5
viii
D. Pembersihan Saringan Udara.............................................................................17
C. Keselamatan Kerja.............................................................................................19
D. Proses Pengerjaan...............................................................................................19
BAB V PENUTUP.......................................................................................................26
A. Kesimpulan.........................................................................................................26
B. Saran-saran.........................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................28
LAMPIRAN-LAMPIRAN.........................................................................................29
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusana Masalah
Adapun penulis Laporan mengambil beberapa rumusan masalah, antara lain :
1. Apa saja pekerjaan yang dilakukan dalam tune up ?
2. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam tune up ?
3. Bagaimana Proses Tune up ?
C. Batasan Masalah
Dalam Hal ini penulis membatasi dalam penulisan laporan ini, adapun batasan
masalah sebagai berikut :
1. Cukup mengetahui apa saja yang kerjakan dalam Tune Up
12
2. Mengetahui alat dan bahan yang di gunakan
3. Memahami Proses Tune Up
13
C. Tujuan Penulisan Laporan
D. Teknik Penyusunan Laporan
14
BAB II
SEJARAH BENGKEL
A. Sejarah Bengkel
CV. ENDRO JOYO di dirikan oleh bapak Endro, bengkel ini
mempunyai 1 montir. Bengkel CV. ENDRO JOYO beralamat di km 8
didirikan pada tanggal 10 juni 1999, bengkel ini di bentuk dengan usaha
sendiri yang awalnya hanya bekerja di bengkel lain namun memiliki modal
sendiri dan membuka bengkel CV. ENDRO JOYO
2.MISI
a. Mendukung program perbengkelan serta meningkatkan sektor
investasi
b. Menciptakan peluang usaha di sektor perbengkelan dan investasi
c. Mengoptimalkan potensi untuk mencioptakan dan meningkatkan
peluang usaha
d. Menciptakan dan meningkatkan usaha-usaha perbengkelan.
15
C. Denah Lokasi Bengkel
4
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Tune Up
Tune up merupakan pekerjaan pemeriksaan, dan penyetelan secara berkala
pada mesin yang dilakukan seorang mekanik yang bertujuan untuk
mengkondisikan mesin agar performanya dapat maksimal. Tune up harus selalu
dilakukan pada kendaraan sehingga kendaraan selalu siap bila digunakan
kapanpun.
5
Gambar 3. 1 Oil Dip Stick
3. Penggantian Oil Filter.
Oil filter pada mesin harus diganti secara rutin, sebab kotoran yang tertumpuk
didalam oil filter dapat menyumbat dan merusak oil filter, sehingga kinerja
oil filter akan memburuk dalam menyaring kotoran pada oli mesin. Pada
kendaraan Toyota, oil filter harus diganti tiap 10.000 KM atau tiap ganti oli
ke 2 dan kelipatannya.
C. Pemeriksaan Pada Sistem Pengapian.
Sistem pengapian pada kendaraan berfungsi untuk menyediakan nyala api
melalui busi untuk membakar campuran udara - bahan bakar pada akhir langkah
kompresi.
Pekerjaan tune up yang dilakukan adalah :
1. Pemeriksaan baterai.
Pemeriksaan pada baterai terdiri dari pemeriksaan tegangan baterai,
pemeriksaan berat jenis elektrolit, dan pemeriksaan jumlah elektrolitnya pada
baterai jenis basah.
6
Pemeriksaan tegangan baterai dilakukan dengan menggunakan AVO
meter. Baterai yang baik mempunyai tegangan normal sebesar 12 volt ( 2 volt
tiap sel ), dan tegangan pengisian baterai maksimal sebesar 14 volt.
Pemeriksaan berat jenis cairan elektrolit ( H2SO4 ) baterai dilakukan dengan
menggunakan hidrometer. Semakin lama baterai digunakan, berat jenis H2SO4
pada cairan elektrolit baterai semakin berkurang karena penguapan,
sedangkan kandungan air pada cairan elektrolit semakin bertambah. Bila hal
tersebut terjadi pada baterai, maka baterai tidak dapat menyimpan arus listrik
dengan baik. Berat jenis cairan elektrolit baterai yang nomal ialah 1,25 – 1,27
pada suhu 200C. Pengukuran dilakukan dengan cara menghisap cairan
elektrolit baterai kedalam hidrometer dengan menekan rubber bulbnya,
kemudian baca hasil pengukuran pada float.
7
garis upper level pada baterai. Bila berada dibawah garis upper level, maka
tambahkan air suling pada baterai hingga ketingginnya tepat pada garis upper
level.
8
Gambar 3. 4 elektroda Busi
Pembersihan bagian ulir busi dilakukan dengan menyikatnya
menggunakan sikat busi kemudian menyemprotnya dengan tekanan angin
dari kompresor. Saat melakukan penyikatan ulir busi, hati – hati jangan
sampai merusak bagian elektrodanya.
Penyetelan celah / gap antara elektroda dan massa busi dilakukan
dengan menggunakan feeler gauge busi. Pada kendaraan Toyota, gap busi
Avanza ,Rush, Agya, Yaris, Etios, Vios dan Kijang EFI yaitu 1,00 mm,
Kijang Innova 1,10 mm, dan Kijang mesin karburator yaitu 0,80 mm.
9
3. Penyetelan Celah Platina dan Sudut Dwell
Penyetelan celah platina dan sudut dwell hanya dilakukan pada mesin
konvensional, sedangkan pada mesin dengan sistem kontrol elektronik atau
EFI tidak dilakukan sebab mesin EFI tidak lagi menggunakan platina untuk
menghubungkan dan memutuskan arus listrik dari primer koil ke massa.
Mesin EFI dilengkapi dengan igniter yang untuk menyalakan percikan bunga
api pada busi.
Platina pada mesin konvensional ditempatkan pada breaker plate
distributor. Besar nya celah platina di setel untuk mendapatkan sudut dwell
yang tepat. Sudut dwell merupakan sudut lamanya platina pada saat posisi
celah platina tertutup. Sudut dwell harus distel hingga ukurannya antara 46 0 –
580, tetapi sudut dwell yang baik ialah tepat pada 520. Pengukuran sudut
dwell menggunakan dwell angle tester atau tune up tester.
Gambar 3. 6 Platina
10
Gambar 3. 7 Tune Up Tester
11
Gambar 3. 8 Dwell Angel Tester
12
Gambar 3. 9 Kabel Busi Nilai Tahanan Kabel Busi Yang Baik Yaitu < 25
KΩ.
13
Gambar 3. 10 Vacuum Advancer
14
Pemeriksaan dilakukan dengan cara memutarkan rotor distributor
berlawanan dengan arah jarum jam. Apabila rotor dapat kembali ke posisinya
semula setelah diputarkan, berarti governoor advancer kondisinya masih baik,
bila tidak berarti kondisinya sudah jelek dan pegas governoor harus diganti.
Gambar 3. 12 Distributor
6. Pemeriksaan Ignition Coil
Koil merupakan komponen pada sistem pengapian berfungsi untuk
menaikkan tegangan baterai dari 12 volt menjadi 5.000 – 25.000 volt untuk
membangkitkan percikan api pada busi.
Pengukuran tahanan ignition koil dilakukan untuk mengetahui besarnya
tahanan listrik pada kumparan primer dan sekunder koil. Alat yang digunakan
15
pada proses pengukuran tahanannya yaitu AVO meter. Spesifikasi tahanan
primer koil yaitu 1,3 – 1,6 Ω, sedangkan tahanan sekundernya 10,7 – 14,5
KΩ.
16
Saringan udara merupakan bagian dari mesin yang berfungsi untuk
memisahkan kotoran dari udara yang akan masuk ke intake manifold. Bila
kotoran tersebut tidak dibersihkan, maka kotoran bersama – sama udara akan
masuk ke mesin dan mengotori mesin dan menyebabkan mesin menjadi
tersendat.
Pekerjaan ini dilakukan dengan menyemprotkan permukaan saringan
udara dengan tekanan angin dari kompresor hingga saringan udara bersih dari
kotoran yang menempel.
E. Pemeriksaan Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mensuplai bahan bakar ke mesin
sesuai dengan kebutuhan mesin. Jumlah bahan bakar yang di suplai ke mesin
akan mempengaruhi baik tidaknya suatu proses pembakaran pada mesin.
Pekerjaan – pekerjaan tune up yang berkaitan dengan sistem bahan
bakar antara lain :
1. Pembersihan fuel filter
Fuel Filter berfungsi untuk memisahkan kotoran dari bahan bakar.
Pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan bagian dalam fuel filter
dengan tekanan angin dari kompresor. Arah penyemprotan dilakukan dari
saluran masuk fuel filter.
2. Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator
Penyetelan campuran bahan bakar – udara pada karburator dilakukan
untuk mendapatkan campuran gas yang ideal sesuai dengan kebutuhan mesin.
Penyetelan dilakukan dengan memutar idle mixture adjusting screw pada
karburator hingga mesin tidak mengeluarkan asap yang berlebihan.
17
Gambar 3. 15 Idle Mixture Adjusting Screw
3. Penyetelan Putaran Idle
Putaran idle mesin ialah putaran pada mesin pada saat pedal gas tidak
ditekan. Putaran idle mesin harus distel sesuai dengan putaran idle yang di
rekomendasikan manual book kendaraan yang bersangkutan. Putaran idle di
stel dengan memutar idle adjusting screw.
F. Pemeriksaan Sistem Pendingin
Pemeriksaan sistem pendingin dilakukan dengan memeriksa kecukupan air
pendingin, pemeriksaan tutup radiator, kebocoran radiator, dan selang – selang
cairan pendingin.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Dalam hal ini, penulis akan membahas tentang pekerjaan – pekerjaan tune up
untuk mesin Toyota kijang 7k Pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan yaitu :
1. Pemeriksaan Busi
2. Mengganti filter oli mesin
3. Mengganti Oli mesin.
4. Pembersihan saringan udara.
5. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
6. Pemeriksaan baterai.
18
19
C. Keselamatan Kerja
1. Keselamatan manusia
- Gunakan wearpack yang sesuai dengan badan kita untuk
kenyamanan.
- Gunakan masker dan sarung tangan.
- Gunakan safety shoes untuk melindungi kaki.
2. Keselamatan alat
- Gunakan alat – alat kerja dengan benar dan hati – hati untuk
menghindari kerusakan pada alat kerja.
- Simpan kembali alat kerja setelah digunakan dalam caddy apabila
telah selesai bekerja, bila masih diperlukan simpan saja di atas
caddy.
3. Keselamatan bahan
- Hindari kerusakan pada bahan kerja.
- Pisahkan bahan kerja yang dibutuhkan dengan bahan kerja yang
rusak.
- Hati – hati dalam menangani bahan kerja.
- Simpan baut – baut dan mur – mur yang dilepas pada wadah yang
disediakan.
D. Proses Pengerjaan
1. Persiapan sebelum bekerja
a. Buka bagian kap mesin.
b. Pasangkan fender dan grill cover pada bagian fender dan grill
kendaraan, untuk melindungi kedua bagian bodi kendaraan tersebut
dari kerusakan dan kotoran.
c. Pasangkan steer cover pada steering wheel ( roda kemudi ), pada
floor mat pada bagian lantai kendaraan, dan seat cover pada bagian
jok supir.
19
2. Pemeriksaan Busi
1. Pembongkaran
a. Lepaskan selang yang terpasang pada box saringan udara,
dengan mengendorkan bautnya menggunakan rachet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock , lalu lepaskan selang
tersebut.
b. Lepaskan sensor THA, dan PIM serta selang pemasukannya dari
box saringan udara.
c. Lepaskan box saringan udara dari mesin, dengan cara
melepaskan baut – bautnya terlebih dahulu menggunakan rachet
handle, sambungan pendek, dan kunci sock. Simpan box
saringan udara pada bagian rak bawah caddy.
d. Lepaskan ignition koil ( koil ini tipe stik koil ), dengan cara
melepaskan bautnya menggunakan rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock.
e. Lepaskan busi dari mesin, dengan menggunakan sliding,
sambungan panjang, dan kunci busi.
2. Pemeriksaan busi :
Bersihkan bagian ulir dan ujung insulator busi menggunakan
sikat busi dan menyemprotkannya dengan tekanan angin kompresor
menggunakan air gun. Hati – hati jangan sampai merusak electrode
busi. Lalu setel celah businya menggunakan feeler gauge busi. Celah
busi TOYOTA Avanza yaitu 1,00 mm. Hati – hati jangan sampai
merusak elektrode dan massa busi ketika menyetel celahnya.
3. Pemasangan :
a. Pasang kembali busi – businya pada lubang busi. Alat yang
digunakan adalah sliding, sambungan panjang, dan kunci busi.
Hati–hati jangan sampai merusak busi ketika mengencangkannya.
b. Pasang kembali ignition koil pada lubang busi, lalu kencangkan
bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle, sambungan
pendek, dan kunci sock. Hati – hati jangan sampai salah dalam
20
memasang koil, pasang kembali masing – masing koil pada busi
sesuai dengan urutannya pada saat melepas koil dari busi. Bila
pemasangan koil tidak sesuai dengan urutannya, pengapian tidak
akan sesuai dengan Firing Order nya.
c. Pasang kembali box saringan udara pada mesin, dan kencangkan
baut – bautnya. Alat yang digunakan adalah rachet handle,
sambungan pendek, dan kunci sock.
d. Pasangkan sensor THA, dan MAP pada box saringan udara. Dan
juga pasangkan selang udara pada box saringan udara. Dengan
cara :
- Pasangkan selang udara pada box saringan udara.
- Kencangkan baut pengikatnya, menggunakan rachet
handle, beserta sambungan pendek dan kunci sock.
3. Mengganti Oil Filter Mesin
a. Lepaskan oil filter dari dudukannya, menggunakan oil filter wrench.
Putar berlawanan arah jarum jam oil filternya untuk melepaskan oil
filter dari dudukannya.
b. Bersihkan dudukan oil filter dari oli mesin.
c. Pasangkan oil filter baru pada dudukannya menggunakan tangan
untuk pengerasan awalnya, dan untuk pengerasan terakhir
menggunakan oil filter wrench. Jangan terlalu kencang ketika
mengencangkan oil filter – nya, sebab bila terlalu kencang dapat
merusak seal oli pada oil filter.
4. Mengganti Oli mesin
a. Persiapan pertama, siapkan wadah penampungan oli mesin bekas,
sarung tangan dan lap majun. Jangan lupa menggunakan helm.
b. Naikkan kendaraan dengan lift stall, dengan menekan tombol “Up”
hingga ketinggiannya diatas kepala kita. Tekan tombol “Lock” untuk
mengunci lift stall.
c. Kendorkan drain plug oil pan menggunakan kunci ring.
21
d. Lepaskan drain plug dengan tangan. Hati – hati dalam menurunkan
oli mesin karena oli mesin kadang – kadang masih panas.
e. Tampung oli mesin pada wadah penampungan oli mesin bekas yang
disediakan.
f. Setelah oli mesin dikeluarkan dari oil pan, tutup kembali drain hole
oil pan dengan drain plugnya. Kencangkan drain plug-nya
menggunakan kunci ring.
g. Buang oli mesin bekas pada drum penampungan oli mesin bekas.
h. Turunkan kendaraan. Tekan tombol “Lock” kembali untuk meng –
unlock lift stall, lalu tekan tombol “Down” untuk menurunkan
kendaraan.
i. Buka tutup oli mesin, dengan menggunakan corong oli masukkan
Oli Mesin TGMO semi Syntetic sebanyak 3,5 liter.
j. Periksa kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip stick.
Terdapat 2 garis pada oil dip stick, yaitu garis atas dan garis bawah.
Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick berada di
garis atas oil dip stick.
k. Hidupkan mesin selama kurang lebih 3 menit, kemudian matikan
mesin.
l. Periksa kembali kuantitas oli mesin pada oil pan mengunakan oil dip
stick. Pastikan jumlah oli mesin yang terukur pada oil dip stick tetap
berada di garis atas oil dip stick.
5. Pembersihan Saringan Udara Mesin.
Periksa saringan udara. Bila saringan udara kotor, semprotlah
saringan udara dengan tekanan angin dari kompresor menggunakan air
gun untuk membersihkannya.
6. Pemeriksaan Cairan Pendingin Mesin.
Periksa air radiator pada recervoir tank nya. Pastikan permukaan
air radiator berada tepat pada garis “full”, bila tidak tambahkan air pada
recervoir tank-nya hingga permukaan air radiator tepat pada garis full.
22
7. Pemeriksaan Baterai.
Pemeriksaan baterai meliputi :
a. Pemeriksa kecukupan cairan elektrolit baterai. Pastikan bahwa cairan
elektrolit baterai berada pada garis upper level. Bila tidak,
tambahkan air suling pada baterai.
b. Periksa kondisi baterai. Alat yang digunakan adalah battery tester.
cara penggunaannya adalah :
23
Gambar 4. 1 Battery Tester
24
8. Penutupan
a. Periksa kembali hasil pekerjaan kita.
b. Periksa kekerasan mur roda menggunakan kunci momen. Momen
standar pengencangan mur roda yaitu 12 Kg.m.
c. Periksa dan setel tekanan udara ban depan dan ban belakang dengan
tire pressure tester. Pastikan bahwa tekanan udara ban depan 30 psi
dan tekanan udara ban belakang 32 psi.
d. Lepaskan fender cover, seat cover, gril cover, dan floor mat dari
kendaraan.
e. Tutup kabin mesin.
f. Lapor kepada foreman bahwa pekerjaan kita telah selesai. Foreman
akan melakukan test drive untuk memeriksa kondisi kendaraan.
g. Setelah test drive selesai dan foreman memastikan kondisi kendaraan
setelah tune up baik, kendaraan akan diserahkan kepada pelanggan.
h. Bereskan kunci – kunci kedalam cady.
25
26
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun dalam kesimpulan ini penulis menyampaikan sedikit hal hal yang
harus di perhatikan dalam kegiatan Tune Up. Adapun yang harus di periksa adalah
sebagai berikut :
1. Pemeriksaan Busi
2. Mengganti filter oli mesin
3. Mengganti Oli mesin.
4. Pembersihan saringan udara.
5. Pemeriksaan kecukupan cairan pendingin mesin.
6. Pemeriksaan baterai.
Dengan adanya Praktik Kerja Industri di CV. Endro JOYO dapat membawa
pengaruh yang sangat positif. Adanya kegiatan praktek kerja industri, segala ilmu
atau teori yang telah didapatkan dari sekolah dapat diterapkan atau diaplikasikan
secara langsung ke lapangan sehingga kebenaran dari suatu teori dan analisa dapat
diketahui, dibuktikan serta dapat menambah wawasan tentang segala hal-hal baru
yang tidak didapatkan sebelumnya.
Dengan melaksanakan Praktek Kerja Industri, kami telah mendapatkan
pengalaman dan pelajaran yang bermanfaat. Juga sebagai bekal bekerja untuk
terjun ke dunia usaha/industri dan kami dapat mengetahui secara langsung cara
kerja alat-alat yang digunakan dalam perusahaan.
B. Saran-saran
a. Untuk Sekolah :
- Waktu yang digunakan untuk PRAKERIND dijadikan lebih lama
dan program TKR lebih di tingkatkan.
- Waktu pemberangkatan PRAKERIND mohon pada waktu kelas XI
akhir atau kelas XII awal supaya bekal untuk Prakteknya lebih
matang.
26
b. Untuk Bengkel:
- Supaya para pegawai dan pimpinan saling membantu tanpa ada
perbedaan antara pimpinan dan pegawai.
- Supaya jangan pernah bosan dalam membimbing peserta program
PRAKERIND TKR
27
DAFTAR PUSTAKA
Training
http://tyospidermenk.blogspot.com/2011/05/sistemtuneup.html
http://egavebriasandi.wordpress.com
28
LAMPIRAN-LAMPIRAN
29