DISUSUN OLEH
NISN : 0058796386
KELAS : XI B
KELAS : XI B
NISN : 0058796386
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI LAPORAN
Menyatakan Bahwa Laporan Yang Berjudul ‘COOLING SISTEM’ Yang
Disusun Oleh :
NISN : 0058796386
Oleh :
PENGUJI 1 :
PENGUJI 2 :
PENGUJI 3 :
PENGUJI 4 :
Mengetahui :
KepalaSekolah
iii
JAYA MANDIRI
BENGKEL JAYA MANDIRI
Oleh :
201105/0046885270
Disahkan oleh :
DISETUJUI / DISAHKAN:
Kepala Kejuruan
Kanayah, S.T.
iv
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
DI
Oleh:
0058796386
TELUK PANDAN
Disahkan oleh:
Mengetahui:
KepalaSekolah
v
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat dan karunianya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerind) dengan baik dan lancar. Tak lupa Shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan
sahabatnya.
Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai salah satu rangkaian
kegiatan Praktek Kerja Industri di Bengkel BENGKEL JAYA MANDIRI, juga
sebagai persyaratan untuk uji kompetensi. Laporan ini di susun berdasarkan
pengamatan langsung, pengumpulan data di lapangan juga hasil pengumpulan
informasi dari pembimbing lapangan.
Dalam penyusunan laporan ini telah banyak pihak eksternal dan internal
yang senantiasa membantu serta memberikan semangatnya kepada penulis agar
selalu optimis, sehingga laporan ini dapat tersusun. walaupun penulis mengakui
bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis sangat berterima kasih
pada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan laporan ini khususnya :
1. Orang Tua Penulis, yang telah memberi dukungan kepada penulis, sehingga
penulis bisa menyelesaikan tugas prakerind ini dengan baik.
2. Bpk. Rasidi S.Kom, M.E. Selaku Kepala Sekolah SMK Kutim Cemerlang
yang selalu memberikan motivasi dan support kepada penulis agar dapat
melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIND) dengan baik dan
lancar.
3. Bapak Kanayah, S.T., selaku ketua jurusan Teknik Mekanik Otomatif
4. Bpk. Muh. Arief, M.Pd., selaku pembimbing dalam melakukan penyusunan
laporan praktek kerja lapangan.
5. Bpk dan Ibu guru yang telah memberikan dukungan agar selalu menaati
peraturan-peraturan selama melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIND).
6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang senantiasa
selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga kami dapat
vi
melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada akhirnya. Kami
mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, dengan dasar
itu penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para
pembaca.
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................vi
DAFTAR ISI......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Batasan Masalah..........................................................................................1
A. Sistem Pendingin..........................................................................................5
viii
C. Kerusakan-Kerusakan Yang Sering Terjadi Pada Sistem Pendingin dan
Cara Mengatasinya............................................................................................23
BAB V PENUTUP...............................................................................................30
A. Kesimpulan................................................................................................30
B. Saran – Saran.............................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................32
LAMPIRAN.........................................................................................................33
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem pendingin (Cooling System) adalah suatu rangakain untuk mengatasi
terjadinya over heating pada mesin agar mesin tetap bekerja secara optimal
( Daryanto. 1999 : 1 ) sistem pendingin yang digunakan pada mesin ada dua
macam yaitu :
1. Sistem pendingin udara (air COOLING SISTEM) pendingin udara digunakan
jika panas dari mesin yang bekerja/berputar dilewatkan melalui sirip-sirip ke
udara luar. Pendingin udara biasanya digunakan pada mesin satu silinder.
Semua motor yang menggunakan sistem pendingin udara, sekeliling
silindernya dipasang sirip-sirip.
2. Sistem pendingin air (water cooling system) sistem pendingin air panas
dilewatkan / ditransfer ke air disekitar ruang bakar dan silinder. Panas yang
diserap oleh air pendingin akan menyebabkan naiknya temperatur air
pendingin tersebut. Panasnya akan ditransfer ke sirip-sirip radiator, kemudian
panas tersebut akan disemburkan ke udara, air selanjutnya kembali ke mesin,
sistem pendingin air adalah sistem yang menggunakan media air untuk
sirkulasi pendinginannya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam hal ini penulis mengambil beberapa
rumusan masalah :
1. Bagaimana cara kerja komponen – komponen sistem COOLING SISTEM?
2. Apa penyebab kerusakan pada COOLING SISTEM?
3. Apa fungsi COOLING SISTEM?
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam hal ini penulis mengambil beberapa batasan
masalah :
1. Mengetahui cara kerja komponen sistem COOLING SISTEM.
1
2. Mengetahui penyebab kerusakan COOLING SISTEM
3. Mengetahui fungsi coolong sistem.
A.
B.
C.
D.
E. Teknik Penyusunan Laporan
Dalam penyusunan laporan ini penulis menggunakan teknik antara lain
dengan tinjauan langsung ke lapangan dan secara pustaka, penulis mendapat
masukan langsung dari pihak pembimbing serta mekanik-mekanik yang ada di
perusahaan tersebut.
Bab I Pendahuluan
Membahas latar belakang masalah, batasan masalah, dan tujuan penulisan
laporan agar pembaca bisa lebih mengetahui masalah. Masalah yang terjadi
dalam melaksanakan PSG dan sampai batas-batas masalah itu. Selain itu
disertakan juga penjelasan tentang tujuan siswa membuat laporan dan di dalam
tujuan laporan terdapat tujuan umum dan tujuan khusus.
Bab II Sejarah Perusahaan
Membahas sejarah bagaimana perusahaan berdiri hingga saat ini
Bab III Landasan Teori
Membahas masalah fungsi cooling system yang sebagaimana menjadi materi
laporan, fungsi cooling system serta cooling system serta komponen cooling
system agar pembaca dapat memahami isi laporan.
2
Bab IV Pembahasan Masalah
Dimana di dalamnya membahas tentang masalah - masalah yang di praktekkan
siswa pada saat PSG dan bersangkutan pada landasan teori. Di dalam
pembahasan masalah membicarakan tentang fungsi dan cara kerja sistem
pendingin secara umum.
Bab V Penutup
Dimana di dalamnya terdapat kesimpulan dalam melaksanakan PSG serta
diberikan saran-saran yang terbaik.
Daftar Pustaka
Lampiran
3
BAB II
SEJARAH
4
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Sistem Pendingin
Semua benda yang bergerak akan menimbulkan suatu gesekan yang akan
menimbulkan panas, dan panas akan bertambah setiap waktu. Untuk meredam
panas ini, maka sistem pendingin dirancang dan dipasang pada mobil.
Sistem pendingin adalah salah satu bagian penting dari sebuah kendaraan
yang berfungsi sebagai alat pendingin ketika mesin sedang beroperasi. Berguna
untuk mencegah kerusakan pada mesin karena kepanasan saat beroperasi. Sistem
pendingin pada sebuah kendaraan sudah dirancang secara otomatis dan akan
bekerja dengan sendirinya ketika mesin kendaraan sudah hidup.
5
Sistem pendingin adalah suatu rangkaian untuk mengatasi terjadinya over
heating (panas yang berlebihan) pada mesin agar mesin bisa bekerja secara stabil.
Pada mesin bensin, energi yang terkandung dalam bahan bakar diubah menjadi
energi efektif melalui proses pembakaran. Proses pembakaran akan menghasilkan
panas yang kemudian diubah menjadi tenaga mekanis. Dari panas yang
dihasilkan sekitar 25% yang digunakan sebagai tenaga penggerak.
6
ditransfer ke sirip radiator, kemudian panas tersebut disemburkan ke
udara. Air selanjutnya kembali ke mesin. Secara umum, sistem pendingin
air adalah menggunakan media air untuk sirkulasi pendinginannya untuk
lebih jelasnya akan dibahas dalam tugas akhir ini.
7
kantong-kantong air yang dipompa akan mengalir melalui saluran by pass,
sehingga akan kebali lagi ke kantong-kantong air.
8
Gambar 3. 4 Sirkulasi Air Saat Mesin Panas
b. Saat Mesin Mati
Saat mesin dimatikan, maka air pendingin yang berada pada kantong
air akan terus menyerap panas dari mesin. Saat mesin telah dingin,
temperatur dan volume cairan pendingin akan berkurang dan membentuk
ruangan vakum dalam radiator. Ketika terjadi kevakuman tersebut, maka
vakum valve pada tutup radiator akan membuka secara otomatis yang
kemudian akan menghisap udara segar ataupun air dalam tangki cadangan
untuk mengganti kevakuman dalam radiator.
9
Gambar 3. 5 Konstruksi Radiator
1. Tangki Atas
Tangki atas berfungsi untuk menampung air yang telah panas dari
mesin. Tangki atas dilengkapi dengan lubang pengisian dan pipa
saluran masuk dari mesin.
2. Inti Radiator
Inti radiator berfungsi untuk membuang panas dari air ke udara agar
temperatur air menjadi lebih rendah dari sebelumnya.
3. Tangki Bawah
Tangki berfungsi untuk menampung air yang telah didinginkan oleh
inti radiator dan selanjutnya disalurkan ke mesin melalui pompa air.
b. Pompa Air
10
Gambar 3. 6 Konstruksi Pompa air
11
c. Kantong Air
Kantong air terdiri dari selubung / pembatas terluar silinder dan ruang
bakar. Ruangan antara jaket air kiri dengan silinder ruang bakar dan
selubung merupakan ruang air tempat panas dikonveksikan. Ruang jaket
air diperluas untuk menyebarkan bagian logam yang terpanas dari mesin,
seperti dudukan katup.
d. Sumbat Penutup
Selama pemasangan ke blok mesin, silinder mesin dan kepala silinder
perlu untuk memberikan lubang dalam dua bagian besar. Lubang terletak
pada dinding terluar kantong air, oleh sebab itu harus disumbat. Sumbat
dipasang dengan erat dalam masing-masing lubang bersama dengan seal
(perapat) yang cocok dan efektif yang membentuk sebuah perapat air.
Berikut ini adalah jenis-jenis penyumbat lubang :
1. Kap berbentuk lubang lebih besar dari lubang.
2. Cakram atau Disk, berbentuk cembung langsing dan diameternya lebih
kecil dari lubang.
3. Uliran / Sekrup yang lain ditemukan dalam beberapa mesin diesel dan
mesin alat berat yang disekrupkan dalam lubang.
e. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan titik didih dari air
pendingin dengan jalan menahan ekspansi dari air pada saat air menjadi
panas, sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi dari tekanan udara luar.
12
Gambar 3. 7 Konstruksi Tutup Radiator
f. Thermostat
Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan menutup
secara otomatis sesuai temperatur cairan pendingin. Thermostat dirancang
unuk mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang
diizinkan. Thermostat dipasang antara radiator dan blok mesin. Bila
temperatur pendingin rendah, katup menutup untuk mecegah agar air tidak
masuk ke radiator. Bila temperatur meningkat, katup akan membuka
dengan demikian cairan akan mengalir ke radiator.
13
Gambar 3. 8 Konstruksi Thermostat
Thermostat terdiri dari dua macam, yaitu model bellow dan model
wax. Toyota menggunakan thermostat jenis wax. Thermostat dipasang
pada kepala silinder, dimana pada bagian tersebut terdapat dudukan
thermostat. Bagian atas dari thermostat terdapat saluran yang
menghubungkan dengan radiator dan bagian bawah dari thermostat
berhubungan dengan air dan motor.
g. Kipas Radiator
Kipas radiator pada sistem pendingin berfungsi untuk mengalirkan
udara pada inti radiator agar panas yang terdapat pada inti radiator dapat
dirambatkan dengan mudah ke udara. Kipas ini terdiri dari sebuah bilah
(blade) yang terbuat dari baja tipis atau bahan plastik. Ketika kipas
diputar, maka bilah menggerakkan udara ke arah unit mesin.
14
Gambar 3. 9 Kipas Radiator
15
Gambar 3. 10 Pemasangan Selang dan Klem
i. Botol Pelimpah (Reservoir)
Botol pelimpah dipasang dalam unit mesin dekat dengan radiator,
dihubungkan ke radiator, dialirkan oleh selang karet atau sering disebut
dengan pemulihan sistem pendingin untuk mengatasi kelebihan atau
melimpahnya zat pendingin dari radiator. Ketika sistem pendingin mulai
panas, seperti sistem pendingin zat pendingin ditransfer kembali ke
radiator melalui selang.
16
Pendinginan mesin dengan air dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
1. Pendinginan dengan air murni.
2. Pendinginan dengan menggunakan air tambah dengan zat kimia
sebagai pendingin (coolant).
Sistem pendingin dengan air murni mempunyai beberapa kelemahan,
yaitu :
1. Pada saat suhu dingin terutama pada pagi hari, air dapat membeku
yang mengakibatkan tergantungnya proses pembekuan total, maka
volume air pendingin akan bertambah, yang mengakibatkan jebolnya
radiator.
2. Kadar air mengandung kapur yang dapat mengakibatkan terjadinya
penyumbatan pada pipa-pipa radiator yang berakibat terganggunya
sirkulasi air.
3. Air dalam radiator mengandung kotoran yang dapat mengendap ke
dalam sistem pendingin. Endapan kotoran yang berlebihan dapat
mengakibatkan terjadinya korosi.
Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat kimia, digunakan
untuk campuran cairan pendingin air yang bahan dasarnya Ethylene
glycol. Ethylene glycol merupakan zat kimia yang beracun. Bahan ini akan
sangat berbahaya bagi manusia bila masuk ke dalam organ tubuh sekitar
710 mg/kg berat badan.
k. Sabuk (Belt)
Sabuk (belt) merupakan komponen yang penting dalam sistem
pendingin. Sabuk sudah digunakan sejak beberapa tahun yang lalu hingga
sekarang. Sabuk ini digunakan untuk menggerakkan pompa air serta
alternator pada sistem pengisian.
Sabuk yang digunakan biasanya disebut V-belt, karena mempunyai
bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah efisiensi pemindahan
daya V-belt, terdiri dari karet sintesis, Teflon, dan dilapisi kanvas pada
kedua sisinya.
17
Gambar 3. 12 Sabuk (Belt)
18
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH
18
Gambar 4. 1 Klep Relief Penekanan Saat Air Memuai
Air yang memuai bila dipanaskan adalah akibat pembakaran yang
menyebabkan pengembangan. Pengembangan atau ekspansi ini
mereduksi volume ( memperkecil volume dari udara ) atau tekanan air
pada bagian atas radiator untuk tekanan tertentu katup akan terbuka
karena tekanan pegas dan pada tekanan ideal katup akan tertutup oleh
pegas, selanjutnya tekanan akan kembali pada nilai tertentu jika air
telah panas.
2. Pengontrolan Berdasarkan Penurunan Katup
Mesin posisi off, air yang ada dalam sistem pendingin akan
menjadi dingin dan tekanannya menurun. Jika tekanan udara luar
menurun, sistem akan menutup, jika tekanan menurun dibawah tekanan
udara luar, suatu kevakuman akan terjadi di dalam sistem. Selanjutnya
katup akan terbuka hingga menekan pegas, air akan melimpah keluar
dari radiator ke botol pelimpah. Sebaliknya jika tekanan dalam sistem
pendingin sama dengan tekanan atmosfer, pegas akan menutup
katupnya.
19
Gambar 4. 2 Klep Relief Penekanan Saat Air Dingin
c. Thermostat
Thermostat jenis Wax yang diterapkan untuk mesin Toyota Kijang 7K
cara kerjanya adalah sebagai berikut :
20
Pada saat air pendingin suhunya masih rendah, katup tertutup atau
saluran dari mesin ke radiator tertutup, karena lilin (wax) masih belum
memuai. Apabila temperatur air pendingin naik sekitar 80°C sampai 90°C
lilin akan berubah bentuk dan akan menekan poros katup. Oleh karena
posisi poros tidak berubah, maka karet yang sudah berubah bentuk itu
akan membawa katup agar terbuka. Untuk menghindari terjadinya tekanan
air yang tinggi pada saat katu thermostat tertutup, pada saluran dibawah
katup dibuatkan saluran ke pompa air. Saluran ini lebih dikenal dengan
sebutan saluran pintas (by pass passage).
d. Pompa Air
Sesuai dengan posisinya saat mesin di start , maka :
1. Kipas pompa berputar kira-kira sesuai putaran mesin karena pompa air
digerakkan poros engkol melalui perantara pully dan belt.
2. Putaran tenaga kipas dari air mengalir ke pusatnya / tengah.
3. Tekanan air disisi pompa mengakibatkan tekanan rendah pada
pusatnya.
4. Tenaga air didaerah tekanan rendah akan melewati saluran masuk. Itu
akan mengakibatkan perbedaan tekanan saluran masuk pompa dan
pusat dari kipas.
5. Thermostat membuka dan air akan bersirkulasi dari mesi ke radiator,
dari radiator ke pompa melalui saluran masuk kipas, akhirnya tekanan
tersebut akan ke mesin.
6. Sesuai tekanan mesin, pompa akan memberikan tekanan yang
menyebabkan air mengalir.
e. Botol Pelimpah (Reservoir)
Prinsip kerja botol pelimpah adalah berdasarkan cara kerja radiator,
apabila mencapai suhu kerja mesin, air akan bersirkulasi melalui tutup
radiator. Air yang berada dalam siklus dengan suhu tinggi akan membuka
klep dari tutup radiator, sehingga air akan mengalir ke botol pelimpah.
Waktu suhu mesin mulai berkurang, tekanan yang berada dalam tutup
radiator menjadi lebih rendah, sehingga terjadi kevakuman dan
21
mengakibatkan air yang berada di dalam botol pelimpah akan ke dalam
radiator.
f. Kipas Radiator
22
masuk ke radiator, terlebih dahulu masuk ke saluran simpangan yang dilengkapi
thermostat yang akan mengatur aliran air yang menuju ke radiator atau by pass ke
kantong-kantong air. Thermostat akan membuka by pass air, apabila suhu air
kurang dari suhu kerja mesin. Air yang masuk ke radiator dengan melalui selang
akan didinginkan dengan persinggungan udara yang diserap oleh sirip-sirip yang
menyelubungi pipa air. Untuk mempercepat pendinginan air setelah bersirkulasi,
maka diperlukan kipas dan aliran udara dari luar. Apabila tekanan dalam sistem
pendingin mesin berlebihan, maka tutup radiator akan mengalirkan air ke botol
pelimpah, sirkulasi tersebut berlangsung terus-menerus selama mesin bekerja.
23
a. Suhu Diatas Rata-rata (Over Heating)
Terjadinya over heating dapat diamati pada temperatur air pendingin
yang selalu tinggi. Dengan kenaikan temperatur mesin yang diamati pada
air pendingin, selanjutnya akan menyebabkan beberapa komponen mesin
mengalami perubahan bentuk yang berlebihan akibat dari pemuaian
seperti piston pada silinder serta komponen lain yang akan panas. Akibat
lanjutan yang dapat dirasakan adalah adanya kenaikan kerugian akibat
gesekan (Friction Loss).
Secara prinsip, penyebab over heating adalah aliran dari air pendingin
dan udara pada radiator yang mengalami gangguan. Penyebab dari
tergangunya sistem pendingin yang menyebabkan terjadinya panas
berlebihan (over heating).
1. Radiator
Jika radiator mampet pada saluran udara maupun saluran air,
kemampuan membuang panas dari radiator menjadi menurun sehingga
temperatur air pendingin setelah melalui radiator akan tetap tinggi.
2. Katup Thermostat Macet
Jika aliran air terganggu, temperatur air akan naik dan kemungkinan
menguap akan lebih besar. Disampin itu, terganggunya aliran air
disebabkan salah satunya dari katup thermostat yang sudah macet. Jadi,
dengan macetnya katup tersebut jumlah aliran massa air akan
terganggu, penguapan air akan besar dan jumlah air yang bersirkulasi
di dalam mesin menjadi berkurang atau cepat habis.
3. Kipas Radiator Tidak Berfungsi
Apabila kipas radiator tidak berfungsi dengan baik, maka sistem
pengaliran udara menuju radiator akan terganggu. Hal ini dapat
diakibatkan rusaknya sistem elektronik pada kipas, sehingga kipas
tidak dapat berfungsi dengan baik.
4. Kekurangan Air Pada Sistem Pendingin
Kekurangan air pada sistem pendingin berarti akan mengurangi media
yang digunakan untuk mendinginkan mesin. Dengan kurangnya air,
24
maka panas tidak dapat diserap secara baik oleh sistem pendingin, yang
berakibat terjadinya panas berlebih pada mesin.
Cara mengatasi serta tindakan yang harus dilakukan jika mesin terlalu
panas (over heating).
1. Kekurangan air pendingin, dapat diatasi dengan menambah air
pendingin dan memeriksa kebocorannya.
2. Thermostat yang rusak harus diganti, periksa suhu pembuka katup
dan saat terangkatnya katup. Jika suhu pembuka katup dan
terangkatnya katup tidak menurut spesifikasi, ganti thermostat. Suhu
pembukaan katup 80°C-84°C dan terangkatnya katup lebih dari 8
mm pada 95° C.
3. Kipas radiator yang tidak bekerja dapat diatasi dengan diperbaiki
atau diganti.
Hubungkan baterai dan ampermeter dengan konektor motor kipas.
Cek bahwa motor berputar lembut, dan cek pembacaan pada
ampermeter (kuat arus standar 3,2 – 4,4 A). Bila kuat arus tidak
sesuai dengan spesifikasi, ganti motor kipas pendingin.
25
b. Suhu Dibawah Normal
Terjadinya over cooling dapat diamati pada temperatur air pendingin
yang selalu rendah (jauh dibawah temperatur kerja idealnya ± 80°).
Dengan adanya kenaikan kerugian karena pendingin, ini berarti daya
mekanis yang dihasilkan.
26
Gambar 4. 7 Pemeriksaan Pompa Air
27
e. Air Radiator Tercampur Oli
Kejadian yang sering terjadi adalah sambungan-sambungan pada blok
mesin bocor. Sehingga oli dapat masuk ke radiator lewat kebocoran
tersebut. Oli tersebut seharusnya melumasi komponen, karena ada
kebocoran akhirnya oli masuk ke mantel air, sehingga kualitas air
pendingin kurang baik.
Cara mengatasi serta tindakan apabila air pendingin tercampur oli
adalah dengan memriksa kebocoran pada sambungan-sambungan blok
mesin, ganti gasket-gasket pada sambungan yang menyebabkan
kebocoran oli.
f. Air Pendingin Kotor
Setelah bersirkulasi serta pemakaian yang sudah lama, air radiator
menjadi kotor. Hal tersebut dikarenakan ada kotoran-kotoran yang
bercampur dengan karat dan sebagainya. Cara mengatasi dan tindakan
apabila air pendingin kotor adalah mengganti air pendingin dengan yang
bersih.
28
D. Fungsi Cooling System
Fungsi Cooling System adalah untuk mengatur temperature kerja engine
yaitu 70°-90° C. Bertujuan untuk mencegah agar tidak terjadi “over heat” (panas
yang berlebihan) yang akan menyebabkan kerusakan pada komponen engine.
E. Water Pump
Fungsi Water Pump adalah untuk mensirkulasikan air dengan tekanan ke
dalam sistem pendingin.
1. Pump body
2. Impeller
3. Floating seal
4. Water seal
5. Oil seal
6. Pump shaft
7. Water pump drive gear
F. Corrosion Resistor
Fungsinya adalah untuk mencegah terjadinya karat yang dapat menyebabkan
saluran pada sistem pendingin tersumbat.
1. Bracket
2. Cartridge
3. Element (paper)
4. Element (chemical)
5. Spring
29
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini. Saya
menyadari bahwa dalam laporan ini masih banyak terdapat kekurangan sehingga
saya mengharap masukan yang bersifat membangun dan juga menjadi sebuah
pelajaran dan perbandingan bagi orang lain.
Saya mohon maaf bila di dalam laporan ini terdapat kata-kata yang kurang
tepat, karena kemampuan saya masih sangat terbatas. Akhirnya setelah saya
selesai melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG), maka saya dapat menarik
kesimpulan dan saran sebagai berikut.
B. Saran – Saran
1. Bagi Perusahaan
a. Disiplin kerja harus ditingkatkan.
b. Berhati-hati dalam bekerja, alat pelindung dari (APD) harus di taati.
c. Tanamkan sikap tanggung jawab
30
d. Keamanan dan kenyamanan kerja harus selalu dijaga.
e. Selalu menaati peraturan dimana pun berada.
2. Bagi Sekolah
a. Semoga kerja sama antara PT United Tractors dan SMK Rigomasi
berjalan lebih baik lagi, sehingga adik-adik kelas kami nantinya dapat
melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dengan baik tanpa
mengalami kesulitan.
b. Tingkatkan pengajaran dan pembelajaran kepada kami dengan baik
agar kami bisa menjadi manusia seutuhnya.
c. Rajinlah bertanya pada guru atau pembimbing apabila anda tidak tahu
tentang mesin saat praktek atau saat penjelasan.
d. Gunakanlah waktu saat praktek sebaik-baiknya.
e. Perhatikan selalu keselamatan kerja saat melakukan suatu pekerjaan.
f. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca maupun penulis.
31
DAFTAR PUSTAKA
Training
http://tyospidermenk.blogspot.com/2011/05/sistem-diferensialgardan.html
http://egavebriasandi.wordpress.com
32
LAMPIRAN
33