Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) DENGAN MENGGAMBAR

DI BANGSAL SENA RSJD Dr. ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

DOSEN PEMBIMBING :

Dr. ARIF WIDODO, A.Kep., M.Kes

DISUSUN OLEH :

LUCIA PUTRI M J230215017

DANI SETYA P J230215018

NOVIANA KURNIA S J230215021

CHINDY RESTIANA D J230215022

ARI SUCI NUR R.S J230215023

AYUB IBADURROHMAN J230215019

MELINDA KRISTIYANTI J230215024

CINANTYA FITRI LILA L J230215025

PROGRAM PROFESI NERS 24

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Skizofrenia ialah penyakit yang berpengaruhi terhadap polapikir, tingkat
emosi, sikap dan kehidupan sosial. Seseorang yang mengalami gangguan jiwa bisa
ditandai dengan penyimpangan realistis, penarikan diri dari interkasi sosial, persepsi
serta pikiran, dan kognitif (Stuart, 2013). Menurut Yosep (2011) tipe skizofrenia
diantaranya delusi, halusinasi, gangguan pikiran, perilaku hiperaktif, ekspresi wajah
yang datar.
Penatalaksanaan keperawtan pasien gangguan jiwa untuk mentasi halusinasi
pendengaran adalah terapi psikofarmakodinamika, terapi ECT (Elektroconvulsive
Therapy) dan terapi aktivitas kelompok. Salah satu intervensi keperawatan yang ada
adalah terapi aktivitas kelompok. Aktivitas kelompok adalah salah satu terapi
modalitas yang merupakan upaya memfasilitasi perawat atau psikoterapis terhadap
sejumlah pasien pada waktu yang sama. Tujuan dari terapi aktivitas adalah untuk
memantau dan meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota (Purwanto, 2015).
Kemampuan pasien dalam mengontrol halusinasi bisa dikendalikan dengan
terapi aktifitas kelompok persepsi halusinasi. Terapi aktivitas kelompok (TAK)
stimulasi persepsi adalah pasien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan
atau stimulus yang pernah dialami.kemampuan persepsi pasien dievaluasi dan
ditingkatkan pada setiap sesi. Dengan proses ini diharapkan resposn pasien terhadap
berbagai stimulus dalam kehidupan menjadi adaptif (Sustrami & Sundari, 2014).
Berdasarkan uriantersebut maka salah satu therapy dapat dilakukan, salah satunya
adalah dengan menggambar yang dapat memberikan kesempatan bagi klien untuk
mempersepsikan stimulus.

B. ANALISA SITUASI
Pasien gangguan jiwa di Ruang Sena terdiri dari pasien dengan diagnosa
medis skizofrenia tak terinci, skizofrenia paranoid, dan RPK dengan berbagai macam
tanda gejala positif dan negatif. Kondisi dan tanda gejala pasien bermacam-macam,
antara lain gejala halusinasi, isolasi diri, dan resiko kekerasan.
Terapi aktivitas kelompok sering dipakai sebagai terapi tambahan, ada
beberapa aktivitas digunakan pada terapi aktivitas kelompok, yaitu menggambar,
membaca puisi, mendengarkan musik, membuat karya gelang dan kegiatan sehari-
sehari lainnya. Keuntungan yang diperoleh individu oleh klien melalui terapi aktivitas
kelompok meliputi dukungan (support), pendidikan meningkat pemecahan masalah,
meningkatkan hubungan interpersonal dan juga meningkatkan uji realitas (reality
testing) pada klien dengan gangguan orientasi realitas (Direja, 2011). Di dalam
kelompok tersebut, akan terjadi dinamika interaksi yang saling ketergantungan, saling
membutuhkan, dan menjadi laboratorium bagi klien untuk berlatih prilaku baru yang
adaptif untuk memperbaiki tingkah laku yang lama yang maladaptif.
Ruang Sena RSJD Dr. Arif Zainudin Surakarta memiliki fasilitas tempat tidur
sebanyak 30. Fasilitas yang terdapat dibangsal yaitu 1 TV, 2 lemari kayu untuk
pakaian dan linen, 3 meja makan besar, 5 kursi panjang, kasur, bed, bantal dan
selimut. Kegiatan di Ruang Sena dimulai dari jam 06.30 pasien mendapatkan sarapan
dan minum obat, jam 07.30 pasien diajak untuk senam bersama mahasiswa pratikan,
jam 08.00 pasien dianjurkan dan dimotivasi personal hygine mandi dan diukur tanda-
tanda vital, jam 08.30 pasien mempersiapkan ke ruang rehabilitasi dengan memakai
seragam, gelang tangan, dan masker, jam 10.00 pasien mendapatkan snack berupa
bubur kacang hijau serta kegiatan pasien berinteraksi dengan perawat dan mahasiswa
praktik dibangsal sampai waktu makan siang, jam 12.00 pasien mendapatkan makan
siang, setelah makan siang pasien beristirahat di tempat tidur masing – masing, pukul
17.00 pasien mendapatkan makan malam dan minum obat. Setelah itu pasien kembali
keruangan sampai pagi selanjutnya.

C. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengindentifikasi efek pemberian dari terapi aktivitas kelompok terapi
stimulasi sensori : melakukan kegiatan terapi di RSJD Dr. Arif Zainudin
Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
b. Pasien mampu menggambarkan apa yang ada dipikirannya
c. Pasien mampu menceritakan apa yang telah digambarkan
D. MANFAAT
a. Bagi Pasien
1. Meningkatkan interaksi sosial dengan teman, staf dan lingkungan
sekitar.
2. Meningkatkan motivasi pasien.
3. Membantu pasien mengungkapkan emosi dan perasaannya.
4. Mengurangi frekuensi halusinasi pada pasien skizofrenia
b. Bagi Rumah Sakit Jiwa
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dibidang pelayanan sebagai
pemberi pelayanan keperawatan khususnya terapi aktivitas kelompok dengan
menggunakan ular tangga.
c. Bagi Bangsal Sena
Sebagai peningkatan kualitas intervensi keperawatan dalam pemberian terapi
aktivitas kelompok untuk mengurangi halusinasi.

E. TARGET LUARAN
1. Pasien mampu mempraktekkan kembali kegiatan menggambar ketika gejala
halusinasi muncul
2. Pasien dapat menjelaskan gambar yang dibuat
3. Pasien mampu mengontrol ketika gejala halusinasi nya muncul dengan terapi
menggambar.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Halusinasi merupaakn gangguan persepsi sensori atau suatu objek tanpa adanya
rangsangan dari luar, gangguan persepsi sonsori ini meliputi seluruh panca indra. Halusinasi
meruapakn suatu gejala gangguan jiwa yang seseorang mengalami perubahan sensori
persepsi, serta merupakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, perabaan dan penciuman.
Seseorang merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada (Yusuf, Rizki & Hanik, 2015).

Oleh karena itu perlu dilakukan terapi pengobatan pada penderita halusinasi baik
terapi farmakologis maupun non farmakologis. Salah satu terapi yang diberikan yaitu terapi
non farmakologis dengan terapi aktivitas kelompok yaitu Creative Art Therapy (CAT) yaitu
terapi yang mecangkup berbagai metode terapi seni diantaranya seni music, terapi seni
visual,terapi gerak dan tari, drama/teater serta terapi menulis (Chiang, Reid-Varley & Fan,
2019). Terapi aktivitas kelompok akan memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan,
pengobatan, terapi dan pemulihan kesehatan dimana pasien dapat mengenal halusinasinya,
mengontrol halusinasi dan mengurangi perilaku maladptif (Ningsih&Ilyas, 2013).

Terapi menggambar adalah bentuk psikoterapi yang menggunakan media seni untuk
berkomunikasi. Media seni dapat berupa pensil, pensil berwarna dan kertas (Adriani &
Satiadama, 2011). Terapi menggambar selain untuk penyembuhan juga dapat untuk
meningkatkan kreatifitas pasien. Menurut The British Association Of Art Therapist (2018)
mendefinisikan Art Therapy sebagai slaah satu bentuk psikoterapi yang menggunakan mdia
seni sebagai cara utama ekspresi dan komunikasi. Art Therapy atau terapi menggambar telah
banyak di lingkungan medis, salah satunya untuk pengobatan penyakit gangguan jiwa seperti
halusinasi. Melalui terapi ini pasien dapat melepaskan emosi, mengekspresikan diri melalui
cara-cara non verbal dan membangun komunikasi.
BAB III

METODE PELAKSANAAAN

A. PASIEN
1. Kriteria pasien
Pasien yang akan dilakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) berjumlah 6
orang. Sesuai dengan kriteria inklusi.
2. Kriteria Inklusi
a. Pasien yang menderita skizofrenia
b. Menunjukkan tanda gejala halusinasi
c. Pasien kooperatif
3. Kriteria eklusi
a. Pasien yang tidak kooperatif
b. Pasien menarik diri
4. Pasien yang dilakukan terapi aktivitas kelompok

No Nama pasien Tanda dan gejala Diagnosa Keterangan


1. TN. F HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF
2. TN. J HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF
3. TN. S HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF
4. TN. J HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF
5. TN. A HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF
6. TN. B HALUSINASI F20.3 KOOPERATIF

B. JALANNYA PELAKSANAAN TERAPI

Pra Interkasi 1. Seleksi pasien


2. Pengorganisasian pelatih TAK
3. Mempersiapkan waktu pelaksanaan
4. Mempersiapkan kelengkapan alat
5. Mempersiapkan tempat pertemuan
Orientasi 1. Memberikan salam secara terapeutik kepada klien
2. Mengevaluasi / validasi (menanyakan perasaan klien
saat ini)
3. Kontrak:
a. Memperkenalkan diri
b. Menjelaskan tujuan kegiatan
c. Menjelaskan aturan permainan kepada klien, yaitu
apabila ada klien yang akan meninggalkan
kelompok harus minta ijin kepada terapis
d. Menjelaskan kepada klien lama waktu kegiatan (45
menit)
e. Semua klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
Kerja 1. Sesi I
a. Pasien memperkenalkan diri
b. Pasien mulai menggambar bebas apa yang ada di
dalam pikirannya
c. Pasien menggambar sampai selesai
2. Sesi II
a. Pasien mewarnai gambar yang telah dibuat
b. Pasien menyebutkan gambar yang telah dibuat
c. Pasien menceritakan isi gambar yang dibuat
Terminasi 1. Evaluasi
a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti
TAK
b. Memberikan pujian atas keberhasilan peserta
2. Rencana tindak lanjut
Melakukan evaluasi setelah dilakukannya TAK

C. PELAKSANAAN
Terapi aktivitas kelompok ini dilaksanakan pada:
Hari / tanggal : Jumat, 14 Januari 2022
Waktu : 09.00 – 09.45 WIB
Tempat : Bangsal Sena RSJD Dr. Arif Zainudin Surakata
D. METODE PELAKSANAAN
1. Diskusi
2. Bermain Peran
3. Demonstrasi

E. PERLENGAKAPAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


1. Name tag perawat dan pasien
2. Kertas
3. Pensil
4. Pensil Warna

F. SETING TEMPAT

Leader Fasilitator

Co leader Observer
Pasien Operator

G. PERORGANISASIAN
1. Leader : Noviana K.S
2. Co Leader : Ayub I
3. Fasilitator : Lucia Putri M, Ari Suci N.R, Melinda K, Dani Setya P
4. Observer : Cinantya Fitri L.L
5. Operator : Chindy Restiana D

H. URIAN TUGAS

NO PERAN TUGAS
1. Leader 1) Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
2) Merencanakan, mengontrol dan mengatur
jalannya terapi
3) Membuka acara
4) Menyampaikan materi sesuai TAK
5) Memimpin diskusi kelompok
6) Membacakan tata tertib
7) Menutup acara diskusi
2. Co Leader 1) Mendampingi leader
2) Mengingatkan leader jika kegiatan
menyimpang dari perencanaan yang dibuat
3) Mengambil alih posisi leader jika leader
blocking
4) Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator 1) Menyediakan fasilitas dalam kegiatan
kelompok
2) Memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok untuk aktif mengikuti
jalannya terapi
3) Membantu leader dalam pelaksanaan TAK
4. Observer 1) Mencatat serta mengamati respon klien
(dicatat pada format yang tersedia)
2) Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari
mulai persiapan, proses, hingga penutup
3) Melaporkan hasil observasi TAK
5. Operator 1) Dokumentasi
2) Timer (mengatur waktu)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Sensori

Sub Pokok Bahasan : TAK Stimulasi Sensori Pada Pasien Dengan Halusinasi

Sasaran : Pasien Jiwa Bangsal Sena RSJD Surakarta

Tanggal : Jumat, 14 Januari 2022

Waktu Pertemuan : 09.00 s/d 09.45 WIB (45 menit)

A. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan umum
Untuk mengidentifikasi efektivitas dari terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi sensori pada pasien dengan halusinasi.
2. Tujuan khusus
a. Klien mampu mengungkapkan perasaannya.
b. Klien mampu menggambarkan apa yang ada dipikirannya
c. Klien mampu menceritakan apa yang telah digambarkan

B. MATERI
1. Pengertian Art Therapy
2. Tujuan Art Therapy
3. Pelaksanaan Art Therapy

C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

D. MEDIA
1. Kertas
2. Pensil
3. Pensil Warna
E. RINCIAN KEGIATAN

N WAKTU TAHAP KEGIATAN RESPON


O
1. 09.00- 09.15 Pendahuluan 1. Memberikan salam secara  Mendengarkan
terapeutik kepada klien  Menjawab
2. Mengevaluasi / validasi Pertanyaan
(menanyakan perasaan
klien saat ini)
3. Menyampaikan kegiatan
yang akan dilakukan
beserta tujuannya
4. Menjelaskan aturan
permainan kepada klien,
yaitu apabila ada klien
yang akan meninggalkan
kelompok harus minta
ijin
kepada terapi
5. Menjelaskan kepada klien
lama waktu kegiatan (45
menit)
6. Semua klien mengikuti
kegiatan dari awal sampai
selesai
2. 09.15-09.40 Penyajian SESI I  Menjawab
1. Pasien memperkenalkan pertanyaan
diri  Melakukan
2. Pasien mulai kegiatan sesuai
menggambar bebas apa instruksi
yang ada di dalam
pikirannya
3. Pasien menggambar
sampai selesai
SESI II
1. Pasien mewarnai gambar
yang telah dibuat
2. Pasien menyebutkan
gambar yang telah
dibuat
3. Pasien menceritakan isi
gambar yang dibuat
3. 09.40-09.45 Penutup 1. Evaluasi  Menjawab
a. Menanyakan pertanyaan
perasaan klien  mendengarkan
setelah mengikuti
TAK
b. Memberikan pujian
atas keberhasilan
peserta

Anda mungkin juga menyukai