Anda di halaman 1dari 7

PPh pasal 4 ayat 2

1. Apa yang dimaksud dengan objek pajak penghasilan atas hadiah undian ?
Jawab : objek pajak penghasilan atas hadiah undian yaitu penghasilan berupa hadiah undian
dengan nama dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan
baik dalam negeri maupun luar negeri.
2. Berapa tarif PPh final atas hadian undian ?
Jawab : tarif PPh final atas hadiah undian yaitu sebesar 25% dari jumlah bruto.
3. Yang tidak termasuk dalam objek pajak penghasilan atas penjualan saham di bursa efek yaitu ?
Jawab : yang tidak termasuk obejek pajak yaitu agio saham yang timbul dari selisih lebih antara
nilai pasar saham dan nilai nominal saham.
4. Layanan jasa konsultasi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi, dan layanan jasa konsultasi pengawasan pekerjaan konstruksi. Adalah pengertian
dari ?
Jawab : pengertian dari jasa konstruksi
5. Sebutkan tarif PPh final atas jasa konstruksi !
Jawab :
a. 2% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang memiliki
kualifikasi usaha kecil
b. 4% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa yang tidak memiliki
kualifikasi uasaha
c. 3% untuk pelaksanaan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia jasa selain penyedia jasa.
d. 4% untuk perencanaan konstruksi atau pengawasan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia
jasa yang memiliki kualifikasi usaha.
e. 6% untuk perencanaan konstruksi atau pengawasan konstruksi yang dilakukan oleh penyedia
jasa yang tidak memiliki kualifikasi usaha.
6. Sebutkan PPh yang bersifat final atas jasa konstruksi !
Jawab :
a. Dipotong oleh pengguna jasa pada saat pembayaran, dalam hal pengguna jasa merupakan
pemotong pajak sebesar jumlah pembayaran, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai,
dikalikan tarif PPh.
b. Disetor sendiri oleh penyedia jasa, dalam hal pengguna jasa bukan merupakan pemotong
pajak sebesar jumlah penerimaan pembayaran, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai,
dikalikan tarif PPh.
7. Berapa besarnya tarif PPh atas persewaan tanah dan atau bangunan ?
Jawab : 10% dari jumlah bruto nilai persewaan tanah dan atau bangunan dan bersifat final.
8. Yang dimaksud dengan jumlah bruto nilai persewaan adalah ?
Jawab : semua jumlah yang dibayarkan atau terutang oleh penyewa dengan nama dan dalam
bentuk apapun juga yang berkaitan dengan tanah dan/atau bangunan yang disewa termasuk biaya
perawatan, biaya pemeliharaan, biaya keamanan, biaya fasilitas lainnya dan “service charge”
baik yang perjanjiannya dibuat secara terpisah maupun yang disatukan.
9. Besarnya PPh final atas bunga simpanan koperasi yaitu ?
Jawab :
a. 0% untuk penghasilan berupa bunga simpanan sampai dengan Rp. 240.000/bulan; atau
b. 10% dari jumlah bruto bunga untuk penghasilan berupa bunga simpanan lebih dari Rp.
240.000/bulan.
10. Pihak pemotong PPh final atas bunga desposito dan tabungan serta diskonto sertifikat Bank
Indonesia adalah ?
Jawab :
a. Bank yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia
b. Cabang bank luar negeri di Indonesia
c. Bank Indonesia
11. Jelaskan secara ringkas apa yang dimaksud dengan tabungan!
Jawaban :
Tabungan adalah simpanan pada bank dengan nama apapun termasuk giro, yang penarikannya
menurut syarat-syarat tertentu yang ditetapkan oleh masing-masing bank
12. Sebutkan dan jelaskan tarif pajak yang dikenakan atas PPh final!
Jawaban :
a. Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto, terhadap Wajib Pajak dalam negeri dan
bentuk usaha tetap
b. Dikenakan PPh final sebesar 20% dari jumlah bruto atau dengan tarif berdasarkan Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku, terhadap Wajib Pajak luar negeri
13. Apa yang dimaksud dengan bunga obligasi?
Jawaban:
Bunga obligasi adalah imbalan yang diterima atau diperoleh pemegang obligasi dalam bentuk
bunga dan/ atau diskonto
14. Sebutkan dan jelaskan siapa saja yang berhak melakukan pemotongan pajak penghasilan
Jawaban :
a. Penerbit obligasi (emiten) atau Kustodian selaku agen pembayaran yang ditunjuk
b. Perusahaan efek, dealer, atau bank selaku perantara atas bunga dan/atau diskonto obligasi yang
diterima atau diperoleh penjualan obligasi pada saat transaksi dan/atau
c. Perusahaan efek, dealer, bank, dana pensiun, dan reksadana selaku pembeli obligasi langsung
tanpa melalui perantara atas bunga dan/atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh penjual
obligasi pada saat transaksi.
15. Anton menyimpan uang di Bank XYZ dalam bentuk deposito sebesar Rp90.000.000 dengan
tingkat bunga 12% per tahun. Atas deposito tersebut, Anton menerima bunga setiap bulan
sebesar Rp900.000. Berapa besaran pajak yang harus dibayarkan atas bunga deposito Anton?
Jawaban :
PPh Pasal 4 ayat 2 yang dipotong Bank ABC adalah 20% x Rp900.000 = Rp180.000

Pajak deposito per tahun = Rp180.000 x 12 bulan = Rp2.160.000

16. Faris menyimpan uang di Bank XYZ dalam bentuk deposito sebesar Rp6.000.000 dengan tingkat
bunga 12% per tahun. Atas deposito tersebut, Andhika merima bunga setiap bulan sebesar
Rp60.000. Berapa besaran pajak yang harus dibayarkan atas bunga deposito Aditya?
Jawab:
Atas bunga Rp60.000 tidak dipotong PPh Pasal 4 (2) karena nilai deposito kurang dari
Rp7.500.000.
17. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PPh pasal 4 ayat 2
Jawaban:
PPh Pasal 4 ayat 2 adalah pajak penghasilan yang bersifat final, sehingga apabila wajib pajak
telah melunasinya, maka kewajiban pajak telah selesai. Penghasilan yang dikenakan PPh final
tidak digabungkan dengan jenis penghasilan lain yang tidak bersifat final.
18. Pada transaksi apa Tarif PPh 4 ayat 2 sebesar 0,1% dikenakan?
Jawaban :
Tarif pajak sebesar 0,1% ini dikenakan pada transaksi dari penjualan saham atau pengalihan ibu
kota mitra perusahaan yang telah diterima oleh modal usaha, sebagaimana telah diatur di dalam
PP No. 4 Tahun 1995.
19. Pada transaksi apa Tarif PPh 4 ayat 2 sebesar 5% dikenakan
Jawaban:
Tarif sebesar 5% dikenakan pada saat pengalihan hak atas tanah atau bangunan (dalam hal ini
termasuk usaha real estate), seperti yang tercantum dalam PP No. 71 Tahun 2008.
20. Pada transaksi apa Tarif PPh 4 ayat 2 sebesar 10% dikenakan?
Jawaban:
Besar tarif PPh Pasal 4 ayat 2 sebesar 10% dikenakan pada bunga simpanan yang dibayarkan
koperasi kepada para anggotanya masing-masing sebagaimana telah diatur pada Pasal 17 Ayat 7
serta turunannya PP No. 15 Tahun 2009.

PPh Pasal 15

1. Objek PPh pasal 15 atas charter penerbangan dalam negeri yaitu ?


Jawab : semua imbalan atau nilai pengganti berupa uang atau nilai uang yang diterima atau
diperoleh WP berdasarkan perjanjian charter dari pengenkutan orang dan/atau barang yang
dimuat dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain di Indonesia dan/atau dari pelabuhan di Indonesia
ke pelabuhan luar negeri.
2. Pemotong PPh pasal 15 atas charter penerbangan dalam negiri yaitu ?
Jawab : pencharter yang merupakan badan pemerintah, subjek pajak badan dalam negeri,
penyelenggara kegiatan, BUT, atau perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.
3. Pada Oktober 2020 PT Antara menyewa pesawat dari PT Angkasa. Biaya sewa/charter pesawat
tersebut sebesar Rp.350.000.000. PT Angkasa sendiri merupakan perusahaan penerbangan dalam
nergeri.. hitunglah PPh pasal 15 yang terutang!
jawab : PPh pasal 15 = 1.8% x Rp. 350.000.000 = Rp. 6.300.000
4. Objek PPh pasal 15 atas pelayaran dalam negeri yaitu?
Jawab : penghasilan yang menjadi objek pengenaan PPh meliputi penghasilan yang diterima atau
diperoleh WP dari pengangkutan orang dan/atau barang termasuk penyewaan kapal dari :
a. Pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lain di Indonesia
b. Pelabuhan di Indonesia ke luar pelabuhan Indonesia
c. Pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia
d. Pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan lain di luar Indonesia
5. Perusahaan penerbangan luar negeri Z Airlines (BUT) menyewakan pesawat kepada PT Giri
dengan nilai sewa sebesar Rp. 850.000.000. Hitunglah PPh pasal 15 yang wajib dipotong !
Jawab : PPh pasal 15 = 2,64% x Rp. 850.000.000 = Rp. 22.440.000

6. Subjek PPh pasal 15 atas Kantor Perwakilan Dagang Asing (Representative Office/Liaison
Office) di Indonesia yaitu ?
Jawab : wajib pajak luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang (representative
office/liaison office), selanjutnya disingkat KPD, di Indonesia yang berasal dari negara yang
belum mempumyai Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia.
7. Objek PPh pasal 15 atas Kantor Perwakilan Dagang Asing (Representative Office/Liaison Office)
di Indonesia yaitu ?
Jawab : nilai ekspor bruto yang merupakan semua nilai pengganti atau imbalann yang diterima
atau diperoleh WP luar negeri yang mempunyai kantor perwakilan dagang di indonesia dari
penyerahan barang kepada orang pribadi atau badan yang berada atau bertempat kedudukan di
Indonesia.
8. Nilai ekspor bruto KPD Hero pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 1.500.000.000, KPD Hero
berasal dari negara Amerika yang mempunyai P3B dengan indonesia, dengan tarif Branch Profit
Tax (BPT) sebesar 5%. Hitunglah PPh pasal 15 yang dikenakan atas penghasilan yang diterima
oleh KPD Hero !
Jawab :
Ph bruto = Rp. 1.500.000.000
Ph neto = 1% x Rp. 1.500.000.000 = Rp. 15.000.000
PPh badan = 25% x Rp. 15.000.000 = Rp. 3.750.000
Laba setelah pajak = Rp. 15.000.000 - Rp. 3.750.000 = Rp. 11.250.000
BPT 5% = Rp. 11.250.000 x 5% = Rp. 562.500
PPh pasal 15 = Rp. 3.750.000 + Rp. 562.500 = Rp. 4.312.500
9. Objek PPh pasal 15 atas WP yang melakukan kegiatan usaha jasa maklon internasional di bidang
produksi mainan anak-anak, yaitu ?
Jawab : jumlah seluruh biaya pembuatan atau perakitan barang meliputi seluruh pengeluaran
biaya pabrik langsung dan tidak langsung serta biaya umum dan administrasi sesuai dengan
pembukuan komersial WP (tidak termasuk pemakaian bahan baku).
10. KPD PT Sepatu Ku melakukan ekspor sepatu pada tanggal 20 juni 2019 dengan nilai ekspor Rp.
560.000.000 dan biaya yang dikeluarkan selama proses ekspor sebesar Rp. 80.000.000 dibayarkan
pada tanggal 25 juni 2019. Hitunglah PPh pasal 15 yang terutang !
Jawab : PPh pasal 15 = 0,44% x Rp. 560.000.000
= Rp. 2.464.000

11. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PPh pasal 15

Jawaban :

Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15 merupakan pajak penghasilan yang dikenal sebagai Norma
Penghitungan Khusus yang digunakan untuk menghitung penghasilan neto Wajib Pajak tertentu
yang tidak dapat dilakukan perhitungan Penghasilan Kena Pajak sehingga, bagi beberapa objek
pajak tertentu dikenakan PPh Pasal 15 yang bersifat final. 

12. PT Antam merupakan perusahaan pelayaran dalam negeri yang melakukan usaha pelayaran
termasuk penyewaan kapal. Pada tanggal 2 Agustus 2020, PT Antam melakukan kontrak dengan
PT Palipi dalam rangka pengangkutan bahan setengah jadi untuk pembuatan kertas (palipi) dari
Bandung ke Bandar Lampung sebesar Rp 750.000.000 dan dibayarkan pada tanggal 23 Agustus
2020. Hitunglah besarnya PPh pasal 15 yang terhutang !

Jawaban :

PPh Pasal 15 yang terutang 

= 1,2% x Rp 750.000.000 = Rp9.000.000

13. PT Y mencharter pesawat terbang dari perusahaan penerbangan dalam negeri yakni PT Z
Airline dengan nilai sewa Rp 750.000.000. Besarnya PPh Pasal 15 yang harus dipotong atas sewa
pesawat adalah ?

Jawaban :
PPh Pasal 15 yang harus dipotong atas sewa pesawat

= 1,8% x Rp 750.000.000 = Rp 13.500.000

14. Sebutkan apa saja yang menjadi subjek dan objek pajak yang termasuk aktivitas bisnis PPh pasal 15
!

Jawaban :

1. Pelayaran dan Penerbangan Luar Negeri

2. Charter Penerbangan Dalam Negeri

3. Pelayaran Dalam Negeri

4. Kantor Perwakilan Dagang Asing (E Office /Liaison Office)

5. Wajib Pajak melakukan kegiatann Usaha jasa Maklon Internasional Bidang Produksi Mainan
Anak-Anak

15. Sebutkan dan jelaskan Macam-macam Tarif PPh Pasal 15

Jawaban :

1. Pelayaran dan Penerbangan Luar Negeri

Norma penghasilan neto yang dikenakan wajib pajak dikenakan tarif sebesar 6% (enam persen)
dari peredaran bruto. Sedangkan tarif pph pasal 15 bagi wajib pajak pelayaran dan penerbangan
dikenakan sebesar 2,64% (dua koma enam puluh empat persen) dari peredaran bruto serta pph
bersifat final.

2. Charter Penerbangan Dalam Negeri

Dalam pph terutang dikenakan 30%, sedangkan norma penghitungan penghasilan neto sebesar
6% dari peredaran bruto. Maka dari itu tarif efektif PPh terutang yaitu 1,8 % x peredaran bruto
(1,8% didapat dari 6% x 30%). Bahkan pelunasan PPh sebesar 1,8% ini merupakan
pembayaran PPh Pasal 23 atau pph pasal 15 bisa dikreditkan.

3. Pelayaran Dalam Negeri

Dalam pph terutang dikenakan 30%, sedangkan norma penghitungan penghasilan neto sebesar
4% dari peredaran bruto. Maka dari itu tarif efektif PPh terutang yaitu 1,2 % x peredaran bruto
(1,2% didapat dari 4% x 30%) bersifat final.

4. Kantor Perwakilan Dagang Asing (Representative Office / Liaison Office)

Norma penghasilan neto yang dikenakan wajib pajak memiliki tarif sebesar 1% (satu persen) dari
nilai ekspor peredaran bruto. Dengan PPh terutang sebesar 0,44% dari nilai ekspor bruto yang
bersifat final.

5. Wajib Pajak Melakukan Kegiatan Usaha Jasa Maklon Internasional Bidang Produksi Mainan
Anak-Anak.
Norma penghasilan neto yang dikenakan wajib pajak dengan tarif sebesar 7% (tujuh persen)
selama PKP tidak mengadakan perjanjian penentuan harga transfer.

Sedangkan PPh terutang sebesar 2,1% (dua koma satu persen) diperoleh dari seluruh biaya
pembuatan barang, perakitan tidak termasuk pemakaian bahan baku.

16. PT Karisma menyewa pesawat dari Black Airlines, yaitu sebuah maskapai penerbangan nasional
untuk mengangkut barang. Biaya sewa sebesar Rp200.000.000 dengan potongan pph pasal 15
bisa dikreditkan.

Jawaban :

1,8% x Rp200.000.000 = Rp3.600.000

17. Perusahaan penerbangan luar negeri Sky Airlines (BUT) yang menyewakan pesawat kecil kepada
PT. Kencana surya dengan nilai sewa atas peredaran bruto sebesar Rp600.000.000.

Jawaban :

2,64% x Rp600.000.000 = Rp15.840.000 Bersifat Final

18. Jelaskan apa yang dimaksud dengan objek pajak PPh pasal 15!

Jawaban :

objek pajak PPh Pasal 15 adalah seluruh nilai atau imbalan pengganti yang dapat berupa uang
maupun nilai mata uang yang didapatkan oleh perusahaan atau badan berdasar atas kesepakatan
charter dari pengangkutan orang dan/atau barang yang dilakukan dari satu pelabuhan menuju
pelabuhan lainnya di Indonesia atau ke luar negeri, begitu juga sebaliknya.

19. Pajak penghasilan atas penyewaan kapal yang dimiliki oleh perusahaan Indonesia. Kemudian, PT
kencana surya melakukan pembayaran atas sewa kapal tersebut kepada PT bintang laut sejumlah
Rp30.000.000. Hitunglah besarnya PPh pasal 15 yang terhutang !

Jawaban :

1,2 % x Rp30.000.000    = Rp360.000

20. Siapakah yang berhak melakukan pemotongan PPh pasal 15?

Jawaban :

Pemotongan PPh Pasal 15 adalah pemotongan pajak penghasilan yang dilakukan oleh pihak


pemberi penghasilan kepada WP tertentu yang menggunakan norma penghitungan khusus.

Anda mungkin juga menyukai