Arifin Seweng)
Seseorang menyatakan bahwa ada sesuatu yg tidak benar, udara kita bersih, banyak
melakukan kegiatan, semua yang kita makan adalah alamiah dan bervariasi tapi tidak ada
satu org pun yg hidup melebihi 30 tahun. (merasakan adanya suatu masalah); harapannya
yaitu hidup lebih lama tp realitanya tidak ada yg bisa hidup melewati usia 30 tahun. (ada
perbedaan antara realita dan yg diharapkan) masalah inilah yg menjadi landasan org
mencari jawabannya.
Berfikir Ilmiah
- Empirism: cara berpikir menggunakan bukti yang terukur dan dapat direplikasi (bukti
empiris); berdasarkan pada bukti yg dapat diukur (nyata)
Contoh: sebagian org mempercayai adanya hantu, tapi sebagian org juga tidak
percaya. (org yg empirism ini tidak percaya karena tidak pernah melihat hantu)
- Rationalism: cara berpikir menggunakan alasan logika (bisa saja tidak ada bukti tp
mereka setuju dengan logika, bersifat mayoritas); apa yg kita sepakati secara universal
dianggap sbg logika (diterima oleh masyarakat scr umum, bukan scr individu)
- Skepticism: cara bepikir yang bersifat kritis, tdk mudah menerima ide baru kecuali
mempunyai bukti kuat dan sesuai logika (tidak mudah percaya).
1. Deduktif (aristoteles)
- Berangkat dari dalili atau kaidah umum (premis mayor) kemudian mengambil
kesimpulan bersifat khusus atau spesifik (premis minor)
Contoh:
Premis mayor: semua makhuk hidup perlu oksigen utk hidup
premis minor: kucing perlu oksigen utk hidup
Kesimpulan deduktif: kucing adalah makhluk hidup
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Kuantitatif; menggunakan pendekatan deduktif (berdasarkan teori adlh premis
mayor); sampel adlh premis minor
2. Induktif (Francis Bacon) digunakan dalam penelitian kualitatif
- Berangkat dari hal khusus (spesifik) yg diamati (data empiris) kemudian mengambil
kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi)
Contoh:
Data empiris: seseorang dewasa sehat mempunyai tekanan darah 120/80 mmHg
Generalisasi: setiap manusia dewasa yang sehat akan mempunyai tekanan darah
120/80 mmHg
3. Metode Deduktif-Induktif (Charles Darwin)
- Metode ilmiah tdk bisa hanya dengan menggunakan metode deduktif atau infuktif
saja, tetapi harus menggunakan kedua metode tersebut yang meruakan suatu siklus.
Contoh:
Metode deduktif: ditemukan 1 org diwuhan dimana org ini didiagnosis mengidap
pneumonia tp mengidap virus dimana virus ini menyebabkan virus corona
Metode induktif: dari 1 org tadi kemudian berkembang menjadi sebuah kelompok
- Metode deduktif dimulai dari sebuah teori kemudian membuat hipetsis dari sampel
lalu membuat kesimpulan (timbul dari sebuah pertanyaan)
- Induktif berasal dari studi kasus yg dilakukan (tidak ada hipotesis yg dibuat) lalu
diteliti kemudian mengambil kesimpulan scr generalisasi.
Mix method (metode penelitian campuran; kuantitatif & kualitatif)
PENELITIAN ILMIAH
Pada abad ke-18 ada dokter bernama Marko Plencic membuat teori tentang makhluk hidup
yg bisa menyebabkan penyakit menular. Bagaimana bentuk makhluk hidup itu? Kemudian
dia menyebutkan bahwa ada berbagai macam makhluk kecil ini dengan banyak berbagai
macam penyakit.
Pada akhir tahun, dokter Edward Jenner memiliki observasi bhw wanita yg
pekerjaannya memerah susu sapi tidak mengalami smallpox, tetapi laki-laki yg banyak
terkena penyakit ini. Kenapa wanita tidak menderita sedangkan laki-laki banyak menderita?
Kemudian ia melakukan observasi kepada seorang laki-laki usia 20 tahun. Ia mengambil
cairan dari sapi yg menginfeksi tangan wanita tsb lalu cairan ditangan wanita tsb diberikan
kpd ank laki-laki ini (dibuat terpapar oleh smallpox) tapi hasilnya ia tidak menderita
(kesimpulan: ada zat yg membuatnya kebal: VAKSINASI). Vaksinasi muncul pada 1798
(vacca=cow)
Adanya epidemic kolera diinggris, john snow menghipotesis bhw kolera disebarkan
oleh air. Mengapa? Karena ia meliht bhw yg menderita kolera terdpt dilokasi yg berbeda
(lokasi tersendiri) tapi ada 1 wilayah tidak terdapat sama sekali penderita kolera. Lalu ia
menghubungkan pipa air dari wilayah2 tsb.
Antibiotik
1. Vaksinasi
2. Motor vehicle safety (keselamatan berkendara)
3. Safety workplaces (keselamatan kerja)
4. Control of infectious disease (pengendalian penyakit infeksi); contoh cuci tangan
pakai sabun
5. Decline in deaths from coronary heart disease and stroke (penurunan angka kematian
akibat penyakit jantung dan stroke)
6. Safer and healthier foods (makanan sehat)
7. Healthier mothers and babies (HMHB)
8. Family planning (keluarga berencana) berhubungan dgn kesehatan ibu dan anak
9. Fluoridation of drinking water (fluorisasi air minum) flor sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan gigi dan otak
10. Recognition of tobacco use as a health hazard (label peringatan pada rokok)
METODOLOGI PENELITIAN – P2 (dok. Arifin Seweng)
- Obyek adalah unit terkecil (unit analisis atau unit sampel) yang menjadi fokus
penelitian
- Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian
- Sampel bersifat representative (bisa mewakili populasinya)
- Variabel (karakteristik obyek yg nilainya (datanya) bervariasi pada sampel penelitian
Misal kita hanya meneliti ibu hamil, maka jenis kelamin adalah konstanta bukan
variabel karena sama semua. Variabel adalah karakteristik dari obyek
1. Objek Penelitian
Bisa berupa:
o Makhluk hidup (manusia disebut subyek, hewan dan tumbuhan)
o Benda
2. Populasi
Perbedaan target dengan sampel. Missal penderita covid (sampel) tapi
penderita covid ini ada data yang tidak terdata dirumah sakit sehingga ..
- Kerangka sampel berisi daftar identitas subyek atau obyek yang akan diteliti
Populasi target (mahasiswa unhas) - Populasi sampel (semua mahasiswa fkm unhas),
populasi yg mengambil matkul metopen, sampling frame (absensinya, daftar
mahassiswa yg mengambil mata kuliah tsb), sampel (jml sampel yg diambil, missal
dari 200 mahasiswa akan diambil 50)
3. Sampel
- Adalah sebagian anggota populasi yg terpilih berdasarkan metode pemilihan sampel
(sampling) yang digunakan
- Sampel dipilih dari sampling frame (kerangka sampel)
- Mengapa tdk pilih saja populasi?
a. Karena biaya (besar biaya yg diperlukan)
b. Waktu (semakin byk subyek yg kita teliti semakin byk jg wkt yg dibutuhkan)
c. Beban kerja (semakin berat beban kerja krn terlalu byk yg hrs diukur)
d. Krn secara teori sampel merupakan representative dari populasi
- Contoh: buat nasi goreng 1 wajan, apakah nasi tsb asin atau tdk jadi kita perlu
mengambil sedikit saja utk merasakan rasanya asin atau tdk.
- Representative sampel dipengaruhi oleh
a. Metode sampling
b. Besar sampel (semakin banyak yg diteliti, semakin bagus sebenarnya, tapi apakah
kita mampu dari segi waktu dan biaya)
c. Partisipasi subyek (kalau obyek kita bisa anggap partisipasi itu tidak ada)
- Total sampel (semua anggota populasi diteliti)
a. Jika populasi sangat kecil
b. Jika sumber daya sangat besar
c. Jika diperkirakan partisipasi sunyek sangat minim
4. Variabel
- Adalah karakteristik obyek penelitian yang nilainya (datanya) bervariasi pada obyek
penelitian.
- Jika karakteristik obyek tidak bervariasi (sama semua pada setiap obyek), maka
disebut konstanta
- Contoh variabel penelitian:
a. Obyek manusia (subyek): umur, jenis kelamin, pendidikan.
b. Obyek nyamuk: spesies, jenis kelamin, jarak terbang
c. Obyek rekam medic: jumlah halaman, kualitas pengisian
d. Obyek puskesmas: tipe, jumlah tempat tidur, jml SKM
e. Obyek bayi (subyek): BBL, jenis kelamin, status imunisasi
f. Obyek rumah tangga: kemarisassi
1. Variabel Independen
- Biasa disebut variabel bebas (variabel yg merupakan penyebab/faktor
penyebab/predisposisi).
- Misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan.
2. Variabel Dependen
- Biasa disebut variabel terikat (merupakan akibat, efek, output, dampak)
- Misalnya status gizi, pengetahuan, hipertensi, stress.
3. Variabel lainnya: variabel antara, variabel perancu, variabel random, variabel
interaksi.
Metode Sampling
1. Definisikan populasi
2. Buat kerangka sampel
3. Pilih metode sampling yg tepat
4. Tentukan besar sampel (perhitungan menggunakan rumus)
5. Lakukan pemilihan anggota sampel
6. Lakukan pengukuranvriabel pada sampel yg terpilih
7. Hasil pengukuran variabel adalah data
8. Data diolah dan dianalisis menghasilkan informasi
Bagaimana kita bisa membedakan kita menggunakan random sampling dan non random
sampling?
- Kalo penelitian kita bersifat analitik/angka (mis angka kematian covid, maka lbh
cocok menggunakan metode random krn kita mau mengetahui angka kematian scr
pasti)
- Kalo penelitian scr umum (mis pengetahuan masy ttg covid 19 atau vaksinasi bisa
menggunakan metode non random)
- Kalo tidak ada kerangka sampel harus menggunakan non random sampling