Anda di halaman 1dari 10

METODOLOGI PENELITIAN – P1 (dok.

Arifin Seweng)

Seseorang menyatakan bahwa ada sesuatu yg tidak benar, udara kita bersih, banyak
melakukan kegiatan, semua yang kita makan adalah alamiah dan bervariasi tapi tidak ada
satu org pun yg hidup melebihi 30 tahun. (merasakan adanya suatu masalah); harapannya
yaitu hidup lebih lama tp realitanya tidak ada yg bisa hidup melewati usia 30 tahun. (ada
perbedaan antara realita dan yg diharapkan) masalah inilah yg menjadi landasan org
mencari jawabannya.

Penelitian dimulai dari adanya suatu pertanyaan yg memerlukan jawaban


(awalmula munculnya penelitian)

Proses kegiatan sistematis yang memiliki ciri:

1. Perumusan masalah atau pertanyaan


2. Perumusan hipotesis
3. Pengumpulan data (observasi) dipakai untuk menguji hipotesis; apakah hipotesis yang
kita buat ada jawabannya
4. Pengujian hipotesis
5. Jawaban terhadap masalah atau pertanyaan yg muncul pada nomor 1
6. Komunikasikan hasil (publikasi); disebarkan

Metode Ilmiah Masalah HP


Observasi Tidak bisa menyala
Hipotesis Low batt
Uji hipotesis Charge atau ganti baru
Observasi hasil Bisa on
Revisi hipotesis? Tidak perlu
Uji lagi? Tidak perlu
kesimpulan HP tidak bisa ON jika batrenya
lemah atau habis
Seandainya observasi hasil HP tetap tidak bisa ON, maka kita perlu mencari jawaban
sementara yg lain (mis, kabelnya terputus); perlu melakukan observasi.

Berfikir Ilmiah
- Empirism: cara berpikir menggunakan bukti yang terukur dan dapat direplikasi (bukti
empiris); berdasarkan pada bukti yg dapat diukur (nyata)
Contoh: sebagian org mempercayai adanya hantu, tapi sebagian org juga tidak
percaya. (org yg empirism ini tidak percaya karena tidak pernah melihat hantu)
- Rationalism: cara berpikir menggunakan alasan logika (bisa saja tidak ada bukti tp
mereka setuju dengan logika, bersifat mayoritas); apa yg kita sepakati secara universal
dianggap sbg logika (diterima oleh masyarakat scr umum, bukan scr individu)
- Skepticism: cara bepikir yang bersifat kritis, tdk mudah menerima ide baru kecuali
mempunyai bukti kuat dan sesuai logika (tidak mudah percaya).

Metode berpikir bisa dibedakan berdasarkan proses berpikirnya, yaitu:

1. Deduktif (aristoteles)
- Berangkat dari dalili atau kaidah umum (premis mayor) kemudian mengambil
kesimpulan bersifat khusus atau spesifik (premis minor)
Contoh:
Premis mayor: semua makhuk hidup perlu oksigen utk hidup
premis minor: kucing perlu oksigen utk hidup
Kesimpulan deduktif: kucing adalah makhluk hidup
Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Kuantitatif; menggunakan pendekatan deduktif (berdasarkan teori adlh premis
mayor); sampel adlh premis minor
2. Induktif (Francis Bacon) digunakan dalam penelitian kualitatif
- Berangkat dari hal khusus (spesifik) yg diamati (data empiris) kemudian mengambil
kesimpulan yang bersifat umum (generalisasi)
Contoh:
Data empiris: seseorang dewasa sehat mempunyai tekanan darah 120/80 mmHg
Generalisasi: setiap manusia dewasa yang sehat akan mempunyai tekanan darah
120/80 mmHg
3. Metode Deduktif-Induktif (Charles Darwin)
- Metode ilmiah tdk bisa hanya dengan menggunakan metode deduktif atau infuktif
saja, tetapi harus menggunakan kedua metode tersebut yang meruakan suatu siklus.
Contoh:
Metode deduktif: ditemukan 1 org diwuhan dimana org ini didiagnosis mengidap
pneumonia tp mengidap virus dimana virus ini menyebabkan virus corona
Metode induktif: dari 1 org tadi kemudian berkembang menjadi sebuah kelompok
- Metode deduktif dimulai dari sebuah teori kemudian membuat hipetsis dari sampel
lalu membuat kesimpulan (timbul dari sebuah pertanyaan)
- Induktif berasal dari studi kasus yg dilakukan (tidak ada hipotesis yg dibuat) lalu
diteliti kemudian mengambil kesimpulan scr generalisasi.
 Mix method (metode penelitian campuran; kuantitatif & kualitatif)

PENELITIAN ILMIAH

Penelitian adalah suatu kegiatan yg bertujuan untuk menyelesaikan masalah

Penelitian mempunyai 5 ciri:

1. Sistematis: dimulai dgn identifikasi maslaah, identifikasi variabel dan pemilihan


prosedur untuk menguji hubungan variabel. Dilanjutkan dengan pengumpulan data
dilapangan, pengolahan dan analisis data, serta pengambilan kesimpulan.
- Ada urutan yg tidak bisa diubah urutannya.
2. Logis: kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dijelaskan dan diterima
akal.
- Contoh: Hubungan antara transportasi dgn covid-19 (perpindahan org dari 1 tempat
ketempat lain menyebabkan virus corona menyebar dgn cepat)
3. Empiris: semua hasil penelitian yg dipaparkan adalah berdasarkan data yg
dikumpukan dilapangan (masyarakat, laboratorium atau lingkungan) (datanya nyata &
ril)
4. Reduktif: berasal dari hasil pengukuran atau observasi terhadap banyak elemen objek
atau subjek penelitian (memerlukan sampel yg terdiri dari objek & subjek); apa yg
kita simpulkan berdasarkan dari penelitian kita terhadap objek & subjek.
5. Repitasi: semua prosedur kegiatan penelitian didokumentasikan dengan jelas dan
rinci, sehingga dapat diulangi oleh orang lain yang akan meneliti topik yg sama (bisa
dilakukan lagi oleh org lain utk melihat apakah hasil penelitian kita memiliki hasil yg
sama jika dilakukan ditempat/waktu yg berbeda)

Hubungan metode ilmiah dengan penelitian

Observasi (berdasarkan temuan dilapangan/referensi yg kita baca) – muncul pertanyaan


(masalah) – membuat hipotesis (menjawab sementara dari pertanyaan td) – melakukan uji
hipotesis (dilakukan setelah mengumpulkan data); hipotesis tidak terjawab atau terjawab,
jika terjawab kita bisa membuat kesimpulan dari mslh ini, kalau tidak terjawab akan
dilakukan revisi hipotesis (dilakukan penelitian ulang) – melakukan uji hipotesis lagi –
hipotesis terjawab – kesimpulan.

- Penelitian ilmiah menggunakan metode ilmiah.


- Penelitian kualitatif sebenarnya ada hipotesis tp disebut preposisi & tidak
menggunakan statistik. Sehingga aliran kuantitatif (susah memahami preposisi yg
dibuat kualitatif, krn akan menimbulkan pertanyaan mngapa anda bisa membuat
sebuah kesimpulan berdasarkan 1 org sjaa?)
- Jika memakai induktif, maka observasi berdasarkan kasus.
- Preposisi BUKAN Hipotesis

Penelitian & Ilmu Pengetahuan (tidak bisa terpisah)

Ilmu pengetahuan muncul karena adanya penelitian.

Pada abad ke-18 ada dokter bernama Marko Plencic membuat teori tentang makhluk hidup
yg bisa menyebabkan penyakit menular. Bagaimana bentuk makhluk hidup itu? Kemudian
dia menyebutkan bahwa ada berbagai macam makhluk kecil ini dengan banyak berbagai
macam penyakit.

Pada akhir tahun, dokter Edward Jenner memiliki observasi bhw wanita yg
pekerjaannya memerah susu sapi tidak mengalami smallpox, tetapi laki-laki yg banyak
terkena penyakit ini. Kenapa wanita tidak menderita sedangkan laki-laki banyak menderita?
Kemudian ia melakukan observasi kepada seorang laki-laki usia 20 tahun. Ia mengambil
cairan dari sapi yg menginfeksi tangan wanita tsb lalu cairan ditangan wanita tsb diberikan
kpd ank laki-laki ini (dibuat terpapar oleh smallpox) tapi hasilnya ia tidak menderita
(kesimpulan: ada zat yg membuatnya kebal: VAKSINASI). Vaksinasi muncul pada 1798
(vacca=cow)

Epidemic kolera (John Snow (bpk epidemiologi))

Adanya epidemic kolera diinggris, john snow menghipotesis bhw kolera disebarkan
oleh air. Mengapa? Karena ia meliht bhw yg menderita kolera terdpt dilokasi yg berbeda
(lokasi tersendiri) tapi ada 1 wilayah tidak terdapat sama sekali penderita kolera. Lalu ia
menghubungkan pipa air dari wilayah2 tsb.

Robert Koch (tuberculosis)


Menyuntikkan tuberculin, jika muncul bintik kemerahan maka org tsb menderita
tuberculosis.

Virus (ditemukan pada awal abad 20)

- 1908 – Karl Landsteiner – virus polio


- 1912 – Wilhelm Grueter – virus herpes

Antibiotik

- 1928 – Alexander Fleming – Penicillium notatum (meneliti pertumbuhan jamur)

Temuan besar dalam kesehatan masyarakat yg dipakai sbg program yaitu,

1. Vaksinasi
2. Motor vehicle safety (keselamatan berkendara)
3. Safety workplaces (keselamatan kerja)
4. Control of infectious disease (pengendalian penyakit infeksi); contoh cuci tangan
pakai sabun
5. Decline in deaths from coronary heart disease and stroke (penurunan angka kematian
akibat penyakit jantung dan stroke)
6. Safer and healthier foods (makanan sehat)
7. Healthier mothers and babies (HMHB)
8. Family planning (keluarga berencana) berhubungan dgn kesehatan ibu dan anak
9. Fluoridation of drinking water (fluorisasi air minum) flor sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan gigi dan otak
10. Recognition of tobacco use as a health hazard (label peringatan pada rokok)
METODOLOGI PENELITIAN – P2 (dok. Arifin Seweng)

- Obyek adalah unit terkecil (unit analisis atau unit sampel) yang menjadi fokus
penelitian
- Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian
- Sampel bersifat representative (bisa mewakili populasinya)
- Variabel (karakteristik obyek yg nilainya (datanya) bervariasi pada sampel penelitian
Misal kita hanya meneliti ibu hamil, maka jenis kelamin adalah konstanta bukan
variabel karena sama semua. Variabel adalah karakteristik dari obyek
1. Objek Penelitian
Bisa berupa:
o Makhluk hidup (manusia disebut subyek, hewan dan tumbuhan)
o Benda
2. Populasi
Perbedaan target dengan sampel. Missal penderita covid (sampel) tapi
penderita covid ini ada data yang tidak terdata dirumah sakit sehingga ..
- Kerangka sampel berisi daftar identitas subyek atau obyek yang akan diteliti
Populasi target (mahasiswa unhas) - Populasi sampel (semua mahasiswa fkm unhas),
populasi yg mengambil matkul metopen, sampling frame (absensinya, daftar
mahassiswa yg mengambil mata kuliah tsb), sampel (jml sampel yg diambil, missal
dari 200 mahasiswa akan diambil 50)
3. Sampel
- Adalah sebagian anggota populasi yg terpilih berdasarkan metode pemilihan sampel
(sampling) yang digunakan
- Sampel dipilih dari sampling frame (kerangka sampel)
- Mengapa tdk pilih saja populasi?
a. Karena biaya (besar biaya yg diperlukan)
b. Waktu (semakin byk subyek yg kita teliti semakin byk jg wkt yg dibutuhkan)
c. Beban kerja (semakin berat beban kerja krn terlalu byk yg hrs diukur)
d. Krn secara teori sampel merupakan representative dari populasi
- Contoh: buat nasi goreng 1 wajan, apakah nasi tsb asin atau tdk jadi kita perlu
mengambil sedikit saja utk merasakan rasanya asin atau tdk.
- Representative sampel dipengaruhi oleh
a. Metode sampling
b. Besar sampel (semakin banyak yg diteliti, semakin bagus sebenarnya, tapi apakah
kita mampu dari segi waktu dan biaya)
c. Partisipasi subyek (kalau obyek kita bisa anggap partisipasi itu tidak ada)
- Total sampel (semua anggota populasi diteliti)
a. Jika populasi sangat kecil
b. Jika sumber daya sangat besar
c. Jika diperkirakan partisipasi sunyek sangat minim
4. Variabel
- Adalah karakteristik obyek penelitian yang nilainya (datanya) bervariasi pada obyek
penelitian.
- Jika karakteristik obyek tidak bervariasi (sama semua pada setiap obyek), maka
disebut konstanta
- Contoh variabel penelitian:
a. Obyek manusia (subyek): umur, jenis kelamin, pendidikan.
b. Obyek nyamuk: spesies, jenis kelamin, jarak terbang
c. Obyek rekam medic: jumlah halaman, kualitas pengisian
d. Obyek puskesmas: tipe, jumlah tempat tidur, jml SKM
e. Obyek bayi (subyek): BBL, jenis kelamin, status imunisasi
f. Obyek rumah tangga: kemarisassi

Jenis Variabel Penelitian

1. Variabel Independen
- Biasa disebut variabel bebas (variabel yg merupakan penyebab/faktor
penyebab/predisposisi).
- Misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan.
2. Variabel Dependen
- Biasa disebut variabel terikat (merupakan akibat, efek, output, dampak)
- Misalnya status gizi, pengetahuan, hipertensi, stress.
3. Variabel lainnya: variabel antara, variabel perancu, variabel random, variabel
interaksi.

Jenis Data Variabel

1. Data Numerik (kuantitatif)


- Berbentuk angka (secara matematika/bisa diihitung)
- Biasanya hasil pengukuran menggunakan alat ukur khusus
- Misalnya tinggi badan, berat badan, tekanan darah
2. Data Kategorik (kualitatif)
- Berbentuk kata (kategori)
- Biasanya hasil pengukuran menggunakan kuesioner/observasi.
- Misalnya jenis kelamin, suku, pekerjaan, pendidikan

Metode Sampling

 Random (acak) sampling


- Simple random sampling (acak sderhana)
- Systematic random ampling
- Stratified ransom sampling
- Cluster random sampling
 Non Random Sampling
- Convenience (accidental) sampling
- Quota sampling (berddasarkan strata tertentu, peneliti membagi sampel; ada yg
mewakili pendidikan rendah (mis 60%dan pendidikan tinggi mis 40%)
- Purposive sampling (biasa menggunakan data sekunder) (peneliti menetapkan
kriteria2 tertentu, dan mencari apakah sesuai dgn kriterianya atau tidak lalu diambil,
misal ingin mengetahui karakteristik pnderita covid; datanya diambil dari rekamedik
nah krn direkamedik byk data si peneliti hrus membuat karakteristik yaitu mencari
data rekammedik yg ada tes pcr nya)
- Consecutive sampling (ada persyaratan; yg memenuhi syarat sj yg diambil)
(menggunakan data primer); kalau ingin mengumpulkan data ttg penderita covid dgn
menunggu kunjungan penderita ini disebut data primer.
- Snow ball sampling, untuk tracing dlm program penanganan covid (menelusuri
kontak) missal ada yg positif kemudian ditelusuri siapa yg kontak dgn org yg positif
tsb (dimulai dari 1 org kemudian bertambah menjadi 2 org kemudian 3 org dan
seterusnya)
Lanjutan penjelasan …
1. Simple random (acak sederhana)
Pemilihan setiap anggota sampel secara acak dari populasi
- Cara acak, misalnya menggunakan table nomor random atau cara undian
- Penggunaan: populasi kecil, bersifat homogeny, kerangka sampel tersedia.
2. Systematic random
Adalah pemilihan anggota sampel pertama secara acak dari populasi. Selanjutnya
anggota sampel dipilih berdasarkan interval
- Perhitungan interval = N/n (N=besar populasi/n=besar sampel)
3. Stratified random (2 atau lebih)
- Misal ekonomi rendah, sedang dan tinggi
- Pada saat mengambil sampel ekonomi rendah ambil yang paling byk, kalo ekonomi
tinggi ambil sedikit saja.
4. Clustet random (10 atau lebih)
- Kluster adalah kumpulan subyek yang pada satu tempat
- Misal klusternya adalah posyandu, maka kerangka klusternya adalah nama-nama
posyandu kemudian dari daftar ini (kerangka kluster) dipilih 10 atau lebih

Metode Pengumpulan Data

1. Data sekunder (dikumpulkan oleh instansi atau peneliti lain)


- Misalnya puskesmas, rumah sakit, BPS (data survey), data riskesdas
- Biayanya murah krn hny mengambil yg sudah tersedia
- Kekurangannya adlh blm tentu yg kita ingin teliti ada datanya.
2. Data primer (yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti)
- Wawancara, observasi (mis, pencahayaan memenuhi persyaratan atau tidak),
pengukuran alat khusus (timbangan, thermometer) (lembar hsl pengukuran)

Proses Pengumpulan Data

1. Definisikan populasi
2. Buat kerangka sampel
3. Pilih metode sampling yg tepat
4. Tentukan besar sampel (perhitungan menggunakan rumus)
5. Lakukan pemilihan anggota sampel
6. Lakukan pengukuranvriabel pada sampel yg terpilih
7. Hasil pengukuran variabel adalah data
8. Data diolah dan dianalisis menghasilkan informasi
Bagaimana kita bisa membedakan kita menggunakan random sampling dan non random
sampling?

- Kalo penelitian kita bersifat analitik/angka (mis angka kematian covid, maka lbh
cocok menggunakan metode random krn kita mau mengetahui angka kematian scr
pasti)
- Kalo penelitian scr umum (mis pengetahuan masy ttg covid 19 atau vaksinasi bisa
menggunakan metode non random)
- Kalo tidak ada kerangka sampel harus menggunakan non random sampling

Anda mungkin juga menyukai