Anda di halaman 1dari 4

Nama: Doktria Thamarisca Simanjuntak

NIM: K011191096

Departemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Ujian Final Psikologi Industri

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Psikologi Industri!


Jawab:
Psikologi adalah Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
hubungannya dengan lingkungan. Adapun arti dari Industri adalah kegiatan otonomi
yang mengolah segala bahan menjadi barang/jasa dengan nilai tambah.
Jadi dapat disimpulkan, Psikologi Industri adalah ilmu yang mempelajari perilaku
manusia dalam peranannya sebagai tenaga kerja dan konsumen baik secara individual
maupun kelompok dengan maksud agar temuannya dapat diterapkan dalam industry
dan organisasi untuk kemanfaatan manusianya dan organisasinya.

2. Jelaskan apa perbedaan konflik vertikal dengan konflik horizontal ditempat kerja
beserta contohnya!
Jawab:
Konflik vertical merupakan konflik yang terjadi antara komponen masyarakat
didalam satu struktur yang mempunyai tingkatan dan hierarki. Contoh konflik vertical
adalah konflik antara perusahaan dengan karyawan soal pemberhentian kerja akibat
COVID-19.
Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau
kelompok yang mempunyai kedudukan yang sama. Contoh konflik horizontal adalah
konflik antar sesama karyawan tentang etnis/suku.

3. Jelaskan apa yang anda ketahui tentang WFC (work family conflict) pada perempuan
pekerja!
Jawab:

Work-family conflict adalah bentuk konflik peran dimana tuntutan peran dari
pekerjaan dan keluarga secara mutlak tidak dapat disejajarkan dalam beberapa hal.
Hal ini boasanya terjadi pada saat seseorang berusaha memenuhi tuntutan peran
dalam pekerjaa dan usaha tersebut dipengaruhi oleh kemampuan orang yang
bersangkutan untuk memenuhi tuntutan keluarga, atau sebaliknya dimana pemenuhan
tuntutan peran dalam keluarga dipengaruhi oleh kemampuan orang tersebut dalam
memenuhi tuntutan pekerjaan.

Pada dasarnya work-family conflict dapat terjadi baik pada pria maupun
wanita. Meski demikian, beberapa penelitian menunjukkan bahwa intensitas terjadi
work-family conflict pada wanita lebih besar. Keterlibatan dan komitmen waktu
perempuan pada keluarga didasari tanggung jawab mereka terhadap tugas rumah
tangga, termasuk mengurus suami dan anak membuat para wanita bekerja lebih sering
mengalami konflik. Fenomena woek-family conflict ini memiliki dampak negative
terhadap wanita pekerja itu sendiri, keluarganya maupun organisasi tempat ia bekerja.
Beberapa dampak negative secara individual diantaranya adalah berkurangnya
kepuasan baik dalam bekerja maupun dalam kehidupan rumah tangga, ketegangan
dan stress pada diri wanita bekerja, gangguan kesehatan, dan ketidakharmonisan
hubungan dengan anggota keluarga lain. Sedangkan dari sisi organisasi work-family
conflict akan mengakibatkan berkurangnya komitmen karyawan pada pekerjaan yang
akhirnya dapat mendorong perputaran tenaga kerja pada organisasi (high tumover).

4. Jelaskan perbedaan sertai contoh kondisi:


- Stress
- Burn Out atau Kejenuhan kerja

Jawab:

- Stress kerja adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya


ketidakseimbangan fisik dan psikis, yang mempengaruhi emosi, proses berpikir,
dan kondisi seorang karyawan. Bisa juga diartikan sebagai respon individu
terhadap situasi eksternal yang dipicu oleh keadaan tidak menguntungkan.
Contohnya intensitas pekerjaan yang melebihi porsi seorang karyawan sehingga ia
merasa terbebani dengan tumpukan pekerjaan yang banyak.
- Burn Out atau kejenuhan kerja adalah kondisi kelelahan mental atau emosional
yang terjadi akibat stress yang terus-menerus atau merupakan suatu kondisi psikis
negative individu yang tampak dalam perilakunya, ditandai dengan tingkat
kelelahan ekstrim, kejenuhan dan penurunan pencapaian prestasi diri akibat
tekanan yang bersifat psikologis. Contoh pada pandemic ini para tenaga kerja
harus melakukan WFH dimana mereka melakukan pekerjaannya dari rumah tanpa
kemana-mana, hal ini akan berkelanjutan hingga stress sampai terkena burn out
5. Jelaskan perbedaan preseenteism dengan absenteeism beserta contohnya!
Jawab:
- Preseenteism adalah suatu fenomena dimana tuntutan dan produktifitas yang
tinggi dan tekanan waktu untuk menyelesaikan pekerjaan membuat banyak
pekerja pada akhirnya memeksakan diri untuk hadir bekerja meski sedang sakit.
Contohnya adalah seorang karyawan merasa kondisi fisiknya menurun (sakit)
namun ia tetap hadir untuk bekerja namun tidak bisa maksimal dalam
pekerjaannya karena kondisi tubuhnya yang menurun.
- Absenteeism adalah suatu fenomena dimana penilaian pimpinan terhadap perilaku
individu dalam bekerja yang tidak dapat memnyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal,
dengan indicator: kegagalan untuk melaporkan pekerjaan atau tetap bekerja sesuai
jadwal, kegagalan dari menyelesaikan tugas sesuai jadwal, dan ketidakhadiran.
Contohnya adalah seorang karyawan dengan sengaja membolos/absen dari
pekerjaannya dikarenakan beberapa faktor salah satunya yaitu adalah kemalasan.
- Perbedaannya ialah presenteeism merupakan kecenderungan untuk tetap masuk
kerja meski dalam kondisi kesehatan yang menurun sedangkan absenteeism
merupakan kecenderungan untuk sering bolos kerja.

6. Pengaruh absenteeism terhadap produktivitas kerja baik secara individu maupun


lembaga
Jawab:

Tingkat absensi karyawan atau persentase kehadiran merupaan rasio


kedatangan karyawan hadir bekerja selama satu periode. Tingkat kehadiran karyawan
dapat berpengaruh juga terhadap besaran upah suatu waktu. Kehadiran karyawan
sangat penting untuk berjalannya produktivitas perusahaan. Adapun cara mengihtung
tingkat kehadiran absensi karyawan secara manual yaitu,

Tingkat kehadiran = (jumlah hari absen : jumlah seluruh hari kerja) x 100

Efek cost akibat absenteeism yaitu salah satunya adalah upaya yang dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawannya agar tingkat absenteeismnya
berkurang. Jika dalam jumlah yang tinggi dan tinggi juga tingkat absenteeismnya
maka produktivitas perusahaan juga menurun dikarenakan pengeluaran (cost) untuk
meminimalkan absenteeism tersebut.

Anda mungkin juga menyukai