Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA IBU K DENGAN GASTRITIS

DI RT 03/08 CILENDEK TIMUR


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Ns. Ni Putu Ariani, M.Kep,Sp.Kom

Disusun oleh :

Dwinka Puspa Wijaya


P17320319016
TK 3A

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG


PRODI DIII KEPERAWATAN BOGOR
2021-2022
Jl. DR. Sumeru No.116, Menteng, Bogor Barat, Kota Bogor, Jawa Barat 16111,
Indonesia
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Gastritis merupakan suatu peradangan atau perdarahan mukosa
lambung yang dapat bersifat akut, kronis dan difus (local). Dua jenis
gastritis yang sering terjadi adalah gastritis superficial akut dan gastritis
atropik kronis (Hardi. K & Huda. A.N, 2015).
Gastritis merupakan peradangan yang mengenai mukosa lambung.
Peradangan ini dapat menyebabkan pembengkakan lambung sampai
terlepasnya epitel mukosa superpisial yang menjadi penyebab terpenting
dalam gangguan saluran pencernaan. Pelepasan epitel dapat merangsang
timbulnya inflamasi pada lambung (Sukarmin, 2013).

B. Etiologi
Penyebab utama gastritis adalah bakteri Helicobacter pylori, virus atau
parasit lainnya juga dapat menyebabkan gastritis. Contributor gastritis
akut adalah meminum alkohol secara berlebihan, infeksi dari kontaminasi
makanan yang dimakan, dan penggunaan kokain. Kortikosteroid juga
dapat menyebabkan gastritis seperti NSAID aspirin dan ibuprofen (Dewit,
Stromberg & Dallred, 2016).
Menurut Gomez (2012) penyebab gastritis adalah
sebagai berikut :
a. Infeksi bakteri
b. Sering menggunakan pereda nyeri.
c. Konsumsi minuman alkohol yang berlebihan.
d. Stress.
e. Autoimun
Selain penyebab gastritis diatas, ada penderita yang
merasakan gejalanya dan ada juga yang tidak. Beberapa
gejala gastritis di antaranya:
a. Nyeri epigastrium.
b. Mual
c. Muntah.
d. Perut terasa penuh
e. Muntah darah
f. Bersendawa.

C. Patofisiologi dan Pathway


Patofisiologi :
Menurut Dermawan & Rahayuningsih (2010) patofisiologi
gastritis adalah mukosa barier lambung pada umumnya melindungi
lambung dari pencernaan terhadap lambung itu sendiri, prostaglandin
memberikan perlindungan ini ketika mukosa barrier rusak maka timbul
peradangan pada mukosa lambung (gastritis). Setelah barier ini rusak
terjadilah perlukaan mukosa yang dibentuk dan diperburuk oleh
histamine dan stimulasi saraf cholinergic. Kemudian HCL dapat
berdifusi balik ke dalam mucus dan menyebabkan luka pada pembuluh
yang kecil, dan mengakibatkan terjadinya bengkak, perdarahan, dan
erosi pada lambung. Alkohol, aspirin refluks isi duodenal diketahui
sebagai penghambat difusi barier.
Perlahan-lahan patologi yang terjadi pada gastritis termasuk
kengesti vaskuler, edema, peradangan sel supervisial. Manifestasi
patologi awal dari gastritis adalah penebalan. Kemerahan pada
membran mukosa dengan adanya tonjolan. Sejalan dengan
perkembangan penyakit dinding dan saluran lambung menipis dan
mengecil, atropi gastrik progresif karena perlukaan mukosa kronik
menyebabkan fungsi sel utama pariental memburuk.
Ketika fungsi sel sekresi asam memburuk, sumber-sumber
faktor intrinsiknya hilang. Vitamin B12 tidak dapat terbentuk lebih
lama, dan penumpukan vitamin B12 dalam batas menipis secara merata
yang mengakibatkan anemia yang berat. Degenerasi mungkin
ditemukan pada sel utama dan pariental sekresi asam lambung menurun
secara berangsur, baik dalam jumlah maupun konsentrasi asamnya
sampai tinggal mucus dan air. Resiko terjadinya kanker gastrik yang
berkembang dikatakan meningkat setelah 10 tahun gastritis kronik.
Perdarahan mungkin terjadi setelah satu episode gastritis akut atau
dengan luka yang disebabkan oleh gastritis.
Gastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang
sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan
terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi
atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena
sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan
fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga
menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga
bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.
Pathways Gastritis

Obat-obatan (NSIAD, aspirin, H. phylori Kafein


sulfanomida steroid, digitalis)
Melekat pada epitel lambung me produksi
bikoarbonat (HCO3-)
Mengganggu pembentukan Menghancurkan lapisan
sawar mukosa lambung mukosa sel lambung
me kemampuan
protektif terhadap asam

me barrier lambung terhadap


asam dan pepsin

Menyebabkan difusi kembali


asam lambung & pepsin

Inflamasi
Erosi mukosa
lambung
Nyeri epigastrium

Mukosa lambung me tonus &


MK: Gangguan me sensori kehilangan integritas perisaltik lambung
rasa nyaman : untuk makan jaringan
nyeri Refluks isi deudenum
Anoreksia Perdarahan ke lambung

Mual Dorongan ekspulsi isi


lambung ke mulut

Muntah

MK: Defisit Nutrisi

MK: Difisit volume


cairan dan elektrolit
D. Klasifikasi
Menurut Muttaqin (2011), klasifikasi gastritis dibagi menjadi 2, yaitu :
a. Gastritis Akut
Gastritis akut adalah inflamasi akut mukosa lambung pada
sebagian besar merupakan penyakit ringan dan sembuh
sempurna.
Salah satu bentuk gastritis yang manifestasi klinisnya adalah :
1) Gastritis akut erosive
disebut erosive apabila kerusakan yang terjadi tidak
lebih dalam dari pada mukosa muscolaris (otot-otot
pelapis lambung).
2) Gastritis akut hemoragik
disebut hemoragic karena pada penyakit ini akan
dijumpai perdarahan mukosa lambung yang
menyebabkan erosi dan perdarahan mukosa lambung
dalam berbagai derajat dan terjadi erosi yang berarti
hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa
tempat, menyertai inflamasi pada mukosa lambung
tersebut.

b. Gastritis Kronis
Gastritis kronis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat menahun. Gastritis kronis diklasifikasikan dengan tiga
perbedaan yaitu :
1) Gastritis superficial, dengan manifestasi kemerahan,
edema, serta perdarahan dan erosi mukosa.
2) Gastritis atrofik, dimana peradangan terjadi diseluruh
lapisan mukosa pada perkembangannya dihubungkan
dengan ulkus dan kanker lambung, serta anemia
pernisiosa. Hal ini merupakan karakteristik dari
penurunan jumlah sel parietal dan sel chief.
3) Gastritis hipertrofik, suatu kondisi dengan terbentuknya
nodul-nodul pada mukosa lambung yang bersifat
ireguler, tipis, dan hemoragik

E. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis bervariasi mulai dari keluhan ringan
hingga muncul perdarahan saluran cerna bagian atas bahkan pada
beberapa pasien tidak menimbulkan gejala yang khas. Manifestasi
gastritis akut dan kronik hampir sama, seperti anoreksia, rasa
penuh, nyeri epigastrum, mual dan muntah, sendawa,
hematemesis (Suratun dan Lusianah, 2010).
Tanda dan gejala gastritis adalah :

a. Gastritis Akut

1) Nyeri epigastrum, hal ini terjadi karena adanya


peradangan pada mukosa lambung.

2) Mual, kembung, muntah, merupakan salah satu


keluhan yang sering muncul. Hal ini dikarenakan
adanya regenerasi mukosa lambung yang
mengakibatkan mual hingga muntah.

3) Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa


hematesis dan melena, kemudian disusul dengan
tanda-tanda anemia pasca perdarahan.

b. Gastritis Kronis
Pada pasien gastritis kronis umumnya tidak mempunyai
keluhan. Hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati,
anoreksia, nause dan pada pemeriksaan fisik tidak
ditemukan kelainan.

F. Komplikasi
Komplikasi penyakit gastritis menurut Muttaqin & Sari
(2011) antara lain :
a. Pendarahan saluran cerna bagian atas yang merupakan
kedaruratan medis.
b. Ulkus peptikum, jika prosesnya hebat.
c. Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah berat.
d. Anemia pernisiosa, keganasan lambung.

G. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik menurut Dermawan (2010) dan

Doenges (2000) sebagai berikut :

a. Radiology : Sinar X gastrointestinal bagian atas.

b. Endoscopy : Gastroscopy ditemukan mukosa yang hiperemik.

c. Laboratorium : Mengetahui kadar asam hidroklorida.

d. Esofaga Gastriduo Denoskopi (EGD) : Tes diagnostik kunci


untuk perdarahan gastriris, dilakukan untuk melihat sisi
perdarahan atau derajat ulkus jaringan atau cidera.

e. Pemeriksaan Histopatologi : Tampak kerusakan mukosa karena


erosi tidak pernah melewati mukosa muskularis.

f. Analisa gaster : Dapat dilakukan untuk menentukan adanya


darah, mengkaji aktivitas sekretori mukosa gaster, contoh
peningkatan asam hidroklork dan pembentukan asam noktura.

g. Feses : Tes feses akan positif


h. Pylory Kreatinin : Biasanya tidak meningkat bila perfusi ginjal
di pertahankan.

i. Ammonia : Dapat meningkat apabila disfungsi hati berat


mengganggu metabolism dan ekresi urea atau transfuse darah
lengkap dan jumlah besar diberikan.

j. Natrium : Dapat meningkat sebagai kompensasi hormonal


terhadap simpanan cairan tubuh.

k. Kalium : Dapat menurun pada awal karena pengosongan gaster


berat atau muntah atau diare berdarah. Peningkatan kadar
kalium dapat terjadi setelah trasfusi darah.

l. Amilase serum : Meningkat dengan ulkus duodenal, kadar


rendah diduga gastritis.

H. Penatalaksanaan
Pengobatan pada gastritis menurut Dermawan (2010) meliputi :
1) Antikoagulan : Bila ada perdarahan pada lambung.
2) Antasida : Pada gastritis yang parah, cairan dan elektrolit
diberikan intravena untuk mempertahankan keseimbagan cairan
sampai gejala-gejala mereda, untuk gastritis yang tidak parah
diobati dengan antasida dan istirahat.
3) Histonin : Ranitidin dapat diberikan untuk menghambat
pembentukan asam lambung dan kemudian menurunkan iritasi
lambung.
4) Sulcralfate : Diberikan untuk melindungi mukosa lambung
dengan cara menyeliputinya, untuk mencegah difusi kembali
asam dan pepsin yang menyebabkan iritasi.
5) Pembedahan : Untuk mengangkat gangrene dan perforasi.
6) Gastrojejunuskopi/ reseksi lambung : Mengatasi obstruksi
pilorus.
7) Penatalaksanaan pada gastritis secara medis menurut Smeltzer
(2001) meliputi :
Gastritis akut diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk
menghindari alkohol dan makanan sampai gejala berkurang.
Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi
dianjurkan. Bila gejala menetap, cairan perlu diberikan secara
parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan
adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragik
saluran gastrointestinal atas. Bila gastritis diakibatkan oleh
mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan
terdiri dari pengenceran dan penetralisasian agen penyebab
 Untuk menetralisasi asam, digunakan antasida umum
(missal : alumunium hidroksida) untuk menetralisasi
alkali, digunakan jus lemon encer atau cuka encer.
 Bila korosi luas atau berat, emetic, dan lafase dihindari
karena bahaya perforasi.
Terapi pendukung mencakup intubasim analgesik dan sedatif,
antasida, serta cairan intravena. Endoskopi fiberopti mungkin
diperlukan. Pembedahan darurat mungkin diperlukan untuk
mengangkat gangrene atau jaringan perforasi. Gastrojejunostomi
atau reseksi lambung mungkin diperlukan untuk mengatasi
obstruksi pilrus. Gastritis kronis diatasi dengan memodifikasi
diet pasien, meningkatkan istirahat, mengurangi stress dan
memulai farmakoterapi. H.Pylory data diatasi dengan antibiotic
(seperti tetrasiklin atau amoxiline) dan gram bismu (pepto
bismo). Pasien dengan gastritis A biasanya mengalami
malabsorbsi vitamin B12 yang disebabkan oleh adanya antibodi
terhadap faktor intrinsik.
Penatalaksanaan secara keperawatan menurut Dermawan (2010)
meliputi :
1) Tirah baring.
2) Mengurangi stress.
3) Diet
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU.K DENGAN GASTRITIS DI
RT 03 RW 8 CILENDEK TIMUR

I. PENGKAJIAN
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Bapak E
2. Umur : 40th
3. Jenis kelamin : Laki – laki
4. Pendidikan terakhir : S1
5. Pekerjaan : Karyawan swasta
6. Alamat : RT 03/08 Cilendek Timur
7. Tanggal pengkajian : 11 Oktober 2021
8. Komposisi Anggota Klg :
No Nama Jenis Kelamin Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan
dengan
keluarga
1 Ibu K Perempuan Ibu 34 Th SMA Ibu rumah tangga
2 Anak F Perempuan Anak 18Th SMA Belum bekerja
3 Anak D Laki – laki Anak 16 Th SMA Belum bekerja
4 Anak H Laki – laki Anak 11 Th SD Belum bekerja
9. Genogram

3 40
4

1 16 11
8
8
Keterangan:
Laki- laki Laki – laki meninggal

Perempuan Perempuan meninggal

Klien Tinggal serumah

10. Tipe Keluarga


Keluarga ibu K ini merupakan keluarga inti (Nuclear family) yang terdiri
dari Ibu K, bapak E, dan ketiga anaknya.

11. Suku Bangsa


Ibu K dan keluarga adalah asli suku Sunda, Dalam kehidupan sehari-hari
keluarga lebih cenderung mengikuti kebiasaan adat Sunda. Dan bahasa
yang digunakan sehari-hari keluarga yaitu menggunakan Bahasa Indonesia
kebudayaan yang di anut tidak bertentangan dengan masalah kesehatan
hanya saja mereka masih meyakini kata – kata orang terdahulu seperti kata
pamali dalam melakukan atau mengerjakan sesuatu

12. Agama
Ibu K dan keluarga beragama Islam. Ibu K dan keluarganya selalu
mengerjakan kewajiban sholat lima waktu dan membaca Al-Qur’an Ibu K
dan keluarga juga suka mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan di
musholah dekat rumahnya.

13. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Penghasilan yang di dapatkan dari hasil kerja suami Ibu K sebagai
karyawan swasta adalah kurang lebih 10-15 juta perbulan dan itu cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari Ibu K serta keluarganya juga
cukup untuk membiayai sekolah anak – anaknya.

14. Aktivitas dan Rekreasi Keluarga


Aktivitas dan rekreasi Ibu K dan keluarga saat ada waktu luang yaitu pergi
berlibur bersama keluarga di hari minggu dan juga menonton tv sebagai
hiburan di rumah.

15. Pola Kebiasaan Sehari – hari


a. Makan : Klien mengatakan makan 2 kali sehari, dan
sering terlambat makan, klien jarang sarapan pagi, setiap pagi klien
selalu meminum kopi hitam, klien sangat suka mengkonsumsi
makanan yang pedas
b. Minum : Klien mengatakan minum 7-8 gelas setiap
harinya
c. Tidur : Klien mengatakan tidur 6-7 jam sehari dan
jarang tidur siang
d. Personal Hygiene : Klien mengatakan klien mandi 2x sehari,
sikat gigi 2x sehari dan keramas 2x setiap minggu
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Ibu K mempunyai 3 orang anak. anak pertama dan kedua berusia 18 dan
16 tahun yang memasuki tahap anak remaja (families with teenagers)
lalu anak ketiga berusia 11 tahun yang memasuki tahap anak sekolah
(family with school-age children)
Tugas perkembangan keluarga menurut Duvall, pada keluarga Ibu K
belum semua tugas terpenuhi, yang sudah terpenuhi yaitu :
a. membantu sosialisasi anak
b. mempertahankan keintiman pasangan
c. memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi.


Tugas keluarga ibu K yang belum terpenuhi yaitu meningkatkan kesehatan
anggota keluarga

3. Riwayat keluarga inti.


Ibu K dan suami sudah hidup bersama selama 20 tahun pernikahannya.
Ibu K mengatakan menderita penyakit gastritis sejak tahun 2018. Ibu K
mengatakan dalam keluarganya hanya dirinya yang menderita penyakit
gastritis dan sering kambuh. Ibu K mengatakan nyeri ulu hati bila
terlambat makan, pusing, mual dan juga muntah. Apabila sakit Ibu K beli
obat sendiri di warung atau di apotek terdekat, setiap pagi ibu K suka
meminum kopi hitam dan jarang sarapan pagi, ibu K makan sehari 2x,
makan siang biasanya jam 15.00, makan malam jam 21.00. Ibu K sangat
suka makanan pedas. Ibu K tampak meringis menahan sakit, ibu K
mengatakan nyeri yang dirasakan seperti di tusuk – tusuk, ibu K mengeluh
nyeri pada bagian perut dan ketika di ukur dengan skala 1-10 di dapatkan
skala nyeri pada ibu K adalah 6, ibu K mengatakan nyeri yang dirasakan
hilang timbul, kini ibu K menjadi kurang nafsu makan semenjak sakit
sehingga membuat berat badan ibu K turun sebanyak 2kg. Dari hasil pemeriksaan
TTV saat pengkajian di dapatkan BB sebelum sakit: 45 kg, BB setelah
sakit : 43 TB: 158 cm, TD.110/70 mHg dan suhu 36,1 ˚C. selain itu
tampak ada obat promag di dekat ibu K. Ibu K juga mengatakan tidak
banyak tahu tentang makanan apa saja yang boleh atau tidaknya untuk di
konsumsi. Ibu K mengatakan anggota keluarganya yang lain dalam
keadaan sehat.

4. Riwayat keluarga sebelumnya.


Dalam keluarga Ibu K tidak ada yang memiliki riwayat penyakit menular
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah

Kamar Ruang Halaman


Mandi Tamu

Kamar Ruang Kamar


Tidur Keluarga Tidur

Kamar Dapur Kamar


Tidur Mandi

Status kepemilikan rumah adalah milik suami Ibu K, tipe rumah Ibu K
adalah permanen dengan lantai keramik, dinding tembok, luas kira – kira
150 m2. Jumlah ruangan terdiri dari 3 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 dapur
dan 1 kamar mandi yang di lengkapi dengan jamban di dalam kamar
mandi . ventilasi rumah Ibu K cukup banyak dan penerangan pun cukup,
ada jendela namun tertutup. perabot rumah tangga pun tertata rapi, di
tempatkan sesuai posisinya. Cara pembuangan sampah Ibu K dan
keluarganya yaitu dengan di kumpulkan lalu di bakar. lingkungan di
sekitar rumah Ibu K tampak bersih. rumah Ibu K lumayan jauh dari jalan
raya sehingga jauh dari polusi udara, namun untuk menaiki transportasi
umum seperti angkot Ibu K harus berjalan kurang lebih 1km menuju jalan
raya dan untuk fasilitas kesehatan, terdapat 1 puskesmas dekat rumah Ibu
K dan terdapat rumah sakit yang jaraknya tidak jauh dari rumah ibu K

2. Karakteristik tetangga dan komunitas


Jarak rumah Ibu K dengan rumah lainnya cukup dekat, keluarga Ibu K
tinggal di lingkungan dengan suku Sunda, Jawa, Padang, Batak, dan
Palembang. Hubungan keluarga Ibu K dengan tetangganya baik, saling
menghormati, kerukunan terjaga, bila ada yang kesulitan saling
membantu. Jarak rumah Ibu K 1000 meter dari jalan raya. Terdapat
fasilitas seperti kantor kelurahan, dan fasilitas kesehatan seperti
puskesmas dengan jarak 200 m, klinik/dokter yang dapat di jangkau
dengan jarak kurang lebih 100 m bisa dengan jalan kaki ataupun
menggunakan alat transportasi motor maupun kendaraan umum.

3. Mobilitas georafis keluarga


Keluarga Ibu K jarang ke luar rumah untuk jarak jauh, keluarga Ibu K
lebih sering berinteraksi dengan tetangga disekitar rumahnya. Keluarga
Ibu K belum pernah pindah rumah dan sudah menetap selama 20 tahun di
lingkungan tersebut.

4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Ibu K dan keluarga selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul
bersama. Ibu K dan keluarga sangat akrab dengan lingkungan sekitar, serta
aktif dalam kerja bakti dan pengajian. tetapi selama pandemi kegiatan
masyarakat sudah jarang di adakan lagi.

5. Sistem pendukung Keluarga.


Ibu K didukung sepenuhnya oleh suami dan anak-anaknya, apabila ada
masalah mereka berkumpul bersama untuk memecahkan masalah tersebut.
Ibu K juga didukung oleh orang tuanya, apabila ada masalah Ibu K suka
menelepon Ibunya untuk bercerita dan Ibunya akan memberikan saran
D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Pola komunikasi keluarga di rumah menggunakan Bahasa Indonesia untuk
berkomunikasi sehari-hari. Keluarga Ibu K terbina hubungan yang
harmonis, tidak ada konflik yang terjadi dalam keluarga. Keluarga Ibu K
melakukan musyawarah jika ada masalah yang terjadi dengan
membicarakan masalah dan saling menjaga kerukunan.
Ibu K terkadang mengeluh kesulitan dalam berkomunikasi dengan anak
keduanya dengan alasan anak keduanya tertutup dengan Ibu K dan jarang
bercerita kepadanya. Ketika di tanya tentang harapan Ibu K terkait dengan
komunikasi keluarga, Ibu K mengatakan agar anak-anaknya tetap patuh,
mendengar dengan baik, dan mau bercerita kepadanya bila ada masalah.

2. Struktur kekuatan keluarga


Dalam mengambil keputusan biasanya di lakukan dengan jalan
musyawarah untuk mencapai kesepakatan

3. Struktur peran
Keluarga tidak pernah mengeluh tentang peran masing – masing dan
menjalankan perannya dengan baik.
Bapak E sebagai kepala keluarga sekaligus pencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga, selain itu bapak E sebagai pendididik,
pelindung dan pemberi rasa aman pada keluarga.
Ibu.K sebagai istri dan ibu bagi anak- anaknya, Ibu. K sebagai peran yang
mengurusi rumah dan mendidik anak – anaknya dengan baik
Anak.F sebagai anak pertama yang ada pada tahap remaja dan masih
bergantung kepada kedua orang tuanya yang memiliki peran sebaai pelajar
SMA
Ank.D sebagai anak kedua yang masih bergantung kepada kedua orang
tuanya yang berperan sebagai pelajar
Anak.H sebagai anak sekolah dan masih sangat bergantung kepada kedua
orang tua

4. Nilai dan Norma Budaya Keluarga


Dalam keluarga tidak ada nilai – nilai tertentu dan nilai agama yang
bertentangan dengan kesehatan, jika ada keluarga yang sakit keluarga
selalu membawa ke pelayanan kesehatan terdekat.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Hubungan dengan keluarga harmonis, keluarga merasa nyaman dengan
keadaan saat ini, antara keluarga saling menghargai, menghormati dan
saling menyayangi.
2. Fungsi Sosialisasi
Hubungan Ibu K beserta keluarga dengan tetangga baik. Ibu K dan
keluarga melakukan kegiatan kemasyarakatan seperti kerja bakti, yasinan,
dan pengajian. selain itu Ibu K dan suami dapat membina sosialisasi pada
anak – anaknya sehingga mereka dapat membentuk norma serta aturan
yang sesuai dengan perkembangan anak-anaknya
3. Fungís Perawatan Kesehatan. (Pengkajian tahap 2)
a. Mengenal masalah kesehatan
Ibu K dan keluarga tahu mengenai penyakit yang di derita, namun
kurang mengetahui tanda gejala serta bagaimana pencegahannya.
Keluarga Ibu K mengatakan tidak mengetahui komplikasi yang
dapat terjadi dari penyakit gastritis nya ini dan mengatakan perlu
segera mengetahui lebih dalam mengenai gastritis, supaya dapat
mencegah komplikasi yang mungkin terjadi sedini mungkin.
Keluarga Ibu K mengatakan masalah dapat diubah dan dicegah
apabila segera mendapatkan penjelasan dari perawat dan

mengetahui cara untuk mencegah gastritis pada Ibu K. Keluarga


Ibu K mengatakan saat ini Ibu K belum di bawa ke pelayanan
kesehatan karena takut keluar rumah sebab sedang pandemi covid
dan takut tertular. Keluarga ibu K mengatakan jika jika keluhan
Ibu K kambuh, Ibu K lebih memilih merawatnya di rumah dengan
meminum promag untuk mengatasinya. Apabila pandemi sudah
menurun, keluarga akan langsung membawa Ibu K ke pelayanan
kesehatan.
b. Mengambil keputusan
Keluarga Ibu K mengatakan apabila ada anggota keluarganya yang
sakit dan tidak dapat ditangani sendiri, maka akan segera di bawa
ke pelayanan kesehatan terdekat. Namun, karena kondisi pandemi
seperti ini Ibu K takut untuk keluar rumah sehingga belum
memeriksakan kesehatannya ke puskesmas. Ibu K mengatakan
dirinya hanya meminum obat-obatan warung yaitu obat promag
dan beristirahat.

c. Merawat anggota keluarga yang sakit


Keluarga Ibu K mengatakan sudah mengetahui penyakit yang
dialami ibu K karena Ibu K sering mengeluh nyeri pada ulu hati
dan merasa pusing, mual juga muntah. Namun, keluarga Ibu A
mengatakan belum mengetahui bagaimana cara perawatan dan
pencegahan penyakit yang dialami oleh Ibu K. Keluarga Ibu K
mengatakan apabila terlambat makan, Ibu K langsung merasa nyeri
di bagian perutnya seperti di tusuk- tusuk dengan skala nyeri 6 dari
10, nyeri yang dirasakan hilang timbul. Keluarga mengatakan
apabila penyakitnya kambuh ibu K meminta kepada suami atau
anaknya untuk membelikan obat promag di warung
d. Memodifikasi lingkungan yang menunjang kesehatan
Keluarga kurang mengerti tentang manfaat dan pemeliharaan
lingkungan bagi kesehatan, ventilasi yang cukup dengan adanya
jendela namun tertutup mengakibatkan kurang udara bersih di
dalam rumah
e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
Ibu K dan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan seperti
puskesmas dan klinik dengan menggunakan BPJS untuk berobat

4. Fungsi reproduksi
Ibu K mempunyai 3 anak, 1 anak perempuan dan 2 anak Laki – laki
semuanya masih sekolah dan belum menikah. Ibu K sedang menggunakan
KB Spiral atau IUD.

5. Fungsi ekonomi
Sumber penghasilan keluarga Ibu K adalah dari pendapatan kerja
suaminya yaitu yang bekerja sebagai karyawan swasta. Ibu K mengatakan
penghasilan yang di dapatkan oleh suaminya cukup untuk memenuhi
kebutuhan sehari – hari keluarga serta cukup untuk membiayai sekolah
anak - anaknya

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka pendek&jangka panjang
yang menjadi pikiran Ibu K yaitu merasa khawatir bila maagnya sering

kambuh dan takut opname di rumah sakit, ibu K berharap agar


penyakitnya ini sembuh total agar bisa menjalani perannya sebagai istri
dan ibu bagi anak-anaknya dengan baik.
2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap masalah
Bila terjadi masalah dalam keluarga selalu bermusyawarah dan mengambil
keputusan bersama
3. Strategi koping yang digunakan
Bila ada masalah Ibu K dan keluarga menyelesaikannya dengan cara
bermusyawarah
4. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak ada strategi adaptasi disfungsional seperti marah, setiap ada masalah
dicari pemecahannya dan didiskusikan bersama keluarga secara
musyawarah
jika merasa sakit kepala dan mual biasanya Ibu K beristirahat terkadang
membeli obat dari warung. apabila permasalahannya serius keluarga
segera membawa ke fasilitas kesehatan

G. Harapan Keluarga
Ibu K berharap dengan adanya tenaga kesehatan yang datang mengunjunginya,
Ibu K dan keluarga dapat menunjang peningkatan kesehatan.
H. Pemriksaan Fisik
No Hasil Bapak E (40th) Ibu. K (34th) Anak.F (18th) Anak.D (16th) Anak.H (11th)
pemeriksaan fisik

1 TD 130/80 mmHg 110/70 120/80 120/80 120/80


Nadi 80x/mnt 79x/mnt 85x/mnt 82x/mnt 85x/mnt
RR 24x/mnt 20x/mnt 22x/mnt 24x/mnt 21x/mnt
Suhu 36,3˚C 36,1 ˚C 36 ˚C 36 ˚C 36 ˚C
BB 55 kg 43 kg 40 kg 50kg 40 kg
TB 168 cm 158cm 157 cm 165 cm 136 cm
IMT 19,5 17,2 16,2 18,3 21,7
2 Kepala Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembengkakan, tidak pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka tidak ada luka
3 Rambut Sedikit beruban Sedikit beruban Hitam bersih Hitam bersih Hitam bersih
4 Mata Simetris kiri dan kanan , Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
konjungtiva anemis, kanan , kanan , konjungtiva kanan , konjungtiva kanan , konjungtiva
sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak anemis, sklera
tidak ada katarak, anemis, sklera tidak ikterik, tidak tidak ikterik, tidak tidak ikterik, tidak
penglihatan kurang baik tidak ikterik, tidak ada katarak, ada katarak, ada katarak,
(kabur) ada katarak, penglihatan baik penglihatan kurang penglihatan baik
penglihatan baik(minus)
kurang baik
(kabur)
5 Hidung Simetris kiri dan kanan, Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
tidak ada polip, indra kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada kanan, tidak ada
penciuman berfungsi polip, indra polip, indra polip, indra polip, indra
dengan baik, bernafas penciuman penciuman penciuman penciuman
tidak menggunakan berfungsi dengan berfungsi dengan berfungsi dengan berfungsi dengan
cuping hidung baik, bernafas baik, bernafas tidak baik, bernafas tidak baik, bernafas tidak
tidak menggunakan menggunakan menggunakan
menggunakan cuping hidung cuping hidung cuping hidung
cuping hidung
6 Telinga Simetris kiri dan kanan, Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
pendengaran baik, ada kanan, kanan, pendengaran kanan, pendengaran kanan, pendengaran
serumen dalam telinga, pendengaran baik, baik, tidak ada baik, tidak ada baik, ada serumen
tidak menggunkan alat tidak ada serumen serumen dalam serumen dalam dalam telinga, tidak
bantu dalam telinga, telinga, tidak telinga, tidak menggunkan alat
tidak menggunkan menggunkan alat menggunkan alat bantu
alat bantu bantu bantu
7 Leher Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada Simetris, tidak ada
pembengkakan pada pembengkakan pembengkakan pada pembengkakan pada pembengkakan pada
kelenjar tiroid, pada kelenjar kelenjar tiroid, kelenjar tiroid, kelenjar tiroid,
pembesaran vena tiroid, pembesaran pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
jugularis tidak vena jugularis jugularis tidak jugularis tidak jugularis tidak
ditemukan tidak ditemukan ditemukan ditemukan ditemukan
8 Dada Inspeksi: dada kanan Inspeksi: dada Inspeksi: dada kanan Inspeksi: dada kanan Inspeksi: dada kanan
dan kiri simeris kanan dan kiri dan kiri simeris dan kiri simeris dan kiri simeris
Palpasi : fremitus kanan simeris Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus Palpasi : fremitus
dan kiri sama Palpasi : fremitus kanan dan kiri sama kanan dan kiri sama kanan dan kiri sama
Perkusi: sonor kanan dan kiri Perkusi: sonor Perkusi: sonor Perkusi: sonor
Auskultasi: tidak ada sama Auskultasi: tidak Auskultasi: tidak Auskultasi: tidak
wheezing Perkusi: sonor ada wheezing ada wheezing ada wheezing
Auskultasi: tidak
ada wheezing
9 Jantung Inspeksi : Ictus cordis Inspeksi : Ictus Inspeksi : Ictus Inspeksi : Ictus Inspeksi : Ictus
tidak tampak cordis tidak cordis tidak tampak cordis tidak tampak cordis tidak tampak
Palpasi: Ictus cordis tampak Palpasi: Ictus cordis Palpasi: Ictus cordis Palpasi: Ictus cordis
tidak teraba Palpasi: Ictus tidak teraba tidak teraba tidak teraba
Perkusi: pekak cordis tidak teraba Perkusi: pekak Perkusi: pekak Perkusi: pekak
Auskultasi:Reguler Perkusi: pekak Auskultasi:Reguler Auskultasi:Reguler Auskultasi:Reguler
Auskultasi:Regule
r
10 Abdomen Inspeksi : Simetris kiri Inspeksi : Simetris Inspeksi : Simetris Inspeksi : Simetris Inspeksi : Simetris
dan kanan, tidak ada kiri dan kanan, kiri dan kanan, tidak kiri dan kanan, tidak kiri dan kanan, tidak
pembesaran pada perut tidak ada ada pembesaran ada pembesaran ada pembesaran
yang berlebihan pembesaran pada pada perut yang pada perut yang pada perut yang
Palpasi: tidak teraba ada perut yang berlebihan berlebihan berlebihan
pembengkakan, tidak berlebihan Palpasi: tidak teraba Palpasi: tidak teraba Palpasi: tidak teraba
ada nyeri tekan Palpasi: tidak ada pembengkakan, ada pembengkakan, ada pembengkakan,
teraba ada tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
pembengkakan,
nyeri tekan di
daerah
epigastrium, nyeri
tekan 6
11 Ekstremitas atas Kuku bersih dan Kuku bersih dan Kuku bersih dan Kuku bersih dan Kuku bersih dan
pendek, tidak ada pendek, pendek, tidak ada pendek, tidak ada pendek, tidak ada
kelainan pergerakan, pergerakan kelainan pergerakan, kelainan pergerakan, kelainan pergerakan,
Tidak ada kelainan tampak lemah Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
bentuk bentuk bentuk bentuk
12 Kulit Sawo matang, turgor Sawo matang, Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor Sawo matang, turgor
kulit baik turgor kulit baik kulit baik kulit baik kulit baik
I. Status Imunisasi (khusus balita)
-
J. Pengkajian Gerontik (khusus)
-
K. Data penunjang
Tidak di lakukan pemeriksaan radiologi

II. RUMUSAN MASALAH


A. Analisa Data
No Data Penyebab Masalah
1 DS: Ketidakmampuan Nyeri Akut
- Ibu K mengatakan nyeri pada keluarga dalam
ulu hati bila terlambat makan, mengenal masalah
pusing, mual dan muntah. kesehatan
- Pengkajian tahap 2
o Mengenal masalah
kesehatan:
Keluarga Ibu K mengatakan
tidak mengetahui
komplikasi yang dapat
terjadi dari penyakit gastritis
o Mengambil keputusan:
Keluarga Ibu K mengatakan
apabila ada anggota
keluarganya yang sakit dan
tidak dapat ditangani
sendiri, maka akan segera di
bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat
o Merawat anggota keluarga
yang sakit:
Keluarga mengatakan
apabila penyakitnya kambuh
ibu K meminta kepada
suami atau anaknya untuk
membelikan obat promag di
warung
o Memodifikasi lingkungan
yang menunjang kesehatan:
Keluarga kurang mengerti
tentang manfaat dan
pemeliharaan lingkungan
bagi kesehatan
o Memanfaatkan fasilitas
kesehatan:
Ibu K dan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan seperti puskesmas
dan klinik
- Pengkajian Nyeri
o P : Ibu K mengatakan
keluhan timbul tiba- tiba dan
karena terlambat makan
o Q : Ibu K mengatakan nyeri
yang di rasakan seperti
tertusuk - tusuk
o R : Ibu K mengatakan nyeri
yang dirasakan di bagian
perut
o S : Skala nyeri 6 (1-10)
o T : Ibu K mengatakan nyeri
yang dirasakan hilang
timbul

DO:

- BB: 43 kg
- TB: 158 cm
- IMT: 17,2
- BB Ideal : 46kg
- TD.110/70 mmHg
- N: 79x/mnt
- R: 20x/mnt
- S: 36,1 ˚C
- Ibu K tampak meringis
- Terdapat obat promag di dekat
ibu K

2 DS: Ketidakmampuan Defisit nutrisi


- Ibu K mengatakan sudah keluarga merawat
menderita penyakit gastritis anggota keluarga yang
sejak tahun 2016 sakit
- Ibu K mengatakan jarang
sarapan pagi
- Keluarga Ibu K mengatakan
setiap pagi ibu K
mengkonsumsi kopi hitam
- Keluarga Ibu K mengatakan ibu
K sering terlambat makan
- Pengkajian tahap 2
o Mengenal masalah
kesehatan:
Keluarga Ibu K mengatakan
tidak mengetahui
komplikasi yang dapat
terjadi dari penyakit gastritis
o Mengambil keputusan:
Keluarga Ibu K mengatakan
apabila ada anggota
keluarganya yang sakit dan
tidak dapat ditangani
sendiri, maka akan segera di
bawa ke pelayanan
kesehatan terdekat
o Merawat anggota keluarga
yang sakit:
Keluarga mengatakan
apabila penyakitnya kambuh
ibu K meminta kepada
suami atau anaknya untuk
membelikan obat promag di
warung
o Memodifikasi lingkungan
yang menunjang kesehatan:
Keluarga kurang mengerti
tentang manfaat dan
pemeliharaan lingkungan
bagi kesehatan
o Memanfaatkan fasilitas
kesehatan:
Ibu K dan keluarga
memanfaatkan fasilitas
kesehatan seperti puskesmas
dan klinik
DO:
- BB: 43 kg
- TB: 158 cm
- IMT: 17,2
- BB Ideal : 46kg
- TD.110/70 mmHg
- N: 79x/mnt
- R: 20x/mnt
- S: 36,1 ˚C
- Mual dan Muntah
- Ibu K tampak pucat dan lemah

B. Prioritas Masalah (Skoring)


1) Diagnosa Keperawatan: D.0077 Nyeri Akut pada ibu K berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
kesehatan
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah : 3/3x1 = 1 Ibu K sakit maag, terlihat
Aktual mual juga muntah, ibu K
mengatakan nyeri pada ulu
hati dengan skala 6 dan
memerlukan tindakan
segera untuk mencegah
komplikasi.
2 Kemungkinan 2/2x2 = 2 Fasilitas kesehatan
masalah dapat di (puskesmas) dapat
ubah : mudah dijangkau dengan mudah
oleh keluarga Ibu K
sehingga keluarga dapat
memanfaatkan fasilitas
kesehatan tersebut
berhubung pandemic covid
sudah mulai menurun
sehingga keluarga Ibu K
dapat mengunjungi fasiltas
kesehatan
3 Potensi masalah 2/3x1 = 2/3 Gastritis atau maag pada
untuk di cegah: Ibu K dapat diobati dan
cukup dicegah bila keluarga ibu
K mengetahui bagaimana
cara mencegah agar
penyakitnya tidak kambuh
4 Menonjolnya 1/2x1 = 1/2 Ibu K dan keluarga
masalah: Tidak mengatakan, terdapat
perlu segera masalah namun keluarga
menganggap tidak perlu
segera ditangani selagi
masih bisa di rawat sendiri
di rumah
Total 4 1/6
2) Diagnosa Keperawatan : D. 0019 Deficit nutrisi pada ibu K
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga yang sakit
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat Masalah : 3/3x1 = 1 Ibu K sudah menderita
Aktual penyakit gastritis sejak
tahun 2016, namun Ibu K
masih tidak peduli dan
tidak memperhatikan
jadwal makannya juga
makanan yang di
konsumsinya sehingga
dapat membuat maagnya
kambuh kapan saja
2 Kemungkinan 2/2x1 = 1 Masalah Ibu K dapat di
masalah dapat di rubah dengan mudah yaitu
ubah : mudah dengan cara memberikan
penyuluhan kepada ibu K
dan keluarga tentang
penyakit yang dialami Ibu
K
3 Potensi masalah 2/3x1 = 2/3 Ibu K akan merubah
untuk di cegah: masalahnya dan akan lebih
Cukup memperhatikan jadwal
makan dan makanan yang
di konsumsinya
4 Menonjolnya 1/2x1 = ½ Ibu K dan keluarga
masalah: Tidak mengatakan, masalah yang
perlu segera di alami Ibu K tidak perlu
segera ditangani karena
berpikir setelah minum
pomag sakitnya akan
segera mereda
Total 3 1/6

C. Diagnosa keperawatan Keluarga berdasarkan prioritas


No Diagnosa Keperawatan Skor
1 D.0077 Nyeri Akut pada ibu K berhubungan 4 1/6
dengan ketidakmampuan keluarga dalam
mengenal masalah kesehatan

2 D. 0019 Defisit nutrisi pada ibu K berhubungan 3 1/6


dengan ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit

III Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga

Diagnosa Tujuan Rencana Keperawatan


Keperawatan Umum Khusus
D.0077 – Nyeri Mengoptimalkan Setelah dilakukan TUK-1
Akut pada ibu K fungsi dan pertemuan 3x60 Luaran utama: Mengenal masalah
berhubungan kemampuan menit diharapkan tingkat nyeri (L.08066) menurun
dengan keluarga dalam keluarga mampu : Kriteria luaran utama:
ketidakmampuan mengatasi - Keluhan nyeri menurun
keluarga dalam masalah gastritis, Mengenal masalah, - Mual dan muntah menurun
mengenal masalah mengatasi saat memutuskan
kesehatan gejala gastritis tindakan, Intervensi:
timbul, dan melakukan - Edukasi manajemen nyeri
membawa ke memelihara, dan - Edukasi teknik napas
fasilitas memodifikasi
kesehatan. lingkungan agar : TUK-2
 Nyeri Memutuskan mengambil tindakan yang
berkurang tepat untuk mengatasi nyeri
Luaran: Tingkat cedera (L.14136)
menurun dengan kriteria hasil:
- Ketegangan otot menurun
- Ekspresi wajah kesakitan menurun
Intervensi:
- Manajemen nyeri
- Pemantauan nyeri
TUK-3
Merawat anggota keluarga yang sakit:
dewasa dengan nyeri akut
Luaran: Kontrol nyeri (L.08063)
meningkat dengan kriteria hasil:
- Melaporkan nyeri terkontrol
meningkat
- Kemampuan mengenali penyebab
nyeri meningkat
- Kemampuan menggunakan teknik
non-farmakologis meningkat
- Dukungan orang terdekat meningkat
- Keluhan nyeri menurun
Intervensi:
- Terapi relaksasi
- Terapi pemijatan
TUK-4
Menjamin kesehatan anggota
keluargapengetahuan dan perilaku
sehat, perilaku promosi kesehatan
Luaran: pemahaman dan tindakan sehat
dan sakit, meningkatkan dan
memperbaiki kesehatan
Intervensi:
- Pendampingan anggota keluarga
yang sakit
- Edukasi keselamatan lingkungan
- Edukasi keselamatan rumah

TUK–5
Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan, kesehatan anggota keluarga
yang sakit
Luaran: status, perilaku, fungsi
perawatan, lingkungan keluarga
Intervensi:
- Dukungan tanggung jawab bagi diri
sendiri (klien)
- Dukungan mengungkapkan perasaan
D.0019 – Defisit Mengoptimalkan Setelah dilakukan TUK-1
nutrisi pada ibu K fungsi dan pertemuan 3x30 Luaran utama : mengenal masalah status
berhubungan kemampuan menit diharapkan nutrisi (L.03030)
dengan keluarga keluarga mampu : Kriteria luaran utama :
ketidakmampuan mengatasi  Frekuensi makan membaik
keluarga merawat masalah Memutuskan  Nafsu makan membaik
anggota keluarga ketidakstabilan tindakan,
yang sakit kadar glukosa melakukan  Nyeri abdomen menurun
darah, memelihara,  Berat badan membaik
membentuk memodifikasi Intervensi :
perilaku lingkungan dan  Manajemen Nutrisi
menurunkan berat memanfaatkan  Konseling Nutrisi
badan dan fasilitas kesehatan TUK-2
mengatur status agar : Memutuskan mengambil tindakan yang
nutrisi  Asupan tepat untuk memperbaiki nutrisi
nutrisi Luaran : Nafsu Makan (L.03024)
membaik membaik dengan kriteria hasil:
 Asupan makanan membaik
 Asupan nutrisi membaik
Intervensi:
 Pemantauan Nutrisi

TUK-3
Merawat anggota yang sakit : dewasa
dengan deficit nutrisi
Luaran : Perilaku meningkatkan berat
badan (L.03026) meningkat dengan
kriteria hasil :
 Mempertahankan asupan
makanan dan minuman yang
bernutrisi meningkat
 Memonitor IMT meningkat
 Memonitor berat badan
meningkat
Intervensi :
 Promosi Berat Badan
 Edukasi Diet
TUK-4
Menjamin kesehatan anggota keluarga -
> pengetahuan dan perilaku sehat,
perilaku promosi kesehatan
Luaran : pemahaman dan tindakan sehat
sakit, meningkatkan dan memperbaiki
kesehatan
Intervensi :
 Pendampingan anggota keluarga
yang sakit
 Edukasi keselamatan rumah dan
lingkungan

TUK-5
Memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan, kesehatan anggota keluarga
yang sakit
Luaran : status, perilaku, fungsi
perawatan, ling`kungan keluarga
Intervensi :
 Dukungan tanggungjawab bagi
diri sendiri
 Dukungan mengungkapkan
perasaan
IV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Diagnosa Tanggal/Waktu Implementasi Evaluasi


Keperawatan
Nyeri Akut pada 12 Oktober TUK - 1 S:
ibu K 2021 1. Edukasi manajemen - Keluarga Ibu K mengatakan siap dan
berhubungan 09.00-10.00 nyeri mampu untuk menerima informasi
dengan - Mengidentifikasi - Ibu K mengatakan dengan bahasanya
ketidakmampuan kesiapan dan sendiri, salah satu penyebab timbulnya
keluarga dalam kemampuan nyeri adalah apabila melakukan aktivitas
mengenal menerima informasi - Ibu K mengatakan menggunakan
masalah - Menjelaskan bahasanya sendiri, strategi untuk
kesehatan penyebab dan meredakan nyeri dengan teknik napas
gastritis strategi meredakan - Ibu K mengatakan dengan bahasanya
nyeri yang timbul sendiri, tujuan teknik napas adalah untuk
karena hipertensi mengurangi tingkat/skala nyeri
2. Edukasi teknik - Ibu K mengatakan dengan bahasanya
napas sendiri, manfaat teknik napas adalah dapat
- Mengidentifikasi menghilangkan nyeri
kesiapan dan O:
kemampuan - Keluarga tampak memahami penjelasan
mengenai edukasi manajemen nyeri
- Ibu K tampak memahami penjelasan
menerima informasi mengenai edukasi teknik napas
- Menjelaskan tujuan A : Masalah teratasi
dan manfaat teknik - Penyebab dan strategi meredakan nyeri
napas untuk - Tujuan dan manfaat teknik napas untuk
mengatasi nyeri mengatasi nyeri
yang timbul karena P : Intervensi dihentikan
hipertensi - Edukasi manajemen nyeri
- Edukasi teknik napas
Kontrak waktu pertemuan berikutnya
13 Oktober TUK - 2 S:
2021 1. Manajemen nyeri - Ibu K mengatakan hal yang dapat
09.00-10.00 - Mengidentifikasi memperberat nyeri adalah ketika ia
faktor yang beraktivitas hal memperingan nyeri adalah
memperberat dan saat ia tidak melakukan aktivitas / istirahat
memperingan nyeri - Ibu K mengatakan memilih strategi
- Mempertimbangkan meredakan nyeri dengan teknik napas
jenis dan sumber - Ibu K mengatakan untuk meredakan nyeri
nyeri dalam dapat menggunakan minyak yang
pemilihan strategi
meredakan nyeri dioleskan pada perut, kompres air hangat
yang timbul karena dan beristirahat
penyakit hipertensi - Ibu K mengatakan nyeri dibagian perut
2. Pemantauan nyeri sebelah kiri seperti di tusuk - tusuk dengan
- Mengidentifikasi skala nyeri 5 dari 10, nyeri dirasakan
faktor pencetus dan hilang timbul
pereda nyeri - Keluarga ibu K mengatakan dengan
- Memonitor lokasi bahasanya sendiri, tujuan dan prosedur
dan penyebaran pemantauan nyeri untuk mengetahui lokasi
nyeri dan skala nyeri yang dirasakan oleh ibu K
- Memonitor supaya dapat segera melakukan
intensitas nyeri penanganan kepada ibu K sebelum
dengan nyerinya semakin meningkat
menggunakan skala
- Menjelaskan tujuan
dan prosedur O:
pemantauan - Keluarga Ibu K tampak memperhatikan
dan memahami penjelasan mengenai
manajemen nyeri
- Keluarga Ibu K tampak memahami tujuan
dari pemantauan nyeri
- Keluarga Ibu K akan terus memantau nyeri
yang di rasakan ibu K
A : Masalah teratasi sebagian
- Intensitas nyeri dengan menggunakan skala
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemantauan nyeri
- Kontrak waktu pertemuan berikutnya

13 Oktober TUK - 3 S:
2021 1. Terapi pemijatan - Keluarga Ibu K mengatakan siap dan
10.00-11.00 - Mengidentifikasi mampu untuk menerima informasi
kesediaan dan - Ibu K mengatakan dengan terapi pemijatan
penerimaan dapat mengurangi rasa nyeri yang
dilakukan dirasakan
pemijatan
- Ibu K mengatakan setelah melakukan
- Memonitor respons
relaksasi napas dalam dapat mengurangi
terhadap pemijatan rasa nyeri
- Menganjurkan - Ibu K mengatakan tujuan dan manfaat
beristirahat setelah
dilakukan
pemijatan
2. Terapi relaksasi
relaksasi napas untuk mengurangi nyeri
- Memonitor respons
- Ibu K mengatakan akan melakukan teknik
terhadap terapi
napas saat terasa nyeri
relaksasi (relaksasi
O:
napas dalam)
- Keluarga Ibu K tampak memahami materi
- Menjelaskan tujuan,
yang disampaikan mulai dari terapi
manfaat, batasan,
pemijatan hingga terapi relaksasi
dan jenis relaksasi
- Ibu K tampak memilih teknik relaksasi
yang tersedia, yaitu
nafas dalam
relaksasi napas
A : Masalah teratasi sebagian
dalam
- Mengulangi atau melatih teknik yang
- Menganjurkan
dipilih
sering mengulangi
P : Intervensi dilanjutkan
atau melatih teknik
Terapi relaksasi
yang dipilih, yaitu
teknik relaksasi
napas dalam
14 Oktober TUK – 4 S:
1. Pendampingan
2021 anggota keluarga - Keluarga Ibu K mengatakan siap dan
09.00-10.00 yang sakit mampu menerima informasi
- Mengidentifikasi - Keluarga Ibu K mengatakan akan merawat
kebutuhan keluarga Ibu K dengan pelayanan terbaik
terkait masalah - Keluarga Ibu K mengatakan akan
kesehatan keluarga menghilangkan bahaya lingkungan di
- Meyakinkan sekitar Ibu K
keluarga bahwa - Ibu K mengatakan akan mempertahankan
anggota kebiasaannya membuka gorden dan jendela
keluarganya akan supaya mendapatkan penerangan yang
diberikan pelayanan cukup
terbaik - Keluarga mengatakan akan memastikan
- Mengajarkan rumahnya dalam keadaan bersih dan sehat
mekanisme koping O:
adaptif yang - Keluarga Ibu K tampak siap dan mampu
digunakan keluarga menerima informasi
2. Edukasi - Keluarga Ibu K tampak mendampingi Ibu
keselamatan K dalam proses pengobatan
lingkungan - Keluarga Ibu K tampak memahami
- Mengidentifikasi mekanisme koping adaptif
kebutuhan
keselamatan
berdasarkan tingkat
fungsi fisik,
- Keluarga Ibu K tampak melindungi Ibu K
kognitif, dan
dari bahaya di sekitarnya
kebiasaan
- Rumah tampak memiliki penerangan yang
- Menganjurkan
baik dan keadaan rumah bersih
menghilangkan
A : Masalah teratasi
bahaya lingkungan
- Anggota keluarganya akan diberikan
3. Edukasi
pelayanan terbaik
keselamatan rumah
- Bahaya lingkungan
- Mengidentifikasi
- Keselamatan rumah
kesiapan dan
P : Intervensi dihentikan
kemampuan
- Pendampingan anggota keluarga yang sakit
menerima informasi
- Edukasi keselamatan lingkungan
- Menginformasikan
- Edukasi keselamatan rumah
pentingnya
Kontrak waktu pertemuan berikutnya
penerangan yang
cukup di dalam dan
luar rumah
14 Oktober TUK – 5 S:
1. Dukungan
2021 tanggung jawab - Ibu K mengatakan akan bertanggung jawab
10.00-11.00 bagi diri sendiri tidak akan beraktivitas secara berlebihan
- Mengidentifikasi dan akan melakukan terapi relaksasi yang
persepsi tentang telah diajarkan
masalah kesehatan - Ibu K mengatakan akan selalu terbuka
- Memonitor mengenai keluhan-keluhan yang
pelaksanaan dirasakannya
tanggung jawab - Keluarga Ibu K mengatakan akan selalu
- Memberikan mengawasi
kesempatan O:
merasakan - Ibu K tampak tanggung jawab untuk
memiliki tanggung meningkatkan kesehatannya
jawab - Keluarga Ibu K tampak mendukung
- Mendiskusikan tanggung jawab yang dimiliki Ibu K
konsekuensi tidak A : Masalah teratasi
melaksanakan - Tanggung jawab diri sendiri
tanggung jawab - Pengungkapan perasaan
2. Dukungan P : Intervensi dihentikan
mengungkapkan - Dukungan tanggung jawab bagi diri sendiri
perasaan - Dukungan pengungkapan perasaan
- Mengidentifikasi
perasaan saat ini
- Mengajarkan
mengekspesikan
perasaan secara
asertif
Kontrak waktu pertemuan berikutnya
- Menginformasikan
menekan perasaan
dapat
mempengaruhi
hubungan
interpersonal
Defisit nutrisi 15 Oktober TUK – 1 S:
pada ibu K 2021 1. Manajemen Nutrisi - Ibu K mengatakan makan dalam porsi
berhubungan 09.00-10.00 - Memonitor asupan sedikit tapi sering
dengan makanan - Keluarga ibu K mengatakan ibu K mulai
ketidakmampuan - Memonitor berat teratur makandan mengurangi
keluarga merawat badan yang turun mengkonsumsi kopi
anggota keluarga karena penyakit - Ibu K mengatakan akan menaikan kembali
yang sakit
gastritis berat badannya yang turun
2. Konseling Nutrisi - Keluarga mengatakan akan mendukung
- Mengidentifikasi program diit makanan pada ibu K
kebiasaan makan - Keluarga mengatakan setelah diberikan
dan perilaku makan Pendidikan kesehatan mengenai gastritis,
yang akan di ubah keluarga jadi mengetahui pentingnya
- Menginformasikan menjaga pola makan
perlunya modifikasi - Keluarga mengatakan akan mengingatkan
diet pada penderita jadwal makan ibu K sesuai program diit
penyakit gastritis pada penderita gastritis
(misalnya O:
penambahan berat - Ibu K tampak tidak terlalu pucat
badan) - BB ibu K 43kg
- TB: ibu K 158 cm
- IMT: 17,2

- BB Ideal : 46kg
- Terbuatnya catatan harian jam makan pada
ibu K
- Terbuatnya catatan asupan nutrisi yang
boleh dikonsumsi dan yang harus dihindari
oleh ibu K
A : Masalah teratasi sebagian
- Porsi makan dan jenis makanan yang
dikonsumsi
P : Intervensi dilanjutkan
- Manajemen nutrisi
- Kontrak waktu pertemuan berikutnya
15 Oktober TUK – 2 S:
2021 1. Pemantauan Nutrisi - Ibu K mengatakan akan menaikan kembali
10.00-11.00 - Mengidentifikasi berat badannya yang turun
perubahan berat - Keluarga ibu K mengatakan ibu K sudah
badan makan sesuai dengan jadwal
- Identifikasi pola - Keluarga ibu K mengatakan ibu K makan
makan dengan porsi sedikit tapi sering
- Timbang berat - Keluarga ibu K mengatakan akan
badan mengingatkan ibu K untuk menerapkan diit
- Hitung perubahan yang tepat pada penderita penyakit gastritis
berat badan - Keluarga ibu K mengatakan ibu K sudah
- Memonitor mual tidak mual dan muntah
dan muntah - Ibu K mengatakan masih mengonsumsi
- Memonitor asupan obat promag untuk membantu
meringankan penyakit gastritis nya
O:
- BB awal ibu K 45 kg
- BB sekarang 43kg
- TB: ibu K 158 cm

- IMT: 17,2
oral
- BB Ideal : 46kg
A : Masalah teratasi sebagian
- Pola makan
P : Intervensi dilanjutkan
- Pemantauan Nutrisi
- Kontrak waktu pertemuan berikutnya
16 Oktober TUK – 3 S:
2021 1. Promosi Berat Badan - Keluarga Ibu K mengatakan siap dan
09.00-10.00 - Mengidentifikasi mampu menerima informasi
kemungkinan - Ibu K mengatakan semenjak sakit BB nya
penyebab BB berkurang 2kg
kurang - Ibu K mengatakan BB nya naik 1kg
- Memonitor berat - Ibu K mengatakan akan melakukan
badan program diit yang di anjurkan pada
penderita gastritis
2. Edukasi diet - Keluarga Ibu K mengatakan ibu K makan
- Mengidentifikasi dengan porsi sedikit tapi sering
kemampuan pasien - Keluarga ibu K mengatakan akan
dan keluarga mengingatkan ibu K untuk menjaga pola
menerima informasi makan
- Identifikasi - Keluarga Ibu K mengatakan akan
kebiasaan pola menyiapkan makanan yang sesuai untuk
makan saat ini dan diit pada Ibu K
masa lalu O:
- Jelaskan tujuan - Keluarga Ibu K tampak memahami
kepatuhan diet mengenai yang telah disampaikan
terhadap kesehatan - BB sekarang 44 kg
- Informasikan - TB: ibu K 158 cm
makanan yang - IMT: 17,2
diperbolehkan dan - BB Ideal : 46kg
dilarang -
A : Masalah teratasi
- Berat Badan
P : Intervensi di lanjutkan
- Promosi berat badan
- Kontrak waktu pertemuan berikutnya
17 Oktober TUK – 4 S:
2021 1. Pendampingan - Keluarga Ibu K mengatakan siap dan

09.00-10.00 anggota keluarga mampu menerima informasi


yang sakit - Keluarga Ibu K mengatakan akan merawat
- Mengidentifikasi Ibu K dengan pelayanan terbaik
kebutuhan keluarga - Keluarga Ibu K mengatakan akan
terkait masalah menghilangkan bahaya lingkungan di
kesehatan keluarga sekitar Ibu K
- Meyakinkan - Ibu K mengatakan akan mempertahankan
keluarga bahwa kebiasaannya membuka gorden dan jendela
anggota supaya mendapatkan penerangan yang
keluarganya akan cukup
diberikan pelayanan - Keluarga mengatakan akan memastikan
terbaik rumahnya bersih dan sehat
- Mengajarkan O:
mekanisme koping - Keluarga Ibu K tampak siap dan mampu
adaptif yang menerima informasi
digunakan keluarga - Keluarga Ibu K tampak mendampingi Ibu
2. Edukasi
keselamatan K dalam proses pengobatan
lingkungan - Keluarga Ibu K tampak memahami
- Mengidentifikasi mekanisme koping adaptif
kebutuhan - Keluarga Ibu K tampak melindungi Ibu K
keselamatan dari bahaya di sekitarnya
berdasarkan tingkat - Rumah Ibu K tampak memiliki penerangan
fungsi fisik, yang baik
kognitif, dan
kebiasaan A : Masalah teratasi
- Menganjurkan
- Anggota keluarganya akan diberikan
menghilangkan
pelayanan terbaik
bahaya lingkungan
- Bahaya lingkungan
3. Edukasi
- Keselamatan rumah
keselamatan rumah
-
- Mengidentifikasi
P : Intervensi dihentikan
kesiapan dan
- Pendampingan anggota keluarga yang sakit
kemampuan
- Edukasi keselamatan lingkungan
menerima informasi
- Edukasi keselamatan rumah
- Menginformasikan
- Kontrak waktu pertemuan berikutnya
pentingnya
penerangan yang
cukup di dalam dan
luar rumah
17 Oktober TUK – 5 S:
2021 1. Dukungan - Ibu K mengatakan akan bertanggung jawab

10.00-11.00 tanggung jawab dan memulai pola hidup sehat


bagi diri sendiri - Ibu K mengatakan akan selalu terbuka
(klien) mengenai keluhan-keluhan yang
- Mengidentifikasi dirasakannya
persepsi tentang - Keluarga Ibu K mengatakan akan selalu
masalah kesehatan mengawasi
- Memonitor O:
pelaksanaan - Ibu K tampak bertanggung jawab dan

tanggung jawab memulai hidup yang lebih baik lagi dengan

- Memberikan pola hidup sehat

kesempatan - Keluarga Ibu K tampak mendukung

merasakan tanggung jawab yang dimiliki Ibu K


memiliki tanggung A : Masalah teratasi
- Tanggung jawab diri sendiri
jawab
- Pengungkapan perasaan
- Mendiskusikan
P : Intervensi dihentikan
konsekuensi tidak
melaksanakan - Dukungan tanggung jawab bagi diri sendiri
tanggung jawab
2. Dukungan
mengungkapkan
perasaan
- Mengidentifikasi
perasaan saat ini
- Mengajarkan
mengekspesikan - Dukungan pengungkapan perasaan
perasaan secara - Kontrak waktu pertemuan berikutnya
asertif
- Menginformasikan
menekan perasaan
dapat
mempengaruhi
hubungan
interpersonal
V. EVALUASI TINGKAT KEMANDIRIAN KELUARGA

Diagnosa Keperawatan Tingkat Kemandirian

Nyeri Akut pada ibu K Setelah dilakukan 3 hari pertemuan, tingkat


berhubungan dengan kemandirian keluarga yaitu keluarga mandiri tingkat
ketidakmampuan dua (KM-II)
keluarga dalam Dengan kriteria :
mengenal masalah - Keluarga menerima petugas perawatan kesehatan
kesehatan gastritis masyarakat dengan senang hati
- Keluarga menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
mengenai nyeri akut
- Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar, dalam hal
ini keluarga mengungkapkan perilaku Ibu K
yang dapat menimbulkan nyeri akut
- Keluarga melakukan perawatan sederhana sesuai
yang dianjurkan, dalam hal ini untuk mengurangi
rasa nyeri pada ibu K maka keluarga
menyarankan agar Ibu K tidak beraktivitas secara
berlebihan,dan tidak telat makan, bila rasa nyeri
timbul akan melakukan terapi pemijatan,
mengingatkan Ibu K untuk melakukan relaksasi
nafas dalam, mengoleskan minyak pada perut ibu
K, kompres air hangat dan menyarankan ibu K
untuk beristirahat
Defisit nutrisi pada ibu Setelah dilakukan 3 hari pertemuan tingkat
K berhubungan dengan kemandirian keluarga yaitu keluarga mandiri tingkat
ketidakmampuan empat (KM-IV)
keluarga merawat Dengan kriteria :
anggota keluarga yang - Keluarga menerima petugas perawatan kesehatan
sakit masyarakat dengan senang hati
- Keluarga menerima pelayanan keperawatan yang
diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
mengenai defisit nutrisi
- Keluarga tahu dan dapat mengungkapkan
masalah kesehatannya secara benar, dalam hal
ini ibu K dan keluarga mengatakan bahwa
awalnya tidak tahu mengetahui tentang
gastritis/maag setelah diberikan penjelasan oleh
petugas perawatan keluarga menjadi paham dan
mengerti mulai dari pengertian gastritis,
penyebab gastritis, tanda dan gejala, dan
pencegahan
- Keluarga ibu K memanfaatkan fasilitas
pelayanan sesuai anjuran, keluarga akan
mendampingi ibu K ke fasilitas kesehatan untuk
memeriksakan kondisi kesehatannya
- Keluarga melakukan perawatan sederhana sesuai
yang dianjurkan, dalam hal ini keluarga
melakukan program diit pada penderita gastritis
juga mengatur pola makan yang tepat pada ibu K
- Keluarga melaksanakan tindakan pencegahan
secara aktif, dalam hal ini keluarga semakin
disiplin dalam menentukan makanan yang
dikonsumsi oleh ibu K dan disiplin dalam
mengatur pola makan agar tidak terlambat makan
- Keluarga melaksanakan tindakan promotif secara
aktif, dalam hal ini sesama anggota keluarga
saling mengingatkan agar ibu K tetap patuh
dalam pola makan dan tetap patuh menjalani
pola hidup bersih dan sehat agar tidak
mengalami komplikasi

Anda mungkin juga menyukai