Anda di halaman 1dari 3

Nama : Andri Tris Periyanto

NIM :

STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN


KEHILANGAN DAN BERDUKA

Kasus :
Ibu M, usia 55 tahun mempunyai seorang suami yang sudah meninggal 1 tahun yang lalu. Saat
ini ia tinggal bersama 2 orang anaknya, Anak yang pertama sudah bekerja dan menjadi tulang
punggung keluarga sedangkan anak yang kedua masih berusia 16 tahun. 1 bulan yang lalu anak
sulungnya mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kematian. Saat bertemu perawat ibu M
mengatakan bahwa anaknya tersebut masih hidup, klien sering diam dan melamun. Ibu M juga
mengatakan anakny belum meninggal dan klien juga enggan untuk berbicara dengan orang lain
dan terkesan menarik diri dari lingkunganya. Hasil pemeriksaan tanda – tanda vital
menunjukkan tekanan darah 150/100 mmhg, Nadi 110 x/menit, pernafasan 25x/menit.

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Klien tampak sering diam dan melamun dan mengatakan bahwa anaknya belum
meninggal. Klien enggan untuk berbicara dengan orang lain dan tampak menarik diri dari
lingkungannya. Hasil pemeriksaan tanda – tanda vital menunjukkan tekanan darah
150/100 mmhg, Nadi 110x/menit, pernafasan 25 x/menit.
2. Diagnosa keperawatan
Ansietas berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu terhadap respon
kehilangan anggota keluarga yang berulang.
3. Tujuan khusus
 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat dan klien dapat merasa
aman dan nyaman saat berinteraksi dengan perawat.
 Klien mampu mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
 Klien merasa lebih tenang.

4. Tindakan kerperawatan
 Bina hubungan saling percaya dengan klien dengan cara megucapkan salam
terapeutik, memperkenalkan diri perawat sambil berjabat tangan klien.
 Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Dengarkan setiap
perkataan klien, beri respon tetapi tidak bersifat menghakimi.
 Ajarkan teknik relaksasi dan distraksi.
B. Strategi pelaksanaan
1. Fase orientasi
 Salam terapeutik
“Assalamualaikum”, selamat pagi bu, perkenalkan saya Andri Tris, ibu bisa
memanggil saya Br. Andri. Nama ibu siapa? Ibu senangny dipanggil siapa? Kalau
begitu ibu saya panggil ibu M ya? Baiklah ibu M, saya perawat hari ini yang bertugas
merawat ibu mulai pukul 08.00 sampai 14.00.
 Evaluasi validasi
“Bagaimana keadaan ibu M hari ini? Apa yang ibu rasakan?”
 Kontrak kerja
“Baiklah bu, bagaiman kalai kita berbincang – bincang sebentar? Kita berbincang -
bincang untuk mendiskusikan masalah yang ibu alami. Kira – kira 15 menit saja bu,
bagaimana? Dimana sebaiknya bu?Ibu mau kita berbincang – bincang dmn? Baiklah
bu, kita akan berbincang- bincang selamat 15 menit di ruangan ini saja ya bu”.

2. Fase kerja
 “Ibu, coba ibu ceritakan kepada saya apa yang ibu rasakan saat ini?” “Iya ibu, saya
mengerti dengan apa yang ibu rasakan, sabar ya bu”.
 “Coba sekarang ibu pikirkan kembali jika ibu pulang kerumah, ibu tidak akan bertemu
dengan anak sulung ibu karena ia sudah meninggal dan itu sudah menjadi kehendak
tuhan”.
 “Ibu, hidup dan matinya seseorang itu sudah diatur oleh yang maha kuasa”,
“Tidak ada satu pun yang mau apabila orang yang disayangi di panggil yang maha
kuasa dan tidak ada yang bisa mengetahuinya kapan hal tersebut terjadi”.
 “Ibu tidak perlu cemas, ibu masih punya anak bungsu yang sayang dengan ibu, ibu
masih punya keluarga yang bersedia mendukung dan membantu ibu”. “Saya juga
yakin ibu pasti memiliki keahlian yang bisa ibu manfaatkan untuk menunjang
kehidupan ibu, apakah ibu bisa memahaminya?”
 “Bagaimana kalo sekarang saya mencoba membantu ibu untuk mengatasi rasa cemas
yang ibu alami? Caranya dengan melakukan teknik relaksasi distraksi, ibu bisa tarik
nafas dalam, tahan sebentar dan hembuskan perlahan – lahan melalui mulut”.
 “Coba sekarang ibu lakukan sendiri, iya bu bagus sekali, benar seperti itu”.

3. Fase tereminasi
a. Evaluasi (subjektif)
“Bagaimana perasaan ibu sekarang? Apakah ibu sudah menyadari apa yang
sebenarnya terjadi pada ibu?”.
b. Evaluasi (objektif)
“Coba ibu sebutkan kembali, apa yang harus ibu lakukan jika ibu sedang dalam
perasaan cemas”.
c. Rencana tindak lanjut
“Iya bu betul sekali, ibu dapat melakukan teknik relaksasi distraksi dengan cara
menarik nafas dalam jika ibu sedang dalam kondisi cemas”.
d. Kontrak yang akan datang
 “Sesuai kontrak kita tadi berbincang – bincang selama 15 menit dan sekarang sudah
15 menit bu!”
 “Bu, kapan ibu mau melanjutkan perbincangan kita?”
 “Bagaimana kalau besok kita membicarakan tentang hobi ibu?”
 “Ibu mau besok kita berbincang – bincang dimana?”
 “Sekarang ibu istirahat dulu”
 “Sebelum saya pamit, apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”
 “Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu ya bu”
“Assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai