Anda di halaman 1dari 16

AGORA Vol. 2, No.

1, (2014)

EVALUASI STRATEGI BERSAING PADA PT. GREEN DEWATA


DI DENPASAR, BALI
Aldy Albert Gunawan dan Ratih Indriyani
Program Manajemen Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail : aldygunawan92@gmail.com ; ranytaa@peter.petra.ac.id

Abstrak- Penelitian ini bertujuan untuk dapat yang terus-menerus dalam mencapai penurunan biaya
mengetahui strategi bersaing yang digunakan oleh karena pengalaman, pengendalian biaya, dan overhead
perusahaan kontraktor saat ini dan mengevaluasi (biaya lain-lain) yang ketat, penghindaran pelanggan
strategi tersebut. Persaingan perusahaan kontraktor marginal, serta meminimalkan biaya dalam bidang-bidang
yang ada di Indonesia cukup ketat. Hal ini merupakan seperti litbang, pelayanan, armada penjualan, periklanan,
tantangan bagi perusahaan agar dapat bertahan dan dan lain-lain. Differentiation Strategy adalah
berkembang dengan selalu memperhatikan strategi mendiferensiasikan produk atau jasa yang ditawarkan
bersaing yang digunakan oleh perusahaan tersebut. perusahaan, yaitu menciptakan sesuatu yang baru yang
Salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang dirasakan oleh industri secara menyeluruh sebagai hal
kontraktor adalah PT. Green Dewata. yang unik. Focus Strategy Adalah memusatkan (fokus)
Dalam proses pengumpulan data menggunakan pada kelompok pembeli, segmen lini produk, atau pasar
metode wawancara. Penentuan narasumber wilayah geografis tertentu (Porter dalam Pearce &
wawancara menggunakan teknik purposive sampling. Robinson, 2011).
Data yang telah dikumpulkan kemudia diuji kebsahan Setelah mengetahui strategi bersaing yang digunakan
datanya dengan menggunakan triangulasi sumber. oleh perusahaan. Evaluasi akan strategi tersebut perlu
Analisis dan evaluasi strategi bersaing menggunakan dilakukan karena persaingan yang ketat dan perubahan
SERVO Analysis. lingkungan yang terjadi secara mendadak mengharuskan
Dari hasil penelitian, saat ini PT. Green Dewata perusahaan untuk selalu memperbaharui strategi yang
menggunakan cost leadership strategy. Berdasarkan dimilikinya karena apabila perusahaan tidak mengevaluasi
SERVO Analysis, strategi bersaing yang digunakan strategi perusahaan tersebut maka perusahaan dapat kalah
oleh perusahaan saat ini masih relevan dengan kondisi dalam persaingan dan tidak mampu menghadapi
persaingan yang ada. perubahan lingkungan yang tejadi.
Evaluasi pada strategi perusahaan ini dianalisis
Kata Kunci – strategi bersaing, SERVO Analysis dengan menggunakan SERVO Analysis. SERVO Analysis
adalah suatu alat manajemen yang dirancang untuk
menilai dan memfasilitasi proses formulasi dan
I. PENDAHULUAN implementasi strategi perusahaan dalam konteks pasar dan
Strategi merupakan rencana nyata dari manajemen perubahan dalam organisasi (Fleisher & Bensoussan,
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. 2007). Dengan menggunakan SERVO Analysis,
Strategi ini mempunyai tujuan menumbuhkan bisnis yang perusahaan dapat melihat tingkat kesesuaian strategi yang
menarik, memberikan kepuasan kepada pelanggan dan dimilikinya dari 5 elemen SERVO, yaitu strategy,
meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut. Strategi environment, resource, value dan organization. Tingkat
mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai kesesuaian ini diukur dengan menggunakan SERVO grid
bagaimana, kapan dan dimana perusahaan akan bersaing, dimana di dalam SERVO grid ini terdapat dua tahap yang
dengan siapa sebaiknya perusahaan bersaing dan dengan digunakan untuk menggolongkan tingkat kesesuaian.
tujuan apa perusahaan harus bersaing (Thompson, Tahap pertama yaitu mengukur kekuatan tingkat
Strickland & Gamble, 2010) kesesuaian. Kekuatan tersebut dapat digolongkan menjadi
Inti dari perumusan strategi bersaing adalah 3 jenis, yaitu: tight fit, medium fit dan loose fit. Tingkat
menghubungkan perusahaan dengan lingkungannya. kesesuaian ini akan mengalami perubahan secara terus-
tujuan strategi bersaing untuk suatu unit usaha (business menerus seiring berjalannya waktu. Tahap kedua yaitu
unit) dalam sebuah industri adalah menemukan posisi mengukur perubahan tingkat kesesuaian berdasarkan
dalam industri tersebut di mana perusahaan dapat waktu. Perubahan tersebut dapat di bedakan menjadi
melindungi diri dengan sebaik-baiknya terhadap tekanan beberapa jenis, yaitu : early fit, normal fit dan delayed fit
(Fleisher & Bensoussan, 2007). Dari SERVO Analysis ini
(gaya) persaingan atau dapat mempengaruhi tekanan
akan memunculkan penilaian apakah strategi yang
tersebut secara positif (Porter dalam Pearce & Robinson,
digunakan oleh perusahaan masih relevan atau tidak
2011).
dengan kondisi lingkungan yang ada saat ini.
Terdapat 3 pendekatan strategi generik yang secara
Penelitian ini meneliti strategi bersaing pada
potensial mampu mengungguli perusahaan lain dalam
perusahaan kontraktor. Perusahaan kontraktor dipilih
suatu industri, yaitu : Cost Leadership Strategy,
karena Sebelum krisis ekonomi pada tahun 1997, Biro
Differentiation Strategy dan Focus Strategy (Porter dalam
Pusat Statistik (BPS, 2006) mencatat adanya
Pearce & Robinson, 2011).. Cost Leadership Strategy
pertumbuhan di sektor konstruksi yang mencapai 13,71%
dimana Keunggulan biaya menyeluruh memerlukan
per tahun. Tingkat pertumbuhan ini lebih tinggi dari
konstruksi agresif dari fasilitas skala yang efisien, usaha
pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

7,85%. Akan tetapi setelah krisis ekonomi menyerang Bisnis keluarga ini menguasai 32 persen dari total sumber
Indonesia, konstruksi merupakan sektor yang paling dana di pasar modal (Kompas, 2011).
merasakan imbas dari krisis ekonomi tersebut dimana Penelitian dilakukan pada salah satu perusahaan
sektor konstruksi pada tahun 1998 terpuruk hingga keluarga yang bergerak di bidang kontraktor yang
minus 36,4% dan mengalami pertumbuhan yang bertujuan untuk melihat stratgei bersaing yang digunakan
paling parah dibandingkan sektor ekonomi yang lainnya oleh perusahaan tersebut dan untuk mengetahui apakah
seperti manufaktur dan pertanian. Dalam kurun waktu stratgei bersaing tersebut masih relevan dengan kondisi
tersebut perusahaan-perusahaan jasa konstruksi sangat lingkungan saat ini atau tidak.
terpukul pada saat terjadinya krisis ekonomi karena Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat
volume pekerjaan konstruksi berkurang drastis, proyek dirumuskan permasalahan yaitu strategi bersaing apakah
dihentikan sementara oleh pemiliknya dan juga pemilik yang diterapkan oleh PT. Green Dewata? dan apakah
proyek banyak yang kesulitan melakukan pembayaran strategi bersaing yang diterapkan oleh PT. Green Dewata
kepada kontraktor. sudah tepat untuk saat ini? Dengan adanya rumusan
Meningkatnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB) masalah tersebut maka tujuan dari penelitian ini adalah
rakyat Indonesia merupakan suatu refleksi mulai untuk mengetahui strategi bersaing yang diterapkan oleh
pulihnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya PT. Green Dewata dan untuk mengetahui tepat atau
dapat meningkatkan permintaan terhadap produk- tidaknya strategi yang dijalankan oleh PT. Green Dewata
produk konstruksi seperti misalnya perumahan, saat ini.
perkantoran dan sebagainya. Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi nasional, pada saat ini pangsa II. METODE PENELITIAN
pasar di sektor konstruksi nasional terus tumbuh hingga Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
kisaran 8,6 % dari PDB nasional, atau setara dengan Rp. deskriptif kualitatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk
52,3 triliun pada triwulan II 2006 (BPS, 2006). memberikan penjelasan mengenai fenomena yang terjadi
Namun jumlah tersebut relatif belum dapat pada masa sekarang. penelitian kualitatif juga bertujuan
dikatakan cukup besar jika dibandingkan dengan untuk mengurai sifat atau karakteristik dari suatu
jumlah usaha di sektor konstruksi yang mencapai lebih fenomena tertentu dan hanya mengumpulkan fakta,
dari 80.000 perusahaan, sehingga dapat diartikan sebagai menguraikan secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan
masih terbatasnya pangsa pasar dan ketatnya persaingan persoalan yang akan dipecahkan (Umar, 2005).
di sektor jasa konstruksi nasional (BPS, 2006). Dalam menentukan narasumber digunakan metode
purposive sampling dimana teknik pengambilan informan
Grafik 1 : Jumlah Perusahaan Kontraktor di Bali sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,
2012).
Jumlah Perusahaan Kontraktor di Bali Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif
dimana data kualitatis merupakan data yang dikumpulkan
berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka. Data ini
22% Denpasar berupa keterangan-keterangan seperti sejarah perusahaan,
perencanaan serta strategi yang dilakukan untuk
40% Gianyar
memasarkannya (Moleong, 2013).
15% Tabanan Untuk sumber data yang diperlukan dalam penelitian
ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data
23% Buleleng primer merupakan data yang berasal dari sumber asli atau
pertama. Data ini tidak tersedia dalam bentuk
terkomplikasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012 harus dicari melalui narasumber atau responden, yaitu
Berdasarkan gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa orang yang kita jadikan obyek penelitian atau sebagai
kota Denpasar memiliki perusahaan konstruksi terbanyak sarana untuk mendapatkan informasi ataupun data
dibandingkan dengan kota-kota lain di Bali. Hal ini (Sarwono, 2006). Data sekunder merupakan sumber data
disebabkan karena jumlah penduduk di kota Denpasar kedua sesudah data primer dimana karena suatu dan lain
yang terus mengalami peningkatan dan kota Denpasar hal, peneliti tidak atau sukar memperoleh data dari sumber
merupakan pusat kegiatan ekonomi sehingga permintaan data primer, dan mungkin juga karena menyangkut hal-hal
konsumen untuk sektor konstruksi sangat tinggi (Badan yang sangat pribadi sehingga sukar data itu didapat
Pusat Statistik Provinsi Bali, 2012). langsung dari sumber data primer (Bungin, 2008).
Hal ini tentu menjadi tantangan bagi perusahaan yang Untuk metode pengumpulan data, peneliti
bergerak di bidang kontraktor untuk dapat bertahan dan menggunakan 2 metode, yaitu wawancara dan observasi.
melakukan perbaikan dalam strategi bersaing yang Wawancara merupakan komunikasi dua arah untuk
digunakan oleh perusahaan tersebut. Salah satu bentuk mendapatkan data dari responden (Jogiyanto, 2008).
perusahaan yang harus melakukan perbaikan dalam Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk
strategi bersaing tersebut adalah perusahaan keluarga. mendapatkan data primer dengan cara mengamati
Hasil riset dari Credit Suisse Emerging Market Research langsung obyek datanya (Jogiyanto, 2008).
Institute mengatakan bahwa adanya 3.568 bisnis keluarga Dalam proses analisis data, peneliti menggunakan
di 10 negara di Asia, memperlihatkan bisnis keluarga ini definisi dari Moleong (2013) dimana analisis data
menguasai 50 persen dari semua perusahaan yang terdaftar. merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menghasilkan laba setelah para pesaingnya rnengorbankan
menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, laba mereka demi persaingan. Oleh karena itu, posisi
mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang biaya rendah melindungi perusahaan terhadap persaingan
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa karena tawar-menawar hanya akan menyebabkan
yang dapat diceritakan kepada orang lain. berkurangnya laba sampai para pesaing yang paling
Dalam menguji keabsahan data, peneliti efisien berikutnya tersingkir.
menggunakan teknik triangulasi dimana triangulasi yang 2. PT. Green Dewata Sebagai Perusahaan
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber, Keluarga
yaitu dengan membandingkan / mengecek balik derajat PT. Green Dewata merupakan sebuah perusahaan
kepercayaan suatu sumber informasi yang diperoleh keluarga yang masuk ke dalam kategori family business
melalui waktu dan alat yang berbeda (Moleong, 2013). enterprise (FBE). Anggota keluarga memiliki jabatan
yang penting di dalam perusahaan, yaitu komisaris dan
direktur utama namun untuk jabatan manajer masih
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN menggunakan tenaga professional karena merasa anggota
1. Strategi Perusahaan keluarga yang lain kurang begitu cocok sebagai manajer di
Strategi merupakan rencana nyata dari manajemen dalam perusahaan. Jabatan komisaris langsung dipegang
yang digunakan untuk menjalankan kegiatan bisnisnya. oleh Bapak Iskandar dan jabatan direktur utama
Strategi yang digunakan oleh perusahaan biasanya terlihat perusahaan dipegang oleh anaknya, yaitu Bapak Lucky.
pada visi dan misi perusahaan tersebut. PT. Green Dewata Jabatan direktur utama ini baru 3 tahun dipegang oleh
ingin menjadi perusahaan kontraktor yang mampu Bapak Lucky. Sebelumnya Bpak Iskandar sendiri yang
bersaing dan terus berkembang di Indonesia. Hal ini menjabat sebagai direktur utama. Namun dengan
didukung dengan adanya misi dari perusahaan yang persiapan suksesi yang matang, Bapak Iskandar
menjaga kualitas dan waktu pekerjaan dengan harga yang menyerahkan jabatan tersebut kepada Bapak Lucky
terjangkau. Kualitas sebuah proyek bagi perusahaan namun Bapak Iskandar tetap mengontrol kinerja
kontraktor pada umumnya adalah hal yang sangat penting perusahaan dan tentunya kinerja dari Bapak Lucky sendiri.
karena apabila kualitas dari pengerjaan proyek tersebut Selain itu, pengambilan keputusan pun juga tetap
tidak baik, maka bangunan yang dihasilkan nantinya akan melibatkan anggota keluarga.
tidak baik pula, seperti pembuatan pondasi yang kurang 3. SERVO Analysis
bagus maka bangunan akan lebih rentan untuk retak-retak Dalam mengevaluasi strategi yang ada di dalam PT.
atau bahkan ambruk apabila ada gempa bumi. Selain itu, Green Dewata dapat menggunakan SERVO Analysis yang
waktu pengerjaan juga hal yang sangat diperhatikan. terdiri dari Strategy, Environment, Resource, Values dan
Banyak proyek-proyek yang tidak sesuai dengan waktu Organization.
pengerjaan yang dijanjikan sehingga konsumen dapat A. Strategy
merasa kecewa. Sebagian besar perusahaan kontraktor PT. Green Dewata di dalam menjalankan kegiatan
sangat memperhatikan kedua hal ini agar konsumen dapat bisnisnya memiliki strategi yang berguna untuk
merasa puas dengan hasil kerja perusahaan tersebut. mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Harga
Sebagai perusahaan kontraktor, PT. Green Dewata juga dan kualitas dari proyek yang dihasilkan merupakan faktor
sangat memperhatikan kedua hal tersebut, namun PT. yang sangat diperhatikan oleh PT. Green Dewata. Selain
Green Dewata juga selalu memperhatikan biaya pada itu, PT. Green Dewata juga terus menjaga ketepatan waktu
proyek. Pada setiap proyeknya, PT. Green Dewata selalu dalam pengerjaan proyek agar konsumen tidak merasa
memperhitungkan penekanan biaya yang dapat dilakukan kecewa dan memberikan kepercayaannya kepada PT.
tanpa mengurangi kualitas dari proyek tersebut. Green Dewata.
Penekanan biaya yang dilakukan oleh PT. Green Dewata Terdapat empat faktor yang ada di dalam strategi,
adalah dengan memakai supplier yang mampu yaitu :
memberikan harga yang lebih rendah dibandingkan a. Goals
perusahaan lainnya tetapi kualitas dari bahan material Tujuan dari PT. Green Dewata telah tercantum pada
tersebut juga terjamin. Dengan adanya supplier yang dapat visi perusahaan, yaitu menjadi perusahaan kontraktor yang
memberikan harga spesial kepada perusahaan, maka mampu bersaing dan semakin berkembang. Dan didukung
tentunya perusahaan juga dapat memberikan harga yang oleh misi-misi yang dimiliki oleh PT. Green Dewata
rendah kepada konsumen tanpa mengurangi laba yang dengan harapan PT. Green Dewata mendapatkan
diinginkan perusahaan. Selain itu, penggunaan alat berat kepercayaan di mata konsumen dengan memperhatikan
di dalam proyek juga dapat mengurangi biaya yang kualitas, harga yang sesuai dan waktu pekerjaan yang
ditimbulkan karena dengan adanya penggunaan alat berat, tepat seperti yang ada di dalam misi perusahaan. Dari visi
maka secara otomatis biaya tenaga kerja akan ikut yang dimiliki oleh perusahaan tersebut dapat terlihat
berkurang. Penekanan biaya ini dilakukan agar konsumen tujuan / goals dari PT. Green Dewata yang merupakan
dapat merasa puas dengan hasil kerja perusahaan dan juga tujuan jangka panjang dimana perusahaan ingin semakin
mendapatkan harga yang lebih terjangkau dibandingkan berkembang dan mampu bersaing sehingga perusahaan
perusahaan kontraktor lainnya. Jika dilihat dari tiga nantinya tidak berhenti ditengah jalan. Untuk mencapai
strategi generic dari porter, PT. Green Dewata tujuan dari visi ini, perusahaan tentu akan terus
menerapkan Cost Leadership Strategy. Cost Leadership memperbaharui strategi yang dimilikinya sesuai dengan
Strategy memberikan perusahaan tersebut ketahanan kondisi pasar yang terjadi.
terhadap rivalitas dari para pesaing, karena biayanya yang Hal ini didukung dengan harapan dari manajemen
lebih rendah memungkinkannya untuk tetap dapat puncak untuk meningkatkan kualitas dan ingin
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

meningkatkan jumlah laba yang diperoleh dengan saling kepada konsumen agar konsumen dapat merasa senang
mendukung dan saling bekerja sama antar divisi di apabila proyek tersebut selesai tepat waktu.
perusahaan sehingga mampu meningkatkan kinerja d. Business Model
perusahaan dan perusahaan dapat mengalami pertumbuhan Berdasarkan dari hasil wawancara, PT. Green Dewata
ke arah yang lebih baik. Namun berdasarkan hasil menerapkan standar operasional perusahaan untuk
observasi, perusahaan tidak memiliki susunan visi dan menjamin proses kerja, baik hubungannya dengan
misi secara tertulis di perusahaan. Hal ini mengakibatkan konsumen, supplier dan proses pengerjaan proyek agar
adanya karyawan, khususnya karyawan yang baru bekerja sesuai dengan visi dan misi serta kesepakatan antara
di perusahaan tidak mengetahui secara jelas visi dan misi perusahaan dan konsumen. Standar operasional yang
perusahaan. dimiliki perusahaan adalah membantu dan melayani
b. Scope konsumen dari awal hingga proyek berakhir, termasuk di
Dari sisi produk / jasa, PT. Green Dewata dalamnya proses pengurusan IMB, bertanggung jawab
menawarkan jasa di bidang kontruksi. Berrdasarkan dari secara penuh atas proyek selama proyek tersebut masih
hasil observasi, perusahaan telah membangun banyak dalam proses dan menjalin hubungan baik dengan
proyek, seperti proyek-proyek pembangunan, baik rumah, konsumen dan supplier secara terus menerus. Namun
toko, ruko dan perumahan serta proyek-proyek berdasarkan hasil observasi, perusahaan tidak memiliki
pembangunan sejenis. Berdasarkan dari hasil wawancara, standar operasional secara tertulis sehingga hal ini dapat
jasa konstruksi yang ditawarkan oleh PT. Green Dewata mengakibatkan karyawan tidak mengetahui standar
merupakan jasa yang biasa ditawarkan juga oleh operasional perusahaan secara jelas. Untuk memenuhi
perusahaan kontraktor lain namun PT. Green Dewata telah standar prosedur operasional perusahaan, PT. Green
mempunyai keunggulan kompetitif, yaitu dengan Dewata memiliki sumber daya manusia yang memiliki
memberikan harga yang lebih rendah dari pesaing lain dan kompetensi sesuai dengan divisi yang dipegangnya dan
berkualitas untuk memenangkan persaingan. juga dengan penggunaan alat-alat berat serta sistem
Berdasarkan dari hasil observasi, target konsumen informasi di perusahaan sehingga proses kegiatan bisnis
yang dipilih oleh PT. Green Dewata adalah semua menjadi lebih efektif dan efisien.
konsumen tanpa terkecuali yang ingin bekerja sama Nilai yang ingin disampaikan oleh PT. Green Dewata
dengan perusahaan, seperti developer, konsumen adalah harga yang terjangkau dan kualitas yang tidak
perorangan atau bahkan perusahaan kontraktor lain yang diragukan. Harga yang ditetapkan oleh PT. Green Dewata
ingin melakukan kerja sama. Selain itu target utama ditentukan berdasarkan besarnya proyek, tingkat kesulitan
konsumen perusahaan adalah proyek-proyek dan waktu yang ingin diinginkan oleh konsumen itu
pembangunan yang cukup besar yang ada di Bali. sendiri. Perusahaan berusaha untuk memberikan harga
Dari sisi cakupan konsumen, perusahaan fokus pada yang lebih rendah dibandingkan oleh pesaing lain dengan
area Bali saja karena di Bali saat ini merupakan salah satu melakukan penekanan biaya di segala sisi yang
provinsi yang mengalami perkembangan secara pesat dan memungkinkan, seperti pemilihan supplier yang mampu
tentu mempunyai potensi yang baik di bidang kontruksi. memberikan harga yang lebih rendah dibandingkan
Hal ini didukung dari hasil observasi dimana data supplier lain dan juga penggunaan alat-alat berat yang
mengenai proyek dari konsumen semua berada di area mampu mengurangi biaya tenaga kerja. Kualitas pun juga
Bali dan belum mengembangkan perusahaan ke luar Bali. dijaga dengan memperhatikan sumber daya yang dimiliki
c. Competitive Basis oleh perusahaan, seperti tenaga ahli yang bekerja di
Dalam upaya memenangkan persaingan, keunggulan dalamnya dan juga alat-alat serta material yang digunakan
kompetitif yang dimiliki PT. Green Dewata adalah dalam pembangunan. Kedua hal ini di terima dengan baik
menawarkan harga yang terjangkau bagi konsumen. Hal oleh konsumen dimana berdasarkan hasil observasi, data
ini dilakukan dengan cara melakukan penekanan biaya. mengenai keluhan konsumen sangat sedikit dan dengan
Penekanan biaya yang dilakukan adalah dengan mencari cepat langsung ditangani oleh perusahaan.
supplier bahan material yang mampu memberikan harga B. Environment
yang lebih rendah dibandingkan supplier lain namun Lingkungan bagi sebuah perusahaan merupakan
sudah terbukti kualitasnya dan menggunakan alat-alat hal yang perlu diperhatikan karena hal tersebut sangat
berat dalam pengerjaan proyek. Berdasarkan hasil berpengaruh pada kondisi perusahaan. Kondisi pada
observasi, terlihat bahwa perusahaan memiliki fasilitas lingkungan internal sebuah perusahaan sudah termasuk
yang mendukung kerja di perusahaan, seperti sistem dalam 4 elemen SERVO lainnya, yaitu Strategy,
informasi, komputer dan alat-alat bangunan seperti molen, Resources, Value dan Organization. Sedangkan
truk, excavator dan scaffolding. Selain itu, terlihat juga lingkungan external terjadi di luar perusahaan yang dapat
dari beberapa pricelist harga supplier, perusahaan memilih berubah sewaktu-waktu dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan
memakai supplier dengan harga yang lebih rendah. Hal ini kerja dan lingkungan makro.
tentu akan meringankan beban operasional dan dapat a. Lingkungan Kerja
memberikan harga yang terjangkau tanpa mengorbankan  Persaingan
laba yang diinginkan perusahaan. Selain itu, penggunaan Persaingan merupakan salah satu faktor eksternal
sumber daya manusia yang berkompeten di bidangnya dalam lingkungan kerja. Menurut data Badan Pusat
tentu akan membuat proyek yang dihasilkan perusahaan Statistik (2012), perusahaan kontraktor terbanyak di Bali
menjadi berkualitas dan sesuai dengan keinginan terletak di Denpasar yang mencapai 421 perusahaan. Hal
konsumen. Waktu pengerjaan di dalam sebuah proyek ini menunjukan persaingan yang terjadi begitu ketat.
juga sangat diperhatikan. PT. Green Dewata selalu Selain itu dapat dilihat juga bahwa Bali sekarang
memperhatikan waktu pengerjaan yang sudah dijanjikan merupakan pulau yang sangat berkembang, ditambah
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

dengan adanya acara-acara internasional di Bali yang banyak model dengan unsur-unsur budaya bali melalui
membuat Bali menjadi salah satu tempat baru bagi ukiran-ukiran di dinding rumah atau pembuatan gapura
investor dari luar. Oleh karena itu, persaingan pun menjadi khas Bali. Berdasarkan hasil observasi, perusahaan
semakin meningkat. Pesaing dari PT. Green Dewata ini mempunyai proyek-proyek yang menggabungkan gaya
antara lain CV. Griya Cipta Pradhana, CV. Renon minimalis namun dengan hiasan patung bali. Untuk hal
Property, CV. Astro, PT. Bali Dwipayana, PT. Kayoon tersebut, perusahaan melakukan kerja sama dengan pihak
Bali, PT. Bali Nirmana Property dan PT. Green Kori. lain yang ahli di dalam seni bangunan bali. Adat istiadat
Pesaing-pesaing dari perusahaan ini tidak dapat dianggap yang ada di Bali juga turut mempengaruhi kinerja yang
remeh oleh perusahaan karena mereka mempunyai ada di dalam perusahaan, seperti hari libur yang cukup
kompetensi yang cukup baik di bidang kontruksi. Hal ini banyak karena Hari Raya yang ada di Bali. Untuk itu,
terlihat dari proyek-proyek yang dikerjakan oleh para perusahaan mengikuti peraturan adat-istiadat dengan
pesaing tersebut cukup banyak dan sukses, salah satunya pemberian hari libur pada hari raya dan pemberian
adalah perumahan Green Kori yang dikerjakan oleh PT. sumbangan kepada banjar-banjar yang dibutuhkan. Selain
Green Kori yang terletak di Jalan By Pass Ngurah Rai. itu, ada peraturan pemerintah daerah yang menyatakan
Perumahaan ini berjumlah sekitar 50 unit dan semua bahwa untuk mendirikan bangunan tidak boleh lebih
sudah laku terjual. Oleh karena itu, perusahaan tetap tinggi dari Pura Besakih (Pura terbesar di Bali) atau harus
berusaha untuk mengedepankan keunggulan kompetitif dibawah kurang lebih 1500 meter diatas permukaan laut.
yang dimilikinya serta peningkatan dalam kualitas dan  Technological
waktu pengerjaan yang sesuai dengan kesepakatan dengan Dari segi teknologi, perkembangan teknologi yang
konsumen. ada tentu diikuti oleh perusahaan untuk mendukung
 Supplier kinerja perusahaan agar lebih efektif dan efisien.
Supplier juga merupakan faktor eksternal dalam Teknologi yang digunakan oleh perusahaan di dalam
lingkungan kerja yang sangat penting bagi PT. Green kantor, seperti sistem informasi berupa software dimana
Dewata. Dalam pemilihan supplier ini, PT. Green Dewata mencatat mengenai data-data konsumen, supplier¸
memberikan syarat khusus, yaitu kualitas material, harga karyawan, stok gudang, cashflow perusahaan dan data
dan ketepatan waktu dalam pengiriman. PT. Green mengenai keluhan konsumen. Untuk di lapangan,
Dewata memiliki beberapa supplier antara lain: UD. perusahaan memiliki alat-alat untuk mendukung proses
Widya Mertha, PT. Saka Agung, PT. Aneka Surya pembangunan agar lebih maksimal, seperti excavator,
Globalindo, PT. Sinar Bali Ready Mix, PT. Harapan Jaya concrete mixer dan concrete pump.
Beton, CV. Maha Sri Dana, UD. Sumber Kaca, UD. Surya  Economic
Kaca dan PT. Karya Beton Sudhira. Kerja sama dengan Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali,
beberapa supplier ini untuk mengantisipasi apabila ekonomi Provinsi Bali meningkat sebesar 6,65 persen
terdapat salah satu supplier yang tidak sesuai dengan dibandingkan tahun 2011 dengan pertumbuhan ekonomi
harapan agar proyek tidak terhenti dan dapat terus tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 18,67
dikerjakan. Selain itu, supplier yang dimiliki oleh PT. persen dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Hal ini
Green Dewata juga mampu memberikan harga yang tentu menunjukan bahwa perekonomian di Bali sedang
terendah dibandingkan supplier-supplier lain sehingga berkembang di dukung dengan banyaknya acara-acara
dapat mendukung perusahaan dalam melakukan bertaraf internasional yang diadakan di Bali sehingga
penekanan biaya. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan menyebabkan perekonomian ikut meningkat. Namun
supplier sangat mempengaruhi jalannya proyek. tentunya keadaan ekonomi yang ada di Indonesia juga
 Konsumen mempengaruhi perusahaan seperti harga bahan bakar yang
Faktor eksternal lainnya dalam lingkungan kerja yang meningkat. Kenaikan harga bahan bakar ini juga diikuti
sangat berpengaruh adalah konsumen. Di dalam setiap dengan meningkatnya harga-harga barang lain, seperti
proyeknya, perusahaan selalu bekerja berlandaskan visi bahan kebutuhan sehari-hari dan bahan material bangunan.
dan misi perusahaan karena perusahaan ingin agar Hal ini menyebabkan supplier dari perusahaan menaikkan
konsumen tersebut merasa puas dengan hasil kerja harga bahan material dan juga biaya tenaga kerja
perusahaan. Selain itu, perusahaan selalu melibatkan mengalami peningkatan.
konsumen pada saat proses proyek berlangsung sehingga  Environmental
konsumen mengetahui progress dari proyeknya dan Dari segi environmental, PT. Green Dewata selalu
nantinya dapat sesuai dengan keinginan konsumen itu berupaya agar limbah-limbah yang dihasilkan tidak
sendiri. Komunikasi antara perusahaan dan konsumen ini mencemari lingkungan. Upaya yang dilakukan perusahaan,
selalu dijaga oleh PT. Green Dewata agar konsumen yaitu dengan menjual kembali sisa-sisa bangunan, seperti
merasa terlibat langsung di dalam pengerjaan proyek. beton-beton dan batu-batu sisa kepada pengepul dan
Konsumen dari PT. Green Dewata, antara lain: CV. Bali limbah yang tidak bisa dijual akan dikumpulkan dan
Nirmala, CV. Bali Makmur, CV. Sumber Daya Agung dibuang ke Tempat Pembuangan Umum (TPU).
Property, PT. Sunset Garden, PT. Grand Sambandha, PT.  Political
Arkadena dan PT. Srikandi. Dan pada segi kebijakan pemerintah, PT. Green
b. Lingkungan Makro Dewata selalu berupaya untuk mematuhi peraturan-
 Social Factors peraturan yang dimiliki oleh pemerintah, seperti
Dari segi sosial, tentu budaya yang ada di Bali ikut pembayaran pajak dan upah minimum pegawai.
mempengaruhi model bangunan yang diinginkan Pembayaran pajak dalam setiap proyek di perusahaan ini
konsumen, seperti pada pembuatan perumahan, konsumen sudah termasuk di dalam estimasi yang dilakukan
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

perusahaan sehingga nantinya konsumen tidak dikenakan perusahaan saat itu berasal dari modal pribadi dan sampai
pajak secara terpisah. Untuk upah minimum karyawan, saat ini perusahaan lebih berkembang kearah yang lebih
perusahaan memberikan gaji semua karyawannya diatas maju serta mampu menambah aset yang digunakan untuk
UMR Kota Denpasar dimana UMR Kota Denpasar ini kemajuan kinerja perusahaan. Hal ini didukung oleh hasil
sebesar Rp. 1.410.000,00. Selain itu juga, Ijin Mendirikan observasi mengenai data aset perusahaan yang dari tahun
Bangunan (IMB) juga menjadi perhatian perusahaan ke tahun terjadi peningkatan.
karena memang IMB merupakan awal dari perusahaan Dalam proses pengelolaan keuangan, PT. Green
sebelum mengerjakan suatu proyek. Dewata memiliki divisi keuangan dan staff keuangan.
C. Resources Tentu di dalam proses pengelolaan keuangan yang ada di
Sumber daya di dalam perusahaan merupakan hal perusahaan ini dilakukan dengan sangat teliti agar tidak
yang sangat penting karena apabila tidak ada sumber daya terjadi kesalahan-kesalahan yang mampu berakibat fatal
di dalam perusahaan maka perusahaan tersebut tidak akan bagi keuangan perusahaan, seperti hutang piutang.
bisa menjalankan kegiatan bisnisnya. Terdapat beberapa Berdasarkan hasil wawancara, arus cashflow yang ada di
jenis sumber daya yang terdapat di dalam perusahaan, perusahaan telah di kelola dengan baik sehingga semua
yaitu : keluar masuknya dana perusahaan sudah tercatat dan
a. Human Resources terorganisir dengan baik. Bagian keuangan harus bekerja
Di dalam sebuah perusahaan, peran sumber daya secara teliti agar proses pembayaran hutang tidak ada yang
manusia sangatlah penting karena sumber daya manusia terlewatkan dan tidak ada pula piutang yang lupa
tersebut yang menjalankan kegiatan bisnis perusahaan. ditagihkan kepada konsumen.
Jika dilihat dari segi kompetensi, Di dalam divisi Perusahaan saat ini tidak memiliki upaya dalam
operasional dipimpin oleh manajer operasional dengan meningkatkan pendanaan karena berdasarkan hasil
lulusan S1 teknik sipil. Selain itu juga terdapat kepala wawancara, direktur merasa arus kas yang ada di dalam
proyek yang selalu ada di lapangan yang bertugas untuk perusahaan berjalan stabil sehingga pemasukan yang
melakukan pengawasan dan pengontrolan mengenai diterima perusahaan sesuai dengan laba yang diinginkan
proses kerja dari staff-staff proyek. Berdasarkan hasil dan pengeluaraan yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.
observasi, staff proyek dari perusahaan mengerti mengenai Kestabilan arus kas di dalam perusahaan ini disebabkan
pengoperasian alat-alat bangunan, cara-cara membuat juga karena perusahaan mendapatkan pemasukan secara
bangunan (membuat pondasi, pendirian bangunan hingga rutin dari konsumen selama proyek berlangsung sehingga
tahap finishing) dan mengetahui ciri-ciri dari bahan perusahaan juga dapat langsung mengatur pembayaran
material yang memiliki kualitas yang baik. Untuk staff kepada supplier. Tetapi jika suatu saat perusahaan ingin
pada divisi operasional, staff tersebut dibagi-bagi sesuai meningkatkan pendanaan, maka perusahaan akan
dengan bidangnya, seperti staff yang ahli pada pembuatan melakukan pinjaman kepada bank. Namun untuk saat ini,
pondasi, pembuatan atap atau pengecetan. Pembagian ini perusahaan merasa belum membutuhkan pinjaman kepada
dilakukan perusahaan agar staff tersebut bisa konsentrasi bank.
terhadap kompetensi yang dimiliki dan tentu dapat c. Intangible Resources
menghasilkan output yang maksimal. Selain itu, divisi Sumber daya yang tidak berwujud dapat berupa
keuangan juga dikelola oleh orang-orang yang mengerti reputasi yang dimiliki perusahaan. PT. Green Dewata ini
mengenai sistem keuangan. Divisi keuangan perusahaan mempunyai reputasi yang baik di mata konsumen.
ini pun dikelola oleh orang-orang lulusan S1 manajemen Reputasi yang baik ini dapat dilihat dari data keluhan
keuangan sehingga mereka mengerti mengenai konsumen yang sangat kecil dan juga perusahaan telah
pengelolaan yang baik dari perusahaan, baik pengelolaan mempunyai konsumen tetap yang selalu bekerja sama
modal maupun arus kas perusahaan. Pada divisi marketing dalam pengerjaan proyek. Hal ini dikarenakan perusahaan
dipimpin juga oleh manajer marketing dengan lulusan S1 selalu berusaha untuk bekerja sesuai dengan visi dan misi
manajemen marketing dan terdapat karyawan-karyawan yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan selalu menjaga
yang mengerti mengenai sistem pemasaran yang baik dan kualitas dari pekerjaan, mampu memberikan harga yang
cara-cara dalam menjaga hubungan dengan konsumen. terjangkau dan selalu memperhatikan waktu pengerjaan,
Berdasarkan hasil wawancara, dalam hal investasi konsumen PT. Green Dewata merasa sangat puas dengan
untuk pengembangan ketrampilan baru, perusahaan tidak hasil yang diberikan. Apabila ada konsumen yang
memiliki investasi untuk pengembangan ketrampilan baru komplain dengan hasil kerja perusahaan maka PT. Green
pada karyawan berdasarkan hasil wawancara dengan Dewata secara sigap menanggapi dan mengambil tindakan
direktur utama, karyawan yang ada di dalam perusahaan atas komplain tersebut.
mempunyai ketrampilan yang baik di bidangnya masing- d. Physical Resources
masing sehingga direktur merasa tidak membutuhkan Untuk menunjang kegiatan bisnis perusahaan sehari-
pengembangan secara khusus. Pengembangan yang hari, perusahaan membutuhkan aset-aset operasional yang
dilakukan perusahaan hanya berupa pengarahan secara berkaitan dengan kemampuan fisik perusahaan. PT. Green
lisan dan sharing pengalaman baik antara karyawan Dewata sudah memiliki sistem informasi yang digunakan
dengan karyawan ataupun manajemen puncak dengan agar kinerja menjadi lebih efektif dan efisien. Berdasarkan
karyawan. hasil observasi, sistem informasi yang digunakan oleh
b. Financial Resources perusahaan berupa program untuk data pelanggan, data
Sumber daya keuangan yang dimiliki oleh PT. Green supplier (mencakup data pribadi supplier, barang-barang
Dewata awalnya berasal dari milik pribadi. Pada awal yang dimiliki dan juga harga yang ditawarkan), data stock
berdiri, perusahaan tidak memiliki banyak aset yang gudang dan data hutang-piutang perusahaan. Hal ini tentu
mendukung kinerja perusahaan. Aset-aset yang dimiliki sangat membantu perusahaan untuk meminimalisir
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

kesalahan yang terjadi, khususnya pada data hutang- kekeluargaan yang diterapkan oleh Bapak Iskandar sejak
piutang perusahaan. Selain teknologi informasi, PT. Green awal berdirinya perusahaan sampai sekarang. Suasana
Dewata juga memiliki fasilitas yang berguna untuk kinerja kerja seperti ini mampu membuat karyawan merasa
perusahaan. Berdasarkan hasil observasi, perusahaan nyaman dalam bekerja dan bebas dalam menyampaikan
memiliki kantor dengan fasilitasnya yang cukup lengkap pendapat di perusahaan dan tentu hal ini akan membawa
dan juga alat-alat berat yang dapat membantu proses pengaruh yang baik bagi perusahaan. Namun karyawan
pengerjaan proyek, seperti sekop, scaffolding, excavator, harus tetap mematuhi peraturan yang ada di perusahaan,
molen, truk dan alat-alat bangunan lainnya. Namun seperti disiplin dalam bekerja termasuk di dalamnya
terdapat beberapa alat bangunan yang tidak begitu datang dan pulang sesuai tepat waktu, memakai pakaian
diperlukan yang tidak dimiliki oleh perusahaan sehingga formal.
perusahaan akan menyewa alat tersebut. b. Leadership
D. Values Peran pemimpin dalam perusahaan tentu sangat
Di dalam PT. Green Dewata, nilai kekeluargaan penting. Di PT. Green Dewata, Bapak Lucky selalu
merupakan nilai yang ditanamkan oleh Bapak Iskandar menjaga hubungan baik dan memberikan motivasi bagi
sejak awal perusahaan dibentuk. Dengan kekeluargaan, karyawan-karyawannya di perusahaan. Berdasarkan hasil
hubungan antara pemimpin dengan karyawan dan observasi, pemberian motivasi ini dilakukan secara lisan
karyawan dengan karyawan menjadi lebih dekat sehingga kepada karyawan atau di sela-sela meeting dan rapat
karyawan pun dapat bekerja secara nyaman. Nilai evaluasi kepada semua karyawan. Selain itu, diberlakukan
kekeluargaan ini ditujukan agar antar karyawan yang juga sistem reward and punishment. Sistem reward ini
bekerja di dalam perusahaan dapat saling membantu diberlakukan dengan memberikan bonus kepada setiap
menyelesaikan pekerjaannya dan bukan hanya bagian karyawan yang mampu menarik konsumen untuk
mementingkan kepentingannya sendiri. Berdasarkan dari bekerja sama dengan perusahaan. Dan juga sistem
hasil observasi, terlihat bahwa komunikasi antara punishment berlaku bagi semua karyawan yang
pemimpin dan karyawan di dalam perusahaan bersifat melakukan kesalahan. Karyawan akan dikenakan
semi formal dan juga terdapat kebiasaan-kebiasaan peringatan apabila melakukan kesalahan namun apabila
lainnya, seperti makan siang bersama beberapa karyawan. karyawan tetap berbuat kesalahan maka akan dikenakan
Namun dengan adanya nilai kekeluargaan ini, perusahaan sanksi sesuai dengan kesalahannya tersebut.
tetap tegas dalam mengambil tindakan karena tidak sedikit c. Staffing
karyawan yang menyalahartikan kekeluargaan, seperti Jika dilihat dari sisi pengembangan dan pelatihan
tidak disiplin, tidak jujur dan menganggap remeh individu, PT. Green Dewata tidak memiliki upaya khusus
pekerjaannya. Apabila hal itu terjadi, terdapat peringatan dalam melakukan pengembangan dan pelatihan individu
yang diberikan pemimpin kepada karyawan tersebut. secara khusus. Manajemen puncak hanya memberikan
Selain mencermati nilai yang ada di perusahaan, pengarahan secara langsung mengenai hal-hal yang belum
preferensi manajerial dalam perusahaan juga harus di diketahui oleh karyawan di perusahaan karena perusahaan
perhatikan. Hal ini ditandai dengan ada atau tidaknya merasa bahwa karyawan-karyawan yang ada di dalam
pengarahan secara langsung dari manajemen puncak. Di perusahaan sudah berkompeten di bidangnya masing-
dalam PT. Green Dewata tentu terdapat pengarahan secara masing.
langsung dari direktur. Pengarahan ini bisa dilakukan Untuk motivasi yang diberikan karyawan, manajemen
secara tiba-tiba dan bisa secara berkala. Pengarahan secara puncak selalu mengevaluasi kinerja karyawannya pada
tiba-tiba oleh manajemen puncak dilakukan apabila terjadi rapat evaluasi dan memberikan pujian pada setiap
kesalahan dalam kegiatan bisnis yang dilakukan atau bisa karyawan apabila kinerja karyawan tersebut bagus. Selain
juga dikarenakan adanya pembaharuan informasi itu, motivasi berupa reward juga diberlakukan oleh
mengenai proyek yang sedang dikerjakan oleh perusahaan. manajemen puncak apabila karyawan dapat menarik
Sedangkan pengarahan secara berkala dilakukan dengan konsumen untuk bekerja sama dengan perusahaan.
rapat evaluasi yang diadakan setelah selesai mengerjakan d. Structure
suatu proyek. Rapat evaluasi ini biasanya membahas PT. Green Dewata memiliki struktur organisasi yang
mengenai kinerja perusahaan di dalam mengerjakan jelas meskipun di dalam perusahaan tidak terlihat skema
proyek tersebut, bisa kinerja yang baik maupun ada struktur organisasi secara tertulis. PT. Green Dewata
kesalahan-kesalahan yang terjadi. Hal ini ditujukan agar dipimpin oleh direktur utama dan kemudian di bawah
karyawan dapat belajar dari proyek-proyek yang sudah direktur dibagi menjadi beberapa divisi, yaitu : divisi
dikerjakannya dan mampu bekerja dengan lebih baik lagi marketing, divisi operasional dan divisi keuangan. Setiap
pada proyek yang akan datang. Dengan kata lain, terdapat divisi masing-masing dipimpin oleh seorang manajer dan
pengarahan secara langsung yang dilakukan oleh dibantu oleh staff-staff setiap divisinya dan nantinya
manajemen puncak secara terus menerus. manajer yang akan bertanggung jawab atas kinerja
E. Organization divisinya kepada direktur utama. Khusus untuk divisi
Terdapat 5 komponen di dalam organisasi, yaitu : operasional, manajer operasional membawahi kepala
a. Culture proyek yang bertanggung jawab secara langsung di
Selama ini PT. Green Dewata tidak menerapkan lapangan atas proyek yang dikerjakan dan juga terdapat
budaya kerja secara khusus tetapi berdasarkan hasil staff proyek yang mengerjakan proyek tersebut.
observasi, terlihat suasana kerja yang ada di perusahaan Alur pelaporan yang ada di dalam perusahaan pun
tersebut bebas dan tidak kaku serta di dalam kegiatannya sudah jelas. Berdasarkan hasil observasi mengenai laporan
diselingi oleh candaan dari karyawan maupun manajemen dari jajaran tiap divisi terlihat bahwa setiap minggu staff-
puncak. Suasana kerja seperti ini tercipta dari nilai staff pada perusahaan yang di bawahi oleh manajer divisi
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

membuat laporan mengenai kegiatan bisnis yang telah perusahaan adalah menjadi perusahaan kontraktor yang
dilakukan. Setelah itu, laporan tersebut diberikan kepada mampu bersaing dan semakin berkembang. Tujuan ini
manajer masing-masing divisi yang nantinya laporan dapat tercapai dengan ada misi-misi yang dilakukan oleh
tersebut akan di cek dan disesuaikan dengan catatan yang perusahaan. Misi tersebut adalah selalu bekerja secara
dimiliki oleh manajer. Selanjutnya manajer masing- jujur dan bersih, memiliki dan membina SDM yang
masing divisi akan membuat laporan yang akan berkompeten dibidangnya dan selalu menjaga komitmen
diserahkan kepada direktur utama. untuk memberikan kepuasan kepada konsumen dengan
e. Systems memperhatikan kualitas dan waktu pekerjaan dengan
Kegiatan yang ada di dalam PT. Green Dewata dibagi harga yang terjangkau. PT. Green Dewata selalu bekeja
menjadi 2, yaitu kegiatan primer dan kegiatan sekunder. berlandaskan misi yang dimiliki oleh perusahaan. PT.
Kegiatan primer perusahaan terdiri pemesanan bahan baku Green Dewata memiliki sumber daya manusia yang sudah
material, proses pengerjaan proyek, pembayaran supplier berpengalaman di bidangnya karena karyawan-karyawan
dan penagihan kepada konsumen. Pemesanan bahan baku yang bekerja di perusahaan rata-rata bekerja sudah
material kepada supplier ini berawal dari kepala proyek bertahun-tahun sehingga mengerti mengenai seluk-beluk
yang menghubungi supplier untuk mengirimkan bahan perusahaan dan mengerti tentang tindakan yang harus
material yang diperlukan oleh proyek. Nantinya kepala dilakukan dalam kondisi-kondisi tertentu. Selain itu,
proyek akan melaporkan kepada manajer operasional perusahaan selalu berusaha untuk bekerja secara jujur dan
mengenai pemesanan-pemesanan bahan material yang bersih. Hal ini diterapkan perusahaan sejak awal karena
dilakukan hari itu. Pada proses pengerjaan proyek, staff dengan sikap bersih dan jujur tentu dapat membawa
proyek akan melaksanakan pengerjaan proyek tersebut perusahaan ke kinerja yang lebih baik dan yang lebih
sesuai dengan susunan kerja yang diarahkan oleh kepala penting perusahaan bisa mendapat kepercayaan dari
proyek dan tentu semuanya dikontrol oleh kepala proyek konsumen. Untuk hubungan dengan konsumen, PT. Green
pula. Kegiatan primer lainnya adalah pembayaran supplier. Dewata selalu bekeja dengan memperhatikan kualitas,
Pembayaran tagihan kepada supplier ini bermula dari harga yang terjangkau dan waktu pengerjaan suatu proyek.
manajer operasional yang melaporkan kepada divisi Pada setiap proyek yang dikerjakan oleh PT. Green
keuangan mengenai pemesanan yang dilakukan oleh Dewata, perusahaan melakukan penekanan biaya
kepala proyek. Dan pada saat jatuh tempo, pihak supplier semaksimal mungkin tanpa mengurangi kualitas dari
akan datang ke kantor membawa surat jalan dan proyek tersebut. Penekanan yang dilakukan adalah dengan
dicocokkan dengan catatan divisi keuangan. Setelah itu, mendapatkan bahan baku material yang murah dan tentu
dilakukan pembayaran kepada pihak supplier. Dan harus berkualitas. Hal ini dikarenakan agar perusahaan
kegiatan primer yang terakhir adalah penagihan konsumen. dapat memberikan harga yang murah tanpa mengorbankan
Penagihan akan dilakukan kepada konsumen apabila pada laba yang diinginkan oleh perusahaan itu sendiri. Untuk
tanggal jatuh tempo pembayaran, konsumen belum kualitas, terdapat 2 faktor yang mempengaruhi, yaitu
melakukan pembayaran. Jika hal tersebut terjadi, maka sumber daya manusia dan bahan baku material. Sumber
divisi keuangan akan melakukan penagihan terhadap daya manusia yang ada di perusahaan tentu dipilih yang
konsumen. Sedangkan untuk kegiatan sekunder berkualitas di bidangnya dan bahan baku yang dipakai
perusahaan, terdapat kegiatan-kegiatan yaitu promosi, telah dilihat dan diuji sebelumnya mengenai kualitasnya
pengelolaan sumber daya manusia dan pengelolaan sistem sehingga tidak sembarang supplier yang digunakan oleh
informasi. Kegiatan promosi yang dilakukan perusahaan PT. Green Dewata. Dalam hal waktu pengerjaan, manajer
dapat dengan berbagai cara. Biasanya perusahaan akan operasional selalu berkomunikasi dengan kepala proyek
mengikuti acara-acara yang berkaitan dengan property, mengenai estimasi waktu dan ditambah dengan perkiraan
iklan di surat kabar dan dengan selalu menjaga hubungan waktu untuk tahap perbaikan apabila ada kesalahan dalam
dengan konsumen. Kegiatan sekunder lainnya adalah pengerjaan sehingga waktu yang dijanjikan kepada
pengelolaan sumber daya manusia. Pengelolaan sumber konsumen sebagian besar tepat waktu dan bahkan selesai
daya manusia ini dilakukan dengan selalu memberikan sebelum tanggal yang dijanjikan. Untuk kinerja PT. Green
pengarahan kepada karyawan. Pengarahan yang dilakukan Dewata secara keseluruhan sudah baik karena didukung
oleh perusahaan bisa secara langsung kepada karyawan dengan struktur organisasi yang baik dan juga sistem kerja
yang bersangkutan dan juga bisa dengan rapat evaluasi yang terarah. Selain itu, kinerja yang baik dari PT. Green
yang selalu dilakukan perusahaan. Di dalam rapat evaluasi, Dewata ini dapat dilihat juga dari sedikitnya komplain dari
manajemen puncak dan karyawan dapat saling konsumen, komplain dari konsumen hanya mengenai hal-
memberikan masukan satu sama lain mengenai kinerjanya hal yang kecil dan dapat langsung ditangani.
tersebut. dan terakhir adalah pengelolaan sistem informasi Dari sisi persaingan, persaingan di Bali cukup ketat. Dari
dimana sistem informasi berisikan mengenai data-data data bapan pusat statistik, jumlah perusahaan kontraktor di
penting yang ada di dalam perusahaan, seperti data Denpasar sendiri mencapai 421 perusahaan, ditambah lagi
pelanggan, data supplier (mencakup data pribadi supplier, dengan keadaan pulau Bali yang sekarang menjadi pusat
barang-barang yang dimiliki dan juga harga yang perhatian dunia dengan adanya acara-acara bertaraf
ditawarkan), data stock gudang dan data hutang-piutang internasional yang diadakan di Bali, seperti Miss World
perusahaan. 2013, konferensi APEC dan yang paling terakhir
konferensi WTO. Hal ini membuat Bali menjadi salah satu
Penerapan SERVO Analysis tujuan yang sangat diperhitungkan dunia dan tidak
1. Mengevaluasi kinerja perusahaan saat ini. terkecuali investor-investor baik investor dari Indonesia
Tujuan utama dari PT. Green Dewata ini sesuai maupun dari luar Indonesia. Tentu saja ini membuat
dengan visi yang dimiliki perusahaan. Tujuan dari pembangunan yang terjadi di Bali semakin berkembang
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

dan membuat persaingan diantara perusahaan kontraktor Jika dilihat dari competitive basis, perusahaan
semakin ketat. Upaya yang dilakukan oleh PT. Green menekankan pada harga yang murah dan kualitas. Hal ini
Dewata ini dengan mengedepankan keunggulan sangat diterima oleh konsumen dengan baik. namun pada
kompetitifnya, yaitu dengan memberikan harga yang persaingan, hal ini dapat menimbulkan perang harga
murah bagi konsumen disertai dengan kualitas yang tidak antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
kalah dengan pesaing lainnya. Harga yang murah ini dapat Jika dilihat dari business model, perusahaan
diberikan oleh perusahaan dengan cara melakukan mempunyai standar operasional yang baik dalam tujuan
penekanan biaya seperti dijelaskan diatas, yaitu dengan menjaga hubungan antara perusahaan, konsumen dan
mencari supplier yang mampu memberikan bahan baku supplier. Hal ini digunakan oleh perusahaan sebagai
material dengan murah dan berkualitias. Dalam hal pedoman kerja untuk memenangkan persaingan. Dengan
supplier, PT. Green Dewata mencari supplier yang analisa di atas, penulis memberikan penilaian medium fit.
mampu memberikan harga yang murah dan kualitasnya Dalam hubungan antara strategy ke environment¸
sudah terjamin. Dan perusahaan telah mempunyai supplier perusahaan tidak melakukan perubahan, khususnya dalam
sesuai dengan karakteristik yang diinginkannya. Selain itu, hal pengembangan usaha keluar area Bali. Visi perusahaan
perusahaan juga tidak hanya mempunyai satu supplier. yang menginginkan agar perusahaan terus berkembang
Hal ini dikarenakan apabila satu supplier ini bermasalah seharusnya membuat perusahaan memikirkan
maka perusahaan dapat memakai supplier lain dan proyek pengembangannya usahanya agar perusahaan dapat masuk
dapat berjalan dengan lancar. Keunggulan kompetitif yang persaingan yang lebih luas dan mendapatkan konsumen
dimiliki oleh PT. Green Dewata ini mampu menjadikan yang lebih banyak lagi. Selain itu, kemungkinan perang
perusahaan sebagai pilihan bagi konsumen lama dan tentu harga antar pesaing belum di antisipasi oleh perusahaan
juga sering mendapatkan konsumen baru untuk karena perusahaan merasa memiliki konsumen tetap.
mengerjakan sebuah proyek. Dengan analisa di atas, penulis memberikan penilaian
2. Menilai strategi saat ini dan melihat apakah delayed fit.
diperlukan perubahan. b. Strategy ke Resources : medium fit, normal fit
Tahap kedua ini merupakan tahap dimana dilakukan Karyawan di PT. Green Dewata selalu dituntut untuk
analisis mengenai hubungan antar elemen-elemen dalam bekerja sesuai dengan misi perusahaan. Visi dan misi yang
SERVO. Dari elemen-elemen pada SERVO yang saling dimiliki oleh perusahaan menuntut karyawan untuk selalu
dihubungkan ini, akan dapat diketahui tingkat kesesuaian bekerja secara jujur dan bersih, dan selalu menjaga
strategi dan waktu kesesuaiannya. Hubungan antar komitmen untuk memberikan kepuasan kepada konsumen
elemen-elemen dalam SERVO pada PT. Green Dewata dengan memperhatikan kualitas dan waktu pekerjaan
adalah sebagai berikut: dengan harga yang terjangkau.
Tabel 1 : SERVO Grid Jika dilihat dari scope, cakupan konsumen dari
S E R V O perusahaan yang hanya pada area Bali saja ini perlu
dilakukan adanya pengembangan yang bertujuan untuk
S - M/n M/n T/n M/n investasi di dalam perusahaan sendiri yang dapat
M/d - M/n M/n M/n meningkatkan pendanaan atau keuangan yang ada di
E
dalam perusahaan.
R M/n M/n - T/n M/n Jika dilihat dari competitive basis, keunggulan
kompetitif yang dimiliki perusahaan, yaitu kualitas dan
V T/n M/n T/n - T/n harga yang murah ini memberikan reputasi yang baik di
mata konsumen sehingga konsumen menjadikan
O M/n M/n M/n T/e -
perusahaan sebagai pilihannya.
Jika dilihat dari business model, standar operasional
a. Strategy ke Environment : medium fit, delayed fit di perusahaan cukup jelas dan dapat dijadikan sebagai
Goals yang ada di dalam perusahaan merupakan pedoman karyawan dalam menjalankan suatu proyek.
pedoman bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan, Standar operasional yang cukup jelas ini berdampak pada
konsumen dan supplier. Tertera jelas pada misi reputasi dan keuangan perusahaan yang terjaga karena
perusahaan yang ketiga apabila perusahaan berusaha konsumen menjadikan perusahaan sebagai pilihannya.
untuk menjaga kepuasan konsumen dan memenangkan Dengan analisa di atas, penulis memberikan penilaian
persaingan melalui misi pertama (selalu bekerja secara medium fit.
jujur dan bersih) dan kedua (memiliki dan membina SDM Dalam hubungan antara strategy ke resources¸
yang berkompeten dibidangnya), serta penggunaan bahan perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
material yang berkualitas (supplier) dan penggunaan aset dalam melakukan perubahan karena perusahaan tidak
operasional dengan baik. mempunyai program khusus untuk melakukan
Jika dilihat dari scope, perusahaan menawarkan jasa pengembangan dan pelatihan karyawan. Untuk dapat
di bidang konstruksi dan dari sisi target konsumen, mencapai visi dan misinya, perusahaan membutuhkan
perusahaan merangkul semua kalangan tanpa terkecuali. program secara khusus mengenai pengembangan dan
Namun untuk cakupan konsumennya, perusahaan hanya pelatihan agar karyawan mampu menghadapi perubahan
berfokus pada area Bali saja. Perusahaan belum lingkungan yang terjadi. Saat ini perusahaan hanya
memikirkan untuk pengembangan area di luar Bali karena memberikan pengarahan secara lisan dari manajemen
perusahaan berfikir Bali masih berpotensi dengan baik dan puncak mengenai tugas dan kewajiban perusahaan
belum ingin mengembangkan keluar Bali. tersebut. Dengan adanya pelatihan dan pengembangan
karyawan tentu akan membuat cakupan konsumen
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

perusahaan menjadi lebih luas dan akan membuat dalam melakukan perubahan. Untuk menjalankan strategi
keuangan perusahaan menjadi lebih stabil sehingga dapat yang dimiliki perusahaan, seperti visi dan misi,
lebih mengembangkan usahanya sesuai dengan visi keunggulan kompetitif, perluasan cakupan konsumen,
perusahaan. Dengan analisa di atas, penulis memberikan perusahaan memerlukan sumber daya yang baik,
penilaian normal fit. khususnya sumber daya manusia. Elemen-elemen pada
c. Strategy ke Value : tight fit, normal fit strategy sudah mendukung elemen-elemen pada
Jika dilihat dari goals, visi dan misi yang dimiliki organization di perusahaan tetapi terdapat satu
oleh perusahaan ini mendukung nilai kekeluargaan yang kekurangan dimana saat ini perusahaan tidak memikirkan
ada di dalam perusahaan karena untuk dapat bekerja agar mengenai pelatihan dan pengembangan secara khusus bagi
sesuai dengan visi dan misi, karyawan selalu menjaga nilai karyawan karena untuk mencapai visi perusahaan, yaitu
kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan sehingga nilai menjadi perusahaan kontraktor yang mampu bersaing dan
tersebut selalu menjadi pegangan karyawan dalam bekerja. semakin berkembang, perusahaan membutuhkan
Jika dilihat dari competitive basis, perusahaan pengembangan dan pelatihan karyawan tersebut. Dengan
mempunyai keunggulan kompetitif yang digunakan untuk analisa di atas, penulis memberikan penilaian normal fit.
memenangkan persaingan. Untuk dapat mencapai e. Environment ke Strategy : medium fit, normal fit
keunggulan kompetitif, karyawan di dalam perusahaan Persaingan yang ketat dan kebutuhan konsumen yang
bekerja secara bersama-sama sebagai satu tim dan saling beraneka ragam menuntut perusahaan untuk menjalankan
membantu satu sama lain. Hal ini sesuai dengan ini nilai strategi yang dimilikinya dengan baik. kualitas tentu
kekeluargaan yang dimiliki oleh perusahaan. merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian bagi
Jika dilihat dari business model, standar operasional konsumen. Di PT. Green Dewata kualitas juga merupakan
dan nilai jual yang ada di perusahaan juga turut menuntut hal yang penting. Ini terbukti dengan pemilihan sumber
karyawan untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan daya manusia yang berkompeten dan pemilihan supplier
suatu pekerjaan. Hal ini juga mendukung nilai yang berkualitas. Selain kualitas dari supplier, perusahaan
kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan. Dengan juga menetapkan hal lain yaitu harga yang murah sebagai
analisa di atas, penulis memberikan nilai tight fit. keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh perusahaan
Dalam hubungan antara strategy ke value, perusahaan untuk memenangkan persaingan dengan konsumen. Dari
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dalam lingkungan makro, ada sedikit pengaruh pada perusahaan
melakukan perubahan karena apabila adanya perubahan dalam menjalankan strateginya. Perusahaan berupaya
elemen dalam strategi di perusahaan, perusahaan tidak untuk mengikuti peraturan-peraturan pemerintah dan adat-
membutuhkan perubahan nilai kekeluargaan. Hal ini istiadat yang ada di Bali meskipun dari segi sosial ada hal
dikarenakan nilai kekeluargaan yang ada di dalam yang dapat menghambat proses kerja, seperti hari libur
perusahaan sudah menuntut perusahaan untuk bekerja yang banyak, demo buruh. Dengan analisa di atas, penulis
dengan maksimal sesuai dengan visi dan misi, serta memberikan nilai medium fit.
standar operasional perusahaan. Akan tetapi perusahaan Dalam hubungan antara environment ke strategy,
tidak mempunyai program khusus dalam melakukan perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
penanaman nilai guna mendukung terjaganya nilai dalam melakukan perubahan karena elemen-elemen pada
kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan. Untuk environment sebagian besar telah mendukung elemen-
mencapai visi perusahaan dengan menjalankan misi dan elemen pada strategy di perusahaan. Perusahaan hanya
juga bekerja sesuai dengan standar operasional perusahaan, mengalami sedikit kesulitan karena banyaknya hari libur
perusahaan hanya melakukan pengarahan mengenai nilai yang ada di Bali, seperti hari raya keagamaan akan
kekeluargaan dengan karyawannya Dengan analisa di atas, menghambat kerja perusaahaan dalam hal mencapai visi
penulis memberikan penilaian normal fit. perusahaan. Hal ini dilakukan perusahaan untuk
d. Strategy ke Organization : medium fit, normal fit menghormati budaya Bali dan juga karyawan-karyawan
Goals, keunggulan kompetitif dan target konsumen yang beragama Hindu. Untuk mengantisipasi
yang dimiliki perusahaan menuntut perusahaan untuk keterlambatan pekerjaan, perusahaan biasanya
pintar dalam mengelola perusahaannya. Untuk mempersiapkan hal-hal yang bersifat mendesak untuk
mendukung hal tersebut, perusahaan telah didukung oleh dikerjakan terlebih dahulu sehingga keterlambatan
struktur organisasi yang jelas, sistem pada perusahaan dan pekerjaan tidak terlalu berpengaruh pada kinerja
gaya kepemimpinan yang baik. Struktur organisasi di perusahaan itu sendiri. Dengan analisa di atas, penulis
dalam perusahaan terbagi oleh beberapa divisi yang memberikan nilai normal fit.
mempunyai tugasnya masing-masing sehingga karyawan f. Environment ke Resources : medium fit, normal
dapat bekerja sama sebagai satu tim untuk menjalankan fit
strateginya. Selain itu, gaya kepemimpinan yang dimiliki Dalam menghadapi lingkungan eksternal perusahaan,
oleh manajemen puncak juga sangat baik dengan selalu baik dari lingkungan makro maupun lingkungan kerja,
mengarahkan karyawannya di dalam setiap proyek yang perusahaan dituntut harus memiliki sumber daya yang
sedang dikerjakan. Namun dalam menjalankan strategi baik. Sumber daya manusia yang berada di perusahaan
yang dimiliki perusahaan tentu perusahan memerlukan telah berkompeten dan berpengalaman sesuai dengan
pengembangan dan pelatihan bagi karyawan. Sedangkan divisinya masing-masing. Namun sumber daya fisik yang
di dalam perusahaan belum mempunyai rencana khusus dimiliki oleh perusahaan ini tidak begitu lengkap untuk
untuk pengembangan dan pelatihan karyawan. Dengan menunjang proyek-proyek yang besar. Perusahaan masih
analisa di atas, penulis memberikan nilai medium fit. harus menyewa atau memakai alat-alat berat dari supplier
Dalam hubungan antara strategy ke organization, karena memang jarang digunakan oleh perusahaan itu
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat sendiri, seperti dam truck. Selain itu, pengembangan
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

karyawan yang bertujuan untuk bertahan di tengah karyawannya. Dan juga pada hari libur, perusahaan
persaingan yang ketat juga belum dimiliki oleh perusahaan. terkadang mengadakan rekreasi bersama. Hal ini
Dari lingkungan makro, perusahaan mengikuti kebijakan- dilakukan oleh perusahaan agar nilai kekeluargaan dapat
kebijakan pemerintah seperti pembayaran gaji sesuai lebih terjaga di dalam perusahaan sehingga apabila
dengan UMR kota Denpasar, Pembuangan limbah tanpa terdapat masalah dalam menghadapi lingkungan diluar
merusak lingkungan, pendirian bangunan yang memiliki perusahaan, nilai kekeluargaan tersebut tidak menjadi
ketinggian di bawah Pura Besakih dan lain-lain. Hal ini terganggu. Dengan analisa di atas, penulis memberikan
akan dilakukan perusahaan untuk mendapatkan reputasi nilai normal fit.
yang baik di mata konsumen. Dengan analisa di atas, h. Environment ke Organization : medium fit,
penulis memberikan nilai medium fit. normal fit
Dalam hubungan antara environment ke resources, Dilihat dari sisi lingkungan kerja dan lingkungan
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat makro, persaingan yang ketat, konsumen dan supplier
dalam melakukan perubahan. Persaingan yang ketat dan yang bermacam-macam tentu memaksa karyawan untuk
konsumen yang bermacam-macam menuntut perusahaan terus bekerja secara cepat dan tepat. Untuk mendukung hal
untuk lebih mempersiapkan sumber daya perusahaan. itu, perusahaan telah memiliki struktur organisasi yang
Perusahaan tidak memiliki program secara khusus untuk jelas dan mempunyai tugas yang jelas pula pada masing-
melakukan pengembangan dan pelatihan secara khusus masing divisinya sehingga dalam menghadapi lingkungan
dalam menghadapi persaingan dan konsumen. Manajemen eksternal, perusahaan tidak membutuhkan perubahan
puncak hanya melakukan kontrol dan pengarahan terhadap struktur organisasi. Namun perubahan lingkungan yang
kinerja karyawannya. Selain itu, sumber daya fisik yang terus terjadi menyebabkan perlu diadakannya
dimiliki perusahaan juga kurang. Perusahaan harus pengembangan dan pelatihan bagi karyawan agar siap
menyewa atau menggunakan alat dari supplier jika menghadapi perubahan tersebut. Di perusahaan belum ada
memang diperlukan. Kedua hal ini akan menghambat pengembangan dan pelatihan khusus yang diberikan
perusahaan karena untuk menghadapi perubahan kepada karyawan. Dan oleh sebab itu, dapat terjadi
lingkungan yang terjadi, konsumen yang bermacam- keterlambatan apabila terjadi suatu masalah yang mereka
macam dan persaingan yang ketat membutuhkan tidak mengerti cara penyelesaiannya. Dengan analisa di
karyawan yang sudah terlatih, salah satu dengan adanya atas, penulis memberikan nilai medium fit.
program pelatihan dan pengembangan secara khusus. Dalam hubungan antara environment ke organization,
Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai normal perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
fit. dalam melakukan perubahan karena elemen pada
g. Environment ke Value : medium fit, normal fit environment sebagian besar sudah mendukung elemen
Dalam menghadapi lingkungan eskternal perusahaan, pada organization sehingga perusahaan tidak
baik lingkungan kerja dan lingkungan makro yang membutuhkan perubahan yang banyak. Perubahan
bermacam-macam menuntut karyawan harus saling lingkungan yang ada di dalam perusahaan, seperti
bekerja sama sebagai 1 tim. Hal ini sudah sesuai dengan persaingan yang ketat, konsumen dan supplier menuntut
nilai kekeluargaan yang diterapkan oleh perusahaan perusahaan untuk siap dalam menghadapinya. Untuk itu,
karena nilai kekeluargaan tersebut membuat karyawan perusahaan membutuhkan pengembangan dan pelatihan
dapat bekerja secara nyaman dan saling membantu satu bagi karyawan di perusahaan agar karyawan tersebut siap
sama lain sehingga menghasilkan output yang baik dan dalam menghadapi lingkungan di luar perusahaan tersebut.
dapat bertahan di tengah persaingan. Seperti dalam Tetapi perusahaan belum mempunyai rencana untuk
permintaan konsumen yang bermacam-macam, sebagai program pengembangan dan pelatihan karena manajemen
perusahaan yang professional harus sebisa mungkin puncak merasa hanya cukup dengan pengarahan saja,
melaksanakan keinginan konsumen tersebut. keinginan karyawan dapat melakukan kewajibannya dengan baik.
konsumen yang sulit dilakukan ini dikerjakan bersama Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai normal
oleh para karyawan meskipun hal tersebut berada diluar fit.
divisi mereka. Namun terkadang dalam situasi tertentu, i. Resources ke Strategy : medium fit, normal fit
seperti menghadapi kondisi yang sangat rumit, karyawan Jika dilihat dari human resource, karyawan yang ada
bisa saja bekerja dengan mementingkan kewajibannya di dalam perusahaan belum semuanya mengetahui
sendiri. Dan menyebabkan nilai perusahaan yang telah mengenai visi dan misi yang ada di dalam perusahaan,
diterapkan tersebut terganggu. Dengan analisa di atas, khususnya karyawan yang turun langsung di lapangan.
penulis memberikan nilai medium fit. Semua karyawan di dalam perusahaan seharusnya
Dalam hubungan antara environment ke value, mengetahui visi dan misi perusahaan karena apabila
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat karyawan karyawan tidak mengetahui visi dan misi yang
dalam melakukan perubahan karena apabila terjadi dimiliki perusahaan, maka akan berdampak pada kinerja
perubahan lingkungan, perusahaan tidak membutuhkan karyawan yang tidak sesuai dengan misi perusahaan.
perubahan nilai di dalam perusahaan. Hanya saja untuk Tetapi karyawan di PT. Green Dewata sudah mengerti
mengantisipasi terganggunya nilai kekeluargaan yang ada mengenai bidang jasa kontruksi dilihat dari kompeten
di dalam perusahaan karena lingkungan luar, perusahaan yang dimiliki oleh karyawan di masing-masing divisi.
harus lebih berusaha untuk menanamkan nilai tersebut Selain itu, karyawan juga sudah mengetahui standar
dengan baik. Perusahaan hanya men-transfer nilai dengan operasional yang dimiliki oleh perusahaan sehingga dapat
pengarahan-pengarahan dan contoh langsung dari dijadikan pedoman dalam bekerja. Oleh karena itu,
manajemen puncak. Selain itu, manajemen puncak juga perusahaan mempunyai reputasi yang cukup baik di mata
sering mengajak makan siang bersama dengan konsumen. Hal ini dapat dilihat dari adanya konsumen,
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

baik konsumen lama maupun konsumen baru yang tetap menghadapi persaingan. Manajemen puncak di dalam
bekerja sama dengan perusahaan. Sumber daya finansial perusahaan hanya terus mengontrol dan mengarahkan
yang dimiliki perusahaan juga telah mendukung kinerja karyawan-karyawan dalam setiap proyek yang sedang di
perusahaan jika dilihat dari cakupan konsumen, target kerjakan oleh perusahaan. Selain itu, investasi aset
konsumen dan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh operasional juga tidak dimiliki oleh perusahaan. Investasi
perusahaan. Karena cakupan dan target konsumen yang aset operasional ini sangat dibutuhkan karena masih ada
ditetapkan oleh perusahaan masih dalam area Bali saja dan alat operasional pendukung yang tidak dimiliki oleh
pembayaran dari konsumen juga telah diatur sehingga perusahaan sehingga perusahaan harus meminjam alat
cashflow yang ada di perusahaan juga baik. Dengan tersebut pada supplier atau pihak yang menyewakan alat
analisa di atas, penulis memberikan nilai medium fit. berat. Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai
Dalam hubungan antara resource ke strategy, normal fit.
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat k. Resources ke Value : tight fit, nomal fit
dalam melakukan perubahan karena elemen pada resource Sumber daya manusia yang ada di perusahaan
sebagian besar sudah mendukung elemen pada strategy sebagian besar merupakan karyawan yang sudah bertahun-
sehingga perusahaan tidak membutuhkan perubahan yang tahun bekerja di perusahaan. Hal ini tentu menunjukan
banyak. Masih banyak karyawan di lapangan yang tidak bahwa karyawan tersebut telah mengerti nilai yang ada di
mengetahui visi dan misi perusahaan. Hal ini di antisipasi perusahaan. Berdasarkan dari hasil observasi, suasana
oleh manajemen puncak dan manajer tiap divisi dengan kerja karyawan di dalam perusahaan tersebut tidak kaku,
selalu mengontrol dan memberikan pengarahan kerja saling membantu, tidak mementingkan diri sendiri dan
kepada karyawan-karyawannya agar tetap sesuai dengan penggunaan bahasa semi formal serta diselingi oleh canda
prosedur kerja. Selain itu, perusahaan juga belum dari para karyawan tersebut maka terlihat bahwa karyawan
mempunyai rencana peningkatan pendanaan untuk telah menerapkan nilai tersebut di dalam proses kegiatan
mengembangkan usahanya ke berbagai daerah. Kedua hal bisnis sehari-hari. Reputasi baik yang dimiliki oleh
dalam resource perusahaan ini kurang mendukung perusahaan juga membuat karyawan menjadi lebih
perusahaan dalam usaha mencapai visi perusahaan itu semangat dalam bekerja sama di dalam perusahaan. Untuk
sendiri. Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai sumber daya keuangan dan aset operasional tidak
normal fit. memiliki hubungan dengan nilai kekeluargaan yang ada di
j. Resources ke Environment : medium fit, normal dalam perusahaan karena apabila terjadi perubahan pada
fit kedua hal tersebut, maka tidak akan mempengaruhi nilai
Dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat, kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan. Dengan
perusahaan mempunyai karyawan yang berkompeten dan analisa di atas, penulis memberikan nilai tight fit.
berpengalaman di bidangnya sesuai dengan divisinya Dalam hubungan antara resource ke value,
masing-masing. Seperti pada divisi keuangan, perusahaan perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
mempunyai karyawan yang mengerti mengenai dalam melakukan perubahan karena di dalam resource ke
pengelolaan keuangan yang baik. Dan juga pada divisi value, perusahaan hanya perlu memperhatikan karyawan,
operasional, perusahaan memiliki karyawan yang khususnya karyawan baru yang dapat menyalahgunakan
mengerti mengenai bangunan, dari pembuatan awal nilai kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan dengan
bangunan sampai tahap finishing. Namun perusahaan bertindak tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku,
tidak mempunyai pengembangan karyawan karena seperti telat masuk tanpa alasan yang jelas. Perusahaan
perusahaan menganggap karyawannya berkompeten dan khususnya manajemen puncak telah mengantisipasi hal ini
belum membutuhkan pengembangan karyawan secara dengan pengarahan dan juga memberikan sanksi kepada
khusus. Selain itu, perusahaan juga mempunyai aset, karyawan yang melanggar peraturan perusahaan agar
seperti sistem informasi di kantor dan alat-alat berat untuk nantinya tidak akan merusak nilai kekeluargaan yang telah
mendukung kinerja karyawan di lapangan. Sistem ada di dalam perusahaan. Dengan analisa di atas, penulis
informasi yang digunakan untuk memudahkan sistem memberikan nilai normal fit.
kerja yang ada di perusahaan dan meminimalisir kesalahan. l. Resources ke Organization : medium fit, normal
Namun pada alat-alat berat, perusahaan masih ada yang fit
menyewa atau meminjam dari supplier. Dan juga reputasi Karyawan yang bekerja di dalam perusahaan sudah
yang dimiliki perusahaan saat ini membuat perusahaan tersusun di dalam struktur organisasi yang baik dan juga
dapat bertahan di tengah persaingan yang ketat dan telah mengetahui job description yang jelas pada setiap
menjadi pilihan bagi konsumen. Reputasi yang dimiliki divisinya. Dengan pembagian struktur yang jelas ini,
perusahaan saat ini diperoleh dari kinerja perusahaan karyawan dapat bekerja sesuai dengan kewajibannya di
dalam melayani konsumen dan perusahaan juga cepat dalam perusahaan. Selain itu, berdasarkan dari hasil
tanggap dalam melayani komplain dari konsumen tersebut. wawancara, karyawan juga dapat memanfaatkan budaya
Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai medium bebas teratur yang ada di perusahaan dengan baik
fit. sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan baik.
Dalam hubungan antara resource ke environment, Namun perusahaan tidak mempunyai rencana
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat pengembangan dan pelatihan bagi karyawan dan juga
dalam melakukan perubahan karena elemen pada resource rencana investasi dalam hal pengembangan aset
sebagian besar sudah mendukung elemen pada operasional untuk mendukung kegiatan primer dan
environment. Hanya saja perusahaan saat ini belum kegiatan sekunder yang ada di dalam perusahaan. Dengan
mempunyai rencana pengembangan dan pelatihan serta analisa di atas, penulis memberikan nilai medium fit.
peningkatan pendanaan secara khusus dalam upaya
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

Dalam hubungan antara resource ke organization, sebagai sikap tidak menghormati. Selain itu, pengarahan
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat berkala yang dilakukan oleh manajemen puncak membuat
dalam melakukan perubahan Perusahaan belum karyawan bekerja dengan lebih baik dan karyawan dapat
mempunyai rencana dalam pengembangan dan pelatihan belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya agar tidak
bagi karyawan. Perusahaan hanya memberikan terulang pada kegiatan bisnis kedepannya sehingga
pengarahan paa setiap rapat yang diadakan perusahaan. konsumen dapat merasa puas dan mampu berkompetisi di
Selain itu, perusahaan juga tidak mempunyai rencana tengah persaingan. Dengan analisa di atas, penulis
investasi dalam bentuk pembelian alat-alat baru. memberikan nilai medium fit.
Perusahaan hanya membeli alat baru apabila alat yang Dalam hubungan antara value ke environment,
lama sudah rusak. Kedua hal ini tentu akan dapat perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
mengganggu systems pada elemen organization sehingga dalam melakukan perubahan karena elemen pada value
proses kerja menjadi sedikit terhambat. Dengan analisa di sebagian besar sudah mendukung elemen pada
atas, penulis memberikan nilai normal fit. environment sehingga perusahaan tidak membutuhkan
m. Value ke Strategy : tight fit, normal fit perubahan yang banyak. Perusahaan harus mampu
Nilai kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan mengarahkan karyawannya dalam menghadapi konsumen
membantu perusahaan itu sendiri dalam menjalankan visi sesuai dengan nilai kekeluargaan yang ada di dalam
dan misi serta strateginya karena dengan adanya nilai perusahaan agar konsumen dapat merasa nyaman bekerja
kekeluargaan, karyawan yang bekerja di dalam perusahaan sama dengan perusahaan bukan merasa tidak dihormati.
merasa nyaman dan bekerja sebagai 1 tim yang saling Apabila karyawan mampu dalam menghadapi konsumen
tolong menolong, bukan hanya mementingkan dan membuat konsumen tersebut nyaman, maka tentu
kepentingan diri sendiri sehingga menghasilkan output konsumen akan tetap setia kepada perusahaan dan tidak
yang sesuai dengan keinginan konsumen. Manajemen beralih ke perusahaan lain dan hal ini juga akan
puncak selalu berusaha untuk menjaga nilai kekeluargaan berdampak baik bagi perusahaan di dalam persaingan.
ini dengan cara memberikan contoh nyata oleh manajemen Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai normal
puncak kepada karyawan seperti cara kerja yang santai fit.
namun serius dan juga menganggap karyawan sebagai o. Value ke Resources : tight fit, normal fit
partner kerja. Selain itu, manajemen puncak juga Nilai kekeluargaan yang diterapkan oleh PT. Green
memberikan kebebasan bagi karyawan untuk Dewata ini memberikan dampak positif bagi sumber daya
mengemukakan pendapat sehingga karyawan juga merasa manusia yang ada di dalam perusahaan. Nilai
dihargai di dalam perusahaan. Dengan analisa di atas, kekeluargaan yang ada di perusahaan membuat karyawan
penulis memberikan nilai tight fit. dapat bekerja secara nyaman dan suasana di dalam
Dalam hubungan antara value ke strategy, perusahaan perusahaan menjadi seperti di dalam keluarga. Hal ini di
tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat dalam dukung dengan penggunaan bahasa semi formal yang
melakukan perubahan karena elemen pada value sudah dapat menyebabkan hubungan antar karyawan menjadi
mendukung elemen pada strategy sehingga perusahaan lebih dekat. Selain itu, nilai kekeluargaan menyebabkan
tidak membutuhkan perubahan yang banyak. Hanya saja karyawan dapat bekerja sebagai 1 tim, bukan perorangan
penanaman nilai yang dilakukan manajemen puncak ini yang mementingkan diri sendiri sehingga menghasilkan
hanya secara lisan dan tanpa program khusus sehingga kinerja yang baik. Kinerja yang baik ini pula akan
dapat menyebabkan karyawan, khususnya karyawan yang berdampak baik dengan tidak adanya reputasi buruk bagi
baru bekerja di perusahaan tidak mengerti mengenai nilai perusahaan (intangible resource) dan keuangan
kekeluargaan dan fungsi dari nilai kekeluargaan tersebut. perusahaan (financial resource) juga turut membaik
Hal ini dapat mengakibatkan karyawan baru menjadi karena konsumen tetap menjadikan perusahaan sebagai
seenaknya dalam menjalankan visi dan misi serta tidak pilihan untuk bekerja sama dalam pembuatan proyek.
bekerja sesuai dengan standar operasional perusahaan Dengan analisa di atas, penulis memberikan penilaian
Untuk mengantisipasi hal ini, manajemen puncak akan tight fit.
memberikan sanksi kepada karyawan yang tidak Dalam hubungan antara value ke resource,
mematuhi peraturan yang berlaku sehingga tidak menjadi perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
contoh buruk bagi karyawan lainnya dan tidak berdampak dalam melakukan perubahan karena elemen pada value
buruk bagi elemen-elemen strategy di dalam perusahaan. sudah mendukung elemen pada resource sehingga
Dengan analisa di atas, penulis memberikan nilai normal perusahaan tidak membutuhkan perubahan. Perusahaan
fit. hanya mengantisipasi karyawan, khususnya karyawan
n. Value ke Environment : medium fit, normal fit baru yang tidak mengerti mengenai nilai kekeluargaan
Nilai kekeluargaan yang ada di perusahaan membuat yang ada di dalam perusahaan dengan selalu memberikan
karyawan bekerja saling membantu satu sama lain pengarahan pada karyawan baik secara langsung pada
sehingga akan menghasilkan output yang maksimal untuk karyawan yang bersangkutan dan pada saat rapat evaluasi
konsumen dan juga untuk dapat bertahan di tengah yang diadakan setiap penyelesaian suatu proyek, serta
persaingan yang ketat. Selain itu, penggunaan bahasa semi penggunaan sistem reward and punishment. Namun
formal juga dapat membantu perusahaan dalam hal perusahaan tidak memiliki program khusus untuk
menjaga hubungan dengan konsumen dan supplier karena menanamkan nilai kekeluargaan yang ada di dalam
konsumen dan supplier akan merasa nyaman bekerja sama perusahaan bagi karyawan. Dengan analisa di atas, penulis
dengan perusahaan. Namun penggunaan bahasa tidak memberikan penilaian normal fit.
formal ini tentu tidak semua konsumen dan supplier
menganggap baik hal itu, ada yang menganggap hal itu
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

p. Value ke Organization : tight fit, early fit r. Organization ke Environment : medium fit,
Value yang ada di dalam perusahaan tentu akan normal fit
menciptakan budaya kerja di perusahaan itu sendiri. Nilai Dengan adanya struktur yang baik di dalam
kekeluargaan yang ada di perusahaan sendiri perusahaan, tentu proses kegiatan bisnis yang berpengaruh
menimbulkan budaya bebas bagi karyawan namun bebas kepada persaingan, konsumen dan supplier dapat
yang dimaksud bebas yang bertanggung jawab. Budaya diselesaikan dengan baik karena terdapat divisi-divisi
bebas ini digunakan oleh perusahaan agar karyawan dapat khusus yang menangani hal tersebut. Seperti dalam
bekerja secara nyaman di dalam perusahaan. Dengan penerimaan pembayaran dari konsumen dan pembayaran
adanya rasa nyaman ini maka karyawan akan mempunyai tagihan pada supplier telah ditangani oleh divisi keuangan
sifat kebersamaan yang tinggi yang akan membuat mereka dan dibantu oleh sistem informasi yang ada di perusahaan
dapat saling membantu satu sama lain dalam sehingga semua sudah terorganisir dengan baik. Selain itu,
menyelesaikan suatu pekerjaan dan hal ini tentu budaya bebas teratur tersebut mampu dijadikan sebagai
mendukung sistem yang ada di dalam perusahaan. Hal ini alat untuk menarik konsumen, seperti penggunaan bahasa
juga didukung oleh manajemen puncak yang selalu semi formal, sehingga membuat konsumen nyaman dalam
menjaga hubungannya dengan karyawan sehingga tingkat bekerja sama dengan perusahaan. Namun pengembangan
turnover yang terjadi di perusahaan pun kecil. Manajemen dan pelatihan karyawan di perusahaan belum dipikirkan
puncak selalu memberikan pengarahan dan juga oleh manajemen puncak. Dengan analisa di atas, penulis
memberikan motivasi yang berguna bagi karyawan. Selain memberikan penilaian medium fit.
itu, manajemen puncak juga menganggap karyawan Dalam hubungan antara organization ke environment,
sebagai partner kerja bukan sebagai bawahan. Manajemen perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
puncak terkadang mengajak karyawannya untuk istirahat dalam melakukan perubahan karena elemen pada
bersama melalui makan siang bersama. Hal ini dilakukan organization sebagian besar sudah mendukung elemen
oleh manajemen puncak agar karyawan dapat lebih pada environment. Hanya saja dalam hal pelatihan dan
nyaman dan termotivasi dalam melaksanakan kegiatan pengembangan karyawan, manajemen puncak hanya
bisnisnya di perusahaan. Oleh karena itu, penulis memberikan pengarahan pada karyawannya saja.
memberikan penilaian tight fit dan early fit dalam Perusahaan tidak memiliki program untuk pelatihan dan
hubungan value ke organization pengembangan secara khusus pada karyawan secara
q. Organization ke Strategy : medium fit, normal fit khusus agar karyawan lebih siap lagi dalam menghadapi
Budaya bebas teratur yang dimiliki oleh perusahaan persaingan yang semakin ketat dan perubahan lingkungan.
ini membantu perusahaan itu sendiri dalam menjalankan Karena apabila perusahaan belum siap maka perusahaan
kegiatan bisnis sesuai dengan visi dan misi perusahaan tidak akan mampu bertahan pada persaingan dan
karena budaya tersebut membuat karyawan menjadi perubahan lingkungan khususnya konsumen. Dengan
nyaman dalam bekerja dan hasilnya pun menjadi lebih analisa di atas, penulis memberikan penilaian normal fit.
maksimal serta karyawan bebas dalam mengemukakan s. Organization ke Resources : medium fit, normal
pendapatnya. Namun dengan budaya di perusahaan ini fit
memiliki sedikit kelemahan yaitu pengambilan keputusan Budaya bebas teratur, gaya kepemimpinan dan
dalam beberapa hal dapat dikatakan sedikit lama karena struktur organisasi yang dimiliki oleh perusahaan tentu
manajemen puncak juga mempertimbangkan saran-saran akan berpengaruh pada human resources, financial
dari manajer masing-masing divisi. Selain itu, struktur resources dan intangible resource perusahaan itu sendiri.
organisasi dan sistem kerja yang ada di dalam perusahaan Di dalam perusahaan, budaya bebas teratur membuat
sudah tertata dengan cukup rapi dan jelas, serta adanya karyawan menjadi nyaman dalam bekerja dan dapat saling
sistem reward and punishment yang mampu memotivasi terbuka dan saling membantu satu sama lainnya. Namun
dan mengatur karyawan agar karyawan dapat bekerja budaya bebas dan teratur dapat disalahgunakan oleh
dengan lebih semangat dan teratur sesuai dengan strategi karyawan, khususnya karyawan baru dengan tidak
yang dimiliki perusahaan. Dengan analisa di atas, penulis mematuhi peraturan yang berlaku dan lebih
memberikan penilaian medium fit. mementingkan kepentingan diri sendiri. Hal ini
Dalam hubungan antara organization ke strategy, diantisipasi oleh perusahaan dengan menggunakan sistem
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat reward and punishment. Struktur organisasi yang ada di
dalam melakukan perubahan karena elemen pada perusahaan juga sudah jelas terbagi menjadi beberapa
organization sebagian besar sudah mendukung elemen divisi, serta job description untuk masing-masing jabatan
pada strategy. Hanya saja budaya bebas yang dimiliki juga telah jelas. Selain itu, sistem kerja yang ada di dalam
perusahan mengakibatkan pengambilan beberapa perusahaan juga sudah jelas sehingga kedua hal ini
keputusan bisnis menjadi sedikit terlambat karena mempermudah karyawan dalam bekerja di perusahaan
mengumpulkan dari pendapat dari berbagai divisi dan sehingga karyawan dapat bekerja secara optimal sehingga
manajemen puncak perlu melakukan pertimbangan. Oleh konsumen selalu memberikan kepercayaan kepada
karena itu, manajemen puncak harus lebih efisien dalam perusahaan yang tentunya akan memperkuat financial
mengambil keputusan agar perusahaan tidak terlambat resources dan juga akan meningkatkan reputasi
dalam menangani suatu hal agar keputusan lebih cepat (intangible resources) dari perusahaan itu sendiri. Namun
diambil dan proses pencapaian visi dan misi perusahaan pelatihan dan pengembangan individu yang ada di dalam
menjadi tidak terhambat. Dengan analisa di atas, penulis perusahaan cenderung kurang. Dengan analisa di atas,
memberikan penilaian normal fit. penulis memberikan penilaian medium fit.
Dalam hubungan antara organization ke resource,
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

dalam melakukan perubahan karena elemen pada kurang. Oleh karena itu, penulis mendapatkan beberapa
organization sebagian besar sudah mendukung elemen hal yang dapat dipakai oleh perusahaan untuk memperkuat
pada resource sehingga perusahaan tidak membutuhkan posisi dari perusahaan tersebut, yaitu :
perubahan yang banyak. Hanya dalam hal pengembangan A. Membuat rencana pengembangan dan pelatihan
karyawan di perusahaan hanya dilakukan secara lisan oleh karyawan
manajemen puncak dan juga sharing pengalaman antar Di dalam lingkungan persaingan yang cukup ketat ini,
karyawan mengenai proses kerja di perusahaan. Hal ini maka perusahaan tentu akan saling berlomba-lomba untuk
tentu akan menghambat kerja perusahaan. Pengembangan memenangkan persaingan tersebut. Selain itu, perubahan
dan pelatihan bagi karyawan ini harus dilakukan oleh lingkungan yang terjadi juga memaksa perusahaan untuk
perusahaan agar karyawan mampu menghadapi perubahan mengikutinya agar perusahaan dapat terus bertahan di
lingkungan dan tentunya agar perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Oleh karena itu, perusahaan harus
di tengah persaingan yang ketat sehingga akan berdampak mempertimbangkan untuk adanya pengembangan dan
baik bagi perusahaan seperti arus cashflow perusahaan pelatihan bagi karyawan agar karyawan tersebut mampu
yang seimbang dan reputasi perusahaan yang semakin menghadapi persaingan dan khususnya menghadapi
bagus. Dengan analisa di atas, penulis memberikan perubahan lingkungan yang terus terjadi. Karena apabila
penilaian normal fit. itu tidak dilakukan, maka perusahaan dapat di dahului oleh
t. Organization ke Value : tight fit, normal fit perusahaan lain yang telah siap menghadapi perubahan
Budaya bebas dan teratur dan gaya kepemimpinan lingkungan tersebut.
dari manajemen puncak di perusahaan mendukung nilai B. Menambah modal dengan pinjaman bank
kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan karena Penambahan modal dengan pinjaman bank bisa
budaya dan gaya kepemimpinan yang ada di perusahaan menjadi pilihan untuk lebih mengembangkan
membuat semua karyawan bekerja sebagai satu tim dan perusahaannya. Dengan adanya penambahan modal ini
tidak mementingkan diri sendiri sehingga sesuai dengan maka perusahaan dapat berinvestasi dalam sumber daya
nilai kekeluargaan yang ada di dalam perusahaan. Struktur yang ada di dalam perusahaan. Investasi dalam sumber
organisasi dan sisterm kerja yang ada di dalam perusahaan daya ini bisa dengan menambah aset untuk kegiatan
juga sudah tertata dengan jelas sehingga karyawan operasional perusahaan dan melakukan pelatihan dan
mengetahui kewajibannya masing-masing dan membuat pengembangan bagi karyawan. Dengan hal ini juga,
proses kerja di dalam perusahaan menjadi terstruktur. perusahaan tentu dapat lebih mengembangkan
Selain itu, pemberian motivasi berupa reward and perusahaannya agar tidak fokus hanya di Bali saja, namun
punishment juga mendukung nilai perusahaan karena juga melakukan pengembangan usaha diluar Bali agar visi
karyawan akan bekerja dengan lebih maksimal dan saling perusahaan untuk mengembangkan usahanya dapat
membantu satu sama lain untuk menghindari kesalahan tercapai. Tetapi perusahaan juga harus melakukan
yang dapat terjadi. Dengan analisa di atas, penulis pertimbangan yang matang agar nantinya perusahaan tidak
memberikan penilaian tight fit. kesulitan dalam membayar bunga dan pinjaman tersebut
Dalam hubungan antara organization ke value, ke bank.
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat
dalam melakukan perubahan karena elemen pada IV. KESIMPULAN DAN SARAN
organization sebagian besar sudah mendukung elemen A. Kesimpulan
pada value. Budaya bebas teratur dan gaya kepemimpinan Dari hasil analisa dan pembahasan yang telah
yang diterapkan di perusahaan ini dapat disalahgunakan dilakukan, ama dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
oleh karyawan, khususnya karyawan baru yang tidak berikut:
mengerti mengenai budaya dan gaya kepemimpinan yang 1. Saat ini strategi bersaing yang diterapkan oleh PT.
ada di dalam perusahaan sehingga mereka dapat bekerja Green Dewata ini adalah cost leadership strategy. Di
dengan tidak serius dan cenderung sesukanya sendiri. Hal dalam strategi cost leadership strategy ini, perusahaan
ini dapat menyebabkan nilai yang ada di dalam melakukan penekanan biaya. Penekanan biaya yang
kekeluargaan menjadi rusak dan dapat di ikuti oleh dilakukan oleh perusahaan adalah dengan memakai
karyawan yang lainnya. Untuk mengantisipasi hal itu, supplier yang mampu memberikan harga yang murah
manajemen puncak memberikan pengarahan bagi tetapi kualitas dari bahan material tersebut juga terjamin.
karyawan dan juga pemberian sanksi apabila terdapat Selain itu, penggunaan alat berat di dalam proyek juga
karyawan yang tidak mematuhi peraturan yang ada di dapat mengurangi biaya yang ditimbulkan karena dengan
dalam perusahaan agar budaya bebas teratur yang dimiliki adanya penggunaan alat berat, maka secara otomatis biaya
perusahaan tidak merusak nilai kekeluargaan tersebut. tenaga kerja akan ikut berkurang. Dengan penekanan
Dengan analisa di atas, penulis memberikan penilaian biaya yang dilakukan oleh perusahaan maka perusahaan
normal fit. dapat memberikan harga yang terjangkau kepada
3. Mengembangkan dan mengevaluasi program dan konsumen tanpa mengurangi laba yang diinginkan
pilihan – pilihan strategis. perusahaan.
Jika dilihat dari hasil analisa SERVO dan hasil 2. Strategi bersaing yang digunakan oleh PT. Green
SERVO Grid, di dalam perusahaan memiliki kekurangan Dewata masih relevan. Berdasarkan hasil analisis SERVO,
dan kelebihan di dalam menjalankan strateginya. elemen-elemen yang ada saling mendukung satu sama lain
Perusahaan memerlukan perbaikan dalam hal resources meskipun ada sedikit masalah dalam hal sumber daya,
karena perusahaan belum memiliki program untuk yaitu sumber daya manusia dan sumber daya fisik yang
pengembangan dan pelatihan bagi karyawan dan juga masih belum ada rencana untuk mengembangkannya.
sumber daya fisik yang dimiliki oleh perusahaan masih Untuk elemen value ke resource dan value ke
AGORA Vol. 2, No. 1, (2014)

organization mendapatkan nilai tight fit dan early fit http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/


karena elemen-elemen ini saling mendukung satu sama 2013/08/130816_rapbn_2014_sby.shtml
lain dan perusahaan cepat dalam mengikuti perubahan Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif. Jakarta:
yang ada. Untuk elemen strategy ke value, resource ke Prenada Media Group
value, value ke strategy dan organization ke value Coeurderoy, R. & Durand, R. (2004). Leveraging The
mendapatkan nilai tight fit dan normal fit karena elemen- Advantage of Early Entry: Proprietary
elemen ini saling mendukung satu sama lain dan Technology Versus Cost Leadership. Journal of
perusahaan tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat Business Research, vol. 57.
dalam mengikuti perubahan. Untuk elemen strategy ke David, Fred R. (2010). Manajemen Strategis (12th ed.,
resource, strategy ke organization, environment ke Vol.1).(Dono Sunardi, Trans.). Jakarta: Salemba
strategy, environment ke resource, environment ke value, Empat.
environment ke organization, resource ke strategy, Fleisher, C. S., & Bensoussan, B. E. (2007). Business and
resource ke environment, resource ke organization, value Competitive Analysis : Effective Application of
ke environment, organization ke strategy, organization ke New and Classic Methods. New Jersey: Pearson
environment, organization ke resource mendapatkan nilai Education, Inc.
medium fit dan normal fit karena ada beberapa elemen Jogiyanto. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi.
yang tidak mendukung dan perusahaan tidak terlalu cepat Yogyakarta: CV. Andi Offset.
dan tidak terlalu lambat dalam mengikuti perubahan. Kompas. (2011). Bisnis Keluarga Pilar Penting Bagi
Untuk elemen strategy ke environment mendapatkan nilai Perekonomian Asia. Retrived September 19,
medium fit dan delayed fit karena ada beberapa elemen 2013, from
yang tidak mendukung dan perusahaan lambat dalam http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/10/
menangani hal tersebut. Oleh karena itu, terdapat beberapa 31/19102849/Bisnis.Keluarga.Pilar.Penting.bagi.
hal yang harus diperbaiki di dalam perusahaan, khususnya Perekonomian.Asia
dalam hal pengembangan karyawan dan investasi sumber Moleong, Lexy. J. (2013). Metode Penelitian Kualitatif
daya fisik perusahaan. (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
B. Saran Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (2011). Strategic
Berdasarkan analisa dan pembahasan yang telah Management (12nd ed). New York: McGraw-Hill.
dilakukan, penulis dapat memberikan beberapa saran Rumelt. R. P. (1993). Evaluating Business Strategy.
sebagai berikut: Retrived November 29, 2013, from
1. PT. Green Dewata perlu melakukan program untuk http://www.anderson.ucla.edu/faculty/dick.rumelt
pengembangan dan pelatihan bagi manajer operasional /Docs/Papers/EVAL2.pdf
dan kepala proyek berupa seminar dan latihan mengenai Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif,
cara pembuatan bangunan yang memiliki desain yang unik Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.
dan modern sehingga apabila perusahaan mendapatkan Susanto, A. B. (2007). The Jakarta consulting group on
konsumen yang menginginkan gaya bangunan yang unik family business. Jakarta: The Jakarta Consulting
dan modern tersebut karyawan sudah memiliki modal dan Group..v
lebih siap dalam mengerjakannya. Thompson, A. A., Strickland, A. J., & Gamble, J. E.
2. PT. Green Dewata perlu untuk meningkatkan (2010). Crafting and Executing Strategy (17th ed).
pendanaan yang ada di perusahaan. Salah satu caranya New York: McGraw-Hill.
dengan pinjaman bank. Pendanaan ini digunakan untuk Tjondrorahardja, Daud. (2005). The Greatest Family
rencana investasi bagi perusahaan dalam hal penambahan Business Inspiration on Earth. Jakarta: PT. Elex
aset fisik yang diperlukan untuk kegiatan operasional dan Media Computindo.
juga investasi untuk pengembangan dan pelatihan bagi Umar, Husein. (2005). Evaluasi Kinerja Perusahaan.
karyawan yang ada di perusahaan. Selain itu, pendanaan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
ini dapat digunakan perusahaan untuk mengembangkan
usahanya ke luar Pulau Bali.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2011). Laju Pertumbuhan


Penduduk Menurut Provinsi. Retrived September
22, 2013, from
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1
&daftar=1&id_subyek=12&notab=2
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. (2012). Statistik
Konstruksi Provinsi Bali 2012. Retrived
September 22, 2013, from
http://bali.bps.go.id/flipbook/Statistik%20Konstr
uksi%20Provinsi%20Bali%202012/index.php#/3
4/zoomed
BBC, (2013). Pertumbuhan Ekonomi RI Capai Angka
Tertinggi. Retrived September 16, 2013, from

Anda mungkin juga menyukai