Anda di halaman 1dari 4

Chapter 4

PRIORITAS KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN


DI LINGKUNGAN KERJA

Kondisi Perusahaan Pascapandemi


Kehadiran COVID-19 telah memberikan pandangan baru bahwa perusahaan harus
memperhatikan pentingnya kesehatan, kesejahteraan karyawan dan transformasi kerja.
Perusahaan yang mengintegrasikan kesehatan & kesejahteraan karyawan ke dalam desain
pekerjaan baik di tingkat individu, tim, dan organisasi akan bertahan bahkan mampu
membangun masa depan perusahaan yang lebih baik dan sustainable (berkelanjutan). Selain
dari karyawan merasa diperhatikan dan melakukan yang terbaik, juga membawa produktivitas
yang tinggi kepada perusahaan. Bentuk-bentuk prioritas Kesehatan pada karyawan terwujud
dalam tindakan seperti:

• Swab Antigen periodik bagi karyawan yang akan WFO


• Contact Tracing yaitu tes PCR bagi karyawan yang terpapar COVID-19
• Pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong bagi seluruh karyawan
• Koordinasi pelaksanaan vaksinasi program pemerintah bagi keluarga karyawan
• HR membantu memantau pelaksanaan isolasi mandiri para karyawan yang positif COVID
• HR membantu mengantrikan ke RS bagi karyawan yang bergejala dan memantau
kondisinya
Dengan adanya pandemi COVID-19, riset Deloitte memberikan adanya perubahan signifikan
atas jawaban dari pertanyaan:
“Apa hasil terpenting yang ingin Anda capai dalam upaya transformasi kerja dalam satu
hingga tiga tahun ke depan?”
kepada karyawan dan eksekutif senior.

Perbedaan Prioritas & Transformasi Kerja Sebelum Pandemi


Tiga tujuan utama transformasi kerja bagi karyawan:

• Meningkatkan kualitas
• Meningkatkan inovasi
• Meningkatkan kesehatan & kesejahteraan karyawan
Sedangkan tiga tujuan utama dari transformasi kerja bagi Eksekutif Senior:

• Meningkatkan pengalaman pelanggan


• Meningkatkan inovasi
• Mengurangi biaya
Untuk eksekutif senior, meningkatkan kesejahteraan karyawan adalah yang kedua terakhir,
sebelum meningkatkan dampak sosial.
Perubahan Paradigma Akibat Pandemi
Tujuh dari 10 eksekutif yang mengikuti survei Deloitte Global Human Capital Trends 2021
memberikan pandangan bahwa peralihan organisasi mereka ke WFH berdampak positif tidak
hanya pada kesehatan dan kesejahteraan karyawan tetapi juga terhadap peningkatan
produktivitas. Dari survei tersebut, terdapat penjelasan beberapa faktor yang paling penting
di antaranya adalah bahwa mode bekerja WFH/Virtual Work akan berkelanjutan bahkan
setelah pandemi selesai.
Eksekutif memprioritaskan tindakan seperti:

• Menyediakan platform kolaborasi digital


• Mengijinkan karyawan menentukan bagaimana cara kerja yang baru
• Mengubah cara menjadwalkan dan tata cara pelaksanaan meeting/rapat
Mengapa mode kerja WFH ini akan dipertahankan, karena banyak perubahan perilaku yang
meningkatkan produktivitas dan pada saat yang bersamaan menurunkan biaya. Contoh: sewa
kantor.

Faktor utama dalam membuat desain kerja jarak jauh berkelanjutan:

• Memperkenalkan platform kolaborasi digital sebesar 39%


• Mengizinkan karyawan dalam menentukan bagaimana pekerjaan akan dilakukan
sebesar 36%
• Mengubah cara menjadwalkan dan tata cara pelaksanaan meeting sebesar 31%
• Berinvestasi dalam pelatihan pemimpin tim sebesar 24%
• Menyediakan akses rumah ke internet dan teknologi yang dibutuhkan sebesar 23%
• Konfigurasi ulang ruang kerja fisik di rumah sebesar 16%
• Memberikan manfaat perusahaan yang lebih baik (misalnya, dukungan dan sumber
daya perawatan keluarga) sebesar 10%
• Menawarkan sumber daya kesejahteraan baru sebesar 8%
Catatan: n=3.630 (eksekutif)
Sumber: Survei Deloitte Global Human Capital Trends 2021

Peran HR: Merancang Pekerjaan untuk Kesejahteraan


Para pimpinan HR setuju untuk mendesain pekerjaan yang berfokus pada kesehatan &
kesejahteraan karyawan sebagai bagian dari transformasi kerja. Namun merancang
kesehatan & kesejahteraan menjadi bagian dari transformasi pekerjaan yang tidak bisa
dilakukan oleh tim HR saja. Peleburan kesehatan & kesejahteraan ke dalam transformasi
kerja harus dilakukan secara harmonis, diperjuangkan dan melibatkan pemimpin di setiap
tingkat dan di setiap fungsi.
5 Cara Mengintegrasikan Kesehatan dan Kesejahteraan dalam Aktivitas HR

• Mengintegrasikan tidak hanya kesehatan fisik, tapi juga kesehatan mental, keuangan,
dan kesehatan sosial ke dalam desain pekerjaan selain dari program-program benefit
yang tradisional.
• Memanfaatkan platform online sebagai sarana untuk mendorong pembelajaran,
kemampuan adaptasi, dan meningkatkan kinerja.
• Menciptakan tim dan superteam yang mendayagunakan teknologi untuk mengoptimalkan
cara kerja dan meningkatkan produktivitas karyawan.
• Bertindak berdasarkan data analytics atau hasil dari pengolahan fakta dan data real time
(dari survey karyawan) yang dapat ditindaklanjuti segera.
• Merubah peran HR dari standarisasi dan penegakan kebijakan karyawan ke tanggung
jawab baru untuk merancang ulang bahkan merombak total pekerjaan di seluruh
perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai