Anda di halaman 1dari 3

Chapter 6

Membangun “Superteams”

Superteams

Selama pandemi, pemimpin memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah
dipelajari dengan membangun “SUPERTEAMS” bukan hanya antar karyawan dengan
karyawan lain saja, tapi juga menggabungkan karyawan dengan teknologi untuk
menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.

Memasangkan Manusia dengan Teknologi

Apa tindakan terpenting yang sedang Anda ambil atau akan ambil untuk mengubah
pekerjaan?
● Membangun budaya organisasi yang mendukung pertumbuhan, kemampuan
beradaptasi, dan resilience 45%
● Membangun kemampuan karyawan melalui peningkatan keterampilan, pelatihan ulang,
dan mobilitas 41%
● Menerapkan teknologi baru 35%
● Menetapkan praktik kerja, kebijakan, dan insentif yang baru 31%
● Restrukturisasi organisasi untuk mendukung hasil kerja baru 22%
● Membangun portofolio manusia dan mesin yang bekerja bersama 16%

Catatan: n=3.630 (eksekutif)


Sumber: Survei Deloitte Global Human Capital Trends 2021

Superteams ini dapat menjadi pendongkrak kinerja dan strategi organisasi selama Covid-19
karena tim dibangun atas dasar kemampuan beradaptasi daripada business as usual.
Terdapat tiga faktor terpenting yang diidentifikasi para pemimpin bisnis sebagai hal penting
dalam transformasi pekerjaan saling yang diberdayakan supaya organisasi dapat membentuk
superteams yang efektif adalah:
● Budaya organisasi
● Kompetensi karyawan
● Teknologi

SUPERTEAMS

Seringkali, karyawan melakukan pekerjaan terbaik mereka ketika mereka bekerja dalam tim.
Collaboration tools yang memungkinkan proses WFH dan virtual selama Covid-19 juga
mendorong beberapa organisasi untuk berpikir ulang bagaimana teknologi bisa digunakan
dan membuat karyawannya berpikir out of the box diluar batas-batas organisasinya. Contoh:
kita bisa mengundang clients, vendor dan stakeholder lainnya untuk bisa bergabung dalam
sistem kolaborasi perusahaan.

Contoh dari Kerja Sama Superteams

Misalnya, dalam menanggapi Covid-19, AstraZeneca, salah satu perusahaan farmasi


terkemuka di dunia mengumpulkan ratusan ilmuwan dari seluruh dunia (termasuk diantaranya
dari Indonesia) dan dari berbagai bidang, seperti bidang pernapasan, kardiologi, onkologi, dan
ilmuwan dari Universitas Oxford untuk bekerja sama mengembangkan vaksin Covid-19.
Organisasi ini menggunakan teknologi kolaborasi untuk memungkinkan kerja sama dan
berbagi data secara real time yang meningkatkan kecepatan kerja tim sehingga menghasilkan
kemajuan pesat.

Survei Deloitte Global Human Capital Trends Tahun 2021

Survei Deloitte Global Human Capital Trends tahun 2021 menunjukkan bahwa Setelah
pandemi ini, para eksekutif mengalihkan fokus mereka dari optimalisasi kerja menjadi
mendesain ulang atau bahkan rombak total pekerjaan, dengan 61% menyatakan bahwa
mereka akan fokus pada desain ulang & rombak total pekerjaan dibandingkan dengan 29%
sebelum pandemi.

Maka dari itu, peran kita sebagai HR adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk
tidak hanya menerima kenyataan ini, tetapi mempersiapkan mereka untuk belajar
lebih cepat dan mengadaptasi peleburan karyawan dan teknologi ini lebih cepat lagi.

Mengembangkan Perangkat Kerja

Menggunakan teknologi untuk merancang pekerjaan dengan cara yang memungkinkan


manusia melakukan yang terbaik dengan cara sebagai berikut:
● Bekerja sama dalam tim dalam jarak jauh
● Berpikir Cross-fungsional (tidak terkotak-kotak dalam divisi 2)
● Menciptakan ide-ide inovasi baru
● Belajar sambil bekerja, bekerja sambil belajar
● Mempersonalisasikan dan memanusiakan pengalaman kerja berbasis teknologi

Jadikan pembentukan superteams sebagai keharusan dalam lintas organisasi, dengan


memanfaatkan pemikiran terbaik dari HR, IT, dan bisnis. Contoh: Platform kolaborasi digital
menjadi penting! Bekerja dari seluruh penjuru Indonesia bahkan dunia

Anda mungkin juga menyukai