Membangun “Superteams”
Superteams
Selama pandemi, pemimpin memiliki kesempatan untuk mengaplikasikan apa yang telah
dipelajari dengan membangun “SUPERTEAMS” bukan hanya antar karyawan dengan
karyawan lain saja, tapi juga menggabungkan karyawan dengan teknologi untuk
menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi.
Apa tindakan terpenting yang sedang Anda ambil atau akan ambil untuk mengubah
pekerjaan?
● Membangun budaya organisasi yang mendukung pertumbuhan, kemampuan
beradaptasi, dan resilience 45%
● Membangun kemampuan karyawan melalui peningkatan keterampilan, pelatihan ulang,
dan mobilitas 41%
● Menerapkan teknologi baru 35%
● Menetapkan praktik kerja, kebijakan, dan insentif yang baru 31%
● Restrukturisasi organisasi untuk mendukung hasil kerja baru 22%
● Membangun portofolio manusia dan mesin yang bekerja bersama 16%
Superteams ini dapat menjadi pendongkrak kinerja dan strategi organisasi selama Covid-19
karena tim dibangun atas dasar kemampuan beradaptasi daripada business as usual.
Terdapat tiga faktor terpenting yang diidentifikasi para pemimpin bisnis sebagai hal penting
dalam transformasi pekerjaan saling yang diberdayakan supaya organisasi dapat membentuk
superteams yang efektif adalah:
● Budaya organisasi
● Kompetensi karyawan
● Teknologi
SUPERTEAMS
Seringkali, karyawan melakukan pekerjaan terbaik mereka ketika mereka bekerja dalam tim.
Collaboration tools yang memungkinkan proses WFH dan virtual selama Covid-19 juga
mendorong beberapa organisasi untuk berpikir ulang bagaimana teknologi bisa digunakan
dan membuat karyawannya berpikir out of the box diluar batas-batas organisasinya. Contoh:
kita bisa mengundang clients, vendor dan stakeholder lainnya untuk bisa bergabung dalam
sistem kolaborasi perusahaan.
Survei Deloitte Global Human Capital Trends tahun 2021 menunjukkan bahwa Setelah
pandemi ini, para eksekutif mengalihkan fokus mereka dari optimalisasi kerja menjadi
mendesain ulang atau bahkan rombak total pekerjaan, dengan 61% menyatakan bahwa
mereka akan fokus pada desain ulang & rombak total pekerjaan dibandingkan dengan 29%
sebelum pandemi.
Maka dari itu, peran kita sebagai HR adalah menyiapkan Sumber Daya Manusia untuk
tidak hanya menerima kenyataan ini, tetapi mempersiapkan mereka untuk belajar
lebih cepat dan mengadaptasi peleburan karyawan dan teknologi ini lebih cepat lagi.