Anda di halaman 1dari 27

KOMUNIKASI

ANTAR PRIBADI
DAN MASSA
KUSUMANINGTYAS R. P. 10050017217

AI ELA SOLIHATUL MILLAH 10050017221

AGNIA RESTU G. 10050017227

REKA ADESTY RAHAYU 10050017239


PROSES-PROSES KOMUNIKASI
Berdasarkan pada bagan atau gambar proses komunikasi tersebut, suatu pesan,
sebelum dikirim, terlebih dahulu disandikan (encoding) ke dalam simbol-simbol
yang dapat menggunakan pesan yang sesungguhnya ingin disampaikan oleh
pengirim. Apapun simbol yang dipergunakan, tujuan utama dari pengirim adalah
menyediakan pesan dengan suatu cara yang dapat memaksimalkan kemungkinan
dimana penerima dapat menginterpretasikan maksud yang diinginkan pengirim
dalam suatu cara yang tepat. Pesan dari komunikator akan dikirimkan kepada
penerima melaui suatu saluran atau media tertentu. Pesan yang di terima oleh
penerima melalui simbol-simbol, selanjutnya akan ditransformasikan kembali
(decoding) menjadi bahasa yang dimengerti sesuai dengan pikiran penerima
sehingga menjadi pesan yang diharapkan (perceived message) .

Hasil akhir yang diharapkan dari proses komunikasi yakni supaya tindakan atau pun
perubahan sikap penerima sesuai dengan keinginan pengirim. Akan tetapi makna
suatu pesan dipengaruhi bagaimana penerima merasakan pesan itu sesuai
konteksnya. Oleh sebab itu, tindakan atau perubahan sikap selalu didasarkan atas
pesan yang dirasakan. 
Adanya umpan balik menunjukkan bahwa proses komunikasi terjadi dua arah,
artinya individu atau kelompok dapat berfungsi sebagai pengirim sekaligus
penerima dan masing-masing saling berinteraksi. Interaksi ini memungkinkan
pengirim dapat memantau seberapa baik pesan-pesan yang dikirimkan dapat
diterima atau apakah pesan yang disampaikan telah ditafsirkan secara benar sesuai
yang diinginkan. 

Dalam kaitan ini sering digunakan konsep kegaduhan (noise) untuk menunjukkan
bahwa ada semacam hambatan dalam proses komunikasi yang bisa saja terjadi
pada pengirim, saluran, penerima atau umpan balik. Dengan kata lain, semua
unsur-unsur atau elemen proses komunikasi berpotensi menghambat terjadinya
komunikasi yang efektif
ELEMEN-ELEMEN KOMUNIKASI

1. Pengirim pesan (sender) dan isi pesan/materi


Pengirim pesan adalah orang yang mempunyai ide untuk disampaikan kepada
seseorang dengan harapan dapat dipahami oleh orang yang menerima pesan
sesuai dengan yang dimaksudkannya. Pesan adalah informasi yang akan
disampaikan atau diekspresikan oleh pengirim pesan. Pesan dapat verbal
atau non verbal dan pesan akan efektif bila diorganisir secara baik dan jelas.
Materi pesan dapat berupa :
• Informasi
• Ajakan
• Rencana kerja
• Pertanyaan dan sebagainya
2. Simbol/ isyarat

Pada tahap ini pengirim pesan membuat kode atau simbol sehingga pesannya dapat
dipahami oleh orang lain. Biasanya seorang manajer menyampaikan pesan dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan, (tangan, kepala, mata dan bagian muka
lainnya). Tujuan penyampaian pesan adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah
sikap, perilaku atau menunjukkan arah tertentu.

3. Media/penghubung

Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti ; TV, radio surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
 
4. Mengartikan kode/isyarat

Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si
penerima pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga
dapat dimengerti /dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim
meskipun dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud
oleh pengirim

6. Balikan (feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan
pertimbangan dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan
diantara komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan

Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi


mempunyai pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi
hampir selalu ada hal yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang
merintangi atau menghambat komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan
pesan yang diterimanya.
JENIS-JENIS KOMUNIKASI

1. Komunikasi Berdasarkan Penyampaian


a. Komunikasi verbal ( Lisan )
• Yang terjadi secara langsung serta tidak dibatasi oleh jarak , dimana kedua belah
pihak dapat bertatap muka. Contohnya dialog dua orang.
• Yang terjadi secara tidak langsung akibat dibatasi oleh jarak. contohnya komunikasi
lewat telepon.
b. Komunikasi nonverbal ( Tertulis )
• Naskah , yang biasanya digunakan untuk menyampaikan kabar yang bersifat
kompleks.
• Gambar dan foto akibat tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata atau kalimat.
2. Komunikasi berdasarkan Prilaku

Komunikasi bedasarkan prilaku dapat dibedakan menjadi :


• Komunikasi Formal , yaitu komunikasi yang terjadi diantara organisasi atau
perusahaan yang tata caranya sudah diatur dalam struktur organisasinya.
Contohnya seminar.
• Komunikasi Informal , yaitu komunikasi yang terjadi pada sebuah organisasi atau
perusahaan yang tidak ditentukan dalam struktur organisasi serta tidak
mendapat kesaksian resmi yang mungkin tidak berpengaruh kepada kepentingan
organisasi atau perusahaan. Contohnya kabar burung , desas-desus, dan
sebagainya.
• Komunikasi Nonformal , yaitu komunikasi yang terjadi antara komunikasi yang
bersifat formal dan informal , yaitu komunikasi yang berhubungan dengan
pelaksanaan tugas pekerjaan organisasi atau perusahaan dengan kegiatan yang
bersifat pribadi anggota organisasi atau perusahaan tersebut. Contohnya rapat
mengenai ulang tahun perusahaan.
3. Komunikasi berdasarkan Kelangsungannya

Berdasarkan Kelangsungannya , komunikasi dapat dibedakan menjadi :


Komunikasi Langsung , yaitu proses komunikasi dilakukan secara langsung
tanpa bantuan perantara orang ketiga ataupun media komunikasi yang ada
dan tidak dibatasi oleh adanya jarak.
Komunikas Tidak Langsung , yaitu proses komunikasinya dilaksanakan
dengan bantuan pihak ketiga atau bantuan alat - alat media komunikasi.

4. Komunikasi Berdasarkan Maksud Komunikasi

Berdasarkan maksud komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :


• Berpidato
• Memberi Ceramah
• Wawancara
• Memberi Perintah alias Tugas
5. Komunikasi Berdasarkan Ruang Lingkup

Berdasarkan Ruang Lingkupnya , komunikasi dapat dibedakan sebagai berikut :


a. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dapat dibedakan menjadi 3 ( tiga ) macam , yaitu :
• Komunikasi vertikal yang terjadi di dalam bentuk komunikasi dari pemimpin
kepada anggota , seperti perintah , teguran , pujian , dan sebagainya.
• Komunikasi horizontal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan sejajar .
• Komunikasi diagonal yang terjadi di dalam ruang lingkup organisasi atau
perusahaan diantara orang - orang yang memiliki kedudukan berbeda pada
posisi tidak sejalur vertikal.

b. Komunikasi Eksternal
Komunikasi yang terjadi antara organisasi atau perusahaan dengan pihak
masyarakat yang ada diluar organisasi atau perusahaan tersebut. Komunikasi
eksternal dimaksudkan untuk memperoleh pengertian , kepercayaan , bantuan
dan kerjasama dengan masyarakat. Komunikasi dengan pihak luar bisa berbentuk :
Eksposisi , pameran , promosi, dan sebagainya. Konperensi pers. Siaran televisi ,
radio
6. Komunikasi Bedasarkan Jumlah Yang Berkomunikasi

Komunikasi berdasarkan Jumlah yang berkomunikasi , dapat dibedakan menjadi :


• Komunikasi Perseorangan , yaitu komunikasi yang terjadi dengan cara
perseorangan atau individu antara pribadi dengan pribadi mengenai
persoalan yang bersifat pribadi juga.
• Komunikasi Kelompok , yaitu komunikasi yang terjadi pada kelompok
mengenai persoalan - persoalan yang menyangkut kepentingan kelompok.
Perbedaanya dengan komunikasi perseorangan yaitu komunikasi ini lebih
terbuka dibandingkan dengan komunikasi perseorangan.

7. Komunikasi Berdasarkan Peranan Individu

Dalam komunikasi ini , peranan individu sangat mempengaruhi kesuksesan


proses komunikasinya. Berikut beberapa macam komunikasi berdasarkan
peranan individu, diantaranya :
• Komunikasi antar individu dengan individu yang lain. Komunikasi ini terjadi
secara nonformal maupun informal , individu bertindak sebagai komunikator
mampu mempengaruhi individu yang lain.
• Komunikasi antar individu dengan lingkungan yang lebih luas. Komunikasi ini
terjadi karena individu yang dimaksud memiliki kemampuan yang tinggi untuk
mengadakan hubungan dengan lingkungan yang lebih luas.
• Komunikasi antar individu dengan dua kelompok atau lebih. Pada komunikasi ini
individu berperan sebagai perantara antara dua kelompok atau lebih, sehingga
dituntut kemampuan yang prima untuk menjadi penyelaras yang harmonis.

8. Komunikasi Berdasarkan Jaringan Kerja

Didalam suatu  organisasi atau perusahaan , komunikasi akan terlaksana


berdasarkan sistem yang ditetapkan dalam jaringan kerja.
• Komunikasi berdasarkan jaringan kerja ini dapat dibedakan menjadi :
• Komunikasi jaringan kerja rantai , yaitu komunikasi terjadi menurut saluran
hirarki organisasi dengan jaringan komando sehingga mengikuti pola
komunikasi formal.
• Komunikasi jaringan kerja lingkaran , yaitu komunikasi terjadi melalui saluran
komunikasi yang berbentuk seperti pola lingkaran.
• Komunikasi jaringan bintang ,  yaitu komunikasi terjadi melalui satu sentral dan
saluran yang dilewati lebih pendek.
9. Komunikasi Berdasarkan Ajaran Informasi

Komunikasi berdasarkan Ajaran Informasi dapat dibedakan menjadi :


• Komunikasi satu arah , yaitu komunikasi yang berjalan satu pihak saja (one way
Communication).
• Komunikasi dua arah , yaitu komunikasi yang bersifat timbal balik (two ways
communication).
• Komunikasi ke atas , yaitu komunikasi yang terjadi dari bawahan terhadap atasan.
• Komunikasi ke bawah , yaitu komunikasi yang terjadi dari atasan terhadap
bawahan.
• Komunikasi kesamping , yaitu komunikasi yang terjadi diantara orang yang
mempunyai kedudukan sejajar.
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia Moss, komunikasi yang efektif


menimbulkan 5 hal, yaitu:

1) Pengertian

Pengertian artinya penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti


yang dimaksud oleh komunikator.
Seringkali pertengkaran atau konflik terjadi karena pesan kita
diartikan lain oleh orang yang kita ajak bicara. Kegagalan menerima
isi pesan secara cermat disebut kegagalan komunikasi primer
(primary breakdown in communication).
2) Kesenangan

Tidak semua komunikasi ditujukan untuk menyampaikan informasi dan membentuk


pengertian. Misalnya ketika kita mengucapkan “Selamat pagi, apa kabar? Kita tidak
bermaksud mencari keterangan. Komunikasi seperti ini dimaksudkan untuk
menimbulkan kesenangan, yang lazim disebut komunikasi fatis (phatic communication).
Komunikasi seperti ini menjadikan hubungan kita hangat, akrab, dan menyenangkan.
Dalam Analisis Transaksional ini disebut “ Saya Oke – Kamu Oke”. Ini memerlukan
psikologi psikologi tentang sistem komuniaksi interpersonal.

3) Mempengaruhi sikap
Kita paling sering melakukan komunikasi untuk mempengaruhi orang lain.
Misalnya :
- Khotib ingin membangkitkan sikap beragama dan mendorong jemaah untuk beribadah
lebih baik.
- Politisi ingin menciptakan citra yang baik pada konstituennya.
Semua yang disebutkan di atas adalah termasuk komunikasi persuasive. Komunikasi
persuasive memerlukan pemahaman tentang factor-faktor pada diri komunikator, dan
pesan yang menimbulkan efek pada komunikate.
Persuasive didefinisikan sebagai proses mempengaruhi pendapat, sikap, dan tindakan
orang dengan menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut bertindak
seperti atas kehendaknya sendiri.
4) Hubungan social yang baik

Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan social yang baik.


Kebutuhan social adalah kebutuhan untuk menumbuhkan dan mempertahankan
hubungan yang memuaskan dengan orang lain dalam hal interaksi dan asosiasi,
pengendalian, dan kekuasaan, serta cinta kasih.
5) Tindakan

Persuasi juga ditujukan untuk melahirkan tindakan yang dikehendaki.


Komunikasi untuk menimbulkan pengertian memang sulit, tetapi lebih sulit lagi
mempengaruhi sikap, dan jauh lebih sulit lagi mendorong orang untuk bertindak.
Efektivitas komunikasi biasanya diukur dari tindakan nyata yang dilakukan komunikate.
Misalnya :
Kampanye KB berhasil bila akseptor mulai memasang IUD atau Spiral;
pemasang iklan sukses bila orang membeli barang yang ditawarkan.
Menimbulkan tindakan nyata memang indicator efektivitas yang paling penting.
Karena untuk menimbulkan tindakan, kita harus berhasil lebih dahulu menanamkan
pengertian, membentuk dan mengubah sikap.
Tindakan adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi.
Ia bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme psikologis yang
terlibat dalam proses komunikasi, tetapi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
manusia. 
KARAKTERISTIK KOMUNKATOR, PERAN SELF

a. Komunikator dengan Cintra Diri Sendiri (The Communicator’s Self Image)

Komunikator tipe ini lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Proses


pengiriman pesan didasarkan atas keinginan sang komunikator. Mereka mengukur
kesuksesan komunikasi dari segi kesuksesan mencapai target sasaran secara
kuantitatif.
Contoh :
Dalam sebuah seminar sekelompok panitia merasa berhasil dan bangga ketika
seminar itu dihadiri oleh banyak audience, tapi mereka tidak memperdulikan apakah
audience memahami apa yang disampaikan komunikator atau apakah ada feedback 
atau respon dari audience.
b.  Komunikator Dengan Citra Khalayak (The communicators image of the audience)

Komunikator dengan citra atau kepentingan khalayak adalah komunikator yang


mencoba memahami kebutuhan audiens. Mereka sedapat mungkin memperoleh
empati dengan hal-hal yang diinginkan oleh khalayak.
KARAKTERISTIK KOMUNIKAN

1. PSIKOANALISIS
Konsep tentang manusia : homo volens (manusia berkeinginan)

Tokoh : Simund Freud, Jung, Abraham, Adler, Horney, Bion.


• Kontribusi : perkembangan kepribadian, sosialisasi, identifikasi, agresi, kebudayaan dan
perilaku.
• Menurut Freud, perilaku manusia merupakan hasil interaksi tiga subsistem dalam
kepribadian manusia: Id, Ego, dan Superego.
• Id adalah bagian kepribadian yang menyimpan dorongandorongan biologis
manusia-pusat instink (hawa nafsu). Id menghasilkan sejumlah keinginan
• Ego bergerak atas prinsip realitas adalah struktur kepribadian yang membawa
kita untuk menjejak pada kenyataan sosial. Ego yang membuat keinginan
-keinginan kita terpenuhi.
• Sebagai polisi kepribadian, hati nurani yang berupaya mewujudkan keinginan-
keinginan ideal kita, yaitu norma-norma sosial dan kultural masyarakat kita.
2. BEHAVIORISME
• Konsep tentang manusia : homo mechanicus ( manusia mesin )
• Tokoh : Hull, Miller & dollard, Rotter, Skinner, Bandura.
• Kontribusi : propoganda, persepsi interpersonal, konsep diri, eksperimen,
sosialasasi
• Behaviorisme sebagai reaksi terhadap instropeksionisme (yang menganalisis
jiwa manusia berdasarkan laporan-laporan subjektif) dan juga psikoanalisis
(yang berbicara tentang alam bawah sadar dan tidak tampak).
• Dikenal dengan nama teori belajar, karena menurut mereka seluruh perilaku
manusia-kecuali instink adalah hasil belajar. Belajar artinya perubahan
perilaku organisme sebagai pengaruh lingkungan.

3. HUMANISTIK
• Konsep tentang manusia : Homo Ludens (manusia bermain)
• Tokoh : Rogers, Peris, May Satir, Combs & Snygg
• Kontribusi : kontrol sosial, ganjaran dan hukuman, konsep diri, transaksi
interpersonal, masyarakat dan individu.
• Psikologi humanistik bertumpu pada tiga dasar pijakan, yaitu
(1) keunikan manusia,
(2) pentingnya nilai dan makna,
(3) kemampuan manusia untuk mengembangkan diri.
4. KOGNITIF

• Konsep tentang manusia : Homo Sapiens ( manusia berpikir)


• Tokoh : Piaget, Kohiberg, Lewin, Heider, Festinger
• Kontribusi : sikap, bahasa dan berpikir, dinamika kelompok.
• Kognisi adalah sebutan bagi proses berbagai cara mentransformasikan masukan
indrawi, membubuhi kode-kode pada masukan ini, dan menyimpan kode-kode dalam
ingatan serta mengambil kembali untuk digunakan jika diperlukan.
• Manusia tidak lagi dipandang sebagai makhluk yang beraksi pasif pada lingkungan
tetapi sebagai makhluk yang berusaha memahami lingkungannya (makhluk yang selalu
berpikir atau homo sapiens)
PROSES SALING
MEMPENGARUHI
• Pesan satu orang berfungsi sebagai stimulus untuk pesan orang lain, yang berfungsi sebagai stimulasi
untuk pesan orang pertama, dan seterusnya. Sepanjang proses melingkar ini, setiap orang berfungsi
secara simultan sebagai pembicara dan pendengar, aktor dan reaktor. Komunikasi interpersonal
adalah proses yang saling interaktif. Elemen saling bergantung Dalam komunikasi interpersonal, bukan
hanya individu yang saling bergantung, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, namun beragam
unsur komunikasi juga saling bergantung. Setiap elemen - setiap bagian komunikasi interpersonal
terhubung erat dengan bagian lainnya dan secara keseluruhan. Misalnya, tidak ada sumber tanpa
penerima; tidak ada pesan tanpa sumber; tidak ada umpan balik tanpa penerima. Karena
interdependensi, perubahan dalam satu elemen menyebabkan perubahan pada yang lain. Misalnya,
Anda sedang berbicara dengan sekelompok siswa tentang ujian baru-baru ini, dan guru Anda
bergabung dengan kelompok tersebut. adalah perubahan pada peserta akan menyebabkan
perubahan lain-mungkin dalam isi dari apa yang Anda katakan, mungkin dengan cara yang Anda
ungkapkan. Tapi terlepas dari perubahan apa yang diperkenalkan, hasil perubahan lainnya.
SUMBER

• Rakhmat, Jalaluddin. 2012. Psikologi Komunikasi.


Bandung. Remaja Rosdakarya
Sekian dan Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai