Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGEMBANGAN KREATIVITAS DAN INOVASI


SISWA
MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK 12 KELAS G
Natasya Salsabila ( 210701502095 )
Nahdatul Mufliha Ns ( 210701502137 )
Ni Made Kausalya Devi Utami ( 210701502069 )

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI (S1)


JURUSAN PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
2021
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengembangan Kreativitas Siswa
B. Pengembangan Inovasi Siswa

BAB III PENUTUP


DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengembangan kreativitas siswa?
2. Bagaimana pengembangan inovasi siswa?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengembangan kreativitas siswa.
2. Untuk mengetahui pengembangan inovasi siswa.
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGEMBANGAN KREATIVITAS SISWA
Kreativitas adalah kemampuan untuk memunculkan ide atau sesuatu yang
baru, baik hal baru yang dia temukan maupun menggabungkan teori-teori
lama menjadi sesuatu hal baru. Kreativitas bersifat statis yang bisa dilatih
dan dikembangkan. Setiap manusia tertentu memiliki kreativitas secara
alamiah. karena manusia memiliki kemampuan memahami secara berbeda
dan bahkan memformulasikan secara berbeda pula. Namun, tidak semua
makhluk tersebut bisa mengasah kreativitasnya. Maka dari itu, kita harus
menanamkan cara berfikir kreatif sejak dini, baik itu dikehidupan sekolah
maupun dikehidupan kita sehari-hari.

Dari piramida di atas bisa kita lihat, jumlah dari kelompok yang menempati
posisi paling banyak yaitu pemilik kreativitas pasif. Yang mereka butuhkan
yaitu kesadaran untuk membangkitkan kreativitasnya.
Landasan kedua, atau bisa disebut kelompok menengah yaitu kelompok
yang kreativitasnya belum mampu menjadi keunggulan bersaing. baik untuk
kepentingan ekonomi masyarakat, maupun negara. Misalnya ide kreatifnya
itu hanya bisa digunakan untuk diri sendiri.
Dan yang terakhir ialah kelompok yang memiliki kreativitas, unggul dan
berdaya saing.

Agar peserta didik bisa menjadi kelompok yang terakhir, peserta didik perlu
di didik agar percaya diri dalam mewujudkan setiap gagasan atau keinginan
baiknya. Di sekolah, para guru tidak hanya mengajarkan tentang
pengetahuan saja, tetapi proses pembelajaran juga perlu memfasilitasi
pengembangan kemampuan kreatif peserta didiknya. Melalui proses
pembelajaran tersebut, maka setiap individu diharapkan menjadi terbiasa
untuk mengatasin segala bentuk permasalahan yang ada dalam
pembelajaran. Hal ini dapat menjadi bekal untuk mengatasi berbagai
permasalahan hidup yang nyata dihadapinya baik itu untuk masa sekarang
maupun untuk masa depan.
Perlu diingat pengaplikasian ide-ide kreatif bukan hanya permasalahan
tuntutan adanya kehidupan saja. Justru mewarnai hidup dengan berkreasi
adalah suatu keharusan. Penulis percaya kalau keberhasilan kita hari ini
adalah hasil perwujutan ide-idenya di masa lampau. Kreatifitas juga
memengaruhi berhasil atau sukses tidaknya kita pada masa depan
tergantung juga dari kretivitasnya pada hari ini.
Permasalahannya, bagaimana setiap manusia dapat menjalankan hidupnya
yang diwarnai kreasi-kreasi tersebut? { yg ini satu slide }
Penggunaan berpikir divergen juga salah satu alternatif yang bisa dibiasakan
dalam bidang pendidikan sejak dini. Divergen itu apa sih? Divergen artinya
punya banyak alternatif. Misal kalau tidak bisa lewat cara 1 bisa pakai cara
2 atau 3. Jika pemikiran ini dibiasakan maka kita akan percaya bahwa
bangsa indonesia akan tetap eksis dalam menghadapi permasalahan dalam
negeri maupun permasalahan global. Inilah tugas Dinas pendidikan untuk
membekali para guru agar terbuka dalam menerapkan metode pembelajaran
yang mendukung berpikir divergen peserta didiknya.
Selain itu cara yang bisa dilakukan yaitu menciptakan suasana yang memicu
kemampuan berpikir dan berkarya. Misalnya membangun relasi dengan
orang-orang sepahaman atau mengikuti organisasi, menyadari minat dan
bakat yang kita punya, melakukan eksperimen, dan sadari juga resiko yang
akan diterima, jika gagal coba cara lain.

B. PENGEMBANGAN INOVASI SISWA

Hakikat inovasi adalah sebagian suatu gagasan dan praktik yang baru dalam
kehidupan manusia. King dan Anderson (1995) menjelaskan ciri inovasi,
yang mencakup :
1. Suatu inovasi adalah hasil yang dapat dilihat, proses atau hasil dalam
suatu organisasi. Suatu gagasan baru yang memiliki titik permulaan bagi
suatu inovasi.
2. Suatu inovasi harus merupakan suatu latar sosial yang diperkenalkan
terhadap kelompok kerja, bidang atau seluruh organisasi.
3. Suatu inovasi harus bertujuan bukan sekedar bersifat sesaat. Jika suatu
pabrik
Dan bukan merupakan suatu inovasi
4. suatu inovasi bukan berupa perubahan rutin. Perjanjian dengan anggota
staf baru yang berpindah atau diberhentikan, tidak berkenaan dengan
perubahan atau inovasi. Mengurangi produksinya, hal itu dikarenakan akan
berpengaruh terhadap peralatan, staf
Bagaimanapun keadaan inovasi merupakan suatu ide, hal-hal yang
praktis, metode, cara, produksi barang-barang, yang dapat diamati atau
dirasakan sebagai sesuatu yang dapat diamati atau dirasakan sebagai sesuatu
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat). Dengan
kata lain inovasi adalah pembaruan sebagai penemuan yang diadakan untuk
memecahkan masalah guna mencapai tujuan, keuntungan, atau kemajuan.
Contoh yang paling gampang “alat berhitung” yang dahulunya dipakai
kerikil, atau lidi kelapa, yang kemudian berubah menjadi sempoa
selanjutnya berkembang pula menjadi kalkulator.
Inovasi dapat menjadi positif atau negatif. Inovasi positif didefinisikan
sebagai proses membuat perubahan terhadap sesuatu yang telah mapan
dengan memperkenalkan sesuatu yang baru dan memberikan nilai tambah
bagi pelanggan dan mencapai keuntungan. Inovasi negatif merupakan suatu
kreativitas dan penemuan baru yang menyebabkan pelanggan enggan untuk
memakai produk tersebut karena tidak memiliki nilai tambah, merusak cita
rasa dan mengakibatkan kepercayaan pelanggan hilang.
Menurut Rogers dan Soemaker (1987:26) kebaruan dalam inovasi itu
diukur secara subjektif, menurut pandangan individu jika suatu ide dianggap
baru oleh seseorang maka itu merupakan suatu inovasi bagi orang tersebut.
Dalam hal ini “baru” dalam ide yang inovatif tidak berarti harus baru sama
sekali.
Inovasi pendidikan di indonesia dapat dilihat dari 4 aspek, yaitu tujuan
pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum serta
pengajaran terhadap perubahan aspek-aspek pendidikan dan proses
(Wijaya,1998:228)
Inovasi pendidikan adalah inovasi (Pembaruan) dalam bidang
pendidikan atau inovasi yang dilakukan untuk memecahkan masalah-
masalah pendidikan, inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang,
metode yang dirasa atau diamati sebgai hal baru bagi seseorang atau
sekelompok masyarakat baik berupa hasil invensi yang baru atau discovery
(mengubah yang lama) yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan
atau mencapai masalah-masalah pendidikan.
Komponen yang harus diperhatikan dalam komponen sistem sosial
untuk melakukan inovasi pendidikan, yaitu:
1) Pembinaan personalia; inovasi ditentukan personil pendidikan, karena itu
perlu peningkatan mutu guru, sistem kenaikan pangkat, aturan tata
tertib siswa dan sebagainya,
2) Banyaknya personil dan wilayah kerja; inovasi pendidikan harus
memperhatikan keseimbangan personil pendidik, tenaga administrasi
dengan siswa yang ditangi untuk dididik dengan baik;
3) Fasilitas Fisik; inovasi pendidikan harus memperhatikan kesesuaian
fasilitas fisik dengan jumlah siswa dan perkembangan teknologi;
4) Penggunaan waktu; inovasi pendidikan perlu memperhatikan ketepatan
perencanaan penggunaan waktu dalam pelaksanaan dan pencapaian
tujuan.
5) Perumusan Tujuan; inovasi pendidikan harus memperhatikan semua
hirarki tujuan pendidikan dengan perubahan zaman yang terjadi.
6) Prosedur; inovasi pendidikan perlu memperhatikan penggunaan
kurikulum baru, cara membuat persiapan mengajar, pengajaran individu
dan kelompok dan sebagainya.
7) Peran yang diperlukan; inovasi pendidikan perlu memperhatikan
kejelasan peran dari setiap orang dalam melaksanakan pendidikan yang
diharapkan.
8) Wawasan dan perasaan; inovasi pendidikan yang relevan harus
memperhatikan kesamaan wawasan dan perasaan dalam melakukan
inovasi pendidikan yang diharapkan efektif.
9) Bentuk hubungan antar bagian (mekanisme kerja); inovasi pendidikan
yang relevan harus memperhatikan mekanisme kerjayang baik jangan
sampai program inovasi menjadi terhambat hanya karena tidak
memahami mekanisme kerja.
10) Hubungan dengan sistem yang lain; inovasi yang relevan adalah harus
memperhatikan hubungan antara satu sistem dengan sistem lain; atau
hubungan antar sub sistem dalam satu sistem. Karena masing-masing
sistem memiliki fungsi, dan berhubungan dengan sistem lain untuk
keberhasilan dalam mencapai tujuan.
11) Strategi; sebagai instrumen atau alat (biasanya meliputi rangkaian
aktivitas yang bersifat spesifik) yang dapat mengantarkan inovasi
mencapai tujuannya. Karena inovasi menyangkut unsur-unsur atau
elemen yang kompleks dan variatif, maka strategi implementasinya pun
berbeda-beda sesuai dengan komplektisitas dan variasi dalam paket
inovasi tersebut. karenanya, harus diakui bahwa pola strategi inovasi
pendidikan memang sulit untuk diklasifikasikan (Miles: 1993, 18-19).

DAFTAR PUSTAKA

Asrori. 2020. Psikologi Pendidikan Pendekatan Multidisipliner. Jawa


Tengah : CV. Pena Persada

Sitepu, A. S. M. B. (2019). Pengembangan Kreativitas Siswa. Guepedia.

Anda mungkin juga menyukai