Anda di halaman 1dari 5

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

”Disusun Untuk Memenuhi Tugas”

Prodi/Semester : Tarbiyah/PAI V-B

Dosen Pembimbing : NURHIDAYANI, MA.

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran SKI

Disusun Oleh Kelompok 8 :

1. Nur Sari Asniah


2. Nurul Adha
3. Piana Manik

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH TANJUNG PURA

T.A 2021/2022
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Kontekstual


Kata kontekstual berasal dari “konteks” yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
mengandung dua arti : 1) bagian sesuatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau
menambah kejelasan makna; 2) situasi yang ada hubungan dengan sesuatu keadaaan.
Pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajaran
efektif, yakni: konstruktivisme, bertanya, menemukan, masyarakat belajar, pemodelan
dan penilaian sebenarnya.
Jhonson, mengartikan pembelajaran kontekstual adalah suatu proses pendidikan yang
bertujuan membantu siswa melihat makna dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari
dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka sehari-hari, yaitu
dengan konteks lingkungan pribadinya, sosialnya, dan budayanya.1
The Washington State Consortium for Contextual Teaching and Learning (2003:12)
merumuskan: “Pengajaran kontekstual adalah pengajaran yang memungkinkan siswa
memperkuat, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademisnya
dalam berbagai latar sekolah dan di luar sekolah untuk memecahkan seluruh persoalan
yang ada dalam dunia nyata. Pembelajaran kontekstual terjadi ketika siswa menerapkan
dan mengalami apa yang diajarkan dengan mengacu pada masalah – masalah riil yang
berasosiasi dengan peranan dan tanggung jawab sebagai anggota keluarga, masyarakat,
siswa dan selaku pekerja. Pendekatan Kontekstual dalam pembelajaran merupakan
konsep yang berpijak pada filsafat kontruktivisme. Menurut filsafat kontruktivisme
pengetahuan bersifat nonobjektif, temporer dan selalu berubah. Segala sesuatu bersifat
temporer, berubah dan tidak menentu. Kitalah yang memberi makna terhadap realitas
yang ada. Pengetahuan tidak pasti dan tidak tetap. Belajar adalah pemaknaan
pengetahuan bukan perolehan pengetahuan dan mengajar diartikan sebagai kegiatan atau

1
Abdul Kadir, jurnal Dinamika Ilmu, Vol. 13. No. 1 Juni 2013, hal. 25. Diakses pada tanggal 23 November 2021,
22.15 WIB
proses menggali makna, bukan memindahkan pengetahuan kepada orang yang belajar.
Otak atau akal manusia berfungsi sebagai alat untuk melakukan interpretasi sehingga
muncul makna yang unik. (Zahorik,1995dalam Nurhadi dan Senduk, 2003: 9).
Agar dapat melaksanakan pembelajaran sesuai dengan prinsip pembelajaran
kontekstual, salah satu aspek yang sangat penting dalam pembelajaran bahasa dan satra
Indonesia dengan pendekatan kontekstual adalah penyusunan perangkat pembelajaran.
Perangkat pembelajaran meliputi (1) Penyusunan silabus, (2) Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, (3) materi pembelajaran, (4) Evaluasi proses dan hasil, (5) Lembar Kerja
Siswa (LKS).
B. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual menurut Muslich, mempunyai karakteristik sebagai beriku:
1. Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran yang
diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan nyata atau
pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah.
2. Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas-tugas
yang bermakna.
3. Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna kepada siswa.
4. Pembelajaran dilaksanakan melalui kerja kelompok, berdiskusi, saling mengoreksi
antar teman.
5. Pembelajaran memberikan kesempatan untuk menciptakan rasa kebersamaan, bekerja
sama dan saling memahami antara satu dengan yang lain secara mendalam.
6. Pembelajaran dilaksanakan secara aktif, kreatif, produktif dan mementingkan
kerjasama.
7. Pembelajaran dilaksanakan dalam situasi yang menyenangkan.
Adapun dalam sosialisasi oleh Depdiknas, karakteristik pembelajaran berbasis
kontekstual yaitu:
1. Kerjasama
2. Saling menunjang
3. Menyenangkan
4. Tidak membosankan
5. Belajar dengan bergairah
6. Pembelajaran terintegrasi
7. Menggunakan berbagai sumber
8. Siswa aktif
Sedangkan menurut Kunandar, ciri-ciri pembelajaran kontekstual antara lain:
1. Adanya kerjasama antara semua pihak
2. Menekankan pentingnya pemecahan masalah atau problem
3. Bermuara pada keragaman konteks kehidupan siswa yang berbeda-beda
4. Saling menunjang
5. Menyenangkan, tidak membosankan
6. Belajar dengan bergairah
7. Pembelajaran terintegrasi
8. Menggunakan berbagai sumber
9. Siswa aktif
10. Sharing dengan teman
11. Siswa kritis, guru kreatif
12. Dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan hasil karya siswa, peta-peta,
gambar, artikel, humor dan sebagainya
13. Laporan kepada orang tua bukan saja rapor, tetapi hasil karya siswa, laporan hasil
praktikum, karangan siswa, dan sebagainya.2
Jadi pada model pembelajaran kontekstual ini, meliputi: Adanya umpan balik,
penggunaan berbagai alat bantu, belajar kelompok, model demokrasi, peningkatan
pemahaman siswa, evaluasi berdasarkan penilaian auntentik, pembelajaran diformat
berdasarkan tempat dan waktu yang tersedia, dan informasi yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
C. Komponen Pembelajaran Kontekstual
Pendekatan kontekstual adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa. Depdiknas (2002:10)
mencanangkan ada tujuh komponen dalam pendekatan kontekstual. Ketujuh komponen
dimaksud adalah: (1) konstruktivisme, (2) menemukan (inquiry), (3) bertanya

2
Abdul Kadir, jurnal Dinamika Ilmu, Ibid. hal. 27-28. Diakses pada tanggal 23 November 2021, 22.15 WIB
(questioning, (4) masyarakat belajar (learning community), (5) pemodelan (modeling),
(6) refleksi (reflction),dan (7) penilaian sebenarnya (autentic assesment).
D. Penerapan Pembelajaran Kontekstual

Anda mungkin juga menyukai