Anda di halaman 1dari 6

tabel_frekuensi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1.99 - 2.20 3 60.0 60.0 60.0
2.43 - 2.64 2 40.0 40.0 100.0
Total 5 100.0 100.0

3. Perbandingan Tenaga Kerja per Usaha Antar Kabupaten/Kota


a. Variabel Tenaga Kerja per Usaha (UMK) berdasarkan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016
Tenaga Kerja per Usaha (UMK) di Provinsi Kalimantan Utara
Tahun 2016
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2.01 1 20.0 20.0 20.0
2.03 1 20.0 20.0 40.0
2.08 1 20.0 20.0 60.0
2.47 1 20.0 20.0 80.0
2.50 1 20.0 20.0 100.0
Total 5 100.0 100.0

Pada Provinsi Kalimantan Utara terdapat 5 kabupaten/kota yaitu Kota Tarakan, Kabupaten
Nunukan, kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kabupaten Malinau. Dimana
masing-masing kabupaten/kota tersebut memiliki nilai tenaga kerja per usaha (UMK) yaitu 2,01,
2,03, 2,08, 2,47, dan 2,50. Kabupaten/kota yang memiliki nilai tenaga kerja per usaha (UMK)
tertinggi yaitu Kabupaten Malinau dengan nilai 2,50 artinya kabupaten tersebut memiliki daya
serap tenaga kerja pada UMK 2 hingga 3 orang per UMK.
Dari histogram yang dihasilkan terlihat bahwa tenaga kerja per usaha (UMK) di Provinsi Kalimantan
Utara berdistribusi cenderung menceng kanan dan kurvanya cenderung rendah atau datar yang berarti
penyerapan tenaga kerja UMK masih kecil, serta standar deviasi yang berada dibawah rata-rata
menandakan data yang dimiliki kurang bervariasi.

b. Variabel Tenaga Kerja per Usaha (UMB) berdasarkan Provinsi Kalimantan Utara Tahun 2016

Tenaga Kerja per Usaha (UMB) di Provinsi Kalimantan Utara


Tahun 2016
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 13.75 1 20.0 20.0 20.0
19.84 1 20.0 20.0 40.0
28.86 1 20.0 20.0 60.0
37.02 1 20.0 20.0 80.0
41.46 1 20.0 20.0 100.0
Total 5 100.0 100.0

Pada Provinsi Kalimantan Utara terdapat 5 kabupaten/kota yaitu Kota Tarakan, Kabupaten
Nunukan, kabupaten Bulungan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kabupaten Malinau. Dimana
masing-masing kabupaten/kota tersebut memiliki nilai tenaga kerja per usaha (UMB) yaitu
37,02, 13,75, 19,84, 41,46, dan 28,86. Kabupaten/kota yang memiliki nilai tenaga kerja per
usaha (UMB) tertinggi yaitu Kabupaten Tana Tidung dengan nilai 41,46 artinya kabupaten
tersebut memiliki daya serap tenaga kerja pada UMB 41 hingga 42 orang per usaha.

Dari histogram yang dihasilkan terlihat bahwa tenaga kerja per usaha (UMB) di Provinsi Kalimantan
Utara berdistribusi cenderung mendekati normal yang berarti penyerapan tenaga kerja UMB kira-kira
berada di pusat datanya namun data masih kurang bervariasi karena standar deviasi berada dibawah
rata-rata.

4. Perbandingan Sebaran Tenaga Kerja per Usaha Antara UMB dan UMK
a. UMK
Dari boxplot yang dihasilkan terlihat bahwa sebaran tenaga kerja per usaha untuk UMK di
provinsi Kalimantan Utara berdistribusi menceng kanan, berarti penyerapan tenaga kerja
per usaha UMK di provinsi Kalimantan Utara masih kecil. Dapat dilihat pula bahwa tidak
terdapat pencilan atas maupun bawah pada data tersebut. Boxplot diatas juga menunjukkan
bahwa UMK di provinsi Kalimantan Utara secara rata-rata dapat menyerap 2 sampai 3
pekerja per usaha.

b. UMB

Dari boxplot yang ditampilkan dapat diketahui bahwa sebaran tenaga kerja per usaha UMB di
Provinsi Kalimantan Utara berdistribusi mendekati normal, hal ini berarti bahwa tenaga kerja
per usaha untuk UMB di Provinsi Kalimantan Utara memusat di pusat datanya yaitu sekitar 28
tenaga kerja per usaha. Angka tersebut menunjukkan UMB di Provinsi Kalimantan Utara secara
rata-rata menyerap tenaga kerja sekitar 28 per UMB nya. Boxplot diatas juga menunjukkan
bahwa UMB di provinsi tersebut pada umumnya secara rata-rata menyerap pekerja 13 sampai
42 pekerja tiap satu UMB.

5. Deskripsi Tenaga Kerja per Usaha Menurut Kabupaten

Descriptive Statistics
TKperUMK TKperUMB Valid N (listwise)
N Statistic 5 5 5
Range Statistic .49 27.72
Minimum Statistic 2.01 13.75
Maximum Statistic 2.50 41.46
Sum Statistic 11.08 140.93
Mean Statistic 2.2167 28.1869
Std. Deviation Statistic .24331 11.54253
Variance Statistic .059 133.230
Skewness Statistic .571 -.152
Std. Error .913 .913
Kurtosis Statistic -3.223 -1.980
Std. Error 2.000 2.000

Tabel diatas memuat statistik deskriptif dari rata-rata tenaga kerja per UMK dan UMB di
tiap-tiap kabupaten pada Provinsi Kalimantan Utara
a. UMK
Diperoleh nilai terkecil dari rata-tata tenaga kerja per UMK adalah 2,01 atau
sekitar 2 hingga 3 tenaga kerja yang terserap dalam tiap UMK dan nilai terbesar
adalah 2,50 atau sekitar 2 hingga 3 tenaga kerja yang terserap dalam tiap UMK.
Secara total, terdapat 11 hingga 12 tenaga kerja di usaha mikro kecil tersebar di tiap-
tiap kabupaten pada Provinsi Kalimantan Utara. Rata-rata dari tenaga kerja per UMK
di tiap-tiap kabupaten pada Provinsi Kalimantan Utara adalah 2,22 atau sekitar 2
hingga 3 tenaga kerja yang terserap dalam tiap usaha mikro kecil.
Skewness 0,571 pada tabel statistik menunjukkan bahwa data cenderung menceng
kanan atau data menumpuk di nilai yang kecil. Nilai kurtosis yang digunakan untuk
melihat kehomogenan data bernilai -3,223 pada tabel statistik dapat diartikan bahwa
data cenderung rendah atau datar dari distribusi normal.
b. UMB
Diperoleh nilai terkecil dari rata-rata tenaga kerja per UMB adalah 13,75 atau
sekitar 13 hingga 14 tenaga kerja yang terserap tiap UMB tenaga kerja dan nilai
terbesar adalah 41,46 atau sekitar 41 hingga 42 tenaga kerja yang terserap tiap UMB.
Secara total, terdapat 140 hingga 141 tenaga kerja di usaha menengah besar yang
tersebar di tiap-tiap kabupaten pada Provinsi Kalimantan Utara. Rata -rata dari tenaga
kerja per UMB adalah 28,19 atau sekitar 28 hingga 29 tenaga kerja yang terserap
dalam tiap UMB.
Skewness -0,152 pada tabel statistik menunjukkan bahwa data cenderung
menceng kiri mendekati normal atau data hampir menumpuk di pusat data. Nilai
kurtosis yang digunakan untuk melihat kehomogenan data bernilai -1,980 pada tabel
statistik dapat diartikan bahwa data cenderung rendah atau datar dari distribusi
normal.

6. Kesimpulan
Dari hasil analisis deskriptif yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa daya serap
tenaga kerja UMK dan UMB di Provinsi Kalimantan Utara cenderung berbeda secara
signifikan. 2 sampai 3 tenaga kerja yang terserap tiap UMK, sedangkan UMB
menyerap 13 sampai 42 tenaga kerja per usaha.
Begitupun dari hasil analisis antara histogram dan boxplot UMK maupun UMB,
tidak terdapat perbedaan kesimpulan yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai