Jika kita lihat pada dasarnya negara A memiliki keunggulan baik dalam produksi pensil
maupiun buku. Meskipun demikian, biaya relatif pensil yang diproduksi di negara A lebih
besar dibandingkan negara B (1 pensil di negara A = 2 buku di negara A, sementara 1
pensil di negara B = 1 buku negara B). Oleh karenanya negara A dan B dapat melakukan
perdagangan, dengan A memproduksi buku dan B memproduksi pensil.
4) Kebijakan perdagangan internasional
Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga barang yang berbeda untuk masing-masing
negara. Oleh karena itu, harga barang yang sama di negara A akan berbeda dengan
harga barang di negara B. Mungkin saja harga barang di negara B lebih murah dibanding
harga barang di negara A, meskipun barangnya sama persis. Kebijakan ini dilakukan
berdasarkan perjanjian untuk memenangkan persaingan serta untuk memperoleh
keuntungan yang besar.
Kebijakan Premi
Kebijakan premi merupakan salah satu kebijakan yang diambil pemerintah untuk
memajukan ekspor. Caranya adalah dengan memberikan premi atau bonus kepada
badan usaha atau industri yang melakukan ekspor. Bentuknya antara lain berupa
bantuan biaya produksi serta pemberian pajak dan fasilitas lain, dengan tujuan agar
barang ekspor memiliki daya saing di luar negeri.
Dumping
Dumping adalah penetapan harga barang ekspor lebih murah dibandingkan harga
barang tersebut di dalam negeri. Kebijakan ini dikendalikan oleh pemerintah. Tetapi
sekarang kebijakan ini sudah dilarang karena bisa mematikan persaingan penjual lain.
Politik Perdagangan Bebas
Merupakan suatu kondisi ketika masing-masing pemerintah memberi kebebasan dalam
ekspor dan impor. Kebebasan dalam perdagangan ini akan membawa beberapa
keuntungan seperti mutu barang yang tinggi dan harga yang relatif murah.
Politik Perdagangan Autarki
Kebijakan politik autarki adalah kebijakan perdagangan yang mengutamakan untuk
mencegah kontrol yang dilakukan oleh negara lain. Maka dapat dikatakan bahwa
kebijakan perdagangan internasional tersebut sangat kontradiktif dengan politik
perdagangan bebas.
Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan suatu negara untuk melarang ekspor barang-barang
tertentu keluar negeri. Ada beberapa alasan yang melatarbelakanginya, contoh alasan
ekonomi antara lain adalah larangan ekspor karena ingin mendorong perkembangan
industri lokal.
Kuota
Dalam kebijakan impor, kebijakan kuota adalah suatu kebijakan yang membatasi jumlah
keluar masuknya barang pada suatu negara dan negara lain dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Sedangkan dalam kebijakan ekspor adalah membatasi jumlah barang
yang akan diekspor dengan tujuan menjamin ketersediaan dan kebutuhan dalam negeri.
Tarif
Kebijakan tarif berarti ada penerapan tarif yang tinggi untuk impor barang-barang
tertentu. Kebijakan tarif ini diharapkan bisa membantu barang produksi dalam negeri
meningkatkan daya saingnya di pasar.
Subsidi
Kebijakan subsidi adalah pembatasan oleh pemerintah demi menutupi harga barang
produksi. Akibat atau dampak dari kebijakan tersebut adalah harga barang tetap, tidak
naik dan tidak turun.
Larangan Impor
Kebijakan larangan impor dilakukan jika suatu negara diharuskan untuk menghemat
devisanya. Selain itu, barang-barang yang dianggap berbahaya juga akan dikenakan
kebijakan larangan impor.